Anda di halaman 1dari 21

BENDA ASING

DI SALURAN NAFAS

Ahmad Hasan Basri


INSIDEN

• Sekitar 70% kejadian aspirasi benda asing ( Corpus Alienum


) terjadi pada anak berumur kurang dari 3 tahun. Hal ini
terjadi karena anak seumur itu sering tidak terawasi, lebih
aktif, dan cenderung memasukkan benda apapun ke dalam
mulutnya.
GEJALA KLINIK
 Tergantung / dipengaruhi oleh :
– Jenis benda asing
– Ukuran
– Sifat iritasinya terhadap mukosa
– Lokasi
– Lama benda asing di saluran napas
– Ada atau tidaknya komplikasi
Jenis benda asing
• Benda asing organik, seperti kacang-kacangan mempunyai
sifat higroskopis, mudah menjadi lunak dan mengembang
dengan air, serta menyebabkan iritasi pada mukosa, dan
timbul jaringan granulasi di sekitar benda asing sehingga
memperberat gejala sumbatan saluran pernapasan.
• Benda asing anorganik menimbulkan reaksi jaringan yang
lebih ringan dan lebih mudah didiagnosis karena umumnya
benda asing anorganik bersifat radioopak.
LOKASI
 Dapat tersangkut
 Hidung,
 Nasofaring,
 Laring, trakea
 Bronkus.
 Benda yang masuk melalui mulut jika
tersedak masuk ke laring, trakea dan
bronkus.
Fc predisposisi aspirasi benda asing

1. Anak-anak, sering memasukkan segala sesuatu ke dalam


mulut, gigi yang belum lengkap dan refleks menelan yang
belum sempurna.
2. Orang tua, terutama yang mempunyai gangguan neurologis
dan berkurangnya refleks menelan dapat disebabkan oleh
pengaruh alkohol, stroke, trauma.
Faktor predisposisi aspirasi benda asing

3. Kegagalan mekanisme proteksi, misalnya penurunan


kesadaran, keadaan umum buruk,
penyakit serebrovaskuler, dan kelainan neurologik,
reflek batuk menurun.
4. Faktor kecerobohan, kebiasaan menaruh benda di
mulut, makan dan minum tergesa-gesa.
Gejala awal aspirasi akut

• Ditandai dengan episode yang khas yaitu


– ‘choking’ (rasa tercekik),
– wheezing’ (napas berbunyi),
– Serak, disfonia sampai afonia
– Sesak napas tergantung dari derajat sumbatan.
– Stridor inspirasi atau wheezing ekspirasi, dengan
pemanjangan ekspirasi dan ronki.
Komplikasi
• Komplikasi akut :
– sesak napas dan hipoksia sampai henti jalan napas.
• Komplikasi kronik
– Pneumonia yang berlanjut dengan pembentukan abses
paru,
– Bronkiektasis,
– Fistel Bronkopleura
– Jaringan granulasi akibat inflamasi
– Atelektasis.
Terapi Suportif Awal
• Pemberian oksigen,
• Pulse Oxymetri
• Metilprednisolon 2 mg/kg IV dan antibiotik spektrum
luas yang cukup mencakup Streptokokus hemolitik
dan Staphylococcus aureus dapat dipertimbangkan
sebelum tindakan bronkoskopi.
BRONKOSKOPI
• Prinsip penanganan benda asing di saluran napas adalah
mengeluarkan benda asing dengan segera dalam kondisi
paling maksimal dan trauma paling minimal.
• Pengambilan benda asing dipengaruhi oleh faktor umur ,
keadaan umum, lokasi dan jenis benda asing, tajam atau
tidaknya benda asing dan lamanya benda asing berada di
saluran napas.
• Tidak ada kontraindikasi absolut untuk tindakan bronkoskopi,
selama hal itu merupakan tindakan untuk menyelamatkan
nyawa (life saving).
BRONKOSKOPI
• Pada keadaan tertentu dimana telah terjadi komplikasi
radang saluran napas akut, tindakan dapat ditunda sementara
dilakukan pengobatan medikamentosa untuk mengatasi
infeksi.
• Pada aspirasi benda asing organik yang dalam waktu singkat
dapat menyebabkan sumbatan total, maka harus segera
dilakukan bronkoskopi.
TINDAKAN BRONKOSKOPI
Atelactasis
Chest thrusts for
pregnant victims

Anda mungkin juga menyukai