Anda di halaman 1dari 31

MBKM Teori Bermain

Tahapan
Bermain

Kelompok 1
Nama Anggota :
1. Anjellia Noor Ratditiyan (21312241008)
2. Mayda Dina Fitriani (21803241011)
3. Ita Lucyana (21803241035)
4. Haifa Adinda Kesumaningtyas (21803244021)
5. Maharania Nasywa S (22312244005)
6. Franxisca Dyah Ayu Widyatantri (21206241020)
7. Luthfiya Laili Mufarohah (22312244002)
8. Rosida Rima Mulia (22312244024)
9. Alisa Ufi Padmarani (21312244067)
10. Aisyah Nurhidayah (21312244009)
Table of contents
Faktor Eksternal yang
Pengertian Bermain dan Mempengaruhi Tahapan
1 Tahapan Bermain 3 Bermain

Faktor Internal yang


Mempengaruhi Tahapan Tahapan Bermain
2 Bermain
4 Menurut Hurlock

Karakteristik Tahapan

5 Bermain Menurut Hurlock


Table of contents
Tahapan Bermain Tahapan Bermain
6 Menurut Mildred Parten 8 Menurut Jean Piaget

Karakteristik Tahapan
Karakteristik Bermain Bermain Menurut Jean
7 Menurut Mildred Parten
9 Piaget

Peran Orang tua dalam Mendukung


10 Tahapan Bermain Anak
01
Pengertian
Bermain dan
Tahapan
Bermain
Pengertian Bermain
Bermain menurut Mulyadi, (2004), secara umum sering dikaitkan dengan
kegiatan anak-anak yang dilakukan secara spontan. Terdapat lima
pengertian bermain :
1. Sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai intrinsik pada anak
2. Tidak memiliki tujuan eksintrik, motivasinya lebih bersifat
intrinsik
3. Bersifat spontan dan sukarela, tidak ada unsur keterpaksaan
dan bebas dipilih oleh anak
4. Melibatkan peran aktif keikutsertaan anak
Tahapan Bermain
● Unoccupied Behavior
● Unlocker Behaviour
● Solitary Play
● Parallel Play
● Associative Play
● Cooperative Play
02
Faktor Internal
yang
Mempengaruhi
Tahapan Bermain
Perkembangan Motorik Intelegensi
Anak yang memiliki keterampilan motorik Anak yang pandai akan lebih aktif dan kreatif
yang baik akan lebih banyak memilih daripada anak yang tidak pandai.
kegiatan bermain aktif dan begitu pula
sebaliknya. Jenis kelamin
Kesehatan Faktor Internal yang Anak laki-laki cenderung menyukai
Anak sehat cenderung memilih permainan aktif sedangkan anak
bermain aktif sementara anak Mempengaruhi perempuan lebih menyukai
yang kurang sehat cenderung
permainan konstruktif dan
bermain pasif Tahapan Bermain tenang

Faktor Internal
Faktor yang ada di dalam diri individu. Menurut
(Elizabeth Hurlock, 1993 : 327), terdapat
faktor internal dapat mempengaruhi variasi
bermain pada anak.
03
Faktor Eksternal
yang
Mempengaruhi
Tahapan Bermain
Faktor eksternal yang mempengaruhi
tahapan bermain
Lingkungan Fisik Interaksi Sosial

Teknologi & Media

Peraturan & Norma Budaya & Nilai


04
Tahapan
Bermain
Menurut Hurlock
Tahapan Bermain menurut Hurlock
4 tahap bentuk permainan yang dimainkan oleh
anak sesuai dengan tingkat usia dan
perkembangan menurut Hurlock :
1. Tahap Eksplorasi
2. Tahap Bermain
3. Tahap permainan
4. Tahap melamun
05
Karakteristik
Tahapan
Bermain
Menurut Hurlock
Karakteristik Tahapan Bermain Menurut Hurlock
Karakteristik tahapan bermain anak usia dini menurut Hurlock (1978:322-326)
adalah sebagai berikut:
1) Bermain dipengaruhi tradisi
2) Bermain mengikuti pola perkembangan yang dapat diramalkan, tanpa
mempersoalkan lingkungan, bangsa, status sosial ekonomi, dan jenis kelamin
anak;
3) Ragam kegiatan permainan menurun dengan bertambahnya usia;
4) Bermain menjadi semakin sosial dengan meningkatnya usia;
5) Jumlah teman bermain menurun dengan bertambahnya usia;
6) Bermain menjadi lebih sesuai dengan jenis kelamin
Karakteristik Tahapan Bermain Menurut Hurlock
7) Permainan masa kanak-kanak berubah dari tidak formal menjadi formal:
8) Bermain secara fisik kurang aktif dengan bertambahnya usia;
9) Bermain dapat diramalkan dari penyesuaian anak
10) Terdapat variasi yang jelas dalam permainan anak, walaupun semua anak
melalui tahapan bermain yang serupa dan dapat diramalkan, tidak semua anak
bermain dengan cara yang sama pada usia yang sama.
06
Tahapan Bermain
Menurut
Mildred Parten
Tahap-tahap bermain
1 Unoccupied Behavior/Gerakan Kosong
Pada tahap ini, anak belum melakukan kegiatan bermain, hanya mengamati
sesuatu sejenak saja dan mengamati kejadian di sekitarnya yang menarik perhatian
anak. Misalnya bayi mengamati jari tangan atau kakinya sendiri dan menggerakkan
tanpa tujuan.

2 Onlooker Behavior/Tingkah Laku Pengamat


Pada tahap ini, anak mulai memperhatikan anak-anak lain yang sedang bermain.
Hanya dengan mengamati ini mereka pun akan merasa senang. Secara tidak langsung,
mereka akan merekam apa yang mereka amati dalam memori mereka. Misalnya
seorang anak yang memperhatikan temannya sedang bermain petak umpet, tanpa ia
ikut bermain tetapi ia turut merasa senang seolah ia ikut bermain.
3 Solitary Play/Bermain Soliter
Pada tahap ini, anak mulai bermain sendiri dan mencari kesibukan sendiri tanpa
memperhatikan orang disekelilingnya. Mereka merasa asyik dan nyaman dengan
permainan mereka sendiri walaupun ada teman-teman yang berada di sekitar mereka

4 Parraley Play/Bermain Paralel


Pada tahap ini, anak melakukan kegaitan bermain bersama anak lain tetapi
dalam permainan mereka masing-masing. Anak-anak mulai perhatian dengan
kehadiran teman-teman di sekitarnya, sehingga akan ada ketertarikan untuk bermain
bersama. Akan tetapi mereka tidak melakukan permainan yang sama. Mereka akan
tetap memainkan permainan mereka sendiri
5 Associative Play/Bermain Asosiatif
Pada tahap ini, anak bermain dengan anak-anak lain dalam kegiatan permainan
yang serupa. Anak mulai punya keinginan untuk bermain bersama dalam satu
permainan dengan yang lain. Permainan yang dilakukan anak dalam tahapan ini
adalah permainan sederhana tanpa ada tujuan tertentu yang harus dicapai.

6 Cooperative Play/Bermain Kooperatif


Pada tahap ini, anak-anak bermain bersama teman-teman dalam permainan yang
sama. Jenis permainan yang dimainkan sudah memiliki tujuan tertentu
07
Karakteristik Tahapan
Bermain Menurut
Mildred Parten
Karakteristik bermain menurut Mildred Parten dikenal melalui enam tahapan bermain yang menjadi
dasar pemahaman perkembangan sosial anak-anak antara lain:

1. Unoccupied play (Bermain Tanpa Tujuan):

● Anak hanya mengamati kejadian di sekitarnya tanpa terlibat dalam permainan.


● Kurangnya interaksi sosial dan fokus berkelanjutan.
● Tidak ada alur cerita yang jelas dan penggunaan bahasa terbatas.

2. Solitary play (Bermain Sendiri):


● Anak bermain sendiri tanpa melibatkan orang lain.
● Fokus pada mainan sendiri dengan narasi permainan yang muncul.
● Tidak tertarik pada anak-anak lain dan permainan tidak terstruktur.
3. Onlooker play (Pengamat):

● Anak memperhatikan anak-anak lain bermain dengan minat besar.


● Tidak terlibat dalam permainan karena takut, tidak tertarik, atau ragu-ragu.

4. Parallel play (Bermain Paralel):


● Anak bermain terpisah dari anak lain, tetapi dengan mainan yang sama atau meniru anak lain.
● Eksplorasi mandiri, tidak ada kerjasama atau tujuan bersama selama bermain.

5. Associative play (Bermain Asosiatif):


● Interaksi sosial dengan sedikit atau tanpa pengaturan.
● Saling berbagi mainan atau obrolan, tetapi masih bermain secara mandiri dengan tujuan dan strategi
yang berbeda.

6. Cooperative play (Bermain Bersama):

● Interaksi sosial dalam kelompok dengan tujuan tertentu.


8
Tahapan Bermain
Menurut Jean
Piaget
Tahapan Bermain Menurut Jean
Piaget

1 2 3 4
Permainan Permainan Permainan Sosial Permainan yang
Sensori Motorik Simbolik yang Memiliki Memiliki Aturan
Aturan dan Olahraga
(± 3/4 bulan – (± 2-7 tahun)
2 tahun) (± 8-11 tahun) (11 tahun keatas)

Kurnia, (2012)
09
Karakteristik Tahapan
Bermain Menurut
Jean Piaget
Jean Piaget menekankan teori kognitif pada bermain, dimana bermain tidak hanya
mencerminkan tahap perkembangan anak, tetapi peran bermain lebih ditujukan untuk
mempraktikkan dan melakukan konsolidasi konsep-konsep serta keterampilan yang telah
dipelajari sebelumnya. Piaget mengidentifikasi tahap perkembangan dengan permainan.
Permainan fungsional dihubungkan dengan sensorimotor, simbolik berkaitan dengan
praoperasional, dan aturan bermain berkaitan dengan konkrit operasional.
1. Pada tahap praoperasional konkrit, anak mulai menggunakan symbol-simbol dalam
bermain. Dalam bermain, anak mulai menirukan peran tertentu.
2. Pada tahap operasi-operasi konkrit anak, bermain dengan menunjukan adanya
kombinasi dalam berbagai aktivitas. baik fisik maupun bahasa.
10
Peran Orang Tua Dalam
Mendukung Tahapan
Bermain Anak
Peran Orang Tua Dalam Mendukung
Tahapan Bermain Anak
Orang tua di lingkungan keluarga dianggap sebagai lembaga pendidikan pertama dalam membimbing
dan membentuk kepribadian atau karakter anak serta memiliki peran sangat besar untuk meningkatkan
perkembangan anak secara optimal.
Menurut Murtiningsih (2013) adapun peran penting yang dilakukan oleh orang tua dalam kegiatan kegiatan
bermain anak yaitu sebagai berikut:
1. Upaya Orang tua dalam Memfasilitasi kegiatan Bermain Anak
a. Aspek orang tua dalam dalam upaya memfasilitasi kegiatan bermain anak di lingkungan keluarga
b. Karakteristik orang tua di lingkungan keluarga
● Memberi kebebasan
● Overprotecting
Peran Orang Tua Dalam Mendukung
Tahapan Bermain Anak
2. Bentuk Keterlibatan Orang tua Dalam Kegiatan Bermain
●Latar belakang pendidikan orang tua
●Keterlibatan orang tua dalam kegiatan bermain anak
3. Keterlibatan Orang Lain dalam Kegiatan Bermain
Adanya keterlibatan dari keluarga yang lain seperti nenek, kakek, paman, bibi, atau dari
orang lain, akan berpengaruh kepada kualitas aktivitas kegiatan bermain anak yang menjadi
lebih baik.
Terima
kasih
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai