Embriologi
Kelenjar tiroid janin
Aktifitas Janin
Minggu ke- 4: Tiroglobulin mulai dihasilkan oleh
kelenjar tiroid
Minggu ke-8: Tiroid mulai aktif menangkap iodium
yang masuk ke sirkulasi dan
Minggu ke-12: aksis Hipotalamus(TRH)Hipofisis(TSH)-Tiroid(Tiroksin) sudah stabil, jumlah
T4 terus meningkat sampai minggu ke-36
kehamilan
Sebelum mencapai trimester ke-2 kehamilan, janin
sangat bergantung pada hormon tiroid ibu untuk
bertumbuh menjadi janin normal
Aktifitas neonatus
TSH meningkat secara drastis sehingga
Fungsi Tiroksin
Hipotiroid Kongenital
Hipotiroid kongenital adalah suatu keadaan
Epidemiologi
Angka kejadian lebih besar pada jenis kelamin
Klasifikasi(
1)
Klasifikasi (2)
Hipotiroid primer
permanen:
1.Disgenesis kelenjar tiroid
2.Dishormonogenesis
Hipotiroid primer transien
Hipotiroid
sekunder(central
hypothyroidism)
permanen:
-Kelainan perkembangan
otak tengah
-Aplasia hipofisis
kongenital
-Idiopatik
Hipotiroid sekunder
transien:
-Bayi prematur dan
imaturitas organ
Diagnosa (1)
Anamnesis: sangat penting
Diagnosa (2)
Diagnosa(3)
Diagnosa (4)
Diagnosa (5)
Diagnosa (5)
Diagnosa Hipotiroid kongenital
Diagnosis (6)
Pemeriksaan penunjang pada pasien hipotiroid
kongenital;
1.Laboratorium: pemeriksaan kadar TSH, kadar T3
dan T4 dalam darah (paling dianjurkan)
2.Radiologis: rontgen (memeriksa epifise
pertumbuhan tulang, memeriksa ada tidaaknya
pembesaran epikardium jantung), skintigraphy
(memeriksa serum Tiroglobulin)
3.EKG: amplitudo QRS yang rendah menunjukkan
efusi perikardium (sering terjadi pada Hipotiorid
Kongenital)
Penatalaksanaan (1)
Medikamentosa:
Penatalaksanaan (2)
Monitoring :
Penatalaksanaan(3)
Suportif:
Rehabilitasi atau fisioterapi diperlukan
Untukmengatasi retardasi perkembangan
motorik
yang sudah terjadi. Penilaian intelegensi atau
IQ
dilakukan menjelang usia sekolah untuk
mengetahui
jenis sekolah yang dapat diikuti, sekolah biasa
atau
luar biasa
Penatalaksanaan (4)
Diet:
Penatalaksanaan (5)
Skrining:
Penatalaksanaan(6)
Algoritma skrining Hipotiroid
menentukan
tindakan selanjutnya pada bayi dengan dugaan
hipotiroid kongenital
Paling baik dilakukan skrining pada waktu 2-4 hari
setelah kelahiran
Pada bayi prematur, skrining paling baik dilakukan
>7 hari setelah kelahiran
Tipe skrining yang paling ideal diperiksa adalah
TSH dan T4 secara bersamaan
Penatalaksanaa
n(7)
Prognosis
Semakin muda usia neonatus mulai
IDENTITAS PASIEN
1 Identitas Pasien
Nama : Kesya Aulia
Putri
Tanggal Lahir: 9
Desember 2012
Umur: 1 tahun 5 bulan
No MR:77.46.05.00
Jenis Kelamin:
Perempuan
Suku: Padang
Bangsa : Indonesia
Agama: Islam
Muara RT02/RW01
No.63D
Jakarta Timur
MRS: 16 Mei 2014 (Pkl.
11.18 WIB di IGD Anak)
Tanggal pemeriksaan:
20 Mei 2014 (Pkl. 11.00
WIB, di Bangsal
Anggrek RS UKI)
ANAMNESIS(Alloanamnes
is)
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan demam tinggi
sejak 1hari SMRS. Demam muncul mendadak dan
terus menerus. Pasien sempat di ukur suhu
tubuhnya 38,60C. Keluhan lain pasien sempat batuk
berdahak dan pilek sejak 4hari SMRS. Pasien
sempat di bawa berobat dan diberi obat namun
keluhan tidak berkurang. Keluhan lain pasien
menjadi tampak nafsu makannya berkurang dan
semakin rewel. Keluhan BAK dan BAB disangkal,
sesak napas disangkal, mual dan muntah disangkal.
Riwayat Pengobatan
Pasien mendapatkan terapi
Riwayat Nutrisi
ASI diberikan sejak pasien lahir sampai
Pemeriksaan Fisik
(16/5/2014
Keadaan umum: tampak
sakit sedang
Panjang Badan: 85 cm
Kesadaran: kompos mentis
Berat Badan
: 7,4 kg
Nadi
: 140 x/ menit, reguler, isi
cukup
Respirasi
: 32 x/ menit, reguler.
Suhu Aksila
: 39,5 C
Pemeriksaan Fisik
Status General (16 Mei 2014)
Kepala : kepala bulat lonjong, wajah tampak
mongoloid
Leher: Kelenjar getah bening tidak membesar
Mata :Anemia ( -/- ), ikterus ( -/- ), refleks pupil ( +/
+ ) isokor, strabismus(+)
Hidung: Nafas cuping hidung (-), sekret(-)
Mulut: faring: hiperemis(+), Lidah
: makroglosia
(+)
Dada: diameter laterolateral > anteroposterior
Pemeriksaan Fisik
Thorax (Jantung):
Pemeriksaan Fisik
Paru-paru:
Pemeriksaan Fisik
Ekstremitas : akral hangat ( + ), capillary
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik
Status Antropometri
BB : 7400g
PB :85 cm
Z-score:
Diagnosa Kerja
Hipotiroid Kongenital dan Bronkitis
Pemeriksaan
Laboratorium(16/5/2014)
Dokumentasi
Dokumentasi
Penatalaksanaan
Medikamentosa:
-Diet: biasa
-IVFD: Tridex plain 8 tetes/menit(makro)
30tetes/menit(mikro)
-Mm/:
-Sanmol drip 3x100mg
-Isprinol 3 x CTH
-Inhalasi ventolin+pulmicort 2x/hari
Penatalaksanaan
Non Medikamentosa
Kesimpulan
Pasien mengalami kemunduran dalam tumbuh
kembang
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik,didapatkan
bahwa pasien juga mengalami gangguan Hipotiroid