Mini Project
Oleh:
dr. Desmia Jayanti Putri
dr. Fintha Rachmawati
Pembimbing:
dr. Sisca Yulistina
HALAMAN PENGESAHAN
Mini Project
Judul
Oleh:
Telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan
progam dokter internsip di Puskesmas Empat Ulu Palembang.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan
berkat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan laporan mini
project yang berjudul “Upaya Promosi Kesehatan Terhadap Lansia Untuk
Mningkatkan Cakupan Vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Empat Ulu
Palembang”. Laporan mini project ini merupakan salah satu syarat
menyelesaikan Program Internsip Dokter Indonesia dari Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia di Puskesmas Empat Ulu Palembang.
Penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada dr. Sisca Yulistina
selaku pembimbing dan pendamping dalam penulisan laporan mini project ini,
drg. Erminda selaku Kepala Puskesmas Taman Bacaan, dr.Hj. Nurhayati. MN
selaku Kepala Puskesmas Empat Ulu sebagai penyedia tempat dan data penilitian,
dr. Tuti Tantri, dr,Marilin dan dr.Septiani selaku dokter fungsional di Puskesmas
Empat Ulu serta kepada semua pihak yang telah membantu hingga tulisan ini
dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusun menyadari masih banyak kekurangan dalam mini project ini.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak sangat
diharapkan demi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga tulisan ini dapat
memberi ilmu dan manfaat bagi yang membacanya.
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul.............................................................................................................. I
Halaman Pengesahan.................................................................................................... II
Kata Pengantar.............................................................................................................. III
Daftar Isi....................................................................................................................... IV
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORI....................................................................................... 9
BAB III PENENTUAN PRIORITAS MASALAH...................................................... 26
BAB IV PENENTUAN AKAR PENYEBAB MASALAH…..................................... 27
BAB V PENETAPAN PRIORITAS PENYEBAB MASALAH................................. 29
BAB VI ALTERNATIF PEMECAH PENYEBAB MASALAH................................ 32
BAB VII RENCANA KEGIATAN PEMECAHAN MASALAH TERPILIH............ 37
BAB VIII DOKUMENTASI KEGIATAN.................................................................. 40
Daftar Pustaka............................................................................................................... 46
BAB I
v
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan mini project ini adalah sebagai
berikut:
1. Sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Internship Dokter
Indonesia,
2. Mendeskripsikan cakupan capaian vaksininasi covid-19 terhadap
lansia diwilayah kerja Puskesmas Empat Ulu.
3. Mengidentifikasi penyebab rendahnya capaian program vaksinasi
covid-19 pada lansia diwilayah kerja Puskesmas Empat Ulu.
4. Mengetahui upaya promosi kesehatan yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan keikutsertaan lansia terhadap vaksinansi covid-19
diwilayah kerja Puskesmas Empat Ulu.
5. Mengetahui apakah penyuluhan dan edukasi dapat meningkatkan
jumlah lansia yang di vaksinasi covid-19.
1. Bagi Penulis
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan penulis
tentang kegiatan vaksinasi covid-19, terutama masalah-masalah yang
dihadapi lansia dalam mengikuti vaksinasi tersebut.
2. Bagi Puskesmas
ix
BAB II
LANDASAN TEORI
2. Kasus Probable
Seseorang yang memiliki salah satu dari kriteria berikut
a. Seseorang yang memenuhi kriteria klinis DAN memiliki
riwayat kontak erat dengan kasus probable; ATAU
terkonfirmasi; ATAU berkaitan dengan cluster COVID19.
b. Kasus suspek dengan gambaran radiologis sugestif ke arah
COVID- 19.
c. Seseorang dengan gejala akut anosmia (hilangnya kemampuan
indra penciuman) atau ageusia (hilangnya kemampuan indra
perasa) dengan tidak ada penyebab lain yang dapat
diidentifikasi.
d. Orang dewasa yang meninggal dengan distres pernapasan DAN
memiliki riwayat kontak erat dengan kasus probable atau
terkonfirmasi, atau berkaitan dengan cluster COVID-19.
3. Kasus Konfirmasi
Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi virus COVID-19
dengan kriteria sebagai berikut:
a. Seseorang dengan hasil RT-PCR positif
b. Seseorang dengan hasil rapid antigen SARS-CoV-2 positif
DAN memenuhi kriteria definisi kasus probable ATAU kasus
suspek (kriteria A atau B)
c. Seseorang tanpa gejala (asimtomatik) dengan hasil rapid
antigen SARS-CoV-2 positif DAN Memiliki riwayat kontak
erat dengan kasus probable ATAU terkonfirmasi.
4. Kontak erat
Orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau
konfirmasi COVID-19. Riwayat kontak yang dimaksud antara lain:
Lingkungan / kamar
- Perhatikan ventilasi, cahaya dan udara
- Membuka jendela kamar secara berkala
- Bila memungkinkan menggunakan APD saat
membersihkan kamar (setidaknya masker, dan bila
memungkinkan sarung tangan dan goggle.
- Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun
atau hand sanitizer sesering mungkin.
- Bersihkan kamar setiap hari , bisa dengan air sabun
atau bahan desinfektan lainnya
Keluarga
- Bagi anggota keluarga yang berkontak erat dengan
pasien sebaiknya memeriksakan diri ke FKTP/Rumah
Sakit.
- Anggota keluarga senanitasa pakai masker
- Jaga jarak minimal 1 meter dari pasien
- Senantiasa mencuci tangan
- Jangan sentuh daerah wajah kalau tidak yakin tangan
bersih
xix
a. Non-farmakologis
Edukasi terkait tindakan yang harus dilakukan (sama dengan
edukasi tanpa gejala).
b. farmakologis
Vitamin C dengan pilihan:
- Tablet Vitamin C non-acidic 500 mg/6-8 jam oral
(untuk 14 hari)
- Tablet isap vitamin C 500 mg/12 jam oral (selama 30
hari)
- Multivitamin yang mengandung vitamin c 1-2 tablet
/24 jam (selama 30 hari), Dianjurkan vitamin yang
komposisi mengandung vitamin C,B, E, zink
Oseltamivir 2x75 mg untuk 7 hari
Methisoprinol 3 x 500 mg untuk 7 hari
Azitromisin 500 mg/24 jam/oral (untuk 5 hari) dengan
alternatif Levofloxacin 750 mg/24 jam (5 hari)
Pengobatan simtomatis seperti paracetamol bila
demam
2. Gejala sedang
a. Isolasi dan Pemantauan
Rujuk ke Rumah Sakit ke Ruang Perawatan Covid-19/
Rumah Sakit Darurat Covid-19
Isolasi di Rumah Sakit ke Ruang Perawatan Covid-19/
Rumah Sakit Darurat Covid-19 selama 14 hari
xx
b.Farmakologis
a. Gejala ringan
a.Isolasi dan Pemantauan
b.Non-farmakologis
Istirahat total, intake kalori adekuat, control elektrolit,
xxi
b. Gejala berat
a. Isolasi dan Pemantauan
Isolasi di ruang isolasi Rumah Sakit Rujukan
b. Non-farmakologis
Istirahat total, intake kalori adekuat, kontrol
elektrolit, status hidrasi (terapi cairan), dan
oksigen
Pemantauan laboratorium Darah Perifer Lengkap beriku
dengan hitung jenis, bila memungkinkan ditambahkan
dengan CRP, fungsi ginjal, fungsi hati, Hemostasis, LDH,
D- dimer.
Pemeriksaan foto toraks serial bila perburukan
Monitor tanda-tanda sebagai berikut;
- Takipnea, frekuensi napas ≥ 30x/min,
xxii
terjaga; monitoring data dan keamanan yang disusun oleh banyak ahli
vaksin dan banyak sponsor studi memeriksa kejadian tidak terduga yang
dilaporkan pada tiap tahap studi klinis dan persetujuan untuk maju ke
d. Vaksin Vektor
Vaksin vektor langsung adalah virus hidup (vektor) yang
mengekspresikan antigen heterolog. Vaksin ini menstimulasi
respon imun dengan menggunakan bakteri atau virus yang tidak
menyebabkan penyakit sebagai vektor untuk membawa potongan
materi genetik kedalam tubuh. Mereka dikarakterisasi dengan
menggabungkan imunogenisitas yang kuat dari vaksin yang
dilemahkan hidup dan keamanan vaksin subunit, dan secara luas
digunakan untuk menginduksi imunitas seluler in vivo.
Penelitian vaksin SARS-CoV-2 terkait telah dilakukan oleh
lembaga- lembaga berikut. Greffex Inc. yang berbasis di Houston
telah menyelesaikan konstruksi vaksin vektor adenovirus SARS-
CoV-2 dengan Greffex Vector Platform dan seharusnya sekarang
dipindahkan ke pengujian hewan. Tonix Pharmaceuticals
mengumumkan penelitian untuk mengembangkan vaksin SARS-
CoV-2 yang potensial berdasarkan Horsepox Virus (TNX-1800).
Johnson & Johnson telah mengadopsi platform vektor adenoviral
AdVac® untuk pengembangan vaksin.16 beberapa bentuk vaksin
vektor antara lain :
• Replication-incompetent vector vaccine – vaksin jenis ini
menggunakan vector virus yang sudah di rekayasa untuk tidak
bereplikasi dalam tubuh dan mengekspresikan pritein virus yang
di intensikan menjadi target dari respon imun. Banyak dari
vaksin jenis ini mempergunakan adenovirus. Akan tetapi vector
lain juga dapat digunakan, yaitu parainfluenza virus, virus
xxvii
f. Vaksin mRNA
Vaksin jenis ini adalah vaksin pertama untuk SARS-
COV-2 untuk diproduksi dan mewakili jenis vaksin terbaru.
Vaksin mRNA adalah teknologi yang berkembang pesat untuk
mengobati penyakit menular dan kanker. Vaksin berbasis mRNA
mengandung mRNA yang mengkode antigen, yang ditranslasi
menjadi target protein, dan diharapkan memberikan respon imun.
mRNA berdiam dalam sitoplasma sel dan tidak masuk kedalam
nukleus, sehingga mRNA tidak berinteraksi atau berintegrasi
dengan DNA penerima. Vaksin jenis ini, diproduksi secara
invitro.
Akan tetapi, karena teknologi ini baru, kemampuan untuk
memproduksi vaksin jenis ini belum di uji coba, dan vaksin ini
harus disimpan dengan suhu yang sangat rendah, sehingga sulit
untuk transportasi vaksin. Vaksin mRNA memiliki keunggulan
dibandingkan vaksin konvensional, dengan tidak adanya integrasi
genom, respon imun yang meningkat, perkembangan yang cepat,
dan produksi antigen multimeric.17 Moderna, Inc. telah memulai
uji klinis fase I untuk mRNA-1273, vaksin mRNA, yang
mengkode protein viral spike (S) dari SARSCoV-2. Ini
dirancang bekerja sama dengan Institut Nasional Alergi dan
Penyakit Menular (NIAID). 12
Berbeda dengan vaksin
konvensional yang diproduksi dalam sistem kultur sel, vaksin
mRNA dirancang dalam silico, yang memungkinkan
pengembangan dan evaluasi efikasi vaksin yang cepat. Moderna
Inc. sedang mempersiapkan studi fase I dengan dukungan
keuangan dari CEPI (Coalition for Epidemic Preparedness
Innovations). 18
efektif, dapat mengenali virus corona yang masuk dan telah siap
menyerangnya. Jenis sel kekebalan lain, sel B juga dapat
menghadapi virus corona yang tidak aktif. Sel B memiliki protein
dalam berbagai bentuk, dan beberapa mungkin memiliki bentuk
yang tepat untuk menempel pada virus corona. 17,18,19
Ketika sel B terkunci, ia dapat menarik sebagian atau
seluruh virus dan menampilkan fragmen virus corona di
permukaannya. Sel T membantu mencocokkan fragmen dengan
sel B. Jika cocok, sel B juga diaktifkan, berkembang biak, dan
mengeluarkan antibodi untuk melawan virus corona 17,18,19
anjuran dokter
• Beristirahat yang cukup, yaitu dengan tidur sekitar 7–9 jam
setiap malam
Walau jarang terjadi, pemberian vaksin, baik vaksin
covid-19 maupun vaksin lainnya, bisa menimbulkan efek samping
yang lebih serius, seperti reaksi alergi berat atau anafilaktik.
Reaksi tersebut dapat menyebabkan keluhan sesak napas, lemas,
dan pingsan.
BAB III
PENENTUAN PRIORITAS MASALAH
1 5 5 5 125 I
2 4 5 5 100 II
3 4 4 4 64 IV
4 3 4 4 48 V
5 4 5 4 80 III
BAB IV
PENENTUAN AKAR PENYEBAB MASALAH
MAN METHOD
I
Keterbatasan kondisi
fisik Poster
Keterbatasan &
kurangnya dalam
menerima edukasi dan Leaflet
informasi mengenai
P vaksin covid-19
Sebagian lansia tidak
percaya covid-19 Rendahnya antusiasme Live di media social PKM
masyarakat terhadap Instagram dan Facebook
vaksin covid-19
Rendahnya capaian
vaksinasi covid-19
pada lansia di
Puskesmas Empat Ulu
Media promosi dan Keterbatasan dana Pengetahuan keluarga dan
edukasi mengenai vaksin ketempat vaksinasi lingkungan kurang
kurang
BAB V
PENETAPAN PRIORITAS PENYEBAB MASALAH
Metode penetapan prioritas masalah yang digunakan adalah metode USG. Setiap kriteria
USG diberi nilai satu sampai lima kemudian masing-masing kriteria dikalikan untuk
mendapatkan nilai total. Nilai total masalah tertinggi akan menjadi prioritas utama
4.1. Prioritas Penyebab Rendahnya Capaian Cakupan Vaksinasi Covid-19 Pada Lansia
di Wilayah Kerja Puskesmas Empat Ulu
KRITERIA
No. MASALAH UxSxG
U S G
vaksinasi covid-19
Berdasarkan tabel prioritas akar penyebab masalah rendahnya capaian cakupan vaksinasi
covid-19 pada lansia dan perhitungan UxSxG (Urgency, Seriousness, dan Growth), masalah
utama pada masyarakat dapat disimpulkan antara lain disebabkan oleh:
a. Kurangnya infromasi dan edukasi mengenai vaksin covid-19
b. Kurangnya dukungan lingkungan dan keluarga alansia untuk vaksinasi covid-19
c. Rendahnya antusiasme masyarakat terhadap vaksinasi covid-19
d. Kurangnya media promosi mengenai vaksinasi covid-19
4.2. Prioritas Penyebab Masalah Tingginya Angka Hipertensi di Puskesmas Empat Ulu
KRITERIA
No. MASALAH UxSxG
U S G
Berdasarkan tabel prioritas akar penyebab masalah hipertensi dan perhitungan UxSxG
(Urgency, Seriousness, dan Growth), masalah utama pada masyarakat dapat disimpulkan
antara lain disebabkan oleh:
a. Kurang rutin konsumsi obat-obatan anti hipertensi
38
4.3. Prioritas Penyebab Masalah Rendahnya Cakupan Pemeriksaan IVA Pada Wanita
di Wilayah Kerja Puskesmas Empat Ulu
KRITERIA
No. MASALAH UxSxG
U S G
Berdasarkan tabel prioritas akar penyebab masalah rendahnya cakupan pemeriksaan IVA dan
perhitungan UxSxG (Urgency, Seriousness, dan Growth), masalah utama pada masyarakat
dapat disimpulkan antara lain disebabkan oleh:
a. Kurangnya pemahaman mengenai pentingnya pemeriksaan IVA
b. Pasien mnerasa takut dengan hasil yang akan diterima pada pemeriksaan IVA
c. Kurangnya dukungan dari keluarga untuk melakuakan pemeriksaan IVA
39
BAB VI
ALTERNATIF PEMECAHAN PENYEBAB MASALAH
Pemecahan
Prioritas Alternatif Pemecahan
No. Masalah Sasaran Target
Masalah Masalah
Terpilih
1. Kurangnya 1. Melakukan media Melakukan Lansia Kefektivitasan
informasi dan promosi promosi pada media promosi
edukasi menggunakan poster menggunakan cakupan terhadap
mengenai dan leaflet. leaflet dan PKM 4 vaksin covid-
vaksin covid- 2. Melakukan promosi di poster. ULU 19.
19. media social (PKM
Facebook dan
Instagram)
3. Melakukan
penyuluhan secara
langsung
dilingkungan (aktif
/mobile dan pasif )
Instagram)
kepada pasien
hipertensi,
sehingga terlihat
jika pasien jarang
melakukan
kontrol.
5.
5.3. Alternatif Masalah rendahnya cakupan pemeriksaan IVA pada wanita di PKM
4Ulu
Alternatif Pemecaha
No Prioritas
Pemecahan n Masalah Sasaran Target
. Masalah
Masalah Terpilih
mengenai
pemeriksaan IVA.
BAB VII
44
social.
BAB VIII
47
DOKUMENTASI KEGIATAN
Promosi Kesehatan tentang vaksinansi covid-19 pada lansia melalui media sosisal
Penyuluhan secara langsung dan vaksinansi lansia di Baba Ong Boen Tjit
DAFTAR PUSTAKA