Oleh:
Nama :
NIM :
Kelompok :
Rombongan :
Asisten :
Gurami (Osphronemus gouramy) adalah salah satu jenis ikan air tawar.
Habitat asli ikan gurami adalah rawa dataran rendah yang berair dalam. Ikan ini
sangat peka terhadap suhu rendah dan memiliki organ pernafasan tambahan
sehingga dapat mengambil oksigen dari luar air. Gurami mempunyai bentuk
badan agak panjang, pipih, dan tertutup sisik berukuran besar, terlihat kasar,
serta kuat. Punggungnya tinggi dan mempunyai jari-jari yang sudah berubah
menjadi alat peraba. Bagian kepala gurami muda berbentuk lancip dan menjadi
tumpul bila sudah besar. Mulutnya kecil dengan bibir bawah menonjol sedikit
dibandingkan bibir atas dan dapat disembulkan. Badan gurami umumnya
berwarna biru kehitaman dan bagian perut berwarna putih. Warna tersebut akan
berubah menjelang dewasa, yakni pada bagian punggung berwarna kecokelatan
dan pada bagian perut berwarna keperakan atau kekuningan (Jensen, 2005).
Ikan gurami (Osphronomus gouramy) termasuk golongan ikan Labyr
inthici, yaitu sebangsa ikan yang memiliki alat pernafasan berupa insang dan
insang tambahan (labyrinth). Labyrinth adalah alat pernafasan yang berupa
selaput tambahan yangberbentuk tonjolan pada tepi atas lapisan insang pertama.
Selaput ini terdapat pembuluhdarah kapiler sehingga memungkinkan bagi ikan
gurami untuk mengambil oksigen (zat asam) langsung dari udara dalam
pernafasannya (Waterman,1960).
Hewan tingkat tinggi dan hewan yang tingkatannya lebih reendah memiliki
perbedaan pada sistem sirkulasinya. Protozoa dan hewan tingkat rendah
sirkulasinya terjadi dengan cara difusi. Hewan tingkat tinggi atau juga hewan
metazoa (bersel banyak) memiliki sistem sirkulasi yang lebih kompleks dimana,
darah mengalir melalui berkas pembuluh. Sistem sirkulasi pada hewan metazoa
tersusun secara umum atas jantung, pembuluh darah, dan darah
(Waterman,1960).
Sistem sirkulasi memiliki peranan penting dalam tubuh organisme
diantaranya mentransportasikan sari-sari makanan, zat sisa metabolisme, hasil
sekresi, dan beberapa gas. Secara fisiologis peran sistem sirkulasi berkaitan
dengan sistem pernafasan, sistem kekebalan tubuh, dan sistem osmoregulasi
(pengaturan). Sistem sirkulasi membantu membuang gas yang akan dikeluarkan
dengan mengikatnya mealalui darah. Sistem sirkulasi juga mampu beritindak
sebagai pengatur keseimbangan tekanan osmosis, pertahanan tubuh,
mempertahankan pH melalui darah (Yuwono, 2001).
Sistem sirkulasi dibagi menjadi dua yaitu sistem sirkulasi darah terbuka
pada hewan tingkat rendah dan sistem sirkulasi tertutup pada hewan tingkat
tinggi seperti pada kelas vertebrata. Sistem sirkulasi terutup dimana darah
mengalir tidak selamanya di pembuluh darah karena, saat terjadi pertukaran
nutrisi didalam cairan hemolymph sedangkan, pada sistem sirkulasi tertutup
darah mengalir melalui pembuluh darah begitupun dengan proses pertukaran
nutrisinya. Pembuluh darah pada sistem sirkulasi terututup terdiri dari arteri (nadi)
dan vena (balik) dan jantung pada hewan yang sistem sirkulasinya tetutup terdiri
dari atrium dan ventrikel (Yuwono, 2001).
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk melihat sirkulasi darah pada ikan
gurami (Osphronemus gouramy) dan membedakan aliran darah vena dan arteri.
II. MATERI DAN CARA KERJA
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah mikroskop, object
glass, cover glass, baki, pipet tetes.
Bahan yang digunakan adalah larva ikan gurame (Ospheronemous
gouramy) dan akuades.
3.1 Hasil
Berdasarkan hasil praktikum sistem sirkulasi kali ini diperoleh hasil yaitu
adanya pembuluh arteri dan vena pada larva ikan gurame (Osphronemous
gouramy). Pembuluh arteri ialah yang keluar dari jantung dan berwarna lebih
cerah, letaknya di bagian punggung atau dorsal, dan aliran darahnya tampak
tidak terlihat namun, sebenarnya pergerakan darahnya lebih cepat dibandingkan
pembuluh vena. Pembuluh vena adalah pembuluh darah yang menuju jantung
dan letaknya di bagian bawah dekat dengan perut, warnanya lebih merah gelap
karena mengandung CO2 yang lebih banyak dibandingkan pembuluh arteri, dan
arah alirannya tampak namun, sebenarnya lebih lambat dibandingkan pembuluh
arteri. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ville et al (1988), yang menyatakan
bahwa pembuluh darah vena memiliki warna yang lebih gelap dibandingkan
dengan pembuluh darah arteri sedangkan aliran darah vena jauh lebih lambat
dibnadingkan dengan aliran darah arteri.
Perbedaan antara arteri dan vena meliputi ;
1. Pola aliran darah
Arteri memiliki pola aliran darah menyebar karena arteri merupakan pembuluh
yang keluar dari jantung membawa darah ke seluruh tubuh dan paru-paru,
sedangkan vena memiliki pola aliran darah mengumpul dimana pembuluh darah
ini membawa darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung (Fadjarwati, 1982).
2. Kecepatan aliran darah
Arteri keluar jantung dengan kecepatan tinggi dan setelah mencapai jaringan
arteri akan bercabang-cabang sehingga kecepatannya arus darah menurun. Hal
ini berkebalikan dengan vena yang memiliki kecepatan yang lebih lambat saat
keluar dari jantung (Ville et al., 1988).
3. Dinding pembuluh
Arteri mempunyai dinding yang tebal dan mengandung sejumlah sel jaringan
otot dan jaringa elastis. Vena dindingnya lebih tipis bila dibandingkan dengan
lumennya. Jaringan otot pada vena sedikit, tetapi banyak terdapat jaringan
fibrosa dan jaringan elastis, juga terdapat valvula pada vena. Vena akan
membesar pada daerah valvula ini dan dindingnya lebih tipis. Arteriole tidak
mempunyai jaringan elastis dan dindingnya hanya terdiri atas serabut otot yang
dilapisi endothel (Hill dan Wyse, 1989).
4. Tekanan darah
Arteri memiliki tekanan tinggi yang disebabkan darah melewati pembuluh
yang lebih besar sehingga gesekan yang ditimbulkan kecil sedangkan vena
memiliki tekanan rendah karena adanya peningkatan kontraksi otot pada jantung
(Ville et al., 1988). Ukuran vena yang jauh lebih besar juga membuat tekanan
darahnya menjadi lebih kecil apabila dibandingkan dengan arteri (Hill dan Wyse,
1989).
5. Katup
Pada pembuluh darah arteri ,pembuluh darah ini tidak memiliki katup
sedangkan pada pembuluh darah vena memiliki katup disepanjang pembuluh
darah yang berfungsi untuk mencegah arus balik sehingga arah aliran hanya
satu arah (Yuwono, 2001).
6. Denyutan
Tidak terasa denyutan pada pembuluh darah vena namun pada pembuluh
darah arteri terasa seirama dengan denyut jantung (Yuwono, 2001).
7. Warna darah dan kandungan O2
Menurut Ville et al., (1988), darah vena lebih tua warnanya. Hal ini disebabkan
karena rendahnya kadar oksigen dan tingginya kadar karbondioksida. Berbeda
dengan arteri yang memiliki warna darah merah muda karena darah dalam arteri
banyak mengandung oksigen dan rendahnya kandungan karbondioksidanya.
Berikut ini gambaran secara skematis peredaran darah pada ikan.
Campbell, Reece, Urry, Cain, Wasserman, Minorsky, and Jackson. 2009. Biology
8th Edition. Benjamin Cummings, San Fransisco.
Storer, T. 1957. General Zoology. Mc Graw Hill Company Inc, New York.
Jensen, F.B and C.Agnisola. 2005. Perfusion of the isolated trout heart coronary
circulation with red blood cells: effects of oxygen supply and nitrite on
coronary flow and myocardial oxygen consumption. Institute of Biology,
University of Southern Denmark, DK-5230 Odense M, Denmark and
Department of Biological Sciences, University of Naples Federico II,
Napoli, Italy. The Journal of Experimental Biology 208, 3665-3674.
Brill, Richard. W, K.L. Cousin, D.R. Jones, P.G. Bushnell and J.F. Steffensen.
1998. Blood Volume, Plasma Volume And Circulation Time In A
Highenergy-Demand Teleost, The Yellowfin Tuna (Thunnus Albacares).
Copenhagen, Denmark.
Hill and Wyse. 1989. Animal Physiology. Harper Collins Publisher Inc., New
York.