Ketenagakerjaan di Indonesia
Disusun Oleh :
1. Nurwulaningtyas Laila Andit (2016011001) Reg A
2. Laini Nabila(2016011006) Reg B
3. Valerian Calvin Havido (2016011007) Reg A
4. Syilvani Asyifa (2016011008) Reg B
5. Bagio Alief (2016011016) Reg B
6. Safromi (2016011023) Reg A
7. Aliya Rahmadewi (2016011029) Reg A
8. Annisa (2016011031) Reg A
9. Emanuel Jalu (2016011049) Reg A
10. Jelita Zuhra Izdihar (2016011068) Reg B
11. Rohmad Maulana (2016011073) Reg A
Jurusan Sosiologi
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
Universitas Lampung
2021
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga makalah ketenagakerjaan setempat dapat selesai tepat waktu. Makalah yang berjudul
“Ketenagakerjaan di Indonesia” ini disusun untuk memenuhi tugas dari dosen mata kuliah
Demografi dan Dinamika Kependudukan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ketenagakerjaan ini masih sangat jauh
dari sempurna, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pihak demi kesempurnaan makalah ini, di masa yang akan datang. Penulis menyampaikan
ucapan terima kasih kepada dosen mata kuliah Demografi dan Dinamika Kependudukan Bapak
Junaidi,S.Pd., M.Sos atas arah dari beliau penulis dapat menyelesaikan makalah ketenagakerjaan
ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamualaikum Wr Wb
Penulis
Daftar Isi
Cover ............................................................................................................ i
Pendahuluan
Kepiawaiyan suatu negara dalam mengelola sumber daya manusia merupakan pusaka
dalam mendorong kemajuan suatu negara. Sumber daya manusia merupakan sektor vital yang
akan menjalankan dan memanfaatkan sumber daya lainnya, jika sumber daya manusia dibina dan
diarahan dengan benar maka akan membawa perubahan yang besar. Sumber Daya Manusia
adalah kemampuan terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki oleh suatu individu.
Pelaku dan sifatnya dilakukan oleh lingkungan dan keturunannya, sedangkan prestasi kerjanya
dimotivasi oleh keinginan agar bisa memenuhi kepuasannya. Peran negara dalam membangun
sumber daya manusia sangat diperlukan karena negara mempunyai peran dan kewajiban dalam
mencapai visi Indonesai Emas 2045.
Ketenagakerjaan merupakan salah satu bidang yang sangat penting dalam usaha
memajukan perekonomian bangsa. Tenaga kerja yang memadai dari segi kuantitas dan kualitas
menjadi aspek penting dalam pembangunan ekonomi, yaitu sebagai sumber daya untuk
menjalankan proses produksi dan distribusi barang dan jasa, serta sebagai sasaran untuk
menciptakan dan mengembangkan pasar. Untuk mewujudkan tenaga kerja yang baik maka perlu
sumber daya manusia yang baik. Ketenagakerjaan menjadi bidang yang terpukul keras oleh
pandemi covid 19 karena terjadi pembatasan diberbagai sektor sehingga menimbulkan kerugian
kerugian diperusahaan dan menyebabkan terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK).
Berdasarkan penjelasan diatas maka penulis tertarik untuk membuat makalahberjudul
“Ketenagakerjaan di Indonesia”.
1.2 Perumusan Masalah
Pembahasan
2.1 Penduduk
Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia. Sedangkan kependudukan adalah hal ikhwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur,
pertumbuhan, persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas dan kondisi kesejahteraan yang
menyangkut politik, ekonomi, sosial budaya, agama serta lingkungan penduduk setempat .
Menurut Dr. Kartomo penduduk adalah sejumlah orang yang mendiami suatu daerah tertentu.
Apabila di daerah didiami oleh banyak orang dan menetap di sana, maka itu bisa diartikan
sebagai penduduk terlepas warga negara atau pun bukan. Perkembangan kependudukan dan
pembangunan keluarga berdasarkan prinsip pembangunan kependudukan yang terdiri atas:
Penduduk adalah setiap WNI maupun WNA yang tinggal dan menetap di wilayah
Indonesia. Sedangkan WNI merupakan orang yang secara hukum diakui sebagai warga negara,
namun tidak melulu harus menjadi penduduk Indonesia. Contohnya, seorang pemain bola yang
bermain untuk klub Persib Bandung disebut sebagai penduduk karena ia harus menetap di
Indonesia, bermain untuk klub. Sedangkan pemain asing Persib tersebut belum bisa disebut
sebagai WNI. sebab ia harus mengajukan permohonan pindah kewarganegaraan terlebih dahulu
dan memenuhi syarat-syarat untuk menjadi WNI. Contoh berikutnya adalah TKI yang bekerja di
luar negeri. Secara resmi mereka masih merupakan WNI, namun telah menjadi penduduk negara
tempat mereka bekerja. Hal yang sama berlaku untuk para tenaga kerja asing (TKA) yang
bekerja di Indonesia. Karena mereka bekerja dan bertempat tinggal di Indonesia, maka TKA
tersebut bisa disebut sebagai penduduk Indonesia.
2.2 Tenaga Kerja dan Angkatan Kerja
Tenaga kerja adalah penduduk yang telah memasuki usia kerja, baik yang sudah bekerja
atau aktif mencari kerja, yang masih mau dan mampu untuk melakukan pekerjaan. Tenaga kerja
adalah faktor produksi yang sangat penting bagi setiap negara, di samping faktor alam dan faktor
modal. Dikatakan demikian, sebab walaupun suatu negara mempunyai sumber daya alam dan
modal yang besar, dia tetap membutuhkan tenaga kerja sebagai salah satu faktor produksinya.
Tenaga kerja, modal, dan sumber daya alam yang merupa- kan faktor produksi tidak hanya
berperan penting dalam peningkatan jumlah produksi, tetapi juga dapat mendorong naiknya
pendapatan nasional. Tingginya pendapatan nasional memungkinkan terbentuknya tabungan,
baik tabungan masya- rakat, tabungan perusahaan, atau tabungan pemerintah.
Badan Pusat Statistik mendefinisikan tenaga kerja (manpower) sebagai seluruh penduduk
dalam usia kerja (15 tahun keatas) yang berpotensi memproduksi barang dan jasa. BPS (Badan
Pusat Statistik) membagi tenaga kerja (employed), yaitu:
1. tenaga kerja penuh (full employed), adalah tenaga kerja yang mempunyai jumlah jam
kerja > 35 jam dalam seminggu dengan hasil kerja tertentu sesuai dengan uraian tugas;
2. tenaga kerja tidak penuh atau setengah pengangguran (under employed), adalah tenaga
kerja dengan jam kerja < 35 jam seminggu; dan
3. tenaga kerja yang belum bekerja atau sementara tidak bekerja (unemployed), adalah
tenaga kerja dengan jam kerja 0 > 1 jam perminggu. Menurut undang-undang No 13 Tahun 2003
Tentang Ketenagakerjaan Pasal 1, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melaksanakan
pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang dan jasa
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Menurut Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan Pasal 8 mengenai perencanaan tenaga kerja dan informasi ketenagakerjaan
meliputi: Kesempatan kerja, Pelatihan kerja, Produktivitas tenaga kerja, Hubungan industrial,
Kondisi lingkungan kerja, Pengupahan dan Kesejahteraan tenaga kerja.
Masalah ketenagakerjaan terus menerus mendapat perhatian dari berbagai pihak, seperti
pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat dan keluarga. Pemerintah melihat masalah
ketenagakerjaan sebagai salah satu bahkan sentral pembangunan nasional, karena
ketenagakerjaan itu pada hakikatnya adalah tenaga pembangunan yang banyak sumbangannya
terhadap keberhasilan pembangunan bangsa termasuk pembangunan di sektor ketenagaan itu
sendiri. Dimana pembangunan ketenagakerjaan bertujuan untuk:
Sitanggang dan Nachrowi, 7 memberikan ciri-ciri tenaga kerja yang antara lain:
1. Tenaga kerja umumnya tersedia di pasar tenaga kerja dan biasanya siap untuk digunakan
dalam suatu proses produksi barang dan jasa. Kemudian perusahaan atau penerima tenaga
kerja meminta tenaga kerja dari pasar tenaga kerja. Apabila tenaga kerja tersebut telah
bekerja, maka mereka akan menerima imbalan berupa upah atau gaji.
2. Tenaga kerja yang terampil merupakan potensi sumber daya manusia (SDM) yang sangat
dibutuhkan pada setiap perusahaan untuk mencapai tujuan.
Kesempatan kerja merupakan tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang
membutuhkan pekerjaan. Dengan kata lain kebutuhan akan tenaga kerja disebut sebagai
kesempatan kerja. Pernyataan itu dapat dilihat dari kondisi ketenagakerjaan di Indonesia.
Masalah yang masih terjadi di Indonesia dimana jumlah angkatan kerja dan tenaga kerja
meningkat, namun tidak dibarengi dengan kesempatan kerja yang sama. Oleh karena itu, dari
sekian banyak angkatan kerja pasti terdapat penduduk yang tidak bekerja atau disebut sebagai
pengangguran. Dapat disimpulkan bahwa semakin banyak lapangan kerja yang tersedia dalam
suatu negara, semakin besar pula kesempatan kerja bagi tenaga kerja, sehingga semakin kecil
tingkat pengangguran, dan berlaku sebaliknya.
Angkatan kerja adalah penduduk yang sudah memasuki usia kerja, baik yang sudah bekerja,
belum bekerja, atau sedang mencari pekerjaan. Menurut ketentuan pemerintah Indonesia,
penduduk yang sudah memasuki usia kerja adalah mereka yang berusia minimal 15 tahun sampai
65 tahun. Jadi Penduduk yang termasuk angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun dan
lebih) yang bekerja, atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja dan pengangguran.
Sedangkan Penduduk yang termasuk bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja (15 tahun
dan lebih) yang masih sekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya
selain kegiatan pribadi.
Pasar kerja merupakan sarana tempat pertemuan antara penjual dan pembeli tenaga kerja. Yang
dimaksud penjual tenaga kerja disini adalah para pencari kerja dan pembeli tenaga kerja adalah
lembaga/perusahaan yang memerlukan tenaga kerja. Jadi di pasar kerja lah yang
mengkoordinasikan pertemuan antara pencari kerja dan perusahaan yang memerlukan tenaga
kerja. Di Indonesia sendiri, penyelenggaraan pasar tenaga kerja ditangani oleh Departemen
Tenaga Kerja. Perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dapat menyampaikan jumlah dan
kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan beserta persyaratannya ke Departemen Tenaga Kerja.
Kemudian Depnaker akan mengumumkan kepada masyarakat umum tentang adanya permintaan
tenaga kerja tersebut.
Di dalam pasar ini atau dalam istilah asingnya adalah labour market, terdapat beberapa
komponen pendukung di dalamnya. Komponen tersebut sebgai berikut:
1. Berdasarkan Prioritas
Pada jenis pertama ini akan diklasifikasikan lagi ke dalam 2 jenis.
a. Primary Labour Market
Pasar ini biasanya ditemukan pada sektor usaha yang menggunakan padat modal, dimana
tenaga pasar ini menawarkan jabatan atau posisi yang sudah cukup stabil serta
pendapatan yang tinggi.
b. Secondary Labour Market
Pada pasar sekunder ini biasanya ditemukan pada industri seperti rumah makan, kasir,
ataupun hotel. Jenis ini menawarkan jabatan atau posisi yang belum cukup stabil dan
kurang memberikan kesempatan perkembangan karir pada karyawan.
2. Berdasarkan Pendidikan
Pasar atas dasar pendidikannya dibagi menjadi 2 jenis, antara lain:
a. Skilled Labour Market (Pasar Tenaga Kerja Terdidik)
Pada pasar ini perusahaan akan mencari tenaga kerja yang berpendidikan dan memiliki
skill yang memadai. Misalnya, tenaga kerja yang dipilih dokter, akuntan, bidan,
pengacara, dan lain-lain.
b. Unskilled Labour Market (Pasar Tenaga Kerja Tidak Terdidik)
Berbeda dengan tidak terdidik, pasar tidak terdidik ini adalah perusahaan yang tidak
mementingkan skill atau pendidikan tertentu. Misalnya adalah juru parkir, pedagang
asongan, supir, dan sebagainya.
Pertama, orang yang menganggur yaitu orang yang sama sekali tidak bekerja dan
berusaha mencari pekerjaan. Kedua, setengah menganggur yaitu mereka yang kurang
dimanfaatkan dalam bekerja dilihat dari segi jam kerja, produktivitas kerja dan
pendapatan. Ketiga, orang yang bekerja penuh. Setengah penganggur dapat digolongkan
berdasarkan jumlah jam kerja, produktivitas kerja dan pendapatan dalam dua kelompok
yaitu setengah penganggur kentara yakni mereka yang bekerja kurang dari 35 jam
seminggu dan setengah penganggur tidak kentara yakni mereka yang produktivitas kerja
dan pendapatannya rendah.
Pendekatan ini mendefinisikan penganggur sebagai angkatan kerja yang tidak bekerja.
Dengan interpretasi bahwa semakin tinggi TPAK maka menunjukkan bahwa semakin
tinggi pula pasokan tenaga kerja (Labour Supply) yang tersedia untuk memproduksi barang
dan jasa dalam suatu perekonomian.
Pengangguran atau tuna karya merupakan istilah yang diberikan kepada orang yang tidak bekerja
sama sekali atau orang yang sedang mencari pekerjaan. Pengangguran juga dapat diartikan
sebagai sebuah situasi ketika seseorang tidak memiliki pekerjaan. Pengangguran merupakan
golongan dari angkatan kerja yang belum melakukan kegiatan yang dapat menghasilkan uang.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia per Agustus 2021
sebanyak 9,1 juta orang atau turun 670 ribu dibandingkan periode sama tahun lalu yang
sebanyak 9,77 juta orang
1. Setengah Menganggur
Orang-orang yang termasuk dalam setengah menganggur adalah ketika tenaga kerja yang tidak
bekerja dengan maksimal. Biasanya pengangguran jenis ini juga memiliki jam kerja kurang dari
35 jam per minggu.
2. Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional terjadi karena adanya sebuah kesulitan, yaitu mempertemukan pencari
kerja dengan lowongan pekerjaan. Hal ini terjadi karena banyak hal akan tetapi biasanya letak
geografis dan kekurangan informasi menjadi penyebab utamanya. Tak hanya itu, pencari kerja
yang berhenti karena mencari kesempatan yang lebih baik
3. Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural terjadi ketika adanya perubahan dalam sektor ekonomi yang
menciptakan ketidakcocokan antara keterampilan yang dimiliki pekerja dan keterampilan yang
dibutuhkan oleh pengusaha. Selain itu resesi yang panjang sering menciptakan jenis
pengangguran struktural. Para pekerja yang menganggur terlalu lama perlahan akan kehilangan
keterampilan mereka dan kondisi ini menyebabkan peningkatan pengangguran alami yang lebih
tinggi
4. Pengangguran Musiman
Sesuai dengan namanya, jenis pengangguran musiman terjadi karena perubahan musim di suatu
daerah atau negara. Misalnya saja petani, mereka hanya akan bekerja pada saat musim tanam dan
musim panen tetapi setelah itu mereka akan menganggur
5. Pengangguran Teknologi
Pengangguran teknologi merupakan pengangguran yang cukup sering terjadi di era saat ini.
Pengangguran ini terjadi karena bidang-bidang produksi yang dulunya dikerjakan dengan tenaga
manusia, sekarang bisa menjadi lebih mudah jika dikerjakan dengan teknologi.
6. Pengangguran Siklis
Jenis pengangguran ini disebabkan karena pengurangan tenaga kerja sebagai akibat dari siklus
bisnis atau fluktuasi ekonomi seperti resesi. Ketika ekonomi sedang naik, perusahaan
mempekerjakan lebih banyak pekerja, dan tingkat pengangguran menurun. Sebaliknya, ketika
ekonomi sedang bergerak ke bawah, pengangguran meningkat, ketika perusahaan membiarkan
pekerja pergi, dan berhenti mempekerjakan mereka dengan cepat sebelum pensiun, seperti yang
mereka lakukan dalam periode ekonomi yang kuat
Berikut adalah keadaan angkatan kerja di Indonesia Februari 2021. Data yang disajikan dalam
publikasi ini diperoleh dari hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) semester I (bulan
Februari 2021), yang dilaksanakan di seluruh Indonesia. Data yang disajikan merupakan hasil
pengolahan dengan menggunakan penimbang proyeksi penduduk Survei Penduduk Antar Sensus
(SUPAS) 2015-2045.
Total penduduk Indonesia pada Februari 2021 berdasarkan hasil proyeksi penduduk Survei
Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015 diperkirakan sebanyak 271,36 juta orang. Penduduk usia
kerja sebesar 205,36 juta orang, bertambah 1,39 juta orang (0,68 persen) dibandingkan keadaan
enam bulan sebelumnya (203,97 juta orang) dan bertambah 2,76 juta orang (1,36 persen)
dibandingkan keadaan setahun yang lalu (202,60 juta orang).
Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada Februari 2021 mencapai 139,81 juta orang, bertambah
sekitar 1,59 juta orang (1,15 persen) dibanding Agustus 2020 sebesar (138,22 juta orang) dan
berkurang sekitar 410 ribu orang (0,29 persen) dibanding Februari 2020 sebesar 140,22 juta
orang.
Jumlah penduduk yang bekerja pada Februari 2021 sebesar 131,06 juta orang, bertambah sekitar
2,61 juta orang (2,03 persen) jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2020 (128,45 juta
orang), dan berkurang 2,23 juta orang (1,67 persen) jika dibandingkan dengan keadaaan Februari
2020 (133,29 juta orang).
Jumlah pengangguran pada Februari 2021 mencapai 8,75 juta orang, berkurang sekitar 1,02 juta
orang jika dibandingkan keadaan Agustus 2020 (9,77 juta orang), dan bertambah 1,82 juta orang
jika dibandingkan dengan keadaan Februari 2020 (6,93 juta orang). Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) di Indonesia pada Februari 2021 mencapai 6,26 persen, mengalami penurunan
sebesar 0,81 persen poin dibanding TPT Agustus 2020 (7,07 persen) dan mengalami kenaikan
sebesar 1,32 persen poin dibanding TPT Februari 2020 (4,94 persen). Peningkatan TPT yang
cukup signifikan merupakan salah satu dampak pandemi Covid-19 terhadap ketenagakerjaan di
Indonesia.
Menurut data BPS, terdapat 19,10 juta orang (9,30 persen penduduk usia kerja) yang terdampak
Covid-19. Terdiri dari pengangguran karena Covid-19 (1,62 juta orang), Bukan Angkatan Kerja
(BAK) karena Covid-19 (0,65 juta orang). Sementara, orang yang tidak bekerja karena Covid-19
(1,11 juta orang), dan penduduk bekerja yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-
19 (15,72 juta orang).
Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) mencatat kurang lebih 50.000 buruh yang
terkena Pemutusan Hubungan Kerja PHK (PHK) sejak awal tahun 2021. Pandemi virus corona
(Covid-19) menjadi salah satu penyebab terjadinya PHK tersebut. Meskipun, tak seluruhnya
PHK disebabkan oleh kondisi pandemi Covid-19. "Ancaman PHK sudah di depan mata. Data
KSPI kurang lebih 50.000 buruh ter-PHK dari mulai awal tahun 2021," ujar Presiden KSPJ Said
Iqbal dalam siaran pers, Selasa (24/8). industri garmen dan tekstil menjadi salah satu sektor
penyumbang PHK. Merosotnya permintaan dari negara tujuan ekspor menjadi penekanan sektor
industri tersebut. untuk produksi sepatu seperti Nike, Adidas, Puma dengan orientasi ekspor
terjadi penurunan kapasitas produksi karena permintaan menurun. Sama halnya dengan industri
tekstil seperti Uniqlo atau H&M. di Bandung Barat buruh yang di-PHK hampir 7.100 orang dan
di Cimahi hampir 4.000 orang. Industri lain yang terkena PHK yaitu pabrik yang memproduksi
komponen otomotif dengan orientasi ekspor. "Katakanlah onderdil mobil atau jok mobil, karena
orderan turun dan kapasitas produksi turun ya terdampak. Dan itu sudah di-PHK masih ratusan
buruh yang ter-PHK di komponen otomotif. Karyawan kontrak dipecat. Untuk produksi sepatu
seperti Nike, Adidas, Puma dengan orientasi ekspor terjadi penurunan kapasitas produksi karena
permintaan menurun. Sama halnya dengan industri tekstil seperti Uniqlo atau H&M.
Dari kasus diatas dapat sama sama kita analisis tingginya kasus PHK akibat dari adanya
pandemi covid 19 menjadikan tingkat pengangangguran semakin meningkat , dimana terjadinya
sebuah angka penggangguran yang cukup tinggi akibat PHK tersebut. Penggangguran ini disebut
dengan pengangguran sikikis Jenis pengangguran ini disebabkan karena pengurangan tenaga
kerja sebagai akibat dari siklus bisnis atau fluktuasi ekonomi seperti resesi. Ketika ekonomi
sedang naik, perusahaan mempekerjakan lebih banyak pekerja, dan tingkat pengangguran
menurun. Sebaliknya, ketika ekonomi sedang bergerak ke bawah, pengangguran meningkat,
ketika perusahaan membiarkan pekerja pergi, dan berhenti mempekerjakan mereka dengan cepat
sebelum pensiun, seperti yang mereka lakukan dalam periode ekonomi yang kuat. Dimana tujuan
dari ketenagakerjaan yang seharusnya menciptakan pemerataan kesempatan kerja dan
penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan pembangunan nasional, serta meningkatkan
kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya tidak berjalan dengan semestinya. Hal ini juga
menyebabkan sebuah permasalahan sosial bagi indoneska, angkatan kerja yang seharusnya
mempunyai pekerjaan menjadi tidak mempunyai pekerjaan.
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Ketenagakerjaan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tenaga kerja pada
waktu sebelum, selama dan setelah selesai masa hubungan kerja, baik pada pekerjaan yang
menghasilkan barang maupun pekerjaan berupa. Dari aspek hukum ketenagakerjaan merupakan
bidang hukum privat yang memiliki aspek publik, karena meskipun hubungan kerja dibuat
berdasarkan kebebasan para pihak, namun terdapat sejumlah ketentuan yang WAJIB tunduk
pada ketentuan pemerintah dalam artian hukum publik. Penduduk adalah setiap WNI maupun
WNA yang tinggal dan menetap di wilayah Indonesia. Sedangkan WNI merupakan orang yang
secara hukum diakui sebagai warga negara, namun tidak melulu harus menjadi penduduk
Indonesia. Angkatan kerja adalah penduduk yang sudah memasuki usia kerja, baik yang sudah
bekerja, belum bekerja, atau sedang mencari pekerjaan. Kesempatan kerja merupakan
tersedianya lapangan kerja bagi angkatan kerja yang membutuhkan pekerjaan. Dengan kata lain
kebutuhan akan tenaga kerja disebut sebagai kesempatan kerja. Pasar kerja merupakan sarana
tempat pertemuan antara penjual dan pembeli tenaga kerja. Yang dimaksud penjual tenaga kerja
disini adalah para pencari kerja dan pembeli tenaga kerja adalah lembaga/perusahaan yang
memerlukan tenaga kerja
Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung, 2015 Tersedia Di: Www.Bps.Go.Id. Situs Resmi
Badan Pusat Statistik
Badan Pusat Statistik. (2021). KEADAAN ANGKATAN KERJA DI INDONESIA FEBRUARI 2021.
Diakses dari
https://www.bps.go.id/publication/2021/06/08/b547a5642aeb04d071cb83d4/keadaan-angkatan-
kerja-di-indonesia-februari-2021.html
Ini Dia 6 Jenis Pengangguran Yang Ada di Indonesia - SmartPresence. (2020). Diakses dari
https://smartpresence.id/blog/pekerjaan/jenis-jenis-pengangguran
Sitanggang Dan Nachrowi,Pengaruh Struktur Ekonomi Pada Penyerapan Tenaga Kerja Sektoral:
Analisis Model Demometrik Di 30 Propinsi Pada 9 Sektor Di Indonesia
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK)- Sirusa BPS. Diakses pada:
https://sirusa.bps.go.id/sirusa/index.php/indikator/51)