Anda di halaman 1dari 78

SKRIPSI

HUBUNGAN PELAYANAN KESEHATAN COVID-19 DENGAN MOTIVASI


MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN VAKSINASI COVID-19 DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS BONTOMARANNU

OLEH :

SALOMI LARAT
120151827

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIK)
FAMIKA MAKASSAR
TAHUN 2022
PROPOSAL PENELITIAN

HUBUNGAN PELAYANAN KESEHATAN COVID-19 DENGAN


MOTIVASI MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN VAKSINASI COVID-
19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BONTOMARANNU.

Diajukan untuk mendapatkan gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) dalam


program Studi Ilmu Keperawatan pada Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan
(STIK) Famika Makassar

OLEH :

SALOMI LARAT
120151827

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIK)
FAMIKA MAKASSAR
2022

HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL PENELITIAN

i
HUBUNGAN PELAYANAN KESEHATAN COVID-19 DENGAN
MOTIVASI MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN VAKSINASI COVID-
19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BONTOMARANNU
Disusun dan diajukan oleh :

SALOMI LARAT
120151827

Dinyatakan telah memenuhi syarat dan disetujui untuk diajukan dalam


Seminar Proposal Penelitian

Disetujui oleh:

PEMBIMBING I PEMBIMBING II

Ns. Robertus Mashyuri, S.Kep., M.M Ns. Fani Fionita, S.Kep.


NIDN: 0910018201 NIDN:

ii
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PENELITIAN

HUBUNGAN PELAYANAN KESEHATAN COVID-19 DENGAN


MOTIVASI MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN VAKSINASI COVID-
19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BONTOMARANNU

Disusun dan diajukan oleh :

SALOMI LARAT
120151827

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji dalam seminar Proposal


Penelitian.
Pada Hari : Rabu
Tanggal : 20 April 2022
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk seminar Proposal Penelitian
Tim Pembimbing :
1. Ns. Robertus Mashyuri, S.Kep., M.M ( )
2. Ns. Fani Fionita, S.Kep ( )

Tim Penguji :
1. Dr. Ns.Yudit Patiku, S.Si., S.Kep., M.Kes ( )
2. Ns. Erwin Iis Sartika Nazara, S.Kep. ( )

KETUA STIK FAMIKA KETUA PRODI S1

Dr. Ns. Yudit Patiku,S.Si, S.Kep.,M.Kes Ns. Ambo Anto,S.Kep.,M.M


NIDN: 0916096903 NIDN:0913029103

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

berkat dan rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Skripsi ini

dengan judul “Hubungan Pelayanan Kesehatan Covid-19 Dengan

Motivasi Masyarakat Dalam Melakukan Vaksinasi Covid-19 Di

Wilayah Kerja Puskesmas Bontomarannu” Proposal ini dibuat untuk

memenuhi syarat dalam melakukan penelitian guna menyelesaikan studi

pada program studi S1 Keperawatan pada Sekolah Tinggi Ilmu

Keperawatan Famika Makassar.

Peneliti menyadari bahwa proposal ini dapat selesai karena adanya

bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini peneliti menyampaikan rasa terima kasih tak terhingga

kepada kedua orang tua yaitu : Ayahanda Thomas Larat , Ibunda Maria

Sorlury, kakak Anes Larat, Ibu Suster Mina Larat, adik Dian dan Viky

atas segala dukungan, doa dan kasih sayang yang tak pernah putus, serta

penghormatan yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dr. Oichida selaku Ketua Yayasan Fani Mitra Karya

Makassar.

2. Ibu Dr. Ns. Yudit Patiku, S,Si, S.Kep., M.Kes. selaku Ketua

STIK FAMIKA Makassar beserta seluruh stafnya.

iv
3. Bapak Ns. Ambo Anto, S.Kep., M.M selaku Ketua Program

Studi S-1 Keperawatan STIK FAMIKA.

4. Bapak Ns. Robertus Mashyuri, S.Kep.,M.M. selaku

pembimbing I dan Ibu Ns. Fani Fionita, S.Kep. selaku

pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga dan

sumbangan fikiran dalam memberikan arahan kepada

penulis.

5. Ibu Dr.Ns. Yudit Patiku, S.Si., S.Kep., M.Kes. selaku

penguji I dan Ibu Ns. Erwin Iis Sartika Nazara, S.Kep.

selaku penguji II yang telah meluangkan waktunya demi

kesempurnaan proposal ini.

6. Bapak Ns. Wiwiek Hidayati Jaya, S.Kep., M.Kes. Selaku

pembimbing akademik yang telah membimbing penyusun

dalam penyelasian proposal ini.

7. Seluruh dosen dan staf di lingkungan STIK FAMIKA yang

telah membantu dalam proses penyelesaian proposal ini.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu, atas bantuan moral maupun material dalam

penulisan proposal ini.

9. Sahabat seperjuangan Esi, Yuyun, koce, enjel, leni, jusmi,

ndan Nonsi yang telah membantu dalam penyusunan

proposal sampai penyusunan skripsi ini baik dalam bentuk

materi maupun non materi.

v
10. Rekan seangkatan 2018 yang tidak bisa penulis sebutkan

satu persatu. Terimakasih telah menjadi teman

seperjuangan dan terus semangat kawan.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari bahwa

skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,

dengan lapang dada penulis menerima kritikan dan saran yang

konstruktif demi sempurnanya skripsi ini. Akhirnya penulis

mengucap terima kasih atas segala kebaikan dan bantuan yang

diberikan semoga mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan

Yang Maha Esa.

Sungguminasa, April 2022


Peneliti,

SALOMI LARAT
NIM 120151827

vi
SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN
( STIK ) FAMIKA MAKASSAR
JUNI 2022

ABSTRAK
HUBUNGAN PELAYANAN KESEHATAN COVID-19 DENGAN
MOTIVASI MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN VAKSINASI COVID-19 DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS BONTOMARANNU
TAHUN 2022
Oleh :
( Salomi Y Larat. Nim : 120151827 )
( x+ 68 halaman + 6 tabel )

Penyakit Coronavirus 2019 (Covid-19) merupakan penyakit infeksi yang


sedang menjadi pandemi global. Pada tahun 2020, jutaan orang akan jatuh sakit
dan meninggal akibat penyakit ini setiap hari. Covid-19 saat ini menjadi masalah
yang serius di seluruh dunia, dan jumlah kasusnya meningkat setiap hari.
Menyerang semua orang, tanpa memandang usia atau jenis kelamin, dianggap
sebagai pandemi global.
Penelitian ini dilakukan di Puskesams Bontomarannu pada tanggal 21
juni – 21 juli 2022. Penelitian ini diperoleh dengan menggunakan lembar
kuisioner. Banyak sampel sebanyak 30 responden. yang diambil dengan
menggunakan desain penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional
Study.
Hasil analisis bivariate menunjukan ada Hubungan Pelayanan
Kesehatan Covid-19 Dengan Motivasi Masyarakat Dalam Melakukan Vaksinasi
Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Bontomarannu. Hasil uji menggunakan
uji Chi-Square dengan fishers Exsam test diketahui nilai p Vaule sebesar 0.01 <
a 0.05 hal ini menunjukan bahwa ada hubungan yang siknifikan antara kedua
variabel maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak artinya ada
hubungan Hubungan Pelayanan Kesehatan Covid-19 Dengan Motivasi
Masyarakat Dalam Melakukan Vaksinasi Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas
Bontomarannu.
Dapat disimpulkan dari penelitian ini bahwa ada Hubungan Pelayanan
Kesehatan Covid-19 Dengan Motivasi Masyarakat Dalam Melakukan Vaksinasi
Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas Bontomarannu.diharapkan agar pihak
puskesmas untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan penyuluhan maupun
edukasi kepada masyarakat terkait bahayanya covid-19.

Kata kunci : Pelayanan, Motivasi, Vaksinasi


Pustaka : 12 ( 2010 – 2021 )

vii
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER
HALAMAN PERSETUJUANiHALAMAN PENGESAHAN................................iii
KATA PENGANTAR.........................................................................................iv
BAB I.................................................................................................................1
PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................7
C. Tujuan Penelitian...............................................................................7
D. Manfaat Penelitian.............................................................................8
BAB II..............................................................................................................10
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................10
A. Tinjauan Umum Tentang komunikasi................................................
B. Tinjauan umum tentang pelayanan Kesehatan............................10
C. Tinjauan umum tentang motivasi...................................................15
D. Tinjauan umum tentang vaksinasi.................................................18
BAB III.............................................................................................................24
KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL...............................24
A. Kerangka konsep penelitian...........................................................24
B. Variable penelitian...........................................................................25
C. Defenisi operasional dan kriteria objektif.....................................25
D. Hipotesis penelitian.........................................................................26
BAB IV.............................................................................................................27
METODE PENELITIAN...................................................................................27
A. Desain penelitian.............................................................................27
B. Populasi dan sampel.......................................................................27
C. Pengumpulan data dan Analisa data.............................................28
D. Cara Analisa data.............................................................................29
E. Etika penelitian....................................................................................30
1. Informen concent (lembar persetujuan).............................................30
2. Anonymity (tanpa nama)....................................................................31
3. Confodentiality ( kerahasiaan)...........................................................31

viii
F. Waktu penelitian..................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................32
LAMPIRAN

ix
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Penyakit Coronavirus 2019 (Covid-19) merupakan penyakit

infeksi yang sedang menjadi pandemi global. Pada tahun 2020, jutaan

orang akan jatuh sakit dan meninggal akibat penyakit ini setiap hari. Di

antara kasus yang dikonfirmasi, tingkat kematian Covid-19 sekitar

2,67%. Dibandingkan dengan Severe Acute Respiratory Syndrome

(SARS) 9,60% (November 2002 hingga Juli 2003) dan Middle East

Respiratory Syndrome (MERS) 34,4% (April 2012 hingga November

2019), Angka kematian seringkali rendah. Cara penularannya

terutama melalui tetesan dan kontak pernapasan. Setiap orang

biasanya rentan terhadap virus ini (Deng and Peng, 2020).

Pada 31 Desember 2019, WHO China National Representative

Office melaporkan kasus pneumonia dengan etiologi yang tidak

diketahui di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Pada 7 Januari 2020,

China mengidentifikasi pneumonia yang tidak diketahui penyebabnya

sebagai jenis baru virus korona (penyakit Coronavirus, Covid-19).

Pada 30 Januari 2020, WHO menyatakan sebagai darurat kesehatan

masyarakat yang menjadi perhatian internasional (KKMMD / PHEIC)

1
(Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

(P2P)., 2020).

Covid-19 saat ini menjadi masalah yang serius di seluruh dunia,

dan jumlah kasusnya meningkat setiap hari. Menyerang semua orang,

tanpa memandang usia atau jenis kelamin, dianggap sebagai pandemi

global. Pandemi global Covid-19 pertama kali diumumkan pada 11

Maret 2020, menandakan bahwa virus tersebut telah menginfeksi

banyak orang di berbagai negara (World Health Organization, 2020).

Pada 25 Maret 2020, total 414.179 kasus yang dikonfirmasi telah

dilaporkan, termasuk 18.440 kematian (CFR 4,4%), di mana 192

negara / wilayah telah melaporkan kasus. Dalam kasus ini, beberapa

petugas kesehatan dilaporkan terinfeksi virus corona (Direktorat

Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P)., 2020).

Indonesia adalah salah satu negara yang terkonfirmasi Covid-

19. Pada 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan 2 kasus terkonfirmasi

Covid-19. Berawal dari kasus tersebut, jumlah kasus masyarakat

Indonesia yang terinfeksi virus corona semakin bertambah setiap

harinya, Sampai dengan tanggal 13 Juli 2021, kasus Covid-19 di

Indonesia sudah mencapai 2.615.529 kasus konfirmasi dengan jumlah

kematian akibat Covid-19 adalah sebesar 68.219 kasus (2,6%).

Indonesia merupakan negara dengan tingkat kasus konfirmasi tertinggi

di Asia Tenggara (Kemenkes RI, 2020b). Diketahui bahwa masih

2
banyak masyarakat yang meremehkan virus corona dan tidak

menerapkan protokol kesehatan sesuai aturan yang dibuat oleh

pemerintah, sehingga risiko penularan Covid-19 semakin meningkat.

Oleh sebab itu, tidak hanya perlu dilakukan intervensi dalam

pelaksanaan prosedur kesehatan, tetapi juga perlu segera dilakukan

tindakan intervensi lain yang efektif untuk memutus penyebaran

penyakit, yaitu melalui upaya vaksinasi (Kemenkes RI Dirjen P2P,

2020).

Vaksin tidak hanya melindungi mereka yang melakukan

vaksinasi namun juga melindungi masyarakat luas dengan

mengurangi penyebaran penyakit dalam populasi. Pengembangan

vaksin yang aman dan efektif sangat penting dilakukan karena

diharapkan dapat menghentikan penyebaran dan mencegah

penyebaran penyakit di masa mendatang. Selain itu, karena virus

menyebar dengan sangat cepat maka diperlukan vaksin yang dapat

diterapkan dalam waktu singkat sehingga dapat meminimalisir

dampaknya (Sari IP, 2020). Pemerintah sudah berupaya dengan

maksimal untuk mengatasi tantangan-tantangan selama masa

pandemi Covid-19. Diketahui bahwa Presiden Republik Indonesia (RI)

membentuk tim nasional untuk mempercepat pengembangan vaksin

Covid-19.

2
Keputusan Presiden No. 18/2020 yang dikeluarkan pada 3

September 2020 mengatur pembentukan tim pengembangan vaksin

Covid-19 di bawah pengawasan Menteri Perekonomian. Selain itu,

Departemen Riset dan Teknologi bertanggung jawab untuk

melaporkan kepada Presiden tentang pekerjaan sehari-hari tim. Pada

6 Oktober 2020, Presiden menandatangani dan mengeluarkan

Peraturan Presiden (Perpres) tentang pengadaan vaksin dan

implementasi rencana vaksin dalam menanggapi pandemi Covid-19.

Perpres menetapkan bahwa pemerintah akan mempersiapkan

pengadaan dan distribusi vaksin serta pelaksanaan vaksin

(Kemenkes, 2020c). Vaksin Covid-19 merupakan salah satu terobosan

pemerintah untuk melawan dan menangani Covid-19 yang ada didunia

khususnya Negara Indonesia.

Tujuan dari vaksinasi Covid-19 adalah untuk mengurangi

penyebaran Covid-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian

yang disebabkan oleh Covid-19, mencapai kekebalan dan melindungi

masyarakat dari Covid-19, sehingga dapat menjaga masyarakat dan

perekonomian (Kemenkes RI Dirjen P2P, 2020). Meski begitu, tidak

bisa dipungkiri masih banyak kelompok masyarakat yang menolak

vaksinasi. Kelompok yang menolak divaksinasi memiliki banyak

alasan, mulai dari masalah kesehatan hingga alasan agama. Berawal

dari kepedulian terhadap kesehatan, terdapat beberapa kelompok

3
masyarakat dengan latar belakang yang berbeda-beda.

Dikarenakan kekhawatiran tentang peningkatan kematian atau korban

akibat vaksin. Hal ini disebabkan karena dikhawatirkan tubuh tidak

pandai menangani vaksin dan justru akan menyerang orang yang

telah divaksinasi yang berujung pada penyakit dan kematian (Enggar

Furi H, 2020).

Solusi vaksinasi ini kembali menimbulkan kontroversi bagi

sebagian orang. Pertama, karena adanya keraguan pengembangan

vaksin, dikarenakan waktu pengembangan vaksin cukup singkat,

sekitar satu tahun. Ini berebeda dengan vaksin lain yang mungkin

membutuhkan waktu bertahun-tahun. Hal ini kemudian menimbulkan

kekhawatiran masyarakat tentang efek samping atau dampak vaksin

terhadap para pemberi vaksin (Pranita, 2020). Sehingga persepsi dan

sikap masyarakat menjadi tolak ukur kesadaran masyarakat. Upaya

promotif dan preventif harus dilaksanakan oleh Tenaga kesehatan dan

masyarakat. Perkembangan internet dan kenyamanan informasi terkini

memberikan dukungan terhadap jumlah informasi. Penyebaran

informasi yang salah akan mempengaruhi persepsi masyarakat

terhadap vaksin covid-19 dan dengan demikian mempengaruhi

perilaku masyarakat. Keputusan dan pilihan yang diambil lebih

didasarkan pada informasi dari internet, khususnya media sosial

(Moudy and Syakurah, 2020).

4
Persepsi masyarakat terhadap penerimaan vaksinasi COVID-19

di setiap provinsi berbeda-beda. Selama bulan September 2020,

WHO, Kemenkes RI, ITAGI dan UNICEF melakukan survei daring

terhadap lebih dari 115,000 responden di 34 provinsi di Indonesia

untuk mengukur penerimaan masyarakat terhadap vaksin COVID-19.

Survei tersebut menunjukkan lebih dari 70% masyarakat telah

mengetahui adanya wacana pemerintah untuk melaksanakan

vaksinasi nasional dalam upaya menekan laju kasus COVID-19.

Mayoritas masyarakat (sekitar 65%) bersedia menerima vaksin

COVID-19 apabila disediakan oleh pemerintah, sementara sekitar 27%

merasa ragu-ragu dan sebagian kecil lainnya (8%) menolak. Aceh dan

Sumatera Barat menjadi provinsi dengan penerimaan terendah (di

bawah 50%). Sementara itu, wilayah dengan penerimaan tertinggi

adalah Papua Barat dengan 74% dan Kepulauan Nusa Tenggara

dengan 70% (Kemenkes RI,2021).

Data vaksinasi Kecamatan Bontomarannu, telah dilaksanakan

vaksinasi pada 9 Desa /Kelurahan dengan jumlah penduduk

keseluruhannya 41.080 jiwa . dimana pemberian dosis 1 mencapai

84.63 %, dosis 2 mencapai 61.04% dan dosis 3 mencapai 2.14%.

Sedangkan data Vaksinasi pada peserta didik di 19 SD kecamatan

Bontomarannu di berikan kepada siswa SD usia 6-11 tahun ( kelas I-

5
VI) dengan dosis pertama sebanyak 65.97% dan dosis 2

sebanyak 34.77%

Sehubungan dengan penelitian-penelitian yang telah di lakukan

sebelumnya maka peneliti tertarik untuk mengambil judul penelitian

tentang “ Hubungan pelayanan kesehatan covid-19 dengan motivasi

masyarakat dalam melakukan vaksinasi covid-19 di wilayah

Puskesmas Bontomarannu.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi

perumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah terdapat

hubungan antara pelayanan Kesehatan covid-19 terhadap motivasi

masyarakat dalam melakukan Vaksinasi?.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum :

Untuk mengetahui Hubungan pelayanan kesehatan

covid-19 dengan motivasi masyarakat dalam melakukan

vaksinasi covid-19 di wilayah Puskesmas Bontomarannu.

2. Tujuan Khusus :

a. Mengidentifikasi pelayanan Kesehatan covid-19 di wilayah

kerja Puskesmas Bontomarannu, Kabupaten Gowa.

6
b. Mengidentifikasi motivasi masyarakat dalam melakukan

vaksinasi di wilayah kerja Puskesmas Bontomarannu,

Kabupaten Gowa.

c. Menganalisis Hubungan pelayanan kesehatan covid-19

dengan motivasi masyarakat dalam melakukan vaksinasi

covid-19 di wilayah Puskesmas Bontomarannu.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis

a. Bagi Peneliti : Sebagai peningkatan wawasan dalam hal

pengetahuan tentang pelayanan Kesehatan covid-19 dalam

meningkatkan motivasi masyarakat untuk melakukan

vaksinasi.

b. Bagi Responden : Meningkatkan pengetahuan responden

dalam hal terkait pelaksanaan vaksinasi, efek dari vaksinasi

tersebut dan cara menangani hal tersebut

c. Bagi Instansi: Diharapkan kepada pihak yang bersangkutan

agar penelitian ini menjadi pedoman dalam melakukan

observasi kepada masyarakat tentang vaksinasi.

d. Bagi Institusi : dapat di jadikan sebagai referensi untuk

penelitian berikutnya

7
2. Manfaat Teoritis : Penelitian ini berkaitan dengan departemen

manajemen. Dimana Departemen tersebut membahas tentang

pelayanan Kesehatan yang di laksanakan untuk mengetahu

apa saja masalah yang di dapat pada manajemen tersebut

serta cara penyelesaiannya.

8
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan umum tentang pelayanan Kesehatan

1. Pengertian

pelayanan kesehatan adalah yang paling depan, yang

pertama kali diperlukan masyarakat pada saat mereka

mengalami gangguan kesehatan atau kecelakaan. (Nugraheni,

2018: 184). Sedangkan menurut (Swajarna : 2017:282)

memberikan definisi Pelayanan kesehatan masyarakat sangat

penting artinya untuk menjamin aspek kebutuhan kesehatan

atau pelayanan kesehatan yang betul-betul di butuhkan warga

negara. Pemerintah wajib untuk menyediakan semua akses

pelayanan kesehatan yang ada bagi seluruh lapisan

masyarakat. Pelayanan kesehatan yang diberikan seharusnya

memiliki kualitas dan standar yang jelas, sehingga pelayanan

kesehatan yang di terima oleh masyarakat aman dan tepat bagi

mereka sesuai dengan kondisi kesehatan mereka masing-

masing.

Manusia memenuhi kebutuhan hidupnya dengan

berusaha, baik melalui aktivitas sendiri, maupuan secara tidak

9
langsung melalui aktivitas orang lain. Proses pemenuhan

kebutuhan melalui aktivitas orang lain yang langsung inilah

dinamakan pelayanan. Secara naluriah hal ini dapat ditelusuri

dari sejak manusia lahir. Seluruh hidup manusia tergantung

pada fungsi pelayanan, dalam berbagai macam corak dan

bentuk serta kualitasnya.( Moenir, 2006 dalam Rahmawati

Dewi, 2017)

Hak mendapatkan pelayanan berlaku kepada siapapun,

baik ia anggota organisasi yang berkewajiban melayani atau

orang luar bukan anggota organisasi itu. Jadi hak atas

pelayanan ini sifatnya sudah universal berlaku terhadap

siapapun yang berkepentingan atas hak itu dan oleh organsasi

apapun juga yang tugasnya menyelenggarakan pelayanan.

( Budiarto, 2015)

Menurut Soetanto, Pelayanan merupakan kegiatan

dinamis berupa membantu menyiapkan, menyediakan dan

memproses serta membantu keperluan orang lain.Selain itu

pelayanan juga dapat diartikan sebagai suatau proses atau

serangkaian kegiatan yang berlangsung secra

berkesinambungan. ( wahit, 2005 dalam Rahmawati Dewi,

2017).

10
Tujuan dari pelayanan kesehatan adalah untuk

memenuhi kebutuhan individu atau masyarakat untuk

mengatasi, menetralisasi atau menormalisasi semua masalah

atau semua penyimpangan tentang kesehatan yang ada dalam

masyarakat. Dengan meningkatnya tingkat pendidikan dan

keadaan sosial ekonomi masyarakat, maka kebutuhan dan

tuntutan masyarakat akan kesehatan semakin meningkat

sehingga tidak ada lagi upaya yang dapat dilakukan selain

meningkatkan kinerja petugas kesehatan dan

menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan

sebaikbaiknya. (Riyadi 2018 :50).

2. Prinsip pelayanan Kesehatan

Prinsip dapat dipahami sebagai suatu kondisi yang ada

dan juga dapat dikatakan sebagai aturan umum yang

digunakan sebagai panduan. Prinsip berfungsi sebagai dasar

untuk bertindak dan sebagai target. Oleh karena itu, prinsip

pelayanan kesehatan merupakan aturan atau panduan dalam

memberikan pelayanan kesehatan. ( wahit, 2005 dalam

Rahmawati Dewi, 2017). Prinsip pelayanan kesehatan yang

prima adalah sebagai berikut:

1) Mengutamakan pelanggan

11
Prosedur pelayanan disusun demi kemudahan

dan kenyamanan pelanggan, bukan untuk memperlancar

pekerjaan kita sendiri. Jika pelayanan kita memiliki

pelanggan atau konsumen eksternal dan internal, maka

harus ada prosedur yang berbeda, dan terpisah untuk

keduanya. Jika pelayanan kita juga memiliki pelanggan

tak langsung maka harus dipersiapkan jenis-jenis

layanan yang sesuai untuk keduanya dan utamakan

pelanggan tak langsung.

2) Sistem yang efektif

Proses pelayanan perlu dilihat sebagai sebuah

sistem yang nyata, yaitu tatanan yang memadukan hasil-

hasil kerja dari berbagai unit dalam organisasi.

Perpaduan tersebut harus dilihat sebagai sebuah proses

pelayanan yang berlangsung dengan tertib dan lancer

dimata pelanggan.

3) Melayani dengan hati Nurani

Hal yang diutamakan pada saat transaksi tatap

muka dengan konsumen atau pelanggan adalah keaslian

sikap dan perilaku sesuai dengan hati nurani, perilaku

yang dibuat-buat sangat mudah dikenali pelanggan dan

12
memperburuk citra pribadi pelayan. Keaslian perilaku

hanya dapat muncul pada pribadi yang sudah matang

4) Perbaikan berkelanjutan

Pelanggan pada dasarnya juga belajar mengenali

kebutuhan dirinya dari proses pelayanan. Semakin baik

mutu pelayanan akan menghasilkan pelanggan yang

semakin sulit dipuaskan, karena tuntutan juga semakin

tinggi, kebutuhannya juga semakin meluas dan beragam,

maka sebagai pemberi jasa harus mengadakan

perbaikan terus menerus.

5) Memberdayakan pelanggan

Menawarkan jenis-jenis layanan yang dapat

digunakan sebagai sumberdaya atau perangkat

tambahan oleh pelanggan untuk menyelesaikan

persoalan hidupnya sehari-hari.

3. Kualitas pelayanan Kesehatan

Kualitas atau mutu mengacu pada tingkatan baik

tidaknya atau berharga tidaknya sesuatu. Oleh karena itu, kata

kualitas pelayanan juga mengacu pada tingkatan baik tidaknya

sebuah pelayanan. Ukuran baik tidaknya sebuah pelayanan

tidak mudah untuk disepakati, karena setiap jenis pelayanan

memiliki cirri khas masing-masing, berkembang untuk

13
memenuhi kebutuhan yang khusus, dan digunakan dalam

lingkungan pelayanan yang saling berbeda. ( wahit, 2005 dalam

Rahmawati Dewi, 2017)

Kualitas pelayanan kesehatan harus dapat memuaskan

setiap pemakai jasa pelayanan yang sesuai dengan tingkat

kepuasan rata-rata penduduk dan menunjukan penampilan

yang pantas dan dapat memberikan hasil kepada masyarakat

yang bersangkutan dan telah mempunyai kemampuan untuk

menghasilkan dampak pada penurunan angka kematian,

kesakitan dan ketidakmampuan dan kekurangan gizi. Tidak

mudah untuk mengukur mutu atau kualitas pelayanan

kesehatan yang diberikan oleh penyedia layanan

kesehatanakan tetapi beberapa ukuran mutu atau kualitas

pelayanan dapat dirasakan secara langsung.

( Syarifrudin,dkk,2014 )

Ukuran mutu atau kualitas pelayanan sering dijumpai di

berbagai bidang kajian yaitu :

a. Proses pelayanan yang dilaksanakan sesuai

dengan prosedur pelayanan yang standart

b. Petugas pelayanan memiliki kompetensi yang

diperlukan

14
c. Pelaksanaan pelayanan didukung teknologi,

sarana dan prasarana yang memadai

d. Pelayanan dilaksanakan tidak bertentangan

dengan kode etik

e. Pelaksanaan pelayanan dapat memuaskan

pelanggan

f. Pelaksanaan pelayanan dapat memuaskan

petugas pelayanan

g. Pelaksanaan pelayanan mendapatkan

keuntungan bagi lembaga penyedia pelayanan.

Jika proses pelayanan sudah sesuai dengan prosedur

pelayanan, petugas yang melaksanakan juga sesuai dengan

kompetensinya, didukung oleh teknologi serta sarana dan

prasarana dan tidak bertentangan dengan kode etik maka akan

menciptakan kepuasan bagi konsumen (pasien), petugas

pelayanan atau perawat dan juga memberikan keuntungan bagi

lembaga penyedia pelayanan. ( Syarifrudin,dkk,2014 )

B. Tinjauan umum tentang motivasi

1. Pengertian

Motivasi adalah persyaratan masyarakat untuk

berpartisipasi, tanpa motivasi masyarakat sulit untuk

15
berpartisipasi di semua program. Timbulnya motivasi harus dari

masyarakat itu sendiri, pihak luar hanya memberikan dukungan

dan motivasi saja. Untuk itu maka pendidikan kesehatan sangat

diperlukan dalam rangka meningkatkan tumbuhnya motivasi

masyarakat (Notoatmodjo, 2007 dalam Susanti Wahyuningsih

dan Yuliati, 2018).

Motivasi berasal dari kata motif yaitu daya penggerak

yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-

aktivitas tertentu demi tercapai suatu tujuan. Menurut

Sardiman (2011), motivasi adalah perubahan energi dalam

diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling

dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.

Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang

untuk bertindak, dimana bila orang tersebut yang tidak mau

bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau

dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri.

Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari

dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi

tersebut. Motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya

datang dari luar diri kita. Sementara meotivasi dari dalam ialah

motivasi yang muncul dari diri kitaSudrajad (2008) dalam

Susanti Wahyuningsih dan Yuliati, (2018).

16
2. Factor motivasional

Menurut Herzberg, yang tergolong sebagai faktor

motivasional antara lain ialah pekerjaan seseorang,

keberhasilan yang diraih, kesempatan bertumbuh, kemajuan

dalam karier dan pengakuan orang lain. Sedangkan faktor-

faktor hygiene atau pemeliharaan mencakup antara lain status

seseorang dalam organisasi, hubungan seorang individu

dengan atasannya, kebijakan organisasi, sistem administrasi

dalam organisasi, kondisi kerja dan sistem imbalan yang

berlaku. Salah satu tantangan dalam memahami dan

menerapkan teori Herzberg ialah memperhitungkan dengan

tepat faktor mana yang lebih berpengaruh kuat dalam

kehidupan seseorang, apakah yang bersifat intrinsik atau yang

bersifat ekstrinsik. (Sudrajat, 2008 dalam Susanti Wahyuningsih

dan Yuliati, 2018)

3. Jenis motivasi

Setiawati (2008) dalam Susanti Wahyuningsih dan

Yuliati, (2018), menyebutkan jenis motivasi atas dasar

pembentukannya terdiri atas: motivasi bawaan, motivasi jenis ini

ada sebagai insting manusia sebagai makhluk hidup, motivasi

untuk berumah tangga, motivasi untuk memenuhi kebutuhan

sandang, pangan dan papan serta motivasi untuk terhindar dari

17
penyakit. Motivasi ini terus berkembang sebagai konsekuensi

logis manusia; motivasi yang dipelajari, motivasi jenis ini akan

ada dan berkembang karena adanya keingintahuan seseorang

dalam proses pembelajarannya; motivasi kognitif, motivasi

kognitif bermakna bahwa motivasi akan muncul karena adanya

desakan proses pikir, sehingga motivasi ini sangat

individualistik; motivasi ekpresi diri, motivasi individu dalam

melakukan aktiftas/kegiatan bukan hanya untuk memuaskan

kebutuhan saja tetapi ada kaitannya dengan bagaimana

individu tersebut berhasil menampilkan diri dengan kegiatan

tersebut; motivasi aktualisasi diri, Rowling dengan Harry

Potternya telah berhasil membukt ikan bahwa dengan menulis

dirinya bisa memberikan banyak makna buat pembaca.

Tulisannya menjadi sumber inspirasi bahkan jutaan orang,

bahwa motivasi menulis bukan sematamemuaskan hobi saja

melainkan bisa dijadikan sebagai bentuk aktualisasi diri.

Namun pada intinya, motivasi merupakan suatu kondisi

psikologis yang mendorong seseorang untuk melakukan

kegiatan tertentuagar tercapai suatu tujuan.

18
C. Tinjauan umum tentang vaksinasi

1. Pengertian

Vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk mengurangi

transmisi atau penularan COVID-19, menurunkan angka

kesakitan dan kematian akibat COVID-19, mencapai kekebalan

kelompok di masyarakat (herd immunity) dan melindungi

masyarakat dari COVID-19 supaya tetap produktif secara sosial

dan ekonomi. Kekebalan kelompok hanya dapat terbentuk

apabila cakupan vaksinasi tinggi dan merata di seluruh wilayah.

Upaya pencegahan melalui pemberian program vaksinasi jika

dinilai dari sisi ekonomi, akan jauh lebih hemat biaya, apabila

dibandingkan dengan upaya pengobatan (Kemenkes RI, 2021).

Herd immunity, juga dikenal sebagai kekebalan

kelompok, adalah perlindungan tidak langsung dari penyakit

menular yang terjadi ketika suatu populasi kebal baik melalui

vaksinasi atau kekebalan yang dikembangkan melalui infeksi

sebelumnya. Kekebalan kelompok terhadap COVID-19 harus

dicapai dengan melindungi orang melalui vaksinasi (WHO,

2020)

Untuk mencapai Herd immunity dengan aman terhadap COVID-

19, sebagian besar populasi harus divaksinasi, menurunkan

19
jumlah keseluruhan virus yang dapat menyebar di seluruh

populasi. Salah satu tujuan mengupayakan kekebalan

kelompok adalah untuk menjaga agar kelompok rentan yang

tidak dapat divaksinasi (misalnya karena kondisi kesehatan

seperti reaksi alergi terhadap vaksin) aman dan terlindungi dari

penyakit.

2. Cara kerja Vaksin COVID-19

Vaksin membantu mengembangkan kekebalan dengan

meniru infeksi yang hampir tidak pernah menyebabkan

penyakit, tetapi menyebabkan sistem kekebalan untuk

memproduksi limfosit T dan antibodi. Terkadang, setelah

mendapatkan vaksin, infeksi tiruan dapat menimbulkan gejala

ringan, seperti demam. Gejala kecil seperti itu normal dan harus

diharapkan saat tubuh membangun kekebalan. Setelah infeksi

tiruan hilang, tubuh akan memiliki persediaan yang disebut

dengan memori T-limfosit, serta B-limfosit yang akan mengingat

bagaimana melawan penyakit itu di masa depan. Namun,

biasanya diperlukan waktu beberapa minggu bagi tubuh untuk

memproduksi T-limfosit dan B-limfosit setelah vaksinasi ( CDC,

2018).

Ketika mikroorganisme penyebab penyakit yang

dilemahkan atau dinonaktifkan masuk ke dalam tubuh, mereka

20
memulai respons imun. Respons ini meniru respons alami

tubuh terhadap infeksi. Tetapi tidak seperti mikroorganisme

penyebab penyakit, vaksin dibuat dari komponen yang memiliki

kemampuan terbatas, atau sama sekali tidak dapat

menyebabkan penyakit. Komponen mikroorganisme penyebab

penyakit atau komponen vaksin yang memicu respon imun

dikenal sebagai antigen. Antigen ini memicu produksi antibodi

oleh sistem kekebalan. Antibodi mengikat antigen yang sesuai

dan menginduksi penghancurannya oleh sel imun lain.

Keefektifan dan durasi efek perlindungan vaksin bergantung

pada sifat komponen vaksin dan cara pemrosesannya oleh

sistem kekebalan tubuh (phARMA, 2013).

4. Kelompok prioritas penerima Vaksin COVID-19

Vaksinasi COVID-19 dilaksanakan dalam 4 tahapan

mempertimbangkan ketersediaan, waktu kedatangan dan profil

keamanan vaksin. Kelompok prioritas penerima vaksin adalah

penduduk yang berdomisili di Indonesia yang berusia ≥ 18

tahun. Kelompok penduduk berusia di bawah 18 tahun dapat

diberikan vaksinasi apabila telah tersedia data keamanan

vaksin yang memadai dan persetujuan penggunaan pada masa

darurat EUA (Emergency Use Authorization) atau penerbitan

nomor izin edar (NIE) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan

21
(BPOM). Tahapan pelaksanaan vaksinasi COVID 19

dilaksanakan sebagai berikut:

1) Tahap 1 dengan waktu pelaksanaan Januari-April 2021.

Sasaran vaksinasi COVID-19 tahap 1 adalah tenaga

kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang

serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan

profesi kedokteran yang bekerja pada Fasilitas

Pelayanan Kesehatan.

2) Tahap 2 dengan waktu pelaksanaan Januari-April 2021.

Sasaran vaksinasi COVID-19 tahap 2 adalah:

a. Petugas pelayanan publik yaitu Tentara Nasional

Indonesia, Kepolisian Negara Republik Indonesia,

aparat hukum, dan petugas pelayanan publik

lainnya yang meliputi petugas di bandara,

pelabuhan, stasiun, terminal, perbankan,

perusahaan listrik negara, dan perusahaan daerah

air minum, serta petugas lain yang terlibat secara

langsung memberikan pelayanan kepada

masyarakat.

b. Kelompok usia lanjut (≥ 60 tahun).

3) Tahap 3 dengan waktu pelaksanaan April 2021-Maret

2022. Sasaran vaksinasi COVID-19 tahap 3 adalah

22
masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan

ekonomi.

4) Tahap 4 dengan waktu pelaksanaan April 2021-Maret

2022. Sasaran vaksinasi tahap 4 adalah masyarakat dan

pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan kluster

sesuai dengan ketersediaan vaksin. Berdasarkan Keputusan

Menteri Kesehatan RI No. HK.01.07/MENKES/9860/2020,

Kementerian Kesehatan RI menetapkan jenis vaksin COVID-19 yang

dapat digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi di Indonesia adalah

vaksin yang diproduksi oleh :

1) PT Bio Farma

2) AstraZeneca

3) Sinopharm

4) Moderna

5) Pfizer Inc. and BioNTech

6) Sinovac Biotech Ltd.

7) Novovak

23
BAB III

KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL

A. Kerangka konsep penelitian

Pelayanan merupakan kegiatan dinamis berupa membantu

menyiapkan, menyediakan dan memproses serta membantu

keperluan orang lain.Selain itu pelayanan juga dapat diartikan sebagai

suatau proses atau serangkaian kegiatan yang berlangsung secra

berkesinambungan. ( wahit, 2005 dalam Rahmawati Dewi, 2017).

Motivasi adalah persyaratan masyarakat untuk berpartisipasi,

tanpa motivasi masyarakat sulit untuk berpartisipasi di semua

program. Timbulnya motivasi harus dari masyarakat itu sendiri, pihak

luar hanya memberikan dukungan dan motivasi saja. Untuk itu maka

pendidikan kesehatan sangat diperlukan dalam rangka meningkatkan

tumbuhnya motivasi masyarakat (Notoatmodjo, 2007 dalam Susanti

Wahyuningsih dan Yuliati, 2018). Vaksinasi COVID-19 bertujuan untuk

mengurangi transmisi atau penularan COVID-19, menurunkan angka

kesakitan dan kematian akibat COVID-19, mencapai kekebalan

kelompok di masyarakat (herd immunity) dan melindungi masyarakat

dari COVID-19 supaya tetap produktif secara sosial dan ekonomi.

Kekebalan kelompok hanya dapat terbentuk apabila cakupan

26
vaksinasi tinggi dan merata di seluruh wilayah. Upaya pencegahan

melalui pemberian program vaksinasi jika dinilai dari sisi ekonomi,

akan jauh lebih hemat biaya, apabila dibandingkan dengan upaya

pengobatan (Kemenkes RI, 2021).

Adapun bentuk kerangka konsep dalam penelitian ini yaitu :

PELAYANAN MOTIVASI MASYARAKAT


KESEHATAN COVID- DALAM MENGIKUTI
19 vAKSINASI

Keterangan :

: variable independen

: variable dependen

: garis penghubung

B. Variable penelitian

a) Variable indpenden : pelayanan Kesehatan covid-19

b) Variable dependen : motivasi masyrakat dalam melakukan

vaksinasi

C. Defenisi operasional dan kriteria objektif

27
1. pelayanan Kesehatan adalah merupakan kegiatan dinamis

berupa membantu menyiapkan, menyediakan dan memproses

serta membantu keperluan orang lain

2. Motivasi masyarakat adalah rasa sadar yang muncul dari dalam

diri seseorrang terkait apa yang harus dia lakukan terkait

dengan peningkatan kesehatannya

D. Hipotesis penelitian

Ha : Terdapat hubungan anatara pelayanan Kesehatan Covid-19

terhadap motivasi masyarakat dalam melakukan vaksinasi di

puskesmas Bontomarannu.

28
BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analitik dengan pendekatan Cross Sectional Studi yang bertujuan

untuk mengetahui “ Hubungan pelayanan Kesehatan Covid-19

dengan motivasi masyarakat dalam melakukan vaksinasi Covid-19 di

wilayah kerja Puskesmas Bontomarannu.

B. Populasi dan sampel

1. Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat di wilayah

kerja puskesmas bontomarannu

2. Sampel dalam penelitian ini adalah semua masyarakat yang

mendapatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas bontomarannu

selama masa pandemic Covid-19 dalam mengikuti vaksinasi.

Diperoleh dengan menggunakan tekhnik pengambilan sampel

“Non-Probability sampling” dengan menggunakan metode

“Acidental sampling”.Adapun kriteria dalam penentuan sampel

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Kriteria inklusi
a. Bersedia menjadi responden

29
b. Masyarakat Bontomaranu yang sudah melakukan vaksin
c. masyarakat yang datang berobat
2) Kriteria ekslusi
a. Yang tidak bersedia menjadi responden
b. Masyarakat Bontomaranu yang belum melakukan vaksin
c. masyarakat yang tidak berobat di Puskesmas
Bontomarannu.

C. Pengumpulan data dan Analisa data

1. Instrument penelitian

Untuk Variabel independen pelayanan kesehatan Covid-19

yaitu menggunakan instrument kuisioner dengan 10 point

pernyataan dengan yaitu skala likert yaitu sangat setuju skor 4,

setuju skor 3, kurang setuju skor 2, tidak setuju skor1..

Untuk variable dependen motivasi masyarakat yaitu

menggunakan instrument kuisioner dengan 10 point pernyataan

dengan skala gutman yaitu ya skor 1, tidak skor 0.

2. Lokasi dan waktu penelitian

a. Lokasi
Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Bontomarannu
Kabupaten Gowa
b. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada April – Mei 2022

30
3. Prosedur pengambilan dan pengumpulan data
a. Data primer
Data yang diambil secara langsung dari responden dengan
menggunakan kuisioner.
b. Data sekunder
Data yang diperoleh dari peneliti melalui Analisa data dan
pengolahan data di Puskesmas Bontomarannu Kabupaten
Gowa.

D. Cara Analisa data

1. Analia Univariat

Analisa univariat dilakukan dalam tiap variabel dari hasil

penelitian. Analisa ini menghasilkan frekuensi dan presentase dari

setiap variabel yang diteliti.

2. Analisa Bivariat

Analisa bavariat dilakukan untuk melihat hubungan variable

independent dengan dependen dalam bentuk tabulasi silang

antara kedua variable tersebut menggunakan uji statistik dengan

dengan menggunakan rumus chi-square ( Dahlan.M,2017 )

Keterangan :

: Nilai chi-square test

31
0: Nilai obaservasi

E: Nilai yang diharapkan

∑: Jumlah data

Penilaian:

a. Apabila X2 Hitung > X2 Tabel, maka Hₒ ditolak atau H ͣ

diterima, artinya ada hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen.

b. Apabila X2 Hitung ≤ X2 Tabel, maka Hₒ diterima atau H ͣ

ditolak, artinya tidak ada hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen

E. Etika penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti mendapat perlu adanya

rekomendasi dri institusinya aatas pihak dengan mengajukan

permohonan izin kepada institusi atau lembaga tempat penelitian

setelah mendapat persetujuan barulah melakukan peneltian dengan

menekankan masalah etika yang meliputi :

1. Informen concent (lembar persetujuan)


Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang

akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi disertai judul

penelitian. Bila subjek menolak, maka peneliti tidak akan

32
memaksakan kehendak dan tetap menghormati hak-hak

subjek

2. Anonymity (tanpa nama)


Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan

mencantumkan nama responden, tetapi lembar tersebut

diberikan kode,

3. Confodentiality ( kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan

hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai

hasik peneliti.

F. Waktu penelitian

Bulan
No Kegiatan
Maret April Mei Juni Juli Agustus

1 Ujian Proposal

2 Izin Etik & Administrasi

3 Pengambilan data

4 Analisa Data

5 Ujian Hasil

33
BAB V

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Pengantar

Penelitian ini telah dilaksanakan di puskesmas Bontomarannu

dari bulan juni-juli 2022. banyak sampel dalam penelitian ini adalah

30 responden dengan menggunakan metode Acidential sampling.

Hasil penelitian ini di peroleh dengan menggunakan lembar

kuisioner.

Responden dalam penelitian ini adalah sumua masyarakat yg

melakukan vaksinasi di puskesmas bontomarannu.setelah data

terkumpul dilakukan pemerikasaan ulang kemudian di olah dengan

computer SPSS Versi 22.selanjutnya hasil penelitian secara

lengkap di sajikan dalam bentuk table yang meliputi karakteristik

responden, dan analisa data univariat dan bivariate terhadap setiap

variabel untuk menghasilkan data distribusi responden.

2. Gambaran umum lokasi penelitian

Batas wilayah kerja puskesmas bontomarannu Kab.Gowa:

Sebelah utara : berbatasan dengan kecamatan pattalassang

34
Sebelah selatan : berbatasan dengan kabupaten takalar

Sebelah barat : berbatasan dengan pallangga dan kecamatan

somba opu

Sebelah timur : berbatasan dengan kecamatan manuju

3. Karateristik responden

a. Berdasarkan jenis kelamin

Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin

Di wilayah kerja Puskesmas Bontomarannu dapat dilihat

pada tabel 5.1 berikut ini.

Tabel 5.1

Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Jenis

Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Bontomarannu

Juni 2022

Jenis Kelamin Frekuensi (f) Presentase (%)

Laki-laki 18 60

Perempuan 12 40

Total 30 100.0

35
Sumber: data primer

Pada tabel 5.1 diperoleh data bahwa responden dengan jenis

kelamin laki=laki adalah sebanyak 18 (60%) dan responden

dengan jenis kelamin perempuan perempuan sebanyak 12

(40%) responden.

b. Berdasarkan kelompok umur

Distribusi frekuensi responden berdasarkan kelompok

umur wilayah kerja puskesmas Bontomarannu dapat

dilihat pada tabel 5.2 berikut ini

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Umur di

Wilayah Kerja Puskesmas Bontomarannu Juni 2022

Umur Frekuensi (f) Presentase (%)

10-20 Tahun 11 36.7

21-30 Tahun 7 23.3

31-40 Tahun 6 20.0

41-50 Tahun 4 13.3

51-60 Tahun 2 6.7

Total 30 100.0

36
Sumber: data primer

Pada tabel 5.2 diperoleh data bahwa umur 10-20 tahun sebanyak 11

orang (36.7%) umur 21-30 tahun sebanyak 7 orang (23.3%) umur 31-

40 tahun sebanyak 6 orang (20.0%) umur 41-50 tahun sebanyak 4

orang (13.3%) dan umur 51-60 tahun sebanyak 2 orang (6.7%).

c. Berdasarkan pendidikan

Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan di wilayah


kerja Puskesmas Bontomarannu dapat dilihat pada tabel
5.3 berikut ini.

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan


Pendidikan di Wilayah Kerja Puskesmas Bontomarannu
Juni 2022

Pendidikan frekuensi (f) presentase


(%)

SD 5 16.7
SMP 11 36.7
SMA 9 30.9
SMK 4 13.3
S1 1 3.3

Total 30 100.0

37
Sumber: data primer

Dari tabel 5.3 diperoleh data bahwa responden dengan pendidikan SD


sebanyak 5 orang (16,7%) responden dengan pendidikan SMP
sebanyak 11 oranag (36.7%) responden dengan pendidikan SMA
sebanayak 9 orang (30.9%) responden dengan pendidikan SMK
sebanyak 4 orang (13.3%) dan responden dengan pendidikan S1
sebanyak 1 orang (3.3%).

4.Data Khusus

a. Analisa univariat

1. variabel Pelayan kesehatan covid-19

Distribusi frekuensi responden berdasarkan pelayanan


kesehatan covid-19 di wilayah kerja puskesmas
Bontomarannu dapat di lihat pada tabel 5.4 berikut ini

38
Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan pelayanan


Kesehatan Covid-19 di Wilayah Kerja Puskesmas
Bontomarannu Juni 2022

Pelayanan Kesehatan Covid-19 Frekuensi (f) Presentase(%)

Puas 12 40.0

Kurang puas 18 60.0

Total 30 100.0

Sumber: data primer

Pada tabel 5.4 diperoleh data bahwa dari 30 responden yang di

teliti,terdapat pelayanan kesehatan covid-19 dengan puas sebanyak

12 orang (40.0%) dan pelayanan kesehatan covid-19 dengan kurang

puas sebanyak 18 orang (60.0%)

2. Variabel Motivasi masyarakat dalam melakukan vaksinasi

covid-19

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Motivasi Masyarakat

dalam melakukan vaksinasi covid-19 di Puskesmas Bontomarannu

dapat dilihat pada tabel 5.5 dibawah ini.

39
Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Motivasi

Masyarakat Dalam Melakukan Vaksinasi Covid-19 Juni

2022

Motivasi masyarakat frekuensi (f) presentase (%)

Baik 11 36.7

Kurang baik 19 63.3

Total 30 100.0

Sumber: data primer

Dari tabel 5.5 diperoleh data bahwa dari 30 responden yang di teliti

terdapat motivasi masyarakat dalam melakukan vaksinasi covid-19

yang baik sebanyak 11 orang (36.7%) dan motivasi masyarakat dalam

melakukan vaksinasi covid-19 yang kurang baik sebanyak 19 orang

(63.3%).

b.Analisa Bivariat

40
Tabel 5.6

Distribusi Responden berdasarkan Hubungan


Pelayanan Kesehatan Covid-19 Dengan Motivasi Masyarakat
Dalam Melakukan Vaksinasi Covid-19 di Wilayah Kerja
Puskesmas Bontomarannu Juni 2022

Pelayanan Motivasi Masyarakat

Kesehatan Baik Kurang Baik Total

Covid-19
F % F % n %

Puas 9 30.0% 3 10.0% 12 40.0%

Kurang puas 2 6.7% 16 53.3% 18 60.0%

Total 11 36.7% 19 63.3% 30 100%

Sumber: data primer

Berdasarkan Tabel 5.6 dapat dilihat bahwa penelitian ini diperoleh

tabulasi silang distribulasi yaitu Hubungan Pelayanan Kesehatan Covid-

19 Dengan Motivasi Masyarakat Dalam Melakukan Vaksinasi Covid-19 di

Wilayah Kerja Puskesmas Bontomarannu, yang diteliti dari 30 responden

terdapat pelayanan kesehatan covid-19 puas dan motivasi vaksinasi baik

sebanyak 9 (30.0%) responden dan pelayanan kesehatan covid-19 puas

41
tetapi motivasi vaksinasi kurang baik sebanyak 3 (10.0%) responden

selain itu di peroleh pelayanan kesehatan covid-19 kurang puas dan

motivasi vaksinasi baik sebanyak 2 (6.7%) responden dan pelayanan

kesehatan covid-19 kurang puas tetapi motivasi vaksinasi kurang baik

sebanyak 16 (53.3%) responden.

Berdasarkan Hasil uji statistik yang dilakukan oleh peneliti

menggunakan SPSS versi 22.00 menggunakan uji Chi-Square dengan

fishers Exsam test diketahui nilai p Vaule sebesar 0.01 <a 0.05 hal ini

menunjukan bahwa ada hubungan yang siknifikan antara kedua variabel

maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak artinya ada

hubungan Hubungan Pelayanan Kesehatan Covid-19 Dengan Motivasi

Masyarakat Dalam Melakukan Vaksinasi Covid-19 di Wilayah Kerja

Puskesmas Bontomarannu. Menurut asumsi penelitian Hhubungan

pelayanan kesehatan covid-19 dengan motivasi masyarakat dalam

melakukan vaksinasi covid-19 di wilayah kerja puskesmas bontomarannu

terdapat hubungan.

B. Pembahasan

Dari hasil penelitian di peroleh bahwa responden dengan

pelayanan kesehatan covid-19 di katakana puas dengan motivasi

masyarakat dalam melakukan vaksinasi covid-19 baik sebanyak 9

(30.0%) responden. Menurut asumsi peneliti bahwa responden dengan

42
pelayanan kesehatan puas dan motivasi masyarakat baik karena

Pelayanan merupakan kegiatan dinamis berupa membantu menyiapkan,

menyediakan dan memproses serta membantu keperluan responden. Hal

ini sejalan dengan (Swajarna :2017:282) bahwa memberikan Pelayanan

kesehatan bagi masyarakat sangat penting artinya untuk menjamin aspek

kebutuhan kesehatan atau pelayanan kesehatan yang betul-betul di

butuhkan warga negara. Pemerintah wajib untuk menyediakan semua

akses pelayanan kesehatan yang ada bagi seluruh lapisan masyarakat.

Pelayanan kesehatan yang diberikan seharusnya memiliki kualitas dan

standar yang jelas, sehingga pelayanan kesehatan yang di terima oleh

masyarakat aman dan tepat bagi mereka sesuai dengan kondisi

kesehatan mereka masing-masing. Hak mendapatkan pelayanan berlaku

kepada siapapun, baik ia anggota organisasi yang berkewajiban melayani

atau orang luar bukan anggota organisasi itu. Jadi hak atas pelayanan ini

sifatnya sudah universal berlaku terhadap siapapun yang berkepentingan

atas hak itu dan oleh organsasi apapun juga yang tugasnya

menyelenggarakan pelayanan.

Di peroleh juga responden dengan pelayanan kesehatan covid-19

di katakana puas dengan motivasi masyarakat dalam melakukan

vaksinasi covid-19 kurang baik sebanyak 3 (10.0%) responden. Menurut

asumsi peneliti bahwa responden dengan pengetahuan kurang baik di

43
karenakan informasi yang beredar di mana-mana tentu mempengaruhi

responden dalam melakukan vaksinasi vaksin covid-19. Hal ini sejalan

dengan (Tasnim, 2021) bahwa masyarakat yang menerima informasi

dengan baik melalui pendengaran dan penglihatannya tentu pasti

memengaruhi persepsinya terhadap vaksin Covid-19. Sehingga persepsi

masyarakat akan mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat terhadap

vaksin. Dapat dikatakan bahwa ketika seseorang mempunyai persepsi

yang kurang baik terhadap vaksin covid-19 maka akan terjadi penolakan

terhadap vaksinasi yang akan diikuti oleh masyarakat sebagai

perlindungan terhadap infeksi penyakit covid-19 yang ada dimasyarakat.

Oleh karena itu pentingnya untuk memberikan informasi yang tepat di

masyarakat tentang kegunaan vaksin covid-19.

Diperoleh juga responden dengan pelayanan kesehatan covid-19

dikatakan kurang puas dengan motivasi masyarakat dalam melakukan

vaksinasi covid-19 di katakan baik sebanyak 2 (6.7%) responden.

Menurut asumsi peneliti bahwa responden dengan pelayan kesehatan

puas dan motivasi masyarakat kurang baik dikarenakan sebuah alasan

atau dorongan responden untuk bertindak. Hal ini sejalan dengan

Sudrajad (2008), Susanti Wahyuningsih dan Yuliati, (2018). Mengatakan

bahwa Motivasi adalah sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk

bertindak, dimana bila orang tersebut yang tidak mau bertindak sering

44
kali disebut tidak memiliki motivasi. Alasan atau dorongan itu bisa datang

dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua

motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya

motivasi tersebut. Motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya

datang dari luar diri kita. Sementara meotivasi dari dalam ialah motivasi

yang muncul dari diri kita.

Diperoleh juga responden dengan pelayanan kesehatan covid-19

kurang puas dengan motivasi masyarakat dalam melakukan vaksinasi

covid-19 kurang baik sebanyak 16 (53.3%) responden. Menurut asumsi

peneliti bahwa pelayana kesehatan kurang puas dan motivasi masyarakat

kurang baik, dikarenakan mutuh mengacu pada baik tidak nya dan

berharga dan tidak nya sebuah pelayanan. Hal ini sejalan dengan

( Syarifrudin,dkk,2014 ) mengatakan bahwa Kualitas pelayanan

kesehatan harus dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan yang

sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk dan menunjukan

penampilan yang pantas dan dapat memberikan hasil kepada masyarakat

yang bersangkutan dan telah mempunyai kemampuan untuk

menghasilkan dampak pada penurunan angka kematian, kesakitan dan

ketidakmampuan dan kekurangan gizi. Tidak mudah untuk mengukur

mutu atau kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh penyedia

45
layanan kesehatanakan tetapi beberapa ukuran mutu atau kualitas

pelayanan dapat dirasakan secara langsung.

Berdasarkan Hasil uji statistik yang dilakukan oleh peneliti

menggunakan SPSS versi 22.00 menggunakan uji Chi-Square dengan

fishers Exsam test diketahui nilai p Vaule sebesar 0.01 < a 0.05 hal ini

menunjukan bahwa ada hubungan yang siknifikan antara kedua variabel

maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak artinya ada

hubungan Hubungan Pelayanan Kesehatan Covid-19 Dengan Motivasi

Masyarakat Dalam Melakukan Vaksinasi Covid-19 di Wilayah Kerja

Puskesmas Bontomarannu. Menurut asumsi penelitian Hhubungan

pelayanan kesehatan covid-19 dengan motivasi masyarakat dalam

melakukan vaksinasi covid-19 di wilayah kerja puskesmas bontomarannu

terdapat hubungan

46
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian telah di laksanakan di puskesmas Bontomarannu

Kab.Gowa pada tgl 21 juni-21 juli 2022, dapat di simpulkam bahwa

1. Dari 30 responden di peroleh pelayanan kesehatan covid-19


puas sebanyak 9 (30.0%) responden, dan Motivasi masyarakat
dalam melakukan vaksinasi covid-19 kurang baik sebanyak 3
(10.0%) responden.
2. Motivasi masyarakat dalam melakukan vaksinasi covid-19 baik
sebanayak 2 (6.7%) responden dan pelayanan kesehatan
covid-19 kurang puas sebanyak 16 (53.3%) responden.
3. Ada hubungan pelayanan kesehatan dengan motivasi
masyarakat dalam melakukan vaksinasi covid-19 di wilayah
kerja puskesmas Bontomarannu.
B. Saran
Berdasrkan hasil penelitian yang dilakukan dan kesimpulan
yang diperoleh maka dapat di berikan beberapa saran berupa:
1. Di sarankan bagi instansi agar terus meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan yang baik dan sejalan dengan kebutuhan
pasien di masa pandemic ini.
2. Di sarankan bagi semua masyarakat agar dapat memahami
pentingnya vaksinasi covid-19 dan untuk menghindari serangan
virus corona yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan
bahkan dapat meyebabkan kematian.

47
DAFTAR PUSTAKA

Budiarto. “Kualitas Pelayanan Kesehatan Puskesmas di Kecamatan


Enrekang Kabupaten Enrekang”. Makassar : Universitas Hasanuddin.
2015

Bumi, Pajak, D. A. N. Bangunan, P. B. B. Di, and Susanti Wahyuningsih.


2018. “Partisipasi Pembayaran Kelurahan Siwalan Kecamatan
Gayamsari.” 16(2):112–34.

Control and Prevention. 2020, CDC: Understanding How Vaccines Work.

Deng, S. and Peng, H. (2020) ‘Characteristics of and Public Health


Responses to the Coronavirus Disease 2019 Outbreak in China’,
(February)

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P). (2020)


Pedoman pencegahan dan pengendalian coronavirus disease (covid-
19). Jakarta : Kementerian Kesehatan RI. 2020

Enggar Furi H (2020) Vaksin dan Pandemi Covid-19, Fakultas Psikologi dan
Ilmu Sosial Budaya. Available at: https://fpscs.uii.ac.id

file:///C:/Users/ASUS/Downloads/1342-3205-2-PB%20(2).pdf

Kemenkes RI. Hasil Utama Riskesdas 2018. Jakarta: Kemenkes RI; 2018
Kementerian Kesehatan RI. Promosi kesehatan di daerah bermasalah
kesehatan. Edisi ke-1. Jakarta: Kemenkes RI; 2011

Kemenkes RI Dirjen P2P (2020) ‘Kementerian Kesehatan Republik


Indonesia, Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam
Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-
19)’, Kementerian Kesehatan RI, 5(1), p. 1. Available at:
https://www.kemkes.go.id/article/view/19093000001/penyakit-jantung-
penyebab-kematian-terbanyak-ke-2-di-indonesia.html

Kemenkes RI. 2020, Situasi Terkini Perkembangan Coronavirus Disease


COVID-19) 18 Juni 2020, Infeksi Emerging : Media Informasi Resmi
Terkini Penyakit Infeksi Emerging: http://covid19.kemkes.go.id

Kemenkes RI. 2020, Survei Penerimaan Vaksin COVID-19 di Indonesia.

48
Kemenkes RI. 2021, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19),
Jakarta. Halaman 1, 2, 4-5, 35-36.

Lesilolo, C. V. P. (2021) ‘Pengetahuan Masyarakat tentang Covid-19


Berhubungan dengan Kepatuhan Menggunakan Masker pada Masa
Pandemi Covid-19’, Jurnal Penelitian Perawat Profesional, 3(3), pp. 557–
564. doi: 10.37287/jppp.v3i3.551.

Moudy, J. and Syakurah, R. A. (2020) ‘Pengetahuan terkait Usaha


Pencegahan Coronavirus Disease (Covid-19) di Indonesia’, Higeia
Journal Of Public Health Research and Development, 4(3), pp. 333–346

Pharma. 2013, Vaccine Fact Book. Pharmaceutical Research and


Manufactures of America.

Putri, K. E. et al. (2021) ‘Kecemasan Masyarakat Akan Vaksinasi Covid-19’,


Jurnal Keperawatan …, 9(3), pp. 539–548. Available at:
https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/JKJ/article/view/7794.

Syarifrudin et.al. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: TIM.


2014.

World Health Organization. (2020). WHO COVID-19 dashboardenters for


Diseas

49
Lampiran 1.
JADWAL PELAKSANAAN PENELITIAN
MAHASISWA SEKOLAH TINGGI ILMU KEPERAWATAN (STIK) FAMIKA MAKASSAR
TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Bulan / Minggu
No. Jenis Kegiatan Januari Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Mengenal Masalah
2 Pengajuan Judul
3 Mengumpulkan Referensi
4 Menyusun Proposal
5 Asistensi Proposal
6 Seminar Proposal
7 Revisi Proposal
8 Pelaksanaan Riset

50
Lampiran 2.

LEMBAR PENJELASAN RESPONDEN

Kepada Yth,
Bapak/Ibu Responden
Di –
Tempat.

Dengan hormat,

Saya atas nama :


Nama : SALOMI LARAT
NIM : 120151827
Alamat : Jl. Mawar No.28 Kel. Batang Kaluku Kec. Somba Opu Kab. Gowa.

Saya adalah mahasiswa program pendidikan S-1 Keperawatan/Ners STIK FAMIKA


Makassar yang akan mengadakan penelitian tentang “Hubungan Pelayanan
Kesehatan Covid-19 Dengan Motivasi Masyarakat Dalam Melakukan Vaksinasi
Covid-19 Di Wilayah Kerja Puskesmas Bontomarannu ”..
Saya sangat mengharapkan partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini demi
kelancaran pelaksanaan penelitian, dan saya akan menjamin kerahasiaan dan
segala bentuk informasi yang Bapak/Ibu berikan, dan apabila ada hal-hal yang
masih ingin ditanyakan, saya memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya
untuk meminta penjelasan dari peneliti.

Demikian penyampaian dari saya, atas perhatian dan kerjasamanya saya


mengucapkan terima kasih.

Sungguminasa,........ .....2022
Tttd

51
Lampiran 3.

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

Saya bertanda tangan dibawah ini menyatakan untuk berpartisipasi sebagai


responden pada penelitian yang dilaksanakan oleh Mahasiswi STIK FAMIKA
Makassar atas nama :

Nama : SALOMI LARAT


NIM : 120151827
Alamat : Jl. Mawar No.28 Kel. Batang Kaluku Kec. Somba Opu Kab. Gowa.

Mengadakan penelitian tentang “Hubungan Pelayanan Kesehatan Covid-19


Dengan Motivasi Masyarakat Dalam Melakukan Vaksinasi Covid-19 Di Wilayah
Kerja Puskesmas Bontomarannu”..

Saya menyadari bahwa saya menjadi bagian dari penelitian ini dan akan
memberikan informasi yang sebenar-benarnya yang dibutuhkan oleh peneliti, dan
saya mengerti bahwa penelitian ini tidak merugikan saya dan telah diberikan
kesempatan oleh peneliti untuk meminta penjelasan sehubungan dengan penelitian
ini.

Saya mengerti bahwa hasil penelitian ini akan menjadi bahan masukan bagi
pihak Puskesmas Bontomarannu Kab. Gowa untuk mengetahui apakah pelayanan
kesehatan Covid-19 dapat meningkatkan motivasi wagra untuk melakukan vaksinasi
dan bisa melakukan pencegahan terhadap kejadian COVID-19.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka saya menyatakan bersedia


menandatangi lembar persetujuan ini untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Sungguminasa, .............2022
Respon

52
Lampiran 4.

KUISIONER PENELITIAN

A. Petunjuk pengisian

1. Isilah terlebih dahulu identitas responden pada tempat yang telah di

sediakan

2. Pililah salah satu jawaban yang dianggap benar dan tepat

a. Ya :1

b. Tidak : 0

B. Identitas responden

Hari tanggal :

Inisial nama :

Umur :

Jesnis kelamin :

Pendidikan terakhir :

C. Variabel pelayanan kesehatan

N Pertanyaan Ya Tidak

1 Apakah bapak ibu merasa puas dengan

pelayanan di puskesmas tersebut?

2 Apakah proses pelayanan di puskesmas

tersebut berlangsung secara efektif?

3 Apakah proses pelayanan di puskesmas

menyediakan serta membantu keperluan

pasien?

53
4 Apakah Proses pelayanan yang

dilaksanakan sesuai dengan prosedur

pelayanan yang standart?

5 Apakah Pelaksanaan pelayanan

didukung teknologi, sarana dan

prasarana yang memadai?

6 Apakah Petugas pelayanan memiliki

kompetensi yang diperlukan?

7 Apakah Pelayanan dilaksanakan tidak

bertentangan dengan kode etik?

8 Apakah Pelaksanaan pelayanan dapat

memuaskan pelanggan?

9 Apakah Pelaksanaan pelayanan

mendapatkan keuntungan bagi lembaga

penyedia pelayanan?

10 Apakah pelaksaan pelayanan

menngutamakan hak pasien ?

D. Variable Motivasi Vaksinasi

N Pertanyaan Ya Tidak

1 Peran tenaga kesehatan dalam

memberikan pelayanan mempengaruhi

54
bapa/ibu dalam melakukan vaksinasi ?

2 Dengan memberikan vasilitas yang baik

dipuskesmas bapak/ibu tertarik masuk

mengikuti vaksinasi?

3 Kulitas pelayanan kesehatan yang

memuaskan membuat bapak/ibu

mengikuti vaksinasi ?

4 Sikap dan perilaku tenaga kesehatan

dalam melayani,mempengaruhi bapak/ibu

untuk melakukan vaksinasi

dipuskesmas ?

5 Dengan adanya pelayanan vaksinasi

dipuskesmas dapat mempermudah

bapak/ibu untuk mengikuti/melakukan

vaksinasi ?

6 Apakah bapak/ibu mengikuti vaksinasi

karena keinginan sendiri ?

7 Apakah bapak/ibu mengikuti vaksinasi

karena dorongan dari orang lain ?

8 Apakah dengan adanya vaksinasi

bapak/ibu merasa lebih terhindar dari

virus covid-19 ?

9 Apakah puskesmas sekitar

mempengaruhi bapak/ibu untuk

melakukan/mengikuti vaksinasi ?

55
10 Apakah pengetahuan mempengaruhi

bapak/ibu tentang pentingnya melakukan

vaksinasi ?

56
57
Correlations
PERTANYA PERTANYA PERTANYA PERTANYA PERTANYA PERTANYA PERTANYA PERTANYA PERTANYA PERTANYA
AN 1 AN 2 AN 3 AN 4 AN 5 AN 6 AN 7 AN 8 AN 9 AN 10 TOTAL
PERTANYAA Pearson
1 -.491** .259 .000 -.157 -.267 .464** -.082 .279 -.063 .236
N1 Correlation
Sig. (2-tailed) .006 .167 1.000 .407 .153 .010 .667 .136 .743 .209
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAA Pearson
-.491** 1 -.198 .272 .226 .272 -.111 .028 .027 .218 .309
N2 Correlation
Sig. (2-tailed) .006 .295 .146 .230 .146 .559 .884 .885 .247 .096
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAA Pearson
.259 -.198 1 -.069 .139 .069 .085 .226 .107 .157 .437*
N3 Correlation
Sig. (2-tailed) .167 .295 .716 .465 .716 .656 .230 .574 .407 .016
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAA Pearson
.000 .272 -.069 1 .208 .200 .272 -.136 .202 .000 .488**
N4 Correlation
Sig. (2-tailed) 1.000 .146 .716 .271 .289 .146 .473 .285 1.000 .006
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAA Pearson
-.157 .226 .139 .208 1 -.069 .226 .226 .107 .434* .577**
N5 Correlation
Sig. (2-tailed) .407 .230 .465 .271 .716 .230 .230 .574 .016 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAA Pearson
-.267 .272 .069 .200 -.069 1 -.544** .000 -.202 .000 .118
N6 Correlation
Sig. (2-tailed) .153 .146 .716 .289 .716 .002 1.000 .285 1.000 .535

58
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAA Pearson
.464** -.111 .085 .272 .226 -.544** 1 .028 .302 .082 .447*
N7 Correlation
Sig. (2-tailed) .010 .559 .656 .146 .230 .002 .884 .105 .667 .013
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAA Pearson
-.082 .028 .226 -.136 .226 .000 .028 1 .027 .218 .378*
N8 Correlation
Sig. (2-tailed) .667 .884 .230 .473 .230 1.000 .884 .885 .247 .039
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAA Pearson
.279 .027 .107 .202 .107 -.202 .302 .027 1 .126 .493**
N9 Correlation
Sig. (2-tailed) .136 .885 .574 .285 .574 .285 .105 .885 .508 .006
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAA Pearson
-.063 .218 .157 .000 .434* .000 .082 .218 .126 1 .540**
N 10 Correlation
Sig. (2-tailed) .743 .247 .407 1.000 .016 1.000 .667 .247 .508 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
TOTAL Pearson
.236 .309 .437* .488** .577** .118 .447* .378* .493** .540** 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .209 .096 .016 .006 .001 .535 .013 .039 .006 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

59
Correlations

PERTANYA PERTANYA PERTANYA PERTANYA PERTANYA PERTANYA PERTANYA PERTANYA PERTANYA PERTANYA
AN 1 AN 2 AN 3 AN 4 AN 5 AN 6 AN 7 AN 8 AN 9 AN 10 TOTAL

PERTANYAAN Pearson
1 -.491** .259 .000 -.157 -.267 .464** -.082 .279 -.063 .236
1 Correlation

Sig. (2-tailed) .006 .167 1.000 .407 .153 .010 .667 .136 .743 .209

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAAN Pearson
-.491** 1 -.198 .272 .226 .272 -.111 .028 .027 .218 .309
2 Correlation
Sig. (2-tailed) .006 .295 .146 .230 .146 .559 .884 .885 .247 .096
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAAN Pearson
.259 -.198 1 -.069 .139 .069 .085 .226 .107 .157 .437*
3 Correlation
Sig. (2-tailed) .167 .295 .716 .465 .716 .656 .230 .574 .407 .016
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAAN Pearson
.000 .272 -.069 1 .208 .200 .272 -.136 .202 .000 .488**
4 Correlation
Sig. (2-tailed) 1.000 .146 .716 .271 .289 .146 .473 .285 1.000 .006
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAAN Pearson
-.157 .226 .139 .208 1 -.069 .226 .226 .107 .434* .577**
5 Correlation
Sig. (2-tailed) .407 .230 .465 .271 .716 .230 .230 .574 .016 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

60
PERTANYAAN Pearson
-.267 .272 .069 .200 -.069 1 -.544** .000 -.202 .000 .118
6 Correlation
Sig. (2-tailed) .153 .146 .716 .289 .716 .002 1.000 .285 1.000 .535
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAAN Pearson
.464** -.111 .085 .272 .226 -.544** 1 .028 .302 .082 .447*
7 Correlation
Sig. (2-tailed) .010 .559 .656 .146 .230 .002 .884 .105 .667 .013
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAAN Pearson
-.082 .028 .226 -.136 .226 .000 .028 1 .027 .218 .378*
8 Correlation
Sig. (2-tailed) .667 .884 .230 .473 .230 1.000 .884 .885 .247 .039
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAAN Pearson
.279 .027 .107 .202 .107 -.202 .302 .027 1 .126 .493**
9 Correlation
Sig. (2-tailed) .136 .885 .574 .285 .574 .285 .105 .885 .508 .006
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
PERTANYAAN Pearson
-.063 .218 .157 .000 .434* .000 .082 .218 .126 1 .540**
10 Correlation
Sig. (2-tailed) .743 .247 .407 1.000 .016 1.000 .667 .247 .508 .002
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
TOTAL Pearson
.236 .309 .437* .488** .577** .118 .447* .378* .493** .540** 1
Correlation

Sig. (2-tailed) .209 .096 .016 .006 .001 .535 .013 .039 .006 .002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

61
MASTER TABEL

HUBUNGAN PELAYANAN KESEHATAN COVID-19 DENGAN MOTIVASI


MASYARAKAT DALAM MELAKUKAN VAKSINASI COVID-19 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
BONTOMARANNU
TAHUN 2022

Identitas Responden
Nam Umu PELAYANAN KESEHATAN COVID-19 MOTIVASI MASYARAKAT
N a r Pendidika To To
KO KO
o. n JK tal tal
(Inis (Tah 1 1
Terakhir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
ial) un) 0 0
P P
P P P P P P P P P P P P P P P P P P
1 1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6 7 8 9
0 0
TIDAK Kuran
1 W 35 SMK P 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 4 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 12
PUAS g baik
2 O 51 SMA L 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 7 PUAS 1 2 1 3 1 1 4 1 4 3 21 Baik
TIDAK Kuran
3 K 10 SD P 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 4 4 1 1 1 1 1 1 1 2 1 14
PUAS g baik
TIDAK
4 M 11 SD P 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 3 1 1 1 1 3 4 1 1 1 2 16 Baik
PUAS
5 Y 16 SMP L 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 8 PUAS 3 3 1 1 1 1 4 1 2 1 18 Baik
TIDAK Kuran
6 F 12 SD P 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 4 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 12
PUAS g baik
7 G 37 SMA L 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7 PUAS 3 1 1 1 1 1 1 1 1 4 15 Baik
Kuran
8 S 22 SMA P 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 7 PUAS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
g baik
TIDAK Kuran
9 I 49 SMA L 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 5 4 1 1 1 3 1 1 1 1 1 15
PUAS g baik
1 TIDAK Kuran
Y 13 SMP L 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 3 4 1 1 1 1 1 2 1 1 1 14
0 PUAS g baik
1 TIDAK Kuran
D 38 SMP P 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 11
1 PUAS g baik
1 Kuran
H 30 SMA P 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 6 PUAS 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 12
2 g baik
1 TIDAK Kuran
S 14 SMP L 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 11
3 PUAS g baik
1
A 15 SMP P 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 PUAS 2 2 4 3 2 3 1 4 1 4 26 Baik
4
1 TIDAK Kuran
W 17 SMP P 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 3 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 13
5 PUAS g baik
1
N 26 SMA P 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 8 PUAS 1 3 2 1 4 1 1 1 1 1 16 Baik
6
62
1 TIDAK Kuran
N 13 SMK P 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 5 1 1 1 1 2 1 1 1 1 4 14
7 PUAS g baik
1
E 32 SMA P 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 7 PUAS 1 4 3 2 2 1 1 1 3 1 19 Baik
8
1 Kuran
J 51 SMP P 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 8 PUAS 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 12
9 g baik
2 TIDAK Kuran
T 49 SMP L 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 4 1 1 1 2 2 1 1 1 1 3 14
0 PUAS g baik
2 Kuran
D 25 SMP L 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 8 PUAS 2 1 1 1 1 1 1 1 4 1 14
1 g baik
2 TIDAK Kuran
H 41 SD P 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
2 PUAS g baik
2
W 23 SMK P 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 6 PUAS 1 1 2 3 2 1 1 1 4 1 17 Baik
3
2 TIDAK Kuran
I 20 SMK P 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 4 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 13
4 PUAS g baik
2
F 23 SMA L 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 PUAS 4 1 1 1 2 3 1 2 1 1 17 Baik
5
2 TIDAK Kuran
A 35 SMP L 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 3 1 1 2 2 2 1 1 1 2 1 14
6 PUAS g baik
2
L 29 SMA L 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 6 PUAS 3 2 1 1 3 1 1 1 2 1 16 Baik
7
2 TIDAK Kuran
R 42 SD P 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10
8 PUAS g baik
2 TIDAK Kuran
E 37 SMP P 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 4 1 1 1 2 2 1 2 1 1 2 14
9 PUAS g baik
3
K 12 SMK P 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 9 PUAS 3 2 2 1 1 1 3 1 2 1 17 Baik
0

63
64
Hasil Oeh SPSS

Frequencies

Statistics

INISIAL UMUR JK PENDIDIKAN

N Valid
30 30 30 30

Missing 0 0 0 0

Frequency Table
INISIAL

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid A 2 6.7 6.7 6.7

D 2 6.7 6.7 13.3

E 2 6.7 6.7 20.0

F 2 6.7 6.7 26.7

G 1 3.3 3.3 30.0


H 2 6.7 6.7 36.7

I 2 6.7 6.7 43.3

J 1 3.3 3.3 46.7

K 2 6.7 6.7 53.3

L 1 3.3 3.3 56.7

M 1 3.3 3.3 60.0

N 2 6.7 6.7 66.7

O 1 3.3 3.3 70.0

R 1 3.3 3.3 73.3

S 2 6.7 6.7 80.0

T 1 3.3 3.3 83.3

W 3 10.0 10.0 93.3

Y 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

65
UMUR

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 10-20 TAHUN 11 36.7 36.7 36.7

21-30 TAHUN 7 23.3 23.3 60.0

31-40 TAHUN 6 20.0 20.0 80.0

41-50 TAHUN 4 13.3 13.3 93.3

5 2 6.7 6.7 100.0

Total 30 100.0 100.0

JK

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid LAKI LAKI 18 60.0 60.0 60.0

PEREMPUAN 12 40.0 40.0 100.0

Total 30 100.0 100.0

PENDIDIKAN

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid SD 5 16.7 16.7 16.7

SMP 11 36.7 36.7 53.3

SMA 9 30.0 30.0 83.3

SMK 4 13.3 13.3 96.7

S1 1 3.3 3.3 100.0

Total 30 100.0 100.0

66
Uji Bivariat

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

PELAYANAN KESEHATAN
COVID-19 * MOTIVASI
30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%
MASYARAKAT

PELAYANAN KESEHATAN COVID-19 * MOTIVASI MASYARAKAT Crosstabulation


MOTIVASI MASYARAKAT

BAIK KURANG BAIK Total

PELAYANAN KESEHATAN PUAS Count 9 3 12


COVID-19 Expected Count 4.4 7.6 12.0

% within PELAYANAN
75.0% 25.0% 100.0%
KESEHATAN COVID-19

% within MOTIVASI
81.8% 15.8% 40.0%
MASYARAKAT

% of Total 30.0% 10.0% 40.0%

KURANG PUAS Count 2 16 18

Expected Count 6.6 11.4 18.0

% within PELAYANAN
11.1% 88.9% 100.0%
KESEHATAN COVID-19

% within MOTIVASI
18.2% 84.2% 60.0%
MASYARAKAT

% of Total 6.7% 53.3% 60.0%


Total Count 11 19 30

Expected Count 11.0 19.0 30.0

% within PELAYANAN
36.7% 63.3% 100.0%
KESEHATAN COVID-19

% within MOTIVASI
100.0% 100.0% 100.0%
MASYARAKAT

% of Total 36.7% 63.3% 100.0%

67
Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value Df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 12.656a 1 .000


Continuity Correction b
10.054 1 .002
Likelihood Ratio 13.375 1 .000
Fisher's Exact Test .001 .001
Linear-by-Linear Association 12.234 1 .000
N of Valid Cases 30

a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.40.
b. Computed only for a 2x2 table

DOKUMENTASI PENELITIAN
68
69

Anda mungkin juga menyukai