BAB I
PENDAHULUAN
Page 1
HIDRODINAMIKA
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Macam Aliran
Aliran pada zat cair bisa dibedakan berdasarkan cara bergerak zat cair dan
juga berdasarkan cara pengalirannya, antara lain:
1. Macam Aliran Berdasarkan Cara Bergerak Zat Cair
= 0;
=0;
=0;
=0
2.2
0;
0;
0;
Debit Aliran
Page 2
HIDRODINAMIKA
Jumlah zat cair yang mengalir melalui tampang lintang aliran tiap satu
satuan waktu disebut debit aliran dan diberi notasi Q. Debit aliran biasanya
diukur dalam volume zat cair tiap satuan waktu, sehingga satuannya adalah
meter kubik per detik ( m3/d ) atau satuan yang lain ( liter/detik,liter/menit,
dsb) sehingga dapat kita rumuskan:
Q = V. A
Dimana :
Q = Debit ( m3/d )
V = Kecepatan aliran (m/s)
A = Luas tampang aliran ( m2 )
2.3
Bilangan Reynolds
Bilangan Reynolds adalah bilangan yangmenyatakan batas batas arus
dalam fluida bersifat laminer atau turbulen. Bilangan Reynolds, NR
didapatkan dari eksperimen yaitu:
Dimana :
= kerapatan fluida
v = kecepatan arus
D = diameter tabung
= koefisien viskositas.
NR < 2000 artinya arus bersifat laminer, NR > 3000 arus bersifat turbulen
dan 2000 < NR < 3000 arus tak stabil.
Page 3
HIDRODINAMIKA
tidak tetap, maka volume zat cair yang lewat tiap satuan waktu adalah sama
di semua tampang. Keadaan ini disebut dengan persamaan kontinuitas
aliran zat cair. Dipandang tabung aliran seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 2.3, untuk aliran satu dimensi dan mantap, kecepatan rerata dan
tampang lintang pada titik 1 dan 2 adalah V1, A1 dan V2, A2.
Gambar 2.3
Volume zat cair yang masuk melalui tampang 1 tiap satuan waktu adalah
V1.A1, dan volume zat cair yang keluar dari tampang 2 tiap satuan waktu
adalah V2.A2. Oleh karena tidak ada zat cair yang hilang di dalam tabung
aliran, maka:
Q1= Q2 ( m3/d )
A1.V1= A2.V2
Dimana :
A = Luas penampang aliran ( m2 )
V = Kecepatan aliran ( m/d )
Pada pipa bercabang ( Gambar 2.4 ), maka debit aliran yang menuju titik
cabang harus sama dengan debit aliran yang meninggalkan titik tersebut.
Page 4
HIDRODINAMIKA
Gambar 2.4
Maka berlaku :
Q1 = Q2 + Q3
atau
A1.V1= A2.V2 + A3.V3
Biasanya debit aliran menuju titik cabang diberi tanda positif dan yang
meninggalkan diberi tanda negatif, sehingga jumlah aliran pada
percabangan adalah nol.
Q=0
2.5 Persamaan Bernoulli
Persamaan energy yang menggambarkan gerak partikel diturunkan dari
persamaan gerak. Persamaan energy ini merupakan salah satu persamaan
dasar untuk menyelesaikan masalah yang ada dalam hidraulika. Persamaan
energy dapat ditunjukkan oleh persamaan Euler dan persamaan Bernoulli.
Karena dalam bab ini hanya dipelajari aliran satu dimensi, maka hanya
akan ditinjau pemakaian dari persamaan yang telah diintegralkan yaitu
persamaan Bernoulli sebagai berikut :
Z+
=C
Dimana :
Page 5
HIDRODINAMIKA
Z = elevasi ( tinggi tempat )
= tinggi tekanan
= tinggi kecepatan
Konstanta integrasi C adalah tinggi energy total, yang merupakan jumlah
dari tinggi tempat, tinggi tekanan dan tinggi kecepatan, yang berbeda dari
garis arus yang satu ke garis arus yang lain. Persamaan ini untuk aliran
tetap satu dimensi, zat cair ideal dan tak kompresibel.
Persamaan Bernoulli dapat digunakan untuk menentukan garis tekanan
dan tenaga ( gambar 2.5 ). Garis tenaga dapat ditunjukkan oleh elevasi
muka air pada tabung pitot yang besarnya sama dengan tinggi total dari
konstanta Bernoulli. Sedang garis tekanan dapat ditunjukkan oleh elevasi
muka air dalam tabung vertical yang disambung pada pipa.
H=Z+
Gambar 2.5. Garis tenaga dan tekanan pada zat cair ideal
Pada aliran zat cair ideal, garis tenaga mempunyai tinggi tetap yang
menunjukkan jumlah dari tinggi elevasi, tinggi tekanan dan tinggi
kecepatan. Garis tekanan menunjukkan jumlah dari tinggi elevasi dan
Page 6
HIDRODINAMIKA
tinggi tekanan yang bisa naik atau turun pada arah aliran dan tergantung
pada luas tampang aliran. Aplikasi persamaan Bernoulli untuk kedua titik
didalam medan aliran akan memberikan :
ZA +
= ZB +
Yang menunjukkan bahwa jumlah tinggi elevasi, tinggi tekanan dan tinggi
kecepatan di kedua titik adalah sama. Dengan demikian garis tenaga pada
aliran zat cair ideal adalah konstan.
Page 7
HIDRODINAMIKA
BAB III
ANALISA PERHITUNGAN
Jawaban :
Diketahui :
D1 = 3 inch = 0.0762 m
V1 = 5 m/d
V2 = 3 m/d
D3 = 1 inch = 0.0254 m
Q3 = Q2
Ditanyakan:
Q1, Q2, D2, V3 ?
Page 8
HIDRODINAMIKA
Penyelesaian :
a.) Q1 = A1.V1
= x 3.14 x (0.0762)2 x 5( m2.m/d)
= 0.0228 m3/d
b.) Persamaan Kontinuitas dititik cabang antara pipa 1 dengan pipa 2 & 3
Q1 = Q2 + Q3
0.0228 = Q2 + Q2
0.0228 = 5/2 Q2
Q2 = 0.00912 m3/d
c.) Diameter pipa 2 dapat dihitung dengan :
Q2 = A2.V2
0.00912 = x 3.14 x (D)2 x 3
D = 0,00387
D = 0.062 m = 62.2 mm
d.) Kecepatan aliran di pipa 3 dapat dihitung dengan rumus :
Q3 = A3.V3
Q2 = 1/4 x 3.14 x D2. V3
x 0.00912 = x 3.14 x ( 0.0254 )2xV3
V3 = 9 m/d
2. . Air keluar dari ujung pipa dengan diameter 0,8 cm tentukan debit air
jika kecepatan air pada suatu titik didalam pipa 6 cm/s.
Diket :
d = 0,8 cm
r = 0,4 cm
V= 6 cm
Dit :
Q =
jawab :
Q = A.v
= r2 v
= (0,4)2 6
= 0,16 . 6
= 0,96 m3/s
Page 9
HIDRODINAMIKA
3.
jawab :
d1 = 4 cm, d2 = 2 cm
A1. v1 = A2. v2
P = 10 N/m2
R2 3 = R2 V2
g = 10 m/s2
v2 = (2 x 10-2)2 .3
= 1000 kg/m3+
(10-2)2
V1 = 3 m/s
V2 = 12 m/s
Dit :
P1 v12 = P2 v22
P =.
P1 = 3,25 x 104
BAB IV
Page 10
HIDRODINAMIKA
KESIMPULAN
Pada aliran zat cair ideal, garis tenaga mempunyai tinggi tetap yang
menunjukkan jumlah dari tinggi elevasi, tinggi tekanan dan tinggi
kecepatan. Garis tekanan menunjukkan jumlah dari tinggi elevasi dan
tinggi tekanan yang bisa naik atau turun pada arah aliran dan tergantung
pada luas tampang aliran.
DAFTAR PUSTAKA
Page 11