Konstruksi 3
BAB VI
METODE PELAKSANAAN
Page 117
Perencanaan Pelaksanaan
Konstruksi 3
b. Proses Cutting (cut profile), yaitu proses pemotongan material asal mejadi bagian
c. Proses Fitting (fit up) atau proses perakitan dimana potongan-potongan elemen
struktur yang telah disiapkan kemudian dirangkai menggunakan pengelasan sederhana
yang bersifat sementara, untuk kemudian dilakukan check dimensi terhadap bagian
tersebut (lihat gambar dibawah).
Page 118
Perencanaan Pelaksanaan
Konstruksi 3
d. Aktivitas Dimensional Check dilakukan setelah marking dan fit up untuk memastikan
ketepatan dimensi fit up (lihat gambar dibawah).
e. Proses Joining members menjadi sebuah komponen yang kemudian diikuti oleh
Page 119
Perencanaan Pelaksanaan
Konstruksi 3
Nondestructive Test/NDT (Prosedur NDT telah dijelaskan dalam bab dua).
g. Instal Anodes pada kaki jacket sebagai perlindungan terhadap korosi (lihat gambar
dibawah).
h. Transfer bagian-bagian dari jacket legs ke blasting painting chamber untuk persiapan
i. Proses Transfer jacket dari lokasi Blasting/Painting Chamber ke lokasi assembly dan erection.
Page 120
Perencanaan Pelaksanaan
Konstruksi 3
2.
2.
3.
4.
5.
6.
Page 121
Perencanaan Pelaksanaan
Konstruksi 3
3.
2.
3.
4.
5.
6.
4.
7.
8.
prosedur fabrikasi kaki jacket yang telah dijalaskan diatas. Berikut tahapan pekerjaan
fabrikasi Lifting Lugs dan Trunnio:
1) Transfer material yang dibutuhkan ke area kerja Workshop untuk Cut &
Profilling.
2) Cutting (cut profile) plat untuk plat utama, tubular, stiffners, cheek plates, dan
Perencanaan Pelaksanaan Konstruksi Well Platform C24P4
Page 122
Perencanaan Pelaksanaan
Konstruksi 3
stopper pipe. (lihat gambar dibawah).
Tumpuan sementara akan di-instal pada lokasi erection jacket sebelum pekerjaan
erection jacket row A dan row B. Berikut tahapannya:
a.
Page 123
Perencanaan Pelaksanaan
Konstruksi 3
b.
Penempatan tumpuan stool pada lokasi assembly dan erection sesuai shop
drawing jacket erection; support stool layout.
c.
Page 124
Perencanaan Pelaksanaan
Konstruksi 3
b.
c.
d.
e.
Dilakukan kembali check dimensi, inspeksi visual dan NDT pada hasil
pengelasan.
f.
Pekerjaan yang terakhir dalam fabrikasi frame panel elevasi (-) 7.000 adalah
pelaksanaan fit up dan instalasi anodes sebagai proteksi terhadap korosi.
VI.4.3 Merangkai Frame Panel El. (-) 22.400 (Posisi Normal) /Assembly
Mudmat adalah panel yang diletakan pada bagian paling
akan kontak langsung dengan dasar laut /sea bed. Merangkai mudmat dilakukan setelah
peletakan tumpuan stool. Berikut tahapan proses assembly panel mudmat:
a. Dilakukan fit up material pipa frame panel /tubular framing panel yang kemudian
Page 125
Perencanaan Pelaksanaan
Konstruksi 3
dilanjutkan dengan fit up material konduktor dalam /guide framing.
f. Pelaksanaan fit up balok kedua yang diletakkan pada pipa frame /framing panel).
g. Dilakukan kembali check dimensi berupa elevasi, diagonal dan perpendicular
pada balok kedua yang telah di fit up.
h. Pelaksanaan pengelasan balok kedua dimulai dari bagian dalam kemudian ke
Page 126
Perencanaan Pelaksanaan
Konstruksi 3
bagian luar pipa tersebut.
i. Pelaksanaan fit up kemudian instalasi komponen anodes sebagai proteksi terhadap
korosi.
VI.4.4
Dilakukan fit up material frame panel yang kemudian dilanjutkan dengan fit
up material konduktor dalam /guide framing.
f.
VI.4.5
Page 127
Perencanaan Pelaksanaan
Konstruksi 3
pelaksanaannya:
a.
b.
Pelaksanaan check dimensi berupa elevasi dan panjang, lalu straightness &
alignment antara kedua kaki jacket (shop drawing sebagai acuan).
c.
d.
Dilakukan kembali check dimensi, inspeksi visual dan NDT pada hasil
pengelasan.
e.
Kemudian dilakukan fit up bracing dari mulai elevasi (-) 7.000 kemudian
bracing elevasi (-) 22.400. Dilanjutkan fit up bracing dari mulai elevasi (+)
9.000 kemudian bracing elevasi (-) 7.000
f.
Setelah itu dilaksanakan check dimensi pada bracing yang telah difit-up
yang dilanjutkan dengan pengelasan bracing.
g.
Dilakukan kembali check dimensi, inspeksi visual dan NDT pada hasil
pengelasan.
h.
Setelah bracing terpasang dan telah dilakukan inspeksi, maka dilakukan fit
up dan instalasi anodes.
i.
Page 128
Perencanaan Pelaksanaan
Konstruksi 3
pelaksanaannya:
1.
2.
Pelaksanaan check dimensi berupa elevasi dan panjang, lalu straightness &
alignment antara kedua kaki jacket (shop drawing sebagai acuan).
3.
4.
Dilakukan kembali check dimensi, inspeksi visual dan NDT pada hasil
pengelasan.
5.
Kemudian dilakukan fit up bracing dari mulai elevasi (-) 7.000 kemudian
bracing elevasi (-) 22.400. Dilanjutkan fit up bracing dari mulai elevasi (+)
9.000 kemudian bracing elevasi (-) 7.000
6.
Setelah itu dilaksanakan check dimensi pada bracing yang telah difit-up
yang dilanjutkan dengan pengelasan bracing.
7.
Dilakukan kembali check dimensi, inspeksi visual dan NDT pada hasil
pengelasan.
8.
Setelah bracing terpasang dan telah dilakukan inspeksi, maka dilakukan fit
up dan instalasi anodes.
9.
VI.4.7
Page 129
Perencanaan Pelaksanaan
Konstruksi 3
Frame panel elevasi (-) 7.000 yang telah melalui proses fabrikasi kemudian
akan di instal agar menjadi satu kesatuan dengan kaki jacket.
Berikut tahapan pelaksanaan instalasi dan upending frame panel:
1.
2.
Setelah
itu
pengangkat/lifting
dapat
dilaksanakan
secara
bertahap
4.
Jika panel telah diposisi vertikal maka rigging pada titik terendah dari lifting
dapat dilepaskan, kemudian dilanjutkan dengan travelling ke lokasi
assembly jacket Row B. Setelah panel telah sampai pada posisi assembly
jacket Row B, langkah selanjutnya adalah pelaksanaan fit up frame panel
secara vertikal ke jacket Row B.
5.
Setelah selesai di fit up maka dilakukan instalasi bracing sementara dan plat
pengaku ke seluruh sambungan yang terhubung ke jacket Row B.
6.
Page 130
Perencanaan Pelaksanaan
Konstruksi 3
b.
c.
Tahap selanjutnya adalah set up peralatan rigging, winches, dan crane sesuai
dengan prosedur roll up jacket.
d.
Setelah alat-alat berat; crane, rigging, dan winches telah berada di posisi
Page 131
Perencanaan Pelaksanaan
Konstruksi 3
yang sesuai prosedur, maka dapat dilaksanakan pre-lift dengan hoisting
crane ( 100 mm ke arah atas) kemudian di tahan pada posisi tersebut.
e.
Sementara jacket Row B telah terangkat 100 mm dari titik tumpuan roll up
(roll up support), dilakukan inspeksi pada seluruh peralatan dan pencatatan
record untuk actual loadings.
f.
Dilanjutkan lifting hingga kaki jacket berada pada posisi 10o (derajat) dari
sumbu horizontal dengan tetap memonitor beban tarik /tension load dari
crane dan winches. Selain itu perlu juga memonitor dan mencatat posisi
crane, menjaga radius tetap tepat (crane harus selalu satu sumbu /in-line
dengan titik lifting), juga menentukan beban margin /load margin crane
untuk lifting interval selanjutnya. Setelah itu baru lah dapat diproses ke
lifting interval 10o selanjutnya.
g.
Page 132
Perencanaan Pelaksanaan
Konstruksi 3
untuk mengurangi beban rigging yang diterima Crane 1 dan Crane 2.
h.
Setelah jacket telah pada posisi 50o (derajat) dari sumbu horizontal,
Aktivitas rigging oleh Crane 3 & Crane 4 perlahan-lahan akan diperlambat
dan kemudian dilepas. Pada tahap ini akan terjadi peningkatan beban pada
Crane 1 & Crane 2, hal tersebut perlu dimonitor.
Page 133
Perencanaan Pelaksanaan
Konstruksi 3
i.
Setelah jacket pada posisi 70o (derajat), berat sendiri jacket perlahan akan
dilepaskan oleh winches. Gaya tarik-tekan akan dimonitor dengan beban
indikator /load indikator. Kemudian lifting dilanjutkan hingga jacket
mencapai posisi 90o (setiap kenaikan satu derajat, posisi crane dipastikan
tetap in-line dengan titik lifting).
Page 134
Perencanaan Pelaksanaan
Konstruksi 3
Page 135
Perencanaan Pelaksanaan
Konstruksi 3
Setelah aktivitas roll up Jacket Row B telah selesai maka selanjutnya dapat
dilakukan pelaksanaan roll up Jacket Row A.
2) Setelah alat-alat berat; crane, rigging, dan winches telah berada di posisi
yang sesuai prosedur, maka dapat dilaksanakan pre-lift dengan hoisting
Page 136
Perencanaan Pelaksanaan
Konstruksi 3
crane ( 100 mm ke arah atas) kemudian di tahan pada posisi tersebut.
3) Sementara jacket Row B telah terangkat 100 mm dari titik tumpuan roll up
(roll up support), dilakukan inspeksi pada seluruh peralatan dan pencatatan
record untuk actual loadings.
4) Dilanjutkan lifting hingga kaki jacket berada pada posisi 10o (derajat) dari
sumbu horizontal dengan tetap memonitor beban tarik /tension load dari
crane dan winches. Selain itu perlu juga memonitor dan mencatat posisi
crane, menjaga radius tetap tepat (crane harus selalu satu sumbu /in-line
dengan titik lifting), juga menentukan beban margin /load margin crane
untuk lifting interval selanjutnya. Setelah itu baru lah dapat diproses ke
lifting interval 10o selanjutnya
Page 137
Perencanaan Pelaksanaan
Konstruksi 3
dilepaskan oleh winches. Gaya tarik-tekan akan dimonitor dengan beban
indikator /load indikator. Kemudian lifting dilanjutkan hingga jacket
mencapai posisi 90o (setiap kenaikan satu derajat, posisi crane dipastikan
tetap in-line dengan titik lifting).
VI.4.10
Page 138
Perencanaan Pelaksanaan
Konstruksi 3
menggunakan crane dengan tipe yang sesuai dengan prosedur instalasi.
Dilanjutkan dengan hoisting untuk memutar panel ke posisi vertikal.
3) Jika panel telah diposisi vertikal maka rigging pada titik terendah dari lifting
dapat dilepaskan, kemudian dilanjutkan dengan travelling ke lokasi
assembly jacket Row B. Setelah panel telah sampai pada posisi assembly
jacket Row B, langkah selanjutnya adalah pelaksanaan fit up frame panel
secara vertikal ke jacket Row B. Setelah selesai di fit up maka dilakukan
instalasi bracing sementara dan plat pengaku ke seluruh sambungan yang
terhubung ke jacket Row B.
4) Dilakukan kembali check dimensi berupa elevasi dan alignment, kemudian
pengelasan dapat dilakukan pasa seluruh sambungan yang terhubung kepada
jacket Row B.
Diakhiri dengan dilakukannya kembali check dimensi, inspeksi visual dan
NDT pada hasil pengelasan.
Page 139