DISUSUN OLEH:
FITRI ANDRIYANI
19012018
PEMINATAN EPIDEMIOLOGI
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM SARJANA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes)
HANG TUAH PEKANBARU
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT. Atas segala ridho dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah Vaksin dan Imunisasi dengan
judul “ Program Vaksinasi Covid-19 Di Indonesia”.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
D. Manfaat Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Penyakit Coronavirus Disease (Covid-19)
B. Program Vaksinasi Coronavirus Disease (Covid 19)
BAB III PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN
A. Respon Masyarakat Terhadap Program Vaksinasi Covid-19 di Indonesia
B. Proporsi Keterterimaan Vaksin Covid-19 di Masyarakat
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Coronavirus (Covid-19) adalah keluarga besar virus yang
menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan sampai berat. Ada
setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit
yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory
Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) adalah penyakit jenis baru yang
belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus penyebab
Covid-19 ini dinamakan Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis
(ditularkan antara hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa
SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet cats) ke manusia dan
MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi sumber
penularan Covid-19 ini sampai saat ini masih belum diketahui (Kemenkes
RI, 2020).
Tanda dan gejala umum infeksi Covid-19 antara lain gejala
gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa
inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada
kasus Covid-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom
pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Tanda-tanda dan
gejala klinis yang dilaporkan pada sebagian besar kasus adalah demam,
dengan beberapa kasus mengalami kesulitan bernapas, dan hasil rontgen
menunjukkan infiltrat pneumonia luas di kedua paru (Kemenkes RI,
2020).
Vaksin adalah sejenis produk biologis yang mengandung unsur
antigen berupa virus atau mikroorganisme yang sudah mati atau sudah
dilemahkan dan juga berupa toksin mikroorganisme yang telah diolah
menjadi toksid atau protein rekombinan yang ditambahkan dengan zat
lainnya. Vaksin berguna untuk membentuk kekebalan spesifik secara aktif
terhadap penyakit tertentu. Vaksin merupakan produk yang rentan,
masing-masing mempunyai karakteristik tertentu maka diperlukan
pengelolaan secara khusus sampai digunakan (WHO, 2015). Presiden Joko
Widodo dalam pidatonya di sidang umum PBB pada 23 September 2020
menyatakan bahwa vaksin ini bakal menjadi pengubah permainan (game
changer) dalam upaya memerangi pandemic Covid-19 (CNNIndonesia,
2020).
Dalam rangka memutus penularan Covid-19 pemerintah Indonesia
juga akan melakukan vaksinasi kepada penduduk Indonesia. Menurut
Fundrika (2021), Pemerintah Indonesia disebut telah membuat peta jalan
untuk vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Menteri Kesehatan Budi Gunadi
Sadikin, menyebutkan bahwa rencana vaksinasi di Indonesia akan
dilakukan dua periode. Hal tersebut sudah dikonsultasikan kepada
Indonesian Technical Advisory Group on Immunization(ITAGI) yang
bertugas memberikan nasehat/advice kepada Menteri Kesehatan. Periode
pertama akan dimulai pada Januari sampai dengan April 2021. Pada
periode pertama target yang akan mendapatkan vaksinasi adalah tenaga
kesehatan dengan jumlah 1,3 juta orang, petugas public 17,4 juta yaitu
petugas yang sulit menjaga jarak secara efektif dan penduduk lanjut usia di
atas 60 tahun sebanyak 21,5 juta. Periode kedua adalah periode April
2021-Maret 2022 dengan jumlah penerima vaksin adalah 63,9 juta
masyarakat dengan risiko penularan tinggi yang dikategorikan menurut
kategori tempat tinggal atau kelas ekonomi dan social. Selanjutya diikuti
sebanyak 77,4 juta masyarakat umum dengan pendekatan kluster sesuai
ketersediaan vaksin (Nareza, 2021).
Menurut Aco (2020) berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan
Nomor H.K.01.07/Menkes/9860/2020 tentang Penetapan jenis vaksin
untuk pelaksanaan vaksinasi Corona Virus Disease (Covid-19) diketahui
bahwa telah ditetapkan enam jenis vaksin untuk proses vaksinasi di
Indonesia. Adapun jenisnya adalah vaksin yang produksi oleh PT. Bio
Farma (persero), Astra Zeneca, China National Pharmaceutical Group
Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer-BioNTech, dan Sinovac
Biotech Ltd. Pemerintah telah mendatangkan vaksin Covid-19 sebanyak 3
juta dari produsen Sinovac (China) dalam 2 tahap, yaitu sebanyak 1,2 juta
dosis sebagai tahap pertama pada 6 Desember 2020 dan tahap kedua
adalah sebesar 1,8 juta dosis pada 31 Desember 2020 (Nareza, 2021).
Dengan fakta di atas, melakukan vaksinasi covid 19 memang
menjadi jalan paling rasional untuk memutus mata rantai penyebaran.
Namun, bagaimana respon masyarakat atas usaha pemerintah yang
membeli vaksin meski masih dalam tahap uji klinis? Akhir Oktober
2020, Kemenkes RI merilis hasil survey, bersama Indonesian
Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) tentang respon
masyarakat atas rencana melaksanakan vaksinasi covid 19. Hasilnya,
64,8%masyarakat bersedia divaksinasi, 7,6% menolak dan 26,% masih
ragu (ITAGI, 2020).
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari vaksin covid-19?
2. Apa saja jenis-jenis vaksin covid-19 dan vaksin manakah yang
digunakan di Indonesia?
3. Berapa persen efikasi dan efektivitas vaksin covid-19?
4. Siapa saja yang sudah menerima vaksin covid-19 saat ini?
5. Bagaimana respon masyarakat terhadap vaksin covid-19?
6. Apakah program vaksin covid-19 berjalan dengan lancar?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui definisi dari vaksin covid-19.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis vaksin covid-19 dan vaksin manakah
yang digunakan di Indonesia.
3. Untuk mengetahui berapa persen efikasi dan efektivitas vaksin covid-
19.
4. Untuk mengetahui siapa saja yang sudah menerima vaksin covid-19
saat ini.
5. Untuk mengetahui respon masyarakat terhadap vaksin covid-19.
6. Untuk mengetahui apakah program vaksin covid-19 berjalan dengan
lancar.
D. Manfaat Penulisan
Sebagai sumber pengetahuan mengenai program vaksin covid-19
serta respon masyarakat terhadap vaksin covid-19 bagi mahasiswa dan
pembaca, sumber referensi dalam pembuatan makalah selanjutnya
mengenai program vaksin covid 19, dan sebagai dokumentasi bagi institusi
terkait.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kesimpulan
1. Sekitar 74% responden telah mengetahui tentang potensi vaksin Covid-
19 yang sedang dikembangkan walaupun informasi yang didapat
bervariasi berdasarkan wilayah dan status ekonomi responden.
2. Responden yang tergolong miskin paling sedikit mendapat informasi
mengenai vaksin sementara responden kelas atas sebaliknya.
3. Sekitar dua pertiga responden kemungkinan besar bersedia divaksin dan
responden yang masih ragu mempertanyakan faktor-faktor terkait
vaksin.
4. Penerimaan bervariasi antarwilayah; terendah di Aceh dan tertinggi di
Papua Barat.
5. Penerimaan tertinggi berasal dari responden kelas menengah dan paling
rendah dari responden yang tergolong miskin.
6. Responden Muslim penerimaannya lebih rendah dari responden Hindu,
Kristen, dan Katolik.
7. Responden tanpa asuransi kesehatan tingkat penerimaannya paling
rendah.
8. Ada kekhawatiran cukup besar terkait keamanan dan efektifitas vaksin;
ketidakpercayaan terhadap vaksin; dan persoalan kehalalan vaksin.
B. Saran
Diharapkan pemerintah lebih giat lagi dalam mengatasi
kekhawatiran masyarakat, dengan cara seperti menyediakan informasi
tentang keamanan dan keefektifan vaksin COVID-19 untuk publik lewat
berbagai media. Dan untuk masyarakat sendiri, cari tahulah terlebih dahulu
mengenai kebenaran vaksin covid-19, jangan mudah terpengaruh hoax
yang beredar, dukunglah program vaksinasi covid-19 dengan cara
menerima menjadi pasien vaksinasi covid-19.
DAFTAR PUSTAKA