Anda di halaman 1dari 5

Nama : Syilvani Asyifa

Npm : 2016011008

Kelas : Reg B

Mata Kuliah : Gender dan Pembangunan

Dosen : Dewi Ayu Hidayati, S.sos., M.Si

TEORI GENDER DAN PEMBANGUNAN

NO TEORI PENJELASAN CONTOH

1 Nature Dalam kajian gender, term nature diartikan sebagai Kodrat adalah sesuatu
teori atau argumen yang menyatakan bahwa yang ditetapkan oleh
perbedaan sifat antar gender tidak lepas dan bahkan Tuhan YME, sehingga
ditentukan oleh perbedaan biologis (seks). Disebut manusia tidak mampu
sebagai teori nature karena menyatakan bahwa untuk merubah atau
perbedaan lelaki dan wanita adalah natural dan dari menolak. Sementara itu,
perbedaan alami tersebut timbul perbedaan bawaan kodrat bersifat
berupa atribut maskulin dan feminim yang melekat universal, misalnya
padanya secara alami. Singkatnya, Teori Nature melahirkan, menstruasi
berpendapat bahwa adanya perbedaan antara dan menyusui adalah
perempuan dan laki-laki adalah kodrat sehingga kodrat bagi perempuan,
tidak dapat berubah dan bersifat universal. Jadi, sementara mempunyai
seharusnya dalam menyikapi perbedaan yang ada sperma adalah kodrat
bukan dengan menghilangkannya, melainkan bagi laki-laki.
dengan menghapus diskriminasi dan mencipatakan
hubungan yang serasi.

2 Nurture Terminologi kajian gender memaknainya teori Perempuan


nurture sebagai yang menyatakan bahwa perbedaan didefinisikan secara
sifat maskulin dan feminim bukan ditentukan oleh sosial, oleh dan untuk
perbedaan biologis, melainkan konstruksi sosial dan kepentingan laki-laki.
pengaruh faktor budaya. Dinamakan nurture karena Identitas perempuan
faktor-faktor sosial dan budaya menciptakan atribut adalah mahluk yang
gender serta membentuk stereotip dari jenis kelamin bukan laki-laki. Jika
tertentu, hal tersebut terjadi selama masa misalnya laki-laki
pengasuhan orang tua atau masyarakat dan terulang beridentitas rasional,
secara turun-temurun. maskulin dan publik,
maka perempuan adalah
beridentitas emosional,
feminin, dan domestik.

Posisi superior yang


dimiliki oleh identitas
laki-laki, yakni rasional,
maskulin, dan
petualang publik,
dianggap merupakan
kualitas, sifat dan
perilaku yan melekat
pada identitas tersebut.
Kualitas rasionalitas
dan maskulinitas laki-
laki, diyakini lebih
unggul dari kualitas
emosionalitas dan
feminitas perempuan.
Konsekuenasi dari
keyakinan ini adalah
lahirnya klaim
masyarakat patriarkhi
bahwa sudah kodratnya,
laki-laki memiliki
posisi superior,
dominatif, dan
menikmati posisi-posisi
istimewa dan sejumlah
privelege lainnya atas
perempuan.

Untuk melanggengkan
superioritasnya,
dominatifnya dan
kekuatan privelegnya,
laki-laki harus menekan
emosinya dan menekan
feminitasnya. Karena
itu, dikatakan cengeng,
jelek dan tidak wajar
jika laki-laki menangis.
Dikataan tabu kalau
laki-laki berbicara
lembut. Laki-laki
dikontruksi harus kuat
menahan tangis, tegas
dalam berbicara dan
bertindak, dan
seterusnya.
3 Strukural Teori struktural-fungsional mengakui adanya segala Laki-laki lebih banyak
Fungsional keragaman dalam kehidupan sosial. Keragaman ini berada di luar rumah
merupakan sumber utama dari adanya struktur dan bertanggung jawab
masyarakat dan menentukan keragaman fungsi untuk mencari nafkah,
sesuai dengan posisi seseorang dalam struktur sedangkan peran
sebuah sistem. Talcott Parsons dan Bales menilai perempuan lebih
bahwa pembagian peran secara seksual adalah suatu terbatas di sekitar
yang wajar. Dengan pembagian kerja yang rumah dalam urusan
seimbang, hubungan suami-isteri bisa berjalan reproduksi, seperti
dengan baik mengandung,
memelihara, dan
menyusui anak.

4 Sosial- Marx yang kemudian dilengkapi oleh F. Engels, Budaya patriarki yang
Konfilk mengemukakan suatu gagasan bahwa perbedaan kuat membuat laki-laki
dan ketimpangan gender antara laki-laki dan di pandang lebih kuat
perempuan tidak disebabkan oleh perbedaan dan berkuasa daripada
biologis, tetapi merupakan bagian dari penindasan perempuan. Sehingga,
kelas yang berkuasa dalam relasi produksi yang banyak laki-laki yang
diterapkan dalam konsep keluarga. Hubungan laki- memperlakukan
laki dan perempuan tidak berbeda dengan hubungan perempuan (istri)
proletar dan borjuis, hamba dan tuan, majikan dan semena-mena, karena
bawahan dsb. Dengan kata lain ketimpangan peran merasa lebih berkuasa.
gender bukan karena kodrat dari Tuhan, tetapi Contohnya,
karena konstruksi masyarakat. pemeliharaan rumah
dan pengasuhan anak
adalah pekerjaan
perempuan, partisipasi
laki-laki hanya
sebagian.
5 Feminisme Teori ini berasumsi bahwa pada dasarnya tidak ada Perempuan yang
Liberal perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Karena menjadi wanita karrier,
itu perempuan harus mempunyai hak yang sama perempuan yang
dengan laki-laki. Namun kelompok feminis liberal mencari uang tanpa
menolak persamaan secara menyeluruh antara laki- meminta dari suami.
laki dan perempuan. Dalam beberapa hal masih
tetap ada pembedaan (distinction) antara laki-laki
dan perempuan. Pengikut teori ini menghendaki
agar perempuan diintegrasikan secara total dalam
semua peran, termasuk bekerja di luar rumah.
Dengan demikian, tidak ada lagi suatu kelompok
jenis kelamin yang lebih dominan.

6 Feminisme Menurut teori ini, perempuan dan laki-laki memiliki Perempuan yang ingin
Marxis- kemampuan yang sama. Teori ini bertujuan membuktikan bahwa
Sosialis mengadakan restrukturisasi masyarakat agar dia bukan hanya beban
tercapai kesetaraan gender. Ketimpangan gender yang harus dinafkahi,
disebabkan oleh sistem kapitalisme yang namun dia juga
menimbulkan kelas-kelas dan division of labour, memiliki peran yang
termasuk di dalam keluarga. Gerakan kelompok ini penting dalam
mengadopsi teori praxis Marxisme, yaitu teori kehidupan berumah
penyadaran pada kelompok tertindas, agar tangga. Teori ini
kaum perempuan sadar bahwa mereka memberikan contoh
merupakan ‘kelas’ yang tidak diuntungkan. bahwa jika dijadikan
Proses penyadaran ini adalah usaha untuk uang mungkin peran
membangkitkan rasa emosi para perempuan domestik perempuan
agar bangkit untuk merubah keadaan. Teori ini lebih menghasilkan
berbeda dengan teori sosial-konflik, teori ini tidak banyak uang ketimbang
terlalu menekankan pada faktor akumulasi modal, laki-laki yang
atau kepemilikan harta pribadi. Teori ini lebih melakukan pekerjaan
menyoroti faktor seksualitas dan gender. diluar rumah.

7 Feminisme Feminisme radikal berpusat pada aspek biologis. Lesbian yang


Radikal Mereka berpendapat bahwa ketidakadilan gender merupakan
disebabkan dari perbedaan biologis antara pria dan pemberontakan kaum
wanita itu sendiri. Maksudnya adalah perempuan feminisme radikal.
merasa diekploitasi oleh kaum laki-laki dalam hal-
hal biologis yang dimiliki perempuan. Teori ini Contoh lainnya, peran
lebih fokus menyerang pada keberadaan institusi kehamilan dan keibuan
keluarga dan sistem patriarki. Keluarga yang selalu diperankan
dianggapnya sebagai institusi yang melegitimasi oleh perempuan, kaum
dominasi laki-laki (patriarki), sehingga perempuan feminisme radikal
tertindas. Feminisme ini cenderung membenci laki merasa peran tersebut
laki sebagai individu dan mengajak perempuan mengeksploitasi
untuk mandiri, bahkan tanpa perlu keberadaan laki- mereka. Sehingga kaum
laki dalam kehidupan perempuan. Elsa Gidlow feminisme radikal
mengemukakan teori bahwa menjadi lesbian adalah menyuarakan hak
telah terbebas dari dominasi laki-laki, baik internal reproduksi untuk
maupun eksternal. Martha Shelley selanjutnya wanita, termasuk
memperkuat bahwa perempuan lesbian perlu kebebasan untuk
dijadikan model sebagai perempuan mandiri membuat pilihan untuk
melahirkan,
melakukan aborsi ,
menggunakan alat
kontrasepsi atau
disterilisasi.

8 Eko- Konsep ekofeminisme sangat bertolak belakang Dalam bingkai


Feminisme dengan teori-teori feminis modern yang ekofeminisme saat ini,
memandang individu sebagai makhluk otonom kita melihat cukup
yang lepas dari pengaruh lingkungannya dan berhak maraknya gerakan
menentukan jalan hidupnya sendiri. Konsep ini global menolak
sekaligus menjadi antitesa terhadap feminisme militerisme,
modern. Dalam Ekofeminisme teori-teori yang chauvinism, terorisme,
dikembangkan berangkat dari asumsi bahwa globalisme yang hanya
individu adalah makhluk yang komprehensif yaitu menguntungkan
sebagai makhluk yang terikat dan berinteraksi segelintir orang,
dengan lingkungannya. Isu utama yang diusung kekerasan terhadap
gerakan ekofeminisme adalah lebih menguatkan perempuan, industri
pada potensi feminitas dan lebih cenderung nuklir, industri tambang
menerima perbedaan laki-laki dan perempuan, yang merusak
karena keresahan yang dirasakan adalah dengan lingkungan. Serta juga
hilangnya feminitas yang ingin menyamakan polusi, perdagangan
kedudukan lakilaki dan perempuan menyebabakan senjata, perdagangan
kompetitif dan juga self centered sehingga sulit narkotika dan zat-zat
mempertahankan kualitas femininnya, dari situ berbahaya, perdagangan
banyak perempuan yang menelantarkan anak- anak-anak dan
anaknya, mengabaikan lingkungannya yang perlu perempuan,
sentuhan ke-feminitas-an. perdagangan satwa liar,
eksploitasi alam yang
Dengan demikian, ekofeminisme menawarkan cara menghancurkan
pandang, basis, dan program aksi yang sama sekali lingkungan, dan
baru. Cara pandang yang tidak sekadar melihat sebagainya, yang
lelaki dan perempuan, tubuh dan jiwa, manusia dan dipelopori oleh anak-
alam, sebagai oposisi dualistik yang saling anak Bumi-manusia,
meniadakan. Ekofeminisme menawarkan cara perempuan dan laki-
pandang yang holistik, pluralistis, dan inklusif, laki.
yang lebih memungkinkan lelaki dan perempuan
membangun relasi setara, untuk mencegah
kekerasan, menentang perang, dan menjaga alam-
lingkungan di mana mereka hidup.
9 Psikoanalisa Teori ini mengungkapkan bahwa perilaku dan Id = Perempuan
kepribadian laki-laki dan perempuan sejak awal Ego = Perbuatan yang
ditentukan oleh perkembangan seksualitas. Freud dilakukan perempuan
menjelaskan kepribadian seseorang tersusun di atas ataupun peran
tiga struktur, yaitu id, ego, dan superego. Tingkah perempuan, seperti
laku seseorang menurut Freud ditentukan oleh mengurus rumah tangga
interaksi ketiga struktur itu. Id sebagai pembawaan Super ego =
sifat-sifat fisik biologis sejak lahir. Id bagaikan Membedakan apakah
sumber energi yang memberikan kekuatan terhadap perannya sesuai sebagai
kedua sumber lainnya. Ego bekerja dalam lingkup perempuan baik
rasional dan berupaya menjinakkan keinginan buruknya suatu peran
agresif dari id. Ego berusaha mengatur hubungan yang dia tampilkan
antara keinginan subjektif individual dan tuntutan
objektif realitas sosial. Superego berfungsi sebagai
aspek moral dalam kepribadian dan selalu
mengingatkan ego agar senantiasa menjalankan
fungsinya mengontrol id. Menurut Freud kondisi
biologis seseorang adalah masalah takdir yang tidak
dapat dirubah.

Anda mungkin juga menyukai