A. Latar Belakang
Sistem sirkulasi darah terdiri dari sistem pembuluh darah (blood vascularsystem)
dan sistem pembuluh limfa atau getah bening (lymph vascular system). Sistem
pembuluh darah terdiri atas jantung yang memompa darah, arteri yang membawa
darah ke organ-organ dan jaringan-jaringan, kapiler, saluran kecil yang bernastosome
dan membelah diri untuk pertukaran sebagai zat antara darah dan jaringan, dan vena
yang mengembalikan darah ke jantung (Barvelender dan Judith, 1988). Darah
merupakan media transport dari sistem sirkulasi. Sifat paling utama dari sirkulasi
adalah bahwa sirkulasi merupakan lintasan yang kontinyu. Ini berarti apabila jumlah
tertentu darah dipompa oleh jantung, maka jumlah yang sama juga mengalir melalui
setiap bagian sirkulasi (Junquiera et al., 1995).
Darah mempunyai tekanan yang tinggi dan cepat pada sistem ini karena dilengkapi
dengan pembuluh-pembuluh, sehingga zat-zat dapat diedarkan secara cepat ke organ
maupun jaringan yang aktif mendapatkan aliran yang lebih banyak daripada organ
atau jaringan yang aktif mendapatkan aliran yang lebih banyak daripada organ atau
jaringan yang kurang aktif (Ville,1988). Menurut Kay (1998),secara garis besar
fungsi darah yang terpenting meliputi :
B. Tujuan
Tujuan praktikum kali ini adalah untuk melihat jalannya peredaran darah ikan,
serta dapat membedakan aliran vena dan arteri.
II. MATERI DAN CARA KERJA
A. Materi
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah larva ikan gurami
(Oshpronemus gouramy), dan air
Alat yang digunakan adalah cavity slide, sendok, baskom, dan mikroskop.
B. Cara Kerja
A. Hasil
Sistem sirkulasi darah yang diamati praktikum kali ini adalah sirkulasi darah
pada larva ikan gurame (Osphronemous gouramy). Berdasarkan hasil praktikum
pengamatan sirkulasi darah pada larva ikan, pembuluh darah larva ikan dapat
dibedakan antara pembuluh darah arteri dan pembuluh darah vena. Hasil yang
diperoleh menunjukan bahwa pembuluh darah arteri mempunyai arah aliran divergen
keluar dari jantung dan menuju jaringan-jaringan, kecepatan aliran darahnya cepat,
berwarna merah muda serta memiliki dinding yang tebal dan elastis. Pembuluh darah
vena arah aliran darahnya konvergen menuju jatung, memiliki warna merah tua serta
memiliki dinding yang tipis dan tidak elastis. Keelastisan kedua dinding pembuluh
ini sangat penting dalam proses sirkulasi darah (Kay, 1998). Pembuluh darah arteri
meninggalkan jantung dengan aliran yang cepat, sedangkan pembuluh darah vena,
darah menuju ke jantung, jadi selalu dipompa oleh jantung. Pembuluh vena tidak
mendapat tekanan pompa klep jantung sehingga alirannya lebih lambat (Parker &
William, 1978).
Ikan mempunyai sistem peredaran darah tertutup dan tunggal, yaitu darah selalu
mengalir melewati pembuluh dan hanya melewati jantung satu kali dalam sistem
peredaran darah. Mekanisme peredaran darah ikan yaitu darah dipompa oleh jantung
yang terdiri atas sebuah sinus venosus, atrium, ventrikel dan konus arteriosus yang
tersusun dalam urutan linier, kemudian darah dikeluarkan melalui kapiler dan insang.
Saat melalui insang, CO2 dilepas dan O2 diambil sehingga terjadi pertukaran gas
antara CO2 dan O2. Hal ini akan mengubah darah menjadi darah arteri kemudian
menuju jaringan tubuh dan kembali ke jantung melewati vena (Ville, 1988). Volume
darah pada ikan dapat diidentifikasi dengan 2 arah. Pertama, osteichtis memilki
volume darah yang rendah dibandingkan vertebrata lain. Kedua, perkiraan volume
darah didasarkan pada pemakaian teknik. Besarnya volume darah biasanya diukur
menggunakan indikator volume palsma (Brill, 1998).
Menurut Jasin (1989), ikan mempunyai sebuah jantung dengan dua ruangan,
yaitu atrium dan ventrikel. Darah yang dipompakan dari ventrikel mengalir pertama
ke insang, tempat terjadinya pengambilan oksigen oleh darah dan pelepasan
CO2 melewati dinding kapiler. Kemudian kapiler insang mengumpul ke dalam suatu
pembuluh yang membawa darah yang kaya akan O2 ke hamparan kapiler di semua
bagian tubuh lainnya. Darah tersebut kemudian kembali ke atrium jantung. Dan
mekanisme tersebut yang disebut dengan sirkulasi tunggal.
Sistem sirkulasi adalah sistem transport yang menyuplai zat-zat yang diabsorpsi
dari saluran pencernaan dan oksigen ke jaringan. Sistem sirkulasi juga
mengembalikan karbondioksida ke paru-paru dan produk produk metabolisme yang
lainnya ke ginjal, berfungsi dalam pengaturan temperatur tubuh dan
mendistribusikan hormon-hormon dan zat-zat lain yang mengatur fungsi sel
Komponen penyusun sistem peredaran darah adalah jantung, darah, saluran darah,
dan limpa (Ganong, 1995). Menurut Monahan (2013), sistem sirkulasi adalah segala
sistem cairan yang bergerak yang mengurangi jarak difusi fungsional pada nutrisi,
gas, dan produk-produk limbah metabolisme harus dilalui tanpa memperhatikan asal
embriologisnya atau designnya.
Secara garis besar fungsi darah yang terpenting meliputi (Kay, 1998):
1. Pengangkutan nutrien dari saluran pencernaan ke jaringan
2. Pengangkutan produk ekskretori dari jaringan ke organ ekskretori
3. Pengangkutan gas
4. Pengangkutan hormon
5. Pengangkutan sel fungsi non respiratori
6. Kekebalan dan pertahanan tubuh dari serangan organisme penyebab penyakit
yang dilakukan oleh leukosit.
Menurut Kay (1998) perbedaan antara arteri dan vena sebagai berikut :
Kecepatan
aliran Sangat cepat Agak lambat
Arteri adalah pembuluh darah yang bertugas untuk membawa oksigen dari
paru-paru ke seluruh tubuh. Vena adalah pembuluh darah yang bertugas membawa
CO2 hasil metabolisme dari seluruh tubuh ke paru-paru untuk dikeluarkan (Kimball,
1993). Hurkat dan Mathur (1976), menyatakan bahwa ada tiga pembuluh, yaitu
arteri, vena dan kapiler. Arteri merupakan aliran darah yang berfungsi membawa
darah dari jantung ke jaringan, vena berfungsi membawa darah ke jantung,
sedangkan kapiler merupakan pembuluh yang berlokasi di jaringan. Pembuluh darah
arteri berwarna lebih merah muda karena mengandung O2 yang tinggi dan CO2 yang
rendah, pada saat darah mengandung O2 tinggi di kapiler jaringan. Tekanan parsial
O2 turun, darah dengan mudah melepaskan O2 dan meningkatkan kemampuan
membawa O2sehingga vena yang mengalir dari jaringan ke jantung berwarna merah
tua karena mengandung CO2 tinggi dari O2 yang rendah (Kimball, 1993).
Sistem sirkulasi terbagi menjadi dua tipe, yaitu sistem peredaran darah terbuka
dan sistem peredaran darah tertutup. Sistem peredaran terbuka merupakan sistem
peredaran darah ke seluruh tubuh yang tidak selalu melewati pembuluh darah.
Peredaran darah yang mengalir di dalam pembuluh darah disebut sistem peredarah
darah tertutup. Sistem peredaran darah dilengkapi dengan organ-organseperti jantung
dan pembuluh darah. Sistem peredaran darah pada ikan melibatkan jantung dan
pembuluh darah. Jantung ikan terbagi menjadi dua ruang, yaitu atriumdan ventrikel.
Pembuluh darah yang berperan pada ikan adalah aorta ventralis,arteri brankial, vena
kardinalis anterior, dan vena kardinalis posterior (Abdurrahman, 2008).
IV. KESIMPULAN
Hurkat, P. and Mathur. 1976. A Text Book of Animal Physiology. S Chand and Co.
Ltd., New Delhi.
Junquiera, Carlos L., Carnerro Jote, Kelley Robert V. 1995. Histologi Dasar.
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Kulkeaw, K., & Sugiyama, D. 2012. Zebrafish erythropoiesis and the utility of fish
as models of anemia. Stem cell research & therapy, 3(6), 55.
Maftuch, M., Nursyam, H., &Sukarni, S. 2012. KajianPenggunaan Ciprofloxacin
terhadapHematologiIkanBotia (Botiamacracanthus, Bleeker) yang
DiinfeksiBakteriAeromonashydrophila. The Journal of Experimental
Life Science, 2(2), 65-69.
Monahan‐Earley, R., Dvorak, A. M., & Aird, W. C. (2013). Evolutionary origins of
the blood vascular system and endothelium. Journal of Thrombosis and
Haemostasis, 11, 46-66.
Parker, J. T and William A. H. 1978. Text Book of Zoology Volume II: Vertebrates.
The Mac Millan Press LTD, London.
Yustina, Arnentis, dan Rifa Suryasi. 2005. Efek Subletal Sulfida Pada Fisiologi
Darah Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio L). Jurnal perikanan,2(1):20-24.