Anda di halaman 1dari 12

SISTEM SIRKULASI

Oleh:
Nama :
NIM :
Kelompok :
Rombongan :
Asisten :

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN I

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2012
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gurami (Osphronemus gouramy) adalah salah satu jenis ikan air tawar.
Habitat asli ikan gurami adalah rawa dataran rendah yang berair dalam. Ikan ini
sangat peka terhadap suhu rendah dan memiliki organ pernafasan tambahan
sehingga dapat mengambil oksigen dari luar air. Gurami mempunyai bentuk
badan agak panjang, pipih, dan tertutup sisik berukuran besar, terlihat kasar,
serta kuat. Punggungnya tinggi dan mempunyai jari-jari yang sudah berubah
menjadi alat peraba. Bagian kepala gurami muda berbentuk lancip dan menjadi
tumpul bila sudah besar. Mulutnya kecil dengan bibir bawah menonjol sedikit
dibandingkan bibir atas dan dapat disembulkan. Badan gurami umumnya
berwarna biru kehitaman dan bagian perut berwarna putih. Warna tersebut akan
berubah menjelang dewasa, yakni pada bagian punggung berwarna kecokelatan
dan pada bagian perut berwarna keperakan atau kekuningan (Jensen, 2005).
Ikan gurami (Osphronomus gouramy) termasuk golongan ikan Labyr
inthici, yaitu sebangsa ikan yang memiliki alat pernafasan berupa insang dan
insang tambahan (labyrinth). Labyrinth adalah alat pernafasan yang berupa
selaput tambahan yangberbentuk tonjolan pada tepi atas lapisan insang pertama.
Selaput ini terdapat pembuluhdarah kapiler sehingga memungkinkan bagi ikan
gurami untuk mengambil oksigen (zat asam) langsung dari udara dalam
pernafasannya (Waterman,1960).
Hewan tingkat tinggi dan hewan yang tingkatannya lebih reendah memiliki
perbedaan pada sistem sirkulasinya. Protozoa dan hewan tingkat rendah
sirkulasinya terjadi dengan cara difusi. Hewan tingkat tinggi atau juga hewan
metazoa (bersel banyak) memiliki sistem sirkulasi yang lebih kompleks dimana,
darah mengalir melalui berkas pembuluh. Sistem sirkulasi pada hewan metazoa
tersusun secara umum atas jantung, pembuluh darah, dan darah
(Waterman,1960).
Sistem sirkulasi memiliki peranan penting dalam tubuh organisme
diantaranya mentransportasikan sari-sari makanan, zat sisa metabolisme, hasil
sekresi, dan beberapa gas. Secara fisiologis peran sistem sirkulasi berkaitan
dengan sistem pernafasan, sistem kekebalan tubuh, dan sistem osmoregulasi
(pengaturan). Sistem sirkulasi membantu membuang gas yang akan dikeluarkan
dengan mengikatnya mealalui darah. Sistem sirkulasi juga mampu beritindak
sebagai pengatur keseimbangan tekanan osmosis, pertahanan tubuh,
mempertahankan pH melalui darah (Yuwono, 2001).
Sistem sirkulasi dibagi menjadi dua yaitu sistem sirkulasi darah terbuka
pada hewan tingkat rendah dan sistem sirkulasi tertutup pada hewan tingkat
tinggi seperti pada kelas vertebrata. Sistem sirkulasi terutup dimana darah
mengalir tidak selamanya di pembuluh darah karena, saat terjadi pertukaran
nutrisi didalam cairan hemolymph sedangkan, pada sistem sirkulasi tertutup
darah mengalir melalui pembuluh darah begitupun dengan proses pertukaran
nutrisinya. Pembuluh darah pada sistem sirkulasi terututup terdiri dari arteri (nadi)
dan vena (balik) dan jantung pada hewan yang sistem sirkulasinya tetutup terdiri
dari atrium dan ventrikel (Yuwono, 2001).

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk melihat sirkulasi darah pada ikan
gurami (Osphronemus gouramy) dan membedakan aliran darah vena dan arteri.
II. MATERI DAN CARA KERJA

2.1 Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah mikroskop, object
glass, cover glass, baki, pipet tetes.
Bahan yang digunakan adalah larva ikan gurame (Ospheronemous
gouramy) dan akuades.

2.2 Cara Kerja

Cara kerja yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah:


1. Larva ikan gurame diambil dari baki dengan menggunakan pipat tetes.
2. Larva ikan gurami yang sudah diambil di pipet tetes di taruh di object
glass.
3. Tutup object glass dengan cover glass dan diamati di mikroskop.
4. Larva ikan gurame dipastikan tidak terlalu banyak bergerak kemudian
mulai dilihat pembuluh arteri dan vena serta alirannya.
5. Hasil ditulis di tabel pengamatan.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

Tabel Data Pengamatan Sistem Sirkulasi pada Kelompok II


3.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil praktikum sistem sirkulasi kali ini diperoleh hasil yaitu
adanya pembuluh arteri dan vena pada larva ikan gurame (Osphronemous
gouramy). Pembuluh arteri ialah yang keluar dari jantung dan berwarna lebih
cerah, letaknya di bagian punggung atau dorsal, dan aliran darahnya tampak
tidak terlihat namun, sebenarnya pergerakan darahnya lebih cepat dibandingkan
pembuluh vena. Pembuluh vena adalah pembuluh darah yang menuju jantung
dan letaknya di bagian bawah dekat dengan perut, warnanya lebih merah gelap
karena mengandung CO2 yang lebih banyak dibandingkan pembuluh arteri, dan
arah alirannya tampak namun, sebenarnya lebih lambat dibandingkan pembuluh
arteri. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ville et al (1988), yang menyatakan
bahwa pembuluh darah vena memiliki warna yang lebih gelap dibandingkan
dengan pembuluh darah arteri sedangkan aliran darah vena jauh lebih lambat
dibnadingkan dengan aliran darah arteri.
Perbedaan antara arteri dan vena meliputi ;
1. Pola aliran darah
Arteri memiliki pola aliran darah menyebar karena arteri merupakan pembuluh
yang keluar dari jantung membawa darah ke seluruh tubuh dan paru-paru,
sedangkan vena memiliki pola aliran darah mengumpul dimana pembuluh darah
ini membawa darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung (Fadjarwati, 1982).
2. Kecepatan aliran darah
Arteri keluar jantung dengan kecepatan tinggi dan setelah mencapai jaringan
arteri akan bercabang-cabang sehingga kecepatannya arus darah menurun. Hal
ini berkebalikan dengan vena yang memiliki kecepatan yang lebih lambat saat
keluar dari jantung (Ville et al., 1988).
3. Dinding pembuluh
Arteri mempunyai dinding yang tebal dan mengandung sejumlah sel jaringan
otot dan jaringa elastis. Vena dindingnya lebih tipis bila dibandingkan dengan
lumennya. Jaringan otot pada vena sedikit, tetapi banyak terdapat jaringan
fibrosa dan jaringan elastis, juga terdapat valvula pada vena. Vena akan
membesar pada daerah valvula ini dan dindingnya lebih tipis. Arteriole tidak
mempunyai jaringan elastis dan dindingnya hanya terdiri atas serabut otot yang
dilapisi endothel (Hill dan Wyse, 1989).
4. Tekanan darah
Arteri memiliki tekanan tinggi yang disebabkan darah melewati pembuluh
yang lebih besar sehingga gesekan yang ditimbulkan kecil sedangkan vena
memiliki tekanan rendah karena adanya peningkatan kontraksi otot pada jantung
(Ville et al., 1988). Ukuran vena yang jauh lebih besar juga membuat tekanan
darahnya menjadi lebih kecil apabila dibandingkan dengan arteri (Hill dan Wyse,
1989).
5. Katup
Pada pembuluh darah arteri ,pembuluh darah ini tidak memiliki katup
sedangkan pada pembuluh darah vena memiliki katup disepanjang pembuluh
darah yang berfungsi untuk mencegah arus balik sehingga arah aliran hanya
satu arah (Yuwono, 2001).
6. Denyutan
Tidak terasa denyutan pada pembuluh darah vena namun pada pembuluh
darah arteri terasa seirama dengan denyut jantung (Yuwono, 2001).
7. Warna darah dan kandungan O2
Menurut Ville et al., (1988), darah vena lebih tua warnanya. Hal ini disebabkan
karena rendahnya kadar oksigen dan tingginya kadar karbondioksida. Berbeda
dengan arteri yang memiliki warna darah merah muda karena darah dalam arteri
banyak mengandung oksigen dan rendahnya kandungan karbondioksidanya.
Berikut ini gambaran secara skematis peredaran darah pada ikan.

Skema peredaran darah ikan menurut Yuwono (2001) :


Menurut Jati (2007) ikan memiliki jantung beruang dua yang terdiri dari
sebuah bilik (ventrikel) dan sebuah serambi (atrium). Jnatung terletak di bawah
faring di dalam rongga dada. Selain itu, pada jantung terdapat organ sinus
venosus, yaitu struktur penghubung berupa rongga yang menerima darah dari
vena untuk dialirkan ke serambi jantung. Organ ini dikenal alat pacu jantung.
Darah dari seluruh tubuh yang banyak mengandung CO2 masuk ke jantung
melalui vena dan berkumpul di sinus venosus kemudian masuk ke serambi.
Selanjutnya, darah dari serambi masuk ke bilik dan dipompa menuju insang
melewati konus arteriosus, aorta ventralis, dan emepat pasang arteri afferen
brakhiaslis. Pada arteri afferen brakhialis oksigen diikat oleh darah, selanjutnya
melalui aorta dorsalis, darah diedarkan ke seluruh tubuh.
Hubungan antara metabolisme dan respirasi, sirkulasi dan mekanisme
seluler transport dari medium respirasi ke jaringan dalam pernafasan vertebrata.
Sirkulasi terdiri atas saluran-saluran dan ruang-ruang (rongga-rongga). Saluran-
saluran dan rongga-rongga tersebut merupakan tempat cairan mengalir untuk
mengambil zat-zat yang diperlukan tubuh dan mengangkut zat-zat yang harus
dikeluarkan dari tubuh. Biasanya suatu sistem sirkulasi memiliki suatu organ
pemompa cairan ke seluruh tubuh. Hewan vertebrata organ tersebut adalah
jantung. Fungsi sistem sirkulasi adalah mendistribusi molekul-molekul pakan
hasil digesti ke seluruh tubuh, membawa oksigen ke seluruh tubuh untuk reaksi
oksidasi, mengangkut karbondioksida dan sisa metabolisme untuk dibuang,
mengedarkan enzim dan hormon, mengangkut sel-sel khusus, dan pemindahan
panas (Brill, 2007).
Sistem peredaran darah pada ikan merupakan sistem pembuluh darah
tertutup dimana, darah hanya satu kali melewati jantung atau disebut sistem
peredaran darah tunggal. Start dari jantung, darah menuju insang untuk
melakukan pertukaran gas. Selanjutnya, darah dialirkan ke dorsal aorta dan
terbagi ke segenap organ-organ tubuh melalui saluran-saluran kecil. Selain itu,
sebagian darah dari insang kadang langsung kembali ke jantung. Hal ini terjadi
bilaman tidak semua output cardiac dibutuhkan untuk menuju ke dalam dorsal
aorta dan pembuluh eferen yang lain. Bagian lain sistem ini, yaitu berawal dari
insang pertama sebelum dihubungkan ke sistem vena. Peranan kedua organ ini
mungkin sebagai ventilasi kontrol dan untuk sekresi gas ke cairan mata. Dorsal
aorta adalah sumber darah terbesar pada tubuh dan dari sini darah disuplai ke
kepala, otot badan, ginjal dan semua organ pencernaan melalui pembuluh
kapiler. Pengembalian darah ke jantung melalui tiga rute yaitu pertama dari otak
darah kembali ke jantung melalui vena cardinal anterior yang berhubungan
dengan vena cardinal umum, di sini juga bertemu darah dari vena kava posterior,
yakni darah dari vena kaudal yang telah melalui sistem renal portal. Kedua, dari
organ visceral darah kembali ke jantung melalui vena hepatik. Terakhir dari
insang darah dikembalikan ke jantung melalui vena branchial (Fujaya, 2004).
Sel darah merah pada ikan sangat berpengaruh terhadap pengangkutan
O2. Jumlah O2 yang terikat oleh hemoglobin dalam darah menjadi HbO2
sebanding dengan naiknya tekanan O2. Hubungan antara konsumsi O2 dengan
konsentrasi O2 pada hewan-hewan akuatik khususnya ikan air laut sangat
tergantung dari banyaknya O2 terlarut yang mampu diikat oleh hemoglobin
(Jensen, 2005).
Perbedaan sistem sirkulasi terbuka dan tertutup hewan adalah pada sirkulasi
terbuka, darah dipompa dari jantung masuk ke tubuh diedarkan bercampur
dengan cairan tubuh lainnya atau yang dikenal dengan cairan hemolymph lalu
kembali ke jantung, dipompa lagi ke seluruh tubuh, tanpa ada ataupun ada
pembuluh darah. Sistem sirkulasi tetutup atau cardiovasculer sebaliknya yaitu
darah dipompa janutng ke sluruh tubuh dari tubuh mengalir melalui pembuluh
darah, jadi darah selalu terpisah dari cairan tubuh lainnya atau tidak bercampur
dengan cairan tubuh lainnya yang beredar (Campbell et al, 2009)
Fungsi utama pembuluh darah menurut Soetrisno et al (1981), ialah ;
1. Arteri besar atau aorta dan arteri pulmonaris berfungsi sebagai saluran yang
elastis dan berfungsi sebagai reservoar.
2. Arteri kecil dan arteriole berfungsi meneruskan darah dari arteri ke kapiler
juga mengatur jumlah darah yang menuju kapiler.
3. Kapiler berfungsi untuk mengatur jumlah zat makanan.
4. Vena berfungsi untuk meneruskan darah dari kapiler ke dalam jantung dan
menyimpan kelebihan darah yang belum segera diambil jantung.
Sistem sirkulasi terdiri atas saluran-saluran atau ruang-ruang (rongga-
rongga) berkesinambungan yang terdapat dalam tubuh hewan yang mengangkut
cairan dan bahan padatan yang terlarut ke dalam tubuh. Sistem sirkulasi
berfungsi untuk mengangkut gas, zat makanan dan limbah serta pada beberapa
jenis hewan membagi panas dari jaringan aktif ke seluruh tubuh dan
membawanya ke tempat dimana panas itu dibutuhkan. Selain itu juga
mengangkut hormon yaitu “messenger” kimia dari kelenjar yang
menghasilkannya ke organ sasaran (Soegiri, 1988).
Fungsi sistem sirkulasi menurut Storer (1957) adalah ;
1. Mengangkut oksigen (O2) dan karbondioksida (CO2) di antara organ
respirasi dan jaringan tubuh.
2. Mengangkut zat-zat makanan dan air dari sistem pencernaan ke organ yang
lain.
3. Membawa zat makanan untuk disimpan di dalam organ maupun jaringan.
4. Membawa bahan organik dan mineral yang tidak dipakai bersama air
dibawa ke organ ekskresi.
5. Mengangkut hormon dan kelenjar endokrin ke organ yang membutuhkannya.
6. Mengelola lingkungan dalam untuk kesehatan sel jaringan tubuh
Sirkulasi darah ikan merupakan sirkulasi darah tunggal. Darah dipompa
oleh jantung melalui bulbus arteriosus menuju aorta ventral. Aorta ventral
memasok darah vena menuju insang melalui arteri branchialnya. Arteri ini
membentuk loops sekitar insang yang terbagi dalam arteriola kemudian kedalam
kapiler dan lacuane kedalam lamela insang yang merupakan tempat utama untuk
pertukaran gas antara darah dan air, dengan demikian di dalam kapiler darah
insang terjadi reoksigenasi dari insang dikumpulkan oleh arteri branchial dari
darah selaputnya mengalir ke jaringan ,sistem peredaran darah ini hanya
mengalir satu kali. Peredaran darah ganda terjadi pada reptil, mamalia maupun
pada amphibi. Peredaran darah ganda merupakan peredaran dimana darah
beredar melintasi jantung sebanyak dua kali (Zug,1981).
IV. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan :


1. Sistem peredaran darah pada ikan gurami (Osphronemus gouramy) adalah
tertutup tunggal yaitu darah senantisa berada dalam tabung kapiler, arteri
dan vena serta hanya mengalir satu kali.
2. Sistem sirkulasi darah memiliki 2 pembuluh darah vena dan arteri. Pembuluh
darah vena mempunyai warna lebih tua, kecepatan aliran lambat dan arah
aliran mengumpul. Pembuluh darah arteri mempunyai warna darah lebih
muda, aliran darah lebih cepat dan arah aliran darah menyebar.
DAFTAR REFERENSI

Campbell, Reece, Urry, Cain, Wasserman, Minorsky, and Jackson. 2009. Biology
8th Edition. Benjamin Cummings, San Fransisco.

Fujaya, Y. 2004. Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknik Perikanan. Rineka


Cipta, Jakarta.

Jati, W. 2007. Aktif Biologi. Ganeca Exact, Jakarta.

Soegiri, N. 1988. Zoologi Umum. Erlangga, Jakarta.

Storer, T. 1957. General Zoology. Mc Graw Hill Company Inc, New York.

Soetrisno, E. Pramono dan D. Adisuwirjo. 1981. Diktat Fisiologi Hewan. Fakultas


Peternakan UNSOED, Purwokerto.

Fadjarwati, T. 1982. Analisa Struktur Vertebrata II. Armico, Bandung.


Ville, C, W. F. Walker dan R.C. Barners. 1988. Zoologi Umum. Erlangga.
Jakarta.
Yuwono, E. 2001. Fisiologi Hewan I. Fakultas Biologi. UNSOED, Purwokerto.
Zug, L. 1981. Herpetology. Prentice Hall of Japan, Japan.

Jensen, F.B and C.Agnisola. 2005. Perfusion of the isolated trout heart coronary
circulation with red blood cells: effects of oxygen supply and nitrite on
coronary flow and myocardial oxygen consumption. Institute of Biology,
University of Southern Denmark, DK-5230 Odense M, Denmark and
Department of Biological Sciences, University of Naples Federico II,
Napoli, Italy. The Journal of Experimental Biology 208, 3665-3674.

Brill, Richard. W, K.L. Cousin, D.R. Jones, P.G. Bushnell and J.F. Steffensen.
1998. Blood Volume, Plasma Volume And Circulation Time In A
Highenergy-Demand Teleost, The Yellowfin Tuna (Thunnus Albacares).
Copenhagen, Denmark.
Hill and Wyse. 1989. Animal Physiology. Harper Collins Publisher Inc., New
York.

Anda mungkin juga menyukai