4. Bermain memerlukan
3. Bermain telah menitikberatkan pada interaksi,komunikasi, dan
progres dari pada hasil akhir atau keterlibatan anak-anak secara aktif
produknya dengan kegiatan tersebut
Kriteria Bermain menurut Gordon M. Burghart (1984, dalam
Cohen, 2006)
1. Tidak ada fungsi langsung yang jelas.
2. Memberi efek menyenangkan.
3. Memiliki urutan yang berbeda-beda.
4. Mencari stimulus.
5. Melibatkan gerakan yang berlebihan,
tidak pas atau aneh.
6. Melibatkan tindakan cepat dan
berenergi.
7. Kurang mengancam.
8. Lebih banyak dilakukan oleh anak-
anak.
9. Latar belakangnya adalah hubungan
peran
Kriteria Bermain menurut Hurlock (1956)
1. Bermain mengikuti pola perkembangan.
2. Aktivitas bermain menurun seiring dengan
pertambahan usia.
3. Waktu yang dihabiskan untuk bermain
menurun seiring usia.
4. Waktu yang dihabiskan untuk aktivitas
spesifik meningkat seiring usia.
5. Permainan anak-anak yang lebih muda
bersifat lebih informal.
Kriteria Bermiain menurut Hurlock (1978:322-326)
1. Bermain dipengaruhi tradisi: anak kecil meniru
permainan anak yang lebih besar, yang telah
menirunya dari generasi anak sebelumnya
2. Bermain mengikuti pola perkembangan yang
dapat diramalkan, tanpa mempersoalkan
lingkungan, bangsa, status sosial ekonomi, dan jenis
kelamin anak
3. Ragam kegiatan permainan menurun dengan
bertambahnya usia
4. Bermain menjadi semakin sosial dengan
meningkatnya usia
5. Jumlah teman bermain menurun dengan
bertambahnya usia
6. Bermain menjadi lebih sesuai dengan jenis
kelamin: bayi dan anak kecil hanya sedikit
membedaka antara mainan anak laki-laki dan anak
Kriteria Bermian Menurut Dworetzky (1990) dalam Moeslichatoen
(1999)
1. Motivasi intrinsik, artinya kegiatan bermain
dimotivasi dari dalam diri anak, bukan karena
adanya tuntutan atau paksaan,
2. Pengaruh positif, artinya kegiatan bermain
merupakan tingkah laku yang menyenangkan atau
menggembirakan,
3. Bukan dikerjakan sambil lalu, bermain bagi anak
merupakan kegiatan yang utama dan lebih bersifat
pura-pura,
4. Cara/tujuan, cara bermain lebih diutamakan daripada
tujuannya,
5. Kelenturan, kelenturan ditunjukkan baik dalam
bentuk maupun dalam hubungan serta berlaku dalam
setiap situasi.
Kriteria Bermain menurut Hartati (2007:64)
1. Bermain dilakukan karena kesukarelaan, bukan
karena paksaan
2. Bermain merupakan kegiatan untuk dinikmati
3. Tanpa “iming-iming” apapun, kegiatan bermain itu
sendiri sudah menyenangkan
4. Dalam bermain, aktivitas lebih penting daripada
tujuan. Tujuan bermain adalah aktivitas itu sendiri;
5. Bermain menuntut partisipasi aktif, baik secara
fisik maupun psikis
6. Bermain itu bebas bahkan tidak harus selaras
dengan kenyataan. Individu bebas membuatAturan
sendiri dan mengoperasikan fantasinya
7. Dalam bermain, individu bertingkah laku secara
spontan, sesuai dengan yang diinginkannya saatitu
8. Makna dan kesenangan bermain sepenuhnya
ditentukan si pelaku, yaitu anak itu sendiri yang
Kriteria Bermian Montolalu dkk. (2008:1.2)
1. Bermain relatif bebas dari aturan-
aturan, kecuali anak-anak membuat
aturan mereka sendiri;
2. Bermain dilakukan seakan-akan
kegiatan itu dalam kehidupan nyata
(bermain drama);
3.Bermain lebih memfokuskan pada
kegiatan atau perbuatan dari pada
hasil akhir atau produknya;
4. Bermain melibatkan interaksi dan
keterlibatan anak-anak
Psikolog keluarga, Nadya Pramesrani MPsi PSi,
mengatakan, sejumlah kriteria bermain yang baik untuk
anak