Anda di halaman 1dari 37

KONSEP BERMAIN

By:
Eka Hidayatur.R,S.Kep.Ns

1
PENGERTIAN
 Bermain adalah cara yang alamiah bagi
anak untuk mengungkapkan konflik
tentang dirinya tanpa disadari (wong,
1990)

 Bermain adalah setiap kegiatan yang


dilakukan untuk kesenangan yang
ditimbulkannya, tanpa
mempertimbangkan hasil akhir (hurlock,
1997)

2
 Bermain adalah kegiatan yang
menimbulkan kenikmatan, sarana untuk
mengubah kekuatan potensial didalam diri
menjadi berbagai kemampuan dan
kecakapan, sarana untuk belajar tentang
hukum alam, hubungan antar orang dan
hubungan antar orang dengan objek
(pertiwi, 1993)

3
BERMAIN MEMILIKI ARTI PSIKOLOGIS

1. Bermain merupakan kegiatan yang berbeda dari


bekerja karena bertujuan mencari kesenangan
2. Bermain merupakan kompensasi dari rasa kecewa
3. Bermain merupakan kegiatan yang meniru orang
lain
4. Bermain merupakan latihan ke arah sosialisasi
5. Bermain merupakan ekspresi bebas dari individu
6. Bermain mempunyai kaitan dengan perkembangan
kognitif (tjokronegoro, 1996)

4
FUNGSI BERMAIN
(WONG, 1990) DAN TJOKRONEGORO (1996)

1. PERKEMBANGAN SENSORIK

 Melalui bermain anak dapat melatih otot-otot


dan bagian tubuhnya, melatih kecepatan,
ketepatan dan keluwesan
 Komponen terbesar yang digunakan dalam
aktifitas bermain bagi semua tingkat usia
adalah aktivitas sensori motorik
 Melalui bermain anak mampu mengembangkan
kemampuan fisiknya
5
2. PERKEMBANGAN KOGNITIF DAN INTELEKTUAL
 Melalui Bermain Anak Belajar Berbagai Konsep,
Seperti : Warna, Bentuk, Jumlah, Jarak, Ukuran,
Dll
 Menggunakan Konsep Tersebut Untuk Memecahkan
Masalah

3. PERKEMBANGAN KREATIFITAS
 Dengan bermain anak berkesempatan memunculkan
gagasan kreatifnya.
 Anak dapat melakukan percobaan tentang ide mereka
melalui permainan

6
4. PERKEMBANGAN PENGENALAN DIRI
 Melalui bermain anak dapat mengenali dan menguji
kemampuan maupun keterbatasan dirinya

5. PERKEMBANGAN NILAI SOSIAL


 Melalui bermain anak dapat belajar tentang
aturan-aturan, sikap-sikap sosial
 Belajar tentang bagaimana membina hubungan
dengan orang lain
 Mengembangkan hubungan sosial dan mampu
memecahkan masalah dalam hubungan sosial
tersebut

7
6. PERKEMBANGAN NILAI MORAL
Bermain Merupakan Kegiatan Yang Memberi
Kesempatan Untuk Melatih Bersikap Jujur,
Menerima Kelemahan Secara Sportif, Sikap
Mengendalikan Diri, Berperilaku Kompetitif
Secara Positif Dan Bagaimana Memimpin Dan
Dipimpin

7. PERKEMBANGAN NILAI TERAPEUTIK ATAU


PERKEMBANGAN KOMUNIKASI
 Melalui Bermain Anak Dapat Menyalurkan
Ketegangan, Ketakutan, Kemarahan Maupun
Perasaan-perasaan Lain Yang Mengganggu Diri
Anak

8
Tujuan bermain
1. Melanjutkan perTUKEM yg normal pada
anak sakit
2. Mengekspresikan perasaan, keinginan dan
fantasi serta ide2nya
3. u/ melanjutkan perTUKEM dalam
mengembangkan kreatifitas dan
kemampuan memecahkan masalah
4. Dpt beradaptasi secara efektif thd stress
krn sakit dan dirawat di RS

9
KEUNTUNGAN BERMAIN
SOETJININGSIH (1995)
1. Membuang ekstra energi
2. Mengoptimalkan pertumbuhan seluruh bagian
tubuh seperti tulang otot dan organ-organ lain
3. Aktivitas yang dilakukan dapat meningkatkan
nafsu makan anak
4. Anak belajar mengontrol diri

10
5. PERKEMBANGAN BERBAGAI
KETERAMPILAN YANG AKAN BERGUNA
SEPANJANG HIDUPNYA
6. MENINGKATKAN DAYA KREATIVITAS
7. MENDAPAT KESEMPATAN MNEMUKAN
ARTI DARI BENDA-BENDA YANG ADA
DI SEKITAR ANAK
8. MERUPAKAN CARA UNTUK MENGATASI
KEMARAHAN, KEKHAWATIRAN DAN
KEDUKAAN
9. KESEMPATAN UNTUK BELAJAR
BERGAUL DENGAN ANAK LAIN

11
10. KESEMPATAN UNTUK MENJADI
PIHAK YANG KALAH ATAU YANG
MENANG DALAM BERMAIN
11. KESEMPATAN UNTUK BELAJAR
MENGIKUTI ATURAN –ATURAN
12. DAPAT MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN INTELEKTUAL

12
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PERMAINAN ANAK
1. STATUS KESEHATAN
ANAK DALAM KEADAAN SAKIT
KEMAMPUAN KOGNITIF DAN
PSIKOMOTORNYA AKAN TERGANGGU

2. JENIS KELAMIN
3. USIA PERKEMBANGAN

13
4. PERKEMBANGAN MOTORIK
• PERKEMBANGAN MOTORIK YANG
BAIK MEMUNGKINKAN ANAK
TERLIBAT DALAM PERMAINAN AKTIF

5. INTELEGENSIA
LEBIH MENUNJUKKAN PERHATIAN
DALAM PERMAINAN KECERDASAN,
DRAMATIK, KONSTRUKSI DAN
MEMBACA

14
6. LINGKUNGAN
• LINGKUNGAN DAPAT
MEMPENGARUHI AKTIFITAS
BERMAIN HAL INI TERGANTUNG
DENGAN LOKASI TEMPAT TINGGAL

7. STATUS SOSIO EKONOMI


8. JUMLAH WAKTU BEBAS
9. PERALATAN BERMAIN

15
Klasifikasi bermain
1. Menurut isinya
 Sosial affective play : hub
interpersonal yg menyenangkan
antara anak dgn orla
(EX : ciluk-baa).
 Sense of pleasure play : permaianan
yg sifatnya memberikan kesenangan
pada anak
(EX : main air dan pasir).
16
Cont……..
 Skiil play : permainan yg sifatnya
memberikan keterampilan pada anak
(EX: naik sepeda).
 Dramatik Role play : anak bermain
imajinasi/fantasi
(EX : dokter dan perawat).
 Games : permaianan yg menggunakan
alat tertentu yg menggunakan
perhitungan / skor
(EX : ular tangga).
17
• Un occupied behaviour: anak tidak
memainkan alat permainan tertentu,
tapi situasi atau objek yang ada
disekelilingnya , yg digunakan sebagai
alat permainan
(EX : jinjit-jinjit, bungkuk-bungkuk,
memainkan kursi, meja dsb)

18
2. Berdasarkan karakteristik sosial
 Onlooker play : anak hanya mengamati
temannya yg sedang bermain, tanpa ada
inisiatif utk ikut berpartisifasi dlm
permainan
(EX : Congklak).
 Solitary play : anak tampak berada dlm
klp permaianan, tetapi anak bermain
sendiri dgn alat permainan yg dimilikinya.
19
 Parallel play : anak menggunakan
alat permainan yg sama, tetapi
antara satu anak dgn anak lain tidak
terjadi kontak satu sama lain
sehingga antara anak satu dgn lainya
tidak ada sosialisasi.
• Associative play : permainan ini sudah
terjadi komunikasi antara satu anak
dgn anak lain, tetapi tidak
terorganisasi, tidak ada pemimpin dan
tujuan permaianan tidak jelas
(EX bermain boneka,masak-masak).
 Cooperative play : aturan
permainan dlm klp tampak lebih
jelas pada permaiann jenis ini, dan
punya tujuan serta pemimpin
(EX : main sepak bola).
3. Berdasarkan kelompok usia
 Usia bayi : karakteristik permainan anak
usia bayi a/ sense of pleasure play
 0-3 bulan : b’tujuan u/interaksi sosial yg
menyenangkan antara bayi dan ortu
mainan gantung yg b’warna terang dg
bunyi menarik

23
 4-6 bulan : stimulasi penglihatan
mengajak bayi menonton, memberi
mainan yg mudah dipegang &
b’warna terang
Pendengaran  memanggil nama/mainan
yg berbunyi
Taktil  mainan yang dapat dipegang,
lentur dan lembut

24
 7-9 bln :
 penglihatan  berikan mainan b’warna
terang
 Pendengaran  mainan mengeluarkan
bunyi

25
 1-3 th (todler)  solitary play &
parallel play
Banyak bergerak
Lbh bebas, Spontan & menunjukkan
otonomi baik dlm memilih alat permainan
dan permainannya.
Rasa ingin tahu yang besar

26
 4 – 5/6 th (pre school)  associate
play, dramatic play dan skill play
Motorik kasar & halus yg lbh matang
Lebih aktif, kreatif dan imajinatif
Kemampuan bicara & hub sosial dg teman
semakin meningkat
Alat permainan : sepeda, mobil2an dan
alat olah raga.
27
 7-12 th (school)
Kemampuan sosial meningkat
Mampu bekerjasama
Mengenal norma baik & buruk
Karakteristik permainan dibedakan
berdasarkan JK

28
 13-18 th (Puber)
Fase peralihan
Mengalami krisis identitas
Apabila anak tdk sukses melewatinya maka
ak/ mencari kompensasi yg berbahaya
Permainan yg tepat  olahraga,
mendengar & bermain musik, organisasi
remaja yg positif

29
Bermain untuk anak yang
dirawat di RS
• Lingkungan RS menyebabkan anak mjd
stress
• Bermain merupakan media yg paling
efektif u/ menghilangkan stress

30
Cont………..
• Permainan yg terapeutik didasari o/
pandangan bahwa berman bagi anak
merupakan aktivitas yg sehat dan
diperlukan u/ kelangsungan TUKEM
dan memungkinkan u/ dpt menggali &
mengekspresikan perasaan dan pikiran
anak, mengalihkan perasaan nyeri dan
relaksasi
31
Bermain harus menjadi bag integral dr pelayanan
kshtn anak di RS (brennan,1994)

Keuntungan aktivitas bermain di RS :


1. meningkatkan hub antara klien (anak&klg)
dan perawat.
2.Aktivitas bermain yg terprogram ak/
memulihkan perasaan mandiri pd anak
3.Ak/ memberikan rasa senang pd anak &
membantu anak m’ekspresikan perasaan &
pikiran cemas, takut, sedih, tegang & nyeri

32
4. Permainan yg terapeutik ak/
meningkatkan kemampuan anak u/
mempunyai tingkah laku yg +
5. Permainan yg m’beri ksmpatan pd
bbrp anak u/ b’kompetisi scr sehat,
akan dpt menurunkan ketegangan pd
anak & keluarganya.

33
Prinsip permainan pd anak di RS
1. Tidak banyak mengeluarkan energi, singkat
dan sederhana.
2. Mempertimbangkan keamanan dan infeksi
silang.
3. Kelompok umur yg sama.
4. Permainan tidak bertentangan dgn
pengobatan
5. Melibatkan ortu.
34
Pedoman dlm penyusun rancangan program bermain
di RS

1. Tujuan  mengacu pada tahap TUKEM


anak
2. Proses kegiatan bermain uraian kegiatan
bermain, perawat sebagai fasilitator.
3. Alat permainan yg diperlukan
 tetapkan jenis alat permainan tdk harus baru
 Alat permainan yg dipunyai atau yg tersedia
diruangan
 Menggambarkan kreativitas perawat & ortu

35
4. Pelaksanaan kegiatan bermain
Uraikan proses b’main yg dilakukan slm
kegitan b’main
Respon anak & ortu hrs diobservasi
Apabila anak tampak lelah maka
permainan dihentikan

36
5. Evaluasi
 Lakukan evaluasi menyeluruh dg
membandingkan pelaksanaan b’main dg
tujuan yg tlh ditetapkan
 Tulis hambatan yg ditemukan slm
kegiatan b’main
 Berikan pujian & penghargaan thdp apa
yg tlh dilakukan anak dgn baik

37

Anda mungkin juga menyukai