Anda di halaman 1dari 34

Kebijakan AIPNI dalam

Penataan Institusi Pendidikan


Keperawatan Bermutu
DR.MUHAMMAD HADI,MKEP.
Perjalanan peran AIPNI dlm pengembangan
keperawatan di Indonesia
VISI AIPNI
MENJADIKAN INSTITUSI
PENDIDIKAN KEPERAWATAN
YANG BERKUALITAS,
SETARA, BERKEMAJUAN DAN
DI DAYAGUNAKAN SECARA
GLOBAL
 SETARA;
 Adil/Kesempatan yang sama (pembinaan dan kesempatan)
 Fair (keterbukaan)
 Sinergi ( gotong royong dan bekerjasama)
 BERKUALITAS:
 Memenuhi legal aspek dalam operasional (perijinan dan aspek legal lainya)
 Terakreditasi baik (LAM-PTKes)
 Hasil uji kompetensi baik (LPUK-Nakes)
 BERKEMAJUAN;
 Kemampuan kompetisi global (exchange staf dan student)
 Menjadi bagian masyarakat internasional (Indonesia-Thailand, Taiwan
(ACINE), Australia)
 Menghasilkan karya-karya untuk kemaslahatan manusia (Hibah riset dan
jurnal INJEC)
 UTILISASI GLOBAL;
 Lulus ujikompetensi global
 Serapan lulusan tingkat internasional minimal 50% dari lulusan nasional
pertahun
Quality Cascade Bidang Kesehatan
5

Kualitas Kesehatan
Masyarakat

Pengembangan Profesional
Kualitas Praktik Berkelanjutan

Kualitas Sistem Sertifikasi


Lulusan

Sistem Akreditasi Kualitas Institusi

Sistem Pendidikan Kesehatan Kualitas Sistem


Peningkatan daya saing global
sebagai POTENSI BESAR
PENYUMBANG DEVISA NEGARA
 Anggota AIPNI 315 PT se Indonesia
 Jika @ meluluskan 40 mhs/th dan 50% bisa diserap sebagai
tenaga perawat di LN maka:
 Potensi penerimaan devisa sektor keperawatan: 315 PT x 20
lulusan x gaji rata-rata 25.000.000/bln x 12 bln =
1.890.000.000.000 /th
 Jika di tambah dengan lulusan D3/vokasi maka penerimaan
devisa mencapai 2 x lipat
KUALITAS PT KEPERAWATAN
 Peringkat A akreditasi : UI, UMJ, UNAIR,
UNPAD, UGM, UNDIP, UNRI, USU, UMY dan
UMS (2,9%)
 Peringkat B akreditasi : 32,25%
 Peringkat C akreditasi : 64,83%
Increasing institution facing global
competitive
AMANAT UU No.12 th 2012
ttg Pendidikan Tinggi
 Pendidikan Profesi
 Pasal 17
 (1) Pendidikan profesi merupakan Pendidikan Tinggi setelah
program sarjana yang menyiapkan Mahasiswa dalam
pekerjaan yang memerlukan persyaratan keahlian khusus.
 (2) Pendidikan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi dan bekerja
sama dengan Kementerian, Kementerian lain, LPNK, dan/atau
organisasi profesi yang bertanggung jawab atas mutu layanan
profesi.
AMANAT UU No.38 th 2014
ttg Keperawatan
Pasal 11
1)PenyelenggaraanPendidikan Tinggi Keperawatan harus memenuhi Standar Nasional
Pendidikan Keperawatan.
2)Standar
Nasional Pendidikan Keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
3)Standar Nasional Pendidikan Keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disusun secara bersama oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang kesehatan, kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pendidikan, asosiasi institusi pendidikan, dan Organisasi Profesi
Perawat.
4)Standar Nasional Pendidikan Keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pendidikan.
UU No.38 th 2014 ttg
Keperawatan
Pasal 13
(1) Institusi Pendidikan tinggi Keperawatan wajib memiliki
dosen dan tenaga kependidikan.
(2) Dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berasal
dari:
 perguruan tinggi; dan
 Wahana Pendidikan Keperawatan.
(3) Dosen sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat dan
diberhentikan oleh pejabat yang berwenang sesuai dengan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
UU No.38 th 2014 ttg
Keperawatan
Pasal 14
(1) Dosen pada Wahana Pendidikan Keperawatan memberikan
pendidikan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat dan pelayanan kesehatan.
(2) Dosen pada Wahana Pendidikan Keperawatan memiliki
kesetaraan, pengakuan, dan angka kredit yang memperhitungkan
kegiatan pelayanan kesehatan.
(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kesetaraan, pengakuan, dan
angka kredit dosen pada Wahana Pendidikan Keperawatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dalam Peraturan
Pemerintah.
Bagaimana Peran AIPNI?...

 Menekankan pentingnya peningkatan mutu


melalui penyelenggaraan pendidikan yang
berkualitas dan kinerja prima UNTUK
MENGHASILKAN LULUSAN YANG
KOMPETEN

MENGUSULKAN KEPADA
PEMERINTAH
 1. Pemerintah agar memfasilitasi jejaring kerjasama dengan PT luar negeri yang memiliki potensi
untuk meningkatkan daya saing global lulusan (amanat UU no.12 th 2012 pasal 79)
 2. Pemerintah agar memfasilitasi pendidikan keperawatan unggulan, terutama pada perguruan tinggi
yang telah memperoleh predikat akreditasi A dengan menata dan mengembangkan kurikulum, sarana
dan SDM dosen (amanat UU no.12 th 2012 pasal 80)
 3. Pemerintah agar memfasilitasi jejaring dengan negara-negara user yang berpotensi menyerap
lulusan pendidikan keperawatan, seperti negera-negara Timur-Tengah, Amerika, Canada dan eropa.
(catatan: Pemerintah Philipina saat telah menghentikan pengiriman semua jenis tenaga kerja ke
Kuwait --- hal ini sebagai peluang Indonesia untuk merebut pasar kerja di timur tengah terutama di
bidang keperawatan).
 4. Pemerintah bersama dengan AIPNI dan organisasi profesi agar memfasilitasi penyusunan Standar
Pendidikan Tinggi Keperawatan Indonesia (amanat UU no.38 th 2014 pasal 11).
 5. Pemerintah agar memfasilitasi regulasi tentang rumah sakit dan wahana praktik lainnya untuk
fungsi pendidikan, pengaturan lebih lanjut tentang Tenaga Pendidik/Dosen Klinik di wahana praktik
(amanat UU no.38 th 2014 pasal 9, 11, 13 dan 14)
UPAYA PENINGKATAN KULAITAS LULUSAN agar berdaya saing

IMPACT
K
INPUT PROSES OUTPUT OUTCOME
U
1Kebijakan & 1Nilai Dasar A
Perencanan aArah praktik
aKeterlibatan dlm bKollegial L
penyusunan partnership MANAJEMEN KOLABORASI I
kebijakan & cKolaboratif PROSES MANAJEMEN
perencanaan ownership
T
Marquis & Houston,1998; Robin & Coulter, 1999;
bRencana strategis dBest practice
PLANNING ORGANIZING CONTROLLING
A
penguatan 2Peran dan
manajemen kep. tanggung jawab
Menetapkan
Missi,
Menetapkan apa yang
perlu dilaksanakan,
Memantau
kegiatan
S
Filosofis,asara cara dan siapa yang
cFinansial untuk
n, tujuan, akan melaksanakan memastikan
strategi,
subrencana,
Struktur organisasi. berjalan
sesuai
P
Evidence 2. Pendidik an, Pelatihan
& Pengembangan
PENDIDIKAN
KEPERAWATA
koordinasi
kegiatan,
rencana
E
Based
a. Koordinasi antara
pendidikan & pelayanan N
Budgetting,
L
R 1Standar
b. Rekrutmen mahasiswa
2Sumber belajar A
Decision
c. Multidisiplin sumber
e belajar
d. Belajar sepanjang hayat
3Harapan Y
g
Making u
e. Pendidikan berkelanjutan pencapaian tujuan
belajar Perawat Klinik PESERTA DIDIK
A
(preseptorship) Bimbingan yang kompeten
Model Asuhan N
l Kesempatan kontak
dengan klien A
a Tujuan Praktik
Berfikir kritis
N
s Transfer pengetahuan
3. Penyebaran & RUMAH SAKIT
Integrasi ilmu
M
i Pemanfaatan (Pelayanan) Staff Pendidik
a. Pendekatan skilmix
kompetensi
1Standar
2Sumber manajemen
Fakultas
E
b. Kesesuaian infrastruktur
keperawatan
3Dukungan
pengembangan
N
SISTEM SOSIAL SISTEM SISTEM PERSONAL
c. Manajemen &
kepemimpinan efektif
Profesi
4Penambahan staf dan -Organisasi INTERPERSONAL 1Persepsi I
d. Kondisi kerja yang baik
e. Sistem supervisi
retensi
5Frekuensi bimbingan
- Otoritas 1Interaksi 2Citra tubuh N
- Kekuasaan 2Komunikasi 3Ruang
f. Kesempatan berkarier
g. Sistem insentive
6Kesiapan staff
- Pembuat 3Transaksi 4Waktu G
keputusan 4 Peran 5 Diri K
- Status 5stress 6Tumbuh kembang
A
T
Kerangka teori penelitian di formulasi dan di kembangkan dari berbagai sumber antara lain ; Samson, 2009; Thomasm 1993, Banner, 1994, Wilkinson & Dale, 2000; Stomeu T, 2003; Myrick & Yonge , 2004, Really & Oerman,
1999; Bagg & Schmit, 1998; K,Raddema & Bivin JB, 2011; Mattessich, Murray & Monsey, 2001; Gaas Killet, 2003; Gerry & Claiton, WHO 2001,; ICN& WHO, 2009Teory Goal Attainment; King 1971 (dalam Potter and
Perry, 1992; Alligood and Tomey, 2002).
Upaya AIPNI
 Merekonstruksi kurikulum
 Memperjelas rumusan
kompetensi lulusannya
 Meningkatkan kualitas
pembelajaran dengan SCL
 Menjalankan proses
Penjaminan Mutu
Sumber:
Tim KBK DIKTI
Pengelolaan institusi pendidikan
Nurse
 Berkualifikasi minimal S2 keperawatan atau
S2 Kesehatan dengan latar belakang
pendidikan Nurse.
 Maksimal berusia 61 tahun saat dilantik
 Memiliki jabatan fungsional akademik
minimal Lektor.
 Memiliki kemampuan manajerial dan
kepemimpinan
 Memiliki integritas diri yang baik dan dapat
menjadi model peran.
Tenaga pendidik
 Pendidikan minimal S2 Keperawatan dan S2 Kesehatan dengan latar belakang
pendidikan Nurse dengan rasio 3 : 1
 Tenaga pendidik memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN).
 Tenaga pendidik memiliki jabatan fungsional akademik minimal lektor
 Memiliki sertifikat pelatihan Pekerti, dan atau Ancangan Aplikasi (Applied
approach) atau sejenisnya
 Berpengalaman klinik minimal 2 tahun di bidang keperawatan
 Kreatif, dedikatif, inovatif dan memiliki komitmen tinggi untuk terlibat secara
aktif dalam proses pembelajaran mahasiswa baik di kelas maupun di wahana
klinik dan komunitas.
 Memiliki sertifikat tenaga pendidik professional
 Menghasilkan karya ilmiah yang dipublikasikan
 Memiliki integritas diri yang dapat menjadi model peran sebagai tenaga
pendidik professional.
Tenaga pembimbing klinik
 Berijasah S2 dan atau Spesialis Keperawatan pada bidang-bidang
keperawatan tertentu (Keperawatan Medikal Bedah, Keperawatan Anak,
Keperawatan Maternitas, Keperawatan Jiwa, Keperawatan Komunitas)
atau Nurse generalis yang telah lulus uji kelayakan dan kesetaraan oleh
kelompok keilmuwan keperawatan terkait.
 Menguasai berbagai metoda bimbingan klinik untuk mahasiswa Nurse
yang mempunyai sertifikat pelatihan pembimbing klinik
 Memiliki pengalaman klinik minimal 3 tahun.
 Kreatif, dedikatif, inovatif dan memiliki komitmen tinggi untuk terlibat
secara aktif dalam proses pembelajaran mahasiswa di tatanan klinik atau
komunitas.
 Memiliki integritas diri yang dapat menjadi model peran sebagai perawat
professiona
Lahan Praktik

 1. Wahana Pembelajaran klinik (Rumah Sakit)


 Wahana utama adalah RS tipe B terakreditasi
 Wahana pendukung adalah beberapa RS tipe C sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai.
 Ada bukti kerjasama (MoU).
 Wahana Pembelajaran di Komunitas:
 Wahana pembelajaran di komunitas meliputi: institusi dan wilayah binaan berkaitan dengan
kompetensi yang akan dicapai
 Institusi meliputi Puskesmas, Panti Sosial Tresna Wreda, Sekolah umum dan luar biasa atau
yang relevan
 Wilayah binaan untuk melakukan praktik keperawatan di komunitas.
 Memiliki Surat Kerjasama (MoU)
MAHASISWA

 Mahasiswa yang akan masuk klinik telah lulus uji masuk klinik yang diadakan
oleh RS terkait bekerjasama dengan institusi pendidikan.
Minimal ketrampilan klinik yang harus lulus adalah:
 Pemeriksaan fisik.
 Prosedur pemberian obat.
 Prosedur pemasangan infus.
 Prosedur pemasangan kateter urin.
 Prosedur pemasangan selang naso gastrik (NGT).
 Resusitasi Jantung Paru (basic life support = BLS).
 Ketrampilan tambahan lain yang diujikan berdasarkan kebutuhan RS atau ruangan
setempat yang spesifik.
UPAYA AIPNI

Bersama dengan PPNI, Pemerintah dan


Stakeholder lain:
1.Menyusun Standar pendidikan Keperawatan
di lakukan sejak tahun
2.Menyusun naskah akademik tentang sistem
pendidikan ners sejak tahun
3.Menyusun Standar Kompetensi Perawat
Indonesia
4. Menyusun instrumen akreditasi Ners, S2,Spesialis
sebagai upaya penjaminan
5. Terlibat aktif dalam pembentukan LAM PT Kes
sejak tahun 2010 s.d sekarang sebagai anggota
Dewan pendiri kareditasi, fasilitator, assessor dan
evaluator
6. Terlibat aktif dan pendiri LPUK sejak tahun 2010
sebagai pendiri
7. Penataan sistem belajar profesi dengan model
preseptorship tahun 2012 s.d sekarang
8. Peningkatan kuantitas dan kualitas Dosen s.d
sekarang bekerjasama dg pemerintah dan
lembaga LN
9. Peningkatan kuantitas dan kualitas Dosen
10. Merekonstruksi kurikulum 2010 dengan
menyesuaikan rumusan KKNI dan
menghasilkan kurikulum baru tahun 2016
11. Memperluas jejaring dengan institusi di luar
negeri
12. Peningkatan kemampuan riset dosen
melalui pelatihan dan hibah penelitian
13. Percepatan ijin ners sebagai aspek legal
penyelenggaraan ners dan telah tuntas s.d
tahun 2012
14.Pembinaan akreditasi anggota
15.Penataan fungsi dan peran pengurus
regional AIPNI untuk pemberdayaan dan
peningkatan kualitas institusi maupun
pencapaian kelulusan uji kompetensi nasional
Aipni mengembangkan BIDANG
kelembagaan organisasi
 Organisasi
 Penataan regionalisasi (jumlah, struktur, kewenangan)
 Pembinaan keanggotaan
 Pemberdayaan regional
 Kegiatan RTA dan RUA
 Pengawalan ijin

 Humas
 Website / SIM
 Pengelolaan video streaming/video conference
 Informasi produk-produk pemerintah, aipni, OP serta pihak lain
terkait
BIDANG KURIKULUM DAN
KEBIJAKAN PENDIDIKAN
 KURIKULUM
 Peninjauan kurikulum terkait dg KKNI (kurikulum AIPNI 2016)
 Pemantauan dan pembinaan implementasi kurikulum (sarjana dan profesi)
 Pengembangan kurikulum dan perangkatnya
 Pengembangan kurikulum magister/spesialis
 KEBIJAKAN PENDIDIKAN
 Upaya penyatuan akademik-profesi
 Hubungan AIPNI-Kolegium dalam penyusunan kurikulum
 Pengawalan implementasi UU 38/2014 ttg Keperawatan
 Hubungan Institusi dan RS/Wahana praktik (pembiayaan Praktik)
BIDANG PENJAMINAN
MUTU
 AKREDITASI
 Pemberlakuan Borang Ners (Akademik Profesi)
 Peran dalam LAM-PT Kes
 Pembinaan akreditasi prodi Ners
 Koordinasi asesor
 Mekanisme pembiayaan jika LAM sdh berdiri
 Penjajagan dengan Badan akreditasi internasional
 UJI KOMPETENSI
 Pembinaan untuk persiapan uji kompetensi
 Pengendalian soal
 Pengawalan sertifikat uji kompetensi dan STR
 Pengaturan regionalisasi
 Evaluasi pelaksanaan uji kompetensi dengan kurikulum
BIDANG PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
 PENELITIAN
 Tindak lanjut AINEC Research Award
 Pembinaan penelitian
 Kerjasama penelitian (pembiayaan dan pelaksanaan)
 PENGEMBANGAN
 Model asuhan
 Model pembelajaran
 Journal ilmiah
 Buku2 keperawatan
 INC
 HAKI
BIDANG KERJASAMA

 DALAM NEGERI
 Kerjasama dengan Dikti – penyelesaian ijin Ners
 Kerjasama dengan Kopertis untuk pembinaan anggota
 Kerjasama sponsorship: Alkes, penerbit, produk kesehatan/kecantikan,
travel
 Kerjasama dengan asosiasi RS untuk praktik dan penyerapan lulusan
 LUAR NEGERI
 Pengembangan dosen (KU bangkok, NCKU Taiwan, UTAS, QUT,
Bournville College-UK, Swedia)
 Exchange staff & Student
 Joint research
 Kerjasama dg Asosiasi Inst. Pendidikan Luar Negeri untuk double degree
(QUT, UTAS)
 Benchmarking rutin tahunan ke negara-negera maju
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Profesi Ners
•Sistem Akreditasi
•Sistem Uji Kompetensi
•Utilisasi lulusan
KERANGKA SISTEM PENJAMINAN MUTU
PENDIDIKAN PROFESI NERS BERBASIS DATA & TIK

INSTITUSI MUTU LULUSAN

SISTEM SERTIFIK
SPMI SPME UJI ASI
DIKTI : LAM PTKes LPUK-Nakes Perguruan Tinggi
Standar Nasional • metode akreditasi • metode uji +
Pendidikan • Instrumen spesifik • Item soal •K/L
I. SNPT • publikasi hasil • tata kelola •MTKI
1)Standar isi; • publikasi hasil
2)Standar proses;
akreditasi •OP
3)Standar kompetensi lulusan;
uji kompetensi •Badan lain yang
4)Standar pendidik dan tenaga
kependidikan;
mendapat
5)Standar sarana dan prasarana; pengakuan
6)Standar pengelolaan;
7)Standar pembiayaan;
8)Standar penilaian pendidikan
II. Standar Penelitian
III. Standar Pengabdian
Masyarakat
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
PDPT – PDPT Kesehatan
KESIMPULAN

 Upaya strategis yang dilakukan AIPNI dengan


mengerahkan berbagai sumber daya yang ada adalah
bertujuan agar setiap institusi penyelenggara pendidikan
keperawatan memenuhi standar dan menghasilkan lulusan
yang kompeten sesuai dengan standar KKNI maupun
standar global.
 Daya saing lulusan dapat di buktikan dengan tingginya
utilisasi lulusan baik dalam negeri maupun luar negeri
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai