Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

HAK ASASI MANUSIA

NAMA : FINKA RIRIN INDRA SAFITRI


NIM : 202103280
KELAS : FARMASI EKSTENSI

STIKES ADILA BANDAR LAMPUNG


2021

i
Daftar Isi

BAB I Pendahuluan ........................................... 1


1.1 Latar Belakang ..................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................... 1
BAB II Pembahasan ........................................... 2
2.1 Pengertian HAM .................................. 2
2.2 Perkembangan HAM ........................... 3
2.3 Macam-Macam HAM ........................... 5
2.4 HAM dalam UU No. 39 Tahun 1999 ..... 6
2.5 Pelanggaran HAM................................. 6
BAB III Penutup ................................................ 10
3.1 Kesimpulan ......................................... 10
3.2 Daftar Pustaka ..................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang
dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak
kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi.
Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu
hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini.
HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada
era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup
tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita
melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau
pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Hak Asasi Manusia?
2. Perkembangan HAM
3. Macam-Macam HAM
4. Hak Asasi Manusia Menurut Undang-Undang
5. Apa itu pelanggaran HAM?

BAB II
1
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia
Secara harfiah hak asasi manusia (HAM) dapat dimaknakan sebagai hak-hak
yang dimiliki seseorang karena keberadaannya sebagai manusia. Hak-hak ini
bersumber dari pemikiran moral manusia dan diperlukan untuk menjaga harkat
dan martabat suatu individu sebagai seorang manusia. Dengan katalain, HAM
secara umum dapat diartikan sebagai hak-hak yang melekat pada diri segenap
manusia sehingga mereka diakui keberadaannya tanpa membedakan seks, ras,
warna kulit, bahasa, agama,politik, kewarganegaraan, kekayaan, dan kelahiran.

Berikut ini Pengertian HAM dari beberapa ahli :


 HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia, sesuai dengan kodratnya
(Kaelan: 2002).
 Menurut pendapat Jan Materson (dari komisi HAM PBB), dalam Teaching Human
Rights, UnitedNations sebagaimana dikutip Baharuddin Lopa menegaskan bahwa
HAM adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia, yang tanpanya manusia
mustahil dapat hidup sebagai manusia.
 John Locke menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh
Tuhan YangMaha Pencipta sebagai hak yang kodrati. (Mansyur Effendi, 1994).
 Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan
bahwa “HakAsasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat
dan keberadaan manusiasebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati,dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara,
hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat
dan martabat manusia.

2.2 Perkembangan Pemikiran HAM


Perkembangan HAM dibagi dalam 4 generasi,yaitu :
2
1. Generasi pertama berpendapat bahwa pemikiran HAM hanya berpusat pada
bidang hukum dan politik. Fokus pemikiran HAM generasi pertama pada bidang
hukum dan politik disebabkan oleh dampak dan situasi perang dunia II,
totaliterisme dan adanya keinginan Negara-negara yangbaru merdeka untuk
menciptakan sesuatu tertib hukum yang baru.
2. Generasi kedua pemikiran HAM tidak saja menuntut hak yuridis melainkan juga
hak-hak sosial, ekonomi, politik dan budaya. Jadi pemikiran HAM generasi kedua
menunjukan perluasan pengertian konsep dan cakupan hak asasi manusia. Pada
masa generasi kedua, hak yuridis kurang mendapat penekanan sehingga terjadi
ketidak seimbangan dengan hak sosial-budaya, hak ekonomi dan hak politik.
3. Generasi ketiga sebagai reaksi pemikiran HAM generasi kedua. Generasi ketiga
menjanjikan adanya kesatuan antara hak ekonomi, sosial, budaya, politik dan
hukum dalam suatu keranjang yang disebut dengan hak-hak melaksanakan
pembangunan. Dalam pelaksanaannya hasil pemikiran HAM generasi ketiga juga
mengalami ketidak seimbangan dimana terjadi penekanan terhadap hak ekonomi
dalam arti pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama, sedangkan hak
lainnya terabaikan sehingga menimbulkan banyak korban, karena banyak hak-hak
rakyat lainnya yang dilanggar.
4. Generasi keempat yang mengkritik peranan negara yang sangat dominant dalam
proses pembangunan yang terfokus pada pembangunan ekonomi dan
menimbulkan dampak negative seperti diabaikannya aspek kesejahteraan rakyat.
Selain itu program pembangunan yang dijalankan tidak berdasarkan kebutuhan
rakyat secara keseluruhan melainkan memenuhi kebutuhan sekelompok elit.
Pemikiran HAM generasi keempat dipelopori oleh Negara-negara dikawasan Asia
yang pada tahun 1983 melahirkan deklarasi hak asasi manusia yang disebut
Declaration of the basic Duties of Asia People and Government.

Perkembangan pemikiran HAM dunia bermula dari:


 Magna Charta

3
Pada umumnya para pakar di Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM di
kawasan Eropa dimulai dengan lahirnya magna Charta yang antara lain memuat
pandangan bahwa raja yang tadinya memiliki kekuasaan absolute (raja yang
menciptakan hukum, tetapi ia sendiri tidak terikat dengan hukum yang
dibuatnya), menjadi dibatasi kekuasaannya dan mulai dapat diminta pertanggung
jawabannya dimuka hukum (Mansyur Effendi,1994).
 The American declaration
Perkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan munculnya The American
Declaration of Independence yang lahir dari paham Rousseau dan Montesquuieu.
Mulailah dipertegas bahwa manusia adalah merdeka sejak di dalam perut ibunya,
sehingga tidaklah logis bila sesudah lahir ia harus dibelenggu.
 The French declaration
Selanjutnya, pada tahun 1789 lahirlah The French Declaration (Deklarasi
Perancis), dimana ketentuan tentang hak lebih dirinci lagi sebagaimana dimuat
dalam The Rule of Law yang antara lain berbunyi tidak boleh ada penangkapan
tanpa alasan yang sah. Dalam kaitan itu berlaku prinsip presumption of innocent,
artinya orang-orang yang ditangkap, kemudian ditahan dan dituduh, berhak
dinyatakan tidak bersalah, sampai ada keputusan pengadilan yang berkekuatan
hukum tetap yang menyatakan iabersalah.
 The four freedom
Ada empat hak kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat, hak kebebasan
memeluk agama dan beribadah sesuai dengan ajaran agama yang diperlukannya,
hak kebebasan dari kemiskinan dalam Pengertian setiap bangsa berusaha
mencapai tingkat kehidupan yang damai dan sejahtera bagi penduduknya, hak
kebebasan dari ketakutan, yang meliputi usaha, pengurangan persenjataan,
sehingga tidak satupun bangsa berada dalam posisi berkeinginan untuk
melakukan serangan terhadap Negara lain ( Mansyur Effendi,1994).

2.3 Macam-Macam Hak Asasi Manusia


1. Hak asasi pribadi / personal Right
-Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pindah tempat.
4
-Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat.
-Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan.
-Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan
kepercayaan yang diyakini masing-masing.
2. Hak asasi politik / Political Right
- Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan.
- hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan.
-Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik
lainnya.
- Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi.
3. Hak azasi hukum / Legal Equality Right
- Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan.
- Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / pns.
- Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum.
4. Hak azasi Ekonomi / Property Rigths
- Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli.
- Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak.
- Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll.
- Hak kebebasan untuk memiliki susuatu.
- Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak.
5. Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights
- Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan.
- Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan
penyelidikan di matahukum.
6. Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right
- Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan.
- Hak mendapatkan pengajaran.
- Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat.

2.4 Hak Asasi Manusia dalam UU No. 39 Tahun 1999


Hak asasi manusia di Indonesia didasarkan pada falsafah dan ideology pancasila, pembukaan UUD 1945,
batang tubuh UUD 1945, UU No. 39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia, dan UU No. 26 Tahun 2000
tentang pengadilan hak asasi manusia.UU No. 39 Tahun 1999 mencantumkan asas-asas dasar hak asasi
5
manusia diantaranya :Beberapa asas dasar hak asasi manusia yang tercantum dalam UU No. 39
Tahun1999 adalah:
a.Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan perlakuan hukum yang adil serta
mendapat kepastian hokum dan perlakuan yang sama didepan hukum.
b.Setiap orang berhak atas perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia,tanpa
diskriminasi.
c.Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi, pikiran danhati nurani,hak beragama,
hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dan persamaan di hadapan hukum, hak
untuk tidak dituntut atas dasar hokum yang berlakusurut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangidalam keadaan apa pun danoleh siapa pun.
d.Setiap orang diakui sebagai pribadi yang berhak menuntut dan memperoleh perlakuan serta
perlindungan yang sama sesuai dengan martabat kemanusiaannya di depan hukum.
e.Setiap orang berhak mendapat bantuan dan perlindungan yang adil dan pengadilan yang objektif dan
tidak berpihak.

2.5 Pelanggaran Hak Asasi Manusia / HAM


Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang
termasuk aparat negara baik disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian
yang secara hukum mengurangi,menghalangi, membatasi dan atau mencabut
HAM seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan
tidak didapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum
yang berlaku (UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM).Kasus pelanggaran HAM
ini dapat dikategorikan dalam dua jenis, yaitu :
a. Kasus pelanggaran HAM yang bersifat berat, meliputi :
 Pembunuhan masal (genosida)
 Pembunuhan sewenang-wenang atau di luar putusan pengadilan
 Penyiksaan
 Penghilangan orang secara paksa
 Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

b. Kasus pelanggaran HAM yang biasa, meliputi :


 Pemukulan
 Penganiayaan
 Pencemaran nama baik
 Menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya

6
 Menghilangkan nyawa orang lain

Beberapa Contoh Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia


a.Kasus Tanjung Priok (1984)
Kasus tanjung Priok terjadi tahun 1984 antara aparat dengan warga sekitar yang
berawal dari masalah SARA dan unsur politis. Dalam peristiwa ini diduga terjadi
pelanggaran HAM dimana terdapat ratusan korban meninggal dunia akibat
kekerasan dan penembakan.
b. Kasus terbunuhnya Marsinah
, seorang pekerja wanita PT Catur Putera Surya Porong, Jatim(1994)Marsinah
adalah salah satu korban pekerja dan aktivitas yang hak-hak pekerja di PT
CaturPutera Surya, Porong Jawa Timur. Dia meninggal secara mengenaskan dan
diduga menjadi korban pelanggaran HAM berupa penculikan, penganiayaan dan
pembunuhan.
c. Kasus terbunuhnya wartawan Udin dari harian umum bernas (1996)
Wartawan Udin (Fuad Muhammad Syafruddin) adalah seorang wartawan dari
harian Bernas yang diduga diculik, dianiaya oleh orang tak dikenal dan akhirnya
ditemukan sudah tewas.
d. Peristiwa Aceh (1990)
Peristiwa yang terjadi di Aceh sejak tahun 1990 telah banyak memakan korban,
baik dari pihak aparat maupun penduduk sipil yang tidak berdosa. Peristiwa Aceh
diduga dipicu oleh unsur politik dimana terdapat pihak-pihak tertentu yang
menginginkan Aceh merdeka.
e. Peristiwa penculikan para aktivis politik (1998)
Telah terjadi peristiwa penghilangan orang secara paksa (penculikan) terhadap
para aktivis yang menurut catatan Kontras ada 23 orang (1 orang meninggal, 9
orang dilepaskan, dan 13 orang lainnya masih hilang).
f. Peristiwa Trisakti dan Semanggi (1998)
Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998 (4 mahasiswa meninggal dan puluhan
lainnya luka-luka). Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998 (17
orang warga sipil meninggal)dan tragedi Semanggi II pada 24 September 1999 (1
orang mahasiswa meninggal dan 217 orangluka-luka).

7
g. Peristiwa kekerasan di Timor Timur pasca jejak pendapat (1999)
Kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia menjelang dan pasca jejak pendapat 1999
di timor timursecara resmi ditutup setelah penyerahan laporan komisi Kebenaran
dan Persahabatan (KKP)Indonesia - Timor Leste kepada dua kepala negara terkait.
h. Kasus Ambon (1999)
Peristiwa yang terjadi di Ambon ni berawal dari masalah sepele yang merambat
kemasalahSARA, sehingga dinamakan perang saudara dimana telah terjadi
penganiayaan danpembunuhan yang memakan banyak korban.
i. Kasus Poso (1998 –2000)
Telah terjadi bentrokan di Poso yang memakan banyak korban yang diakhiri
dengan bentuknyaForum Komunikasi Umat Beragama (FKAUB) di kabupaten Dati
II Poso.
j. Kasus Dayak dan Madura (2000)
Terjadi bentrokan antara suku dayak dan madura (pertikaian etnis) yang juga
memakan banyak korban dari kedua belah pihak.
k. Kasus TKI di Malaysia (2002)
Terjadi peristiwa penganiayaan terhadap Tenaga Kerja Wanita Indonesia dari
persoalan penganiayaan oleh majikan sampai gaji yang tidak dibayar.
l. Kasus bom Bali (2002) DAN beberapa tempat lainnya
Telah terjadi peristiwa pemboman di Bali, yaitu tahun 2002 dan tahun 2005 yang
dilakukan oleh teroris dengan menelan banyak korban rakyat sipil baik dari warga
negara asing maupun dari warga negara Indonesia sendiri.
J. Kasus Pembunuhan Aktivis HAM Munir
Kasus munir merupakan contoh lemahnya penegakkan HAM di Indonesia. Kasus
Munir juga merupakan hasil dari sisa-sisa pemerintahan orde baru yang saatitu
lebih bersifat otoriter.Seharusnya kasus Munir ini dijadikan suatu pelajaran untuk
bangsa ini agar meninggalkan cara-cara yang bersifat otoriter karena setiap
manusia atau warga Negara memiliki hak untuk memperoleh kebenaran, hak
hidup, hak memperoleh keadilan, dan hak atas rasa aman.
Selain itu dapat kita temukan pelanggaran HAM di sekitar kita yang menimpa
anak-anak.Misalnya banyak anak di bawah umur dipaksa untuk bekerja mencari
uang dalam memenuhi kebutuhannya antara lain menjadi pengamen di jalanan,

8
menjadi buruh, bahkan dieksploitasi untuk dipekerjakan yang tidak patut. Dari
anak-anak itu telah kehilangan hak anak yang berupa perlindungan oleh orang tua
, keluarga masyarakat dan Negara dari eksploitasi ekonomi dan pekerjaan. Ada
juga sejumlah kasus anak yang melanggar hokum misalkan
pencurian,penganiayaan, penggunaan narkoba, pemerkosaan, perampokan,
penjambretan, curanmor dan perkelahian.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan :
Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan anugerah yang diberikan Tuhan Yang Maha
Esa kepada seluruh manusia dan tak ada satupun orang pun yang dapat
mengganggu gugat, tidak terkecuali pemerintah. Jadi sudah sepatutnya
9
pemerintah memberikan apa yang seharusnya rakyat miliki yang diantaranya
adalah hak untuk mendapatkan keadilan dan kebenaran.Hak Asasi Manusia(HAM)
sendiri juga telah diatur didalam UU No. 39 Tahun1999 yang isinya mengenai hak-
hak yang dimiliki rakyat di Indonesia yaitu Hak hidup, Hak berkeluarga dan
melanjutkan keturunan, Hak mengembangkan diri, Hak memperoleh keadilan,
Hak atas kebebasan pribadi, Hak atas rasa aman, Hak atas kesejahteraan, Hak
turut serta dalam pemerintah, Hak wanita dan Hak anak.Pelanggaran HAM adalah
setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik
disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum
mengurangi,menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM seseorang atau
kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang berlaku.

Daftar Pustaka
Internet :
 http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2010/01/hak_asasi_manusia_dan_hubungan_internasional.pdf
 www.terpopuler.net/pengertian-hak-asasi-manusia-ham
 kasuskorupsimakananobatham.blogspot.com/2011/01/kasus-kasus-pelanggaran-ham-di.html
 gurupkn.wordpress.com/2008/02/22/pengertian-pengertian-hak-asasi-manusia/
 www.scribd.com/doc/54785849/Makalah-Pelanggaran-HAM-KASUS-MUNIR
10
11

Anda mungkin juga menyukai