Anda di halaman 1dari 9

ASPIRASI BENDA

ASING PADA ANAK


Andi Akhmal Kurniawan
Syindi Devi Wahdaniah
ASPIRASI BENDA ASING
◦ Definisi
◦ Aspirasi benda asing adalah kejadian yang sering terjadi terutama pada
populasi anak-anak. Kejadian ini dapat membahayakan nyawa sehingga
diperlukan tindakan ekstraksi benda asing tersebut dengan segera. Aspirasi
adalah masuknya material dari dalam maupun luar tubuh pada keadaan normal
material tersebut tidak ada sehingga menimbulkan respon obstruktif.
Etiologi
Kejadian aspirasi benda asing pada anak balita dipengaruhi oleh beberapa faktor

BELUM MEKANISME MENELEAN KEBIASAAN


BERKEMBANGNYA GIGI BELUM SEMPURNA. MELETAKKAN OBJEK
GRAHAM. KEDALAM MULUT.
Patofisiologi

Benda asing anorganik menimbulkan reaksi jaringan yang


Sebagian besar benda asing yang tertelan adalah lebih ringan dan lebih mudah didiagnosa dengan
organik (81%). Benda asing organik, seperti kacang- pemeriksaan radiologis karena umumnya bersifat
kacangan, mempunyai sifat higroskopik sehingga radioopak. Benda asing yang terbuat dari metal tipis, seperti
mudah menjadi lunak dan mengembang oleh air. peniti atau jarum, dapat masuk ke dalam bronkus yang lebih
distal dengan gejala batuk spasmodik.

Benda asing di bronkus biasanya terjadi pada anak di bawah usia 2 tahun.
Biasanya didapatkan riwayat yang khas, yaitu pada saat benda atau
makanan di dalam mulut, sang anak tertawa atau menjerit sehingga pada
saat inspirasi laring terbuka dan makanan atau benda asing tersebut masuk
ke dalam laring.
Tanda dan gejala
Manifestasi klinik dari aspirasi benda asing dibagi menjadi 3 fase yaitu:

1. fase awal dimana gejala yang timbul langsung setelah teraspirasi benda asing. Gejala
berupa batuk, terengah-engah, tersedak, rasa tercekik, stridor, wheezing (suara mengi) dan
episode sianosis

2. fase asimptomatik dimana terjadi beberapa menit dan bulan tergantung dari lokasi benda
asing, derajat obstruksi jalan nafas dan reaksi inflamasi akibat materi dari benda asing

3. fase komplikasi dimana gejala timbul kembali seperti batuk, sesak nafas, sputum, demam,
wheezing, hemoptisis dan disertai dengan komplikasi
PATHWAY DI WORD
Pemeriksaan penunjang Komplikasi

1. Atelektasis adalah gangguan perkembangan paru


1. Pemeriksaan fisik terutama pada bagian paru yang disebabkan berkurangnya pertukaran udara
2. Darah lengkap perifer didalam paru.
3. Foto X-ray 2. Edema mukosa paru
4. CT-Scan 3. Trakeitis
5. Bronkoskopi 4. Bronchitis
6. Pemeriksaan Analisa gas darah 5. Efusi pleura
6. Kematian
Penatalaksanaan

Penanganan aspirasi benda asing dilakukan sesegera mungkin terutama saat terjadi gagal napas sesuai AHA
atau ERC. Pertama, nilai keefektifan batuk, bila tidak efektif maka segera nilai tingkat kesadaran anak.
Pada anak yang sadar, bagi yang berusia <1 tahun dapat dilakukan 5 kali back blow diikuti dengan 5 kali
kompresi dada, sedangkan pada anak usia >1 tahun dapat dilakukan manuver Heimlich

Pada anak yang tidak sadar, kriteria ERC dan AHA berbeda, yakni pada ERC yang pertama dilakukan
adalah mengamankan jalan napas, lalu diberikan 5 napas bantuan dan resusitasi jantung paru. Sedangkan
menurut AHA, lakukan resusitasi jantung paru dengan 30 kompresi dan 2 napas bantuan. Evakuasi benda
asing dengan bronkoskopi merupakan pilihan utama. Bronkoskopi kaku biasanya dilakukan dengan
anestesi umum.
ASKEP DI WORD

Anda mungkin juga menyukai