Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN BAHAN AJAR

MEKANIKA FLUIDA
(HSKK323)

Dosen Pembimbing:
M.Azhari Noor, M.Eng

Disusun Oleh:

 Nadya Arinda (H1A114047)


 M. Irvan Maulana (H1A114100)
 M. Rinalda Putra (H1A114101)
 Ningtyas Putri Octaviani (H1A114106)
 Nur Endah Widyawati (H1A114108)
 Rizky Ikhsan R (H1A114111)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL

BANJARBARU

2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga laporan ini
dapat diselesaikan pada waktunya. Laporan ini ditulis untuk memenuhi tugas kelompok
darimata kuliah Mekanika Fluida.Kami menyadari dalam pembuatan laporan bahan ajar
Mekanika Fluida ini tidak lepas dari kesalahan-kesalahan maka dari itu kami mengharapkan
saran yang membangun dari para pembaca.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pembimbing mata kuliah Mekanika
Fluida (HSKK323), Bapak M.Azhari Noor, M.Eng, yang telah memberikan arahan dan
bantuan materi bahan ajar nya kepada kami dalam pembuatan laporan bahan ajar Mekanika
Fluida ini, Semoga dengan adanya laporan bahan ajar ini akan
dapat memberikan informasi kepada para pembaca dan dapat membantu kami dalam
melakukan persentasi nanti
Demikianlah sebagai kata pengantar dari kami dengan iringan serta harapan semoga
Laporan sederhana ini dapat diterima dan bermanfaat bagi kita semua
Amin-amin ya rabbal alamin.

Banjarbaru, Oktober 2015

PENYUSUN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Mekanikafluida dan hidrolika adalah bagian dari mekanika terpakai (Applied
Mechanics) yang merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan dasar bagi teknik sipil.
Mekanika fluida dapat didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat-sifat
dan hukum-hukum yang berlaku serta perilaku fluida (cairan dan gas), adapun Hidrolika
didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari sifat-sifat dan hukum-hukum
yang berlaku, serta perilaku cairan terutama air baik dalam keadaan diam maupun bergerak
atau mengalir.

B. TUJUAN
Tujuan membuat makalah ini adalah siswa diharapkan mampu menguasai materi
mekanika fluida antara lain:

 Mengetahui definisi fluida


 Mengetahui sifat-sifat fluida
 Mengetahui besaran, satuan, dan dimensi dalam hidrolika fluida
 Mengetahui dan memahami contoh soal-soal yang baik dan benar

-
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN FLUIDA

Fluida adalah iatilah yang digunakan untuk menyebut segala jenis zat yang dapat
mengalir. Baik itu dalam bentuk cairan ataupun gas, selama bisa mengalir maka akan di sebut
fluida. Hampir semua bentuk air dan gas disebut fluida. Karena zat cair dan gas memiliki
sifat fisik yang sama, yaitu dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain. Contoh
fluida yang paling sederhana adalah air dan udara.

Fluida suatu zat yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
Sepanjang hidupnya manusia akan selalu berhubungan dengan fluida terutama dalam bentuk
air dan udara. Dari kedua fluida itu, manusia dapat hidup dan berkembang dan mendapatkan
kesejahteraan hidupnya. Karena banyak hal yang bisa dipelajari dari fluida yang ketika
diaplikasi kedalam kehidupan sangat bermanfaat.

B. JENIS - JENIS FLUIDA

Berdasarkan kondisinya, Fluida dibedakan menjadi 2, yaitu:

1. Fluida Statis

Fluida statis adalah fluida yang berada kondisi diam dan tidak bergerak. Contohnya air
sumur, air dalam gelas, air laut, dll. Berkat fluida statis, para ilmuwan dunia menemukan
hukum-hukum dasar fisika yang sangat bermanfaat bagi kesjahteraan umat manusia.
Hukum-hukum dasar yang berikat dengan fluida statis adantara lain adalah hukum
Archimedes, hukum Pascal, hukum Boyle, teori tekanan hidrostatik, dll. Contoh aplikasi
yang berhubungan dengan fluida statis adalah kemampuan kapal laut untuk melayang
dan mengapung di air, dongkrak hidrolik yang dapat mengangkat benda berat, dll.

2. Fluida Dinamis

Fluida dinamis adalah fluida yang berada dalam kondisi bergerak atau mengalir.
Contohnya adalah aliran air, angin, dll. Dari fluida dinamis di temukan energi potensial
yang dapat dijadikan sumber energi listrik. Contohnya PLT air, PLT angin, dll. Fluida
dinamis merupakan salah satu jenis sumberdaya alam yang dapat dimanipulasi dan
rekayasa untuk kesejahteraan umat. Karena begitu pentingnya zat fluida dalam
menunjang kehidupan manusia, maka ilmu fisika memberikan perhatikan khusus dalam
mempelajari tentang fluida dan hal-hal yang berhubungan dengannya.

C. SIFAT - SIFAT FLUIDA

Semua fluida nyata (gas dan zat cair) memiliki sifat-sifat khusus yang dapat diketahui,
antara lain: rapat massa (density), kekentalan (viscosity), kemampatan (compressibility),
tegangan permukaan (surface tension), dan kapilaritas (capillarity). Beberapa sifat fluida
pada kenyataannya merupakan kombinasi dari sifat-sifat fluida lainnya. Sebagai contoh
kekentalan kinematik melibatkan kekentalan dinamik dan rapat massa.
Sejauh yang kita ketahui, fluida adalah gugusan yang tersusun atas molekul-molekul
dengan jarak pisah yang besar untuk gas dan kecil untuk zat cair. Molekul-molekul itu tidak
terikat pada suatu kisi, melainkan saling bergerak bebas terhadap satu sama lain.

a. Rapat Massa, Berat Jenis dan Rapat Relatif


Rapat massa (𝜌) adalah ukuran konsentrasi massa zat cair dan dinyatakan dalam
bentuk massa (m) persatuan volume (V).
𝑀
𝜌= (1)
𝑉

Dimana:
M = massa (kg)
V = volume (m3)
Rapat massa air (𝜌 air) pada suhu 4 oC dan pada tekanan atmosfer (patm) adalah
1000 kg/m3. Berat jenis (g ) adalah berat benda persatuan volume pada temperatur dan
tekanan tertentu, dan berat suatu benda adalah hasil kali antara rapat massa (𝜌) dan
percepatan gravitasi (g).
𝛾 = 𝜌𝑔 (2)
Dimana :
𝛾 = berat jenis ( N/m3)
𝜌 = rapat massa (kg/dt2)
g = percepatan gravitasi (m/dt2)
Rapat relatif (s) adalah perbandingan antara rapat massa suatu zat (𝜌) dan rapat
massa air (𝜌air), atau perbandingan antara berat jenis suatu zat (𝛾) dan berat jenis air (𝛾
air).
(3)
Karena pengaruh temperatur dan tekanan pada rapat massa zat cair sangat kecil,
maka dapat diabaikan sehingga rapat massa zat cair dapat dianggap tetap.

b. Kekentalan (viscocity)
Kekentalan adalah sifat dari zat cair untuk melawan tegangan geser (𝜏) pada waktu
bergerak atau mengalir. Kekentalan disebabkan adanya kohesi antara partikel zat cair
sehingga menyebabkan adanya tegangan geser antara molekulmolekul yang bergerak. Zat
cair ideal tidak memiliki kekentalan. Kekentalan zat cair dapat dibedakan menjadi dua
yaitu kekentalan dinamik (𝜇) atau kekentalan absolute dan kekentalan kinematis (𝜈).
Dalam beberapa masalah mengenai gerak zat cair, kekentalan dinamik dihubungkan
dengan kekentalan kinematik sebagai berikut:
𝜇
𝜈=𝜌 (4)

dengan 𝜌 adalah rapat massa zat cair (kg/m3).


Kekentalan kinematik besarnya dipengaruhi oleh temperatur (T), pada temperatur
yang tinggi kekentalan kenematik zat cair akan relatif kecil dan dapat diabaikan.
Zat cair Newtonian adalah zat cair yang memiliki tegangan geser (t) sebanding dengan
𝑑𝑦
gradien kecepatan normal (𝑑𝑢) terhadap arah aliran. Gradien kecepatan adalah

perbandingan antara perubahan kecepatan dan perubahan jarak tempuh aliran (Gambar 1).
Hubungan tegangan geser dan gradien kecepatan normal dari beberapa bahan dapat dilihat
pada Gambar 2.

Gambar 1 Gradien Kecepatan


Gambar 2 Hubungan Tegangan geser dengan gradien kecepatan

Bila fluida Newtonian dan aliran yang terjadi adalah laminer maka berlaku hubungan:
𝑑𝑢 𝑑𝑢
𝜏 = 𝜇 𝑑𝑦 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝜏 = 𝜌𝜈 𝑑𝑦 (5)

dimana :
𝜏 = tegangan geser (kg/m2)
𝜇 = kekentalan dinamis (kg/m.det)
𝜈 = kekentalan kinematis (m2/det)
𝜌 = densitas fluida (kg/m3)
𝑑𝑢
= gradien kecepatan
𝑑𝑦

c. Kemampatan (compressibility)
Kemampatan adalah perubahan volume karena adanya perubahan (penambahan)
tekanan, yang ditunjukan oleh perbandingan antara perubahan tekanan dan perubahan
volume terhadap volume awal. Perbandingan tersebut dikenal dengan modulus elastisitas
(k).
𝑑𝑃
𝐾=− 𝑑𝑉 (6)
( )
𝑉

Nilai k untuk zat air sangat besar yaitu 2,1 x 109 N/m, sehingga perubahan volume
karena perubahan tekanan akan sangat kecil dan dapat diabaikan, sehingga zat cair
merupakan fluida yang tidak dapat termampatkan (incompressible).
d. Tegangan permukaan (surface tension)
Molekul-molekul pada zat cair akan saling tarik menarik secara seimbang diantara
sesamanya dengan gaya berbanding lurus dengan massa (m) dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak (r) antara pusat massa.
𝑚1 𝑚2
𝐹= (7)
𝑟2

dengan: F = gaya tarik menarik


m1, m2 = massa molekul 1 dan 2
r = jarak antar pusat massa molekul.

Jika zat cair bersentuhan dengan udara atau zat lainnya, maka gaya tarik menarik
antara molekul tidak seimbang lagi dan menyebabkan molekul-molekul pada permukaan
zat cair melakukan kerja untuk tetap membentuk permukaan zat cair. Kerja yang
dilakukan oleh molekul-molekul pada permukaan zat cair tersebut dinamakan tegangan
permukaan (σ). Tegangan permukaan hanya bekerja pada bidang permukaan dan besarnya
sama di semua titik.

e. Kapilaritas (capillarity)
Kapilaritas terjadi akibat adanya gaya kohesi dan adesi antar molekul, jika kohesi
lebih kecil dari pada adesi maka zat air akan naik dan sebaliknya jika lebih besar maka zat
cair akan turun. Kenaikan atau penurunan zat cair di dalam suatu tabung dapat dihitung
dengan menyamakan gaya angkat yang dibentuk oleh tegangan permukaan dengan gaya
berat.

Gambar 3. Kenaikan dan Penurunan Kapilaritas


Untuk perhitungan secara matematisnya yaitu:
2𝜎𝑐𝑜𝑠𝜃
ℎ= (8)
𝛾𝑟

Dimana:
h = kenaikan atau penurunan zat cair
𝜎 = tegangan permukaan
𝛾 = berat jenis zat cair
𝜃 = akan sama dengan 0o untuk air dan 140o untuk air raksa
r = jari-jari tabung

f. Gravitasi spesifik

Gravitasi spesifik adalah perbandingan antara kerapatan massa fluida tertentu dengan
kerapatan massa air pada suhu 4 oC
kerapatan massa fluida tertentu
gravitasi spesifik 
kerapatan massa air pada suhu 4o C

g. Elastisitas

Elastisitas adalah kebalikan dari kompressibilitas

digunakan parameter E yaitu modulus elastisitas (bulk modulus of elasticity)

(dp) 1
E 
(dv) / v T

D. CONTOH SOAL

1. Hitung kerapatan (density) air laut pada kedalaman 200 m di bawah muka air laut.
Kerapatan di permukaan adalah 1025 kg/m3. K air = 2.3 x 109 N/m2.Pada kedalaman
200m, (asumsi  konstan), P =  g h = 1025 x 9.81 x 200=2.01 x 106 N

P = K ( / 0)

 = (P x 0)/K = 0.896 kg/m3

’ = 0 +  = 1025.896 kg/m3
2. Satu liter minyak beratnya 0,8 kgf.Tentukan rapat massa , berat jenis dan rapat
relatifnya.

Jawaban :

• Soal tersebut menggunakan satuan MKS.

• Volume minyak = 1 liter = 0,001 m3

𝑊
• Berat jenis 𝛾= 𝑉

Jawab:

0,8
𝛾 = 0,001 = 700 𝑘𝑔𝑓/m3

3. Berat sebuah benda di udara 5 N. Apabila benda ditimbang di dalam air (massa jenis
air = 1000 kg/m3) beratnya menjadi 3,2 N. Jika percepatan gravitasi g = 10 m/s2 maka
massa jenis benda adalah …
Berat benda di udara = Berat benda (w) = 5 Newton
Berat benda di dalam air = 3,2 Newton
Massa Jenis air = 1000 kg/m3
Percepatan Gravitasi = 10 m/s2
Massa benda : w = m g —> m = w : g = 5 N : 10 m/s2 = 0,5 kg
Ditanya :
Massa Jenis benda ?
Jawab :
Beratbenda di dalam air lebihkecilkarenaadanya Gaya Apung.
Gaya Apung = Beratbenda di udara – Beratbenda di dalamzatcair
Gaya Apung = 5 Newton – 3,2 Newton = 1,8 Newton

Massa jenis Benda :


Massa Jenis = Massa : Volume = 0,5 kg : 0,00018 m3 = 2780 kg/m3

4. Sebatang kawat dibengkokkan seperti huruf U. Kemudian kawat kecil PQ yang


bermassa 0,2 gram dipasang dalam kawat tersebut (perhatikan gambar). Kemudian
kawat tersebut dicelupkan kedalam cairan sabun dan diangkat vertical sehingga ada
lapisan tipis sabun di antara kawat tersebut. Ketika ditarik ke atas kawat kecil
mengalami gaya tarik ke atas oleh lapisan sabung. Agar terjadi keseimbangan, maka
pada kawat kecil PQ digantungkan benda dengan massa 0,1 gram. Jika panjang kawat
PQ = 10 cm dan nilai gravitasi 9,8 m/s2, berapa tegangan sabun tersebut?
Pembahasan:

Diketahui : Massa kawat = 0,2 gram = 2 x 10-4 kg; Panjangkawat (l) = 10 cm = 10-
1
m; Massa benda = 0,1 gram = 1 x 10-4 kg; g = 9,8 m/s2

Ditanyakan :teganganpermukaanlapisansabun (g)

Rumus
γ = F/d ( d = 2l)
F = beratkawatditambahberatbenda = 3 x 10-4 kg x 9,8 = 2,94 x 10-3 N
γ = 2,94 x 10-3/ 2x 10-1 = 1,47 x 10-2 N/m.
Jadibesarnyateganganpermukaanadalah 1,47 x 10-2 N/m.

5. Sebuah reservoir menyimpan cairan gliserin (glycerin), memiliki massa 3000 kg


dengan volume 1 m3. Tentukan:

a. Berat dari gliserin


b. Rapat massa gliserin

Penyelesaian:

a. F = m.a (Hukum Newton I)

F = beratgliserin

m = 3000 kg ; a = 9,807 m/dt2

sehingga F = (3000kg) . (9,807 m/dt2) = 29421 N

W= 29421 N atau 29,421 kN

𝑚 3000
b. 𝜌= = = 3000 kg/m3
𝑣 1

E. DIMENSI DAN SATUAN DALAM MEKANIKA FLUIDA


NO DIMENSI POKOK RUMUS SATUAN SI SATUAN BG FAKTOR
KONVERSI
1 Massa [M] - Kilogram (kg) Slug 1 slug = 14,5939
2 Panjang [L] - Meter (m) Kaki(ft) 1 ft = 0,3048 m
3 Waktu [T] - Sekon (s) Sekon (s) -
4 Suhu - Kelvin (K) Rankine (oR) 1 K = 1,8 oR
5 Luas [L2] A=PxL m2 Ft2 1 m2 = 10,764 ft2
6 Volume [L3] V=PxLxT M3 Ft3 1 m3 = 35,315 ft3
7 Kecepatan [LT-1] v = s/t m/s Ft/s 1 ft/s = 0,3048
m/s
8 Percepatan A = v/t m/s2 Ft/s2 1 ft/s2 = 0,3048
m/s2
9 Tekanan/tegangan P = F/A Pa Lbf 1 lbf = 47,88 Pa
[ML-1T]
10 Kecepatan sudut Vxr S-1 S-1 -
[T-1]
11 Energi, kalor, W=Fxs Joule Ft.lbf 1 ft.lbf = 1,3558 J
usaha [ML-2T-2]
12 Daya [ML-2T-3] P = W/t j/s Ft.lbf/s 1 ft.lbf/s =
1,3558 j/s
13 Kerapatan [ML-3] 𝛾= m/v Kg/m3 Slug/ft3 1 Slug/ft3 = 515,4
Kg/m3
14 Kekentalan [ML-1T- Kg/ms Slug/fts 1 Slug/fts = 47,88
1
] Kg/ms
15 Debit [L3T-1] M3/s Ft3/s 1 m3/s = 3,5315 E
+ 1 ft3/s
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan.
1. Fluida dapat dibagi menjadi dua, yaitu gas dan cairan yang mempunyai perbedaan sifat,
yaitu :

 Gas tidak mempunyai permukaan yang bebas dan massanya selalu berkembang
mengisi seluruh ruangan, serta mampu dimanfaatkan (compressible).
 Cairan mempunyai permukaan bebas, massanya akan mengisi volume ruangan
tertentu sesuai dengan volume rungannya, serta tidak mampu dimanfaatkan
(incompressible).
2. Dimensi adalah besaran terukur : massa (m), panjang (L), dan waktu (t).
3. Satuan adalah standar yang mengukur dimensi. Didalam sistem Satuan Internasional
(SI) satuan massa adalah kilogram (Kg), satuan panjang adalah meter (m), dan satuan
waktu adalah detik (det) atau sekon (s).

Anda mungkin juga menyukai