Anda di halaman 1dari 4

5 Tahap Pembuatan Jaket Kulit Domba

Jaket kulit merupakan salah satu model pakaian


penutup tubuh yang biasa dikenakan pada bagian
paling luar. Selain digunakan sebagai pelindung
sekaligus penutup tubuh, jaket kulit juga dapat
difungsikan sebagai pelengkap gaya berbusana. Meski
tampak sederhana, namun dalam pembuatan jaket kulit
sendiri dibutuhkan berbagai teknik dan keterampilan
tersendiri.

Berikut beberapa tahap yang harus dilalui dalam proses pembuatan jaket dari kulit domba:
1. Leather Tanning (Penyamakan Kulit) Hal pertama yang harus dilakukan dalam
pembuatan jaket kulit adalah proses leather
tanning atau peyamakan kulit. Proses
penyamakan kulit sendiri terbagi atas beberapa
langkah, diantaranya berupa pencucian kulit
binatang (washing), proses pengeringan kulit
(drying), pencabutan bulu, serta proses
pengawetan.

2. Coloring (Pewarnaan)

Untuk memberikan tampilan yang lebih menarik,


maka dulakukanlah proses pewarnaan (coloring)
menggunakan zat cair pewarna.

3. Pembuatan Pola Jaket


Setelah bahan baku selesai dipersiapkan tahap selanjutnya adalah pembuatan pola
design atau model jaket kulit. Pembuatan pola pakaian untuk jaket kulit dapat
dilakukan secara manual diatas kertas atau karton atau menggunakan software
komputer untuk mempercepat proses pengerjaannya.

4. Proses Menjahit
Seperti
layaknya
proses

pembuatan baju atau celana, dalam membuat jaket kulit domba terdapat banyak
kesamaan. Setelah pola jaket selesai dibuat dan maka diteruskan dengan proses
sewing atau menjahit. Proses penjahitan (sewing) bisa dilakukan menggunakan mesin
jahit secara manual atau bisa juga dengan konveksi untuk produksi partai besar.

5. Rouging Pemolesan
Sebagai penyelesaian akhir dilakukanlah proses pemolesan atau disebut juga dengan
rouging. Tujuan utamanya adalah
untuk menghilangkan kotoran dan
noda yang masih tersisa saat
berlangsungnya proses produksi serta
menciptakan permukaan jaket yang
tampak lebih mengkilat.

Pembuatan Sepatu/Sandal Kulit

Tahap awal siapkan shoelast yang mau dibikin pola,


biasanya size 37 untuk woman dan size 41 untuk
man.
lalu bungkus Shoelast dengan menggunakan
lakban
kertas "nasuha" (biasanya bisa didapat di toko alat
tulis)
Bungkus shoelast secara menyeluruh (seperti mummi)
proses pembungkusan shoelast ada dua tahap. tahap pertama bungkus shoelas dari arah
belakang (bagian tumit) kearah dapan (bagian ujung shoelast) secara menyeluruh. tahap
kedua bungkus shoelast dari arah atas ke arah bawah atau arah sebalinya secara menyeluruh.
Buatlah garis lurus di posisi tengah dari shoelast tersebut, dari arah tumit ke arah depan posisi
ujung shoelast lalu gambar shoelast yang sudah terbungkus lakban sesuai dengan desain
yang di inginkan, setalah dapat gambar desain yang di inginkan, lalu potong gambar tersebt
dengan menggunakan pisau cutter, khusus untuk jenis sepatu potonglah garis lurus di bagian
tumit.
(lihat pada gambar di atas)
Buatlah garis lurus di karton pola kurang lebih 30cm, dan bukalah lakban yang sudah di
gambar pola dari Shoelast lalu tempel ke karton pola dengan patokan garis tengah dari
shoelast ke garis tengah dari karton pola, lalu potonglah karton tersebut dan jadilah sebuah
pola
(lihat pada gambar di bawah)

Dari hasil pola desain yang di inginkan, lalu gambar ke PVC,PU,/LETHER (kulit) Sesuai
kebutuhan lalu potong, jahit (sewing) dan proses pemasangan aksesories hingga menjadi
sebuah bagian Upper (mukaan atau atasan dari sendal/sepatu)

Proses pengarapan Assembling "perakitan keseluruhan"secara manual dan di garap dengan


tenaga ahli (orang berpengalaman)
Hasil
dari
desain
pola

hingga menjadi sebuah


produk "sample" secarara manual dengan hasil yang maksimal dan qualitas yang handal, siap
di pasarkan dan tak kalah saing dengan produk mesin-mesin berteknologi canggih. Meski
dengan cara manual, produk-produk sepatu/sandal di INDONESIA sangatlah di akui
kehandalan dan kuilitasnya oleh negara-negara ASIA bahkan EROPA.

Anda mungkin juga menyukai