OLEH:
KELOMPOK 2
FAJARRULLOH AKBAR
(1431120103)
(1431120068)
MOCHAMMAD HUDA
(1431120016)
MUHAMMAD ROSUL
(1431120047)
BAB I
PENDAHULUAN
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah yang berjudul Hak Asasi Manusia
ini antara lain adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)
2. Untuk mengetahui jenis-jenis Hak Asasi Manusia (HAM)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Hak Asasi Manusia
2.1.1 Pengertian Hak Asasi Manusia
Menurut Teaching of Human Rights yang diterbitkan oleh PBB, hak asasi
manusia adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia, yang tanpanya manusia
mustahil dapat hidup sebagai manusia.
Menurut Suproatnoko (2008;125), hak asasi manusia adalah hak dasar milik
manusia, bersifat universal sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa sejak hidup dalam
kandungan atau rahim, dan hak kodrati atau asasi yang tidak dapat dipisahkan dari
eksistensi pribadi manusia itu sendiri.
Sedangkan menurut John Locke, hak asasi manusia adalah hak-hak yang
diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai sesuatu yang bersifat
kodrati. Hak asasi manusia ini tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 39 tahun
1999 pasal 1 yang berbunyi bahwa HAM adalah seperangkat hak yang melekat
pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugrah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh
Negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan
harkat dan martabat manusia.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hak asasi manusia (HAM) adalah hak yang
melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup
dan tidak dapat diganggu gugat oleh siapa pun.
2.1.2 Jenis-jenis Hak Asasi Manusia
Hak Asasi Manusia dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Hak asasi pribadi / personal Right
- Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pindah tempat
- Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat
- Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan
- Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan
kepercayaan yang diyakini masing-masing
2. Hak asasi politik / Political Right
- Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan
- Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
- Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik
lainnya
- Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi
3. Hak asasi hukum / Legal Equality Right
- Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
- Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil /PNS
- Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum
4. Hak asasi Ekonomi / Property Rigths
- Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli
- Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak
- Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll
- Hak kebebasan untuk memiliki susuatu
- Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak
5. Hak Asasi Peradilan / Procedural Rights
- Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan
- Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan
dan penyelidikan di mata hukum.
6. Hak asasi sosial budaya / Social Culture Right
- Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan
- Hak mendapatkan pengajaran
- Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat
2.2 Sejarah dan Perkembangan HAM
Hak asasi manusia sebagai gagasan, paradigma serta kerangka konseptual tidak
lahir secara tiba-tiba sebagaimana kita lihat dalam Universal Declaration of Human
Right 10 Desember 1948, namun melalui suatu proses yang cukup panjang dalam
sejarah peradaban manusia. Dari perspektif sejarah deklarasi yang ditandatangani
oleh Mejelis Umum PBB dihayati sebagai suatu pengakuan yuridis formal dan
merupakan titik kulminasi perjuangan sebagian besar umat manusia di belahan dunia
khsuusnya yang tergabung dalam perserikatan bangsa-bangsa. Upaya konseptualisasi
hak-hak asasi manusia, baik di Barat maupun di Timur meskipun upaya tersebut
masih bersifat lokal, parsial dan sporadikal.
Pada zaman Yunani Kuno Plato telah memaklumkan kepada warga polisnya,
bahwa kesejahteraan bersama akan tercapai manakala setiap warganya melaksanakan
hak dan kewajibannya masing-masing.
Dalam akar kebudayaan indonesiapun pengakuan serta penghormatan tentang
hak asasi manusia telah dimulai berkembang, misalnya dalam masyarakat. Jawa telah
dikenal tradisi Hak pepe, yaitu hak warga desa yang diakui dan dihormati oleh
penguasa, seperti mengemukakan pendapat, walaupun hak tersebut bertentangan
dengan kemauan penguasa (baut & Beny, 1988 : 3)
Awal perkembangan hak asasi manusia dimulai tatkala ditandatangani Magna
Charta (1215), oleh raja John Leckland. Kemudian juga penandatanganan petition of
right pada tahun 1628 oleh raja Charles I. dalam hubungan ini raja berhadapan
dengan utusan rakyat (house of commons). Dalam hubungan inilah maka
perkembangan hak asasi manusia itu sangat erat hubungannya dengan perkembangan
demokrasi. Setelah itu perjuangan yang lebih nyata pada penandatangan bill of right,
oleh raja Willem III pada tahun 1986, sebagai hasil dari pergolakan politik yang
dahsyat yang disebut sebagai the Glorious Revolution. Peristiwa ini tidak saja sebagai
suatu kemenangan parlemen atas raja, melainkan juga merupakan kemenangan rakyat
dalam pergolakan yang menyertai pergolakan Bill of right yang berlangsung selama
60 tahun (Asshiddqie, 2006 : 86). Perkembangan selanjutnya perjuangan hak asasi
manusia dipengaruhi oleh pemikiran filsuf inggris John Locke yang berpendapat
bahwa manusia tidaklah secara absolut menyerahkan hak-hak individunya kepada
penguasa. Hak hak yang diserahkan kepada penguasa adalah hak hak yang
berkaitan dengan perjanjian tentang negara, adapun hak-hak lainnya tetap berada
pada masing-masing individu.
2.2.1 Piagam Madinah
Dengan Piagam Madinah ini, persekutuan lama antara orang Yahudi dan
kabilah Arab yang sudah masuk Islam dipandang tidak berlaku lagi sehingga
kesalahan golongan Yahudi tidak ditanggung oleh sekutu lama mereka dari kabilah
yang sudah masuk Islam.
2.2.2 Di Amerika
Pemikiran filsuf John Locke (1632-1704) yang merumuskan hak-hak
alam,seperti hak atas hidup, kebebasan, dan milik (life, liberty, and property)
mengilhami sekaligus menjadi pegangan bagi rakyat Amerika sewaktu memberontak
melawan penguasa Inggris pada tahun 1776. Pemikiran John Locke mengenai hak
hak dasar ini terlihat jelas dalam Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat yang
dikenal dengan DECLARATION OF INDEPENDENCE OF THE UNITED STATES.
Revolusi Amerika dengan Declaration of Independence-nya tanggal 4 Juli
1776, suatu deklarasi kemerdekaan yang diumumkan secara aklamasi oleh 13 negara
bagian, merupakan pula piagam hak hak asasi manusia karena mengandung
pernyataan Bahwa sesungguhnya semua bangsa diciptakan sama derajat oleh Maha
Pencipta. Bahwa semua manusia dianugerahi oleh Penciptanya hak hidup,
kemerdekaan, dan kebebasan untuk menikmati kebahagiaan.
John Locke menggambarkan keadaan status naturalis, ketika manusia telah
memiliki hak-hak dasar secara perorangan. Dalam keadaan bersama-sama, hidup
lebih maju seperti yang disebut dengan status civilis, locke berpendapat bahwa
manusia yang berkedudukan sebagai warga negara hak-hak dasarnya dilindungi oleh
negara.
Declaration of Independence di Amerika Serikat menempatkan Amerika
sebagai negara yang memberi perlindungan dan jaminan hak-hak asasi manusia
dalam konstitusinya, kendatipun secara resmi rakyat Perancis sudah lebih dulu
memulainya sejak masa Rousseau. Kesemuanya atas jasa presiden Thomas Jefferson
presiden Amerika Serikat lainnya yang terkenal sebagai pendekar hak asasi
manusia adalah Abraham Lincoln, kemudian Woodrow Wilson dan Jimmy Carter.
MAGNA CHARTA
Pada awal abad XII Raja Richard yang dikenal adil dan bijaksana telah
diganti oleh Raja John Lackland yang bertindak sewenangwenang terhadap rakyat
dan para bangsawan. Tindakan sewenang-wenang Raja John tersebut mengakibatkan
rasa tidak puas dari para bangsawan yang akhirnya berhasil mengajak Raja John
untuk membuat suatu perjanjian yang disebut Magna Charta atau Piagam Agung.
Magna Charta dicetuskan pada 15 Juni 1215 yang prinsip dasarnya memuat
pembatasan kekuasaan raja dan hak asasi manusia lebih penting daripada kedaulatan
raja. Tak seorang pun dari warga negara merdeka dapat ditahan atau dirampas harta
kekayaannya atau diasingkan atau dengan cara apapun dirampas hak-haknya, kecuali
berdasarkan pertimbangan hukum. Piagam Magna Charta itu menandakan
kemenangan telah diraih sebab hak-hak tertentu yang prinsip telah diakui dan dijamin
oleh pemerintah. Piagam tersebut menjadi lambang munculnya perlindungan terhadap
hak-hak asasi karena ia mengajarkan bahwa hukum dan undang-undang derajatnya
lebih tinggi daripada kekuasaan raja.
Isi Magna Charta adalah sebagai berikut :
1.
2.
Raja berjanji kepada penduduk kerajaan yang bebas untuk memberikan hak-hak
sebagi berikut :
a) Para petugas keamanan dan pemungut pajak akan menghormati hak-hak
penduduk.
b) Polisi ataupun jaksa tidak dapat menuntut seseorang tanpa bukti dan saksi
yang sah.
c) Seseorang yang bukan budak tidak akan ditahan, ditangkap, dinyatakan
bersalah tanpa perlindungan negara dan tanpa alasan hukum sebagai dasar
tindakannya.
d) Apabila seseorang tanpa perlindungan hukum sudah terlanjur ditahan, raja
berjanji akan mengoreksi kesalahannya.
PETITION OF RIGHTS
Pada dasarnya Petition of Rights berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai
hak-hak rakyat beserta jaminannya. Petisi ini diajukan oleh para bangsawan kepada
11
raja di depan parlemen pada tahun 1628. Isinya secara garis besar menuntut hak-hak
sebagai berikut :
a) Pajak dan pungutan istimewa harus disertai persetujuan.
b) Warga negara tidak boleh dipaksakan menerima tentara di rumahnya.
c) Tentara tidak boleh menggunakan hukum perang dalam keadaan damai.
HOBEAS CORPUS ACT
Hobeas Corpus Act adalah undang- undang yang mengatur tentang
penahanan seseorang dibuat pada tahun 1679. Isinya adalah sebagai berikut :
a)
Seseorang yang ditahan segera diperiksa dalam waktu 2 hari setelah penahanan.
b) Alasan penahanan seseorang harus disertai bukti yang sah menurut hukum.
BILL OF RIGHTS
Bill of Rights merupakan undang-undang yang dicetuskan tahun 1689 dan
diterima parlemen Inggris, yang isinya mengatur tentang :
a)
Yang artinya Hak Asasi Manusia mendapat jaminan kuat dari falsafah bangsa, yakni
Pancasila. Bermuara pada Pancasila dimaksudkan bahwa pelaksanaan hak asasi
manusia tersebut harus memperhatikan garis-garis yang telah ditentukan dalam
ketentuan falsafah Pancasila. Bagi bangsa Indonesia, melaksanakan hak asasi
manusia bukan berarti melaksanakan dengan sebebas-bebasnya, melainkan harus
memperhatikan ketentuan-ketentuan yang terkandung dalam pandangan hidup bangsa
Indonesia, yaitu Pancasila. Hal ini disebabkan pada dasarnya memang tidak ada hak
yang dapat dilaksanakan secara mutlak tanpa memperhatikan hak orang lain.
12
Setiap hak akan dibatasi oleh hak orang lain. Jika dalam melaksanakan hak,
kita tidak memperhatikan hak orang lain,maka yang terjadi adalah benturan hak atau
kepentingan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Negara Republik Indonesia mengakui dan menjunjung tinggi hak asasi
manusia dan kebebasan dasar manusia sebagai hak yang secara kodrati melekat dan
tidak terpisah dari manusia yang harus dilindungi, dihormati, dan ditegakkan demi
peningkatan martabat kemanusisan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan kecerdasan serta
keadilan.
Berbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki Negara Republik
Indonesia,yakni:
a)
b)
c)
Hak hak asasi pribadi (personal rights) yang meliputi kebebasan menyatakan
pendapat, kebebasan memeluk agama, dan kebebasan bergerak.
2.
Hak hak asasi ekonomi (property rights) yang meliputi hak untuk memiliki
sesuatu, hak untuk membeli dan menjual serta memanfaatkannya.
3.
Hak hak asasi politik (political rights) yaitu hak untuk ikut serta dalam
pemerintahan, hak pilih (dipilih dan memilih dalam pemilu) dan hak untuk
mendirikan partai politik.
4.
Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan ( rights of legal equality).
5.
Hak hak asasi sosial dan kebudayaan ( social and culture rights). Misalnya
hak untuk memilih pendidikan dan hak untukmengembangkan kebudayaan.
6.
Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan
(procedural rights). Misalnya peraturan dalam hal penahanan, penangkapan,
penggeledahan, dan peradilan.
13
Secara konkret untuk pertama kali Hak Asasi Manusia dituangkan dalam
Piagam Hak Asasi Manusia sebagai lampiran Ketetapan Permusyawarahan Rakyat
Republik Indonesia Nomor XVII/MPR/1998.
2.2 HAM dalam Pancasila dan UUD NRI Th. 1945
2.2.1 Pemahaman HAM dalam Pancasila
Hak-hak asasi manusia dalam Pancasila dirumuskan dalam pembukaan UUD
1945 dan terperinci di dalam batang tubuh UUD 1945 yang merupakan hukum dasar
konstitusional dan fundamental tentang dasar filsafat negara Republik Indonesia serat
pedoman hidup bangsa Indonesia, terdapat pula ajaran pokok warga negara
Indonesia. Yang pertama ialah perumusan ayat ke 1 pembukaan UUD tentang hak
kemerdekaan yang dimiliki oleh segala bangsa didunia. Oleh sebab itu penjajahan di
atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan.
Hubungan antara Hak asasi manusia dengan Pancasila dapat dijabarkan
Sebagai berikut :
1.
Sila ketuhanan yang maha Esa menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk
agama , melaksanakan ibadah dan menghormati perbedaan agama.
2.
Sila kemanusiaan yang adil dan beradab menempatkan hak setiap warga
negara pada kedudukan yang sama dalam hukum serta serta memiliki
kewajiban dan hak-hak yang sama untuk mendapat jaminan dan perlindungan
undang-undang.
3.
4.
Sila
Kerakyatan
yang
dipimpin
oleh
hikmat
kebijaksanaan
dalam
14
yang
membelenggu
hak-hak partisipasi
masyarakat.
5.
Sila Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia mengakui hak milik
perorangan dan dilindungi pemanfaatannya oleh negara serta memberi
kesempatan sebesar-besarnya pada masyarakat.
15
Amandemen
Pasal
28
pikiran dengan
28D ayat 1
28F
Hak atas
pengakuan,
jaminan,
perlindungan, dan
kepastian hukum
yang adil serta
perlakuan yang
sama di hadapan
hukum
Hak atas
kesempatan sama
dalam
pemerintahan
Hak atas status
kewarganegaraan
dan hak berpindah
Kebebasan
beragama
Hak atas kebebasan
meyakini
kepercayaan,
menyatakan pikiran
dan sikap, sesuai
dengan hati
nuraninya
Hak atas kebebasan
berserikat,
berkumpul, dan
mengeluarkan
pendapat
Hak untuk
berkomunikasi dan
memperoleh
informasi
Hak atas rasa aman
dan bebas dari
29 ayat (2)
Hak
Ekonomi
Sosial dan
Budaya
ancaman
Bebas dari
penyiksaan
Hak memperoleh
suaka politik
Hak untuk tidak
diperbudak
Hak untuk diakui
sebagai pribadi di
hadapan hukum
Hak untuk tidak
dituntut atas dasar
hukum yang
berlaku surut
Hak untuk tidak
diperlakukan
diskriminatif
Hak untuk memiliki 18B ayat (2)
keturunan
Hak anak
27 ayat (2)
Pengakuan
hukum dan hak
adat tradisional
Hak atas
pekerjaan dan
penghidupan yang
Pemenuhan
kebutuhan dasar
dan pendidikan
31
Hak untuk
memajukan dirinya
secara kolektif
32 ayat (1)
layak
Hak atas
pendidikan
kebebasan
masyarakat dalam
memelihara dan
mengembangkan
33 ayat (3)
nilai-nilai budaya
Hak atas akses
sumberdaya alam
untuk
kesejahteraan
34 ayat (1)
rakyat
Hak untuk
mendapat
pemeliharaan bagi
fakir miskin dan
34 ayat (2)
anak-anak
Hak atas jaminan
34 ayat (3)
sosial
Hak atas
19
pelayanan
kesehatan
UUD 1945 pasca amandemen telah mengadopsi jauh lebih banyak dan
lengkap dibandingkan sebelumnya, baik menyangkut hak-hak sipil dan politik
maupun hak-hak ekonomi, sosial dan budaya. Banyak sekali ditemukan kesamaan
substantif sejumlah pasal-pasal hak asasi manusia, baik di dalam maupun di luar Bab
XIA, sehingga secara konseptual tumpang tindih, repetitif dan tidak ramping
20
21
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia
sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat oleh
siapa pun.
Jenis-jenis HAM antara lain sebagai berikut :
1. Hak hak asasi pribadi (personal rights)
2. Hak asasi politik (political right)
3. Hak asasi ekonomi (property right)
4. Hak asasi sosial dan kebudayaan (social and cultural right)
5. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan
pemerintahan ( rights of legal equality).
6. Hak asasi untuk mendapatkan perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan
(procedural rights).
Hubungan antara Hak asasi manusia dengan Pancasila dapat dijabarkan Sebagai
berikut :
1. Sila ketuhanan yang maha Esa menjamin hak kemerdekaan untuk memeluk
agama , melaksanakan ibadah dan menghormati perbedaan agama.
2. Sila kemanusiaan yang adil dan beradab menempatkan hak setiap warga negara
pada kedudukan yang sama dalam hukum
3. Sila persatuan indonesia mengamanatkan adanya unsur pemersatu diantara warga
Negara
4. Sila
Kerakyatan
yang
dipimpin
oleh
hikmat
kebijaksanaan
dalam
22
Perkembangan lebih lanjut tentang HAM terjadi pada Amandemen Kedua UUD
1945. Pada amandemen kedua ini ketentuan mengenai HAM mengalami perubahan
yang cukup signifikan, merinci HAM secara lebih detail, terang-terangan dan
eksplisit. HAM sudah diletakkan secara normative di dalam Pembukaan UUD 1945
dan secara rinci dijabarkan di dalam pasal-pasal UUD, yakni pasal 28A sampai 28J.
3.2 SARAN
Adapun saran yang dapat kami sampaikan dari hasil penulisan makalah
yang berjudul Hak Asasi Manusia ini antara lain :
Diharapkan
kepada
Pemerintah
dan
Instansi
yang
berkenaan
dengan
perlindungan Hak Asasi Manusia dapat menentukan dan menetapkan kebijakan sesuai
dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini. Dalam menentukan kebijakan perundangundangan jangan hanya melihat satu sisi saja.
undang tentang Hak Asasi Manusia yang berlaku saat ini tidak mampu memberikan
bantuan yang berarti bagi orang-orang yang tertindas.
23
DAFTAR PUSTAKA
ICCE UIN Jakarta, Demokrasi, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani, Jakarta
: The Asia Foundation dan Prenada Media, 2003
Asri
perkembangan,
Hak
Asasi
Manusia
Hayat, Heny. 2008. Hak Asasi Manusia. Jakarta: The London School of Public
Relations.
Hamuni. 2007. Ham Dalam Konsepsi Pancasila dan UUD 1945 (Online).
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/22107168175.pdf. Diakses 12 Oktober
2012.
Wiratraman, R. Herlambang P. 2007. Hak-Hak Konstitusional Warga Negara Setelah
Amandemen UUD 1945: Konsep, Pengaturan dan Dinamika Implementasi
(Online). http://herlambangperdana.files.wordpress.com/2008/06/herlambangham-setelah-amademen-uud-1945a2.pdf. Diakses 12 Oktober 2012.
http://ilulcreative.wordpress.com/2010/10/05/makalah-hak-asasi-manusia-dalampancasila/
http://makalahhakasasimanusiaham.blogspot.com/
http://dqromario.blogspot.com/2012/03/makalah-hak-asasi-manusia.html
http://www.fileskripsi.com/2011/01/hak-asasi-manusia-ham.html
http://emyfizza.blogspot.com/2011/02/makalah-kewarganegaraan-hak-asasi.html
http://www.dpr.go.id/id/berita/komisi3/2012/jun/26/4139/delegasi-parlemen-inggristanyakan-perkembangan-ham-di-indonesia
http://id.scribd.com/doc/29217262/HAK-ASASI-MANUSIA
http://www.inoputro.com/2011/06/sejarah-perkembangan-hak-asasi-manusia/
http://emperordeva.wordpress.com/about/sejarah-hak-asasi-manusia/
http://pusham.uii.ac.id/ham/7_Chapter1.pdf
http://herlambangperdana.files.wordpress.com/2008/06/herlambang-sejarah-danperkembangan-ham.pdf
http://chabuliciouz.blogspot.com/2012/06/sejarah-perkembangan-ham-diindonesia.html