Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HAK ASASI MANUSIA

Guru :
TUBER, S.Pd

DIBUAT OLEH :
BIMA FEBRIYANO

KELAS XI IPA 2

SMA NEGERI 1 SERAWAI


Daftar Isi
I. Pendahuluan .....................................................................................3
I.1 Latar Belakang...................................................................................3
I.2 Rumusan Masalah..............................................................................3
II. Pembahasan .....................................................................................4-11
II.1 Pengertian HAM.....4
II.2 Perkembangan HAM...............................................................................4
II.3 Macam-Macam HAM.............................................................................6
II.4 HAM dalam UU No. 39 Tahun 1999......................................................7
II.5 Pelanggaran HAM. .8
III. Penutup ...................................................................................................10
III.1 Kesimpulan 12
III.2 Daftar Pustaka ...................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam penerapannya
berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan interaksinya
antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah
HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi
ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada era
sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan
kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM
terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri. Dalam
hal ini penulis merasa tertarik untuk membuat makalah tentang HAM. Maka dengan ini penulis
mengambil judul “Hak Asasi Manusia”.

1.2 Rumusan Masalah


Masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan Hak Asasi Manusia?
2. Perkembangan HAM
3. Macam-Macam HAM
4. Hak Asasi Manusia Menurut Undang-Undang
5. Apa itu pelanggaran HAM?
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Hak Asasi Manusia


Secara harfiah hak asasi manusia (HAM) dapat dimaknakan sebagai hak-hak yang dimiliki
seseorang karena keberadaannya sebagai manusia. Hak-hak ini bersumber dari pemikiran moral
manusia dan diperlukan untuk menjaga harkat dan martabat suatu individu sebagai seorang
manusia. Dengan kata lain, HAM secara umum dapat diartikan sebagai hak-hak yang melekat
pada diri segenap manusia sehingga mereka diakui keberadaannya tanpa membedakan seks, ras,
warna kulit, bahasa, agama, politik, kewarganegaraan, kekayaan, dan kelahiran.

Berikut ini Pengertian HAM dari beberapa ahli :


 HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia, sesuai dengan kodratnya
(Kaelan: 2002).
 Menurut pendapat Jan Materson (dari komisi HAM PBB), dalam Teaching Human
Rights, United Nations sebagaimana dikutip Baharuddin Lopa menegaskan bahwa HAM
adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia, yang tanpanya manusia mustahil dapat
hidup sebagai manusia.
 John Locke menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh
Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati. (Mansyur Effendi, 1994).
 Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa
“Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang
wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan

2.2 Perkembangan Pemikiran HAM


Perkembangan HAM dibagi dalam 4 generasi, yaitu :
1. Generasi pertama berpendapat bahwa pemikiran HAM hanya berpusat pada bidang
hukum dan politik. Fokus pemikiran HAM generasi pertama pada bidang hukum dan
politik disebabkan oleh dampak dan situasi perang dunia II, totaliterisme dan adanya
keinginan Negara-negara yang baru merdeka untuk menciptakan sesuatu tertib hukum
yang baru.
2. Generasi kedua pemikiran HAM tidak saja menuntut hak yuridis melainkan juga hak-hak
sosial, ekonomi, politik dan budaya. Jadi pemikiran HAM generasi kedua menunjukan
perluasan pengertian konsep dan cakupan hak asasi manusia. Pada masa generasi kedua,
hak yuridis kurang mendapat penekanan sehingga terjadi ketidakseimbangan dengan hak
sosial-budaya, hak ekonomi dan hak politik.
3. Generasi ketiga sebagai reaksi pemikiran HAM generasi kedua. Generasi ketiga
menjanjikan adanya kesatuan antara hak ekonomi, sosial, budaya, politik dan hukum
dalam suatu keranjang yang disebut dengan hak-hak melaksanakan pembangunan. Dalam
pelaksanaannya hasil pemikiran HAM generasi ketiga juga mengalami
ketidakseimbangan dimana terjadi penekanan terhadap hak ekonomi dalam arti
pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama, sedangkan hak lainnya terabaikan
sehingga menimbulkan banyak korban, karena banyak hak-hak rakyat lainnya yang
dilanggar.
4. Generasi keempat yang mengkritik peranan negara yang sangat dominant dalam proses
pembangunan yang terfokus pada pembangunan ekonomi dan menimbulkan dampak
negative seperti diabaikannya aspek kesejahteraan rakyat. Selain itu program
pembangunan yang dijalankan tidak berdasarkan kebutuhan rakyat secara keseluruhan
melainkan memenuhi kebutuhan sekelompok elit. Pemikiran HAM generasi keempat
dipelopori oleh Negara-negara di kawasan Asia yang pada tahun 1983 melahirkan
deklarasi hak asasi manusia yang disebut Declaration of the basic Duties of Asia People
and Government

Perkembangan pemikiran HAM dunia bermula dari:


 Magna Charta
Pada umumnya para pakar di Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM di kawasan Eropa
dimulai dengan lahirnya magna Charta yang antara lain memuat pandangan bahwa raja yang
tadinya memiliki kekuasaan absolute (raja yang menciptakan hukum, tetapi ia sendiri tidak
terikat dengan hukum yang dibuatnya), menjadi dibatasi kekuasaannya dan mulai dapat diminta
pertanggung jawabannya dimuka hukum(Mansyur Effendi,1994).
 The American declaration
Perkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan munculnya The American Declaration of
Independence yang lahir dari paham Rousseau dan Montesquuieu. Mulailah dipertegas bahwa
manusia adalah merdeka sejak di dalam perut ibunya, sehingga tidaklah logis bila sesudah lahir
ia harus dibelenggu.
 The French declaration
Selanjutnya, pada tahun 1789 lahirlah The French Declaration (Deklarasi Perancis), dimana
ketentuan tentang hak lebih dirinci lagi sebagaimana dimuat dalam The Rule of Law yang antara
lain berbunyi tidak boleh ada penangkapan tanpa alasan yang sah. Dalam kaitan itu berlaku
prinsip presumption of innocent, artinya orang-orang yang ditangkap, kemudian ditahan dan
dituduh, berhak dinyatakan tidak bersalah, sampai ada keputusan pengadilan yang berkekuatan
hukum tetap yang menyatakan ia bersalah.
 The four freedom
Ada empat hak kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat, hak kebebasan memeluk agama
dan beribadah sesuai dengan ajaran agama yang diperlukannya, hak kebebasan dari kemiskinan
dalam Pengertian setiap bangsa berusaha mencapai tingkat kehidupan yang damai dan sejahtera
bagi penduduknya, hak kebebasan dari ketakutan, yang meliputi usaha, pengurangan
persenjataan, sehingga tidak satupun bangsa berada dalam posisi berkeinginan untuk melakukan
serangan terhadap Negara lain ( Mansyur Effendi,1994).

2.3 Macam-Macam Hak Asasi Manusia


1. Hak asasi pribadi / personal Right
- Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pndah tempat
- Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat
- Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan
- Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan yang
diyakini masing-masing

2. Hak asasi politik / Political Right


- Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan
- hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
- Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik lainnya
- Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi

3. Hak azasi hukum / Legal Equality Right


- Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
- Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / pns
- Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum

4. Hak azasi Ekonomi / Property Rigths


- Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli
- Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak
- Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll
- Hak kebebasan untuk memiliki susuatu
- Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak

5. Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights


- Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan
- Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan penyelidikan di
mata hukum.

6. Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right


- Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan
- Hak mendapatkan pengajaran
- Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat

2.4 Hak Asasi Manusia dalam UU No. 39 Tahun 1999


Hak asasi manusia di Indonesia didasarkan pada falsafah dan ideology pancasila, pembukaan
UUD 1945, batang tubuh UUD 1945, UU No. 39 Tahun 1999 tentanghak asasi manusia, dan UU
No. 26 Tahun 2000 tentang pengadilan hak asasimanusia.UU No. 39 Tahun 1999 mencantumkan
asas-asas dasar hak asasi manusiadiantaranya:Beberapa asas dasar hak asasi manusia yang
tercantum dalam UU No. 39 Tahun1999 adalah:
a. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan perlakuanhokum yang
adil serta mendapat kepastian hokum dan perlakuan yang sama didepan hukum.

b. Setiap orang berhak atas perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia,
tanpa diskriminasi.

c. Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi, pikiran danhati nurani,
hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dan
persamaan di hadapan hukum, hak untuk tidak dituntut atas dasar hokum yang berlaku
surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangidalam keadaan apa pun dan
oleh siapa pun.

d. Setiap orang diakui sebagai pribadi yang berhak menuntut dan memperoleh perlakuan
serta perlindungan yang sama sesuai dengan martabatkemanusiaannya di depan hukum.

e. Setiap orang berhak mendapat bantuan dan perlindungan yang adil dan pengadilan yang
objektif dan tidak berpihak.

2.5 Pelanggaran Hak Asasi Manusia / HAM


Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat
negara baik disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM seseorang atau kelompok orang yang dijamin
oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh
penyelesaian hukum yang berlaku (UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM).
Kasus pelanggaran HAM ini dapat dikategorikan dalam dua jenis, yaitu :
a. Kasus pelanggaran HAM yang bersifat berat, meliputi :
 Pembunuhan masal (genosida)
 Pembunuhan sewenang-wenang atau di luar putusan pengadilan
 Penyiksaan
 Penghilangan orang secara paksa
 Perbudakan atau diskriminasi yang dilakukan secara sistematis

b. Kasus pelanggaran HAM yang biasa, meliputi :


 Pemukulan
 Penganiayaan
 Pencemaran nama baik
 Menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya
 Menghilangkan nyawa orang lain

Beberapa Contoh Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia

a. Kasus Tanjung Priok (1984)


Kasus tanjung Priok terjadi tahun 1984 antara aparat dengan warga sekitar yang berawal dari
masalah SARA dan unsur politis. Dalam peristiwa ini diduga terjadi pelanggaran HAM dimana
terdapat rarusan korban meninggal dunia akibat kekerasan dan penembakan.
b. Kasus terbunuhnya Marsinah, seorang pekerja wanita PT Catur Putera Surya Porong, Jatim
(1994)
Marsinah adalah salah satu korban pekerja dan aktivitas yang hak-hak pekerja di PT Catur Putera
Surya, Porong Jawa Timur. Dia meninggal secara mengenaskan dan diduga menjadi korban
pelanggaran HAM berupa penculikan, penganiayaan dan pembunuhan.

c. Kasus terbunuhnya wartawan Udin dari harian umum bernas (1996)


Wartawan Udin (Fuad Muhammad Syafruddin) adalah seorang wartawan dari harian Bernas
yang diduga diculik, dianiaya oleh orang tak dikenal dan akhirnya ditemukan sudah tewas.

d. Peristiwa Aceh (1990)


Peristiwa yang terjadi di Aceh sejak tahun 1990 telah banyak memakan korban, baik dari pihak
aparat maupun penduduk sipil yang tidak berdosa. Peristiwa Aceh diduga dipicu oleh unsur
politik dimana terdapat pihak-pihak tertentu yang menginginkan Aceh merdeka.

e. Peristiwa penculikan para aktivis politik (1998)


Telah terjadi peristiwa penghilangan orang secara paksa (penculikan) terhadap para aktivis yang
menurut catatan Kontras ada 23 orang (1 orang meninggal, 9 orang dilepaskan, dan 13 orang
lainnya masih hilang).

f. Peristiwa Trisakti dan Semanggi (1998)


Tragedi Trisakti terjadi pada 12 Mei 1998 (4 mahasiswa meninggal dan puluhan lainnya luka-
luka). Tragedi Semanggi I terjadi pada 11-13 November 1998 (17 orang warga sipil meninggal)
dan tragedi Semanggi II pada 24 September 1999 (1 orang mahasiswa meninggal dan 217 orang
luka-luka).

g. Peristiwa kekerasan di Timor Timur pasca jejak pendapat (1999)


Kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia menjelang dan pasca jejak pendapat 1999 di timor timur
secara resmi ditutup setelah penyerahan laporan komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP)
Indonesia - Timor Leste kepada dua kepala negara terkait.

h. Kasus Ambon (1999)


Peristiwa yang terjadi di Ambon ni berawal dari masalah sepele yang merambat kemasalah
SARA, sehingga dinamakan perang saudara dimana telah terjadi penganiayaan dan pembunuhan
yang memakan banyak korban.

i. Kasus Poso (1998 – 2000)


Telah terjadi bentrokan di Poso yang memakan banyak korban yang diakhiri dengan bentuknya
Forum Komunikasi Umat Beragama (FKAUB) di kabupaten Dati II Poso.

j. Kasus Dayak dan Madura (2000)


Terjadi bentrokan antara suku dayak dan madura (pertikaian etnis) yang juga memakan banyak
korban dari kedua belah pihak.
k. Kasus TKI di Malaysia (2002)
Terjadi peristiwa penganiayaan terhadap Tenaga Kerja Wanita Indonesia dari persoalan
penganiayaan oleh majikan sampai gaji yang tidak dibayar.

l. Kasus bom Bali (2002) DAN beberapa tempat lainnya


Telah terjadi peristiwa pemboman di Bali, yaitu tahun 2002 dan tahun 2005 yang dilakukan oleh
teroris dengan menelan banyak korban rakyat sipil baik dari warga negara asing maupun dari
warga negara Indonesia sendiri.
J. Kasus Pembunuhan Aktivis HAM Munir
Kasus munir merupakan contoh lemahnya penegakkan HAM di Indonesia. Kasus Munir juga
merupakan hasil dari sisa-sisa pemerintahan orde baru yang saatitu lebih bersifat otoriter.
Seharusnya kasus Munir ini dijadikan suatu pelajaran untuk bangsa ini agar meninggalkan cara-
cara yang bersifat otoriter karena setiap manusia atau warga Negara memiliki hak untuk
memperoleh kebenaran, hak hidup, hak memperoleh keadilan, dan hak atas rasa aman.
Sedangkan bangsa Indonesia saat ini.

Selain itu dapat kita temukan pelanggaran HAM di sekitar kita yang menimpa anak-anak.
Misalnya banyak anak di bawah umur dipaksa untuk bekerja mencari uang dalam memenuhi
kebutuhannya antara lain menjadi pengamen di jalanan, menjadi buruh, bahkan dieksploitasi
untuk dipekerjakan yang tidak patut. Dari anak-anak itu telah kehilangan hak anak yang berupa
perlindungan oleh orang tua , keluarga masyarakat dan Negara dari eksploitasi ekonomi dan
pekerjaan. Ada juga sejumlah kasus anak yang melanggar hokum misalkan pencurian,
penganiayaan, penggunaan narkoba, pemerkosaan, perampokan, penjambretan, curanmor dan
perkelahian.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan :
Hak Asasi Manusia(HAM) merupakan anugerah yang diberikan Tuhan YangMaha Esa kepada
seluruh manusia dan tak ada satupun orang pun yang dapatmengganggu gugat, tidak terkecuali
pemerintah. Jadi sudah sepatutnya pemerintahmemberikan apa yang seharusnya rakyat miliki
yang diantaranya adalah hak untuk mendapatkan keadilan dan kebenaran.

Hak Asasi Manusia(HAM) sendiri juga telah diatur didalam UU No. 39 Tahun1999 yang isinya
mengenai hak-hak yang dimiliki rakyat di Indonesia yaitu Hak hidup, Hak berkeluarga dan
melanjutkan keturunan, Hak mengembangkan diri, Hak memperoleh keadilan, Hak atas
kebebasan pribadi, Hak atas rasa aman, Hak ataskesejahteraan, Hak turut serta dalam
pemerintah, Hak wanita dan Hak anak.

Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat
negara baik disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM seseorang atau kelompok orang yang dijamin
oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh
penyelesaian hukum yang berlaku
Daftar Pustaka
Internet :
 http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/01/
hak_asasi_manusia_dan_hubungan_internasional.pdf
 www.terpopuler.net/pengertian-hak-asasi-manusia-ham
 kasuskorupsimakananobatham.blogspot.com/2011/01/kasus-kasus-pelanggaran-ham-
di.html
 gurupkn.wordpress.com/2008/02/22/pengertian-pengertian-hak-asasi-manusia/
 www.scribd.com/doc/54785849/Makalah-Pelanggaran-HAM-KASUS-MUNIR

Anda mungkin juga menyukai