Oleh:
NIM: 120141828
TAHUN 2022
ii
HALAMAN JUDUL
OLEH:
SRI CORNRLIA BUARLELY
NIM : 120141828
iii
SURAT PERNYATAAN
Yang menyatakan,
iv
HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL PENELITIAN
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN PANDEMI
COVID-19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOMBA OPU
KABUPATEN GOWA
Disetujui oleh:
PEMBIMBING I PEMBIMBING II
v
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PENELITIAN
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN IBU HAMIL DENGAN PANDEMI
COVID-19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOMBA OPU
KABUPATEN GOWA
Disusun dan diajukan oleh :
SRI CORNELIA BUARLELY
NIM : 120141828
Tim Pembimbing :
vi
MOTTO
Amsal 19:20-21
vii
KATA PENGANTAR
viii
7. Rekan seangkatan 2018 yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu. Terimakasih telah menjadi teman seperjuangan dan terus
semangat kawan.
Dalam penulisan proposal ini penulis menyadari bahwa
proposal ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan
lapang dada penulis menerima kritikan dan saran yang konstruktif
demi sempurnanya proposal ini. Akhirnya penulis mengucapkan terima
kasih atas segala kebaikan dan bantuan yang diberikan semoga
mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................iii
SURAT PERNYATAAN....................................................................................iv
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................v
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................vi
PROPOSAL......................................................................................................vi
MOTTO............................................................................................................vii
KATA PENGANTAR.......................................................................................viii
DAFTAR ISI.......................................................................................................1
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................3
BAB 1................................................................................................................4
PENDAHULUHAN.............................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................7
C. TUJUAN PENELITIAN..............................................................................7
D. MANFAAT PENELITIAN...........................................................................8
BAB II..............................................................................................................10
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................10
A. Tinjauam Umum tetang Ibu Hamil...........................................................10
B.Tinjauan umum tentang covid-19.............................................................15
C.Tinjauan Umum tentang Kecemasan.......................................................22
BAB III.............................................................................................................29
KERANGKA KERJA PENELITIAN.................................................................29
A. Kerangka Konsep....................................................................................29
1
B. Variabel Penelitian...................................................................................30
C. Hipotesis Penelitian.................................................................................31
BAB IV.............................................................................................................32
METODE PENELITIAN...................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................36
KUISIONER PENELITIAN..............................................................................41
2
DAFTAR LAMPIRAN
3
BAB 1
PENDAHULUHAN
A. LATAR BELAKANG
Pandemi coronavirus terus berlanjut, seiring berlanjutnya pandemi
Covid-19 maka pandemi emosional juga akan terjadi dikarenakan masa
kedaruratan akibat pandemi virus corona berpotensi menyebabkan rasa
takut, stres, dan cemas di masyarakat. Jika kecemasan ini tidak ditangani
dengan baik maka akan menyebabkan cemas berlebih dan rentan
menimbulkan gejala penyakit termasuk di antaranya gejala coronavirus.
4
berdampak pada seluruh aspek kehidupan masyarakat, meliputi aspek
sosial, ekonomi dan kesejahteraan masyarakat (Presiden RI, 2020).
Pandemi COVID-19 menyebabkan banyak pembatasan hampir ke semua
layanan rutin, baik secar
5
keluarga termasuk dukungan suami. Berdasarkan hasil penelitian Wanda
et al (2014), graviditas dan pekerjaan berhubungan dengan kecemasan
ibu hamil dalam menghadapi persalinan. Prevalensi kecemasan dan
depresi pada negara maju sekitar 7-20% dan di negara berkembang
sekitar lebih dari 20% (Biaggi et al, 2016). Kecemasan pada kehamilan
merupakan reaksi emosional yang terjadi pada ibu hamil terkait dengan
kekhawatiran ibu dengan kesejahteraan diri dan janinnya,
keberlangsungan kehamilan, persalinan, masa setelah persalinan dan
ketika telah berperan menjadi ibu (Schetter & Tanner,2012)
Kecemasan merupakan keadaan yang normal terjadi dalam
berbagai keadaan, seperti pertumbuhan, adanya perubahan dan
pengalaman baru, (Mandagi,2013). Kecemasan (Anxiety) merupakan
perasaan takut yang tidak jelas penyebabnya dan tidak didukung oleh
situasi yang ada, (Usman,2016). Kecemasan tidak dapat dihindarkan dari
kehidupan sehari-hari, (Saseno,2013). Kecemasan dapat dirasakan oleh
setiap orang jika mengalami tekanan dan perasaan mendalam yang
menyebabkan masalah psikiatrik dan dapat berkembang dalam jangka
waktu lama, (Shodiqoh,2014).
Kecemasan pada ibu hamil dapat dipengaruhi karena tidak
melakukan pemeriksaan ANC. yang dilakukan oleh ibu dapat membantu
mengendalikan rasa cemas yang muncul saat kehamilannya, salah satu
upaya yang dilakukan tenaga kesehatan untuk menurunkan angka
kecemasan pada ibu hamil yaitu pendidikan kesehatan pada saat
ANC sehingga Ibu hamil dapat terhindar dari resiko –resiko buruk
akibat kehamilan dengan cara melakukan pengawasan dengan baik
terhadap kehamilannya dengan melakukan Pemeriksaan ANC.
pemeriksaan ANC akan meningkatkan pemahaman ibu tentang
kehamilan dan mampu mengurangi kecemasan dalam menghadapi
proses persalinan (Komariyah, 2014).
6
Gangguan cemas merupakan salah satu gangguan psikiatrik yang
paling sering dijumpai. Menurut laporan The National Comorbidity Study ,
satu dari empat orang memenuhi kriteria diagnosis untuk setidaknya satu
gangguang kecemasan. Gangguan cemas juga lebih banyak terjadi pada
wanita (30,5%) daripada pria (19,2%), (Sadock,2015). Gejala cemas yang
timbul berbeda-beda pada setiap individu. Gejala cemas dapat berupa
gelisah, pusing,jantung berdebar,gementaran dan lain sebagainya. Salah
satu sumber stressor kecemasan adalah kehamilan, terutama pada ibu
hamil yang labil jiwanya, (Ursman,2016). Pada umumnya seorang ibu
yang mengalami kehamilan untuk pertama kalinya akan merasa senang
dan semakin tinggi rasa ingin tahu terhadap perubahann dirinya dan
perkembangan janin. Tetapi disaat yang sama timbul pula rasa cemas
dalam diri ibu hamil, (Shodiqoh,2014) .
Berdasarkan pengambilan data awal di Puskesmas Somba Opu,
diperoleh jumlah ibu nifas sebanyak 1069 orang.
Berdasarkan uraian diatas maka peneiti tertarik untuk mengambil judul
: Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil dengan pandemic COVID-19 di
Puskemas Somba Opu Kabupaten Gowa
B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam penelitian tersebut adalah : apakah ada
pengaruh hubungan tingkat kecemasan ibu hamil dengan pandemic covid -
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui tingkat kecemasan ibu hamil dengan pandemic
covid-19 di puskesmas somba opu kabupaten gowa
2. Tujuan khusus
7
a) Mengidentifikasi tingkat kecemasan ibu hamil dengan covid-
19 di wilayah kerja Puskesmas Somba Opu Kabupaten
Gowa
b) Mengetahui hubungan di wilayah kerja Puskesmas Somba
Opu Kabupaten Gowa tingkat kecemasan ibu hamil dengan
pandemi Covid-19
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat Teoritis
8
keperawatan terhadap tingkat kecemasan ibu hamil terkait
covid-19
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
10
peningkatan kadar kalsium intraseluler yang terjadi pada oosit 9
saat terjadi fusi antara membran sperma dan sel telur. Ketiga
peristiwa tersebut adalah blok primer terhadap polispermia, reaksi
kortikal dan blok sekunder terhadap polispermia. Setelah masuk
kedalam sel telur, sitoplasma sperma bercampur dengan
sitoplasma sel telur dan membran inti (nukleus) sperma pecah.
Pronukleus laki-laki dan perempuan terbentuk (zigot). Sekitar 24
jam setelah fertilisasi, kromosom memisahkan diri dan pembelahan
sel pertama terjadi (Heffner, 2008).
b. Nidasi Umumnya nidasi terjadi di dinding depat atau belakang
uterus, dekat pada fundus uteri. Jika nidasi ini terjdi, barulah dapat
disebut adanya kehamilan. Bila nidasi telah terjadi, mulailah terjadi
diferensiasi zigot menjadi morula kemudian blastula (Sukarni dan
Wahyu, 2013). Blastula akan membelah menjadi glastula dan
akhirnya menjadi embrio sampai menjadi janin yang sempurna di
trimester ketiga (Saiffullah, 2015).
3. Perubahan Fisiologi Kehamilan Terhadap Sistem Tubuh
Menurut Sukarni dan Margareth (2013), Fauziah dan Sutejo (2012),
dan Yuli (2017), menuliskan bahwa perubahan-perubahan fisiologi
yang terjadi adalah sebagai berikut:
a) Sistem reproduksi
1) Uterus Tumbuh membesar primer maupun sekunder akibat
pertumbuhan isi konsepsi intrauterin. Estrogen menyebabkan
hyperplasia jaringan, progesteron berperan untuk elastisitas/
kelenturan uterus.
2) Vulva/ vagina Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh
estrogen dan progesteron, menyababkan warna menjadi
merah kebiruan (tanda Chadwick).
3) Ovarium Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh
11
plasenta, terutama fungsi produksi progesteron dan esterogen.
Selama kehamilan ovarium tenang/ beristirahat.
4) Payudara Akibat pengaruh estrogen terjadi hyperplasia sistem
duktus dan jaringan interstisial payudara. Mammae membesar
dan tengang, terjadi hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi
kelenjar Montgomery, terutama daerah areola dan papilla
akibat pengaruh melanotor. Puting susu membesar dan
menonjol.
b) Peningkatan berat badan. Normal berat badan meningkat sekitar 6
sampai 16 kg, terutama dari pertumbuhan isi konsepsi dan volume
berbagai organ/ cairan intrauerin.
c) Perubahan pada organ-organ sistem tubuh lainnya:
a. Sistem respirasi; kebutuhan oksigen menigkat sampai 20%,
selain itu diafragma juga terdorok naik ke kranial terjadi
hiperventilasi dangkal akibat kompensasi dada menurun.
Volume tidal meningkat, volume residu paru dan kapasitas vital
menurun.
b. Sistem gastrointestinal; estrogen dan HCG meningkat dengan
efek samping mual dan muntah, selain itu terjadi juga
perubahan peristaltik dengan gejala sering kembung,
konstipasi, lebih sering lapar/ perasaan ingin makan terus.
c. Sistem sirkulasi/ kardiovaskuler; tekanan darah selama
pertengahan pertama masa hamil, tekanan sistolik dan diatolik
menurun 5-10 mmHg. Selama trimester ketiga tekanan darah
ibu hamil harus kembali kenilai tekanan pada trimester
pertama.
d. Sistem integumen; Striae gravidarum, Linea nigra, dan
Chloasma.
e. Sistem mukuluskeletal; kram otot, sendi-sendi melemah dan
12
karies gigi.
f. Sistem perkemihan; sering berkemih.
g. Sistem hematologi
Menurut Gant (2010), perubahan yang terjadi pada
sistem hematologi terkadi pada volume darah, dimana volume
darah pada atau mendekati akhir kehamilan rata-rata adalah
sekitar 45% di atas volume pada keadaan tidak hamil. Derajat
peningkatan volume sangat bervariasi. Peningkatan terjadi
pada trimester pertama, meningkat paling cepat selama
trimester kedua, kemudian peningkatan dengan kecepatan
lebih lambat selama trimester ketiga. Selain itu terjadi
peningkatan peptida natriuretik atrium terjadi sebagai respons
terhdap diet tinggi natrium. Perubahan hematokrit dan
hemoglobin sedikit menurun selama kehamilan normal.
Akibatnya viskositas darah berkurang.
d). Perubahan Psikologi pada Ibu Hamil
Menurut Yuli (2017), Kehamilan merupakan saat terjadinya
krisis bila keseimbangan hidup ternggangu.
a. Teori krisis. Tahap syok dan menyangkal, bingung dan
preoccupation, tindakan dan belajar dari pengalaman,
intervensi memudahkan kembali keadaan keseimbangan.
b. Awal penyesuaian terhadap kehamilan baik ibu maupun bapak
mengalami syok.
1) Persepsi terhadap peristiwa bervariasi menurut individu.
2) Dukungan situsional penting untuk memberikan bantuan
dan perhatian.
3) Mekanisme koping; kekuatan dan keterampilan dipelajari
untuk mengatasi stress
c. Lanjutan penyesuaian terhadap kehamilan
13
1) Trimester pertama (bulan 1-3) Ditandai dengan adanya
penyesuaian terhadap ide-ide menjadi orang tua, tingkat
hormon yang tinggi, mual dan muntah serta lebih.
2) Trimester kedua (bulan 4-6) Waktu yang menyenangkan,
respons seksual meningkat, quickening memberikan
dorongan psikologis.
3) Trimester ketiga (bulan 7-9) Letih, tubuh menjadi besar dan
terlihat aneh, kegembiraan yang menyusut dengan kelahiran
bayi.
d) Ibu Hamil Golongan Resiko Tinggi
Sukarni dan Wahyu (2013), menulis ada beberapa golongan ibu
hamil yang dikatakan memiliki risiko tinggi walaupun dalam
kesehariannya hidup dengan sehat dan tidak menderita suatu
penyakit. Golongan yang dimaksud berisiko tinggi meliputi:
1) Ibu hamil terlalu muda dan terlalu tua (< 16 tahun dan > 35
tahun).
2) Ibu baru hamil setelah perkawinan selama 4 tahun.
3) Jarak dengan anak terkecil dengan anak > 10 tahun
4) Jarak kehamilan terlalu dekat yaitu < 2 tahun.
5) Terlalu banyak anak yaitu > 4.
6) Tinggi badan terlalu pendek < 145 cm.
7) Terlalu gemuk atau terlalu kurus, ini akan berpengaruh pada
gizi keduanya.
8) Riwayat persalinan jelek.
9) Riwayat adanya cacat bawaan atau kehamilan masa lalu.
10).ibu seorang perokok berat, kecanduan obat dan memiliki
hobi minum-minuman keras
14
B.Tinjauan umum tentang covid-19
1.pengertian
Covid-19 merupakan virus dari keluarga coronavirus yang dapat
menyebabkan penyakit menular dan fatal, serta menyerang manusia
dan mamalia lain hingga ke paru-paru di saluran pernapasan.
Biasanya penderita Covid-19 akan mengalami demam, radang
tenggorokan, pilek atau bahkan batuk, yang bahkan dapat
menimbulkan gejala awal pneumonia, virus ini dapat menyebar melalui
kontak dekat dengan penderita cairan pernafasan dan Covid-19.
Tubuh pasien saat batuk atau air liur (Salam, 2020) .
Covid-19 yang juga dikenal sebagai virus corona oleh masyarakat
merupakan virus yang menyerang sistem pernafasan. Coronavirus
dapat menyebabkan penyakit pernafasan dan kematian akibat
pneumonia akut. Ini adalah jenis virus baru yang dapat menyebar ke
manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, termasuk bayi, anak-
anak, dewasa, dan lanjut usia. Virus ini bernama Covid-19 yang
pertama kali ditemukan di Wuhan, China pada Desember 2019. Virus
ini menyebar dengan cepat dan menyebar di belahan China lainnya
bahkan di banyak negara termasuk Indonesia (Sarmigi, 2020).
Asal mula virus corona pertama kali muncul di pasar hewan dan
makanan laut di Wuhan. Kemudian dilaporkan banyak pasien yang
terjangkit virus ini, yang ternyata terkait dengan pasar hewan dan
seafood. Hewan liar seperti ular, kelelawar dan ayam banyak dijual di
pasaran. Diduga virus tersebut berasal dari kelelawar. Diduga juga
virus tersebut menyebar dari hewan ke manusia dan kemudian dari
manusia ke manusia (Sarmigi, 2020).
15
2. Penyebab/etiologi Covid-19
Penyebab Covid-19 adalah virus corona jenis baru yang
berkerabat dengan dengan virus SARS (Severe Acute Respiratory
Syndrome), sehingga dinamakan SARS new coronavirus 2,
disingkat SARS nCov-2. Genom SARS nCov- 2 mempunyai
kesamaan sebesar 70% dengan virus SARS (Sahin et al., 2020).
Walaupun mempunyai kesamaan urutan DNA yang tinggi dengan
virus SARS, virus Covid-19 mempunyai perbedaan yang tidak
dimiliki oleh virus SARS, yaitu virus COVID-19 diaktifkan oleh
enzim furin dari sel manusia, dan virus COVID-19 10x lebih kuat
dalam mengikat reseptor ACE2. Ukuran virus corona antara 80-160
Nm (Sahin et al., 2020). Struktur virus corona terdiri dari spike (S),
membrane (M), nucleocapsid (N), envelope (E), dan RNA (Sahin et
al., 2020; Wrapp et el., 2020).
3. Manifestasi Klinis
Gejala klinis umum yang terjadi pada pasien Covid19,
diantaranya yaitu demam, batuk kering, dispnea, fatigue, nyeri otot,
dan sakit kepala (Lapostolle dkk, 2020). Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Huang dkk (2020), gejala klinis yang paling sering
terjadi pada pasien Covid19 yaitu demam (98%), batuk (76%), dan
myalgia atau kelemahan (44%). Gejala lain yang terdapat pada pasien,
namun tidak begitu sering ditemukan yaitu produksi sputum (28%),
sakit kepala 8%, batuk darah 5%, dan diare 3%, sebanyak 55% dari
pasien yang diteliti mengalami dispnea
Coronavirus adalah virus RNA dengan ukuran partikel 120-160
nm. Virus ini utamanya menginfeksi hewan, termasuk di antaranya
adalah kelelawar dan unta.Coronavirus yang menjadi etiologi COVID-
19 termasuk dalam genus betacoronavirus. Hasil analisis filogenetik
menunjukkan bahwa virus ini masuk dalam subgenus yang sama
16
dengan coronavirus yang menyebabkan wabah Severe Acute
Respiratory Illness (SARS) pada 2002-2004 silam, yaitu Sarbecovirus.
Atas dasar ini, International Committee on Taxonomy of
Viruses mengajukan nama SARS-CoV-2. .(Susilo et al. 2020)
4. Patofisiologi
Kebanyakan Covid 19 menginfeksi hewan dan bersirkulasi di
hewan. Covid 19 menyebabkan sejumlah besar penyakit pada hewan
dan kemampuannya menyebabkan penyakit berat pada hewan seperti
babi, sapi, kuda, kucing dan ayam. Covid 19 disebut dengan virus
zoonotik yaitu virus yang ditransmisikan dari hewan ke manusia. Banyak
hewan liar yang dapat membawa patogen dan bertindak sebagai vektor
untuk penyakit menular tertentu. Kelelawar, tikus bambu, unta dan
musang merupakan host yang biasa ditemukan untuk Covid 19. Covid
19 pada kelelawar merupakan sumber utama untuk kejadian severe
acute respiratorysyndrome (SARS) dan Middle East respiratory
syndrome (MERS) (PDPI,2020).
Covid 19 hanya bisa memperbanyak diri melalui sel host-nya.
Virus tidak bisa hidup tanpa sel host. Berikut siklus dari Covid 19
setelah menemukan sel host sesuai tropismenya. Pertama, penempelan
dan masuk virus ke sel host diperantarai oleh Protein S yang ada
dipermukaan virus.5 Protein S penentu utama dalam menginfeksi
spesies host-nya serta penentu tropisnya (Huang dkk, 2020). Pada studi
SARS-CoV protein S berikatan dengan reseptor di sel host yaitu enzim
ACE-2 (angiotensin-converting enzyme 2). ACE-2 dapat ditemukan
pada mukosa oral dan nasal, nasofaring, paru, lambung, usus halus,
usus besar, kulit, timus, sumsum tulang, limpa, hati, ginjal, otak, sel
epitel alveolar paru, sel enterosit usus halus, sel endotel arteri vena, dan
sel otot polos. Setelah berhasil masuk selanjutnya translasi replikasi gen
dari RNA genom virus. Selanjutnya replikasi dan transkripsi dimana
17
sintesis virus RNA melalui translasi dan perakitan dari kompleks
replikasi virus. Tahap selanjutnya adalah perakitan dan rilis virus
(Huang dkk, 2020).
5. Komplikasi Virus Corona (COVID-19)
Pasien yang terinfeksi coronavirus dapat mengalami gejala
gangguan pernapasan seperti pneumonia berat, seperti demam tinggi
dan sesak napas.
Komplikasi seperti gagal napas, gagal jantung akut, dan infeksi
sekunder akibat kuman lainnya dapat terjadi bila kondisi tersebut tidak
segera diatasi atau bila penyakit mengalami perburukan dengan sangat
cepat.
6. Pencegahan Virus Corona (COVID-19)
Meski gejala penyakit coronavirus menyerupai penyakit
pernapasan lain seperti pneumonia atau influenza, sejauh ini belum ada
vaksin yang dapat mencegah penularan penyakit coronavirus.
Pemberian vaksin pneumonia maupun vaksin influenza tidak dapat
memberikan proteksi terhadap penyebaran infeksi virus corona.
7. Pengobatan Virus Corona (COVID-19)
Hingga saat ini, belum ada terapi anti-virus yang terbukti efektif
untuk mengatasi infeksi 2019-novel coronavirus. Beberapa anti-virus
yang telah berhasil menangani infeksi MERS-CoV dan SARS-CoV
sebelumnya, belum menunjukkan hasil memuaskan untuk mengatasi
infeksi coronavirus yang baru ini.
Penderita yang terinfeksi virus corona akan menerima terapi
yang bersifat suportif untuk mengurangi gejala. Misalnya anti-piretik
untuk menurunkan suhu tubuh dan cairan untuk mencegah dehidrasi,
serta terapi oksigen pada pasien yang mengalami sesak napas.
18
Pada kondisi yang berat, bantuan napas melalui mesin ventilator dapat
diberikan pada pasien untuk menyokong fungsi organ vital lainnya.
8. Pemeriksaan dioagnostik
Penegakan diagnosis COVID-19 sangat tergantung pada
pemeriksaan laboratorium sehingga pemeriksaan laboratorium COVID-
19 sangat berkembang sejak pandemi di mulai pada akhir tahun 2019.
Sekarang, pemeriksaan laboratorium COVID-19 semakin bervariasi
jenisnya mulai dari pemeriksaan molekuler sampai serologi, mulai dari
sampel swab nasofaring sampai saliva. Variasi jenis pemeriksaan ini
menyebabkan kebigungan di masyarakat. Artikel ini diharapkan dapat
memberikan sedikit pencerahan mengenai berbagai jenis pemeriksaan
laboratorium COVID-19 yang sekarang banyak ditawarkan oleh
laboratorium.
Pemeriksaan Molekuler dapat memperlihatkan apakah anda
terinfeksi SARS-CoV-2 aktif dan membutuhkan isolasi. Pemeriksaan
molekuler untuk mendeteksi materi genetik spesifik virus SARS-CoV-2
menggunakan metode Reverse Transcription Polymerase Chain
Reaction (RT-PCR). Pemeriksaan ini sangat sensitif dan spesifik
sehingga merupakan Baku Emas untuk menegakan diagnosis COVID-
19.
Pemeriksaan Serologi yang tersedia ada 2 jenis, yaitu:
1) Pemeriksaan antigen mendeteksi protein spesifik pada
permukaan virus. Walaupun pemeriksaan ini mendeteksi
komponen virus secara langsung, pemeriksaan ini kurang sensitif
dibandingkan pemeriksaan molekuler. Pemeriksaan ini paling
akurat apabila jumlah virus tinggi yaitu dalam beberapa hari awal
sejak muncul gejala.
2) Pemeriksaan antibodi (IgG dan/atau IgM) yang diproduksi oleh
sistem imunitas tubuh sebagai respon terhadap infeksi misalnya
19
infeksi SARS-CoV-2. Sistem imunitas membutuhkan waktu
beberapa hari sampai minggu untuk memproduksi antibodi
setelah anda terinfeksi dan bertahan di dalam darah anda sampai
beberapa minggu atau lebih setelah penyembuhan. Pemeriksaan
antibodi digunakan untuk mengetahui status kekebalan misalnya
untuk mengetahui apakah anda pernah atau mungkin masih
terinfeksi SARS-CoV-2 dan evaluasi paska vaksinasi.
9. Dampak yang di timbulkan dari Covid-19
Munculnya penyakit Corona ini menimbulkan banyak dampak.
Tidak hanya di Indonesia, tetapi seluruh dunia merasakan dampaknya.
Pandemi virus corona yang menyebabkan Covid-19 semakin
menghantam ekonomi global. Akibat wabah ini, banyak pabrik dan
departemen lain mengalami kesulitan. Alhasil, pemerintah menutup
semua aktivitas luar ruangan untuk mencegah penyebaran virus ini.
Selain itu, yang ingin berpergian harus menggunakan alat pelindung
diri seperti masker (Fatimah, 2020).
Dampak pandemic Covid19 yang terjadi di Indonesia:
a. Dampak pandemic COVID terhadap Lingkungan
Ketika Pandemi Covid-19 menyebar, belakangan populer
juga pembahasan terkait penularan penyakit melalui hewan,
terutama satwa liar yang kerap diperjual belikan secara ilegal.
Artinya, publik pun menyoroti keharusan pemerintah dan aparat
untuk benar-benar mengendalikan perburuan dan perdagangan
ilegal pada satwa liar.
Pandemi yang sedang terjadi ini memaksa pemerintah untuk
melakukan tindakan pencegahan penularannya dengan melakukan
pembatasan sosial di beberapa daerah yang berstatus waspada.
Akan tetapi, hal tersebut tidak menyurutkan perburuan dan
perdagangan satwa liar secara ilegal. Sehingga hal ini
20
mencerminkan pemberlakuan new normal pun tak berpengaruh
nyata pada bisnis satwa liar secara ilegal.
Dari sekelumit contoh kasus pada isu-isu lingkungan hidup ini
dapat memperlihatkan pemberlakuan new normal dalam isu
lingkungan tidak sepenuhnya berpengaruh nyata. Sebagian isu
besar lingkungan hidup memang terkait dengan kebijakan
pemerintah yang memberlakukan pembatasan sosial.
Munculnya penyakit-penyakit baru pun dapat menjadi risiko
terburuk apabila kita melakukan pembiaran terhadap perburuan dan
perdagangan ilegal satwa liar. Pada contoh kasus emisi karbon itu
telah memberikan pembelajaran kepada kita dampak yang
ditimbulkan bilamana pemerintah secara tegas memberlakukan
aturan protokol kesehatan.
Di mana yang dikampanyekan oleh pemerintah salah satunya
ialah bekerja dari rumah dan belajar dari rumah yang secara
otomatis mengurangi beban transportasi di jalanan. Hal ini pun
mengakibatkan beban kendaraan pun berkurang dan penggunaan
bahan bakar pun berkurang.
Seiring dengan beberapa hal yang telah disebutkan, terkait
penderitaan lingkungan hidup ada baiknya kita kurangi dan lebih
merawat lingkungan hidup di sekitar kita. Pertama, kita mesti bisa
berdamai dengan lingkungan di sekitar.
Masyarakat perkotaan ataupun pedesaan pun harus
mendapat jaminan kesehatan dengan menerapkan prinsip-prinsip
kesehatan lingkungan, bukan hanya mengandalkan pemerintah
semata. Pemerintah sebaiknya pun memfasilitasi kebutuhan-
kebutuhan masyarakat terkait pemeliharaan lingkungan yang sehat .
21
b. Dampak pandemic Covid terhadap Tenaga Kerja
Pada Tahun 2020 dampak pandemi Covid19 memberikan
tekanan besar kepada sektor Ketenagakerjaan di Indonesia. Pada
priode Agustus 2020 terdapat kurang lebih 29 juta penduduk usia
kerja yang terdampak Covid-19, demikian diungkapkan oleh
Kementerian Ketenagakerjaan Indonesia pada acara Occupational
Employment Outlook 2020 (IOEO) dan Indonesia Occupational Task
and Skills 2020. Menteri Tenaga Kerja RI Suharso mengungkapkan
bahwa dari 29 juta angkatan kerja yang ini berdampak pandemi
Covid 19 turut menyumbang angka pengangguran hingga mencapai
7.07 persen 138.22 juta angkatan kerja di Indonesia. Angka ini
setara dengan 9.77 juta usia pekerja. Ini berarti bahwa ada 9.77 juta
orang yang menganggur akibat dari pandemi virus corona. Dan
ironisnya angka pengangguran terbuka ini didominasi oleh lulusan
sekolah menengah kejuruan (SMK). Padahal, lulusan sekolah
kejuruan tersebut merupakan calon tenaga kerja yang siap kerja.
Pemerintah perlu merespon tantangan ini untuk menekankan
pembangunan sumber daya manusia dilakukan secara holistik dan
terintegrasi. Di antaranya melalui penyediaan
22
Kecemasan pada ibu hamil dirasakan sejak trimester pertama,
dimana kecemasan akibat dari adaptasi terhadap perubahan habitus
tubuhnya, rahim yang mulai membesar, perubahan pada payudara
(Mochtar,1998). Kecemasan ini berlanjut pada trimester selanjutnya
sampai pada trimester tiga. Tiga bulan terakhir kecemasan meningkat
yang diakibatkan oleh persepsi persalinan menyebabkan rasa sakit
dan resiko pada status kesehatan, hal ini semakin meningkat sampai
waktu persalinan
Ibu hamil yang sering cemas dan takut menyebabkan
peningkatan kerja sistem syaraf simpatik. Sistem syaraf simpatik akan
melepaskan hormon ke aliran darah dalam rangka mempersiapkan
tubuh pada situasi darurat. Sistem syaraf otonom akan mengaktifkan
kelenjar adrenal yang dapat mempengaruhi sistem pada hormon
epinefrin. Peningkatan hormon adrenalin dan noradrenalin atau
epinefrin dan norepinefrin menimbulkan disregulasi biokimia tubuh,
sehingga muncul ketegangan fisik pada diri ibu hamil dan
meningkatkan intensitas emosional secara keseluruhan.
2. Faktor yang mempengaruhi Kecemasan Ibu Hamil
Faktor-faktor yang dapat mencetuskan stres pada ibu hamil
diantaranya rasa ketidaknyamanan selama kehamilan, pekerjaan,
kekhawatiran pada proses persalinan, perubahan hormon serta kondisi
bayi. Hasil studi melaporkan bahwa berdasarkan keterangan yang
diperoleh dari ibu hamil dengan stres, berbagai macam masalah yang
mereka alami meliputi permasalahan ekonomi, keluarga, pekerjaan,
serta rasa cemas terhadap kehamilan maupun persalinan (Taslim,
Kundre and Masi, 2016).
Faktor paritas ikut mempengaruhi kecemasan dikarenakan
wanita yang baru hamil untuk pertama kali (primigravida) memiliki
kecemasan lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang telah hamil
23
lebih dari satu kali (multigravida). Hal tersebut dikarenakan ibu
primigravida belum mempunyai pengalaman tentang persalinan
(Fazdria & Harahap, 2016). Menurut hasil penelitian Hidayati (2014),
ibu hamil dengan usia di atas 35 tahun yang sudah pernah melahirkan
sebelumnya masih tetap dapat mengalami kecemasan. Kecemasan
tersebut diantaranya disebabkan oleh bayangan ibu tentang proses
persalinan, kekhawatiran ibu tentang kondisi kesehatan tubuhnya yang
hamil di usia rawan, kekhawatiran akan kemungkinan terjadinya
keguguran, bayi lahir tidak sempurna atau cacat, bayi lahir prematur
dan melahirkan bayi kembar, serta faktor pengambilan keputusan, dan
bayangan tentang proses persalinan sebelumnya.
Kecemasan pada ibu hamil juga disebabkan oleh beberapa
faktor lain seperti pengalaman traumatis dan atau riwayat keguguran
pada kehamilan sebelumnya (Zamriati et al., 2013., Azis &
Margaretha, 2017), tingkat pendidikan & dukungan sosial dari keluarga
& suami (Rinata & Andayani, 2018), pekerjaan & pengetahuan
(Nurlailiyah et al., 2016), status perkawinan (menikah/tidak menikah),
riwayat penyakit mental yang positif, usia kehamilan, kehamilan yang
tidak direncanakan, & komorbiditas depresi (Fadzil, Balakrishnan,
Razali, et al., 2013), serta hubungan dengan pasangan dan interaksi
dengan sistem perawatan kesehatan (Rosario, Premji, Nyanza,
Bouchal, & Este, 2017).
3. dampak Kecemasan Pada Ibu Hamil
Kecemasan ibu memiliki dampak yang signifikan pada berat
lahir bayi (Ding et al., 2014., Brunton, 2013., Schetter & Tanner, 2012).
Stres prenatal dapat menyebabkan berat badan lahir rendah untuk
usia kehamilan, persalinan lebih awal, hipertensi (Cardwell, 2013), dan
perubahan hasil fisik seperti peningkatan risiko asma (Khashan,
Wicks, Dalman, et al., 2012). Anak-anak yang lahir dari ibu yang
24
mengalami kecemasan selama kehamilan, juga disertai dengan
masalah emosional, gangguan hiperaktif, desentralisasi, dan
gangguan dalam perkembangan kognitif (Glover, 2014., Tarabulsy et
al., 2014). Selain itu dapat juga berdampak pada pertumbuhan dan
perkembangan sistem saraf anak-anak. Masalah ini dikaitkan dengan
konsekuensi perilaku negatif, seperti respon bayi terhadap suara
normal dan standar dalam sembilan bulan pertama kehidupan bayi
yang lebih mudah tersinggung dan gugup (van den Heuvel, Donkers,
Winkler, Otte, & Van den Bergh, 2013., & van den Heuvel, Johannes,
Henrichs, & Van den Bergh, 2015). Bayi yang lahir dari ibu dengan
kecemasan tinggi secara signifikan memiliki berat badan rendah,
daripada bayi yang lahir dari ibu tanpa kecemasan (Hasanjanzadeh &
Faramarzi, 2017)
4. Tingkat Kecemasan Menurut Skala Harts
Kecemasan dapat diukur dengan pengukuran tingkat
kecemasan menurut alat ukur kecemasan yang disebut HARS
(Hamilton Anxiety Rating Scale). Skala HARS merupakan pengukuran
kecemasan yang didasarkan pada munculnya symptom pada individu
yang mengalami kecemasan. Menurut skala HARS terdapat 14
symptom yang nampak, setiap item yang diobservasi diberi 5 tingkatan
skor antara 0 (Nol Persent) sampai dengan 4 (severe) (Hidayat, 2007).
25
yang valid dan reliable. Skala HARS menurut Hamilton Anxiety Rating
Scale (HARS) yang dikutip Hidayat (2007) penelitian kecemasan terdiri
dari 14 item, meliputi:
26
g. Gejala somatik ditandai dengan nyeri pada otot, kaku, kedutan
otot, gigi gemerutuk, suara tidak stabil.
27
m. Gejala otonom ditandai dengan mulut kering, muka merah,
mudah berkeringat, pusing, sakit kepala, kepala terasa berat,
bulu-bulu berdiri.
0 = Tidak ada gejala sama sekali 1 = Satu dari gejala yang ada
28
5. Skor 42 – 56 = Kecemasan berat sekali/panik
BAB III
A. Kerangka Konsep
Munculnya penyakit Corona ini menimbulkan banyak dampak. Tidak
hanya di Indonesia, tetapi seluruh dunia merasakan dampaknya.
Pandemi virus corona yang menyebabkan Covid-19 semakin
menghantam ekonomi global. Akibat wabah ini, banyak pabrik dan
departemen lain mengalami kesulitan. Alhasil, pemerintah menutup
semua aktivitas luar ruangan untuk mencegah penyebaran virus ini.
Selain itu, yang ingin berpergian harus menggunakan alat pelindung diri
seperti masker (Fatimah, 2020).
Tingkat kecemasan sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan ibu
hamil maupun janin yang ada di dalam kandungan. Tingkat kecemasan
yang rendah pada ibu hamil dapat mengurangi komplikasi yang
ditimbulkan sehingga secara tidak langsung dapat mengurangi angka
kematian ibu dan bayi, sedangkan tingkat kecemasan yang tinggi dapat
memperberat komplikasi angka kematian ibu dan bayi (Siallagan &
Lestari, 2018). Bagi wanita, kecemasan dapat terjadi sewaktu proses
kehamilan, karena saat hamil wanita akan mengalami perubahan fungsi
fisik dan psikis dimana proses penyesuaian terhadap kondisi tersebut
kemudian menimbulkan kecemasan. Selain itu, persalinan juga dapat
menjadi pengalaman yang menyenangkan bahkan menegangkan bagi
seorang wanita. (Kartono, 2007) menyatakan bahwa tingkat kecemasan
ibu semakin akut dan intensif pada minggu terakhir usia kehamilan seiring
dengan mendekatnya kelahiran bayi.
29
Tingkat Kecemasan Ibu Pandemic COVID-
Hamil 19
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
B. Variabel Penelitian
1. Klasifikasi Variabel Penelitian
a. Variabel Independen dalam penelitian ini adalah kecemasan ibu
hamil
b. Variabel Dependen pandemic COVID-19
2. Defenisi Oprasional DanKriteria Objektif
a. Tingkat Kecemasan yang di maksud pada penelitian ini adalah
tingkat kecemasan ibu hamil pada masa pandemic COVID-19.
Kriteria Objektif
Kecemasan ringan : 7-14
Kecemasan sedang : 15-27
Kecemasan berat : 27 ke atas
b. COVID-19
Yang di maksud adalah semua ibu hamil yang positif COVID-19
c. Ibu hamil
30
yang di maksud dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang
mengalami kehamilan dari 0-9 bulan
C. Hipotesis Penelitian
Hipotesis penelitian Ada hubungan tingkat Kecemasan Ibu Hamil dengan
Pandemi COVID-19 di Puskesmas Somba Opu Kabupaten Gowa.
31
BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik
dengan pendekatan Cross Sectional Studi yang bertujuan untuk
mengetahui “ Hubungan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Dengan
Pandemi Covid-19.
B. Populasi dan sampel
1. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil di wilayah
kerja puskesmas somba opu kabupaten gowa.
2. Sampel dalam penelitian ini adalah Ibu yang baru pertama kali
hamil dan melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas
Somba Opu dengan menggunakan teknik aksidental sampling.
Adapun kriteria dalam penentuan sampel dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1) Kriteria inklusi
a. Bersedia menjadi responden
b. Ibu hamil di wilayah kerja puskesmas somba opu
2) Kriteria ekslusi
a. Yang tidak bersedia menjadi responden
b. Ibu yang tidak hamil
C. Pengumpulan data dan Analisa data
1. Instrument penelitian
Untuk Variabel independen tingkat kecemasan ibu hamil
yaitu menggunakan instrument kuisioner dengan 10 point
pernyataan dengan skala gutman yaitu ya skor 1, tidak skor 0.
32
Untuk variable dependen yaitu Covid-19 menggunakan
instrument kuisioner dengan 10 point pernyataan dengan skala
likert yaitu skala gutman yaitu ya skor 1, tidak skor 0 .
2. Lokasi dan waktu penelitian
a. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas puskesmas
somba opu Kabupaten Gowa
b. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada Juni 2022
1. Prosedur pengambilan dan pengumpulan data
a. Data primer
Data yang diambil secara langsung dari responden dengan
menggunakan kuisioner.
b. Data sekunder
Data yang diperoleh dari peneliti melalui Analisa data dan
pengolahan data di Puskesmas somba opu Kabupaten
Gowa.
D. Cara Analisa data
1. Analia Univariat
Analisa univariat dilakukan dalam tiap variabel dari hasil
penelitian. Analisa ini menghasilkan frekuensi dan presentase
dari setiap variabel yang diteliti.
2. Analisa Bivariat
Analisa bavariat dilakukan untuk melihat hubungan
variable independent dengan dependen dalam bentuk tabulasi
silang antara kedua variable tersebut menggunakan uji statistik
dengan dengan menggunakan rumus chi-square
( Dahlan.M,2017 )
33
Keterangan :
0: Nilai obaservasi
∑: Jumlah data
Penilaian:
E. Etika penelitian
Dalam melakukan penelitian, peneliti mendapat perlu adanya
rekomendasi dri Institusi nya atas pihak dengan mengajukan
permohonan izin kepada I nstitusi atau lembaga tempat penelitian
setelah mendapat persetujuan barulah melakukan peneltian dengan
menekankan masalah etika yang meliputi :
1. Informen concent (lembar persetujuan)
Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang
akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi disertai judul penelitian.
Bila subjek menolak, maka peneliti tidak akan memaksakan
kehendak dan tetap menghormati hak-hak subjek
34
2. Anonymity (tanpa nama)
Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan
nama responden, tetapi lembar tersebut diberikan kode,
3. Confodentiality ( kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasik
peneliti.
35
DAFTAR PUSTAKA
Janiwarty B, Pieter HZ. 2013. Pendidikan Psikologi Untuk Bidan: Suatu Teori
dan Terapannya. Rapha Publishing. Yogyakarta
Kementrian Kesehatan RI. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementrian
Kesehatan RI, 2013.
Kang YT, et al. Prepalence and risk factors of maternal anxiety in late
pregnancy in China. Int J Environ Res Public Health. 2016;13(5).
Meijer JL, Beijers C, van Pampus MG (2014) Predictive accuracy of
Edinburgh postnatal depression scale assessment during pregnancy for the
risk of developing postpartum depressive symptoms: a prospective cohort
study. BJOG 121(13): 1604-1610.
Martini , J.et al, (2015). Risk factor and course petterns of anxiety and
depressive disordes during pregnancy and after delivery: a propective-
kongitudinal study. Jounal of affective disorders, 175, 385-395.
Marmi,S.ST. (2013). Asuhan Kebidanan Pada Masa Antenatal. Pustaka
Belajar Yokyakarta.
36
Nasreen HE. Et al. Prevalence and associated faktors of depressive and
anxiety symptoms during pregnancy:A population based study in rural
Bangladesh. BMC Women’s Heal. 2011;11.
Pieter dan Lubis. 2013. Pengantar psikologi Untuk Kebidanan. Jakarta :
Kecana Prenada Media.
37
Lampiran 1.
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
MAHASISWA SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIK) FAMIKA MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
Bulan / Minggu
No. Jenis Kegiatan Januari Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Mengenal Masalah
2 Pengajuan Judul
3 Mengumpulkan Referensi
4 Menyusun Proposal
5 Asistensi Proposal
6 Seminar Proposal
7 Revisi Proposal
8 Pelaksanaan Riset
38
Lampiran 2.
IBU-IBU
Di –
Tempat.
Dengan hormat,
Somba opu,.......2022
Peneliti,
Ttd
39
SRI CORNELIA BUARLELY
NIM. 120141828
Lampiran 3.
Saya menyadari bahwa saya menjadi bagian dari penelitian ini dan akan
memberikan informasi yang sebenar-benarnya yang dibutuhkan oleh peneliti,
dan saya mengerti bahwa penelitian ini tidak merugikan saya dan telah
diberikan kesempatan oleh peneliti untuk meminta penjelasan sehubungan
dengan penelitian ini.
Saya mengerti bahwa hasil penelitian ini akan menjadi bahan masukan
bagi pihak Kelurahan Kalaserena dan Masyarakat di Kabupaten Gowa,
sebagai upaya dalam peningkatan pengetahuan Ibu Balita terhadap kejadian
stunting.
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka saya menyatakan bersedia
menandatangi lembar persetujuan ini untuk dapat dipergunakan
sebagaimana mestinya.
Somba opu,.................2022
Responden,
( )
40
KUISIONER PENELITIAN
A. Petunjuk pengisian
1. Bacalah pertanyaan yang diberikan dengan baik sehingga
dimengerti
2. Mengisi seluruh nomor pertanyaan tanpa bantuan orang lain.
3. Setiap pertanyaan hanya berlaku untuk satu jawaban.
4. Pada kuisioner, berilah satu tanda ceklis pada kolom sesuai
dengan kondisi ibu
5. jika ingin mengganti jawaban, cukup dengan mencoret jawaban
pertama dengan tanda ( -), kemudian beri tanda ( ) pada jawaban
terakhir.
6. Bila mengalami kesulitan dalam menjawab dapat menanyakan
langsung pada peneliti.
B. Identitas ibu
1. Nama :
2. Usia :
3. Tingakat Pendidikan ibu :
SD
SMP
SMA
Perguruan Tinggi
C. Variabel tingkat kecemasan
41
D. Variabel tingkat kecemasan
- Merasa tegang
- Lesu
- Tak bias istirahat tenang
- Mudah terkejut
- Mudah menangis
- Gemetar
- Gelisah
3 Pada pernyataan dibawah ini situasi apa yang sering
menyebabkan ibu merasa takut saat adanya pandemic
Covid-19
- Merasa gelisa
- cemas
- Ditinggal sendiri
- Takut Pada kerumunan orang banyak
42
4 Pada akhir-akhir persalinan gejala apa yang sering ibu
alami
- Suka masuk tidur
- Tidur nyeyak
- Bangun dengan lesu
- Banyak mimpi-mimpi
- Mimpi buruk
- Mimpi menakutkan
- Terbangun malam hari
5 Gejala apa yang sering ibu alami akhir-akhir ini pada
masa pandemic Covid-19
- Suka konsentrasi
- Daya ingat buruk
- Sering merasa cemas
6 Pada akhir-akhir ini perasaan apa yang sering ibu alami
pada masa pandemic Covid-19
- Cemas
- Berkurangnya ketenangan pada hobi
- Sedih
- Bangun dini hari
- Perasaan berubah-ubah sepanjang hari
7 Dari pilihan dibawah ini gejala apa yang sering ibu alami
pada masa pandemic Covid-19
- cemas
- stress
- kelelahan
43
8 Dari beberapa pernyataan dibawah ini, pada masa
pandemic Covid-19 gejala manakah yang sering ibu
rasakan
- hidung tersumbat
- nyeri kepala
- penciuman tidak normal
- Merasa lelah
- Perasaan ditusuk-tusuk
9 Dari gejala dibawah ini gejala manakan yang sering ibu
rasakan
- Jantung berdetak kencang
- Berdebar
- Nyeri di dada
- Denyut nadi mengeras
- Perasaan lesu/lemas seperti mau pingsan
- Detak jantung menghilang( berhenti sekejap)
10 Pada masa pandemic Covid-19 ini apa yang ibu rasakan
saat menjelang bersalin
- Rasa cemas pada bayi
- Rasa gelisa
- Sering menarik nafas
- Nafas pendek atau sesak
11 Pada akhir-akhir ini menjelang persalinan gejala apa
yang sering ibu rasakan
- Sulit menelan
- Perut melilit
- Gangguan pencernaan
44
- Nyeri sebelum dan sesudah makan
- Perasaan terbakar diperut
- Rasa penuh atau kembung
- Mual
- Muntah
- Buang air besar lembek
- Kehilangan berat badan
- Sukar buang air besar (konstipasi)
12 Dari beberapa gejala dibawah ini gejala apa yang sering
ibu alami saat menjelang persalinan dalam masa
pandemic Covid-19
- Keram di perut
- cemas saat menjelang persalinan
- rasa gelisa
13 Gejala apa yang sering ibu alami pada akhir-akhir ini di
masa pandemic Covid-19
- batuk kering
- Muka merah
- Mudah berkeringat
- demam
- rasa lelah
- nyeri kepala
14 Perasaan apa yang ibu rasakan pada saat ibu
diwawancara
- Gelisah jari gementar
45
No 1 2 3 4
1 Tingkah laku Perawat saat berkomunikasi
dengan orang lain selama bekerja di rumah sakit
rujukan Covid?
o Gelisah
o Tidak tenang
o Jari gemetar
o Muka tegang
46
5 Gejala pernafasan yang dirasakan
o Rasa tertekan atau sempit di dada.
o Sering menarik nafas dalam
o Rasa tercekik
47
o Mimpi buruk
o Mimpi yang menakutkan
48