MEKANIKA FLUIDA
DISUSUN OLEH:
Nama : Indera Kalianda Nugraha
NIM : D32151050
KONSENTRASI :MEKATRONIK
PRODI : MEKANIK INDUSTRI DAN DESAIN
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar . i
Daftar isi........ ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang................................................................................... 1
2. Rumusan masalah.............................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengertian Fluida.......................................................................2
2. Pengertian Mekanika Fluida ............................................................ 2
3. Jenis - jenis Fluida. 3
4. Ciri-Ciri Aliran Fluida... 4
5. Sejarah Mekanika Fluida 5
6. Penemu-Penemu Teori Fluida 7
7. Penerapan Mekanika Fluida ..12
1. Latar Belakang
Fluida berupa gas dan cairan. Dalam kehidupan kita selalu berhubungan
dengan fluida. Gejala-gejala alam yang sering terjadi di sekitar kita biasanya
disebabkan oleh pengaruh fluida. Mekanika fluida adalah suatu ilmu yang
memelajari perilaku fluida baik dalam keadaan diam (static) maupun bergerak (dynamic)
serta akibat interaksi dengan media batasnya (zat padat atau fluida dengan yang
lain ). Seperti kebanyakan disipilin ilmu lainnya, mekanika fluida mempunyai
sejarah panjang dalam pencapaian hasil-hasil pokok hingga menuju ke era modern
seperti sekarang ini.
Mekanika fluida berkembang sejalan dengan perjalanan perkembangan
peradaban manusia. Banyak aspek kehidupan manusia yang terkait dengan
mekanika fluida, seperti transportasi, industri, aerodinamik bangunan, mesin-
mesin fluida, dan kesehatan. Pada makalah ini akan dibahas tentang
penerapan Mekanika Fluida dalam kehidupan sehari hari.
2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat diambil rumusan permasalahan yaitu
a) Apa pengertian dari Fluida
b) Pengertian Mekanika Fluida
c) Bagaimana Sejarah Mekanika Fluida
d) Penerapan Mekanika Fluida
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Fluida
Fluida adalah zat alir adalah zat dalam keadaan bisa mengalir dan memberikan
sedikit hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Ada dua macam fluida
yaitu cairan dan gas. Salah satu ciri fluida adalah kenyataan bahwa jarak antara dua
molekulnya tidak tetap, bergantung pada waktu. Ini disebabkan oleh lemahnya ikatan
antara molekul yang disebut kohesi.
Gaya kohesi pernah kita pelajari saat kita berada di bangku SMP gaya kohesi
sendiri tersebut adalah gaya tarik antar partikel sejenis. Dalam kasus ini gaya kohesi
antara molekul gas sangat kecil jika dibandingkan gaya kohesi antar molekul zat cair.
Ini mnyebabkan molekul-molekul gas menjadi relatif bebas sehingga gas selalu
memenuhi ruang. Sebaliknya molekul-molekul zat cair terikat satu sama lainnya
sehingga membentuk suatu kesatuan yang jelas meskipun bentuknya sebagian
ditentukan oleh wadahnya.
4) Aliran fluida bisa berupa aliran kental (viscous) dan aliran tak kental (non-viscous).
Kekentalan dalam fluida itu mirip seperti gesekan pada benda padat. Makin kental
fluida, gesekan antara partikel fluida makin besar
Adapun para nama-nama penemu teori fluida statik yang dapat kita sebut
diantaranya adalah:
Selisih antara F2 dan F1 merupakan gaya total yang diberikan oleh zat
cair pada benda, yang kita kenal dengan istilah gaya apung. Besarnya gaya
apung adalah :
Fapung = F2-F1
Fapung = (gh2A)- (gh1A)
Fapung = gA(h2-h1)
Fapung = F gAh
Fapung = F gV
Keterangan :
F= Massa jenis fluida (kg/m3)
g=Percepatan gravitasi (m/s2)
V=volume benda yang berada didalam fluida (m3)
Karena :
= m = V
Maka persamaan yang menyatakan besarnya gaya apung (F apung) di atas bisa
kita tulis menjadi :
Fapung = FGv
Fapung = mFg = WF
mFg = wF = berat zat cair yang memiliki volume yang sama dengan volume
benda yang tercelup.
Berdasarkan persamaan di atas, kita bisa mengatakan bahwa gaya
apung pada benda sama dengan berat zat cair yang dipindahkan. Ingat bahwa yang
dimaksudkan dengan zat cair yang dipindahkan di sini adalah volume zat cair
yang sama dengan volume benda yang tercelup dalam zat cair. Pada gambar
di atas, telah menggunakan ilustrasi di mana semua bagian benda tercelup dalam
zat cair (air). Jika dinyatakan dalam gambar maka akan tampak sebagai
berikut:
Apabila benda yang dimasukkan ke dalam zat cair terapung, di mana
bagian benda yang tercelup hanya sebagian maka volume zat cair yang
dipindahkan = volume bagian benda yang tercelup dalam zat cair tersebut.
Tidak peduli apapun benda dan bagaimana bentuk benda tersebut, semuanya
akan mengalami hal yang sama. Ini adalah buah karya eyang buyut
Archimedes (287-212 SM) yang saat ini diwariskan kepada kita dan lebih dikenal
dengan julukan Prinsip Archimedes. Prinsip Archimedes menyatakan
bahwa :
Ketika sebuah benda tercelup seluruhnya atau sebagian di dalam zat cair,
zat cair akan memberikan gaya ke atas (gaya apung) pada benda, di mana
besarnya gaya ke atas (gaya apung) sama dengan berat zat cair yang
dipindahkan.
Penemuan-penemuan Archimedes
Fungsi bagian "sirip hiu" tersebut untuk mengatur aliran udara di atas sayap.
Coba perhatikan, bila pesawat sedang take off atau mau mendarat, sirip tadi
biasanya diangkat ke atas
Diangkatnya sirip tadi akan memperkecil tekanan udara di sisi atas
pesawat. Sehingga tekanan udara bagian bawah lebih besar dan pesawat akan
terangkat keatas. Ketika pesawat mau mendarat, sirip juga di naikkan karena
untuk mengangkat bagian depan (moncong) pesawat sehingga yang
menyentuh tanah duluan adalah ban belakang (bukan ban depan).
3. Karburator
Gambar Karburator
Penampang bagian atas menyempit sehingga udara yang mengalir pada
bagian ini bergerak dengan kelajuan yang tinggi. Sesuai asas Bernoulli,
tekanan pada bagian ini rendah. Tekanan didalam tangki bensin sama dengan
tekanan atmosfer. Tekanan atmosfer memaksa bahan bakar tersembur keluar
melalui jet sehingga bahan bakar bercampur dengan udara sebelum memasuki
silinder mesin.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi, pada dasarnya terdapat dua hukum yang berlaku dalam mekanika
fluida, yaitu: statika dan dimanika. Contonya air, patuh pada hukum
Hidrostatika (misalnya hukum Archimedes) dan juga patuh pada hukum
Hidrodinamika. Dalam gas/udara berlaku hukum aerosatika dan hukum
aerodinamika.