MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang mahakuasa, atas segala limpah dan rahmat
dan karunia yang telah diberikan kepada kita, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan kasus yang berjudul Jenis-Jenis Posisi Pasien di Tempat Tidur Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para
pembaca, sehingga makalah inidapat di sempurnakan lagi pada masa yang akan datang.
Sejujurnya penulis menyatakan bahwa selesainya masalah ini tentu saja tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu.Mudahmudahan
makalah ini dapat bermanfaat untuk khalayak luas.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... i
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................. 1
ii
DAFTAR TABEL
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak kondisi patologi yang mempengaruhi kesejajaran dan mobilitas tuibuh.
Abnormalitas postur kongenital atau didapat memengaruhi efisiensi sistem muskulus
skeletal, serta kesejajaran, keseimbangan, dan penampilan tubuh. Abnormalitas postur
dapat menghambat kesejajaran, mobilitas, atau keduanya sehingga membatasi rentang
gerak pada beberapa sendi,
Untuk mencegah abnormalitas postur tersebut dapat dilakukan dengan pengaturan
posisi pasien, selain itu persiapan seperti mengkaji kekuatan otot, mobilitas sendi
pasien, adanya paralisis atau paresis, hipotensi ortostastik, toleransi aktivitas, tingkat
kesadaran, tingkat kenyamanan, dan kemampuan untuk mengikuti instruksi juga
penting dilakukan.
1.2 Tujuan Makalah
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mendefinisikan pengaturan posisi pasien.
2. Untuk mendiskripsikan macam-macam pengaturan posisi tubuh sesuai kebutuhan
pasien.
3. Untuk mendiskripsikan prosedur pelaksanaan tiap pengaturan posisi pasien.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
2.2 Macam – Macam Pengaturan Posisi Pasien
Ada 9 macam pengaturan posisi pasien yaitu :2
Posisi Supinasi
Posisi Lateral
Posisi Dorsal Recumbent
Posisi Trendelenberg
Posisi Sims
Posisi Pronasi
Posisi Semi-fowler
Posisi Fowler
Posisi ortopnea
3
2.3 Indikasi Posisi Pasien
Tabel 2.1 Indikasi Posisi Pasien2,3
Posisi Indikasi
Posisi Supinasi Diperlukan dalam beberapa kondisi
neurologis dan jantung, setelah
prosedur atau operasi untuk
memfasilitasi hemostatis di lokasi
penyisipan (seperti kardiak dengan
menggunakan femoralis) atau drainase
dari berbagai saluran.
Posisi Lateral Meredakan tekanan pada saccrum,
bagus untuk pasien yang tidak bergerak
karena biasanya cukup nyaman dan
memberikan penyelarasan tulang
belakang yang baik, mendukung dan
melepas titik-titik tekanan umum
Posisi Dorsal Recumbent Selama atau setelah berbagai operasi,
untuk kenyamanan
Posisi Trendelenberg Selama penempatan CVC (subklavia
atau IJ), jika emboli udara dicurigai
karena menjebak udara di ventrikel
kanan, ketika diposisikan seperti ini
dengan Valsava dapat mengubah
takikardia supraventrikular, selama
berbagai operasi, gangguan pernapasan
untuk meningkatkan perfusi
Posisi Sims Kadang-kadang digunakan dengan
pasien yang tidak sadar karena
4
memfasilitasi drainase sekresi oral,
kehamilan, selama enema, untuk
pasien yang lumpuh karena
menghilangkan tekanan pada pinggul
dan sakrum.
Posisi Pronasi Tidak sering digunakan; gunakan
sebagai tindakan terapeutik pada
ARDS lanjut, selama dan setelah
beberapa operasi
Posisi Semi-fowler Diperlukan dalam beberapa kondisi
neurologis dan jantung, setelah
prosedur atau operasi untuk
memfasilitasi hemostatis di lokasi
penyisipan (seperti kardiak dengan
pendekatan femoralis) atau drainase
dari berbagai saluran.
Posisi Ortopnea Memfasilitasi ekspansi dada sehingga
membuat pasien lebih mudah untuk
bernafas pada pasien yang sangat
kesulitan bernafas dan digunakan pada
prosedur thorasintesis
Posisi Fowler Memfasilitasi ekspansi dada sehingga
sangat membantu dengan pasien yang
mengalami kesulitan bernafas, selama
administrasi pemberian tabung karena
memfasilitasi peristaltik sambil
meminimalkan risiko aspirasi, hanya
posisi yang nyaman, juga digunakan
5
pada periode postpartum untuk
memfasilitasi ekskresi lochia
6
Tabel 2.2 Jenis-jenis posisi tidur pasien2
Posisi Deskripsi
Posisi Supine
Posisi Supine
Posisi Pronasi
Posisi Pronasi
7
Pasien berbaring di sisi tubuh dengan kaki bagian atas di atas kaki
bagian bawah. Posisi ini membantu mengurangi tekanan pada
tulang ekor.
Posisi Lateral
Posisi Lateral
Posisi Sims
Posisi sims
8
Posisi Fowler
Posisi Semi-
Fowler
Posisi Semi-Fowler
Posisi Pasien duduk di sisi tempat tidur dengan kepala diletakkan di atas
ortopneik atau meja tempat tidur di atas beberapa bantal. Posisi ini digunakan
tripod untuk pasien dengan kesulitan bernafas.
9
Posisi Ortopnik atau trippod
Tempatkan kepala tempat tidur lebih rendah dari kaki. Posisi ini
digunakan dalam situasi seperti hipotensi dan darurat medis. Ini
membantu mempromosikan aliran balik vena ke organ-organ
utama seperti kepala dan jantung.
Posisi
Trendelenburg
Posisi Trendelenburg
Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan ke-2 lutut fleksi
(ditarik/direnggangkan) di atas tempat tidur. Posisi ini dilakukan
Posisi Dorsal
buat merawat & memeriksa pula pada proses persalinan,
Recumben
Meningkatkan kenyamanan pasien, terutama dengan ketegangan
punggung belakang.
10
Posisi Dorsal Recumben
11
DAFTAR PUSTAKA
12