Anda di halaman 1dari 29

1

UTS MPK KATOLIK


PENGALAMAN MANUSIA DAN AGAMA
Metode
Meta = sebelum, hodos = berjalan,
“Bagaimana langkah-langkah berpikir selama proses belajar kita yang berasal dari
pengalaman-pengalaman masing-masing, membawa kita untuk sampai pada refleksi imanku
sendiri?
Dari mana kuliah tentang agama ini? Bagaimana manusia bisa beragama?”

KULIAH TENTANG AGAMA KATOLIK DIMULAI DARI


AGAMA / YANG TRANSENDEN (Tuhan Allah)  PENGALAMAN HIDUP MANUSIA

Pengertian tentang Agama


1. Secara umum
AGAMA ADALAH UNGKAPAN HUBUNGAN MANUSIA DENGAN YANG ILAHI
(kekuasaan yg kudus dan lebih tinggi daripada manusia. Kepada yang ilahi itu manusia
mengalami ketergantungan, daya tarik, kagum, tapi juga takut dan tergantung, tetapi juga
kebebasan)
PENGALAMAN AKAN YANG ILAHI = IMAN / KEPERCAYAAN
Pengalaman itu mengena manusia secara utuh, yaitu pada kemampuannya, berpikir,
berkehendak, dan bahkan bertindak.

2. Secara khusus
Dalam AGAMA KATOLIK, dikembangkan pengertian umum menjadi pengertain khusus,
yaitu agama Katolik adalah ungkapan hubungan manusia yang beriman kepada Allah
melalui Yesus Kristus
Menurut GS 36, Agama katolik menghargai setiap pengembangan kemampuan berpikir dalam ilmu
pengetahuan, juga menghargai metode ilmu-ilmu, karena penyelidikan metodis di semua bidang
ilmu, bila dijalankan secara sungguh ilmiah dan menurut kaidah kesusilaan, tidak akan bertentangan
dengan iman, Karena hal-hal profan dan pokok-pokok iman berasal dari Allah yang sama

KESIMPULAN = Agama katolik bagitu menghargai setiap pengembangan pikiran dan mencari
kebenaran dengan mengembangkan ilmu, tetapi sekaligus juga percaya bahwa kebenaran manapun
juga tak lain dan tak bukan adalah kebenaran yang menuju atau yang ambil bagian atau persiapan
untuk menyongsong sang kebenaran sendiri yaitu Kristus. Bagi orang beriman katolik, setiap
kebenaran ilmiah akan mencapai puncak di dalam Dia yang mengatakan”Akulah jalan, kebenaran
dan hidup (Yoh 14.6)
2

Agama: Iman dan Wahyu


Karl Rahner menyebut manusia sebagai:
1. PENDENGAR SABDA (Horer des Wortes), bahkan
2. HAKEKAT TRANSENDENSI (das Wesen de tranzenden), makhluk yang pada dasarnya
selalu terbuka kepada yang transenden
Titik tolak bicara tentang Agama: Apa itu pengalaman?
Manusia terbuka kepada Allah  Mendengarkan Sabda / pengalaman akan hakekat yang
transenden  manusia merindukan Allah.
Problemnya: Apakah pengalaman akan Allah itu benar-benar otentik atau tidak? Manakah
ukuran pengalaman akan Allah itu sejati atau tidak?

Kategori Pengalaman Manusia


1. Pengalaman KONKRET = melalui pancaindra, kejiwaan, dan kerohanian. (gembira, menderita,
hidup sebagai mahasiswa, naik gunung, dll yang bisa ditangkap dan dikenali secara inderawi)
2. Pengalaman DASAR = Pengalaman tidak langsung, pengalaman yang ada ‘dibalik’ (cinta,
bahagia, pengalaman, …)
Menurut teori SUBJEKTIVITAS, Kebenaran yang diperoleh manusia tidak pernah
diperoleh secara AN SICH, artinya hanya melalui MEDIUM tertentu. (contoh : Kita hanya
dapat mengalami suatu kenyataan karena panca indera, gambar, konsep, atau dalam kata lain
bahasa manusiawi)
3. Pengalaman RELIGIUS / TRANSENDENTAL, pada dasarnya merupakan pengalaman yang
terjadi MELALUI, DI DALAM dan DIBALIK PENGALAMAN-PENGALAMAN KONKRET
DAN DASAR.
Karl Rahner dan JB. Lotz menyebut PENGALAMAN RELIGIUS = PENGALAMAN
TRANSENDENTAL
Pengalaman religius bukanlah pengalaman khusus atau istimewa: Misalnya pengalaman “akan
yang kudus”, yang tiba-tiba mendatangi manusia dengan pakaian putih, “kaki” tidak menyentuh
tanah, Pengalaman akan yang “kudus” atau “Transendental” yang terjadi melalui
pengalaman manusiawi konkrit dialami secara inderawi disebut pengalaman “kategorial”

PANDANGAN RUDOLF OTTO tentang pengalaman MISTERI adalah MISTERI


TREMENDUM (menakutkan) dan FASCINOSUM (mempesona),
Inilah pengalaman keterbukaan manusia akan yang transenden, pengalaman ini
AMBIVALENSE, MENDUA, MULTIINTERPRETASI. Dari Pengalaman Ini, Kita Bisa
Menjadi POLITHEIS, ATHEIS, THEIS, atau PANTHEIS. Dalam pengalaman kategorial /
pengalaman iman, manusia mengalami keterbatasan diri, KARENA MENGHADAPI MISTERI
3

4. Pengalaman KATEGORIAL / IMAN

PENGALAMAN PENGALAMAN
RELIJIUS/TRANSENDENTAL IMAN/KATEGORIAL
TITIK PANGKAL Dari manusia sendiri Dari Allah, manusia kemudian
menanggapi wahyu Allah
ISI Manusia mencari (sesuatu yang Allah lebih dulu mencari dan
lebih besar melampaui dirinya merindukan manusia. Manusia
sendiri) dan merindukan Allah diundang utnuk masuk ke dalam
persekutuan denganNya.

Sekaligus merupakan keterbukaan Melalui iman, Manusia


dan pencarian manusia terhadap menanggapi tawaran dan
yang transenden dan tidak terbatas undangan Allah itu

IDENTITAS ANONIM JELAS (IMAN KRISTIANI 


ALLAH BAPA, TUHAN KITA YESUS
KRISTUS

Karl Rahner, dalam pengalaman kategorial/iman maupun transcendental/relijius, manusia


mengalami keterbatasan diri, karena menghadapi misteri
“Berbicara tentang ALLAH tidak mungkin lepas dari pembicaraan tentang MANUSIA, “
 Karena pemahaman dan pencarian akan Allah bermula dari pengalaman manusia itu sendiri
(pengalaman transcendental)
“Berbicara tentang MANUSIA tidak mungkin lepas dari pembicaraan tentang ALLAH,”
 Karena manusia menemukan harkat martabatnya dalam hubungannya dengan Tuhan Allah,
melalui iman.

WAHYU terdiri dari KATA – PERBUATAN – SABDA

Pengalaman Iman akan Allah dalam KS Perjanjian Lama


1. ALLAH SEBAGAI ALLAH PERJANJIAN
2. ALLAH SEBAGAI TUHAN SANG PEMBEBAS DAN PAHLAWAN PERANG
3. ALLAH SEBAGAI PELINDUNG DAN PENJAMIN KELANGSUNGAN HIDUP
GARIS MERAH (pengalaman iman akan Allah dalam KSPL)  Allah YAHWE
Firman Allah kepada Musa:
1. AKU ADALAH AKU, yang artinya Allah yang absolut, yang tidak terbatas, jauh
melampaui manusia.
2. Allah yang absolut adalah ALLAH ABRAHAM, ALLAH ISHAK
3. Allah yang DINAMIS dan RELASIONAL, Bukan statis
4. Allah yang menyejarah
4

a. Allah yang menyatukan masa lalu = Allah Abraham, Ishak, dan Yakub
b. Allah yang masa kini = allah mendengarkan jeritan derita umatNya di Mesir
c. Allah masa yang akan datang = Janji Allah membebaskan dan membawa umat
terpilih ke tanah terjanji
Musa mengalami ALLAH SEBAGAI YAHWE
Allah sebagai Yahwe, sering juga disebut Allah sebagai Yehwah
YHWH  Hayah, (dalam Bahasa Ibrani berarti ALLAH YANG BERADA, ALLAH HADIR
SECARA AKTIF).
Yahwe dialami sebagai Allah yang selalu ada bagi umat-Nya. Yahwe adalah Allah bagi umatnya
bagi manusia: DIA ADA, BERSAMA DAN BERSEDIA UNTUK KITA DAN UNTUK DUNIA.

Theodore Schneider merumuskan 4 segi dari misteri kedekatan Allah sebagai mana dikisahkan
dalam kisah tentang semak duri:
1. ALLAH ITU TERPERCAYA DAN DAPAT DIANDALKAN
2. ALLAH TIDAK DAPAT DIPERALAT DAN DIPERMAINKAN
3. ALLAH MENUNTUT EKSKLUSIVITAS / ALLAH ITU SATU-SATUNYA
4. ALLAH TIDAK DAPAT DIBATASI
MASIH ADA 3 SEGI PENTING DALAM PENGALAMAN UMAT PERJANJIAN LAMA akan
Allah:
1. Yahwa adalah Allah yang membebaskan
2. Yahwe adalah Allah yang mencintai umatNya
3. Personalitas kepribadian Allah (karena pengalaman manusia sebagai pribadi yang tidak
dapat ditembus dan dipermainkan

Pengalaman Iman akan Allah dalam KS Perjanjian Baru


1. PENGALAMAN YESUS AKAN ALLAH: BAPA TUHAN KITA YESUS KRISTUS
a. Kerajaan Allah sudah dekat  warta utama Yesus
b. Kedatangan Allah sebagai keselamatan. Allah penuh dengan kasih dan pengampunan

2. BAPA sebagai sapaan YESUS kepada ALLAH


Doa bapa kami (Mat 6:9-13)

3. Yesus Kristus kehadiran Allah


“Barang siapa melihat aku, ia telah melihat Bapa (Yoh 14:6-7.9)
5

MANUSIA SEBAGAI GAMBARAN DAN CITRA ALLAH (GAMBAR DAN CITRA ALLAH Kej
1:26) = REPRESENTASI ALLAH DALAM DIRI MANUSIA. Allah dihadirkan dalam diri manusia
 hal ini tidak menunjukkan keunggulan
 menunjukkan kedekatan manusia pada allah dan perintah khusus dari allah untuk menguasai
ciptaan allah yang lain
Dengan citra Allah, Manusia menemukan martabatnya dengan mengambil bagian di dalam
penguasaan Allah atas ciptaan Allah. Maka penguasaan atas ciptan dan martabat manusia ini harus
selalu dipahami dalam hubungan manusia dengan Allah.
6

HOMO VIATOR
MPK Katolik I

PANDANGAN TENTANG MANUSIA


POSITIF (+) NEGATIF (-)
Animal rationale = manusia makhluk yang Homo homini Lupus = Manusia adalah
memiliki akal budi serigala bagi manusia lainnya
Makhluk simbol = kehidupan manusia tidak Homo economicus = Manusia adalah makhluk
lepas dari simbol-simbol yang sekedar hidup untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan ekonominya saja
Makhluk sosial = makhluk yang terarah dan Homo iucundus = Manusia sebagai makhluk
berinteraksi dengan orang lain yang bersenang-senang, manusia tukang hedon
Makhluk beretika = manusia memiliki etika
Makhluk estetika = manusia memiliki rasa
estetis
Manusia adalah MAKHLUK RELIJIUS,
Makhluk sosial, PERSONA, berkuasa dan
berdaulat atas diri sendiri

METHORION – PONTEFICE,
 Artinya, manusia berada diantara yang duniawi dengan yang ilahi
 Gelar Paus = “Pontefice”, Paus menjembatani antara YANG ILAHI dan YANG
KODRATI/DUNIAWI, yang ditampakkan dalam memberikan DOKTRIN IMAN dan MORAL
7

ILAHI

KODRATI/DUNIAWI
sekularisme, materialism, hedonism, konsumerisme, dll

COGITO ERGO SUM = Saya berpikir, maka saya ada

Kekhasan Manusia
 AKAL BUDI, mampu membuat pertimbangan soal baik dan buruk, mampu mengatasi
dirinya sendiri
 Manusia mampu MENGENALI KEHADIRAN YANG ILAHI
 Manusia mampu MEMAHAMI ARAH TUJUAN HIDUP di dunia ini “Homo Viator”
 Manusia TERBUKA DENGAN RELASI DENGAN YANG LAIN

Agama – Iman
Agama memungkinkan manusia untuk mengekspresikan kebutuhannya dalam relasinya dengan
Yang Ilahi
UNSUR AGAMA = ajaran, organisasi, ibadat, pemimpin dan umat, sarana peribadatan
Manusia sebagai homo religius = “manusia memiliki keterikatan dengan yang ilahi”
Agama merupakan pelembagaan nilai-nilai, simbol, ibadat, organisasi, sarana peribadatan (gereja,
hosti, salib, dll)
AGAMA BERBEDA DENGAN IMAN
SPIRITUALITAS = EKSPRESI PENGHAYATAN IMAN atau ekspresi hidup dalam relasinya
dengan yang ilahi

Iman
- Adalah RELASI INTERPERSONAL (PRIBADI) DENGAN YANG ILAHI atau bisa
disebut sebagai TANGGAPAN PERSONAL TERHADAP WAHYU ALLAH
- Berparadigma persahabatan
- Bercirikan PARADOKS
Paradoks manusia: ciptaan sekaligus menghadirkan Sang Pencipta; terbatas
sekaligus terbuka untuk memikirkan Dia Yang Tak terbatas; kecil dan rendah
sekaligus diberi keluhuran; unik sekaligus terbuka pada keragaman yang kaya.
- “Deus Semper Maior” = Allah yang tak terbatas “God is always greater”
8

TIGA DIMENSI DARI RELASI ITU (IMAN):


1. BUDI ===== > HEAD
2. HATI ===== > HEART
3. KEHENDAK => HAND
DIMENSI IMAN ADALAH :
1. INTELEKTUAL (menerima ajaran dan doktrin agama (gereja) )
2. SPIRITUAL (Manusia bernyanyi lagu pop tidak sama dengan nyanyi lagu rohani,
ADA PENGHAYATAN YANG DILAKUKAN DI DALAM IMAN)
3. MORAL (Iman ditunjukkan dalam KEHENDAK DAN TINGKAH LAKU seorang
manusia)

MANUSIA SEBAGAI PARTNER ALLAH DALAM PENCIPTAAN DAN KARYA


KESELAMATAN artinya Manusia diberi kekuasaan dan wewenang atas seluruh ciptaan Allah yang
lain (hewan, tumbuhan, kekayaan alam).
Dalam Mazmur 42 dan 63, manusia digambarkan sebagai makhluk yang rindu akan yang Ilahi
(seperti rusa rindu akan air).
Kerinduan ini mengungkapkan kondisi manusia yang ada dalam relasi dengan yang lain, bukan
sebagai makhluk yang sendirian
TEOLOGI adalah REFLEKSI SISTEMATIS DAN RASIONAL ATAS IMAN, memiliki
komponen DOKTRIN, TRADISI, PENGALAMAN IMAN, DAN REFLEKSI

Antropologi Teologis
Kej 1:26-27
“Berfirmanlah Allah: Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya
mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh
bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi. Maka Allah menciptakan manusia itu
menurut gambarNya menurut gambar Allah diciptakanNya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakanNya mereka.” (Kej 1:26-27)
“Maka Allah melihat segala yang dijadikanNya itu, sungguh amat baik.” (Kej. 1:31)
“KETIKA ITULAH Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan
nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.” (Kej 2:7)

Citra Allah
Maksudnya adalah

- Manusia itu gambaran Allah, (manusia representasi Allah di dunia)


- NIlai dasar manusia terletak dalam hakikatnya sebagai gambaran Allah, disinilah terletak
MARTABAT manusia sebagai PRIBADI
- Konsekuensinya adalah = MARTABAT MANUSIA HARUS DIHORMATI bila manusia
mau menjaga keluhuran pribadinya
- PARADOKS MANUSIA :
9

o Ciptaan sekaligus menghadirkan Sang Pencipta


o Terbatas sekaligus terbuka dan memikirkan DIA YANG TAK TERBATAS
o Kecil dan Rendah sekaligus diberi keluhuran
o Unik sekaligus terbuka pada keragaman yang kaya

MAZMUR 8 Mazmur 42 dan 63


 Siapakah manusia?  Manusia digambarkan sebagai mahluk yang
 “diberi kemuliaan”; “hampir setara dengan memiliki “kerinduan” akan yang ilahi.
Allah” Seperti rusa merindukan air
 Manusia di tengah ciptaan, menyadari
keunikan dirinya sebagai “yang dicintai
Allah”  Kerinduan itu mengungkapkan kondisi
 Tujuan hidup manusia: Memuliakan Allah manusia yang adal dalam relasi dengan yang
 “Tuhan, Tuhan kami, betapa mulia namaMu lain, bukan mahluk yang “sendirian”.
di seluruh bumi”
 Manusia sebagai “partner” Allah dalam
penciptaan dan karya keselamatan.
10

WAHYU ILAHI
MPK Katolik 2A

“Wahyu dan iman adalah dua sisi berbeda dari satu mata uang…” Keduanya ada dalam
satu misteri iman yang utuh

Tantangan yang dihadapi


SEKULARISME, GLOBALISASI
SEKULARISASI GLOBALISASI
Perubahan sosial yang meliputi pengurangan / Perubahan integrasi internasional dengan
deklinasi pengaruh relijius beserta pemikirannya meningkatnya intensitas pertukaran pandangan,
dalam kehidupan duniawi, karena telah digantikan produk, ide, budaya antar negara.
oleh cara-cara lain dalam menjelaskan dan mengatur
kehidupan sosial

Dalam konteks berkehidupan bernegara = Singkatnya, globalisasi adalah proses “menjadi satu
Pemisahan urusan agama dan pemerintahan dunia”

Bentuk sekularisasi yang digerakkan oleh


kepentingan ekonomi/modal melalui perkembangan
teknologi komunikasi. Dengan demikian peran
Allah dikesampingkan

Wahyu secara Etimologis


- Revelation, re-velare (latin) = menyingkap selubung
- Vellum = selubung / tirai
- Yunani =
o apokalypto
o phaino, phaneroo

TUHAN ALLAH
11

MANUSIA

YESUS KRISTUS ADALAH PUNCAK WAHYU ALLAH

Pengertian dan Tujuan Wahyu Ilahi

WAHYA BISA DIARTIKAN SEBAGAI = pernyataan Allah yang tidak terlihat, misterius, yang tidak
mungkin dihampiri manusia dengan kemampuannya sendiri. Dalam pernyataan itu Allah memperkenalkan
dirinya dan memberikan dirinya untuk dikasihi.
(arti wahyu menurut Xavier Leon-Dufour : 1990, hlm. 583)

Dalam kebaikan dan kebijaksanaanNya Allah berkenan mewahyukan diriNya dan memaklumkan rahasia
kehendakNya (lih. Ef 1:9); berkat rahasia itu manusia dapat menghadap Bapa melalui Kristus Sabda yang
menjadi daging, dalam roh Kudus, dan ikut serta dalam kodrat ilahi (…)” (Dei Verbum 2)
TUJUAN WAHYU ILAHI menurut Dei Verbum 2 :
“Maka dengan wahyu itu Allah yang tidak kelihatan dari kelimpahan CINTA KASIHNYA,
Menyapa manusia sebagai sahabat2nya dan bergaul dengan mereka untuk mengundang mereka ke dalam
persekutuan dengan diriNya dan menyambut mereka di dalamnya.”

“Tata perwahyuan itu terlaksana melalui perbuatan dan perkataan yang amat erat terjalin,
sehingga karya, yang dilaksanakan oleh Allah dalam sejarah keselamatan, memperlihatkan dan
meneguhkan ajaran serta kenyataan-kenyataan yang diungkapkan dengan kata-kata, sedangkan
kata-kata menyiarkan karya-karya dan menerangkan rahasia yang tercantum di dalamnya.”
KATA-PERBUATAN-PRIBADI KRISTUS
“Tetapi melalui wahyu itu kebenaran yang sedalam-dalamnya tentang Allah dan
keselamatan manusia nampak bagi kita dalam Kristus, yang sekaligus menjadi pengantara dan
kepenuhan seluruh wahyu.”
ALLAH ADALAH IA YANG MAU MENYAPA KITA SEBAGAI SAHABAT,
ALLAH DIPERKENALKAN SEBAGAI BAPA YANG BAIK
Dalam Kristus, nyatalah Allah yang baik itu, LEWAT KATA-KARYA-PRIBADI, Kristus
menghadirkan kasih

KESELAMATAN BERARTI MENANGGAPI WAHYU ALLAH DAN BERGABUNG DALAM


PERSEKUTUANNYA, HIDUP DI DALAM DAN BERSAMA ALLAH.
Keselamatan ditujukan untuk SEMUA MANUSIA
12

Kristus sebagai Penyelamat  Artinya adalah,


- Kristus sebagai jaminan bagi kita untuk mengenal Allah sebagai Bapa yang baik yang
mengasihi kita
- Dalam Kristus, kita tidak akan tersesat dalam mengenal Allah
- Dalam Kristus, ada kepenuhan gambaran Allah yang adalah “KASIH”
- Dalam Kristus ditawarkan keselamatan untuk semua orang
- Dalam Kristus kita mengakui karya keselamatan yang melampaui Gereja Katolik sendiri,
Gereja dipanggil menjadi saksinya

JADI, KRISTUS ADALAH JAMINAN KESELAMATAN.


OLEH KARENA ITU, MENGENAL KRISTUS DAN PERCAYA KEPADANYA MEMBUAT KITA LEBIH
TERBUKA.
DALAM KRISTUS, DITAWARKAN KESELAMATAN UNTUK SEMUA ORANG.
DALAM KRISTUS, KITA MENGAKUI KARYA KESELAMATAN YANG MELAMPAUI GEREJA
KATOLIK SENDIRI.
GEREJA DIPANGGIL MENJADI SAKSINYA.

PESAN YANG DISAMPAIKAN OLEH ALLAH BAPA MELALUI YESUS KRISTUS


SABDA – PERBUATAN – PRIBADI  Dalam proses sejarah keselamatan

Tiga Dimensi Iman


INTELEKTUAL (Verum)

MORAL (Bonum)

WAHYU ILAHI SPIRITUAL (Pulchrum)


Dalam kata lain, tiga dimensi di atas menunjuk
kepada
- CIPTA – Daya pikir untuk mengetahui
- KARSA – Kekuatan bertindak
- RASA – Menangkap yang INDAH

AGAMA = Adalah bentuk kelembagaan IMAN = adalah keyakinan dan ungkapan tanggapan
perwujudan iman manusia kepada Yang Ilahi, yang manusia terhadap wahyu Allah, yang bercirikan
berciri eksternal, karena memuat simbol, ajaran, internal dan intrapersonal
ibadat, nilai, doktrin, kepemimpinan. Dibedakan antara iman :
- Fides Quae (objektif : doktrin)
- Fides Qua (subjektif : penghayatan)
13

Wahyu tampak dalam diri Kristus. Kristus adalah perantara dan pemenuh wahyu dari Allah. Melalui
wahyu, kebenaran yang sedalam-dalamnya tentang Allah dan keselamatan manusia nampak bagi kita dalam
Kristus,
ALLAH SEBAGAI BAPA YANG BAIK, Dalam Kristus, Nyatalah BAPA YANG BAIK ITU. Lewat
KATA, KARYA dan PRIBADINYA, Yesus Kristus menghadirkan KASIH
14

IMAN
MPK Katolik 2B
dimana Manusia menanggapi pernyataan Wahyu dari Allah

infinitum in finito = Ketidakterbatasan dalam keterbatasan


Deus semper maior = Allah yang tidak terbatas ; Allah sang pencipta – Manusia ciptaanNya ; Yang Tak
terbatas – Yang terbatas
Dei Verbum art. 5 = “Kepada Allah yang menyampaikan wahyu manusia wajib menyatakan
‘ketaatan iman’ (Rom 16:26; lih. Rom 1:5; 2 Kor 10:5-6). Demikianlah manusia dengan bebas
menyerahkan diri seutuhnya kepada Allah, dengan mempersembahkan ‘kepatuhan akalbudi serta
kehendak yang sepenuhnya kepada Allah yang mewahyukan’, dan dengan secara sukarela menerima
sebagai kebenaran wahyu yang dikurniakan olehNya.”

“Supaya orang dapat beriman seperti itu, diperlukan rahmat Allah yang mendahului serta menolong, pun
juga bantuan batin Roh Kudus, yang menggerakkan hati dan membalikkannya kepada Allah, membuka
mata budi, dan menimbulkan ‘pada semua orang rasa manis dalam menyetujui dan mempercayai
kebenaran.’
Supaya semakin mendalamlah pengertian akan wahyu, Roh Kudus itu juga senantiasa menyempurnakan
iman melalui kurnia-kurniaNya.”

Iman Relasional
RELASI YANG INTERPERSONAL

- Allah menyapa – manusia menanggapi


- Allah mewahyukan diri – manusia menerima dengan ketaatan
- Iman bercirikan relasi inter-personal antara manusia dengan Allah

Ciri Paradoksial Iman


1. Wajib tapi Bebas
2. Anugerah / rahmat tapi juga Upaya Manusia
3. Terang tetapi sekaligus juga kabur
4. Dapat dipertanggungjawab dengan akal sehat, tetapi sekaligus melampaui akal budi
manusia.
5. Tindakan aktual sekaligus proses
6. Personal sekaligus eklesial/komuniter
15

TAHAP PERKEMBANGAN IMAN


MPK Katolik 2C
- IMAN adalah suatu PERJALANAN yang dinamis, dalam relasinya dengan Allah
- Iman itu persahabatan dengan allah
- Iman tidak pernah statis dalam arti fides quae (arti objektif : doktrin/syahadat/simbol iman),
dan fides qua (arti subjektif : penghayatan)
-

1. EXPERIENCED FAITH 2. BELONGING FAITH


• Melihat orang tua dan orang terdekat  Kebutuhan pengakuan kelompok
• Melihat contoh orang lain  Kebutuhan berafiliasi
• Mengalami cinta dan “trust”  Kebutuhan penerimaan
• Belajar berdoa  Ada rasa kagum dan penghargaan atas
• Mengenal ajaran dasar iman pengalaman imannya
 Mengidentifikasikan pengalaman pribadi
dengan pengalaman kelompok
3. SEARCHING FAITH 4. OWNED FAITH
• Mencari pengalaman lebih  Ada komitmen personal
• Tahap krisis iman karena mempertanyakan  Ada pergulatan dan perjuangan pribadi
hal-hal yang berkaitan dengan iman dalam kehidupan sehari-hari
• Ketidakpuasan terhadap hal-hal rutin dan  Memerlukan bantuan dari orang lain untuk
klise meneguhkan keyakinan
• Kebutuhan untuk mencari alternatif  KEraguan dan pertanyaan tetap ada,
namun demikian tetap bertahan dan
nyaman didalamnya
 Memahami iman sebagai pengalaman
paradoksial, adalah tahap kedewasaan iman

Catholic Imagination
 A story we enter
 A community we belong to
 A language we speak
 A way we pray
 A work we do
 A face of God we see and show
16

KESELAMATAN
MPK Katolik 2D

Etimologis
- Yunani = soter  soteriologi (teologi keselamatan)
- Latin = salvato, dari kata kerja “salvare”
- Inggris = Salvation
- Indonesia = Keselamatan dari kata “selamat”
- Akar dari katanya dalam bahasa semit : MN “IMAN – AMAN – AMIN”

Konteks arti KESELAMATAN dalam Kitab Suci


Perjanjian Lama
- AJARAN / DOKTRIN (doctrine), yang terkait dengan kebenaran ajaran yang menuntun
pada pengenalan akan Allah.
o Kitab suci berisi “kebenaran yang menyelamatkan” (saving truth : ajaran iman yang
menuntun orang pada Allah)
o Keselamatan tergantung dari pengenalan akan Allah
- HIDUP MORAL (conduct), yang berkaitan dengan buahnya dalam hidup seseorang yang
selalu baik (damai, sejahtera, dalam relasi dengan yang lain)
- IBADAT (worship), yang berkaitan dengan pendamaian relasi dengan Tuhan Allah
(PENGAMPUNAN)
“Keselamatan bukan hanya sekadar TITEL dan TUJUAN, tetapi proses, dan itu
dipengaruhi oleh cara-cara hidup yang digunakan untuk mencapainya…”

Perjanjian Baru
adalah YESUS KRISTUS SANG JURU SELAMAT

KESELAMATAN menurut Dei Verbum 2 adalah “Masuk dalam persekutuan dengan Allah…”
Oleh karena itu keselamatan adalah = keadaan hidup bersama dalam persekutuan dengan Allah,
keselamatan yang diperoleh bersumber langsung dari Allah sendiri

Bagaimana memahami Yesus Kristus sebagai satu-satunya Penyelamat Umat Manusia?


Benarkah Orang yang tidak percaya kepadanya tidak diselamatkan ?
Menurut Dei Verbum 2 , prinsip dasar = keselamatan diperuntukkan bagi semua orang
Apa konsekuensi bagi orang yang percaya pada Yesus Kristus sebagai Juru Selamat ?
17

Tiga Model Pemahaman Akan Keselamatan


1. TEOSENTRIS,
a. Orang selamat sejauh ia percaya pada Allah
b. Jalan menuju keselamatan bisa melewati bermacam-macam agama, oleh karena itu
SEMUA AGAMA SAMA
2. KRISTOSENTRIS
a. Orang selamat sejauh ia percaya pada Yesus Kristus
b. Jalannya adalah melalui beriman kepadaNya
3. EKLESIOSENTRIS
a. Hanya dalam gerejalah, orang yang beriman akan Yesus Kristus mendapatkan jaminan
Keselamatan, karena Yesus Kristus diimani dalam gereja

KEKUATAN KELEMAHAN
TEOSENTRIS Terbuka dan fleksibel God yes, religion whatever

**RELATIVISME**
KRISTOSENTRIS Ekumenis dan personal Christ yes, church no

**EKSKLUSIF
SUBJEKTIVISME**
EKLESIOSENTRIS Realistik Extra ecclesiam nulla salus
**KOMUNALISTIK
FANATISME**

Konteks Dialog
Dalam konteks pluralisme agama, menggunakan berbagai pemahaman tentang keselamatan
membantu kita untuk MENEMPATKAN PEMAHAMAN itu dengan TEPAT
Namun, ketiga model itu PERLU SALING MELENGKAPI DAN MENGKRITISI agar
tidak terjebak dalam pemahaman yang simplistik
18

Pemahaman tidak sehat tentang keselamatan


- Karena keselamatan diperuntukkan bagi semua orang, maka yang penting percaya Allah,
semua agama sama (RELATIVISME)

- Kristus satu-satunya penyelamat, maka orang yang tidak percaya kepadanya masuk neraka
(kesombongan relijius yang menempatkan diri sebagai hakim orang lain)

- Karena kristus hadir di dalam gereja katolik sebagai kepalanya, maka hanya orang yang
masuk gereja katolik lah yang diselamatkan. Orang lain harus menjadi anggota gereja
katolik agar bisa diselamatkan

Konsekuensi Keselamatan
- Orang yang diselamatkan bisa melihat kebenaran yang ada pada agama lain dan
mengakuinya
- Ia tidak menghakimi orang lain atas nama keselamatan
Pope Francis about gay people: Who am I to judge?
19

YESUS KRISTUS PUTRA ALLAH


MPK Katolik 3A

Allah yang Tritunggal, artinya


“Allah Bapa menyelamatkan manusia dalam Kristus (PuteraNya) oleh Roh Kudus…”
Dari Biblis = Yesus Kristus lah yang memperkenalkan diri kita kepada misteri Allah Tritunggal…
Rumusan filosofis mengenai SUBSTANTIA dan PERSONA Allah dibuat untuk memenuhi
KEPERLUAN APOLOGETIS

Maksud Sentralitas Kristus


- Orang tidak bisa berbicara mengenai ALLAH TRITUNGGAL tanpa membicarakan YESUS
KRISTUS
- Melalui ajaran Kristus, kita mengenal TRINITAS (Allah Tritunggal), Oleh karena itu
penting sekali mengenal Kristus dan karya-Nya.
- Studi tentang Kristus disebut dengan KRISTOLOGI (studi yang berusaha menjawab,
SIAPAKAH YESUS KRISTUS ITU)

BAGIAN INTI dari Iman Kristiani adalah


Mengakui dan sungguh percaya bahwa Yesus Kristus adalah
SUNGGUH ALLAH SUNGGUH MANUSIA

PENDEKATAN
KRISTOLOGI

DARI ATAS / DARI BAWAH/


DEDUKTIF INDUKTIF
(historis)
20

Pendekatan Kristologi
Pendekatan dari atas / Deduktif
1. Memiliki titik awal Yoh : 1, 14
Yoh 1 ayat 1 “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah
dan Firman itu adalah Allah”
2. KONSILI NICEA (325)  menyatakan bahwa Allah benar dari Allah benar, dilahirkan,
tidak diciptakan, sehakekat dengan Bapa
Posisi penentang  Arianisme yang menolah KeAllahan Yesus Kristus
3. KONSILI CHALCEDON (451)  menegaskan kesatuan antara keilahian dan
kemanusiaan Yesus Kristus (hypostatic union)

Sekuensi pendekatan dari atas adalah,


1. Teologi Sabda yang menjadi daging (De Verbo Incarnato)
2. Teologi Trinitas (De Deo Uno dan De Deo Trino)
3. Beberapa kelemahan pendekatan kristologi dari atas yang perlu didasari, antara
lain :
a. Keilahian diandaikan
b. Hidup Yesus diabaikan
c. Cenderung memberi gambaran mitos tentang Yesus Kristus

Pendekatan dari bawah / Induksi (historis)


1. Memiliki titik awal  observasi historis dalam berbagai aspek
a. YESUS orang YAHUDI
b. YESUS sebagaimana dikenal sebagai ORANG KRISTIANI
c. YESUS sebagaimana dikenal ORANG ZAMAN SEKARANG
Maka dari itu, KEDUA PENDEKATAN PERLU SALING MELENGKAPI
Paradox = ILAHI dan MANUSIAWI perlu menyertai setiap penjelasan kristologi supaya seimbang
dalam penggambarannya

Warta Utama Yesus Kristus adalah KERAJAAN ALLAH


 Arti kerajaan Allah
 Sabda Bahagia
Gelar-gelar Yesus dan Pengenalan Gereja akan Yesus:

1. Putera Allah
2. Putera manusia
3. Putera Daud
4. Mesias
5. Juru selamat
6. Sang penebus
7. HIS (Yesus Honimun Salvator) = Yesus Kristus Juru Selamat
21

KITAB SUCI DAN TRADISI


MPK Katolik 3B
DUA Sumber Iman Kristiani kita adalah = KITAB SUCI DAN TRADISI
Tradisi berasal dari kata traditio = penerusan

Pengertian Tradisi dalam Teologi


- ISI TRADISI KRISTIANI adalah Kesaksian tentang Yesus Kristus yang meliputi data,
pengakuan iman, patokan hidup, rumusan upacara liturgi
- Pengertian historis = penerusan pengenangan akan peristiwa (Yesus Kristus)
- Pengertian teologis = “penerusan wahyu”; “Segala sesuatu yang diteruskan oleh para rasul
demi kehidupan iman umat Allah dan yang dipertahankan oleh Gereja berabad-abad
lamanya…”
TRADISI DAN KITAB SUCI BAGAIKAN CERMIN BAGI GEREJA YANG
MENGEMBARA DI DUNIA, untuk memandang Allah yang menganugerahinya segala sesuatu,
hingga tiba saatnya GEREJA dihantar untuk menghadap Allah tatap muka, sebagaimana
adaNya…

Magisterium
adalah tugas/wewenang untuk menafsirkan secara otentik SABDA ALLAH yang tertulis atau
diturunkan, hanya dipercayakan kepada WEWENANG MENGAJAR GEREJA yang hidup…”

Kitab Suci
sebuah kumpulan buku mengenai berbagai hal, ditulis oleh berbagai pengarangdalam waktu yang
berbeda-beda…
INTINYA Kitab Suci adalah KERAJAAN ALLAH (Persahabatan Allah) Allah menjadi sahabat
umat Manusia
- Sejarah Karya Keselamatan Allah kepada manusia di dunia
- Diawali dengan panggilan kepada Abraham
- Terlaksana secara penuh dalam diri YESUS KRISTUSS
- Sampai pada kepenuhannya di akhir zaman
22

Panggilan Abraham YESUS KRISTUS


Akhir Zaman

(Perjanjian lama sbg. (Perjanjian baru dalam


Yesus Kristus) (KITAB WAHYU)
persiapan)

PERJANJIAN LAMA PERJANJIAN BARU


(45 buku) (27 buku)
Pentateukh (Kejadian, Keluaran, 4 Injil : Mateus, Markus, Lukas, Yohanes
Bilangan, Imamat, Ulangan) 1 Kisah Para Rasul
14 Surat Paulus
Kitab Sejarah 7 Surat Katolik
Kitab Puitis dan Hikmat 1 KITAB WAHYU (sbg. puncaknya)
Kitab Para Nabi
23

GEREJA UMAT ALLAH


MPK Katolik 4A
o Berbicara mengenai gereja tidak terlepas dari dimana kita menjadi bagiannya. (identitas kita)
o Gereja = Paguyuban orang beriman, iman akan Yesus terjadi di Gereja
o Dari syahadat para rasul, “Aku percaya akan Gereja Katolik yang Kudus…”

3 Konteks Pengertian GEREJA

RELIJIUS (QAHAL : UMAT ALLAH)


KERUMUNAN/KUMPULAN
ORANG DUNIA AGRARIS (Kawanan dan
Qahaliyahwe, umat Allah umat Gembala)
(Ekklesia : konteks sekular)
Beriman
G
EREJA sebagai UMAT ALLAH dapat dilihat dalam beberapa bagian dari beberapa dokumen
Gereja :
1. Kelompok Hierarkis (Paus, Uskup, Imam, Diakon) (Lumen Gentium 18 – 29)
Peran kaum hierarkis :
o Menyampaikan suara kenabian dalam bidang moral dan iman, tanpa terlibat politik
praktis
o Awam tidak boleh masuk pada kegiatan yang amat terbatas
o Khotbah pesan injil, adalah kewenangan imam yang menyelenggarakan ekaristi

2. Kaum awam (Lumen Gentium 30-38)


Peran kaum awam :
o Berperan aktif dalam politik, ekonomi, sosial, dalam negeri, dll

3. Biarawan-biarawati (Lumen Gentium 43-47)


Peran kaum biarawan-biarawati :
o Memberikan kesaksian injili secara radikal yang bertarak, miskin, selibat, taat

Model atau Cara untuk Memahami Gereja Katolik


1. Institusi
 Ciri: Hirarkis, Administratif (nomor surat baptis), Birokratis (kalau ketua ling. Ke
Pastoral harus laporan
 Keutamaan yang dominan: Kepatuhan dan Kesalehan
24

 Kekuatan: Keteraturan
 Kelemahan: Kaku
2. Komunio
 Ciri: Paguyuban, Kebersamaan
 Kekuatan: ikatan atas dasar kerelaan dan kebutuhan
 Kelemahan: komitmen pribadi sering kurang muncul karena terlalu menekankan
kelompok
3. Sakramen
 Ciri: Mistik, liturgisentris
 Kekuatan: membangun komitmen personal yang kuat atas landasan personal dengan
Allah
 Kelemahan: bisa menjadi opium, melupakan realita sosial
4. Pewarta
 Ciri: berpusat pada Kitab Suci sbg sumber inspirasi iman
 Kekuatan: hidup pada acuan yang jelas (Kitab Suci)
 Kelemahan: bisa jatuh dalam fundamentalisme religius
5. Pelayan
 Ciri: menekankan aspek pembelaan orang miskin dan tersingkir
 Kekuatan: menghadirkan Gereja yang tidak “omdo”
 Kelemahan: melupakan segi penghayatan simbolik dan ritual
6. Komunitas para murid
 Ciri: berpusat pada Yesus yang dirayakan di sekitar Altar dan diwartakan dalam
kehidupan sehari-hari
 Kekuatan : menghindari kelemahan berat sebelah dari masing-masing model lain
 : menjaga keseimbangan antara dimensi ilahi dan manusiawi dari Gereja
 : paradox realita Gereja dapat dipahami
 Kelemahan : terlalu abtract
25

TOLERANSI
MPK Katolik 4B

Etimologis
Secara etimologi, toleransi berasal dari kata:
- Tollere (latin), (mengangkat, menanggung, menyambut)
- To tolerate (English), (sabar menghadapi, tahan terhadap, membiarkan)

Pengertian tentang Toleransi


Pengertian tentang toleransi yang SALAH  Penyamaan semua agama seperti:
Semua agama hakekatnya sama
Agama-agama hanya jalan berbeda-beda ke tujuan yang sama
Tidak ada agama yang boleh memutlakkan diri
Pengertian yang BENAR mengenai toleransi adalah
- Menerima dan MENGAKUI PERBEDAAN
- Toleransi berarti MENERIMA ORANG LAIN meskipun ada perbedaan pandangan /
kepercayaan
- Toleransi berarti menerima orang atau kelompok lain dalam KEUNIKANNYA
- Toleransi berarti mampu MENGHORMATI YANG BERBEDA, yang tidak mungkin
kita sendiri meyakininya.

Dasar tentang Toleransi


1. Dasar Konstitusional
- Pancasila  Ketuhanan Yang Mahaesa
- UUD 1945 Pasal 29 Ayat (1) dan (2)
2. Dasar Biblis
- Kis 14:17
- Rom 2:6-7
- 1Tim 2:4
- Mrk 9:40
- Ef 2:8-10
3. Dasar Ajaran Gereja
- Keselamatan dapat dialami pula oleh orang-orang di luar Gereja (Lumen Gentium
no.15 dan 16; Ad Gentes no. 8)
- Menghormati apa yang benar dan suci dalam agama-agama lain (Nostra Aetate)
- Gereja tetap mewartakan Injil tetapi dengan cara yang wajar (Ad Gentes no.13)
- Gereja mengakui hak atas kebebasan beragama (Dignitatis Humane)
26

GEREJA DAN AGAMA LAIN


MPK Katolik 4C

Landasan Antropologis
 Titik tolak sikap Gereja Katolik terhada agama-agama lain adalah pandangan kristiani tentang
manusia sendiri.
 Manusia adalah makhluk sosial, berakal budi, berhati nurani dan merdeka.
 Manusia adalah gambaran Allah sendiri (citra Allah). (Cf. Kej. 1:26-27; Keb. 2:23)
 Gambaran Allah ditemukan dalam Yesus Kristus sendiri

Memahami Kepercayaan Lain


 Animisme  tahap manusia memproyeksikan diri pada “pada yang keramat”. Doa, sesaji,
mantra untuk mengendalikan yg keramat. Pengalaman religius menyangkut pengalaman
“tremendum et fascinosum”
 Agama wahyu: tahap manusia mengenal yang ilahi karena yang ilahi sendirilah yang
memperkenalkan diriNya pada manusia. Tanggapan manusia atas wahyu ilahi itulah yang
berbeda-beda.
 Gereja “tidak menolak apa pun, yang dalam agama-agama itu serba benar dan suci” (Nostra
Aetate no.2) Sekaligus itu tidak menghilangkan panggilan untuk mewartakan Kristus
sebagai jalan, kebenaran dan hidup (Yoh. 14:6). Karena dalam Dia ada kepenuhan hidup.

Panggilan Konstitutif Gereja


Menghormati agama-agama yang lain merupakan panggilan dasar Gereja sebagai sakramen
kehadiran Kristus di dunia ini.
Sikap Gereja yang demikian berlandaskan pada pandangan jati diri Gereja sendiri sebagai
Gereja Katolik, dan hal itu tidak mengurangi atau memperlemah panggilan Gereja sendiri untuk
mewartakan Kristus.

Gereja Bagian dari Umat Manusia


Nostra Aetate no. 1
“Di zaman kita umat manusia makin hari makin disatukan makin erat dan hubungan antara pelbagai
bangsa makin meningkat. Dengan perhatian lebih besar Gereja mempertimbangkan bagaimana
sikapnya terhadap agama-agama bukan kristiani. Dalam tugasnya memupuk kesatuan dan kasih
di antara orang-orang, ia memperhatikan terutama apa yang bersama bagi semua dan membawa
kepada persekutuan timbal-balik. Karena semua bangsa merupakan satu komunitas, maka mereka
mempunyai satu asal usul yang sama, sebab Allah memberikan kepada umat manusia seluruh bumi
untuk dihuni”
27

Empat Ranah Dialog


1) Dialog kehidupan: perhatian, sikap hormat dan keterbukaan terhadap umat beragama
lain
2) Dialog karya: kerja sama dalam karya kemanusiaan
3) Dialog pakar/intelektual : kerjasama di tataran keahlian untuk memperdalam dan
memperkaya pengalaman.
4) Dialog pengalaman religius: berbagi pengalaman dari tradisi agama masing-masing
untuk lebih saling memahami dan memperkaya

Sikap Gereja terhadap Islam


Kendala Luka Sejarah
 Dalam sejarahnya, Gereja terlibat dalam masa kelam berhadapan dengan kekuatan Islam, khususnya
dalam kasus Perang Salib.
 Gereja jujur mengakui dan menerima sejarah kelam hubungan umat beragama adalah titik tolaknya.
 Untuk itu Paus Yoh. Paulus II minta maaf atas penyimpangan Gereja dalam sejarahnya.

Sikap terhadap Hindu dan Buddha


Teks Nostra Aetate no. 2
“Gereja Katolik tidak menolak apa pun, yang dalam agama-agama itu serba benar dan suci.
Dengan sikap hormat yang tulus Gereja merenungkan cara-cara bertindak dan hidup, kaidah-
kaidah, serta ajaran-ajaran, yang memang dalam banyak hal berbeda dari apa yang diyakini dan
diajarkannya sendiri, tetapi tidak jarang toh memantulkan sinar kebenaran yang menerangi semua
orang.”

Sikap terhadap Gereja Lain


Reunitatis et integratio no. 3
“Oleh karena itu mereka memang dengan tepat menyandang nama Kristen, dan tepat pula oleh
putera-puteri Gereja Katolik diakui selaku saudara-saudari dalam Tuhan.”

Misi dan Penyebaran Iman


Dignitatis Humane, no.4
“Dalam menyebarluaskan iman religius dan memperkenalkan praktek-praktek keagamaan, setiap
orang selalu harus menjauhkan diri dari cara bertindak yang dapat dianggap agak memaksa atau
suatu cara meyakinkan yang tak pantas atau tak layak, terutama bila berhadapan dengan orang
miskin atau orang yang tak terpelajar. Cara bertindak seperti itu harus dianggap sebagai
penyalahgunakan hak diri sendiri dan pelanggaran terhadap hak orang lain.”
28

GEREJA INSTITUSI
MPK Katolik 4D

Dua Dimensi Gereja


1. Temporal: duniawi
2. Spiritual: rohani (pastoral care), mewartakan injil, pengudusan (sacramental care)

Pemimpin Gereja Katolik


Paus (dari segi temporal)
• Paus dibantu oleh Dewan Kardinal yang bertugas memberikan nasehat.
• Kardinal biasanya juga Uskup Agung di sebuah wilayah Keuskupan, dari berbagai
negara.
• Dalam urusan administratif, Paus dan Dewan Kardinal dibantuh oleh Kuria Roma.
• Kuria Roma dibagi dalam dekasteri seperti kongregasi, tribunal, kantor, sekretariat, dan
berbagai departemen. (discasteries:congregations, tribunals,offices, secretariat of state,
agencies).

Tugas Petrus
- Lukas 22:31-34 
"Simon, Simon, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, tetapi Aku telah
berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah
insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu."
- Yohanes 21: 15-19
“Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simo Petrus: Simon anak Yohanes, apakah engkau
mengasihi Aku lebih daripada mereka ini? Jawab Petrus kepadaNya: Benar Tuhan, Engkau
tahu, bahwa aku mengasihi Engkau. Kata Yesus kepadanya: Gembalakanlah domba-
dombaKu.”

• Gereja Katolik hadir di setiap Gereja lokal dalam persekutuan dengan Tahta St. Petrus di Roma.
• Ada berbagai struktur lokal gereja seperti Konferensi Uskup-uskup dan Patriarkat di setiap sesuai
dengan sejarah dan karakter masing-masing wilayah

Patriarkat
• Wilayah hukum gerejani dibawah otortias Patriark (Bapa, contoh: Venezia)
• Patriark adalah uskup yang dituakan dan dihormati karena otoritasnya atas uskup-uskup lain
di wilayah tertentu
• There are twelve patriarchates, headed by Patriarchs, in the Catholic Church: six Eastern
Rite patriarchates and six Latin Rite patriarchates
29

Keuskupan
• Keuskupan (diosis) merupakan wilayah gerejani yang dipimpin seorang uskup atau Ordinarius. Di
Gereja-gereja Timur, disebut Eparch yang memimpin.
• Gereja induk di sebuah keuskupan dimana terdapat “cathedra” (kursi uskup) disebut Gereja
Katedral.
• Biasanya di sekitar gereja itu ada sekretariat keuskupan, gedung karya pastoral, dan wisma uskup.

Konferensi Uskup-uskup
• Konferensi Uskup-uskup adalah forum kerja sana para uskup di tingkat lokal untuk menjalankan
tugas pastoral mereka dalam konteks wilayah tertentu.
• Hirarki ditata ke dalam wilayah provinsi gerejani dan keuskupan yang dipimpin uskup agung atau
uskup metropolis.
• KWI: Konferensi Waligereja Indonesia. Lihat: http://www.kawali.org/

Paroki
Parishes
• Paroki merupakan wilayah pastoral gerejani yang dipimpin oleh seorang imam dalam wilayah
lingkup yang relatif kecil.
• Imam yang memimpin sebuah paroki disebut pastor paroki (Pastor kepala, pastor rekan)
• Imam yang memimpin sebuah seminari biasanya disebut sebagai “Rektor”

Anda mungkin juga menyukai