Anda di halaman 1dari 6

Montipora Stellata

Taksonomi dan Deskripsi :

1. Kingdom : Animalia

Kingdom Animalia atau biasa disebut hewan merupakan organisme

eukariotik (organisme dengan sel kompleks) yang multiseluler. Berbeda dengan

tumbuhan, hewan tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat melakukan

fotosintesis untuk membuat makanannya sendiri. Oleh karena itu, hewan harus

mencari makanannya sendiri untuk mendapatkan energi kemudian makanan

tersebut dicerna di dalam tubuhnya. Proses ini membutuhkan oksigen dan

mengeluarkan karbon dioksida sebagai zat sisa.

Ciri khas pada hewan yaitu sel hewan tidak memiliki dinding sel. Hewan

banyak mengandung sel otot untuk pergerakannya dan sel saraf yang berfungsi

untuk merespon setiap rangsang.


2. Filum: Coelenterata (Cnidaria)

Coelenterata adalah makhluk yang hidup di laut walaupun ada sebagian

yang hidup di air tawar.Coelenterata masuk dalam golongan diploblastik. Susunan

tubuh bagian luarnya memiliki sel epidermis serta di lapisan bagian dalam berupa

gastrodermis. Coelenterata memilikiperbedaan dibandingkan dengan porifera

dimana walaupun sama sama berongga tetapi coelenterata hanya memiliki satu

lubang untuk semua aktivitas seperti makan dan sebagai pembuangan. Ciri ciri

lain adalah pada bagian lapisan luar yaitu lapisan epidermis memiliki sel yang

berperan menghasilkan sengat. Sengat ini adalah pertahanan tubuh terhadap

musuhnya.

Diantara lapisan epidermis dan gastrodermis ada lapisan yang disebut

mesoglea biasanya memiliki beberapa sel. Keunikan coelenterata adalah ia

mengalami pergiliran keturunan antara fase polip dan medusa, dimana pada fase

polip memiliki bentuk silindris di bagian proksimal dan melekat pada suatu

tempat, pada bagian distal ada mulut yang dikelilingi oleh tentakel. Sedangkan

pada fase medusa biasanya berbentuk layaknya payung dimana bagian sisi tengah

bawah ada mulutnya, pada fase ini ruang pencernaan berupa saluran radial yang

memiliki 4 cabang utama dan kesemuanya bermuara di saluran sirkuler.

3. Kelas: Anthozoa

Anthozoa adalah kelas dari anggota hewan tak bertulang belakang yang

termasuk dalam filum Cnidaria. Anthozoa berasal dari bahasa Yunani, anthos

berarti bunga, dan zoon berarti hewan. Anthozoa berarti hewan yang bentuknya

seperti bunga atau hewan bunga, yang meliputi anemon laut serta hewan-hewan

karang. Anthozoa hidup sebagai polip.


4. Ordo: Scleractinia

Scleractinia, juga disebut karang berbatu atau karang keras, adalah hewan

laut di filum Cnidaria yang hidup di dasar laut dan membangun kerangka kerja

yang keras. Hewan individu dikenal sebagai polip dan memiliki badan silinder

yang dimahkotai oleh cakram oral di mana mulut dilipat dengan tentakel.

Meskipun beberapa spesies bersifat soliter, kebanyakan adalah kolonial. Polip

pendiri mengendap di dasar laut dan mulai mensekresikan kalsium karbonat untuk

melindungi tubuhnya yang lembut. Karang soliter bisa mencapai 25 cm (10 in)

tapi pada spesies kolonial polip biasanya berdiameter beberapa milimeter. Polip

ini bereproduksi dengan tunas namun tetap menempel satu sama lain, membentuk

koloni multi polip dengan kerangka umum, yang mungkin berdiameter hingga

beberapa meter atau tinggi menurut spesies.

5. Family: Acroporidae

Famili Acroporidae berada pada kelas Anthozoa, ordo Sclerectinia dan

sub-ordo Archaecoenina. Famili Acroporidae memiliki empat genus, diantaranya

Acropora, Montipora, Anacropora, Astreopora. . Ketiga genus Acropora,

Anacropora dan Montipora mempunyai ciri yang hampir sama yaitu koralit kecil,

tanpa kolumela, septa sederhana dan tidak mempunyai struktur tertentu dan

koralit dibentuk secara ekstratentakuler. Genus keempat Astreopora agak berbeda

yaitu ukuran koralit lebih besar, septa berkembang dengan baik dan dengan

kolumella yang sederhana.

Famili Acroporidae merupakan salah satu famili karang yang memiliki

keanekaragaman spesies tertinggi dari keseluruhan famili yang ada terutama pada

genus Acropora. Acropora memiliki 170 spesies, genus Anacropora memiliki 7


soesies, 12 spesies pada genus Astreopora dan 73 spesies pada genus Astreopora.

Karang pada Famili Acroporidae terutama pada genus (Acropora dan Montipora)

merupakan jenis karang yang umum dijumpai pada perairan Indonesia. Genus ini

sering ditemui mendominasi pada terumbu karang tepi ( Fringing reef) serta

memiliki keanekaragaman yang tertinggi.

6. Genus: Montipora

Montipora merupakan salah satu marga atau genus dari family

Acroporidae. Acroporidae memiliki 4 marga atau genus yaitu Acropora,

Ancaropora, Montipora dan Astreopora. Selain dari genus Acropora yang sering

ditemukan, Montipora juga termasuk sering mendominasi suatu daerah. Genus

Montipora ini sangat tergantung pada kejernihan suati perairan. Montipora

biasanya berada pada perairan dangkal dimana sangat erat dengan kaitannya

dengan intensitas cahaya yang akan diperoleh.

Mempunyai koloni berbentuk lembaran, merayap, bercabang dan

submassive. Koralit kecil semuanya tenggelam dan tidak mempunyai septa.

Konesteum mempunyai bentuk spesifi k yang disebut retikulum. Retikulum dapat

berbentuk bukit-bukit kecil, alur atau tonjolan-tonjolan. Sehingga permukaan

koloni selalu terlihat kasar dan porus. Bernard mengidentifikasi ada sekitar 135

jenis Montipora tetapi saat ini yang dikenal hanya ada sekitar 45 jenis. Sebaran

dapat ditemukan di seluruh perairan Indonesia.

Bernard (1897) dalam Suharsono (2008), mengidentifikasi bahwa genus

Montipora ada sekitar 135 jenis, akan tetapi saat ini yang dikenal hanya ada

sekitar 45 jenis atau spesies, dimana sebarannya dapat ditemukan di seluruh


perairan Indonesia. Karakteristik bentuk rangka kapur genus Montipora antara

lain adalah:

a. Bentuk koloni bervariasi, yaitu:

- Submasif (Submassive)

-Laminar/ Lembaran (Filiose)

-Menempel/ merayap (Encrusting)

-Bercabang (Branching)

b. Ukuran koralit umumnya kecil, dimana semua koralitnya tenggelam dan tidak

memiliki septa.

c. Tidak memiliki kolumella (Columella)

d. Dinding koralit dan Coenesteum keropos. Dimana Coenesteum memiliki

beberapa tipe sebagai berikut;

- Papillae; bila Coenesteum lebih kecil dibandingakan dengan ukuran

koralit. Apabila mengelompok mengelilingi koralit disebut thecal papillae

-Tuberculae; bila Coenesteum lebih besar dibandingan dengan ukuran

koralit. Apabial mengelompok mengelilingi koralit disebut thecal tuberculae.

e. Tentakel umumnya keluar dimalam hari

7. Spesies: Montipora stellata

Bentuk morfologi koloni bercabang dengan percabangan pendek saling

bersambung dengan koralit yang gemuk dan membentuk seperti lajur. Warna dari

spesies ini yaitu coklat. Karakter dari Montipora stellata yaitu koloni bercabang

dengan percabangan pendek yang saling bersambungan. Koralit tenggelam

dengan papilla yang besar-besar dan saling menyatu membentuk lajur-lajur.

Warna dari Montipora stellata yaitu kuning muda kecoklatan dan distribusi
biasanya dijumpai di tempat yang dangkal pada perairan yang tenang, kadang

dominan. Tersebar di seluruh perairan Indonesia (Suharsono, 2008).

Sumber :

Suharsono. 2008. Jenis-Jenis Karang di Indonesia. Jakarta: LIPI Press.

http://tegardanserentak.blogspot.co.id/2016/06/montipora.html

Anda mungkin juga menyukai