Disusun oleh :
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Gawat Darurat..
Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi terciptanya
kesempurnaan laporan ini. Semoga Makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan
pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi teman teman dan pembaca sehingga
tujuan yang diharapkan dapat tercapai. Aamiin.
Kelompok
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Aspirasi benda asing ialah masuknya benda yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam
tubuh yang dalam keadaan normal tidak ada ke saluran pernafasan. Aspirasi benda tajam
di saluran trakheobronkial merupakan permasalahan yang cukup sering terjadi dan
meningkat beberapa tahun terakhir seiring dengan peningkatan penggunaan jarum pentul,
terutama pada wanita muda dan remaja perempuan. Aspirasi benda asing tajam berpotensi
menimbulkan komplikasi serius, seperti distress pernapasan akut, atelektasis, perdarahan,
robekan dan infeksi paru, bahkan kematian. Diagnosis aspirasi benda asing tajam dapat
ditegakkan melalui anamnesis berupa riwayat tersedak benda asing tajam dan didukung
dengan pemeriksaan radiologi berupa gambaran radiopak dari benda asing tajam. Benda
asing pada saluran nafas merupakan keadaan emergensi yang memerlukan penanganan
segera. Keterlambatan penanganan dapat meningkatkan terjadinya komplikasi bahkan
kematian.1,2 Aspirasi benda asing di bronkus sering menyebabkan gangguan pernafasan
dan merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas karena dapat mengakibatkan gangguan
nafas akut, penyakit paru kronis dan bahkan kematian. Umumnya terjadi pada anak usia
antara 6 bulan sampai 4 tahun dengan puncaknya pada umur 1-2 tahun. Diperkirakan
aspirasi benda asing bertanggung jawab terhadap 7% kematian mendadak pada anak
dibawah usia 4 tahun.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian dari benda asing?
2. Apa saja macam-macam benda asing ?
3. Bagaimana etiologi dari tertelan benda asing ?
4. Apa saja tanda dan gejala pada pasien dari tertelan benda asing?
5. Apa saja manifestasi klinik pada pasien dengan tertelan benda asing?
6. Bagaimana patofisiologi dengan pasien tertelan benda asing?
7. Bagaimana patway pasien dengan tertelan benda asing?
8. Apa saja komplikasi pasien tertelan benda asing ?
9. Bagaimana penatalaksanaan pasien dengan tertelan benda asing?
10. Bagaimana Konsep Asuhan Keperawatan dengan pasien tetelan benda asing?
C. Tujuan
Setelah membaca makalah ini di harapkan mahasiswa lebih mengetahui tentang
memberikan penanganan dan memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan kasus
tertelan benda asing dan mempersiapkan untuk mempunyai keterampilan di dalam
mengelola benda asing pada saluran napas, melalui pembelajaran pengalaman klinis,
dengan didahului serangkaian kegiatan berupa preassesment, diskusi, role play, dan
berbagai penelusuran sumber pengetahuan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
Benda asing di dalam organ adalah benda yang berasal dari luar tubuh atau dari dalam
tubuh,yang dalam keadaan normal tidak ada. Benda asing di laring/tenggorokan lebih
sering terjadi pada bayi atau anak-anak.
Tertetan atau tersedak adalah masuknya benda asing misalnya makanan atau minuman
kedalam tenggorokan yang tertelan tanpa di sengaja.
B. Macam-macam Benda Asing
Benda asing bila ada di sustu organ :
1. Benda asing yang berasal dari luar tubuh (eksogen)
Yang terdiri dari :
- benda padat yaitu zat organik atau kacang-kacangan dan tulang,zat anorganik yaitu
paku,jarum,peniti,batu.
- Benda Cair terdiri dari iritatif atau zat kimia,non iritatif cairan dengan Ph 7
- Gas
2. Benda Asing dari dalam tubuh yaitu (endogen)
Yaitu :
- Sekret
- Darah atau bekuan darah
- Nanah
- Krusta
- Cairan amnion
C. Etiologi
Etiologi Benda asing yang dapat masuk ke dalam saluran respiratorik sangat beragam.
Penggolongan dapat dilakukan berdasarkan asal, jenis, dan sifatnya yaitu :
1. Asal Menurut asalnya, benda asing terdiri dari benda asing eksogen, yaitu benda asing
yang berasal dari luar tubuh, dan benda asing endogen, yaitu benda asing yang berasal
dari dalam tubuh sendiri.
2. Jenis Berdasarkan jenisnya, benda asing dapat dibagi menjadi benda asing organik dan
benda asing anorganik.
3. Sifat Benda asing yang dapat masuk ke dalam saluran respiratorik, baik organik
maupun anorganik, kadang-kadang memiliki sifat khusus tertentu. Benda asing
organik, terutama yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan dan
biji-bijian, dapat mengembang dengan cepat di dalam saluran respiratorik karena
bersifat higroskopis. Beberapa jenis kacang mengandung asam lemak yang dapat
memicu timbulnya reaksi radang sehingga mudah terjadi edema. Oleh karena itu dalam
6−12 jam benda-benda ini dapat menimbulkan sumbatan total. Benda asing anorganik,
lebih sering terjadi pada anak yang lebih besar dan orang dewasa, tidak bersifat
higroskopis dan tidak mengembang, sehingga aspirasi benda tersebut umumnya tidak
menimbulkan gejala atau hanya menimbulkan gejala yang ringan. Kadang-kadang
benda-benda logam dapat mempunyai sifat magnetik atau menimbulkan rasa metal
yang khas.
E. Manifestasi Klinik
Tiga stadium gejala aspirasi benda asing :
1. Stadium I : batuk hebat secara tiba--tiba ,rasa tercekik tersumbat,bicara gagap
,obstruksi jalan napas.
2. Stadium II : gejala stadium I + interval asimtomatik
3. Stadium III : obstruksi,erosi,infeksi ,hemoptisis,pneumonia,abses paru abses paru.
F. Patofisiologi
Benda asing mati di hidung menyebabkan edema dan inflamasi mukosa
hidung,ulserasi,epistaksis,jaringan granulasi menyebabkan sinusitis. Kemudian jika benda
asing hidup menyebabkan reaksi inflamasi dan menyebabkan iritasi,sedangkan benda asinf
organic atau kcang mempunyai sifat higroskopik atau lebih berbahaya dan menyebabkan
iritasi pada mukosa dan menyebabkan edema mukosa dan meradang menyebabkan
jaringan granulasi dan menyebabkan gejala sumbatan peningkatan menyebabkan
laringostrakeobronkritis kemudian menyebabkan bersifat radiolusen. Benda asing
anorganik menyebabkan bersifat radioopak.
G. Patways
H. Komplikasi
Bila sumbatan benda asing tersebut berlangsung lebih dari 5 menit pada dewasa dan 8
menit pada anak akan terjadi kerusakan pada jaringan otak dan henti jantung.
I. Penatalaksanaan
Manajemen pada fase akut biasanya timbul sebelum anak datang ke Rumah Sakit. Sebagian
besar anak akan batuk dengan hebat sebagai refleks untuk mengeluarkan benda asing
tersebut. Selama anak masih dapat batuk, berbicara dan menangis, tidak dibutuhkan
tindakan secepatnya. Tidak diperbolehkan melakukan tindakan memasukkan jari tangan
ke daerah orofaringeal pada anak kecuali benda asing yang masuk tersebut terlihat di
daerah posterior faring. Pada anak kurang dari 1 tahun, tindakan chest thrush dan back slap
dengan posisi tengkurap adalah tindakan yang dianjurkan untuk mengatasi benda asing
tersebut. Untuk anak lebih dari 1 tahun, abdominal thrush merupakan tindakan yang
direkomendasikan. Tindakan ini ditujukan untuk memberikan tekanan pada diafragma
sehingga tekanan intratorakal meningkat dan pada akhirnya terjadi peningkatan tekanan
intratrakeal yang dapat mengeluarkan benda asing tersebut. Sebelum ditemukannya
bronkoskopi pada awal 1900, kematian akibat aspirasi benda asing dapat mencapai angka
50%. Saat ini, angka tersebut jauh menurun hingga kurang dari 1%. Perkembangan
terhadap teknik operasi, instrumentasi dan anestesia modern, menyebabkan bronkoskopi
dapat bermanfaat pada lebih dari 95% pasien dengan komplikasi kurang dari 1%.
Bronkoskopi yang digunakan merupakan bronkoskopi tipe rigid yang dilakukan di meja
operasi dengan anak dibawah anastesi umum. Sebaiknya tidak menggunakan ventilasi
tekanan positif karena dapat memperdalam masuknya benda asing. Bronkoskopi yang
lebih fleksibel tidak memiliki peran dalam tatalaksana. Bronkoskopi tipe ini berguna untuk
tujuan diagnostik. Pengobatan konservatif seperti antibiotik dan bronkodilator dapat
diberikan menyertai tindakan diatas. Sebagian besar anak sudah diperbolehkan pulang
dalam waktu 24 jam setelah tindakan. Beberapa benda asing yang masuk ke saluran napas
tidak dapat dikeluarkan dengan tindakan bronkoskopi. Untuk kasus tersebut diperlukan
tindakan torakokotomi terbuka. Terapi inhalasi dan drainase postural tidak memiliki peran
pada kelainan ini. Tindakan tersebut dapat menimbulkan komplikasi lebih berat seperti
obstruksi jalan napas dan gagal jantung.
1. Bila ada di hidung : ekstraksi BA dgn pengait atau haak
2. Bila Ada di laring : sumbatan total →Heimlich maneuver ekstraksi secara laringoskopi
dgn cunam.
3. Bila Ada di trakea : di trakea ekstraksi secara bronkoskopi dgn cunam jika bronkoskopi
(-) lakukan →trakeostomi
4. Bila Ada di bronkus : ekstraksi bila ada secara bronkoskopi dgn cunam, tindakan ini
harus segera dilakukan ! servikotomi atau torakotomi
DAFTAR PUSTAKA