SKRIPSI
Jessy Yanty
NIM. P07220217018
SKRIPSI
Diajukan sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar
Sarjana Terapan Keperawatan
Jessy Yanty
NIM. P07220217018
i
HUBUNGAN KECEMASAN DAN SUPLEMENTASI TERHADAP
KELANCARAN PRODUKSI ASI DAN KESEHATAN BAYI
PADA IBU MENYUSUI PRIMIPARA SELAMA MASA
PANDEMI COVID-19 DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SEMPAJA
SKRIPSI
JESSY YANTY
NIM P07220217018
Samarinda, …… 20…
Dr. Hj. Endah Wahyutri, S.Pd., M.Kes. Ns. Indah Nur Imamah, SST., M.Kes.
NIDN. 4028016501 NIDN. 4018078501
Mengetahui,
ii
HUBUNGAN KECEMASAN DAN SUPLEMENTASI TERHADAP
KELANCARAN PRODUKSI ASI DAN KESEHATAN BAYI
PADA IBU MENYUSUI PRIMIPARA SELAMA MASA
PANDEMI COVID-19 DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS SEMPAJA
SKRIPSI
JESSY YANTY
NIM P07220217018
Menyetujui,
Dewan Penguji
Hj. Umi Kalsum, S.Pd., M.Kes Dr. Hj. Endah Wahyutri, Ns. Indah Nur Imamah,
S.Pd., M.Kes. SST., M.Kes.
NIDN. 4025086501 NIDN. 4028016501 NIDN. 4018078501
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Poltekkes Kemenkes Kaltim
NIM : P07220217018
Kaltim
benar merupakan hasil karya saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di
dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh
orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak
terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam
sumber kutipan dan daftar pustaka. Apabila di kemudian hari ternyata di dalam
naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiat, saya bersedia
Materai
Rp 6000
Jessy Yanty
NIM. P07220217018
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
penulisan proposal ini. Penulisan proposal ini merupakan salah satu syarat
Produksi ASI dan Kesehatan Bayi Pada Ibu Menyusui Primipara Selama
bantuan kepada penulis. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
3. Ns. Andi Parellangi, S.Kep., M.Kep., MH.Kes selaku Ketua Program Studi
5. Dr. Hj. Endah Wahyutri, S.Pd., M.Kes selaku Dosen Pembimbing Utama
6. Ns. Indah Nur Imamah, SST., M.Kes selaku Dosen Pembimbing Pendamping
v
7. Orang tua dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan
2017, kakak tingkat dan sahabat saya yang telah banyak membantu dan
9. Kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih
dikarenakan keterbatasan pengalaman dan ilmu yang dimiliki penulis. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran dan masukan bahkan kritikan yang
membangun dari berbagai pihak. Semoga proposal ini dapar bermanfaat bagi para
Penulis
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berasal dari Wuhan, China. Wabah tersebut diduga dimulai pada Desember
2019 dan segera dianggap sebagai keadaan darurat kesehatan yang menjadi
200.000 kasus yang terinfeksi di selutuh dunia dalam waktu kurang dari 3
bulan dan berlipat ganda dalam waktu kurang dari dua minggu. World Health
Virus corona ditandai dengan gejala yang hampir sama dengan flu
infeksi yang lebih parah dan berdampak pada gagal organ. Menurut pakar
Terawan Agus Putranto juga mengungkapkan hal yang sama bahwa memiliki
sistem imun yang kuat adalah cara untuk melawan virus (Amalia et al., 2020).
1
2
Negara terjangkit dan 179 Negara Transmisi lokal. Di Indonesia total kasus
dan kematian sebanyak 10.601 kasus (Kemenkes RI, 2020). Total kasus
2020 adalah 2.529 kasus dan kematian sebanyak 4 kasus (Dinas Kesehatan
imunitas tubuh yang menurun serta adanya riwayat penyakit lain yang dapat
corona adalah meningkatkan sistem imun atau daya tahan tubuh dengan
melakukan pola hidup sehat seperti mengkonsumsi sayur dan buah, waktu
istirahat yang cukup, konsumsi vitamin, tidak stress dan rajin olahraga.
Kekebalan tubuh bersifat dinamis, dapat naik turun. Antibodi yang kuat
Menurut WHO, virus Covid-19 hingga saat ini belum terdeteksi dalam
virus Covid-19 merajalela pun ibu tetap harus menyusui di semua lingkungan
bayi. Menyusui juga dapat meningkatkan kesehatan ibu sehingga tidak ada
alasan untuk menghindari atau berhenti menyusui. Pedoman WHO saat ini
bahwa ibu dengan Covid-19 dapat menyusui tetapi harus melakukan tindakan
air sebelum dan sesudah menyentuh bayi, serta rutin membersihkan dan
seperti ekonomi, sosial, agama dan psikologis. Dari segi psikologis yang
sistem imun tubuh sehingga lebih mudah terserang virus corona (L. Fitria et
al., 2020). Dampak virus corona ini terjadi pada semua kelompok umur
termasuk pada ibu hamil dan ibu menyusui. Untuk ibu dan bayi baru lahir,
berakibat pada kesehatan dalam jangka pendek dan jangka panjang (Cheema
et al., 2020).
merupakan ancaman bagi tumbuh kembang anak. Bayi yang tidak diberi ASI
4
maka akan berakibat buruk pada gizi dan kesehatan bayi (Zaenab et al.,
2016).
bangsa. Indikator kesehatan anak terdiri dari angka kematian bayi, angka
kesakitan bayi, status gizi, dan angka harapan hidup waktu lahir (Darmawati,
2013).
dengan cara pemberian ASI pada bayi (Sari et al., 2016). Pemberian ASI
eksklusif merupakan salah satu upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan
kematian pada bayi. Air Susu Ibu (ASI) menjadi salah satu sumber makanan
yang terbaik untuk bayi karena memiliki begitu banyak zat penting untuk
bayi. Bayi yang mendapatkan ASI akan memperoleh semua kelebihan ASI
serta terhindar dari bahaya kesehatan, sehingga bayi memiliki status gizi yang
baik. Status gizi erat kaitannya dengan tingginya angka kesakitan dan
kehidupannya dengan baik. Air Susu Ibu (ASI) merupakan cairan yang
disekresi oleh kelenjar payudara ibu berupa makanan atau susu terbaik yang
5
bernutrisi dan berenergi tinggi yang diproduksi sejak pada masa kehamilan
sebaiknya anak hanya diberi air susu ibu (ASI) selama paling sedikit 6 bulan
bayi yang mendapat ASI eksklusif tahun 2019 yaitu sebesar 67,74% telah
presentase bayi yang diberi ASI eksklusif di Kota Samarinda yaitu sebesar
78,84%, sedangkan untuk presentase bayi yang tidak diberi ASI eksklusif
Puskesmas Sempaja tahun 2016 bayi yang diberi ASI eksklusif yaitu sebesar
bulan September 2020 adalah capaian ASI sebesar 72,4% sedangkan target
pembentukan air susu (the milk production reflex) dan proses pengeluaran air
susu (let down reflex) yang kedua proses tersebut dipengaruhi oleh hormon
hypothalamus akan bekerja sesuai dengan perintah otak serta emosi pada ibu.
kelancaran produksi ASI. Apabila ibu dalam keadaan stress, pikiran tertekan,
2019)
menambahkan dan/atau dengan makanan atau minuman lain. Upaya ini pada
kesehatan, asupan zat gizi ibu, berat badan lahir bayi, penggunaan alat
yang dialami ibu menyusui adalah kecemasan. Kondisi ibu yang mudah stress
hal ini dapat terjadi karena faktor pengalaman dari persalinan sebelumnya
orang lain. Tuntutan seorang ibu merawat dan menyusui bayi sehingga
Septiyana, 2018).
sebesar 18,2%, Banglades sebesar 29%, Hongkong sebesar 54%, dan Pakistan
tingkat berat sebesar 7%, kecemasan sedang sebesar 71,5%, dan kecemasan
pengalaman baru seperti melahirkan bayi (Bentelu et al., 2015). Ibu yang
8
terhadap proses sekresi ASI. Ketika ibu menyusui mengalami cemas maka
perintah kedua hormon tersebut tidak akan diteruskan pada sel alveoli dan sel
mioepitelium sehingga sel-sel yang memproduksi air susu dan yang berfungsi
memeras susu untuk keluar kerjanya akan terhambat. Oleh karena itu
perasaan cemas, sedih, tertekan, kurang percaya diri dan segala bentuk
kelancaran pengeluaran ASI dengan nilai ρ value = 0,001 di Rumah Sakit Ibu
dan Anak Kasih Ibu Manado dengan skor sebagian besar (35,3%) responden
sedang sebesar (53,7%) dan ada hubungan yang signifikan antara kecemasan
dengan kelancaran produksi ASI pada ibu primipara yang menyusui bayi usia
9
0,006.
sedang dan lebih dari separuh ibu menyusui mengalami pengeluaran ASI
tidak lancar maka terdapat hubungan antara kecemasan ibu menyusui dengan
bayi yang dilakukan (Safitri & Briawan, 2014) dengan judul hubungan antara
suplementasi vitamin A pada ibu nifas dan morbiditas bayi umur 0-6 bulan
dan Kesehatan Bayi pada Ibu Menyusui Primipara Selama Masa Pandemi
B. Rumusan Masalah
yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah terdapat
dan kesehatan bayi pada ibu menyusui primipara selama masa pandemi
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
kelancaran produksi ASI dan kesehatan bayi pada ibu menyusui primipara
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
pada ibu menyusui primipara, serta sebagai acuan dari sumber informasi
2. Praktis
pemberian ASI.
b. Bagi Institusi
c. Bagi Peneliti
primipara.
d. Bagi Responden
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1.1
Keaslian Penelitian
Nama Judul
No Metode Hasil Penelitian Perbedaan
Peneliti Penelitian
1. Sri Yunita Hubungan Penelitian ini Didapatkan nilai p Jenis
Suraida Kecemasan Ibu menggunakan = 0,000 < 0,05. penelitian:
Salat & Menyusui metode analitik Hasil analisanya Rancangan
Emdat Dengan korelasi. Teknik menunjukkan penelitian:
Suprayitno Kelancaran pengambilan bahwa terdapat Teknik
(2019) Pengeluaran Air sampel yang hubungan antara sampling:
Susu Ibu (ASI) digunakan kecemasan ibu Metode
Di BPS Kerta dalam penelitian menyusui dengan sampling:
Timur ini adalah kelancaran Jumlah
Kecamatan simple random pengeluaran ASI di sampel:
Dasuk sampling BPS Kerta Timur Lokasi
Kabupaten dengan jumlah Kecamatan Dasuk penelitian:
Sumenep. sampel Kabupaten PKM
sebanyak 33 Sumenep. Sempaja
responden. Samarinda
Teknik analisis Waktu: 2021
data
menggunakan
uji Correlation
Spearman.
13
responden. PKM
Sempaja
Samarinda
Waktu: 2021
9. Yurike Correlation Penelitian ini Didapatkan nilai p Metode
Septianingr Between menggunakan = 0,001 (p < 0,05). penelitian:
um, Nety Anxiety And metode cross Hasil analisanya Teknik
Mawarda Breast Milk sectional. menunjukkan sampling:
Hatmanti, Production Teknik bahwa ada Variabel
Andikawati Among pengambilan hubungan independen:
Fitriasari Breastfeeding sampel yang kecemasan dengan Tingkat
(2020) Mothers In digunakan produksi ASI. kecemasan
Public Health dalam penelitian Semakin tinggi dan
Center Of Jagir, ini adalah kecemasan pada suplementasi
Surabaya. purposive ibu menyusui, Responden:
sampling maka produksi ASI ibu menyusui
dengan jumlah menjadi tidak Lokasi
sampel lancar. penelitian:
sebanyak 67 PKM
responden dan Sempaja
menggunakan Samarinda
uji statistic Waktu: 2021
Spearmen Rank
Test.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Telaah Pustaka
1. Konsep ASI
a. Pengertian
(Korompis, 2019).
17
18
b. Jenis ASI
1) Kolostrum
A, nitrogen, sel darah putih dan antibodi yang tinggi dari pada
3) ASI Matur
c. Komposisi ASI
seimbang bayi bayi. Komposisi dan volume nutrien ASI pada setiap
ibu berbeda-beda tergantung dari kebutuhan bayi. Air susu ibu hampir
90% terdiri dari air. Perbedaan komposisi dan volume terlihat pada
20
2012). Zat gizi yang terkandung dalam ASI adalah sebagai berikut:
a. Karbohidrat
laktosa dan berfungsi sebagai salah satu sumber energi untuk otak.
laktosa) jarang ditemukan pada bayi yang mendapat ASI. Hal ini
melewati masa ini maka kadar karbohidrat ASI relatif stabil (Astuti
et al., 2015)
b. Protein
dalam ASI lebih banyak terdiri dari whey yang lebih mudah diserap
protein kasein yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi. Jumlah
protein kasein yang terdapat dalam ASI hanya 30% dibanding susu
21
protein susu sapi tidak terdapat dalam ASI. Beta laktoglobulin ini
Kualitas protein ASI juga lebih baik dibanding susu sapi yang
terlihat dari profil asam amino (unit yang membentuk protein). ASI
susu sapi. Salah satu contohnya adalah asam amino taurin. Asam
amino ini hanya ditemukan daam jumlah sedikit di dalam susu sapi.
karena asam amino ini ditemukan dalam jumlah cukup tinggi pada
c. Lemak
kalori ASI berasal dari lemak. Kadar lemak dalam ASI antara 3.5%
diserap oleh bayi karena trigliserida dalam ASI lebih dulu dipecah
menjadi asam lemak dan gliserol oleh enzim lipase yang terdapat
dalam ASI. Kadar kolesterol ASI lebih tinggi dari pada susu sapi,
dewasa.
ini dan hraus diperoleh dari konsumsi makanan. Kedua asam lemak
foremilk dimana kadar lemak ASI rendah (1-2 g/dl) dan lebih
d. Karnitin
e. Vitamin
pula dengan vitamin D yang berasal dari cahaya matahari, ini yang
f. Mineral
dnegan baik oleh bayi. Kandungan zat besi baik didalam ASI
25
bayi yang mendapat ASI mempunyai risiko yang lebih kecil untuk
mendapat susu formula. Hal ini disebabkan karena zat besi yang
2015).
g. Air
Kira-kira 88% dari ASI terdiri dari air. Air ini berguna untuk
sumber air yang secara metabolik adalah aman. Air yang relatif
tinggi dalam ASI ini akan meredakan rangsangan haus pada bayi
h. Zat Protektif
a) Laktobasilus bifidus
b) Laktoferin
c) Lisozim
(Sidi, 2011).
d) Komponen C3 dan C4
e) Faktor antistreptokokus
f) Antibodi
g) Imunitas seluler
(Astutik, 2014).
Tabel 2.1
Komposisi ASI
Kandungan Kolostrum Transisi ASI Matur
Energi (kg kal) 57,0 63,0 65,0
Laktosa (gr/100 ml) 6,5 6,7 7,0
Lemak (gr/100 ml) 2,9 3,6 3,8
Protein (gr/100 ml) 1,195 0,965 1,324
Mineral (gr/100 ml) 0,3 0,3 0,2
Immunoglobulin :
Ig A (mg/100 ml) 335,9 - 119,6
Ig G (mg/100 ml) 5,9 - 2,9
Ig M (mg/100 ml) 17,1 - 2,9
Lisosin (mg/100 ml) 14,2 – 16,4 - 24,3 – 27,5
Laktoferin 420 – 520 - 250 – 270
Sumber : (Walyani & Purwoastuti, 2015)
d. Pembentukan ASI
yaitu:
1) Refleks Prolaktin
tidak akan ada peningkatan prolaktin walau ada isapan bayi, namun
prolaktin akan menjadi normal pada minggu ke 2-3. Pada ibu yang
2) Refleks Letdown
akan memeras air susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan
Tabel 2.2
Volume Produksi Susu dan Asupan Rata-rata
Volume /
Masa Pasca Volume / Hari
Asupan Rata- Catatan Referensi
Bersalin Rata-rata
rata
Neville dkk.,
1988;
Evans dkk.,
2003
sec)
675 mL (600–
950)
memiliki berbagai manfaat, baik bagi bayi, ibu, keluarga dan negara.
adalah:
1) Bagi Bayi
b) Mengandung antibodi
merusak gigi.
36
2) Bagi Ibu
a) Aspek kontrasepsi
eksklusif.
d) Aspek psikologis
itu, jika ibu berjauhan dengan bayi, maka akan terus terbayang
oleh bayi.
3) Bagi Keluarga
a) Aspek ekonomi
b) Aspek psikologi
c) Aspek kemudahan
39
saja dan kapan saja. Keluarga tidak perlu repot menyiapkan air
4) Bagi Negara
bangsa.
2013).
sempurna atau putting susu ibu yang sangat kecil akan membuat
3) Frekuensi Menyusui
2011).
4) Faktor Psikologis
yang kurang, serta rasa khawatir ibu yang terlalu berlebihan pada
43
jumlah ASI yang keluar menjadi sedikit atau bahkan terhambat dan
menghisap ASI yang lebih rendah dibanding bayi yang berat lahir
normal (> 2500 gr). Kemampuan menghisap ASI yang lebih rendah
besar pada umur 20-35 tahun yang termasuk dalam kriteria muda
ASI kepada bayinya. Hal yang sama juga akan terjadi pada ibu-ibu
7) Perawatan Payudara
baik, maka putting tidak akan lecet sewaktu dihisap bayi (V. N. L.
8) Pola Istirahat
9) Jenis Persalinan
46
dilakukan setelah bayi lahir. Biasanya ASI sudah keluar pada hari
terutama jika ibu diberikan anestesi umum. Ibu relatif tidak dapat
ASI. Hal ini disebabkan bayi yang lahir prematur (umur kehamilan
secara efektif sehingga produksi ASI lebih rendah dari pada bayi
2011).
Sunarsih, 2011).
47
2. Konsep Kecemasan
a. Pengertian Kecemasan
b. Tingkat Kecemasan
1) Kecemasan Ringan
48
2) Kecemasan Sedang
memusatkan pada sesuatu yang rinci dan spesifik serta tidak dapat
yang dialami oleh individu tersebut. Tanda dan gejala secara umum
a) Pandangan Psikoanalitik
50
b) Pandangan Interpersonal
c) Pandangan Perilaku
kehidupan selanjutnya.
d) Kajian Keluarga
e) Kajian Biologis
a) Faktor eksternal
individu.
b) Faktor internal
dialami.
(2) Maturitas
terhadap kecemasan.
(3) Pendidikan
rutinitas.
kecemasan.
1) Paritas
2) Usia
diperoleh dari diri sendiri maupun dari orang lain, dengan begitu
3) Pendidikan
et al., 2020).
57
4) Dukungan sosial
dewasa maupun muda. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini
berikut:
3. Suplementasi
serbuk, kapsul, kapsul lunak, granula, pastilles atau produk cair berupa
merah) dengan dosis 200.000 IU harus diberikan kepada ibu nifas karena
dapat mencegah infeksi pada ibu nifas, kesehatan ibu cepat pulih setelah
terproteksi dari kejadian sakit 0,103 kali dibandingkan subjek yang ibunya
dan praktik menyusui secara optimal adalah suatu strategi yang sangat
efektif dalam meningkatkan status gizi vitamin A pada bayi, dan harus
bulan setelah melahirkan, tetapi tidak untuk 6 bulan. Pada umumnya bayi
kondisi gizi yang baik, mempunyai kandungan vitamin A dalam ASI yang
60
lama untuk memperbaiki kesehatan ibu dan anak (Rosyanti & Hadi, 2020).
pertumbuhan.
kemotaksis, dan respon imun. Selain itu, ditemukan juga adanya hubungan
antara kejadian ISPA dengan konsumsi zink. Salah satu fungsi zink adalah
Zink yang biasanya juga disebut dengan Seng merupakan zat gizi
yang esensial dan telah mendapat perhatian yang cukup besar. Maka bila
a. Definisi Sehat
of complete physical, mental, and social well being and not merely the
fisik mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau
eksternal.
Proses di sini adalah adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik
b. Paradigma Sehat
yang sehat tetap sehat namun tetap mengupayakan yang sakit segera
mengobati penyakit
yang baru
1) Status perkembangan
perilaku-perilaku selanjutnya.
2) Pengaruh sosiokultural
diturunkan dari orang tua pada anaknya. Contoh: Orang Cina, sehat
e. Definisi Sakit
jaringan tubuh manusia, dari fungsi jaringan itu sendiri maupun fungsi
ternganggu.
f. Fase-fase Sakit
1) Laten
dilakukan.
2) Prodromal
lemas.
3) Akut
4) Resolusi
normal.
g. Tahapan Sakit
a) Validasi sakit
4) Tahap ketergantungan
5) Tahap penyembuhan
kemandirian
dipergunakan.
dimulai dari setengah sakit, sakit, sakit kronis dan berakhir pada
kematian.
5. Primipara
membahagiakan bagi ibu dan seluruh keluarga, selain itu juga merupakan
saat yang dramatis bagi ibu yang pertama kali mengalaminya. Pada usia
kandungan tujuh bulan ke atas tingkat kecemasan ibu hamil semakin akut
peranan dan tugasnya yang baru sebagai ibu. Kebingungan akan peran dan
2016). Salah satu faktor ibu primipara mengalami permasalahan ini yaitu
lebih banyak membutuhkan bantuan dari orang lain. Seorang ibu dituntut
kebutuhan gizi si bayi dapat terpenuhi. Tuntutan seperti inilah yang dapat
70
6. Pandemi Covid-19
dnegan pernyataan sebagai ‘pandemi’ pada 11 Maret 2020. Saat ini belum
ada pengobatan atau vaksin tersedia untuk Covid-19, masih dalam proses
virus itu sendiri, tidak ada keraguan bahwa tindakan karantina yang
B. Kerangka Teori
Ibu Primipara
Kerja prolaktin
dan oksitosin
Kelancaran
Produksi ASI
Kesehatan bayi
Sumber : (V. N. L. Dewi & Sunarsih, 2011), (Salat & Suprayitno, 2019), (Sulastri,
Wiwin and Sugiyanto, 2016).
Bagan 2.1 Kerangka Teori
73
C. Kerangka Konsep
atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep lainnya, atau antara variabel
yang satu dengan variabel lain dari masalah yang akan diteliti (Notoatmodjo,
2010).
Pemberian
Kesehatan Bayi
Suplementasi
Bagan 2.2
Kerangka Konsep
Keterangan:
= Diteliti
= Hubungan
D. Hipotesis
ini adalah:
74
primipara
BAB III
METODE PENELITIAN
studi analitik dengan desain penelitian cross sectional (potong lintang) yang
independen dan dependen diidentifikasi pada satu waktu. Metode penelitian ini
kelancaran produksi ASI dan kesehatan bayi pada ibu menyusui primipara
1. Populasi
75
76
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
a. Kriteria Inklusi
adalah:
informed consent.
b. Kriteria Eksklusi
77
bawaan
3. Metode Sampling
sampling karena jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi
D. Definisi Operasional
E. Instrumen Penelitian
responden yang digunakan oleh peneliti yaitu kuesioner yang berisi data
paritas.
(Zung Self Rating Anxiety Scale). Alat ukur instrumen yang dirancang untuk
80
rah penurunan kecemasan (McDowell, 2006). Alat ukur yang digunakan untuk
menilai kelancaran ASI adalah pumping dan gelas ukur untuk mengukur
jumlah ASI. Serta kuesioner tentang suplementasi dan kesehatan bayi pada ibu
penelitian ini merupakan alat ukur yang sudah baku sehingga tidak dilakukan
1. Uji Validitas
2. Uji Reliabilitas
adalah teknik Alpha Cronbach a, dalam uji reliabilitas r hasil adalah alpha.
1. Tahap Persiapan
b. Setelah surat izin keluar maka peneliti mengajukan surat izin penelitian
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Akhir
2012a):
a. Editing
b. Coding
diedit, yaitu mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data
c. Processing
d. Cleaning
H. Analisa Data
1. Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Shapiro
Wilk, dikarenakan jumlah data yang akan diuji < 50 sampel. Dalam uji
variabel apakah sebaran data terdistribusi normal atau tidak, dan jika
didapatkan nilai p-value > 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal
(Arikunto, 2013).
2. Analisis Univariat
presentase.
3. Analisis Bivariat
kesehatan bayi.
I. Etika Penelitian
Poltekkes Kaltim dan dinyatakan telah lulus uji etik. Selanjutnya mengajukan
permohonan izin kepada instansi tempat penelitian dalam hal ini Puskesmas
2. Kerahasiaan (Confidentiality)
masalah-masalah lainnya.
3. Keadilan (Justice)
manusia.
4. Kemanfaatan (Benefience)
J. Alur Penelitian
Populasi
Analisa Data
Pelaporan
Bagan 3.1
Alur Penelitian
BAB IV
Wali Kota Samarinda (Bapak Waris Husein) dan di dampingi oleh Kepala
Wahid Hasyim dimana lokasi tersebut kini menjadi Pos Pintu Masuk Stadion
penduduk. Hal ini dikarenakan di lokasi Puskesmas yang lama akan dibangun
Komplek Stadion Madya Sempaja dan pada tahun 2000 Puskesmas kembali
87
88
B. Hasil Penelitian
kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil pengolahan data ditampilkan dalam bentuk
1. Analisa Univariat
a. Karakteristik Responden
penelitian.
(12.2%).
90
b. Kecemasan Responden
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi berdasarkan Kecemasan Ibu Menyusui
Primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Sempaja
Klasifikasi Frekuensi Persentase
Kecemasan (n) (%)
Kecemasan Ringan 42 85.7
Kecemasan Sedang 6 12.2
Kecemasan Sangat
1 2
Berat/Panik
Total 49 100
Sumber: Analisa Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 4.4 diketahui bahwa kecemasan responden
c. Suplementasi
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi berdasarkan Suplementasi Ibu Menyusui
Primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Sempaja
Klasifikasi Frekuensi Persentase
Suplementasi (n) (%)
Mengkonsumsi
28 57.1
Suplemen
Tidak Mengkonsumsi
21 42.9
Suplemen
Total 49 100
Sumber: Analisa Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa responden sebagian
(42.9%).
91
(44.9%).
e. Kesehatan Bayi
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi berdasarkan Kesehatan Bayi Ibu Menyusui
Primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Sempaja
Klasifikasi Frekuensi Persentase
Kesehatan Bayi (n) (%)
Sakit 12 24.5
Sehat 37 75.5
Total 49 100
Sumber: Analisa Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa kesehatan bayi
2. Analisa Bivariat
a. Uji Normalitas
Shapiro Wilk karena jumlah data yang diuji kurang dari 50 sampel,
Hasil uji normalitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 4.8
Uji Normalitas Hubungan Kecemasan dan Suplementasi
Terhadap Kelancaran Produksi ASI dan Kesehatan Bayi pada Ibu
Menyusui Primipara Selama Masa Pandemi Covid-19 di Wilayah
Kerja Puskesmas Sempaja
Variabel Shapiro Wilk Test
Kecemasan 0.000
Suplementasi 0.000
Kelancaran ASI 0.000
Kesehatan Bayi 0.000
Sumber: Analisa Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai signifikasi
Tabel 4.9
Distribusi Responden menurut Kecemasan dengan Kelancaran
Produksi ASI pada Ibu Menyusui Primipara di Wilayah Kerja
Puskesmas Sempaja
Kelancaran Produksi ASI
Total P-value
No Kecemasan Lancar Tidak Lancar
F % F % F %
1. Kecemasan Ringan 27 64.3 15 35.7 42 100
0.002
2. Kecemasan Berat 0 0 7 100 7 100
Total 27 55.1 22 44.9 49 100
Sumber: Analisa Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 4.9 diketahui bahwa hampir seluruhnya 7
Tabel 4.10
Distribusi Responden menurut Suplementasi dengan Kelancaran
Produksi ASI pada Ibu Menyusui Primipara di Wilayah Kerja
Puskesmas Sempaja
Kelancaran Produksi ASI
Total P-value
No Suplementasi Lancar Tidak Lancar
F % F % F %
Mengkonsumsi
1. 18 64.3 10 35.7 28 100
Suplemen
Tidak 0.136
2. Mengkonsumsi 9 42.9 12 57.1 21 100
Suplemen
Total 27 55.1 22 44.9 49 100
Sumber: Analisa Data Primer, 2021
Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa sebagian besar 18
Puskesmas Sempaja.
95
Tabel 4.11
Distribusi Responden menurut Kelancaran Produksi ASI dengan
Kesehatan Bayi pada Ibu Menyusui Primipara di Wilayah Kerja
Puskesmas Sempaja
Kesehatan Bayi
Kelancaran Total P-value
No Sakit Sehat
Produksi ASI
F % F % F %
1. Lancar 5 18.5 22 81.5 27 100
0.282
2. Tidak Lancar 7 31.8 15 68.2 22 100
Total 12 24.5 37 75.5 49 100
Sumber: Analisa Data Primer, 2021
tidak lancar memiliki bayi dengan kondisi sehat (68.2%). Hasil uji
C. Pembahasan
a. Usia
sebagian kecil <20 tahun sebanyak 2 orang (4.1%). Secara teori usia
96
adalah umur individu yang terhitung mulai dari dilahirkan sampai saat
seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Usia dapat
responden.
baru menjadi seorang ibu. Meskipun pada umur 20-35 tahun dianggap
umur sebagian besar pada umur 20-35 tahun yang termasuk dalam
kriteria muda sehingga ibu masih kelihatan takut, cemas, banyak ibu
97
dimana pengalaman juga bisa diperoleh dari diri sendiri maupun dari
mengalami kecemasan.
b. Pekerjaan
(Kamariyah, 2015).
kerjanya yang lebih mendapatkan informasi yang lebih luas dan dapat
kelelahan atau letih pada ibu yang memicu penurunan produksi ASI
(Korompis, 2019).
lebih baik dan dengan berkerja seseorang dapat berbuat sesuatu yang
c. Tingkat Pendidikan
(12.2%).
2012).
dalam proses dan tata cara pemberian ASI. Selain itu ibu juga baru
fisiologis post partum. Kondisi inilah yang juga dapat memicu timbulnya
Hal ini sejalan dengan hasil penelitian (Sari et al., 2016) yang
produksi ASI pada ibu primipara. Di dukung juga dengan hasil penelitian
mekanisme koping yang dimiliki oleh masing-masing ibu. Pada ibu yang
kecemasan kognitif yang sering timbul ialah rasa khawatir tentang sesuatu,
perasaan tegang, keyakinan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi
tanpa alasan yang jelas, takut kehilangan control dan takut akan tidak
3. Mengidentifikasi Suplementasi
dilakukan seperti pijat oksitosin, metode marmet, banyak minum air putih,
berbagai ekstrak herbal dan kimiawi pelacar ASI. Semua itu adalah usaha
ASI ibu post sectio cesarea menjadi lebih lancar serta cukup efektif dalam
orang (44.9%).
memberikan ASI, dan penanganan dini ketika ada masalah pada saat
dan metabolisme dengan jumlah seperti yang tertera pada tabel 4.13
dibawah ini:
pertama dan sebesar 600 ml/hari pada enam bulan kedua. Produksi ASI
ASI diberikan kepada bayi maka produksi ASI pun akan semakin lancar
dan kebutuhan bayi akan nutrisi yang berasal dari ASI pun juga terpenuhi
bertambahnya hari maka produksi ASI akan semakin lancar dan volume
Pada usia bayi (0-12 bulan) merupakan periode yang sangat rentan
terserang virus ataupun bakteri. Salah satu upaya yang dapat dilakukan
pemberian ASI secara eksklusif yaitu memberikan ASI saja mulai usia 0-6
bulan. ASI merupakan makanan pertama, utama, dan terbaik bagi bayi,
105
yang bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan
tidak mudah terserang penyakit. Bayi yang diberi ASI Eklusif akan lebih
optimal. Bayi yang diberi ASI yang cukup akan memperoleh seluruh
sehingga bayi akan lebih sehat, lebih tahan terhadap infeksi, tidak mudah
menyebabkan segala kebutuhan zat gizi penting dalam ASI akan diterima
oleh bayi secara optimal sehingga akan membuat bayi tidak mudah
Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square tetapi
tidak memenuhi syarat maka di lakukan uji alternative menggunakan uji Fisher
dan diperoleh nilai p value sebesar 0.002<0.05 maka Ho ditolak artinya terdapat
hubungan antara kecemasan dengan kelancaran produksi ASI pada ibu menyusui
dengan percepatan pengeluaran ASI pada ibu nifas di PMB Kis Rita
kategori lambat.
produksi ASI. Kondisi psikologi yang baik akan berdampak baik bagi
produksi ASI juga akan berkurang karena bila terdapat kecemasan maka
akan membuat pengeluaran ASI ibu semakin lambat dan tidak lancar.
ASI
dilakukan seperti pijat oksitosin, metode marmet, banyak minum air putih,
berbagai ekstrak herbal dan kimiawi pelacar ASI. Semua itu adalah usaha
ASI sehingga ASI menjadi lancar. Juga sesuai dengan teori bahwa
suplemen pelancar ASI baik digunakan oleh ibu pasca salin operasi sesar
menghasil ASI.
Bayi
responden dengan produksi ASI lancar miliki bayi dengan kondisi sehat
akan menyebabkan segala kebutuhan zat gizi penting dalam ASI akan
diterima oleh bayi secara optimal. Dan tentunya akan membuat anak tidak
tahan sehingga bayi tidak mudah terserang penyakit. Bayi yang diberi ASI
Eklusif akan lebih jarang sakit dibandingkan dengan bayi yang tidak
lebih baik dibandingkan pada responden (77.8%) yang tidak ASI eksklusif
optimal. Bayi yang diberi ASI yang cukup akan memperoleh seluruh
sehingga bayi akan lebih sehat, lebih tahan terhadap infeksi, tidak mudah
meningkatkan daya tahan tubuh bayi dan terhindar dari bakteri, virus atau
D. Keterbatasan Penelitian
diberikan.
111
syarat uji Chi Square maka dilakukan uji Fisher untuk menyederhanakan
PENUTUP
A. Kesimpulan
terhadap kelancaran produksi ASI pada ibu menyusui primipara selama masa
disimpulkan:
(53.1%).
orang (2%).
112
113
orang (44.9%).
(24.5%).
6. Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan uji Chi Square tetapi tidak
B. Saran
Dalam penelitian ini ada beberapa saran yang dapat disampaikan dan
primipara.
psikologis ibu agar ibu lancar dalam pemberian ASI sehingga ibu akan
menyusui.
3. Bagi Responden
sehingga produksi ASI tidak terganggu dan tetap lancar serta memberikan
115
kesakitan bayi.
produksi ASI dan kesehatan bayi pada ibu menyusui primipara. Penting
Agustin, I. M., & Septiyana. (2018). Kecemasan Pada Ibu Post Partum Primipara
Dengan Gangguan Proses Laktasi. Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa, 1(2), 99–
104.
Alfianika, N. (2018). Buku Ajar Metode Penelitian Pengajaran Bahasa Indonesia.
Deepublish.
Amalia, L., Irwan, & Hiola, F. (2020). Analysis of Clinical Symptoms and
Immune Enhancement to Prevent COVID-19 Disease. JAMBURA JOURNAL
of Health Sciences and Research, 2(2), 71–76.
Aprilia, D., Krisnawati, A. M., William, S., & Surabaya, B. (2015). Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Kelancaran Pengeluaran Asi Pada Ibu Post Partum.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Rineka
Cipta.
Astuti, S., Ari, I. D. S., Tina, D. J., & Lina, R. (2015). Asuhan Kebidanan: Nifas
dan Menyusui. Erlangga.
Astutik, R. Y. (2014). Payudara dan Laktasi. Salemba Medika.
Baradero, M. (2015). Kesehatan Mental Psikiatri: Seri Asuhan Keperawatan.
EGC.
Bentelu, F. E. M., Kundre, R., & Bataha, Y. B. (2015). Perbedaan Tingkat
Kecemasan Dalam Proses Menyusui Antara Ibu Primipara dan Multipara di
RS Pancaran Kasih GMIM Manado. Jurnal Keperawatan, 3.
Cheema, R., Partridge, E., Kair, L. R., Kuhn-Riordon, K. M., Silva, A. I.,
Bettinelli, M. E., Chantry, C. J., Underwood, M. A., Lakshminrusimha, S., &
Blumberg, D. (2020). Protecting Breastfeeding during the COVID-19
Pandemic. American Journal of Perinatology, 95817.
https://doi.org/10.1055/s-0040-1714277
Dahlan, M. S. (2010). Langkah-Langkah Membuat Proposal Penelitian Bidang
Kedokteran Dan Kesehatan. Sagung Seto.
Darmawati. (2013). Hubungan Faktor-Faktor Indikator Menyusui Dengan Angka
Kesakitan Bayi Di Aceh Besar. Idea Nursing Journal, IV, 1–12.
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/INJ/article/view/1598/1479
Dewi, A. D. C. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelancaran Produksi
Asi. Jurnal ’Aisyiyah Medika, 4(1). https://doi.org/10.36729/jam.v4i1.230
Dewi, V. N. L., & Sunarsih, T. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas.
Salemba Medika.
116
117
Kepada Yth.
Ibu/Sdri Responden
Di Tempat
Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah mahasiswa Program Studi
Pendidikan Profesi Ners Tahap Sarjana Terapan Keperawatan.
Nama : Jessy Yanty
NIM : P07220217018
Bermaksud melakukan penelitian yang berjudul “Hubungan Kecemasan
dan Suplementasi Terhadap Kelancaran Produksi ASI dan Kesehatan Bayi
Pada Ibu Menyusui Primipara Selama Masa Pandemi Covid-19 di Wilayah
Kerja Puskesmas Sempaja Samarinda”. Sehubungan dengan ini saya memohon
kesediaan Ibu/Sdri untuk bersedia menjadi responden dalam penelitian yang akan
saya lakukan. Kerahasiaan data pribadi saudara akan sangat kami jaga dan
informasi yang akan saya gunakan untuk kepentingan penelitian.
Demikian permohonan saya atas perhatian dan kesediaan saudara saya
ucapkan terima kasih.
Jessy Yanty
NIM. P07220217018
121
Lampiran 2 – Surat Persetujuan Menjadi Responden
Jessy Yanty
NIM. P07220217018
122
Lampiran 3 – Lembar Kuesioner
No. Responden
KUESIONER
HUBUNGAN KECEMASAN DAN SUPLEMENTASI TERHADAP
KELANCARAN PRODUKSI ASI DAN KESEHATAN BAYI PADA IBU
MENYUSUI PRIMIPARA SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS SEMPAJA SAMARINDA
4. Berilah tanda checklist (√) pada kolom yang sesuai dengan jawaban anda
5. Jika ingin memperbaiki jawaban, cukup dengan mencoret yang salah dan beri
peneliti
A. Data Demografi
1. Umur
( ) <20 tahun
( ) 20 – 35 tahun
( ) >35 tahun
123
2. Pekerjaan
( ) PNS ( ) Karyawan/Swasta
( ) TNI/POLRI ( ) Pelajar/Mahasiswa
3. Tingkat Pendidikan
( ) SMP/sederajat
124
dengan keras dan kencang
11. Saya sering mengalami pusing
12. Saya sering pingsan atau merasa
mau pingsan
13. Saya mudah sesak napas tersengal-
sengal
14. Saya merasa kaku atau mati rasa
dan kesemutan pada jari-jari saya
15. Saya merasa sakit perut atau
gangguan pencernaan
16. Saya sering kencing dari pada
biasanya
17. Saya merasa tangan saya dingin dan
sering basah oleh keringat
18. Wajah saya terasa panas dan
kemerahan
19. Saya sulit tidur dan tidak dapat
istirahat malam
20. Saya mengalami mimpi-mimpi
buruk
C. Kuesioner Suplementasi
( ) Ya ( ) Tidak
( ) Ya ( ) Tidak
125
2. Jika Ya, berapa kali anak mengalami sakit?
( ) 1 kali ( ) 3 kali
( ) Ya ( ) Tidak
( ) 1 kali ( ) 3 kali
5. Apa keputusan yang diambil oleh orang tua dalam tahap penyembuhan
126