Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

STATIKA FLUIDA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fisika Dasar 1

.Dosen Pembimbing: Jefriadi, S.T., M.Eng

:Disusun Oleh

KELOMPOK 3

DEWI RACHMADANTI PUSPITASARI 1810814220004


ERITA HIJRIYATI 1810814120004
MUHAMMAD HARITS ABYAN 1810814210016
RAMADHAN FAURIDA 1810814210014
RHAFIQ ABDUL GANI 1810814310012
ULFAH DEVIANTI 1810814120004

KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK KIMIA
BANJARBARU
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Kalimat Dalam Bahasa Indonesia ini. Tak lupa pula kami juga berterima kasih
kepada Bapak Jefriadi selaku dosen pembimbing kami dalam mata kuliah Fisika
Dasar 1 yang sudah memberikan kami tugas ini.

Kami selaku penulis berharap semoga kelak makalah ini dapat berguna juga
bermanfaat serta menambah wawasan tentang pengetahuan kita tentang statika
fluida. Dalam pembuatan makalah ini kami sangat menyadari masih banyak
terdapat kekurangan dan masih butuh saran untuk untuk perbaikannya. Oleh
karena itu kami sangat berterimakasih jika ada yang sudi memberi saran dan
kritiknya demi perbaikan makalah ini.

Semoga makalah ini bisa dengan mudah di mengerti dan dapat di pahami
maknanya. Kami minta maaf bila ada kesalahan kata dalam penulisan makalah ini,
serta bila ada kalimat yang kurang berkenan di hati pembaca.

Banjarbaru, 6 November 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Statika Fluida
2.2 Sifat-Sifat Fluida
2.3 Tekanan Fluida
2.2.1 Massa Jenis
2.2.2 Tekanan Permukaan
2.2.3 Kapilaritas
2.2.4 Viskositas

2.4 Hukum Pascal


2.5 Tekanan Hidrostatis
2.6 Hukum Archimedes
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Suatu zat yang mempunyai kemampuan mengalir dinamakan Fluida.


Cairan adalah salah satu jenis fluida yang mempunyai kerapatan mendekati
zat padat. Letak partikelnya lebih merenggang karena gaya interaksi antar
partikelnya lemah. Gas juga merupakan fluida yang interaksi antar
partikelnya sangat lemah sehingga diabaikan.

Dengan demikian kerapatannya akan lebih kecil. Karena itu, fluida dapat
ditinjau sebagai sistem partikel dan kita dapat menelaah sifatnya dengan
menggunakan konsep mekanika partikel. Apabila fluida mengalami gaya
geser maka akan siap untuk mengalir. Jika kita mengamati fluida statis
misalnya di air tempayan. Berdasarkan uraian diatas, maka pada makalah ini
akan dibahas mengenai fluida statis.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa pengertian statika fluida?
2. Apa sifat-sifat fluida statis?
3. Apa jenis-jenis fluida statis?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian statika fluida.
2. Mengetahui sifat-sifat fluida statis.
3. Mengetahui jenis-jenis fluida statis.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Statika Fluida

Statika fluida adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam)
atau fluida dalam keadaan bergerak tapi tak ada perbedaan kecepatan antar
partikel fluida tersebut atau bisa dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut
bergerak dengan kecepatan seragam sehingga tidak memiliki gaya geser.

Statika fluida disebut juga hidrostatika, adalah cabang ilmu yang


mempelajari fluida dalam keadaan diam, dan merupakan sub-bidang kajian
mekanika fluida. Istilah ini biasanya merujuk pada penerapan matematika pada
subyek tersebut. Statika fluida mencakup kajian kondisi fluida dalam keadaan
kesetimbangan yang stabil. Penggunaan fluida untuk melakukan kerja disebut
hidrolika dan ilmu mengenai fluida dalam keadaan bergerak disebut sebagai
dinamika fluida.

Fluida dikatakan statis, jika fluida tersebut diam ( v = 0 ) atau bergerak


dengan kecepatan tetap ( a = 0 ). Pada fluida yang diam, tidak terjadi tegangan
geser (t) di antara partikel-partikelnya, dan untuk zat cair akan mempunyai
permukaan horisontal dan tekanan yang tetap. Apabila suatu benda berada
didalam zat cair yang diam, maka akan mengalami gaya yang diakibatkan oleh
tekanan zat cair. Tekanan tersebut bekerja tegak lurus terhadap permukaan benda.

2.2 Sifat-Sifat Fluida

Sifat fisis fluida dapat ditentukan dan dipahami lebih jelas saat fluida
berada dalam keadaan diam (statis). Sifat-sifat fisis fluida statis ini di antaranya,
massa jenis, tegangan permukaan, kapilaritas, dan viskositas.

2.2.1 Massa Jenis

Dalam Fisika, ukuran kepadatan (densitas) benda homogen disebut massa


jenis, yaitu massa per satuan volume. Jadi massa jenis adalah pengukuran massa
setiap satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka
semakin besar pula massa setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda
merupakan total massa dibagi dengan total volumenya. Sebuah benda yang
memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki volume yang
lebih rendah daripada benda bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih
rendah (misalnya air).

Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg·m-3)

Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis
yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan
memiliki massa jenis yang sama.
Secara matematis, massa jenis dituliskan sebagai berikut.

dengan:
m = massa (kg atau g),
V = volume (m3 atau cm3), dan
ρ = massa jenis (kg/m3 atau g/cm3).

Contoh soal 1
Hitunglah massa sebuah balok jika diketahui massa jenis balok 1000 kg/m3 dan
volume balok 2 m3 !
Diketahui :
ρ : 1000 kg/m3
v : 2 m3
ditanya :
m....?
jawab :
ρ : m/v
1000 kg/m3 : m / 2 m3
m : 1000 kg/m3 x 2 m3
m : 2000 kg
jadi massa balok 2000 kg.

Contoh soal 2
Seorang siswa melakukan percobaan untuk menentukan jenis benda yang
ditemukannya. Hasil pengamatan siswa tersebut di tunjukkan seperti gambar
berikut.

Berdasarkan hasil pengukuran dan tabel massa jenis tersebut, maka jenis benda
yang diukur adalah...
Pembahasan :

Rumus yang dipakai ρ= m/v

Dik. m = 108 g                                                                    


          v  = 90-50
              = 40 

Dit. ρ =.....?

Jawab =

      ρ = m/v = 108/40 = 2,7 g/cm3 = 2.700 kg/cm3    

Jawaban : aluminium 

2.2.2 Tegangan Permukaan

Untuk mengetahui besarnya tegangan permukaan maka perhatikan gambar


di atas. Seutas kawat abcd berbentuk U dihubungkan dengan kawat lain PQ
selanjang l, yang bergerak bebas pada kaki kawat abcd. Celupkan susunan kawat
ini ke larutan sabun, kemudian keluarkan sehingga terbentuk larutan tipis pada
persegi panjang abcd. Gaya tegangan permukaan pada sabun akan menarik kawat
PQ ke atas. Untuk mengimbanginya diperlukan gaya w yang berarah ke bawah.
Jadai pada keadaan setimbang gaya tegangan permukaan w, berupa berat kawat
ditambah berat benda yang digantung pada kawat tersebut.

Contoh Peristiwa Tegangan Permukaan

1. Beberapa jenis serangga kecil bisa berjalan di atas air. Laba-laba air dapat
begitu mudah bergerak cepat di atas air bukan hanya semata karena
tubuhnya yang ringan dan morfologi tubuh yang mendukung, tetapi juga
dikarenakan adanya tegangan permukaan zat cair;
2. Jarum kecil bisa terapung di atas air. Jika dilihat dari massa jenisnya jarum
akan lebih besar dari massa jenis air. Akan tetapi jika kalian mencoba
meletakkan jarum pelan-pelan di atas air tenang jarum tersebut bisa
terapung sementara. Tegangan permukaan zat cair menahan gaya berat dari
jarum. Air perlu dijaga agar tidak goyang. Jika air goyang jarum dengan
cepat akan  memecah tegangan permukaan dan tenggelam ke dasar;
3. Sabun Mandi dan detergen;
4. Produk sabun mandi dan detergen selain untuk membunuh kuman di
badan juga berguna menurunkan tegangan permukaan air akan air dapat
membasahi tubuh lebih sempurna dan hasilnya akan lebih bersih.

Tegangan permukaan (γ ) dalam zat cair didefinisikan sebagai perbandingan


antara gaya permukaan (F) dan panjang permukaan (d) di mana gaya yang
bekerja, secara sistematis dapat dituliskan :

F
γ = d

Karena selaput sabun mempunyai dua permukaan (d = 2l) sehingga;

F
 γ = 2l

Dengan :
γ = tegangan permukaan (N/m)
F = gaya (N)
I = panjang (m)

Atau juga bisa dirumuskan :

W
 γ = A

Dengan :
W = usaha (J)
A = luas penampang (m2)
γ = tegangan permukaan (J/m2)

Tegangan Permukaan Pada Sebuah Bola

Dari gambar di peroleh :

Fy
  γ cos θ = l

  F y = l γ cos θ
Karenal= 2πr
Maka :
  F y = 2 πr γ cos θ

Contoh Soal :

1.

Sebatang kawat dibengkokkan seperti huruf U. Kemudian kawat kecil PQ yang


bermassa 0,2 gram dipasang dalam kawat tersebut. Kemudian kawat tersebut
dicelupkan ke dalam cairan sabun dan diangkat vertikal sehingga ada lapisan
tipis sabun di antara kawat tersebut. Ketika ditarik ke atas kawat kecil
mengalami gaya tarik ke atas oleh lapisan sabun. Agar terjadi kesetimbangan,
maka pada kawat kecil PQ digantungkan benda dengan massa 0,1 gram. Jika
panjang kawat PQ = 10 cm dan nilai gravitasi 10 m/s 2, berapa tegangan sabun
tersebut?

Pembahasan:

*Diketahui : Massa kawat = 0,2 gram = 2 x 10-4 kg;


Panjang kawat (l) = 10 cm = 10-1 m;
Massa benda = 0,1 gram = 10-4 kg;
g = 10 m/s2

*Ditanyakan : tegangan permukaan lapisan sabun (g)

Penyelesaian :
 Wk = 2×10-4 (10)
= 2×10-3 N
 Wb = 1×10-4 (10)
= 1×10-3 N
 l = 10 cm = 1×10-1 m
karena setimbang, maka besar gaya permukaan harus sama dengan berat kawat
dan berat beban :
ΣF = 0
F – Wk – Wb = 0
F = Wk + Wb

Dengan begitu, tegangan permukaannya adalah :

  Wk +Wb 3× 10−3
γ= =
F 2l 2× 10−1
γ=
2l
= = 1,5×10-2 N/m
−3 −3
2× 10 +1 ×10
2×(1 ×10¿¿−1)¿

Jadi, besarnya tegangan permukaan adalah 1,5 x 10-2 N/m.

2. Seekor serangga berada di atas permukaan air. Telapak kaki serangga tersebut
dapat di anggap sebagai bola kecil dengan jari – jari 3 x 10-5 m. Berat serangga
adalah 4,5 x 10-5 N dan tubuhnya di sangga oleh empat buah kaki. Tentukan
sudut yang dibentuk kaki serangga dengan bidang vertikal.

Pembahasan :

*Diketahui : r = 3 x 10-5 m
w = 4,5 x 10-5 N
n =4
γ = 0,072 Nm-1

*Ditanya : θ ?

Penyelesaian :
  F y = 2 πr γ cos θ
w
  n = 2 πr γ cos θ

w
  cos θ = 2 πrγn
4,5 ×10−5
cos θ = 2. 3,14 . 3 .10−5 . 0,072 . 4

cos θ=0,83

θ=33°

Jadi, sudut yang dibentuk oleh kaki serangga tersebut adalah 33˚.

2.2.3 Kapilaritas

Raksa dituangkan ke dalam suatu tabung kaca dan air pada tabung kaca
lainnya, kemudian akan didapatkan bentuk kedua permukaan seperti yang
digambarkan di bawah ini.

Gambar sebelah kiri adalah air yang membasahi dinding kaca, sedangkan
gambar sebelah kanan adalah air raksa yang tidak membasahi dinding kaca. Jika
pada lengkungan air dan raksa  ditarik garis lurus, maka garis itu akan membentuk
sudut Ө terhadap dinding vertikal tabung kaca. Sudut Ө tersebut dinamakan sudut
kontak. Sudut kontak adalah sudut yang dibentuk antara permukaan zat cair
dengan permukaan dinding pada titik persentuhan zat cair dengan dinding.
Peristiwa tersebut terjadi akibat adanya gaya kohesi lebih besar daripada
gaya adhesi antara partikel air dengan partikel kaca FK. Sehingga resultan kedua
gaya tersebut arahnya keluar. Agar tercapai keadaan yang seimbang, permukaan
air yang menempel pada dinding kaca harus melengkung ke atas.
Kelengkungan permukaan suatu zat cair di dalam tabung disebut meniskus.
Karena bentuknya cekung maka meniskus air dalam bejana kaca dinamakan
meniskus cekung. Besar sudut kontak untuk meniskus cekung lebih kecil dari
90o sedangkan, kelengkungan permukaan raksa dalam tabung merupakan gaya
kohesi antara partikel-partikel raksa. Gaya kohesi FA lebih kecil dari pada gaya
adhesi antara partikel raksa dengan partikel kaca Fk, sehingga resultan kedua gaya
mengarah ke dalam. Agar tercapai kesetimbangan, maka permukaan raksa yang
menempel pada dinding kaca harus tegak lurus terhadap gaya resultan FR.
Akibatnya, permukaan kaca melengkung kebawah dan disebut sebagai meniskus
cembung yang sudutnya lebih besar dari 90o.
Apabila jari-jari tabung (r), massa jenis zat cair (𝜌), besarnya sudut kontak
(Ө), tegangan permukaan (γ) , kenaikan zat cair setinggi (h), dan permukaan zat
cair bersentuhan dengan tabung sepanjang keliling lingkaran, maka besarnya gaya
ke atas adalah hasil kali komponen-komponen tegangan permukaan yang vertikal
dengan keliling dalam tabung. Secara matematis dituliskan:

Karena

m = ρ.V dan V = πr2.h, maka :


w = (ρπr2h)g

Dengan menyamakan gaya ke atas dan ke bawah maka diperoleh:

F =w

2π rcosθ = ρgπr2h

2. γ .cos θ
h= ρ.g.r

Dengan  :
h  = naik/turunnya zat cair dalam kapiler (m)
γ  = tegangan permukaan (N/m)
Ө = sudut kontak  (derajat )
ρ  = massa jenis zat cair ( kg/m3)
r = jari-jari pipa (m)

Contoh Soal :

3. Sebuah pipa kapiler dimasukkan ke dalam bak berisi minyak tanah. Tegangan
permukaan minyak tanah = 10-4 N/m. Jari-jari pipa kapiler = 1 mm. Jika massa
jenis minyak tanah = 0,8 gr/m3 dan g = 10 m/s2 , serta sudut kontaknya 20
derajat, maka hitunglah kenaikan permukaan minyak tanah dalam pipa
kapiler! 

Pembahasan :

*Diketahui : γ = 10-4 N/m


r = 1 mm = 1×10-3 m
ρ = 0,8 gr/m3 = 8×10-4 kg/m3
g = 10 m/s2
θ = 20°

*Ditanya : h ?

Penyelesaian :

2. γ .cos θ 1,88× 10−7


h= ρ.g.r = 8× 10−6

2 .10−4 . cos 20 ° = 23, 5 × 10-3 m


= 8 ×10−4 . 10 . 10−3

Jadi, kenaikan permukaan minyak pada pipa kapiler sebesar 23,5 × 10-3 m.
4. Air naik sampai ketinggian 10 cm di tabung kapiler dan air raksa jatuh
kedalaman 3,5 cm di tabung yang sama. Jika densitas merkuri adalah 13,6 g/cc
dan sudut kotaknya 135° dan desitas air adalah 1 g/cc dan sudut kotak nya 0°,
maka tentukan rasio tegangan permukaan dan dua cairan ?

Jawab :

Kenaikan permukaan air atau turunnya permukaan air raksa dapat diketahui
2. γ .cos θ
dengan menggunakan h = ρ.g.r
ρ .g.r.h
Dari persamaan itu dapat ditulis lagi menjadi ᵧ
= 2 . cosθ

*diketahui : h (air) = 10 cm, ρ (air) = 1 g/cc, θ (air) = 0°


h (raksa) = 3,5 cm, ρ (raksa) = 13,6 g/cc, θ (raksa) = 135°,

maka,

ᵧ ρ .g.r.h
(air) = 2. cos 0°

1. g .r .10
= 2 .1

10 rg
= 2 dyne/cm

ᵧ ρ. g .r . h
(raksa) = 2. cos 135 °

13,6 . g . r .3,5
= 2 .− √ 2/2

47,6 rg
=- dyne/cm
√2
10 rg 47,6 rg
γ ( air ) /γ (raksa ) = [ ][
2
/
√2 ]
10 47,6
= [ ][ ]
2
/
√2

= [ 5 ] / [ 33,7 ]dyne/cm

2.2.4 Viskositas

Viskositas adalah ketahanan aliran suatu cairan (fluida) pada pengaruh tekanan
atau tegangan. Viskositas cairan dapat dibandingkan satu sama lain dengan
adanya koefisien viskositas (η). Koefisien viskositas adalah gaya tangensial per
satuan luas yang dibutuhkan untuk mempertahankan perbedaan kecepatan alir.
Cairan tertentu mempunyai aliran lebih cepat daripada cairan yang lainnya.
Sebagai contoh, air mempunyai laju alir yang lebih cepat dibandingkan dengan
minyak, gliserin, maupun etilen glikol. Fenomena yang lain adalah jika masing-
masing benda tersebut ditempatkan pada gelas yang berbeda, dan saling diaduk,
maka etilen glikol akan berhenti lebih cepat daripada air.

Satuan system internasional (SI) untuk koifisien viskositas adalah Ns/m2 = Pa.S
(pascal sekon). Satuan CGS (centimeter gram sekon) untuk SI koifisien viskositas
adalah dyn.s/cm2 = poise (p). Viskositas juga sering dinyatakan dalam sentipoise
(cP). 1 cP = 1/1000 p. satuan poise digunakan untuk mengenang seorang Ilmuwan
Prancis yaitu Jean Louis Marie Poiseuille.

            1 poise = 1 dyn. s/cm2 = 10-1 N.s/m2

RumusViskositas

2r 2 × g(ρb−ρf )
ᶯ= 9v
Keterangan:
ᶯ = Viskositas (Pa.s)
r = Jari-jaribenda (m)
g = Gravitasibumi (m/s2)
𝜌𝑏= Massa jenisbenda (kg/m3)
𝜌𝑓= Massa jenisfluida (kg/m3)
𝑣= Kecepatan benda (m/s)
Hukum Stokes

“ Benda yang bergerak dengan kecepatan v tertentu dalam fluida kental akan
mengalami gaya gesekan oleh fluida.”

Viskositas adalah kekentalan lapisan-lapisan fluida ketika lapisan tersebut


bergeser, secara matematis hal tersebut dijabarkan sebagai berikut:
F = k. η.v
dengan:
F = gaya untuk menggerakkan fluida (N).
η = koefesien viskositas (Ns/m2).
v = kecepatan fluida (m/s).

Koefisien k bergantung pada bentuk geometri benda. Untuk benda yang berbentuk
bola sehingga k = 6πr. Sehingga didapat persamaan:
F = 6 .π . η .r .v
dengan:

r = jari-jari (m).

Jika benda dijatuhkan bebas dalam suatu fluida kental , benda tidak hanya
mendapatkan gaya apung, tapi juga mendapatkan gaya yang berlawanan dengan
gerak benda yaitu gaya gesekan fluida (gaya stokes). Benda yang tercelup
memiliki kecepatan yang semakin besar dan pada suatu saat dicapai
kecepatan terbesar yang nilainya tetap. Kecepatan tetap ini disebut kecepatan
terminal (VT).

2 r² g
VT = 9 η
(ρ-ρo)

Dengan :
ρ = massa jenis peluru
ρo = massa jenis zat cair
r = jari-jari peluru bola
g = percepatan gravitasi
η = koefisien viskositas zat cair dengan satuan poise
dyne second
1 poise = 1
cm²
VT = kecepatan peluru bola dalam zat cair

Dari semua persamaan tersebut maka didapatkan viskositas zat cair:


2 r² g
η= 9v
(ρ-ρo)

CONTOH SOAL

1. Sebuah bola baja berjari-jari 2 mm dijatuhkan ke dalam wadah berisi


gliserin. Ketika kecepatan gerak bola tetap, bola menempuh jarak 10
cm dalam waktu 2 s. jika massa jenis baja 8,5 ×10−3 kg/m3 dan massa
jenis gliserin 1,32 ×10−3 kg/m3, tentukanlah koefisien gliserin !
Pembahasan:
Diketahui: r = 2 mm = 2 ×10−3 m ρb =8,5 ×10−3 kg /¿m3
s = 10 cm = 10-1 m ρ f =1,32 ×10−3 kg/m3
t=2s g=10 m/ s2
Ditanya: η=¿ ... ?
Jawab:
s 1 ×10−1 m −1 −2
v= = =0,5 ×10 =5× 10 m/s
t 2s
Koefisien viskositas gliserin diperoleh:
2 g r2
η= ( ρb −ρf )
9v
2 −3 3 2
2(10 m/s )(2× 10 m )
¿ −2
¿ m3−1,32 ×10−3 kg /m3)
9(5 ×10 m/ s)
¿ 1,28 kg /ms=1,28 Pa s

2. Sebuah bola aluminium berjari-jari 2mm dijatuhkan bebas ke dalam


cairan yang mempunyai kerapatan 800 kg/m3. Dari percobaan
didapatkan bahwa kelajuan terbesar yang dicapai bola adalah 14 m/s.
Jika kerapatan bola 2700 kg/m3 dan percepatan gravitasi 9,8 m/s2,
tentukan koefisien viskositas cairan.
Pembahasan:
Diketahui: r =2mm=2 ×10−3 m d b =2700 kg/¿m3

g=9,8 m/s 2 d c =800 kg/m3


v=14 m/ s
Ditanya: η=¿ ... ?
Jawab:
2 g r 2 (d b−d c )
η=
9V
2
2 ( 2 ×10−3 m ) (9,8 m/s 2)( 2700 kg/m 3−800 kg /m 3)
η=
9 (14 m/s)

2 ( 4 ×10−6 m ) (9,8 m/ s2 )(1,9× 103 kg/m 3 )


η=
126 m/s

( 7,6 × 10−3 kg /m2 ) (9,8 m/ s2 )


η=
63 m/s

( 74,48 × 10−3 kg/m s )


η=
63
η=1,18 kg/ms=1,18 Pa s

2.3 Tekanan Fluida

Fluida akan memberikan tekanan pada setiap bidang permukaan yang


bersinggungan dengannya. Tekanan dapat didefinisikan sebagai gaya yang bekerja
tegak lurus pada suatu bidang per satuan luas. Apabila penjelasan tersebut dituliskan
dalam bentuk persamaan sebagai berikut :

Keterangan :

P = tekanan (N/m2)
F = Gaya (N)
A = luas bidang tekan (m)
Dalam SI, tekanan memiliki satuan N/m 2. Selain itu satuan N/m2 dikatakan juga
sebagai Pascal (Pa). Apabila satuan tekanan dituliskan dalam suatu hubungan dengan
satuan tekanan lainnya dapat dilihat sebagai berikut:

1 N/m2 = 1 Pa
1 bar = 1,0 x 105 Pa
1 atm = 101.325 Pa
1 atm = 760 mmHg

Contoh soal 1

Seorang anak hendak menaikkan batu bermassa 1 ton dengan alat seperti gambar
berikut!

Jika luas penampang pipa besar adalah 250 kali luas penampang pipa kecil dan
tekanan cairan pengisi pipa diabaikan, tentukan gaya minimal yang harus
diberikan anak agar batu bisa terangkat!

Pembahasan
Hukum Pascal
Data :
F1 = F
F2 = Wbatu = (1000)(10) = 10000 N
A1 : A2 = 1 : 250

Contoh soal 2

Gaya sebesar 5 N pada pegisap yang kecil dari suatu pompa hidrolik dapat
mengangkat beban yang beratnya 300 N pada pengisap yang besar. Jika pengisap
yang kecil berpenampang 200 cm2, berapakah luas penampang pengisap yang
besar?
Penyelesaian:
Dik: F1 = 5 N
F2 = 300 N
A1 = 200 cm2
Dit: A2 = ... ?
Jawab:

2.4 Hukum Pascal

Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan kepada fluida di


dalam ruang tertutup akan diteruskan ke segala arah. Hukum Pascal diterapkan
dalam dongkrak hidrolik, pompa hidrolik, mesin pengepres hidrolik, kursi pasien
dokter gigi, dan rem piringan hidrolik pada mobil. Hukum Pascal berdasarkan
gambar dapat dirumuskan sebagai berikut :
Keterangan :

F1, F2 = gaya yang bekerja pada penampang 1 dan 2 (N)


A1, A2 = luas penampang 1 dan 2 (m2)
r1, r2 = jari-jari penampang 1 dan 2 (m)
d1, d2 = diameter penampang 1 dan 2 (m)

Contoh soal 1

Sebuah dongkrak hidrolik digunakan untuk mengangkat beban.

Jika jari-jari pada pipa kecil adalah 2 cm dan jari-jari pipa besar adalah 18 cm,
tentukan besar gaya minimal yang diperlukan untuk mengangkat beban 81 kg !

Pembahasan
Data:
m = 250 kg
r1 = 2 cm
r2 = 18 cm
w = mg = 810 N
F =….

Jika diketahui jari-jari (r) atau diameter (D) pipa gunakan rumus:
Diperoleh

Contoh soal 2

Sebuah penekan hidrolik mempunyai penampang berbentuk lingkaran dengan


jari-jari pengisap kecil dan besar masing-masing 5 cm dan 40 cm. Jika pada
pengisap kecil dikerjakan gaya 200 N, berapa gaya yang dihasilkan pada pengisap
besar?
Penyelesaian:
Dik: r1 = 5 cm
r2 = 20 cm
F1 = 200 N
Dit: F2 =…..?
Jawab:

2.5 Tekanan Hidrostatis


Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang diakibatkan oleh gaya yang ada pada zat
cair terhadap suatu luas bidang tekan pada kedalaman tertentu. Dari pengertian
tersebut, kedalaman akan berpengaruh terhadap tekanan yang dihasilkan, ketika
sesuatu bisa masuk ke dalam air, artinya massa jenis benda tersebut lebih besar
dari massa jenis air (1000/m3).
Tekanan hidrostatis memiliki rumus sebagai berikut:
P=p.g.h
Ket: P= tekanan hidrostatis (N/m2) atau (Pa)
P= massa jenis (kg/m3)
g= percepatan gravitasi (m/s2)
h= tinggi (m)
Berdasarkan rumus tekanan hidrostatis itu, terlihat kalau semakin tinggi
kedalaman air (h), maka tekanan yang akan didapat juga makin tinggi.
Makanya, ketika menyelam, semakin kebawah, semakin merasa ada tekanan yang
membuat kepala sakit.
Contoh penerapan dari tekanan hidrostatis
1. Ketika kita menggendong seseorang didalam kolam renang maka
akan terasa lebih ringan dibandingkan ketika didaratan.
2. Telingan akan terasa sakit jika berenang di dalam kolam yang
dalam. Hal ini disebabkan oleh tekanan zat cair yang besar.

Contoh soal:

1. Sebuah ikan diletakkan dikolam renang dengan kedalaman 2


meter. Apabila percepatan gravitasinya 10 m/s 2 dan massa jenis
airnya 1000 kg/m3. Maka berapakah tekanan hidrotatis ikan
tersebut ?
Jawab :
Diketahui: h= 2 m,g= 10 m/s2,p=1000 kg/m3
Ditanya Ph= ?
Ph=p.g.h
=1000.10.2
=20.000 Pa
2. Terdapat ikan yang berenang di kolam dengan kedalaman 250 cm.
Apabila letak mulut ikan dengan kedalaman 90 cm. Berapakah
besar tekanan hidrostatisnya ?
Jawab:
Diketahui: h= 250 cm-90 cm= 160 cm=1,6 m; g= 10 m/s2; p= 1000 kg/m3
Ditanya Ph?
Ph=p.g.h
=1000.10.1,6
16.000 Pa

2.6 Hukum Archimedes

Bunyi hukum Archimedes


“Jika sebuah benda dicelupkan ke dalam zat cair, maka benda tersebut akan
memperoleh gaya yang disebut gaya apung (gaya ke atas) sebesar berat zat cair
yang dipindahkannya”
Akibat adanya gaya apung, berat beda di dalam zat cair akan berkurang,
sehingga benda yang diangkat di dalam zat cair akan lebih ringan daripada
benda yang diangkat di darat. Karena adanya gaya ke atas yang ditimbulkan
oleh air dan diterima oleh benda.
Gaya apung:
1. Terapung
W=FA
mb.g=pc.g.vc
pb.vb=pc.vc

2. Melayang
W= FA
mb.g=pc.g.vc
pb.vb=pc.vc
pb=pc
3. Tenggelam
W=FA+W’
FA=W-W”

Contoh soal:

1. Sebuah boneka yang terbuat dari campuran di dalam air memiliki


voulume 24 m3 yang terapung di dalam air. Volume yang muncul ke
permukaan air adalah 2/3 bagiannya. Jika massa jenis air 1000 kg/m3.
Berapakah gaya angkat ke atas yang di alami oleh boneka ? (percepatan
gravitasi 10 m/s2)
Jawab :
Diketahui : Vboneka = 24 m3
Volume terapung 2/3 bagiannya sehingga volume yang tercelup
adalah 1/3 bagian
Vc= 1/3.24= 8 m3
p zat cair= 1000 kg/m3
Fa =p.g.vc
=1000.10.8
=80.000 N

2. Sebuah perahu massanya 4000 kg terapung di laut. Jika massa jenis air
laut adalah 1030 kg/m3 berapa m3 air laut yang dipindahkan? (g=9,8
m/s2)
Jawab :
Diketahui : m=4000 kg
P=1030 kg/m3
Syarat benda terapung adalah
Berat benda = gaya ke atas
W= Fa
m.g = p.g.V
m = p.V
4000 = 1030.V
V = 4000/1030
=3,88 m3
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Statika fluida adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam)
atau fluida dalam keadaan bergerak tapi tak ada perbedaan kecepatan antar
partikel fluida tersebut atau bisa dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut
bergerak dengan kecepatan seragam sehingga tidak memiliki gaya geser.

Sifat fisis fluida dapat ditentukan dan dipahami lebih jelas saat fluida
berada dalam keadaan diam (statis). Sifat-sifat fisis fluida statis ini di antaranya,
massa jenis, tegangan permukaan, kapilaritas, dan viskosita
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Statika_fluida

http://fisikadedek.blogspot.com/2013/05/fluida-statik-dan-dinamis.html

https://frontpecintaislam.blogspot.com/2017/05/soal-dan-pembahasan-massa-
jenis-dan-zat.html

http://mempelajari-fisika.blogspot.com/2016/04/tegangan-permukaan-meniskus-
dan.html

https://rumushitung.com/2013/09/22/tegangan-permukaan-zat-cair/

https://blog.ruangguru.com/kapilaritas-pengertian-rumus-dan-contohnya-dalam-
kehidupan-sehari-hari

https://www.ayo-sekolahfisika.com/2016/01/soal-kapilaritas-dan-
penyelesaiannya.html

https://www.google.co.id/search?
safe=strict&authuser=1&biw=1093&bih=526&tbm=isch&sa=1&ei=nBLgW_GQ
CMr5vASGsILQAg&q=tegangan+permukaan+pada+sebuah+bola&oq=tegangan
+permukaan+pada+sebuah+bola&gs_l=img.12...2025.2025.0.6219.0.0.0.0.0.0.0.0
..0.0....0...1c.1.64.img..0.0.0....0.yWekRYw-kJs#imgrc=2hkTrtO8UxlIEM:

https://darmadi18.files.wordpress.com/2011/09/bab-iii-statikafluida.pdf

http://nurafniyulistiawati.blogspot.com/2015/07/fluida-statis-contoh-soal-dan-
jawaban_3.html

http://soal-fisika.blogspot.com/2015/03/contoh-soal-dan-pembahasan-
tentang_12.html

http://materi4belajar.blogspot.com/2018/04/rumus-tekanan-hidrostatis-
beserta.html

https://blog.ruangguru.com/hukum-pascal

.Madalena,wanti.dkk.makalah viskositas.2014.tanggerang:STFM

Anda mungkin juga menyukai