Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH SOSIOLOGI PEDESAAN

“STRATIFIKASI SOSIAL PADA MASYARAKAT TANI”

OLEH:

NAMA: Muh. Syafri

NIM: 18012014050

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar Belakang Munculnya Stratifikasi Sosial Menurut Soejono Soekanto (1982), di
dalam setiap masyarakat diamanapun selalu dan pasti mempunyai sesuatu yang dihargai.
sesuatu yang dihargai dimasyarakat bisa berupa kekayaan, ilmu pengetahuan, status haji,
status keturunan ataupun berdasarkan tingkat ekonomi. Pitirin Sorokin mengemukakan
bahwa sistem pelapisan dalam masyarakat itu merupakan ciri yang tetap dan umum
dalam setiap masyarakat yang hidup dengan teratur. Lebih lanjut Sorokin
mengemukakan, stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam
kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis). Perwujudanya adalah adanya kelas-kelas tinggi
dan ada kelas-kelas rendah Selanjutnya disebutkan bahwa dasar dan inti dari laipsan-
laipisan dalam masyarakat adalah adanya ketidakseimbangan dalam pemabagian hak dan
kewajiban, kewajiban dan tanggung jawab nilai-nilai sosial dan pengaruhnya di antar
anggota-anggota masyarakat.
Stratifikasi sosial merupakan pembedaan anggota masyarakat berdasarkan status
(Susanto, 1993). Definisi yang lebih spesifik mengenai stratifikasi sosial antara lain
dikemukakan oleh Sorokin (1959) dalam Soekanto (1990) bahwa pelapisan sosial
merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat
(hierarkis). Perwujudannya adalah adanya kelas tinggi dan kelas rendah. Sedangkan dasar
dan inti lapisan masyarakat itu adalah tidak adanya keseimbangan atau ketidaksamaan
dalam pembagian hak, kewajiban, tanggung jawab, nilai-nilai sosial, dan pengaruhnya di
antara anggota anggota masyarakat.
Manusia sejak mengenal kehidupan maka ketika itu juga stratifikasi tercipta.
Setiap masyarakat selalu mempunyai penghargaan tertentu terhadap hal-hal tertentu
dalam masyarakatnya. Penghargaan yang paling tinggi terhadap hal-hal tertentu tersebut,
akan menempatkan pihak-pihak itu pada kedudukannya yang lebih tinggi daripada hal-
hal lainnya. Gejala tersebut menimbulkan lapisan sosial masyarakat, yang merupakan
pembedaan posisi seseorang atau suatu sekelompok dalam kedudukan yang berbeda-beda
secara vertikal. Sekitar 65% jumlah penduduk hidup didaerah pedesaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian stratifikasi Sosial Pada Masyarakat Tani
Stratifikasi sosial merupakan pembedaan anggota masyarakat berdasarkan status.
Definisi yang lebih spesifik mengenai stratifikasi sosial antara lain dikemukakan oleh
Sorokin (1959) dalam Soekanto (1990), bahwa pelapisan sosial merupakan pembedaan
penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat (hierarkis).
Perwujudannya adalah adanya kelas tinggi dan kelas rendah. Sedangkan dasar dan inti
lapisan masyarakat itu adalah tidak adanya keseimbangan atau ketidaksamaan dalam
pembagian hak, kewajiban, tanggung jawab, nilai-nilai sosial, dan pengaruhnya di antara
anggotaanggota masyarakat.
Stratifikasi sosial merupakan suatu penggambaran perbedaan penduduk atau
masyarakat kedalam kelas-kelas secara beringkat (hierarkis) atau berjenjang.
Perwujudannya adalah kelas-kelas tinggi dan kelaskelas lebih rendah. Misalnya ada
kelompok tertentu ada strata tinggi, strata sedang dan strata rendah. Perbedaan kelompok
ini didasarkan karena adanya simbol- simbol yang berharga atau nilai baik secara sosial.
Perubahan Stratifikasi sosial akan merubahn kelas dan peran seseorang dalam
masyarakat. Menurut Karl Max (2011) kelas sosial adalah kategori individu yang
mempunyai hubungan yang sama terhadap alat-alat produksi (means of production) serta
hubungan produksi seperti system pembagian dan pertukaran. Menurutnya masyarakat
terbagi dua kelas borjuis (pemilik) dan proletar (pekerja). Ketika mengalami perubahan
kelas makan secara otomatis peran akan berubah sesuai kedudukan atau kelas. Menurut
Robert Linton (1936) peran adalah interaksi sosial dalam terminologi aktor-aktor yang
bermain sesuai dengan apa-apa yang diharapkan sesuai dengan hak dan tugas-tugasnya.
B. Konsep Startifikasi Sosial
Terjadinya stratifikasi sosial atau sistem pelapisan dalam masyarakat dapat
dibedakan menjadi 2 yakni Sistem pelapiasan yang terjadi dengan sendirinya atau tanpa
sengaja Sistem pelapisan yang terjadi dengan sengaja disusun untuk mencapai tujuan
tertentu. Lapisan-lapisan dalam masyarakat yang terjadi dengan sendirinya atau tidak
disengaja misalnya lapisan yang didasarkan pada umur, jenis kelamin, kepandaian, sifat
keaslian keanggotaan berdasarkan harta. Sedangkan sisitem lapisan dalam masyarakat
yang sengaja disusun utuk mencapai tujuan tertentu biasanya berkaitan dengan
pemabagian kekuasaan dan wewnang yang resmi dlam organisasi formal seperti
pemerintahan, perusahaan, partai politik, angatan bersenjata dan sebagainya. Kekuasaan
dan wewenang ini merupakan sesuatu unsur khususu dalam sistem pelapisan masyarakat
yang mempunyai sifat lain daripada uang, tanah dan benda ekonomis lainnya, ilmu
pengetahuan dan sebagainya.
Hal ini disebabkan uang tanah dan sejenisnya dapat dibagi secara bebas dalam
masyarkat tanpa merusak keutuhan masyarakat. Secara teoritis diakui manusia dapat
dianggap sederajat, akan tetapi dalam kenyataan kehidupan dalam kelompok-kelompok
sosial tidak demikian halnya. Dengan perbedaan masyarakat ke dalam lapisan-lapisan
merupakan gejala universal serta merupakan bagian dari sistem sosial setiap masyarakat.
C.  Pedoman Pembentukan Stratifikasi Sosial
Sifat stratifikasi Sosial Dilihat dari sifatnya, kita mengenal dua sistem stratifikasi
sosial, yaitu sistem stratifikasi sosial tertutup dan system stratifikasi sosial terbuka.
1. Stratifikasi Sosial Tertutup (Close Social Stratification) Sistem stratifikasi sosial
tertutup ini membatasi atau tidak memberi kemungkinan seseorang untuk pindah dari
suatu lapisan ke lapisan sosial yang lainnya, baik ke atas maupun ke bawah. Dalam
sistem ini, satu-satunya jalan untuk masuk menjadi anggota dari suatu strata tertentu
dalam masyarakat adalah dengan kriteria kelahiran. Dengan kata lain, anggota
kelompok dalam satu strata tidak mudah untuk melakukan mobilitas atau gerak sosial
yang bersifat vertikal, baik naik maupun turun. Dalam hal ini anggota kelompok
hanya dapat melakukan mobilitas yang bersifat horizontal.
2. Stratifikasi Sosial Terbuka (Open Social Stratification) Sistem stratifikasi sosial
terbuka ini memberi kemungkinan kepada seseorang untuk pindah dari lapisan satu
ke lapisan yang lainnya, baik ke atas maupun ke bawah sesuai dengan kecakapan,
perjuangan, maupun usaha lainnya. Atau bagi mereka yang tidak beruntung akan
jatuh dari lapisan atas ke lapisan di bawahnya. Pada sistem ini justru akan
memberikan rangsangan yang lebih besar kepada setiap anggota masyarakat, untuk
dijadikan landasan pembangunan dari sistem yang tertutup Sistem stratifikasi sosial
pada masyarakat terbuka didorong oleh beberapa faktor berikut ini.
a. Perbedaan Ras dan Sistem Nilai Budaya (Adat Istiadat) Perbedaan ini
menyangkut warna kulit, bentuk tubuh, dan latar belakang suku bangsa.
b. Pembagian Tugas (Spesialisasi) Spesialisasi ini menyebabkan terjadinya
perbedaan fungsi stratifikasi dan kekuasaan dalam suatu sistem kerja kelompok.
c. Kelangkaan Hak dan Kewajiban Apabila pembagian hak dan kewajiban tidak
merata, maka yang akan terjadi adalah kelangkaan yang menyangkut stratifikasi
sosial di dalam masyarakat.
 Pengaruh Stratifikasi Sosial bagi Dinamika Masyarakat Petani Dalam
masyarakat bali pada zaman sekarang system kasta yang di anut ialah system kasta
terbuka, jadi setiap masyarakat dapat berpindah kedudukan mulai dari lower class
sampai upper class. Sebagai contoh, seorang anak petani yang yang awalnya dari
lower class kemudian bersekolah hingga ke peguruan tinggi kedokteran lalu lulus
dengan nilai sempurna dan ia pun sukses dalam bidangnya dan berubah tingkat
menjadi upper class. Dalam stratifikasi social terdapat perpindahan / mobilitas. Dan
mobilitas terbagi menjadi 2, yaitu : Mobilitas vertikal dan Mobilitas horizontal
Dapat dilihat dari criteria yang dipakai dalam melihat klasifikasi social dalam
kehidupan masyarakat, diantaranya :
- Segi kekayaan dapat dilihat dari pola hidup,harta yang mereka miliki serta
menempati posisi paling atas dalam kehidupan masyarakat. Misalnya,
fasilitas pribadi yang dimilikinya.
- Segi pendidikan, dapat dilihat dari tingkat pendidikan yang telah ditempuh
oleh sesorang, karena semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin tinggi
pula kedudukan pada masyarakat. - Segi kekuasaan, dapat dilihat betapa
berpengaruh seseorang yang mempunyai kekuasaan dalam masyarakat,
karena dia dapat memiliki wewenag dalam kehidupan masyarakat. Misalnya
seorang presiden yang meniliki wewenang atas Negara dan rakyatnya.
BAB III
KESIMPULAN
Stratifikasi sosial merupakan pembedaan anggota masyarakat berdasarkan status
(Susanto, 1993). Definisi yang lebih spesifik mengenai stratifikasi sosial antara lain
dikemukakan oleh Sorokin (1959) dalam Soekanto (1990) bahwa pelapisan sosial
merupakan pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat
(hierarkis). Perwujudannya adalah adanya kelas tinggi dan kelas rendah. Sedangkan dasar
dan inti lapisan masyarakat itu adalah tidak adanya keseimbangan atau ketidaksamaan
dalam pembagian hak, kewajiban, tanggung jawab, nilai-nilai sosial, dan pengaruhnya di
antara anggota anggota masyarakat.
Sifat stratifikasi Sosial Dilihat dari sifatnya, kita mengenal dua sistem stratifikasi sosial,
yaitu sistem stratifikasi sosial tertutup dan system stratifikasi sosial terbuka.
a. Sosial Tertutup
Stratifikasi Sosial Tertutup (Close Social Stratification) Sistem stratifikasi sosial
tertutup ini membatasi atau tidak memberi kemungkinan seseorang untuk pindah dari
suatu lapisan ke lapisan sosial yang lainnya, baik ke atas maupun ke bawah.
b. Sosial Terbuka
Stratifikasi Sosial Terbuka (Open Social Stratification) Sistem stratifikasi sosial
terbuka ini memberi kemungkinan kepada seseorang untuk pindah dari lapisan satu
ke lapisan yang lainnya, baik ke atas maupun ke bawah sesuai dengan kecakapan,
perjuangan, maupun usaha lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/31654-ID-stratifikasi-sosial-petani-padi-di-desa-
pematang-sikek-kecamatan-rimba-melintang.pdf
https://docplayer.info/73060109-Stratifikasi-sosial-masyarakat-petani.html
http://digilib.uinsgd.ac.id/29610/4/BAB%20I%20UPLOAD.pdf

Anda mungkin juga menyukai