Anda di halaman 1dari 19

“Kriteria Bermain

Menurut Para Ahli”


KELOMPOK 2 (DUA) :
Nurul Asmarida 1947140002
Maudy Ramadhany 1947140005
Nur Rahmah 1947140006
Rahmayana Ruslan 1947141002
Andi Anugrah Fauziah 1947141009
Muhammad Rizaldi 1947141032
Astina Ramsya 1947142003
Khadijah 1947241049
Kriteria Bermian menurut Dr. Tadkiroatun
Musfiroh, M.Hum.
Anak berlaku pura-pura, tidak
01 Menyenangkan dan menggembirakan
bagi anak; anak menikmati kegiatan 05 sungguhan, atau memerankan
bermain tersebut sesuatu;

02 Dorongan bermain muncul dari anak


bukan paksaan orang lain 06 Anak menetapkan aturan main
sendiri, baik aturan yang diadopsi dari
Anak melakukan karena spontan dan orang lain maupun aturan yang baru 2
03 sukarela
Semua anak ikut serta secara 07 Anak berlaku aktif
bersama-sama sesuai peran masing-
04 masing;
Anak bebas memilih mau bermain
08 apa dan beralih ke kegiatan
bermain lain
Kriteria Bermain menurut Masitoh dkk

1. Bermain muncul 2. Bermain harus bebas dari 3. Bermain adalah


dari dalam diri anak, aturan yang mengikat aktivitas nyata atau
maksudnya keinginan dan kegiatan untuk sesungguhnya,
dinikmati, maksudnya
bermain harus muncul maksudnya pada saat
bermain pada anak usia
dari dalam diri anak, dini harus terbebas dari
bermaian air, anak
sehingga anak dapat aturan yang mengikat, melakukan aktivitas
menikmati dan karena anak usia dini dengan air dan
bermain sesuai dengan memiliki cara bermain mengenal air dari
caranya sendiri. sendiri. bermainnya
4. Bermain harus didominasi 5. Bermain harus
oleh pemain maksudnya, melibatkan peran aktif
pemain adalah anak itu
dari pemain
sendiri tidak didominasi
oleh orang dewasa.
Kriteria Bermain menurut Sujiono (2009: 146)
1. Bermain muncul dari dalam diri
anak
2. Bermain harus bebas dari aturan
yang mengikat, kegiatan untuk
dinikmati
3. Bermain adalah aktivitas nyata atau
sesungguhnya
4. Bermain harus difokuskan pada
proses daripada hasil
5. Bermain harus didominasi oleh
pemain
6. Bermain harus melibatkan peran
aktif dari pemain
Kriteria Bermain menurut Hartati (2002: 85-86)

1. Motivasi intrinsic yaitu tingkah


laku bermain di motivasi di dalam
diri anak
2. Tingkah laku yang menyenangkan
3. Bersifat pura-pura
4. Bermain diutamakan dari pada
tujuan
5. Bermain perilaku yang lentur
Kriteria Bermain menurut Montolulu,dkk (2007)

1. Bermain relative dari aturan-aturan, 2. Bermain dilakukan seakan-akan


kecuali anak-anak membuat aturan dalam kehidupan/kegiatan yang nyata
mereka sendiri ( Bermain drama, peran )

4. Bermain memerlukan
3. Bermain telah menitikberatkan pada interaksi,komunikasi, dan
progres dari pada hasil akhir atau keterlibatan anak-anak secara aktif
produknya dengan kegiatan tersebut
Kriteria Bermain menurut Gordon M. Burghart (1984, dalam
Cohen, 2006)
1. Tidak ada fungsi langsung yang jelas.
2. Memberi efek menyenangkan.
3. Memiliki urutan yang berbeda-beda.
4. Mencari stimulus.
5. Melibatkan gerakan yang berlebihan,
tidak pas atau aneh.
6. Melibatkan tindakan cepat dan
berenergi.
7. Kurang mengancam.
8. Lebih banyak dilakukan oleh anak-
anak.
9. Latar belakangnya adalah hubungan
peran
Kriteria Bermain menurut Hurlock (1956)
1. Bermain mengikuti pola perkembangan.
2. Aktivitas bermain menurun seiring dengan
pertambahan usia.
3. Waktu yang dihabiskan untuk bermain
menurun seiring usia.
4. Waktu yang dihabiskan untuk aktivitas
spesifik meningkat seiring usia.
5. Permainan anak-anak yang lebih muda
bersifat lebih informal.
Kriteria Bermiain menurut Hurlock (1978:322-326)
1. Bermain dipengaruhi tradisi: anak kecil meniru
permainan anak yang lebih besar, yang telah
menirunya dari generasi anak sebelumnya
2. Bermain mengikuti pola perkembangan yang
dapat diramalkan, tanpa mempersoalkan
lingkungan, bangsa, status sosial ekonomi, dan jenis
kelamin anak
3. Ragam kegiatan permainan menurun dengan
bertambahnya usia
4. Bermain menjadi semakin sosial dengan
meningkatnya usia
5. Jumlah teman bermain menurun dengan
bertambahnya usia
6. Bermain menjadi lebih sesuai dengan jenis
kelamin: bayi dan anak kecil hanya sedikit
membedaka antara mainan anak laki-laki dan anak
Kriteria Bermian Menurut Dworetzky (1990) dalam Moeslichatoen
(1999)
1. Motivasi intrinsik, artinya kegiatan bermain
dimotivasi dari dalam diri anak, bukan karena
adanya tuntutan atau paksaan,
2. Pengaruh positif, artinya kegiatan bermain
merupakan tingkah laku yang menyenangkan atau
menggembirakan,
3. Bukan dikerjakan sambil lalu, bermain bagi anak
merupakan kegiatan yang utama dan lebih bersifat
pura-pura,
4. Cara/tujuan, cara bermain lebih diutamakan daripada
tujuannya,
5. Kelenturan, kelenturan ditunjukkan baik dalam
bentuk maupun dalam hubungan serta berlaku dalam
setiap situasi.
Kriteria Bermain menurut Hartati (2007:64)
1. Bermain dilakukan karena kesukarelaan, bukan
karena paksaan
2. Bermain merupakan kegiatan untuk dinikmati
3. Tanpa “iming-iming” apapun, kegiatan bermain itu
sendiri sudah menyenangkan
4. Dalam bermain, aktivitas lebih penting daripada
tujuan. Tujuan bermain adalah aktivitas itu sendiri;
5. Bermain menuntut partisipasi aktif, baik secara
fisik maupun psikis
6. Bermain itu bebas bahkan tidak harus selaras
dengan kenyataan. Individu bebas membuatAturan
sendiri dan mengoperasikan fantasinya
7. Dalam bermain, individu bertingkah laku secara
spontan, sesuai dengan yang diinginkannya saatitu
8. Makna dan kesenangan bermain sepenuhnya
ditentukan si pelaku, yaitu anak itu sendiri yang
Kriteria Bermian Montolalu dkk. (2008:1.2)
1. Bermain relatif bebas dari aturan-
aturan, kecuali anak-anak membuat
aturan mereka sendiri;
2. Bermain dilakukan seakan-akan
kegiatan itu dalam kehidupan nyata
(bermain drama);
3.Bermain lebih memfokuskan pada
kegiatan atau perbuatan dari pada
hasil akhir atau produknya;
4. Bermain melibatkan interaksi dan
keterlibatan anak-anak
Psikolog keluarga, Nadya Pramesrani MPsi PSi,
mengatakan, sejumlah kriteria bermain yang baik untuk
anak

Pertama, lingkungannya Kedua, bermain harus Ketiga, bermain harus


selalu aman dan ada menyenangkan. Orangtua
berpusat kepada anak.
pengawasan orangtua. harus turut ikut bergembira
bersama anak. Orangtua Mainan mana yang
Artinya, mainan itu sedang mereka ingin
yang gembira itu akan
harus aman buat mereka menularkan semangat mainkan, itu yang kita
dan dengan pengawasan bermain kepada anak, beri. Orangtua jangan
orangtua, anak bisa sehingga anak senang dan memaksa anak harus
diarahkan tentang kegiatan belajar itu menjadi bermain apa.
permainan itu. lebih optimal.
Keempat, bermain Terakhir, bermain harus
haru sesuai dengan seimbang antara di
tahap perkembangan dalam dan luar ruangan.
dan kemampuan anak. Karena terkena udara
tidak sesuai usia luar dan sinar matahari
mereka, anak bisa jadi memberikan stimulasi
frustasi. Ketika anak yang berbeda
frustasi, permainan dibandingkan di dalam
tidak lagi ruangan
menyenangkan.
3 Kriteria bermain menurut Umi Khomsiyatun, tutor Kejar Paket dan
PAUD di Sanggar Kegiatan Belajar Purwokerto
Pertama, bermain itu
idealnya menyehatkan Kedua, bermain itu harus Ketiga,
tubuh anak-anak. Ya, menyenangkan. Anak- bermain
bermain harus melibatkan anak akan suka bermain yang
gerak bagi anak-anak, jika permainan itu mampu
baik gerak motorik dan menyenangkan hatinya.
sensorik secara merata. mengemba
Jika tidak menyukai, ngkan
Melalui gerak ini tubuh
maka anak akan cepat kognitif
anak-anak akan bisa
tumbuh dengan baik.
lelah dan bosan, anak.
Anak-anak akan memiliki kemudian tidak mau
pergelangan tangan yang bermain lagi.
kuat, tungkai kaki yang
kuat, jari-jari yang aktif,
Soemitro (1991)menyatakan bahwa kriteria bermain
adalah belajar menyesuaikan diri dengan keadaan.Melalui
bermain anak ak an berusaha beradaptasi dengan situasi
dan kondisi lingkungan tertentu dalam hal bentuk, berat,
isi, sifat, jarak, waktu, bahasa, dan sebagainya.
Smith ( Soemitro,1991) menyatakan
bahwa kriteria bermain adalah dorongan
langsung dari dalam setiap individu, ya ng
bagi anak-anak merupakan pekerjaan,
sedang bagi orang dewasa dipandang
sebagai kegemaran
Sukintaka (1998) menyatakan kriteria
bermain adalah aktivitas jasmani yang
dilakukan dengan sukarela dan
bersungguh -sungguh untuk memperoleh
rasa senang dari melakukan aktivitas
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai