DAN KEISLAMAN-KEMUHAMMADIYAHAN
HALAMAN DEPAN
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik
Bagian Baitul Insan Kamil
Pembimbing :
dr. Rochmadina Suci B, M.Sc
Disusun oleh :
HALAMAN DEPAN........................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II ILUSTRASI KASUS.........................................................................................3
A. Ilustrasi Kasus di Dalam Negeri.............................................................................3
B. Vaksin Covid-19 di Indonesia................................................................................4
C. Ilustrasi Kasus di Luar Negeri................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN DARI PERSPEKTIF MEDIS.........................................10
A. Definisi Vaksin.....................................................................................................10
B. Respon Imun pada Vaksinasi...............................................................................10
C. Jenis Vaksin Menurut Cara Pembuatannya..........................................................11
D. Baham-Bahan Dalam Vaksin...............................................................................12
E. Jenis Vaksin Covid-19..........................................................................................13
BAB IV PEMBAHASAN DARI PERSPEKTIF KEISLAMAN DAN
KEMUHAMMADIYAHAN.........................................................................................15
BAB V PENUTUP........................................................................................................22
A. Kesimpulan...........................................................................................................22
B. Saran.....................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................24
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
karena sensitifnya isu halal dan haram pada vaksin. Hal ini diakhiri dengan
ajakan agar masyarakat kembali menggunakan obat ala nabi (tibbun-nabawy)
dan melarang penggunaan vaksin dan obat kimia yang merupakan buatan
manusia, Umat dihimbau kembali agar menggunakan zat alami seperti herbal
(Nasution, 2018).
Masalah penggunaan enzim babi dalam proses pembuatan vaksin
menjadi salah satu masalah yang sering dipermasalahkan mengenai kehalalan
vaksin. Adapun sebagian kelompok mengatakan vaksinasi dilarang dalam Islam
karena menggunakan kuman yang disuntikkan masuk ke dalam tubuh, sehingga
memiliki potensi membahayakan tubuh (Nasution, 2018).
B. Rumusan Masalah
Untuk lebih mempermudahkan alur pembahasan, maka pokok
permasalahan yang akan penyusun bahas dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pandangan vaksinasi Covid-19 menurut medis?
2. Bagaimana pandangan vaksinasi Covid-19 menurut keislaman dan
kemuhammadiyahan?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan diatas maka tujuan
pembahasan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk menjelaskan mengenai vaksinasi Covid-19 menurut medis
2. Untuk menjelaskan mengenai vaksinasi Covid-19 menurut keislaman dan
kemuhammadiyahan
BAB II
ILUSTRASI KASUS
3
4
2. Ketentuan Hukum
a. Vaksin Covid-19 produksi Sinovac Life Sciences Co. Ltd. China dan PT.
Bio Farma (Persero) hukumnya suci dan halal.
b. Vaksin Covid-19 produksi Sinovac Life Sciences Co. Ltd. China dan PT.
Bio Farma (Persero) sebagaimana angka 1 boleh digunakan untuk umat
Islam sepanjang terjamin keamanannya menurut ahli yang kredibel dan
kompeten. Vaksin Covid-19 yang sudah masuk Indonesia adalah Sinovac
(MUI, 2020).
1) Sinovac (CoronaVac)
CoronaVac adalah nama untuk vaksin COVID-19 yang
dikembangkan oleh perusahaan farmasi asal China, Sinovac. Adalah
vaksin pertama yang berhasil didapatkan oleh pemerintah Indonesia
serta dipakai untuk memulai program vaksinasi.
Vaksin dibuat dengan teknologi inactivated virus alias
memanfaatkan virus yang sudah dilemahkan. Corporate Secretary PT
Bio Farma pernah memprediksi harga vaksin Corona Sinovac sekitar
Rp 200.000 per dosisnya.
Dokumen persetujuan Emergency Use Authorization
(EUA)/izin penggunaan pada kondisi darurat yang diterbitkan BPOM
RI, menyatakan vaksin Sinovac bisa digunakan buat orang usia 18-59
tahun. Sejauh ini, selain Indonesia, sejumlah negara lain yang sudah
memesan vaksin ini di antaranya: Brasil, Turki, Singapura, Filipina,
Ukraina, Thailand, dan Cile.
CoronaVac dikembangkan dengan menggunakan platform
inactivated viruses, atau virus yang sudah dilemahkan. Jadi, vaksin
Sinovac bekerja dengan cara menggunakan partikel virus yang
dimatikan untuk mengekspos sistem kekebalan tubuh terhadap virus
tanpa risiko respons penyakit serius. Uji klinis tahap 3 vaksin
Sinovac sudah dilakukan di Brasil, Turki, serta Indonesia.
BPOM juga mempertimbangkan hasil uji klinik di Turki yang
menyimpulkan vaksin Sinovac punya efikasi 91,25 persen.
Sedangkan hasil uji klinik fase 3 di Brasil menunjukkan efikasi
6
vaksin Sinovac sebesar 78 persen. Ini berarti efikasi vaksin ini jauh
di atas batas minimal menurut ketentuan Badan Kesehatan Dunia
(WHO), yakni 50 persen.
Namun, laporan terbaru dari Brasil, memperbarui keterangan
mengenai efikasi vaksin Sinovac, menjadi 50,4 persen. Peneliti di
Butantan Institute (lembaga riset negara di Brasil yang terlibat dalam
proses pengujian CoronaVac) menyebut bahwa efikasi 78 persen
belum memasukkan data dari relawan dengan kasus gejala ringan yg
tak butuh perawatan.
Namun, mereka menegaskan, vaksin Sinovac memiliki
tingkat efektivitas 78 persen untuk mencegah kasus Covid-19 dengan
gejala ringan yg memerlukan perawatan, dan sepenuhnya efektif
mencegah kasus sedang hingga berat.
C. Ilustrasi Kasus di Luar Negeri
Sejumlah negara di dunia telah memulai program vaksinasi virus corona
untuk mendapatkan kekebalan kelompok (herd immunity) dari Covid-19.
Vaksinasi dilakukan untuk menghentikan pandemi virus corona yang telah
menyebar hampir setahun ini. Sejauh ini, virus corona penyebab Covid-19 telah
menginfeksi 81,1 juta orang di seluruh dunia, dengan 1,77 juta orang meninggal
dunia dan 57,29 juta orang telah sembuh. Awal bulan ini, Inggris menjadi negara
pertama di dunia yang mulai melakukan vaksinasi Covid-19 kepada warganya,
yg telah diuji coba sepenuhnya (WHO, 2020).
Langkah yang diambil Inggris tersebut, diikuti beberapa negara lain.
Berikut daftar negara yang telah menyetujui dan melakukan vaksinasi.
1. Inggris
Pada 8 Desember 2020, Margaret Keenan, seorang nenek
berkebangsaan Inggris berusia 90 tahun menjadi orang pertama di dunia
yang menerima vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 di luar uji coba. Tak lama
setelah program vaksinasi diluncurkan, Inggris telah memberlakukan
tindakan penguncian yang ketat setelah jenis virus corona baru dan lebih
menular ditemukan (WHO, 2020).
2. Uni Emirat Arab
7
A. Definisi Vaksin
Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih
hidup tapi dilemahkan baik masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah dan
apabila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik
terhadap penyakit infeksi tertentu (Kemenkes RI, 2015).
B. Respon Imun pada Vaksinasi
Imunitas manusia terdiri dari dua tipe yaitu imunitas pasif dan aktif.
Imunitas pasif terbentuk lewat pemberian antibodi dalam bentuk imunoglobulin,
baik spesifik maupun non spesifik. Imunoglobulin diberikan dalam jumlah besar
dengan tujuan supaya mencegah dan menghilangkan efek dari infeksi atau toksin
penyebab. Imunitas aktif dapat timbul melalui pemaparan antigen dari suatu
patogen terhadap sistem imunitas penjamu, sehingga terbentuk suatu antibodi.
Pada vaksinasi, dilakukan tindakan dengan sengaja yaitu memberikan paparan
suatu antigen yang berasal dari mikroorganisme. Antigen mengalami
penyesuaian sehingga tidak menimbulkan sakit dan memiliki fungsi untuk
memproduksi antibodi, limfosit yang peka, serta sel memori yang dapat
memberi kekebalan. Respon imun yang ditimbulkan dapat dibagi menjadi
respon humoral dan respon seluler.
1. Respon humoral
Limfosit B mempunyai peran dalam sistem imun spesifik humoral.
Reseptor imunoglobulin pada limfosit B berfungsi untuk mengenal antigen.
Setelah antigen mengalami endositosis ke dalam sel dan berinteraksi dengan
limfosit T maka terjadi aktivasi aktivasi sel B yang berdiferensiasi menjadi
sel plasma yang memproduksi antibodi (IgA, IgG, IgE) dan akan
berhubungan dengan reseptor pada permukaan sel.
2. Respon Seluler
Respon seluler dilakukan oleh limfosit T yang berfungsi sebagai sel
antara dan diaktifkan melalui pelepasan sitokin. Sel T mempunyai 2
kelompok molekul besar yaitu CD4+ dan CD8+. Sel CD4+ mempunyai peran
11
12
3. Moderna
Vaksin Moderna telah terbukti memiliki efektivitas sebesar 92%
dimulai pada hari ke 14 setelah vaksin dosis pertama. Sama seperti vaksin
Pfizer, vaksin Moderna juga menggunakan teknologi mRNA dalam
pembuatannya. Vaksin ini dapat bertahan hingga 6 bulan penyimpanan
dengan suhu -20℃ (WHO, 2021).
4. AstraZeneca
Vaksin ini dikembangkan oleh Universitas Oxford dengan
menggunakan metode viral vector. Penelitain menunjukkan vaksin ini efektif
dengan tingkat efikasi 62-90%. Vaksin AstraZeneca dapat disimpan dalam
lemari es biasa (4℃) sehingga lebih mudah didistribusikan (BBC, 2021).
BAB IV
PEMBAHASAN DARI PERSPEKTIF KEISLAMAN DAN
KEMUHAMMADIYAHAN
16
17
“Allah telah menurunkan penyakit dan obat, serta menjadikan obat bagi
setiap penyakit; maka, berobatlah dan janganlah berobat dengan benda
yang haram.” (HR. Abu Daud dari Abu Darda).”
“.... Dan (barang najis berikutnya adalah) babi, karena kondisinya lebih
buruk dari anjing. Hal ini karena tidak diperbolehkan memanfaatkan babi
dalam kondisi normal (halat al-ikhtiyar) seketika itu meski dapat
dimanfaatkan, maka tidak datang seperti halnya serangga. Juga karena
dianjurkan untuk membunuhnya meski tidak membahayakan.”
“Sesuatu yang tidak diyakini kenajisan dan kesuciannya, dan pada umumnya
hal seperti itu adalah najis (terkena najis), maka status hukumnya ada dua
pendapat; hal ini disebabkan terjadi ta’arudh (pertentangan) antara status
hukum asal (suci) dengan status hukum yang zahir (umumnya terkena najis).
Pendapat yang lebih kuat (azhar) adalah (pendapat yang menyatakan bahwa
sesuatu tersebut adalah) suci karena mengamalkan (memberlakukan) status
hukum asal. Yang termasuk seperti masalah ini adalah adalah pakaian dan
perabot peminum khamar (minuman keras), pakaian jagal (juru potong hewan)
dan anak-anak yang tidak menjaga diri dari najis, lumpur jalanan yang tidak
diyakini terkena najis (dan ada kemungkinan terkena najis), kuburan yang
diragukan pernah digali, wadah milik orang kafir yang meyakini penggunaan
najis sebagai suatu ajaran agama seperti orang Majusi, serta pakaian orang
Yahudi dan Nasrani yang menekuni pembuatan khamar dan yang selalu
bersentuhan dengan babi.”
a. Laporan dan Penjelasan Hasil Audit Tim Auditor LPPOM MUI bersama
Komisi Fatwa MUI ke Sinovac Life Sciences Co. Ltd. China dan ke PT.
Bio Farma (Persero) tentang proses produksi dan bahan yang merupakan
titik kritis sebagai berikut:
Sinovac Life Sciences Co.Ltd. China dan PT. Bio Farma (Persero) yang
menjadi salah satu indikator bahwa vaksin tersebut memenuhi kualifikasi
thayyib.
A. Kesimpulan
. Vaksin adalah antigen berupa mikroorganisme yang sudah mati, masih
hidup tapi dilemahkan baik masih utuh atau bagiannya, yang telah diolah dan
apabila diberikan kepada seseorang akan menimbulkan kekebalan spesifik
terhadap penyakit infeksi tertentu. Tindakan vaksinasi adalah proses pemberian
dan memasukkan vaksin ke dalam tubuh seseorang. Covid-19 disebabkan oleh
SARS CoV-2. Di Indonesia, vaksin Covid-19 menggunakan vaksin corona
buatan Sinovac Life Science, perusahaan farmasi asal Cina dan merupakan
vaksin berjenis inactivated vaccine atau virus mati. Penelitian di Indonesia,
vaksin Sinovac telah terbukti keunggulan dan kefektifitasannya serta telah
mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan
Makanan (BPOM).
Di dalam hukum islam pemberian vaksin Covid-19 Bila ditinjau
berdasarkan keputusan BPOM RI yang telah memberikan persetujuan
penggunaan pada masa darurat dan jaminan keamanan, mutu, serta kemanjuran
bagi vaksin Covid-19 produksi Sinovac telah memenuhi kualifikasi thayyib.
Menurut pendapat beberapa tokoh Muhammadiyah yang mengatakan,
bahwa keselamatan jiwa merupakan tujuan utama syariat Islam. Berdasarkan
pertimbangan kemaslahatan umum, tingkat kedaruratan utama (martabat dlaruri)
serta demi menyelamatkan kehidupan bangsa dan melindungi masyarakat dari
wabah corona, vaksinasi Covid-19 dapat dihukumi wajib. Bila tidak segera
diatasi, pandemi Covid-19 semakin tidak terkendali, mengancam masa depan
bangsa dan menimbulkan masalah ekonomi, sosial, kesehatan, politik, dan
masalah serius yang lainnya, BPOM juga telah menerbitkan izin penggunaan
darurat vaksin Covid-19 produksi Sinovac. Sebelumnya Komisi Fatwa MUI
Pusat juga telah menetapkan Vaksin Sinovac halal dan suci. Jadi tidak ada lagi
alasan kuat menolak vaksinasi.
23
24
B. Saran
1. Diharapkan kepada generasi muda Islam untuk memperdalam pengetahuan
yang berkaitan dengan penerapan pemberian vaksin dalam perspektif Islam,
karena tanpa mengetahui fakta yang sebenarnya, generasi muda Islam akan
kesulitan dalam mengkontekskannya dengan ajaran Islam.
2. Diharapkan kepada para civitas akademika muslim khususnya, untuk
memperkaya literatur-literatur yang bersifat kontemporer, dengan harapan
hasil dari karya-karya tersebut bisa dijadikan rujukan bagi umat Islam dalam
mengimbangi kemajuan teknologi agar tidak bertentangan dengan nilai-nilai
agama.
DAFTAR PUSTAKA
25
26