Anda di halaman 1dari 8

Bab 1 (Pertemuan 1) individu, yakni prinsip non-rasional, yang menjiwai alam

Salah satu kenyataan dalam diri manusia adalah dalam hati semesta, seperti anima, prana, pneuma.
yang terdalam memiliki suatu kepekaan terhadap hal2 yang
bersifat gaib, suatu keterbukaan dan keterarahan kepada Corak Kepercayaan Kepada Yang Gaib
hal2 yang bersifat transenden dimana membuat mampu
mencari dan mengakui adanya Tuhan serta mengimaninya. • Praktek magi
- Obyek kepercayaan : hal-hal yang
Hal gaib yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah impersonal
sesuatu yang dipercayai oleh manusia sebagai nyata - Tujuan kepercayaan: memanipulasi daya-
adanya walau tidak kelihatan dimata. daya alam untuk mencapai tujuan-tujuan yang
bersifat pribadi seperti menyantet atau melet
Pesan utama dari kehidupan primitif yang berpengaruh - Cara berhubungan: berlangsung secara
pada kehidupan manusa zaman modern : keterbukaan individual, mempergunakan seorang penyihir
kepada hal gaib merupakan keterbukaan kepada (dukun)
kebaikan, kepada hal yang positif dan terpuji. - Dalam prakteknya ada magi yang sungguh-
sungguh jahat (black magic)
Kepercayaan kepada hal gaib merupakan kepercayaan
manusia tentang adanya suatu kekuatan, yang mengelilingi
• Magi dan agama
hidupnya, melebihi kekuatan dunia ini, yang dapat
- Agama telah mengalami perkembangan
mempengaruhi, dan bahwa manusia dapat mendekatinya.
besar dibandingkan praktek magi
- Dalam agama, hal yang disebut gaib
yang menyebabkan manusia akhirnya terbuka dan bahkan
menjadi lebih eksplisit, dan disebut “Tuhan”
percaya seperti itu adalah Pengalaman eksistensial
- Magi bersifat manipulatif dan mengontrol serta
manusia dapat memberi sumbangan keterangan mengenai
memaksa daya-daya supra natural demi tujuan
hal tersebut.
pribadi, sedangkan agama lebih merupakan sikap
tunduk dan taat serta sikap penyerahan kepada
Fenomena khusus yang turut menumbuhkan dan
yang Ilahi
mendorong keterbukaan manusia kepada hal-hal gaib,
- Magi mengedepankan tujuan individual, bersifat
antara lain : Pengalaman ketakberdayaan dan
mengelabui dan berbau muslihat, sedang agama
pengalaman mistik.
berlangsung dalam suasana sosial kebersamaan
1. Pengalaman ketakberdayaan/keterbatasan Keterbukaan kepada hal gaib sebagai keterbukaan kepada
Pengalaman akan keterbatasan ini telah membuka hati kebaikan
dan jiwa manusia, bahkan kesadarannya tentang
adanya kekuatan yang mengatasi kekuatan dan daya • Ajaran-ajaran kitab keagamaan yang diklaim
tangkapnya sendiri. berasal dari yang ilahi (Gaib) selalu mengarahkan
orang untuk kebaikan
Rudolf Otto menyebutkan  misteri, yaitu sesuatu • Demi perbaikan akhlak dan hidup bersama
yang tidak pernah dimengerti namun tak dapat
• Dapat diaplikasikan dalam kenyataan sosial-
disangkal keberadaannya dalam pengalaman manusia.
individual berikut:
– Manusia ingin hidup baik
Semakin dipercayai adanya suatu kekuatan, yang
– Menjadi baik tidak mudah
berkuasa mengendalikan peristiwa yang terjadi dalam
– Manusia mau menolong dan ditolong
kehidupan ini. Pengalaman semacam ini disebut
sebagai pengalaman eksistensial, karena
Mengembangkan keterbukaan kepada kebaikan
enyangkut manusia dalam seluruh eksistensinya di
• Menjadikan keterbukaan kepada kebaikan sebagai
dunia ini sebagai makhluk yang konkret.
modal utama
• Terus memperbaiki gambaran tentang Yang Gaib
Pengalaman eksistensial tersebut telah mengantar
(Tuhan)
manusia pada pengalaman tentang diri sendiri sebagai
• Berangkat dari praktek ritual ke hidup nyata
makhluk yang terbatas, sekaligus bertransendensi,
• Bersikap terbuka dan kritis menghayati hidup
yang mengatasi dirinya sendiri.
keagamaan
• Bekerjasama dengan agama-agama lain untuk
2. Pengalaman mistik
mewujudkan kebaikan bersama
Selain pengalaman-pengalaman nyata manusia punya
pengalaman khas lain, yang juga mampu mengantarnya
pada pengakuan akan adanya kekuatan gaib, yang
transenden, dan bahkan dapat ambil bagian di dalamnya.
Bab 2 (Pertemuan 2)
Pengalaman yang dimaksud adalah pengalaman mistik,
yaitu pengalaman “menyatu” dengan yang ilahi, bahkan
Dynamisme : kepercayaan bahwa di sekitar manusia ada
menjadi bagian dari padanya.
suatu kekuatan gaib yang luar biasa.
Kata mistik atau mistisisme mempunyai hubungan linguistik
Animisme : kepercayaan bahwa kehidupan manusia
dengan kata “mitos”, dan “misteri”, yang kesemuanya
dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan yang di gambarkan
berasal dari kata kerja bahasa Yunani, “musteion”, yang
sebagai roh atau kekuatan misterius.
artinya menutup mata atau mulut.
Politeisme : Manusia percaya bahwa ada banyak
Ada banyak kaum religius menganggap bahwa ada
penguasa yang berpengaruh dalam kehidupan manusia,
kesadaran kosmik, atau kesadaran kolektif di atas jiwa
yang dijuluki sebagai para dewa. Bentuk mereka ada

-1-
bermacam-macam, ada yang pria dan ada yang wanita Dalam agama Hindu. Walau ada banyak nama yang
(dewa-dewi). diberikan, hal itu lebih dalam kaitan dengan fungsi atau
tugas. Demikianlah Sang-hyang Widhi, disebut Brahma
Henoteisme : kepercayaan yang memiliki beberapa pada waktu penciptaan alam semesta dengan segala
pengertian AL : isinya, disebut Wisnu.
1. Yang berkuasa atas dunia ini bukan banyak melainkan
satu, namun penguasa di satu tempat berbeda dengan Pembedaan tiga dewa
penguasa di tempat lain.
2. ada banyak dewa, tetapi hanya satu yang mahakuasa Dalam keyakinan agama Hindu, orang awam hanya tahu
3. dewa atau penguasa di satu zaman berebeda dengan bahwa penganut agama Hindu itu percaya kepada tiga
penguasa di zaman lain. Dewa yang di sebut Trimurti atau tiga Dewa, yaitu Dewa
Brahma (Dewa Pencipta), Dewa Wisnu (Dewa Pemelihara),
Padangan ini mulai berkembang tentang ke-esa-an Tuhan Dewa Siwa (Dewa Perusak). Pengelempokan ini berasal dari
di satu pihak dan sekaligus menampung pemahaman yang pengamatan yang sangat intensif terhadap gejala alam ini,
sudah berkembang tentang adanya banyaknya Tuhan. dimana ada sebuah peristiwa yang meliputi ketiga aspek
berikut : ada proses penciptaan, ada proses pelestarian /
Monoteisme : Kepercayaan bahwa tidak mungkin ada pemeliharaan dan ada proses perusakan / pemusnahan.
penguasa di satu tempat dan tempat yang lain, penguasa
di satu zaman dan zaman yang lain berbeda. Pastilah Dia Dewa dengan kekuasaan dan fungsinya yang berbeda-
itu satu dan sama. beda, sehinggai dikenal dengan “sehasra” atau doa yang
sehari-hari diucapkan dalam acara ritual yang diberi nama
Teori tentang TUHAN “Trisandhya”.

Ada 3 teori yang pantas di sebutkan di sini : Allah Tritunggal (Trinitas)

1. Deisme Dalam iman Kristiani, doktrin tentang Trinitas atau


Tritunggal merupakan ajaran sentral. Konsep Tuhan dalam
Deisme : berpendapat bahwa Tuhan yang Esa itu, setelah Tritunggal adalah : Allah Bapa yang ada di Surga
selesai menciptakan alam ini, keluar dari padanya dan tidak (gambaran tentang kesempurnaan, kesenangan,
pernah kembali lagi. Artinya alam ini dicipta serba keindahan, ketenangan, dan ketrentraman), yang
sempurna dengan segala hukumnya, kemudian semuanya menjelma menjadi manusia, Yesus Kristus yang diutus-Nya
diserahkan kepada alam dan manusia untuk mentukan untuk membebaskan manusia dari dosa. Dan setelah
kehidupannya masing2 kematian-Nya, Ia bangkit dan naik ke surga, namun tetap
berpengaruh atas manusia dalam kuasa Roh Kudus.
2. Panteisme
Tuhan dan sifat-sifatnya
Panteisme : berpendapat bahwa Tuhan, setelah selesai
menciptakan alam ini, tetap saja tinggal di dalamnya dan Dalam iman agam Islam, biarpun Allah itu tidak boleh
masih mengendalikan semua ciptaan-nya. Semua kejadian digambarkan dengan gambaran apa pun, karena Tuhan itu
di alam ini tidak satu pun luput dari kendali Tuhan. dinyatakan sebagai sesuatu yang “Gaib”, yang wujud-Nya
tidak terlihat oleh mata, suaranya tidak terdengar oleh
3. Teisme telinga, dan oleh karenanya apa pun dan seperti apa pun
pikiran manusia membayangkan wujud Allah, pastilah
Teisme : boleh dikatakan sebagai sintesa antara kedua salah, tetap saja mengundang interpretasi gambaran yang
pandangan sebelumnya. Pandangan yang menyatakan bermacam-macam.
bahwa Tuhan setelah selesai menciptakan alam ini, keluar
daripadanya, tetapi masih mengontrolnya. Yang berarti Bukan sebagai pribadi
Tuhan memberikan kebebasan kepada manusia, tetapi
masih ada hal-hal yang di luar kemampuannya sehingga Dalam agama Buddha Tuhan tidak dipandang sebagai
manusia tidak bisa menjangkaunya. suatu pribadi (personifikasi Tuhan), tidak bersifat
antropomorfisme (pengenaan pengertian ciri-ciri yang
Deisme, Panteisme, dan Teisme adalah proses pencarian berasal dari wujud manusia), dan antropopatisme
Tuhan menurut teori Evolusionisme, yang di dasarkan atas (pengenaan pengertian yang berasal dari perasaan
teori antropologi kebudayaan manusia. manusia). Agama Buddah melihat Tuhan Yang Maha Esa,
yang Mutlak, sebagai Yang Maha Tinggi, Maha Luhur, Maha
Ada juga teori Revelasionisme : menyatakan bahwa Suci, Maha Sempurna, Kekal atau tanpa awal dan tanpa
kepercayaan manusia kepada Tuhan bukanlah melalui akhir. Tuhan memang hanya bisa dikenali secara parsial
proses evolusi, melainkan melalui proses pewahyuan dari sejumlah atribut yang dikenakan pada-Nya.
(revelasi = wahyu).
Beberapa contoh gambaran manusia tentang Tuhan :
Dalam agama Kristen di kenal dengan istilah Allah Bapa,
Allah Putra, Allah Roh Kudus, sesungguhnya satu adanya, - Tuhan Maha Kuasa
yakni Allah yang satu dan sama, yang dapat disebut Tuhan digambarkan sebagai yang Maha Kuasa. Ini
sebagai “Tuhan” atau “Allah” saja. mendorong kita untuk tiak patah semangat, untuk tetap
mau berusaha keras dan tidak pernah mengenal lelah.
Ketiga wujud probadi Allah tersebut menjalankan tugas
atau fungsi masing-masing : Allah Bapa sebagai pencipta. - Tuhan Maha Adil
Allah putera sebagai penebus, Allah Roh Kudus sebagai Gambaran tentang Tuhan sebagai Maha Adil akan
Penghibur yang menjiwai dan membimbing kaum beriman mendorong kita untuk tidak perlu cemas dan putus asa
kepada kebenaran. ketika diperlakukan oleh seseorang atau sekelompok orang
dengan tidak adil. Kita ttp percaya bahwa Tuhan maha Adil
kpd kita.

-2-
- Tuhan Maha Tahu Iman merupakan jawaban atau tanggapan manusia atas
Dengan menggambarka Tuhan sebagai Maha Tahu berarti pewahyuan Tuhan ; sedangkan bagaimana jawaban
kita percaya dalam hati bahwa tidak satu pun di dunia ini manusia ini di kembangkan, disebarluaskan dan diteruskan
yang tersembunyi bagi Tuhan. Semuanya menjadi terang- turun-temurun dalam berbagai aktivitas kerohaian, itulah
benderang di hadapan pandangan-Nya, baik itu yang yang diatur oleh agama.
tampak maupun tidak tampak oleh mata manusia, yang
baik dan yang buruk, yang terang-terangan maupun yang Proses Terbentuknya Iman dan pengembangannya
tersembunyi.
Beriman kepada Tuhan yang dapat kita analogkan dengan
- Tuhan Maha Pemaaf dan Pengampun proses terbentuknya cinta antara dia insan manusia.
Tuhan digambarkan sebagai Maha Pemaaf. Ini mendorong
kita untuk senantiasa mau memaafkan orang-orang yang 1. Proses terbentuknya cinta
telah berbuat salah kepada kita. Dalam pergaulan sehari-
hari, manusia tidak terlepas dari perbuatan atau pun a. Dimulai dengan perkenalan
perkataan salah. Manusia adalah makhluk sosial, yang Proses terbentuknya cinta pada umumnya di awali dengan
selalu berinteraksi satu sama lain. Dalam pergaulan antar sebuah perkenalan, meningkat menjadi pembiasaan,
manusia. meningkat lagi menjadi pembinaan dan pemeliharaan.
Prosesnya dimulai dari rasa senang, naksir secara sepihak,
- Tuhan Maha Pengasih lalu berusaha menyatakan isi hati.
Penggambaraan Tuhan sebagai Maha Pengasih akan
senantiasa membesarkan hati kita. Penggambaran tersebut b. Memperkenalkan Iman
akan membuat kita selalu berharap akan kebaikan Tuhan Beriman kepada Tuhan juga tidak ubahnya seperti
kepada kita. Dalam belaskasihan-Nya, Tuhan selalu percintaan, yang umumnya bermula dari perkenalan.
menginginkan yang terbaik bagi kita. Memperkenalkan iman bisa dengan mulai memperkenalkan
tempat-tempat ibadah, memperkenalkan ritual-ritual
keagamaan seperti shalat, puasa sedakah, kebaktian, doa-
doa serta upacara-upcara ritual keagaam lainnya.

c. Menghadapi tantangan
Perjalanan menuju cnta kepada Tuhan bukanlah jalan yang
mulus, melainkan jalan yang terjal, bisa jadi amat susah
dan sulit, seperti halnya proses terjadinya peristiwa cinta
antar manusia juga.

2. Memupuk dan mengembangkan cinta kepada


Tuhan
Bagaimana memupuk kedalaman cinta kepada Tuhan
dapat kita lihat bagaimana hal itu diperkembangkan dalam
berbagai praktek keagamaan.

a. Bhakti yoga
Bab 3 (Pertemuan 3) Umumnya, hidup manusia lebih banyak digerakkan oleh
perasaan dari pada oleh aka, dan di antara banyak
Pengertian Iman perasaan yang menghimpit kehidupan manusia, yang
Secara etimologis dalam bahasa Arab, kata “iman” berarti terkuat dan yang paling kuat cakupannya adalah perasaan
percaya, merasa aman. Arti ini sejalan dengan pengertian cinta.
kata Ibrani Perjanjian Lama.
Tujuan “Bhakti Yoga” dalam agama Hindu misalnya, adalah
Peithomai : percaya kepada, mengandalkan seseorang, untuk membimbing manusia menuju Tuhan, sumber cinta
mempercayakan diri kepada seseorang. yang berada di dasar yang tiap hati manusia.

Baik kata Arab “iman”, maupun kata Ibrani dan Yunani di b. Cinta kepada Tuhan sebagai prioritas utama
atas sama-sama berkaitan dengan kata “aman”, Kecintaan (iman) kepada Tuhan dalam Islam tidak jauh
“keamanan”. Terkandung pengertian mantap, teguh, berbeda dengan ajaran Hindu di atas, karenanya
kokoh, stabil, tak tergoncangkan. dinyatakan bahwa orang yang beriman itu adalah orang
yang sangat mencintai Tuhan. Cinta kepada Tuhan
Secara terminologis (istilah kata “iman” terdapat dalam sebagaimana dinyatakan dalam Firman Tuhan pada Surat
sebuah “sabda Nabi”, yang artinya : kesatuan, Al-baqarah.
keselarasaan, dan keserasian antara kata hati, ucapan dan
perbuatan. c. Iman dan perbuatan
Iman yang sudah dimulai tumbuh harus dipupuk terus
Iman dalam arti kedua : Iman dimaksudkan sebagai sikap menerus. Caranya, selain dengan aktif mengikuti upacara-
hati dan bukan hanya sebagai keyakinan dalam hati, dan upacara ritual keagamaan. Juga (merupakan yang
bukan hanya sebagai keyakinan dalam hati. Dengan sikap terpenting) dengan cara mewujudkan buah-buah iman itu
hati itu manusia mempercayakan dirinya sebulat-bulatnya alam perbuatan nyata.
kepada Tuhan, mengandalkan Tuhan sepenuh-penuhnya.
Kesimpulannya : Ibadah-ibadah ritual yang dilakukan
Pengertian Agama dengan sungguh-sungguh, selain sebagai pelatihan dan
Agama pada dasarnya adalah sikap dasar manusia yang pembiasaan serta pembinaan iman, juga merupakan
seharusnya kepada Tuhan. Agama mengungkapkan diri untgkapan iman dan kepercayaan kepada Tuhan.
dalam sembah dan bakti sepenuh hati kepada Tuhan. Ungkapan-Ungkapan tersebut semestinya berimplikasi
pada sikap, ucapan dan tindakan, dimana orang tersebut

-3-
hanya akan bersikap, berucap, dan bertindak sesuai sakit hatinya atau kecewanya terhadap agamanya sendiri.
dengan ajaran iman dan kepercayaannya. Ada macam-macam hal yang membuat seseorang kecewa
dengan agamanya sendiri. Sering kekecewaan tersebut
Aplikasi konkrit Iman Dalam Praktek Sehari-hari pada awalanya tertuju pada individu atau kelompok
Tanda-tanda keselarasan dan keserasian ini mestinya tertentu dalam agamanya.
tampak dalam aktivitas sehari-hari, dalam wujud-wujud e. Orang pindah agama bisa juga karena alasaan untuk
konkrit, antara lain : memperoleh kesempatan tertentu, yang sulit dia dapatkan
tanpa dia pindah ke agama tertentu. Kesempatan dimaksud
1. Aktif beribadat bisa dalam hal pekerjaan, jabatan, perolehan pengaruh,
Iman, sebagai unkapan cinta dan penyerahan diri kepada kekuasaan, pelepasan dari kewajiban, perolehan fasilitas
Tuhan, pertama-tama dihayati dalam berbagai upacara dan kemudahan-kemudahan lain yang sangat dia perlukan.
ritual, seperti kebaktian-kebaktian, perayaan sakramen, f. Mungkin juga orang pindah agama karena tidak pernah
Natalan, Shalat, Puasa, Idul Fitri, Idul Adha, Waisak, Nyepi, sungguh-sungguh menganut dan memahami agama
Galungan, Ngaben dan lain-lain. Walau tidak merupakan warisan tradisi orang tuanya.
ungkapan penghayatan iman satu-satunya, namun
umumnya agama-agama mengakui bahwa upacara- 2. Identitas diri sebagai cerminan sikap dan perilaku
upacara ritual keagamaan merupakan suatu wujud penting Tanda beragama seseorang tidak cukup hanya dengan
dalam mengekspresikan hubungan transendental manusia telah tercantumnya identitas diri dalam KTP. Seharusnya
dengan Tuhan. identitas agama yang ada dalam tanda pengenal itu
mencerminkan sikap, ucapan dan tingkah laku dalam
Keikutsertaan dalam upacara ritual keagamaan, bukan kehidupan sehari-hari. Manakala agama seseorang tidak
hanya asal hadir secara fisik yang lalu bersikap pasif mewarnai kehidupannya maka itulah yang disebut “agama
selama upacara. Kita perlu mengikuti segala aktivitas yang KTP” saja.
merupakan bagian tak terpisah dari selauruh kegiatan ritual
secara utuh. Ada aktivitas yang melibatkan suara seperti : Bab 4 (pertemuan 4)
mengucapkan doa, menyanyi, mengucapkan kata atau
kalimat tertentu. Begitu pula aktivitas yang melibatkan A. Ibadat Ritual dalam Agama Islam
tubuh kita, seperti duduk, berdiri, berlutut, menunduk,
menengadah, tangan dikatupkan atau dibentangkan dan Mengenai upacara peribadatan dalam agama Islam akan
lain sebagainya. diuraikan secara singkat berikut ini :

2. Menjadikan Iman sebagai sumber inspirasi 1. Shalat


Kehidupan nyata orang berima dapat dibedakan dengan Shalat adalah ritual utama dalam agama Islam, yang secara
kehidupan nyata orang yang tidak beriman justru oleh sikap singkat, sering diartikan sebagai sebuah ibadah yang
dan perilaku dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Orang diawali ucapan takbir (mengagungkan nama Tuhan) dan
beriman seharusnya hidup terinspirasi oleh iman diakhiri dengan mendoakan keselamatan bagi seluruh umat
kepercayaan dan ketawaan mereka kepada Tuhan. manusia

Tuhan dipahami sebagai sumber semangat dan energi yang Urutan dalam berwudhu adalah SBB:
tidak habis-habisnya (spiritual and energy resources). a. Mencuci kedua tangan, yang dimaksudkan sebagai
simbol pembersihan dari perbuatan-perbuatan yang tidak
Beriman dan Beragama baik yang pernah dilakukan oleh kedua tangan.
Antara iman dan agama, disamping ada hubungan erat, b. Berkumur, adalah simbol dari membersihkan mulut, dan
ada juga perbedaan mendasar. Iman merupakan jawaban berharap, mulut jadi bersih dari kotoran, baik secara
atau tanggapan manusia atas kebaikan Tuhan, sedangkan jasmaniha, tetapi yang terpenting adalah agar tidak lagi
agama merupakan satu otoritas yang menjaga dan mengucapkan kata tidak baik
memelihara iman yag benar kepada Tuhan. c. Mencuci bagian rambut kepala bagian depan,
mengandung arti kepala telah menadi dingin dan bersih.
1. Bukan sekedar terdaftar sebagai anggota suatu d. Mencuci telinga, mengandung arti simbolis agar telinga
agama tidak digunakan lagi untuk mendengar suara-suara tidak
Kita tidak cukup hanya beragama, dan tidak puas hanya baik.
karena sudah terdatar sebagai salah seorang anggota dari e. Mencuci kedua kaki, mengandung arti simbolis bahwa
suatu agama. Yang lebih penting adalah bahwa kita berima, kaki kita tidak lagi dipergunakan untuk tujuan yang kurang
dan hidup sebagai seorang beriman dalam kehidupan baik, melangkah ke arah yang kurang baik, apalagi
nyata. dipergunakan untuk menyakiti orang lain.

Orang beragama tiak seperti pemilih partai di atas. Dalam ritual Shalat beberapa pergerakan AL :
Sebenarnya tidak ada kamus pindah agama, apalagi a. Berdiri dengan tegap sambil menghadap ke Kiblat seraya
berkali-kali, meskipun dalam kenyataannya ada sebagian berniat mengerjakan shalat
orang yang pindah agama, namun biasanya hanya b. Ruku’ atau menundukan badan.
berlangsung satu kali saja. Perpindahan agama biasanya c. Beri’tidal, yaitu bangkit dari ruku’.
didasari pada beberapa faktor, antara lain : d. Sujud, sebagai simbol gerakan penyerahan diri secara
a. Seseorang pindah agama karena didasari oleh pemikiran total
yang kritis tentang ajaran-ajaran agama tertentu, termasuk e. Duduk diantara sujud, sambil memanjadkan doa, yang
ajaran agama yang dia anut sendiri. bertujuan mohon untuk diampuni.
b. Seseorang pindah agama dikarenakan ada pengalaman f. Dan doa terakhir adalah doa tahiyat, yang dibaca pada
spiritual tertentu dimana seseorang merasa mendapatkan duduk terakhir.
kepuasan sewaktu mengikuti ritual agama tertentu. g. Shalat ditutup dengan salam penutup seraya menoleh ke
c. Seseorang pindah agama karena alsan cinta kepada kanan dan ke kiri yang berarti menebar doa keselamatan
calon istri atau calon suami yang berbeda agama dengan
dia. Shalat Jum’at, yang dilakukan secara bersama-sama,
d. Bisa jadi juga ada yang berpindah agama karena rasa diadakan di mesjid-mesjid dan di aula-aula kanotr, yang

-4-
diawali dengan kotbah. Ada lagi shalat yang dilakukan satu saksi Kristus (siap mewartakan dan membela iman). Untuk
kali dalam satu tahun, yaitu shalat Idul Adha dan shalat Idul menerima sakramen Krisma perlu persiapan (pelajaran
Fitri. khusus)
e. Sakramen Perminyakan Suci (Sakramen Pengurapan
2. Ibadah Puasa orang sakit) : ini adalah sakramen yang diperuntukkan bagi
Ibadah Puasa adalah ibadah yang tergolong agak berat, orang sakit.Tujuannya terutama adalah memberikan
karena dilakukan selama sebula penuh, yakni pada bulan kekuatan rohani / jiwa bagi yang sakit agar tidak putus asa
Ramadhan, yang juga disebut bulan Puasa. Puasa dalam menghadapi penyakit yang sedang dideritanya, dan
dijalankan rata-rata 14 jam setiap harinya, dari mulai supaya mampu menyatukan penderitaannya dengan
terbitnya fajar hingga tenggelamnya matahari. penderitaan Kristus.
f. Sakramen Perkawinan / Pernikahan : adalah
3. Ibadah Ritual Haji sakramen yang diperuntukan bagi pasangan yang telah
Tidak setiap orang Islam melakukan ritual Ibadah Haji ini, sepakat mengikat diri sebagai suami-istri di hadapan Tuhan
mengingat tidak sedikit biaya yang diperlukan. Juga lokasi dan Gereja-Nya. Kedua mempelai saling menerima
yang jauh di Mekkah, dengan udara yang kering dan sangat sakramen dengan saling mengucapkan janji nikah.
panas, rata-rata 40 derajat celcius. g. Sakramen Imamat : ini adalah satu sakramen yang di
peruntukkan bagi seseorang yang telah memenuhi syarta
Kondisi badan yang sehat, stamina yang sempurna adalah untuk ditahbiskan (dilantik) menjadi imam dalam Gereja
syarat yang tidak kalah pentingnya. Untuk itu ibadah ini Katolik. Setelah melalu proses pembinaan hidup rohani,
hanya diwajibkan kepada mereka yang mampu dari segi pendidikan filsafat dan teologi dengan kesiapan yang
finansial dan juga dari segi fisiknya saja. Kenyataan matang dari calon imam.
menjukkan bahwa tidak sedikit diantara mereka yang tidak
kuat, meninggal dunia di sana. 3. Ibadat Harian
Selain yang disebutkan di atas, ada juga ibadat yang di
B. Ibadah Ritual Dalam Agama Kristen lakukan setiap ari oleh orang-orang Kristen yang hidup
membiara (seperti para Bruder, Frater, dan Suster), yang
1. Ibadat Mingguan disebut biarawan-biarawati, serta para imam.
Upacara perayaan liturgi bisa berbeda dari satu perayaan
ke perayaan yang lain, tergantung perayaan liturgi apa c. Ibadah Ritual Dalam Agama Hindu
yang dijalankan. Liturgi yang umum dilakukan adalah Untuk lebih jelasnya, kedua bentuk ritual tersebut akan
upacara kebaktian mingguan, dimana orang-orang kristen diuraikan secara singkat berikut ini :
pada hari minggu berkumpul di Gereja untuk mengadakan 1. Ritual dalam bentuk Puja
kebaktian bersama : melambungkan puji-pujian, a. Trisandhya
mendengerkan firman beserta penerapannya (kotbah), Trisandhya adalah pemujaan yang wajib dikerjakan oleh
mengakui iman, terutama iman akan Allah (Bapa, Putera seluruh umat Hindu, tiga kali sehari (trisandhya), yaitu
dan Roh Kudus), menyampaikan persembahan (bisa uang pratah sandhya, pagi hari menjelas matahari terbit ;
atau hasil usaha manusia lainnya), memanjatkan doa-doa madyama sandhya, di siank tengah hari ; dan pascima
dan permohonan mengucap syukur, dan menerima berkat. sandhya, saat magrib.
b. Suryasewana
2.Perayaan Sakramen disamping Trisandhya, bagi pemimpin agama pendeta dan
Dalam hal ibadat atau perayaan liturgi, perlu disebutkan tokoh spiritual yang lain ada kewajiban melakukan
juga bahwa terdapat sedikit kekhusususan antara Katolik Suryasewana yaitu pemujaan kepada Tuhan sebagai Super
dan Protestan. Bagi agama Kristen Katolik perayaan liturgi Power.
yang utama adalah perayaan sakramen, dimana dalam c. Berjapa
Gereja Ini mungkin sama dengan berdzikir dalam Islam, yaitu
kegiatan keagamaan yang selalu dikaitkan dengan
Di antara ketujuh sakramen tersebut, sakramen Ekaristi penyucian diri, pemujaan dan sekaligus untuk
mendapat kedudukan istimewa. Perayaan Ekaristilah yang melaksanakan konsentrasi dengan mengucapkan mantra
selalu dilakukan oleh umat Katolik setiap minggunya dan berulang-ulang. Pengulangan di bantu dengan sarana
hari-hari lain, di Gereja atau tempat lain yang ditentukan, berupa Japamala atau disebut juga Aksamala atau Tasbih,
dibawah pimpinan seorang Iman. yang di Bali disebut Ganitri.
d. Sembahyang
Ketujuh sakramen dalam Gereja Kristen Katolik akan Masyarakat Bali menyebut upacara ini dengan muspa
dijelaskan secara singkat berikut ini: karena menyembah Tuhan dengan memakai sarani
a. Sakramen Permandian (pembabtisan): Ini adalah kembang. Masyarakat Hindu di Bali umumnya mengambil
sakramen pertama yang diterima oleh seseorang untuk sikap Krtanjali, yaitu sikap tubuh duduk bersila bagi jemaah
menjadi seorang Kristen setelah menjalankan masa laki-laki atau bersimpuh, yaitu posisi duduk berlutut dengan
persiapan pantat menduduk tumit untuk wanita, dengan tangan
b. Sakramen Ekaristi (Perjamuan Kudus) : Ini adalah dicakupkan di atas kepala sambil mengepit kembang.
perayaan sebagaimana dilakukan diwariskan oleh Yesus e. Tirthayatra
kepada para murid-Nya pada malam sebelum kematian- Tirthayatra yaitu mengunjungi tempat-tempat suci. Istilah
Nya. Di suatu tempat menjelang kematian-Nya Yesus lainnya adalah Thirtagamana atau thirtagocara, yang
mengadakan perjamuan bersama murid-murid-Nya. merupakan kegiatan keagamaan untuk meningkatkan
Perayaan ini dinamakan “Perjamuan Malam Terakhir”. kehidupan spiritual dengan mengunjungi tempat suci,
c. Sakramen Tobat (disebut juga : Sakramen pengakuan kemudian melakukan persembahyangan, meditasi dan japa
dosa atau pengampunan dosa) : ini adalah sebuah di tempat suci tersebut.
perayaan rekonsiliasi, yang memulihkan hubungan baik disamping itu ada Ibadah puasa (upawasa) : tidak makan
seseorang dengan Tuhan yang rusak akibat dosa dan dan tidak minum, monabrata (tidak bicara), majagara (tidak
kejahatan yang dilakukannya. tidur) merupakan ibadah pada hari suci tertentu.
d. Sakramen Krisma (Penguatan) : adalah sakramen yang
diterimakan kepada orang Kristen dewasa, yang
menandakan sekaligus menguatkannya untuk menjadi

-5-
2. Ritual dalam bentuk Yajna F. Menghayati Kekhusyukan Ibadat
Yajna adalah pemberian yang tulus dan ikhlas kepada siapa 1. Mempersiapkan diri dengan baik
saja. Bisa kepada Tuhan, leluhur (Pitara) orang suci (rsi), Tempat ibadah adalah tempat khusus kita bertemu Tuhan
bhutakala dan kepada sesama manusia. dan sesama umat, yang juga mau menghadap Tuhan.
Karena tujuan kita yang khusus dalam pergi ke rumah
D. Ibadah Ritual dalam agama Buddha ibadat, maka tentu kita tidak pergi ke sana layaknya kita
1. Doa pergi ke mall atau tempat-tempat umum yang lain. Kita
Bagi agama Buddha, doa mengungkapkan pengharapan, perlu persiapan, terutama persiapan hati.
bukanlah meminta. Tanpa melakukan usaha, berdoa dalam 2. Mengikuti dengan kesungguhan hati
hal ini dapat dianggap tidak cukup menjamin seseorang Kita datang untuk ibadat bersama, dan tidak datang
yang melakukannya dapat mencapai tujuannya. sebagai penonton, yang mengamati apa yang terjadi dalam
2. Paritta dan Mantra ruang ibadat. Kita perlu aktif dalam beribadat.
Paritta adalah bacaan pelindungan yang dalam pengertian Kesungguhan hati itu bisa diperlihatkan melalui
sekarang disamakan dengan doa. Pembacaan Paritta keterlibatan aktif fisik kita dalam mengikuti berbagai
bermula dari petunjuk Buddha kepada siswa-Nya untuk aktivitas ibadat yang sedang kita rayakan.
mengucapkan bacaan tertentu agar terhindar dari kesulitan 3. Hidup sebagai orang yang selalu dibaharui
atau terlindung dari kejahatan. Misalnya Angulimala-paritta (mengibadahkan seluruh hidup)
yang dibacakan menjelang suatu persalinan. Hidup kita sebagai suatu siklus antara dua kutub yang
saling merajut, surgawi dan duniawi, dari ibadat menuju
Isi paritta dalam bahasa Pali, AL : hidup sehari-hari.
a. Penghormatan dan pujian
b. Persembahan
c. Pernyataan keyakinan dan perlindungan Bab 5 (pertemuan 5)
d. Pernyataan janji atau tekad A. Hari-hari besar dalam agama Islam
e. Pernyataan kebenaran 1. Maulid Nabi
f. Perenungan 2. Isra’ dan Mi’raj
g. Sutta atau khotbah Buddha 3. Nuzulul Qur’an
h. Ungkapan cinta kasih 4. Tahun Baru Hijriah
i. Pengharapan dan pemberkahan 5. Idul Adha
j. Syukur, terima kasih, sekaligus pelimpahan jasa 6. Idul Fitri
k. Penyesalan dan permohonan bimbingan
B. Hari-hari Besar Dalam Agama Kristen
3. Persembahan 1. Peredaran tahun Liturgi Gereja
Bagi agama Buddha, berdoa dapat dilakukan secara pribadi dalam satu tahun liturgi Gereja da 5 masa yaitu :
maupun bersama. Begitu juga dalam suatu upacara, berdoa a. Masa Advent ; b. Masa Natal ; c. Masa Prapaskah ;
dapat dilakukan dengan ataupun tanpa mempersembahkan d. Masa Paskah ; e. Masa Biasa
sajian.
4. Uposatha 2. Hari-hari besar utama
Kata “uposatha” mengandung arti “masuk untuk berdiam a. Natal dan Paskah ; b. Kematian Yesus
(dalam keluhuran), yang menurut prakteknya diartikan di c. Kenaikan Yesus ; d. Pentakosta
dalam wihara atau kompleks wihara.
dihari Uposatha, yaitu hari-hari bulan purnama, bulan C. Hari-hari besar Dalam Agama Hindu
gelap, dan kadang-kadang pertengahan di antaranya (bulan Ada banyak hari raya hindu dan masing-masing berbeda
sabit) para Brahmana meninggalkan rumah dan antara satu tempat dengan tempat lain.
keluarganya untuk menyucikan diri dengan menjalani ritus 1. Galungan dan Kuningan
Weda. 2. Hari Raya Nyepi

E. Makna Ibadah kepada Tuhan Selain hari raya diatas, masih ada beberapa hari raya lain di
1. Sebagai Perayaan Iman India maupun di Indonesia, AL :
Kegiatan beribadat tentu saja tidak bisa dilepaskan dari - Sivaratri : hari raya memuja Siva
iman. Iman yang dihayati dalam hidup, dan memenuhi - Krishna Janmashtami : Perayaan hari lahir Krishna
seluruh hidup, dirayakan dalam suatu kegiatan khusus, - Vasant Panchami : hari raya memuja Dewi Saraswati
yakni dalam ibadat atau perayaan ritual keagamaan. Yang - Purnama Guru : perayaan untuk menghormati para Guru
dirayakan di sana adalah iman, menyangkut hubungan atau para ahli bidang kerohanian
khusus manusia dengan Tuhan.
2. Membawa seluruh aktivitas hidup kepada Tuhan D. Hari-hari besar Dalam Agama Buddha
Sebagai perayaan iman dan penghayatan hubungan khusus Hari-hari besar yang dirayakan oleh umat Buddha adalah
dengan Tuhan, beribadat mengandung makna SBB :
persembahan seluruh hidup, termasuk makna 1. Hari Suci Magha
persembahan seluruh hidup, termasuk berbagai aktivitas 2. Hari Suci Waisak
dan perjuangan hidup ke hadapan Tuhan. Untuk memperingati tiga peristiwa penting yang terjadi :
a. Lahirnya Pangeran Siddharta Gotama
3. Menimba kekuatan yang akan dibawa dalam b. Perata Gotama mencapai Penerangan Sempurna
kehidupan c. Buddha Sakyamuni Parinirvana
Ibadat sebagai suatu perayaan iman, tidak hanya terbatas 3. Hari Suci Asadha
sebagai sebuah seremonial keagamaan, yang menjadi 4. Hari Suci Kathina
suatu peristiwa yang tidak bersambungan dengan aktivitas
hidup sehari-hari. Dalam beribadat juga membuka hati E. Menyikap Peristiwa-peristiwa Spiritual Keagamaan
untuk mendengarkan pesan-pesan Tuhan yang 1. Mengenakan Kacamata dan perasaan yang sama
disampaikan kepada kita melalui firman-Nya. 2. Menghormati peristiwa rohani agama lain
3. Menghadapi sikap ekstrim dengan cara yang bijak.
4. Mengutamakan yang lebih penting
-6-
pencaharian benar, daya upaya benar, perhatian benar dan
Bab 6 (pertemuan 6) semedi benar
A. Pengertian Komunikasi Dengan Tuhan
Perjumpaan kita yang berlangsung secara rohani dengan B. Perintah Untuk Mencintai
Tuhan dapat menjadi titik-tolak dan acuan dalam 1. Mencintai menurut ajaran Islam
membaharui motivasi dan orientasi hidup kita sendiri dalam satu firman Tuhan dinyatakan bahwa sesungguhnya
1. Berhubungan dengan adikodrati setiap orang beriman itu bersaudara, oleh karenanya
2. Berwawanrasa dengan Tuhan berdamai dan berbaik2lah di antara saudaramu itu. Dlm
3. Berkomunikasi secara ONLINE “Hadis Nabi”

B. Doa sebagai bentuk Komunikasi dengan Tuhan 2. Mencintai menurut ajaran Kristen
1. Meditasi sebagai doa Sebelum Tuhan ditangkap, dihina dan dibunuh. Tuhan
2. Cara Bermeditasi menyampaikan pesan penting kepada Murid-Nya yang
3. Pikiran dan hati harus kosong (bersih) berupa rangkuman dari segala misi-Nya di dunia ini : “Aku
memberi perintah baru kepadamu, yaitu supaya kamu
C. Tempat-tempat Komunikasi Dengan Tuhan Dapat saling mengasihi ; sama seperti Aku telah mengasihi kamu,
Berlangsung demikian pula kamu harus saling mengasihi”
1. Rumah-rumah Ibadah atau rumah doa
2. Tempat-tempat ziarah 3. Mencintai menurut ajaran Hindu
3. Alam terbuka Mencintai Tuhan dengan setulus hati, bukan sekedar
4. Ruang tertutup mengatakan mencintai-Nya dalam kehidupan nyata.
5. Di sembarang tempat dan sembarang waktu
4. Mencintai menurut ajaran Buddha
D. Persiapan Komunikasi Dengan Tuhan Mereka tidak hanya mengorbankan barang-barang yang
Dengan cara kita datang bertelanjang diri dihadapan-Nya, dimiliki, tetapi juga mengorbankan jiwa raga mereka
dan dengan segala kerendahan hati kita mau menyerahkan sendiri. “Korbankanlah dirimu dan itu adalah kewajibanmu
persoalan kita pada-Nya, sambil bersedia mendengarkan sendiri ; jangan menunggu perintah orang lain”
pesan-pesan dan petunjuk-Nya untuk kita. Dapat di lakukan
di tempat berdoa atau bermeditasi di rumah ibadat. C. Wujud Cinta Kasih
1. Wujud tindakan kasih dalam ajaran Islam
E. Buah–buah yang dihasilkan wujudnya dimanisfestasikan dalam perilakunya kepada
beberapa hal penting dapat kita sebut sebagai buah dari orang lain maupun kepada diri sendiri, baik secara
berkembangnya hubunga akrab kita dengan Tuhan langsung maupun tidak langsung.
1. Hubungan erat dengan Tuhan
Jika hubungan sudah erat denga Tuhan maka kita tidak 2. Wujud tindakan kasih dalam ajaran Kristen
akan merasa asing lagi dengan Tuhan diungkapkan dalam surat Rasul Paulus yang pertama
2. Kedamaian hati kepada umat di Korintus, bab 13 ayat 4 sampai 7 : “Kasih
setelah menjalin hubungan yang erat dengan Tuhan, maka itu sabar, kasih itu murah hati ; ia tidak cemburu ; ia tidak
kita dapat merasa damai dan tentram memegahkan diri dan tidak sombong ; ia tidak melakukan
3. Withdrawal and return yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri
Semakin orang penuh dengan rahmat Tuhan semakin orang ; ia tidak pernah dan tidak menimpan kesalahan orang
itu maumembagikan rahmat itu kepada sesamanya. lain ; ia tidak bersuka cita karena ketidak adilan, tetapi
karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya
Bab 7 (Pertemuan 7) segaal sesuatu, mengharapkan segala sesuat, sabar
A. Tuhan Mencintai Manusia menanggung segala sesuatu”
1. Pemahaman Islam
Kecintaan Tuhan kepada manusia dimanisfestasikan dalam 3. Wujud tindakan kasih dalam ajaran Hindu
firman yang amat pendek yang senantiasa dibaca sebagai dikenal ajaran Dasa Yama Brata yaitu sepuluh langkah
kata awal umat Islam hendak memulai segala pengendalian diri untuk mencapai kesempurnaan hidup dan
perbuatannya : “Bismillahirrahmanirrahim” yang artinya = kesucian lahir batin yang berupa Dharma dan moksa.
“Dengan ama Allah yang maha pengasih lagi maha
penyayang” 4. Wujud tindakan kasih dalam ajaran Buddha
memandang cinta seutuhnya sebagai Brahma-Vihara : yaitu
2. Pemahaman Kristen empat keadaan batin yang luhur.
Cinta Tuhan yang begitu besar pada manusia terwujud 1. Metta = memancarkan cinta kasih yang tidak terbatas
dalam diri Yesus Kristus. Bahkan lebih lagi, Yesus Kristus 2. Karuna = belas kasih terhadap semua makhluk yang
dipandang sebagai puncak perwujudan kasih Tuhan pada sedang menderita
manusia. 3. Mudita = Kegembiraan yang simpatik terhadap sukses,
kejayaan, dan kebahagiaan orang lain
3. Pemahaman Hindu 4. Upekha = keseimbangan batin dalam menghadapi
sebagaimana digambarkan dalam sifat Brahman : sifat goncangan-goncangan hidup.
kasih yang amat besar yang ditunjukkan Tuhan dalam
setiap penciptaan-Nya. Bukan hanya kepada manusia tetapi D. Menghayati Cinta Tulus dalam Hidup Sehari-hari
kepada tumbuh-tumbuhan. Karena hewan dan tumbuhan di 1. Peka terhadap penderitaan sesama, seperti :
ciptakan sebagai fasilitas bagi kehidupan manusia. a. Miskin dan penganggur
Org yg tidak mempunyai tidak punya kepercayaan diri.
4. Pemahaman Buddha
Seorang Bodhisattwa yang rela meninggalkan keduniawian- b. Cacat fisik, mental dan sosial
Nya dan bertapa bertahun-tahun untuk memperoleh jawab cacat Sosial : keadaan dimana seseorang sedang terisolasi
tentang jalan mulai yang mempunyai 8 unsur : Pengertian oleh lingkungan sosial.
benar, Pikiran benar, Ucapan benar, perbuatan benar, mata

-7-
c. Tertimpa bencana alam
Orang yang terkena bencana alam dan lolos dari musibah
tersebut dapat menyisakan penderitaan baik kehilangan
anggota kel atau kehilangan harta benda.

d. Tertimpa penganiayaan
Penganiayaan bisa terjadi dalam aneka bentuk :
pembunuhan, penyiksaan fisik, perkosaan, perampasan
harta benda, pencemaran nama baik, perlakuan tidak adil,
pengucilan.

e. Sedang menderita penyakit


orang-orang yang sakit dari yang ringan sampai parah ada
yang mendapat perawatan yang baik ada yang tidak,
bahkan tidak mendapat perawatan. Kebanyakan dari orang-
orang sakit ini adalah orang-orag atau keluarga yang tidak
mampu karena biaya obat dan perawatn yang semakin
mahal.

2. Tidak menyebabkan orang lain menderita


Ditekankan sikap menahan diri untuk tidak berbuat sesuatu
yang menyebabkan orang lain menderita.

3. Mengantisipasi masa depan


Tindakan yang lebih ditekankan tindakan proaktif, yakni
menyiapkan diri untuk mengantisipasi, bahkan kalau dapat,
mencegak terjadinya hal yang tidak diinginkan dimasa
depan.

-8-

Anda mungkin juga menyukai