Bertuhan
Anggota
Kelompok 1 :
o Nurkhofifah
o M. Denis
o Shela Sutiawati
Konsep Spiritualitas sebagai Landasan
Bertuhan
Spiritualitas adalah kepercayaan akan adanya kekuatan non-fisik yang
lebih besar daripada kekuatan diri kita; suatu kesadaran yang
menghubungkan kita langsung kepada Tuhan atau sesuatu unsur yang kita
namakan sebagai sumber keberadaan kita.
Dalam perspektif islam, spirit” sering didefinisikan sebagai jiwa halus
yang ditiupkan oleh Tuhan ke dalam diri manusia. Al- Qusyairi dalam
tafsirnya Latha’if al-Isyaarat menunjukkan bahwa roh memang lathifah
(jiwa halus) yang ditempatkan Tuhan dalam diri manusia sebagai potensi
untuk membentuk karakter yang terpuji. Roh merupakan fitrah manusi,
yang dengan roh manusia dapat berhubungan dengan Tuhan sebagai
kebeneran sejati.
Karena adanya roh, manusia mempunyai bakat untuk bertuhan,
artinya roh-lah yang mampu membuat manusia mengenal Tuhan sebagai
potensi bawaan sejak lahir. Dengan adanya roh manusia mampu
merasakan dan meyakini keberadaan Tuhan dan kehadiran-Nya dalam
setiap fenomena di alam semesta ini. Oleh dasar itulah sebenarnya
manusia memiliki fitrah sebagai manusia yang bertuhan.
Mengapa Manusia Memerlukan Spiritualitas?
Ada enam alasan mengapa kita membutuhkan spiritualitas untuk tetap mampu
mengerjakan panggilan hidup di dunia ini.:
o Karena manusia adalah makhluk ciptaan yang terbatas, yang memiliki kebebasan
untuk memilih.
o Untuk menjaga integritas diri kita di tengah realita dunia yang fana
dan tak menentu.
o Untuk mengembangkan hati nurani yang takut akan Tuhan.
o Untuk mengendalikan dorongan ego dalam diri kita.
o Menyadarkan bahwa panggilan hidup kita adalah anugerah pemberian dari Tuhan.
o Sarana untuk melatih kepekaan diri kita di dalam menggali makna kenyataan hidup.
Menggali Sumber Psikologis, Sosiologis,
Filosofis, dan Teologis tentang Konsep Ketuhanan
o Psikologis.
Yaitu mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia
secara ilmiah. Ada dua perspektif yang berbeda tentang potensi bertuhan
yaitu perspektif spiritual dan neurosains. Spiritual menyangkut roh yang
merupakan karunia langsung dari Allah SWT sejak lahir. Sedangkan
neurosains adalah bakat bertuhan dapat dicari jejaknya dalam bagian-
bagian otak yang diangap terkait dengan kecerdasan spiritual.
o Sosiologis
Dalam sosiologi, agama disebut sebagai sebuah sistem budaya
karena merupakan hasil dari “sistem gagasan” manusia terdahulu.
Mereka mempelajari fenomena-fenomena yang muncul dari masyarakat
yang beragama. Agama dipandang sebagai sistem kepercayaan yang
diwujudkan dalam perilaku sosial tertentu. Berkaitan dengan
pengalaman manusia, baik sebagai individu maupun kelompok. Oleh
karena itu, setiap perilaku yang diperankan akan terkait dengan sistem
keyakinan dari ajaran Agama yang dianut.
o Filosofi