(LITERATUR REVIEW)
OLEH :
SRI WAHYUNI
NIM : 2018.B.19.0496
1
PROPOSAL
Dibuat Sebagai Syarat Dalam Menempuh Ujian Sidang Proposal dan Melanjutkan
Penelitian Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Eka Harap Palangka Raya
OLEH :
SRI WAHYUNI
NIM : 2018.B.19.0496
2
SURAT PERNYATAAN
KEASLIAN PROPOSAL BEBAS PLAGIAT
SRI WAHYUNI
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing I
Suryagustina, Ners.,M.Kep
iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI PROPOSAL
PANITIA PENGUJI :
Mengetahui,
KUP Program Studi D-III Keperawatan
iv
PENGESAHAN PROPOSAL
PANITIA PENGUJI :
Mengetahui,
Ketua STIKES Eka Harap KUP Program Studi D-III
Palangka Raya, Keperawatan
v
MOTTO
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal UAP
(Ujian Akhir Praktikum ini yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Masyarakat
Tentang Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan Covid-19” dengan sebaik
mungkin
Proposal ini merupakan salah satu syarat untuk memenuhi tugas UAP
(Ujian Akhir Praktikum). Penulis menyadari bahwa proposal ini masih banyak
kekurangan maupun kekeliruan yang tidak disengaja, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan dan
kesempurnaan proposal ini. Semoga proposal ini dapat diterima dengan baik dan
memudahan penulis untuk melakukan percobaan
Penulis
vii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1
2
TINJAUAN PUSTAKA
4
5
pengetahuan yang senantiasa berkaitan dengan suatu ukuran dan norma atau
aturan. Pengetahuan esensial adalah suatu pengetahuan yang menjawab suatu
pertanyaan tentang hakikat segala sesuatu dan hal ini sudah dikaji dalam bidang
ilmu filsafat.
Sedangkan menurut Daryanto dalam Yuliana (2017), pengetahuan
seseorang terhadap objek mempunyai intensitas yang berbeda-beda, dan
menjelaskan bahwa ada enam tingkatan pengetahuan yaitu sebagai berikut:
2.1.2.1 Pengetahuan (knowledge)
Tahu diartikan hanya sebagai recall (ingatan). Seseorang dituntut untuk
mengetahui fakta tanpa dapat menggunakannya.
2.1.2.2 Pemahaman (comprehension)
Memahami suatu objek bukan sekedar tahu, tidak sekedar dapat
menyebutkan, tetapi harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek
yang diketahui.
2.1.2.3 Penerapan (application)
Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek tersebut
dapat menggunakan dan mengaplikasikan prinsip yang diketahui pada situasi
yang lain.
2.1.2.4 Analisis (analysis)
Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan
memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponenkomponen yang
terdapat dalam suatu objek.
2.1.2.5 Sintesis (synthesis)
Sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari
formulasi-formulasi yang telah ada. Sintesis menunjukkan suatu kemampuan
seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis
dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki.
2.1.2.6 Penilaian (evaluation)
Yaitu suatu kemampuan seseorang untuk melakukan penilaian terhadap
suatu objek tertentu didasarkan pada suatu kriteria atau norma-norma yang
berlaku di masyarakat.
2.1.3 Jenis Pengetahuan
6
1) Basic Institution
11
kegagalan pernapasan mungkin terjadi dan kematian mungkin terjadi (Xu et al,
2020).
Sub-family virus corona dikategorikan ke dalam empat genus; α, β, γ, dan
δ. Selain virus baru ini (covid-19), ada tujuh virus corona yang telah diketahui
menginfeksi manusia. Kebanyakan virus corona menyebabkan infeksi saluran
pernapasan atas (ISPA), tetapi Middle East Respiratory Syndrome Corona Virus
(MERSr CoV), severe acute respiratory syndrome associated coronavirus
(SARSr CoV) dan novel coronavirus 2019 dapat menyebabkan pneumonia ringan
dan bahkan berat, serta penularan yang dapat terjadi antar manusia. Virus corona
sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas, dan dapat di nonaktifkan (secara
efektif dengan hampir semua disinfektan kecuali klorheksidin). Oleh karena itu,
cairan pembersih tangan yang mengandung klorheksidin tidak direkomendasikan
untuk digunakan dalam wabah ini (Safrizal dkk, 2020).
2.3.2 Etiologi
Diagnosis awal dari Rencana Perawatan Penyakit Virus Corona 2019 yang
disusun Pemerintah China, deskripsi etiologi COVID-19 didasarkan pada
pemahaman sifat fisikokimia dari penemuan virus corona sebelumnya. Dari
penelitian lanjutan, edisi kedua pedoman tersebut menambahkan “corona virus
tidak dapat dinonaktifkan secara efektif oleh chlorhexidine’, juga kemudian
definisi baru ditambahkan dalam ed isi keempat, “nCov-19 adalah genus b,
dengan envelope, bentuk bulat dan sering berbentuk pleomorfik, dan berdiameter
60-140 nm. Karakteristik genetiknya jelas berbeda dari SARSr- CoV dan MERSr-
CoV. Homologi antara nCoV- 2019 dan bat-SL-CoVZC45 lebih dari 85%. Ketika
dikultur in vitro, nCoV-2019 dapat ditemukan dalam sel epitel pernapasan
manusia setelah 96 jam, sementara itu membutuhkan sekitar 6 hari untuk
mengisolasi dan membiakkan VeroE6 dan jaringan sel Huh-7“, serta ”corona
virus sensitif terhadap sinar ultraviolet” (Safrizal dkk, 2020).
CoV adalah virus RNA positif dengan penampilan seperti mahkota di
bawah mikroskop elektron (corona adalah istilah latin untuk mahkota) karena
adanya lonjakan glikoprotein pada amplop. Subfamili Orthocoronavirinae dari
keluarga Coronaviridae (orde Nidovirales) digolongkan ke dalam empat gen
CoV: Alphacoronavirus (alphaCoV), Betacoronavirus (betaCoV),
14
kelelahan ringan dan sebagainya tanpa manifestasi pneumonia Dari kasus yang
ditangani saat ini, sebagian besar pasien memiliki prognosis yang baik. Orang tua
dan orang-orang dengan penyakit kronis yang mendasari biasanya memiliki
prognosis buruk sedangkan kasus dengan gejala yang relatif ringan sering terjadi
pada anak-anak. Beberapa gejala yang mungkin terjadi, antara lain :
2.3.5.1 Penyakit Sederhana (ringan)
Pasien-pasien ini biasanya hadir dengan gejala infeksi virus saluran
pernapasan bagian atas, termasuk demam ringan, batuk (kering), sakit
tenggorokan, hidung tersumbat, malaise, sakit kepala, nyeri otot, atau malaise.
Tanda dan gejala penyakit yang lebih serius, seperti dispnea, tidak ada.
Dibandingkan dengan infeksi HCoV sebelumnya, gejala non-pernapasan seperti
diare sulit ditemukan.
2.3.5.2 Pneumonia Sedang
Gejala pernapasan seperti batuk dan sesak napas (atau takipnea pada anak-
anak) hadir tanpa tanda-tanda pneumonia berat.
2.3.5.3 Pneumonia Parah
Demam berhubungan dengan dispnea berat, gangguan pernapasan,
takipnea (> 30 napas / menit), dan hipoksia (SpO2 <90% pada udara kamar).
Namun, gejala demam harus ditafsirkan dengan hati- hati karena bahkan dalam
bentuk penyakit yang parah, bisa sedang atau bahkan tidak ada. Sianosis dapat
terjadi pada anak-anak. Dalam definisi ini, diagnosis adalah klinis, dan pencitraan
radiologis digunakan untuk mengecualikan komplikasi.
2.3.5.4 Sindrom Gangguan Pernapasan Akut (ARDS)
Diagnosis memerlukan kriteria klinis dan ventilasi. Sindrom ini
menunjukkan kegagalan pernapasan baru-awal yang serius atau memburuknya
gambaran pernapasan yang sudah diidentifikasi. Berbagai bentuk ARDS
dibedakan berdasarkan derajat hipoksia.
2.3.6 Pencegahan Penularan Covid-19
Menurut Kemenkes RI dalam Health Line (2020) pencegahan penularan
covid-19 meliputi :
2.3.6.1 Sering-Sering Mencuci Tangan
17
BAB 3
METODE PENELITIAN
Masyarakat
Population
keseluruhan isi artikel mulai dari judul, abstrak, latar belakang, metode, hasil,
pembahasan dan daftar pustaka, apabila ditemukan artikel yang tidak lengkap
akan dibuang.
6) Melakukan Ekstraksi Data
Setelah mendapatkan artikel yang sesuai melalui seleksi literatur, langkah
selanjutnya peneliti akan membaca dan menganalisa artikel satu persatu dan
melakukan ekstraksi (mengambil data hasil penelitian dari setiap artikel) data
sesuai dengan tujuan dan pertanyaan penelitian.
7) Melakukan Sintesis Hasil Dengan Metode Naratif
Setelah dilalakukan ekstraksi data dan telah ditemukan data-data hasil
penelitian tentang tingkat pengetahuan masyarakat tentang protokol kesehatan
dalam pencegahan covid-19 kemudian peneliti melakukan pembahasan tentang
hasil penelitian yang didapatkan serta melakukan sintesis atau menuangkan ide,
gagasan berupa data-data informasi baru yang sebelumnya belum pernah di
tulis oleh orang lain dalam bentuk naratif.
3.1 Metode Analisis
Metode analisis literatur dalam penelitian ini menggunakan metode
analisis deskriftif yaitu menyajikan data dan menjabarkan secara naratif hasil-hasil
penelitian yang didapatkan dari artikel yang dijadikan sebagai sumber literatur.