FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WARMADEWA DENPASAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Hidrodinamika
Dimana :
ρ = kerapatan fluida
v = kecepatan arus
D = diameter tabung
η = koefisien viskositas.
NR < 2000 artinya arus bersifat laminer, NR > 3000 arus bersifat turbulen
dan 2000 < NR < 3000 arus tak stabil.
Gambar 2.3
Volume zat cair yang masuk melalui tampang 1 tiap satuan waktu adalah
V1.A1, dan volume zat cair yang keluar dari tampang 2 tiap satuan waktu
adalah V2.A2. Oleh karena tidak ada zat cair yang hilang di dalam tabung
aliran, maka:
Q1= Q2 ( m3/d )
A1.V1= A2.V2
Dimana :
A = Luas penampang aliran ( m2 )
V = Kecepatan aliran ( m/d )
Pada pipa bercabang ( Gambar 2.4 ), maka debit aliran yang menuju titik
cabang harus sama dengan debit aliran yang meninggalkan titik tersebut.
Gambar 2.4
Maka berlaku :
Q1 = Q2 + Q3
atau
A1.V1= A2.V2 + A3.V3
Biasanya debit aliran menuju titik cabang diberi tanda positif dan yang
meninggalkan diberi tanda negatif, sehingga jumlah aliran pada
percabangan adalah nol.
∑Q=0
Z+ + =C
Dimana :
Z = elevasi ( tinggi tempat )
= tinggi tekanan
= tinggi kecepatan
H=Z+ +
Gambar 2.5. Garis tenaga dan tekanan pada zat cair ideal
Pada aliran zat cair ideal, garis tenaga mempunyai tinggi tetap yang
menunjukkan jumlah dari tinggi elevasi, tinggi tekanan dan tinggi
kecepatan. Garis tekanan menunjukkan jumlah dari tinggi elevasi dan
tinggi tekanan yang bisa naik atau turun pada arah aliran dan tergantung
pada luas tampang aliran. Aplikasi persamaan Bernoulli untuk kedua titik
didalam medan aliran akan memberikan :
ZA + + = ZB + +
Yang menunjukkan bahwa jumlah tinggi elevasi, tinggi tekanan dan tinggi
kecepatan di kedua titik adalah sama. Dengan demikian garis tenaga pada
aliran zat cair ideal adalah konstan.
BAB III
ANALISA PERHITUNGAN
Jawaban :
Diketahui :
D1 = 3 inch = 0.0762 m
V1 = 5 m/d
V2 = 3 m/d
D3 = 1 inch = 0.0254 m
Q3 = ½ Q2
Ditanyakan:
Q1, Q2, D2, V3 ?
Penyelesaian :
a.) Q1 = A1.V1
= ¼ x 3.14 x (0.0762)2 x 5( m2.m/d)
= 0.0228 m3/d
b.) Persamaan Kontinuitas dititik cabang antara pipa 1 dengan pipa 2 & 3
Q1 = Q2 + Q3
0.0228 = Q2 + ½ Q2
0.0228 = 5/2 Q2
Q2 = 0.00912 m3/d
c.) Diameter pipa 2 dapat dihitung dengan :
Q2 = A2.V2
0.00912 = ¼ x 3.14 x (D)2 x 3
D = √0,00387
D = 0.062 m = 62.2 mm
d.) Kecepatan aliran di pipa 3 dapat dihitung dengan rumus :
Q3 = A3.V3
½ Q2 = 1/4 x 3.14 x D2. V3
½ x 0.00912 = ¼ x 3.14 x ( 0.0254 )2xV3
V3 = 9 m/d
2. . Air keluar dari ujung pipa dengan diameter 0,8 cm tentukan debit air
jika kecepatan air pada suatu titik didalam pipa 6 cm/s.
Diket :
d = 0,8 cm r = 0,4 cm
V= 6 cm
Dit :
Q = ……………
jawab :
Q = A.v
= Πr2 v
= Π (0,4)2 6
= Π 0,16 . 6
= 0,96Π m3/s
3. Sebuah pipa diletakkan mendatar
diameter A1 = 4 cm dan A2 = 2 cm, air
mengalir dari pipa besar ke pipa kecil
dengan kecepatan 3 m/s dan tekanannya
10 N/m2 jika massa jenis air 1000kg/m3
g = 10 m/s2 tentukan tekanan air pada
pipa kecil
Penyelesaian :
Diket : jawab :
d1 = 4 cm, d2 = 2 cm A1. v1 = A2. v2
P = 10 N/m2 ΠR2 3 = ΠR2 V2
g = 10 m/s2 v2 = (2 x 10-2)2 .3
ρ = 1000 kg/m3+ (10-2)2
V1 = 3 m/s V2 = 12 m/s
Dit :
P =……. P1 ½ρv12 = P2 ½ρv22
P1 = 3,25 x 104
BAB IV
KESIMPULAN
Pada aliran zat cair ideal, garis tenaga mempunyai tinggi tetap yang
menunjukkan jumlah dari tinggi elevasi, tinggi tekanan dan tinggi
kecepatan. Garis tekanan menunjukkan jumlah dari tinggi elevasi dan
tinggi tekanan yang bisa naik atau turun pada arah aliran dan tergantung
pada luas tampang aliran.
DAFTAR PUSTAKA