Masa Pandemi
Disusun oleh:
Amanda Meliani
Daiva Tsusayya Surya Saputra
Lulu Zahra Nur Auliya
Michael Yonathan Purba
Mukti Wijayanti
Ristia Dellystiani Setiawati
Shinta Nurlitasari
Wahyu Riyadi
XI MIPA 5
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pengaruh Vaksin Corona
terhadap Penularan Virus ditengah Masa Pandemi ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Eka pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang vaksin virus corona bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bu Eka selaku guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kita semua.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari, makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………………………………………….............. 1
KATA PENGANTAR …………………………………………………….................2
DAFTAR ISI ………………………………………………………………...............3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASN
A. Simpulan ……………………………………………………………….…...........7
B. Saran ……………………………………………...………………………............7
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2)
adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut
COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan,
infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.
Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama kali
ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan
sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya
dalam waktu beberapa bulan.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada
banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun,
virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru
(pneumonia).
Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari saluran pernapasan, misalnya
ketika berada di ruang tertutup yang ramai dengan sirkulasi udara yang kurang baik atau
kontak langsung dengan droplet.
Salah satu penanganan virus ini adalah dengan vaksin. Vaksin adalah bentuk upaya
pembuatan kekebalan tubuh untuk melawan penyakit. Ini adalah pencegahan agar
masyarakat tidak perlu terpapar penyakit dahulu untuk menumbuhkan kekebalan tubuh
atau imunitas.
Dengan begitu, manfaat vaksin sudah dikaji secara mendalam dan tidak perlu diragukan
lagi. Ia mengatakan, Wakil Presiden K.H. Ma'ruf Amin yang juga Ketua Umum MUI telah
menyatakan bahwa para ulama terlibat aktif dalam persiapan ini. "Menurut Wapres demi
kemaslahatan bersama, vaksin teraman dan terbaik akan direkomendasikan ulama dan
umara untuk melindungi masyarakat," lanjut Reisa.
Lalu BPOM sendiri telah mempersiapkan persetujuan penggunaan dalam keadaan darurat
atau emergency use of authorization. Juga BPOM memantau langsung lokasi uji klinis Bio
Farma yang ditempatkan di Universitas Padjajaran di Kota Bandung. Bahkan melakukan
4
pemantauan langsung fasilitas-fasilitas pengembangan vaksin yang dimiliki negara-negara
lain.
Tak hanya itu, PT Bio Farma yang merupakan produsen vaksin, terpilih menjadi salah satu
produsen untuk Coalition for Epidemic Preparedness Innovation (CEPI). Hal itu
menyatakan bahwa BUMN tersebut siap memproduksi obat COVID-19 yang teruji di
tingkat dunia.
Karenanya tak heran vaksin-vaksin produksi Bio Farma selama ini telah digunakan di
lebih dari 100 negara terutama negara muslim. PT Bio Farma juga menjadi center of
excellence untuk vaksin dan bio teknologi di negara-negara yang tergabung dalam
Organisasi Konferensi Islam (OKI).
Dalam memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri, ada 3 cara yang dilakukan pemerintah
yaitu:
- Pertama, mengembangkan vaksin COVID-19 Merah Putih dan kerjasama PT Bio
Farma dengan Sinovac asal China.
- Cara kedua, Indonesia telah mendapat komitmen dari 4 kandidat vaksin yaitu
Astrazeneka, Simovac, Cansino dan Sinopharm dalam pembelian vaksin luar negeri.
"Setelah vaksin-vaksin itu disetujui WHO, maka vaksin itu akan diproduksi dan tiba di
Indonesia secara bertahap,"
- Cara ketiga, pemerintah menggandeng lembaga internasional yaitu CEPI dan Gavi
Alliance untuk mendapat akses vaksin dalam kerangka kerjasama multilateral dan
skema ini melibatkan WHO dan Unicef mulai dari pengembangan, distribusi dan
pelaksaanaan vaksinasi nantinya.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah dipaparkan, penulis merumuskan beberapa masalah yang
akan dibahas pada karya tulis ilmiah ini. Masalah – masalah tersebut yaitu, peranan
vaksin corona dalam mencegah penularan virus, cara vaksin corona bekerja, serta dampak
apabila masyarakat tidak divaksin.
C. Tujuan
Dalam menulis karya ilmiah ini, penulis memiliki beberapa tujuan. Diantaranya yaitu
untuk mengetahui peranan vaksin corona dalam mencegah penularan virus, untuk
mengetahui cara vaksin corona bekerja, serta untuk mengetahui dampak yang akan terjadi
apabila masyarakat tidak divaksin.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Di dalam vaksin terdapat berbagai produk biologi, dan bagian dari virus atau bakteri,
maupun virus atau bakteri yang sudah dilemahkan. Nah, produk inilah yang berguna
untuk merangsang munculnya antibodi atau kekebalan tubuh.
Dengan kata lain, cara kerja vaksin virus corona sama dengan vaksin lainnya. Vaksin
COVID-19 akan merangsang sistem imunitas untuk membuat zat kekebalan tubuh
(antibodi) yang bertahan cukup lama.
Zat ini nantinya akan melawan antigen dari patogen (virus corona) COVID-19 masuk ke
dalam tubuh. Bila antigen penyakit COVID-19 menyerang kembali, maka akan muncul
reaksi imunitas yang kuat dari tubuh. Tujuannya untuk menghancurkan antigen tersebut.
Tanpa vaksin, manusia memerlukan waktu lebih lama untuk mencapai kekebalan
kolektif yang disebut juga herd immunity, terhadap virus corona penyebab Covid-19,
SARS-CoV-2.
Menurut perkiraan awal dari para ahli kesehatan di Amerika Serikat (AS), sedikitnya
dibutuhkan 70 persen dari total populasi yang mengembangkan kekebalan terhadap virus
corona, baik dengan paparan atau vaksinasi, untuk mencapai kekebalan menyeluruh
6
BAB II1
PENUTUP
A. Simpulan
Dari berbagai uraian diatas, dapat disimpulakan sebagai berikut:
1. Vaksin Corona berperan penting dalam pencegahan virus covid-19
2. Cara kerja vaksin Corona sama dengan jenis vaksin lainnya
3. Tingkat kekebalan tubuh / imunitas orang yang sudah divaksin akan berbeda
dengan yang tidak divaksin
B. Saran
Penularan virus corona dapat dicegah dengan adanya penggunaan vaksin. Oleh karena itu,
perlu adanya vaksinasi terhadap seluruh masyarakat agar penularan virus dapat dicegah.
Penulis berharap dengan adanya karya ilmiah ini dapat menjadi langkah awal untuk
mengurangi penularan virus corona serta meningkatkan minat masyarakat untuk mulai
divaksin.
7
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini, Ariska Puspita. 2021. “Cara Mudah Meminimalisir Efek Samping Vaksin Covid
19”. Kompas.com, 16 Januari 2021, dilihat 24 Februari 2021.
https://health.kompas.com/read/2021/01/16/160000768/cara-mudah-meminimalisir-
efek-samping-vaksin-covid-19
Nurhanisah, Yuli. 2020. “Gimana Cara Kerja Vaksin Pada Tubuh?”. Indonesia Baik, dilihat
24 Februari 2021. http://indonesiabaik.id/infografis/gimana-cara-kerja-vaksin-pada-
tubuh
Tim CNN Indonesia. 2021. “Memahami Lagi Cara Kerja Vaksin Covid-19 dalam Tubuh”.
CNN Indonesia, 18 Januari 2021, dilihat 24 Februari 2021.
https://m.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20210118113344-255-595045/memahami-
lagi-cara-kerja-vaksin-covid-19-dalam-tubuh
Uly, Yohana Artha. 2020. “Apa yang Terjadi Jika Beberapa Orang Menolak Vaksin?”.
Kompas.com, 17 Mei 2020, dilihat 24 Februari 2021.
https://www.kompas.com/sains/read/2020/05/17/130000723/apa-yang-terjadi-jika-
beberapa-orang-menolak-vaksin-