Anda di halaman 1dari 12

SISTEM SIRKULASI

Nama : Rahmat Adi Wijaya


NIM : B0A018032
Rombongan : II
Kelompok : 2 (Dua)
Asisten : Klausa Media Rani

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI ORGANISME AKUATIK

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2019
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem sirkulasi darah terdiri dari sistem pembuluh darah (blood vascularsystem)
dan sistem pembuluh limfa atau getah bening (lymph vascular system). Sistem
pembuluh darah terdiri atas jantung yang memompa darah, arteri yang membawa
darah ke organ-organ dan jaringan-jaringan, kapiler, saluran kecil yang bernastosome
dan membelah diri untuk pertukaran sebagai zat antara darah dan jaringan, dan vena
yang mengembalikan darah ke jantung (Barvelender dan Judith, 1988). Darah
merupakan media transport dari sistem sirkulasi. Sifat paling utama dari sirkulasi
adalah bahwa sirkulasi merupakan lintasan yang kontinyu. Ini berarti apabila jumlah
tertentu darah dipompa oleh jantung, maka jumlah yang sama juga mengalir melalui
setiap bagian sirkulasi (Junquiera et al., 1995).
Darah mempunyai tekanan yang tinggi dan cepat pada sistem ini karena dilengkapi
dengan pembuluh-pembuluh, sehingga zat-zat dapat diedarkan secara cepat ke organ
maupun jaringan yang aktif mendapatkan aliran yang lebih banyak daripada organ
atau jaringan yang aktif mendapatkan aliran yang lebih banyak daripada organ atau
jaringan yang kurang aktif (Ville,1988). Menurut Kay (1998),secara garis besar
fungsi darah yang terpenting meliputi :

 Pengangkutan nutrien dari saluran pencernaan ke jaringan.


 Pengangkutan produk ekskretori dari jaringan ke organ ekskretori
 Pengangkutan gas
 Pengangkutan hormone
 Pengangkutan sel fungsi non respiratori
 Kekebalan dan pertahanan tubuh dari serangan organisme penyebab penyakit
yang dilakukan oleh leukosit.

Sistem sirkulasi terdiri atas saluran-saluran atau ruang-ruang (rongga-rongga)


berkesinambungan yang terdapat dalam tubuh hewan yang mengangkut cairan dan
bahan padatan yang terlarut ke dalam tubuh (Karsheva, 2009). Sistem sirkulasi terdiri
atas dua macam, yaitu sistem sirkulasi tertutup dan sistem sirkulasi terbuka. Sistem
sirkulasi tertutup yaitu darah senantiasa berada dalam tabung kapiler, arteri dan vena.
Ciri sirkulasi tertutup meliputi sistem bertekanan tinggi yang memerlukan resistensi
periferal tinggi dan dijaga keberlanjutannya diantara denyut-denyut jantung,
membutuhkan dinding yang elastik, darah di bawa langsung ke organ, distribusi ke
organ dengan baik dan darah kembali ke jantung dengan cepat. Sirkulasi terbuka
yaitu sebagian besar darahnya dipompa dari jantung ke dalam saluran darah tetapi
saluran darah tersebut kontak dengan region terbuka atau sinuses dan darah mengalir
secara bebas diantara jaringan sebelum akhirnya kembali ke jantung. Sirkulasi darah
terbuka biasanya bertekanan rendah, darah dibawa langsung ke organ seperti pada
sirkulasi tertutup, distribusi darah kurang mudah diregulasi, darah sering kali
kembali ke jantung dengan lambat (Yuwono, 2001).

Ikan gurame (Osphronemus gouramy) adalah ikan asli Indonesia (Bardach et


al., 1972), memiliki nilai ekonomis cukup tinggi, berukuran besar, dan berpotensi
tumbuh cepat. Kemampuan pertumbuhannya telah dibuktikan melalui hasil
penelitian kebutuhan nutrien pakan ikan gurame oleh beberapa peneliti (Mokoginta
et al., 1996 dan 1999; Mubin, 1999; Jusadi et al., 2000; dan Suprayudi et al., 2000).
Dengan demikian, budidaya ikan gurame berpotensi untuk dikembangkan.
Berdasarkan kebiasaan makanannya, ikan gurame adalah ikan omnivora yang
bertendensi herbivora. Oleh karena itu, di alam ikan gurame dapat mengkonsumsi
sumber pakan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Disamping itu untuk memenuhi
kebutuhan proteinnya ikan gurame juga dapat memanfaatkan detritus yang berasal
dari dasar perairan. Supply makanan ikan gurame ketika larva merupakan factor
yang sangat penting dalam bertahan hidup dan pertumbuhan (Amornsakun, T, 2014)

B. Tujuan

Tujuan praktikum kali ini adalah untuk melihat jalannya peredaran darah ikan,
serta dapat membedakan aliran vena dan arteri.
II. MATERI DAN CARA KERJA

A. Materi

Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah larva ikan gurami
(Oshpronemus gouramy), dan air
Alat yang digunakan adalah cavity slide, sendok, baskom, dan mikroskop.

B. Cara Kerja

1. Larva ikan diambil.


2. Larva diletakkan pada cavity slide
3. Diamati dibawah mikroskop
4. Difoto dan ditunjuk vena dan arterinya.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Gambar 3.1 Sirkulasi darah pada Larva ikan gurami


(Osphronemus gouramy)
Keterangan :
1. Arteri
2. Vena
B. Pembahasan

Sistem sirkulasi darah yang diamati praktikum kali ini adalah sirkulasi darah
pada larva ikan gurame (Osphronemous gouramy). Berdasarkan hasil praktikum
pengamatan sirkulasi darah pada larva ikan, pembuluh darah larva ikan dapat
dibedakan antara pembuluh darah arteri dan pembuluh darah vena. Hasil yang
diperoleh menunjukan bahwa pembuluh darah arteri mempunyai arah aliran divergen
keluar dari jantung dan menuju jaringan-jaringan, kecepatan aliran darahnya cepat,
berwarna merah muda serta memiliki dinding yang tebal dan elastis. Pembuluh darah
vena arah aliran darahnya konvergen menuju jatung, memiliki warna merah tua serta
memiliki dinding yang tipis dan tidak elastis. Keelastisan kedua dinding pembuluh
ini sangat penting dalam proses sirkulasi darah (Kay, 1998). Pembuluh darah arteri
meninggalkan jantung dengan aliran yang cepat, sedangkan pembuluh darah vena,
darah menuju ke jantung, jadi selalu dipompa oleh jantung. Pembuluh vena tidak
mendapat tekanan pompa klep jantung sehingga alirannya lebih lambat (Parker &
William, 1978).

Ikan mempunyai sistem peredaran darah tertutup dan tunggal, yaitu darah selalu
mengalir melewati pembuluh dan hanya melewati jantung satu kali dalam sistem
peredaran darah. Mekanisme peredaran darah ikan yaitu darah dipompa oleh jantung
yang terdiri atas sebuah sinus venosus, atrium, ventrikel dan konus arteriosus yang
tersusun dalam urutan linier, kemudian darah dikeluarkan melalui kapiler dan insang.
Saat melalui insang, CO2 dilepas dan O2 diambil sehingga terjadi pertukaran gas
antara CO2 dan O2. Hal ini akan mengubah darah menjadi darah arteri kemudian
menuju jaringan tubuh dan kembali ke jantung melewati vena (Ville, 1988). Volume
darah pada ikan dapat diidentifikasi dengan 2 arah. Pertama, osteichtis memilki
volume darah yang rendah dibandingkan vertebrata lain. Kedua, perkiraan volume
darah didasarkan pada pemakaian teknik. Besarnya volume darah biasanya diukur
menggunakan indikator volume palsma (Brill, 1998).

Menurut Jasin (1989), ikan mempunyai sebuah jantung dengan dua ruangan,
yaitu atrium dan ventrikel. Darah yang dipompakan dari ventrikel mengalir pertama
ke insang, tempat terjadinya pengambilan oksigen oleh darah dan pelepasan
CO2 melewati dinding kapiler. Kemudian kapiler insang mengumpul ke dalam suatu
pembuluh yang membawa darah yang kaya akan O2 ke hamparan kapiler di semua
bagian tubuh lainnya. Darah tersebut kemudian kembali ke atrium jantung. Dan
mekanisme tersebut yang disebut dengan sirkulasi tunggal.

Sistem sirkulasi adalah sistem transport yang menyuplai zat-zat yang diabsorpsi
dari saluran pencernaan dan oksigen ke jaringan. Sistem sirkulasi juga
mengembalikan karbondioksida ke paru-paru dan produk produk metabolisme yang
lainnya ke ginjal, berfungsi dalam pengaturan temperatur tubuh dan
mendistribusikan hormon-hormon dan zat-zat lain yang mengatur fungsi sel
Komponen penyusun sistem peredaran darah adalah jantung, darah, saluran darah,
dan limpa (Ganong, 1995). Menurut Monahan (2013), sistem sirkulasi adalah segala
sistem cairan yang bergerak yang mengurangi jarak difusi fungsional pada nutrisi,
gas, dan produk-produk limbah metabolisme harus dilalui tanpa memperhatikan asal
embriologisnya atau designnya.
Secara garis besar fungsi darah yang terpenting meliputi (Kay, 1998):
1. Pengangkutan nutrien dari saluran pencernaan ke jaringan
2. Pengangkutan produk ekskretori dari jaringan ke organ ekskretori
3. Pengangkutan gas
4. Pengangkutan hormon
5. Pengangkutan sel fungsi non respiratori
6. Kekebalan dan pertahanan tubuh dari serangan organisme penyebab penyakit
yang dilakukan oleh leukosit.

Menurut Kay (1998) perbedaan antara arteri dan vena sebagai berikut :

Perbedaan Arteri Vena

Dinding Tebal elastis Tipis dan kurang elastis

Arah Meninggalkan jantung Menuju jantung

Besar (bila terpotong, darah Lemah (bila terpotong darah


Tekanan memancar) menetes)

Kandungan O2, darah bersih CO2, darah kotor

Letak Lebih ke dalam Dekat permukaan tubuh

Pola aliran Menyebar Mengumpul

Warna Merah cerah Merah tua

Kecepatan
aliran Sangat cepat Agak lambat

Ukuran Lebih kecil Lebih besar

Hanya satu pada pangkal Banyak terdapat di sepanjang


Jumlah klep nadi ven

Arteri adalah pembuluh darah yang bertugas untuk membawa oksigen dari
paru-paru ke seluruh tubuh. Vena adalah pembuluh darah yang bertugas membawa
CO2 hasil metabolisme dari seluruh tubuh ke paru-paru untuk dikeluarkan (Kimball,
1993). Hurkat dan Mathur (1976), menyatakan bahwa ada tiga pembuluh, yaitu
arteri, vena dan kapiler. Arteri merupakan aliran darah yang berfungsi membawa
darah dari jantung ke jaringan, vena berfungsi membawa darah ke jantung,
sedangkan kapiler merupakan pembuluh yang berlokasi di jaringan. Pembuluh darah
arteri berwarna lebih merah muda karena mengandung O2 yang tinggi dan CO2 yang
rendah, pada saat darah mengandung O2 tinggi di kapiler jaringan. Tekanan parsial
O2 turun, darah dengan mudah melepaskan O2 dan meningkatkan kemampuan
membawa O2sehingga vena yang mengalir dari jaringan ke jantung berwarna merah
tua karena mengandung CO2 tinggi dari O2 yang rendah (Kimball, 1993).

Arteri berdinding tebal, elastis, berdenyut dengan teratur, mempunyai


klep luarnya pada permukaan aorta (dekat jantung), alirannya dari jantung ke
jaringan tubuh, letaknya di bagian dalam jaringan otot, tekanan cepat karena
letaknya dekat dengan jantung dan darahnya berlawanan dengan gravitasi
bumi, berwarna merah muda, aliran darah pada percabangan menyebar. Vena
berdinding tipis, tidak elastis, tidak berdenyut, pada seluruh vena terdapat
klep (untuk mencegah darah kembali ke jantung), letak vena dekat dengan
permukaan dan seringkali tampak dari luar, tekanannya lambat karena berasal
dari cabang aliran yang letaknya jauh dari jantung serta berlawanan arahnya
dengan gravitasi bumi, warna merah tua serta aliran darah pada percabangan
menggumpal (Fadjarwati, 1982). Cairan dalam pembuluh yang mengandung
sel darah dan plasma, sari makanan, gas pernapasan, ampas metabolisme,
hormon dan antibodi.Sel darah merah, atau eritrosit, membawa hemoglobin
untuk memasok oksigen ke semua jaringan dan organ. Sekitar 2 × 10 menit
eritrosit bersirkulasi ke seluruh tubuh. Pada manusia, lebih dari 10 menit
eritrosit baru dihasilkan setiap hari dari sumsum tulang (BM) melalui proses
yang dikenal sebagai erythropoiesis (Kulkeaw et al, 2012).Eritrosit bersifat
pasif dan melaksanakan fungsinya dalam pembuluh darah, sedangkan
leukosit mampu keluar dari pembuluh darah menuju jaringan dalam
menjalankan fungsinya (Maftuch et al, 2012).Menurut Afifah et al (2014) ada
juga Limfosit yang merupakan sel yang berfungsi memproduk si antibody
atau sebagai selefektor dalam menanggapi antigen terikat makrofag.

Sistem sirkulasi berdasarkan jenisnya terbagi menjadi dua macam yaitu


sistem sirkulasi terbuka dan sistem sirkulasi tertutup. Sistem sirkulasi terbuka yaitu
peredaran darah dialirkan ke seluruh tubuh tidak melalui pembuluh darah teteapi
bercampur dengan cariran interestial tubuh. Sistem sirkulasi tertutup yaitu peredaran
darah melalui pembuluh darah. Keadaan fisiologis darah ikan sangat bervariasi
tergantung pada stadia hidup, kebiasaan hidup dan kondisi lingkungan (Yustina,
2005)

Sistem sirkulasi terbagi menjadi dua tipe, yaitu sistem peredaran darah terbuka
dan sistem peredaran darah tertutup. Sistem peredaran terbuka merupakan sistem
peredaran darah ke seluruh tubuh yang tidak selalu melewati pembuluh darah.
Peredaran darah yang mengalir di dalam pembuluh darah disebut sistem peredarah
darah tertutup. Sistem peredaran darah dilengkapi dengan organ-organseperti jantung
dan pembuluh darah. Sistem peredaran darah pada ikan melibatkan jantung dan
pembuluh darah. Jantung ikan terbagi menjadi dua ruang, yaitu atriumdan ventrikel.
Pembuluh darah yang berperan pada ikan adalah aorta ventralis,arteri brankial, vena
kardinalis anterior, dan vena kardinalis posterior (Abdurrahman, 2008).
IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa


sistem peredaran darah pada larva ikan gurami (Osphronemus gouramy)
merupakan sistem peredaran darah tunggal dan tertutup.Pembuluh darah arteri
merupakan pembuluh darah yang arah alirannya meninggalkan jantung, pola
alirannya menyebar, bertekanan tinggi dan berjalan cepat, warnanya merah muda
dindinya tebal serta elastis, dan banyak mengandung oksigen.Pembuluh darah
vena merupakan pembuluh darah yang arah aliran nya menuju jantung, pola
alirannya mengumpul, tekanan nya rendah dan berjalan lambat, warna nya merah
tua, dinding nya tipis serta kaku, dan sedikit mengandung oksigen atau banyak
mengandung karbon dioksida.
DAFTAR PUSTAKA

Afifah, B., Abdulgani, N., &Mahasri, G. 2014. Efektifitasperendamanbenihikan mas


(Cyprinuscarpio L.) dalamlarutanperasandaunapi-api (Avicennia marina)
terhadappenurunanjumlahTrichodina sp. JurnalSainsdanSeni
ITS, 3(2), E58-E62.
Amornsakun, A, Kullai, S, Hassan, A. 2014. Feeding behavior of giant gourami,
Ospronemus gourami (Lacepede) larvae. Songklanakarin Journal of Science
and Technology. Thailand.

Barvelender, G., and Judith A. R. 1988. Dasar-Dasar Histologi. Penerbit Erlangga,


Jakarta.

Brill, R. W., K. L. Cousins, D. R. Jones, P. G. Bushnell dan J. F. Steffensen. 1998.


Blood Volume, Plasma Volume and Circulation Time in a Highenergy-
Demand Teleost, The Yellowfin Tuna (Thunnus albacares). The Journal of
Experimental Biology, Vol 201, Pp: 647-654.

Fadjarwati, T. 1982. Ikhtisar Biologi. IPIEMS, Surabaya.

Frandson, R. D. 1996. Anatomi dan Fisiologi Ternak. UGM Press. Yogyakarta.

Ganong, W. F. 1995. Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC

Hurkat, P. and Mathur. 1976. A Text Book of Animal Physiology. S Chand and Co.
Ltd., New Delhi.

Jasin, M. 1989. Sistematika Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Sinar Wijaya,


Surabaya.

Junquiera, Carlos L., Carnerro Jote, Kelley Robert V. 1995. Histologi Dasar.
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Kay, I. 1998. Introduction to Animal Physiology. Bios Scientific Publisher United,


New York.

Karsheva, M., P. Dinkova., I. Pentchev., T. Ivanova. 2009. Blood Rheologi – A Key


Blood Circulation In Human Body. Journal of the University of
Chemical Technology and Metalurgy, Vol. 44, Pp: 50-54.

Kimball, J. W. 1993. Biologi. Erlangga, Jakarta.

Kulkeaw, K., & Sugiyama, D. 2012. Zebrafish erythropoiesis and the utility of fish
as models of anemia. Stem cell research & therapy, 3(6), 55.
Maftuch, M., Nursyam, H., &Sukarni, S. 2012. KajianPenggunaan Ciprofloxacin
terhadapHematologiIkanBotia (Botiamacracanthus, Bleeker) yang
DiinfeksiBakteriAeromonashydrophila. The Journal of Experimental
Life Science, 2(2), 65-69.
Monahan‐Earley, R., Dvorak, A. M., & Aird, W. C. (2013). Evolutionary origins of
the blood vascular system and endothelium. Journal of Thrombosis and
Haemostasis, 11, 46-66.

Parker, J. T and William A. H. 1978. Text Book of Zoology Volume II: Vertebrates.
The Mac Millan Press LTD, London.

Ville, Claude A. 1988. Zoologi Umum. Erlangga. Jakarta.

Yustina, Arnentis, dan Rifa Suryasi. 2005. Efek Subletal Sulfida Pada Fisiologi
Darah Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio L). Jurnal perikanan,2(1):20-24.

Yuwono, E. 2001. Fisiologi Hewan I. Fakultas Biologi UNSOED, Purwokerto.

Anda mungkin juga menyukai