Anda di halaman 1dari 16

Jenis-Jenis Posisi Pasien di Tempat Tidur

Namira Ayu Natasya


140100216

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

RUMAH SAKIT UMUM PUSAT HAJI ADAM MALIK

MEDAN

2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang mahakuasa, atas segala limpah dan rahmat
dan karunia yang telah diberikan kepada kita, sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan kasus yang berjudul Jenis-Jenis Posisi Pasien di Tempat Tidur Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari para
pembaca, sehingga makalah inidapat di sempurnakan lagi pada masa yang akan datang.

Sejujurnya penulis menyatakan bahwa selesainya masalah ini tentu saja tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, perkenankan penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang turut membantu.Mudahmudahan
makalah ini dapat bermanfaat untuk khalayak luas.

Medan, 4 Januari 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. iii

BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2. Tujuan Makalah ........................................................................................... 1

1.3. Manfaat Makalah ......................................................................................... 2

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 3

2.1. Pengertian Pengaturan Posisi Pasien ......................................................... 3

2.2. Macam -Macam Pengaturan Posisi Pasien ............................................... 3

2.3. Indikasi Posisi Pasien .................................................................................. 4

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 12

ii
DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman


2.1 Indikasi Posisi Pasien
2.2 Jenis-jenis posisi tidur pasien2

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak kondisi patologi yang mempengaruhi kesejajaran dan mobilitas tuibuh.
Abnormalitas postur kongenital atau didapat memengaruhi efisiensi sistem muskulus
skeletal, serta kesejajaran, keseimbangan, dan penampilan tubuh. Abnormalitas postur
dapat menghambat kesejajaran, mobilitas, atau keduanya sehingga membatasi rentang
gerak pada beberapa sendi,
Untuk mencegah abnormalitas postur tersebut dapat dilakukan dengan pengaturan
posisi pasien, selain itu persiapan seperti mengkaji kekuatan otot, mobilitas sendi
pasien, adanya paralisis atau paresis, hipotensi ortostastik, toleransi aktivitas, tingkat
kesadaran, tingkat kenyamanan, dan kemampuan untuk mengikuti instruksi juga
penting dilakukan.
1.2 Tujuan Makalah
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mendefinisikan pengaturan posisi pasien.
2. Untuk mendiskripsikan macam-macam pengaturan posisi tubuh sesuai kebutuhan
pasien.
3. Untuk mendiskripsikan prosedur pelaksanaan tiap pengaturan posisi pasien.

1.3 Manfaat Makalah


Manfaat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui pengaturan posisi pasien.
2. Dapat mengetahui macam-macam pengaturan posisi tubuh sesuai kebutuhan pasien.
3. Dapat mengetahui prosedur pelaksanaan tiap pengaturan posisi pasien.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Pengaturan Posisi Pasien


Posturing / mengatur dan merubah posisi adalah mengatur pasien dalam posisi yang
baik dan mengubah secara teratur dan sistematik. Hal ini merupakan salah satu aspek
keperawatan yang penting. Posisi tubuh apapun baik atau tidak akan mengganggu
apabila dilakukan dalam waktu yang lama.1
Memposisikan pasien di tempat tidur adalah prosedur umum di rumah sakit. Ada
berbagai posisi yang mungkin untuk pasien di tempat tidur, yang dapat ditentukan
oleh kondisi, preferensi, atau perawatan mereka yang berhubungan dengan suatu
penyakit.
Memposisikan pasien di tempat tidur adalah penting untuk menjaga keselarasan
dan untuk mencegah luka di tempat tidur (ulkus tekan), kejatuhan kaki, dan kontraktur.
Penempatan yang tepat juga penting untuk memberikan kenyamanan bagi pasien yang
terbaring di tempat tidur atau memiliki mobilitas yang menurun terkait dengan kondisi
atau perawatan medis. Ketika memposisikan pasien di tempat tidur, perangkat
pendukung seperti bantal, gulungan, dan selimut, serta reposisi, dapat membantu
memberikan kenyamanan dan keamanan.1
Tujuan merubah posisi :
1. Mencegah nyeri otot
2. Mengurangi tekanan
3. Mencegah kerusakan syaraf dan pembuluh darah superficial
4. Mencegah kontraktur otot
5. Mempertahankan tonus otot dan reflek
6. Memudahkan suatu tindakan baik medic maupun keperawatan

2
2.2 Macam – Macam Pengaturan Posisi Pasien
Ada 9 macam pengaturan posisi pasien yaitu :2
 Posisi Supinasi
 Posisi Lateral
 Posisi Dorsal Recumbent
 Posisi Trendelenberg
 Posisi Sims
 Posisi Pronasi
 Posisi Semi-fowler
 Posisi Fowler
 Posisi ortopnea

3
2.3 Indikasi Posisi Pasien
Tabel 2.1 Indikasi Posisi Pasien2,3
Posisi Indikasi
Posisi Supinasi Diperlukan dalam beberapa kondisi
neurologis dan jantung, setelah
prosedur atau operasi untuk
memfasilitasi hemostatis di lokasi
penyisipan (seperti kardiak dengan
menggunakan femoralis) atau drainase
dari berbagai saluran.
Posisi Lateral Meredakan tekanan pada saccrum,
bagus untuk pasien yang tidak bergerak
karena biasanya cukup nyaman dan
memberikan penyelarasan tulang
belakang yang baik, mendukung dan
melepas titik-titik tekanan umum
Posisi Dorsal Recumbent Selama atau setelah berbagai operasi,
untuk kenyamanan
Posisi Trendelenberg Selama penempatan CVC (subklavia
atau IJ), jika emboli udara dicurigai
karena menjebak udara di ventrikel
kanan, ketika diposisikan seperti ini
dengan Valsava dapat mengubah
takikardia supraventrikular, selama
berbagai operasi, gangguan pernapasan
untuk meningkatkan perfusi
Posisi Sims Kadang-kadang digunakan dengan
pasien yang tidak sadar karena

4
memfasilitasi drainase sekresi oral,
kehamilan, selama enema, untuk
pasien yang lumpuh karena
menghilangkan tekanan pada pinggul
dan sakrum.
Posisi Pronasi Tidak sering digunakan; gunakan
sebagai tindakan terapeutik pada
ARDS lanjut, selama dan setelah
beberapa operasi
Posisi Semi-fowler Diperlukan dalam beberapa kondisi
neurologis dan jantung, setelah
prosedur atau operasi untuk
memfasilitasi hemostatis di lokasi
penyisipan (seperti kardiak dengan
pendekatan femoralis) atau drainase
dari berbagai saluran.
Posisi Ortopnea Memfasilitasi ekspansi dada sehingga
membuat pasien lebih mudah untuk
bernafas pada pasien yang sangat
kesulitan bernafas dan digunakan pada
prosedur thorasintesis
Posisi Fowler Memfasilitasi ekspansi dada sehingga
sangat membantu dengan pasien yang
mengalami kesulitan bernafas, selama
administrasi pemberian tabung karena
memfasilitasi peristaltik sambil
meminimalkan risiko aspirasi, hanya
posisi yang nyaman, juga digunakan

5
pada periode postpartum untuk
memfasilitasi ekskresi lochia

6
Tabel 2.2 Jenis-jenis posisi tidur pasien2

Posisi Deskripsi

Pasien berbaring dengan posisi datar. Benda seperti bantal atau


penyangga mungkin bisa ditambahkan untuk kenyamanan pasien.

Posisi Supine

Posisi Supine

Pasien berbaring dengan perut dan kepala menghadap kebawah


(telungkup)

Posisi Pronasi

Posisi Pronasi

7
Pasien berbaring di sisi tubuh dengan kaki bagian atas di atas kaki
bagian bawah. Posisi ini membantu mengurangi tekanan pada
tulang ekor.

Posisi Lateral

Posisi Lateral

Pasien terletak di antara telentang dan rawan dengan kaki


tertekuk di depan pasien. Lengan harus ditempatkan dengan
nyaman di samping pasien, bukan di bawahnya.

Posisi Sims

Posisi sims

Kepala tempat tidur pasien ditempatkan pada sudut 45 derajat.


Posisi Fowler Pinggul mungkin tertekuk atau tidak. Ini adalah posisi umum
untuk memberikan kenyamanan dan perawatan pasien.

8
Posisi Fowler

Kepala tempat tidur pasien ditempatkan pada sudut 30 derajat.


Posisi ini digunakan untuk pasien yang memiliki kondisi jantung
atau pernapasan, dan untuk pasien dengan tabung nasogastrik.

Posisi Semi-
Fowler

Posisi Semi-Fowler

Posisi Pasien duduk di sisi tempat tidur dengan kepala diletakkan di atas
ortopneik atau meja tempat tidur di atas beberapa bantal. Posisi ini digunakan
tripod untuk pasien dengan kesulitan bernafas.

9
Posisi Ortopnik atau trippod

Tempatkan kepala tempat tidur lebih rendah dari kaki. Posisi ini
digunakan dalam situasi seperti hipotensi dan darurat medis. Ini
membantu mempromosikan aliran balik vena ke organ-organ
utama seperti kepala dan jantung.

Posisi
Trendelenburg

Posisi Trendelenburg

Pada posisi ini pasien berbaring telentang dengan ke-2 lutut fleksi
(ditarik/direnggangkan) di atas tempat tidur. Posisi ini dilakukan
Posisi Dorsal
buat merawat & memeriksa pula pada proses persalinan,
Recumben
Meningkatkan kenyamanan pasien, terutama dengan ketegangan
punggung belakang.

10
Posisi Dorsal Recumben

11
DAFTAR PUSTAKA

1. Perry GS, Presley-Cantrell LR, Edwards VJ. Perry et al. Respond. Am J


Public Health. 2011;101(7):1157.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3110224/
2. Clinical Prosedures for Safer Patients Care [Diakses: 4 Januari 2019]
https://opentextbc.ca/clinicalskills/chapter/3-4-positioning-a-patient-in-bed/
3. Alimul Hidayat, A. Aziz. 2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Jilid
1. Surabaya : Salemba Medika.

12

Anda mungkin juga menyukai