Anda di halaman 1dari 10

Etika Bisnis dan Tanggung Jawab

Sosial
March 12, 2019

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami curahkan kehadirat Allah SWT, akhirnya kami dapat


menyelesaikan makalah ini. Dengan itikad baik kami menulis makalah ini dalam rangka untuk
memenuhi tugas mata kuliah Tafsir Ekonomi dengan bahasan “Etika Bisnis dan Tanggung Jawab
Sosial”. Makalah ini dapat diselesaikan  tepat pada waktu yang telah ditentukan. Diharapkan
dalam makalah ini pembaca mampu memperkaya materi dan mampu menerapkan dan
mengaplikasi pengetahuan yang diperoleh dalam makalah ini.
Penulis menyadari bahwa tanpa adanya uluran tangan dari berbagai pihak, makalah ini
tidak dapat terselesaikan. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan
terimakasih sebesar-besarnya kepada :
1.      Bapak Badrun Taman, M.Si selaku dosen mata kuliah Tafsir Ekonomi yang telah memberikan
saran dan nasihat untuk menyelesaikan makalah ini.
2.      Teman-teman Perbankan Syariah VI D yang telah membantu menyelesaikan makalah ini dan
telah memberikan informasi.
3.      Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah menberi saran dan
masukan dalam penyempurnaan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami menyadari bahwa kemungkinan masih adanya
kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kepada semua pihak sangat terbuka untuk menerima
saran, masukan dan kritikan untuk menyempurnakan makalah ini.
            Akhir kata, kami mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi kalian yang
membaca dan mempelajari khususnya bagi mahasiswa yang ingin menambah informasi dan
pengetahuan tentang etika bisnis dan tanggung jawab sosial.

Bengkulu, 17 Oktober 2017


                                                                                                            Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Sejalan dengan perkembangan jaman yang semakin maju serta laju perekonomian dunia
yang semakin cepat, dan diberlakukannya sistem perdagangan bebas sehingga batas kita dan
batas dunia akan semakin kabur. Hal ini jelas membuat semua kegiatan saling berpacu satu sama
lain untuk mendapatkan kesempatan dan keuntungan.
Dengan kondisi seperti ini, pelaku bisnis kita jelas akan semakin berpacu dengan waktu
serta negara-negara lain agar terwujud suatu tatanan perekonomian yang saling menguntungkan.
Namun perlu kita pertanyakan bagaimana jadinya jika pelaku bisnis dihinggapi kehendak saling
menindas agar memperoleh tingkat keuntungan yang berlipat ganda. Inilah yang merupakan
tantangan bagi etika dan tanggung jawab sosial bisnis.
Etika dan Tanggung Jawab Sosial dunia bisnis tidak saja berorientasi pada komitmen
sosial yang menekankan pada pendekatan kemanusiaan, belas kasihan, panggilan religi atau
panggilan moral dan semacamnya, tetapi menjadi kewajiban yang sepantasnya dilaksanakan oleh
pelaku bisnis dalam ikut serta mengatasi permasalahan sosial yang menimpa masyarakat. Dalam
perkembangannya praktik tanggung jawab sosial pelaku bisnis telah banyak dilakukan secara
sadar, artinya menerapakan tanggung jawab pelaku bisnis adalah investasi untuk pertumbuhan
dan keterlanjutan bisnis sehingga tak lagi dilirik sebagai pusat biaya.

B.     Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang kami bahas dalam makalah ini yaitu:

1.      Apa pengertian Etika, Bisnis dan Etika Bisnis?

2.      Apa pengertian Tanggung Jawab Sosial?


3.      Apa Pengaruh Etika dan Tanggung Jawab Sosial terhadap Perilaku Konsumen ?

C.    Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu:

1.      Memberikan informasi mengenai etika, bisnis dan etika bisnis.

2.      Memberikan informasi mengenai apa itu tanggung jawab sosial.

3.      Memenuhi tugas kelompok mata kuliah perilaku konsumen islam.


BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Etika, Bisnis dan Etika Bisnis.

Dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani ethos yang berarti adat

istiadat / kebiasaan yang baik. Perkembangan etika yaitu Studi tentang kebiasaan manusia

berdasarkan kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan

perangai manusia dalam kehidupan pada umumnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1995) Etika adalah Nilai mengenai

benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.  Menurut Maryani &

Ludigdo (2001) Etika adalah Seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang

mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan

yang di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi.

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen

atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa

Inggris business dari kata dasar busy yang berarti “sibuk” dalam konteks individu,

komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan
yang mendatangkan keuntungan. Di dalam melakukan bisnis, kita wajib untuk

memperhatikan etika agar di pandang sebagai bisnis yang baik. Bisnis beretika adalah

bisnis yang mengindahkan serangkaian nilai-nilai luhur yang bersumber dari hati

nurani, empati, dan norma.  Bisnis bisa disebut etis apabila dalam mengelola bisnisnya

pengusaha selalu menggunakan nuraninya. Apakah produk yang dijualnya baik? Apakah

dia telah berpromosi dengan tidak menipu? Dan, apakah dia telah menggunakan praktik

bisnis yang jujur? Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagi seluruh

karyawan termasuk manajemen dan menjadikannya sebagai pedoman untuk

melaksanakan pekerjaan sehari-hari dengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan

dan sikap yang profesional.

Sedangkan Etika Bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang

mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga

masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan bisnis secara adil,

sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu

ataupun perusahaan di masyarakat.

Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur oleh hukum, bahkan merupakan

standar yang lebih tinggi dibandingkan standar minimal ketentuan hukum, karena dalam

kegiatan bisnis seringkali kita temukan wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan

hukum.

Menurut Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di Advance

Managemen Jouurnal (1988) yang berjudul Managerial Ethics Hard Decisions on Soft

Criteria, terdapat tiga pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah laku etika kita :

1.        Utilitarian Approach: setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensi nya. Oleh

karena itu dalam bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat
memberi manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak

membahayakan dan dengan biaya serendah-rendahnya.

2.        Individual Rights Approach: setiap orang dalam tindakan dan kelakuan nya memiliki

hak dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus

dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak orang

lain.

3.        Justice Approach: para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan

bertindak adil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara

perseorangan ataupun secara kelompok.

Mengapa etika bisnis dalam perusahaan terasa sangat penting saat ini? Karena

untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi

serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan

suatu landasan yang kokoh. Biasanya dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang

baik, sistem prosedur yang transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta

etika perusahaan yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.

Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang sangat penting, yaitu untuk

membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing yang tinggi serta

mempunyai kemampuan menciptakan nilai (value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu

landasan yang kokoh. Tidak ada cara yang paling baik untuk memulai penelahan

hubungan antara etika dan bisnis selain dengan mengamati, bagaimanakah perusahaan riil

telah benar-benar berusaha untuk menerapkan etika ke dalam bisnis.

Haruslah diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu

menguntungkan perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang,

karena:
a.       Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik

intern perusahaan maupun dengan eksternal.

b.      Mampu meningkatkan motivasi pekerja.

c.       Melindungi prinsip kebebasan berniaga

d.      Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.[1]

B.     Pengertian Tanggung Jawab Sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR)

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate  Social Responsibility (CSR)


merupakan bentuk kepedulian perusahaan terhadap lingkungan perusahaan melalui berbagai
kegiatan yang dilakukan dalam rangka penjagaan lingkungan, norma masyarakat, partisipasi
pembangunan, serta berbagai bentuk tanggung jawab sosial lainnya.[2]
Ada beberapa pengertian CSR menurut beberapa ahli:
1.      R.W. Griffin (2004) memberikan definisi tanggung jawab sosial sebagai usaha suatu bisnis yang
menyeimbangkan komitmennya terhadap kelompok dan individu dalam lingkungannya yang
meliputi konsumen, bisnis lain, karyawan, dan investor.
2.      Boove & kurtz (2002) mendefinisikan tanggung jawab sosial adalah perorangan manajemen
terhadap kewajibannya untuk mempertimbangkan laba, kepuasan pelanggan, dan kesejahteraan
sosial sebagai nilai yang sepadan dalam mengevaluasi kinerja perusahaan.[3]
3.      Menurut Clement K. Sansat berpendapat bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) adalah
komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk
peningkatan ekonomi bersama dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan
keluarganya, masyarakat lokal dan masyarakat secara lebih luas.
4.      Johnson and johnson mendefinisikan CSR: “is about how companies manage the business
processes to produce an overall positive impact on society”. Yang maksudnya, bagaimana cara
mengelola sebuah perusahaan agar memiliki dampak positif terhadap diri dan lingkungannya.
Lingkungan di sini tentu saja tidak dalam arti sosial, tetapi juga daam arti lingkungan alam
dimana manusia hidup di dalamnya.
Akhirnya dari beberapa definisi di atas dapat dipahami bahwa pada dasarnya CSR
merupakan cita-cita perwujudan tanggung jawab sosial perusahaan dalam bentuk tindakan yang
berdasarkan etika dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi secara berkelanjutan disertai
peningkatan kualitas hidup karyawan beserta keluarganya, sekaligus peningkatan kualitas hidup
masyarakat sekitar dan masyarakat pada umumnya.[4]
C.    Pengaruh Etika dan Tanggung Jawab Sosial terhadap Perilaku Konsumen.
1.      Perilaku konsumen (consumer behavior) mempelajari bagaimana manusia memilih di antara
berbagai pilihan yang dihadapinya dengan memanfaatkan sumberdaya (resources) yang dimiliki
sesuai dengan syariat islam.
2.      Perilaku konsumen juga merupakan aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi,
barang atau jasa.
3.      Perilaku konsumen sendiri dapat di definisikan sebagai interaksi dinamis dari pengaruh dan
kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek hidupnya.
Dengan kata lain perilaku konsumen mengikutkan pikiran dan perasaan yang dialami manusia
dan aksi yang dilakukan saat proses konsumsi. Perilaku konsumen menitik beratkan pada
aktivitas yang berhubungan dengan konsumsi dari individu.
4.      Perilaku konsumen berhubungan dengan alasan dan tekanan yang mempengaruhi pemilihan,
pembelian, penggunaan barang dan jasa yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan dan
keinginan pribadi.
Berdasarkan definisi diatas maka yang dimaksud dengan Perilaku konsumen adalah
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi yang berhubungan
dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan barang-barang atau
jasa ekonomi yang selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu.
Pengaruh etika bisnis dan tanggung jawab sosial terhadap perilaku konsumen sangat erat
kaitannya. Contoh, Perusahaan yang melakukan suatu tindakan yang tidak etis akan memancing
tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra produktif, misalnya
melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini
akan dapat menurunkan nilai penjualan maupun nilai perusahaan.

Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis dan

tanggung jawab sosial pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat

kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan

yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karir Perlu di

pahami, karyawan yang berkualitas adalah asset yang paling berharga bagi perusahaan.

Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin mempertahankan karyawannya.

Agar perusahaan dapat memaksimalkan kinerja perusahannya dan mempunyai nilai dari

sudut pandang konsumen.[5]


BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan
Etika Bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh
aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Dari beberapa definisi dari para ahli dapat dipahami bahwa pada dasarnya CSR
merupakan cita-cita perwujudan tanggung jawab sosial perusahaan dalam bentuk tindakan yang
berdasarkan etika dengan tujuan untuk meningkatkan ekonomi secara berkelanjutan disertai
peningkatan kualitas hidup karyawan beserta keluarganya, sekaligus peningkatan kualitas hidup
masyarakat sekitar dan masyarakat pada umumnya.

B.     Saran
Demikian makalah yang telah saya susun, semoga bermanfaat bagi pemakalah khususnya
dan pembaca pada umumnya. Saya menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan
makalah ini, maka dari itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan.

 
 

DAFTAR PUSTAKA

                                Muhammad Djakfar, 2012, Etika Bisnis, Jakarta: Penebar Plus.


Juhaya S. Pradja, 2013,  Manajemen Bisnis Syari’ah & Kewirausahaan, Bandung:
Pustaka Setia.
http://jariklingking.blogspot.co.id/2014/02/makalah-perilaku-konsumen-islami.html
diakses pada tgl 12-09-2016 pukul 16.00 Wib.
Juhaya S. Pradja,2013, Manajemen Bisnis Syari’ah & Kewirausahaan, Bandung: Pustaka
Setia.
http://dunia-blajar.blogspot.co.id/2015/05/etika-bisnis-dan-tanggung-jawab-sosial.html
diakses pada tgl 12-09-2016 pukul 16.05 Wib.

[1] http://dunia-blajar.blogspot.co.id/2015/05/etika-bisnis-dan-tanggung-jawab-
sosial.html

[2] Buchari Alma dan Donni Juni, Manajemen Bisnis Syari’ah, Bandung: Alfabeta,


2009, hlm. 180
[3] Juhaya S. Pradja, Manajemen Bisnis Syari’ah & Kewirausahaan, Bandung:
Pustaka Setia, 2013, hlm. 280-281
[4] Muhammad Djakfar, Etika Bisnis, Jakarta: Penebar Plus, 2012, hlm. 223
[5] http://jariklingking.blogspot.co.id/2014/02/makalah-perilaku-konsumen-islami.html

Anda mungkin juga menyukai