LEMBAR PENGESAHAN
Tugas mata kuliah Perancangan Dasar Struktur Terapung ini dibuat oleh :
Nama : Muhammad Farhan
NRP : 04311740000099
NIP : 194912151978031001
Disetujui Oleh :
NIP : 194912151978031001
i
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
4.1 PenjelasanUmum..........................……….……..….……….……………….....37
4.2 Karateristik-Kareteristik pada Hidrostatik dan Bonjean ................................... 37
ii
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam perkuliahan di bidang teknologi kelautan, dalam hal ini khususnya di Jurusan
Teknik Kelautan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember terdapat
mata kuliah yang mempelajari dan mengaplikasikan pembuatan rencana garis dan juga
Hidrostatik dan Bonjean. Hal tersebut bertujuan agar mahasiswa nantinya dapat merancang
rencana garis dari sebuah kapal dilanjutkan dengan membuat kurva dari Hidrostatik dan
Bonjena. Pembelajaran tersebut merupakan langkah awal dari pencapaian kemampuan
mahasiswa dalam bidang perancangan struktur lepas pantai.
Perancangan dasar struktur terapung merupakan sebuah mata kuliah untuk mengerjakan
dan memperoleh gambar-gambar dasar dalam merancang struktur lepas pantai terpancang
maupun terapung yaitu dengan Lines Plan dan juga Kurva Hidrostatik dan Bonjean. Gambar
hasil perencanaan ini diperlukan proses menggambarnya dengan standar ketentuan yang umum
dipakai di bidang Teknik Kelautan dnegan menggunakan Menggambar Teknik.
Pencapaian yang diharapkan dalam pengerjaan tugas ini adalah mahasiswa dapat
memahami dan mengerti tentang penggambaran bentuk bangunan lambung kapal apabila
diketahui dimensi – dimensi utama dari kapal, penggunaan program – progam bantuan dalam
pengerjaan sebuah rencana garis (misal: autocad, maxsurf, dll) dan pada akhirnya memiliki
kemahiran, ketelitian dan keakuratan dalam merancang sebuah bangunan kapal.
Jenis struktur bangunan lepas pantai yang berkaitan dengan eksploitas dan
eksplorasi minyak dan gas di lepas pantai secara umum terdiri dari:
3
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
BAB II
MENGGAMBAR TEKNIK
2.1 PENDAHULUAN
Dalam perencanaan struktur lepas pantai baik yang terapung maupun yang
terpancang, pada umumnya tehap berikutnya aan diikuti/diperlukan gambar-gambar hasil
perencanaan tersebut.
2.2.TUJUAN
Gambar teknik bisa juga di istilahkan dengan gambar yang bersifat tegas, terdiri
dari garis-garis, simbol-simbol serta tulisan tegak yang telah disepakati atau mempunyai
standar tertentu. Untuk memperoleh gambar-gambar teknik yang memenuhi standard
ketentuan yang umum dipakai, sehingga dihasilkan gambar-gambar teknik yang baik
serta memenuhi ketentuan yang umum dipakai dibidang teknik kelautan. Tujuan
penggunaan gambar teknik adalah untuk menterjemahkan gambar desain menjadi gambar
terukur sehingga dapat dipahami orang lain, terutama oleh pelaksana, bagian produksi,
menghitung biaya, penggunaan material dan lain sebagainya.
4
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
2.3.2 Huruf/Angka
Huruf dan angka harus ditulis dengan huruf/angka cetak lihat “N.27” (1936)
ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ
abcdefg hijklmnopqrstuvwxyz
Jadi tidak diperkenankan dengan huruf-huruf lain dari ini
5
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
6
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
7
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
8
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
BAB III
3.1. PENDAHULUAN
Gambar Lines Plan merupakan gambar potongan-potongan badan suatu floating
structure (kapal) dalam 3 dimensi . Apabila pada floating offshore structure digambarkan
sistem sumbu koordinat,maka sumbu-x adalah horizontal memanjang, sumbu-y adalah
horizontal melintang, sumbu-z adalah vertical, maka diperoleh gambar-gambar
penampang bidang sebagai berikut :
Selanjutnya pengertian umum dari Gambar Lines Plan adalah terdiri dari gambar –
gambar sebagai berikut :
Gambar potongan potongan melintang kapal (Body Plan)
Gambar potongan-potongan horizontal memanjang kapal (Half Breadth
Plan)
Gambar potongan-potongan vertical memanjang kapal (Sheer Plan).
Selain pada saat perancangan / pembangunan baru , demikian juga pada saat suatu
floating offshore structure yang sudah ada mengalami reparasi berat/modifikasi/konversi,
seringkali gambar lines plannya (hardcopy/softcopy) tidak ada, sehingga perlu
dilaksanakan lagi “Perancangan Ulang Lines Plan” agar diperoleh gambar lines plan
yang sesuai dengan aslinya.
Dalam Perancangan Lines Plan secara Manual akan dilaksanakan langkah-langkah
perhitungan dan perencanaan secara manual sehingga akan diperoleh “gambar Lines Plan”
suatu floating structure .
9
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
10
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
11
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
Displacement (∆)
Merupakan berat keseluruhan badan kapal termasuk didalamnya adalah
konstruksi badan kapal, permesinan dan sistemnya, elektrikal dan sistemnya,
forniture dan interior, crew dan bawaannya, logistic, bahan bakar, pelumas, air tawar,
dan muatan kapal. Dengan difinisi diatas, satuan displacement adalah ton.
Displacement dapat dirumuskan sebagai berikut:
∆ = LWT+ DWT
= LWL x B x T x Cb x air laut ….(ton)
12
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
13
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
14
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
Water Line
- Adalah bidang penampang horizontal memanjang kapal, merupakan potongan-
potongan horizontal memanjang kapal dari bagian dasar badan kapal sampai
dengan sarat air (draft) maksimum.
- Pada umumnya dalam perancanaan Lines Plan dibuat potongan-potongan
horizontal memanjang kapal dari bidang dasar kapal (base line) seperti WL-0m;
WL-0,5m; WL-1m; WL-1,5m; WL-2m; WL-3m; dst, sampai dengan sarat air
(draft) maksimum. Jadi dalam hal ini, WL-0m merupakan bidang dasar badan
kapal.
- Bidang penampang horizontal memanjang kapal pada posisi sarat air
maksimum pada umumnya disebut sebagai “Water Plane Area” (WPA).
15
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
Midship Coeffisient ( Cm / 𝜷 )
Merupakan perbandingan antara luas penampang menghitung tengah kapal
(Midship Area) dengan luasan suatu bidang yang lebarnya B dan tingginya T pada
penampang melintang tengah kapal.
𝑨𝒎
𝑪𝒎 = 𝑩 𝒙 𝑻 (3.8)
16
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
𝑾𝑷𝑨
Cw = 𝑳 (3.9)
𝑾𝑳 𝒙𝑩
Volume Displacement ( 𝛁 )
Adalah volume perpindahan fluida (air) sebagai akibat adanya badan kapal yang
tercelup di bawah permukaan air, yang dirumuskan sebagai :
17
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
tersebut akan didapatkan nilai , 𝜹 , 𝝓 , presentase luas tiap station(st.0 – st.20) terhadap
luas midship , dan letak titik tekan memanjang (LCB).
Body Plan
Body plan adalah bentuk potongan-potongan melintang station-station pada
kapal dari pandangan depan maupun belakang. Jadi body plan adalah potongan-
potongan badan kapal secara melintang.
Gambar pada body plan biasanya hanya digambar setengah dari keseluruhan
garis potongan melintang kapal untuk setiap station, maksudnya adalah gambar body
plan kapal untuk setiap station digambar dari centerline sampai dengan lebar sisi kapal.
Hal ini dimaksudkan agar gambar tidak penuh dengan garis-garis sebenarnya saling
bersimentri antara sisi kiri (port side) dan sisi kanan (starboard side). Kemudian pada
sisi kiri centerline pada gambar body plan adalah garis-garis proyeksi pada station-
station dibelakang midship, sedangkan pada sisi kanan centerline pada gambar body
plan adalah garis-garis proyeksi pada station-station didepan midship.
Pada gambar body plan terdapat garis-garis proyeksi setiap station secara
melintang kapal yang berupa garis-garis lengkung, garis-garis air (water line) yang
berupa garis-garis horizontal, garis-garis buttockline yang berupa garis-garis vertikal,
sent line yang berupa garis diagonal, dan fairness line yang dibentuk dari titik-titik
perpotongan antara 𝑨⁄𝟐𝑻 dengan garis body plan disetiap stationnya.
18
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
Gambar half breadth plan pada umumnya hanya digambar setengah dari
keseluruhan garis proyeksi kapal , yaitu dari centerline sampai dengan lebar sisi kapal.
Kemudian pada sisi atas dari centerline pada gambar half breadth plan adalah garis-
garis proyeksi pada tiap-tiap waterline ,sedangkan pada sisi bawah dari centerline pada
gambar half breadth plan adalah garis sent line yang jaraknya dari masing-masing
station yang telah diukur berdasarkan gambar bodyplan. Pada gambar half breadth plan
terdapat garis-garis proyeksi setiap waterline secara horizontal memanjang kapal yang
berupa garis-garis lengkung, garis-garis bodyplan yang berupa garis-garus vertikal,
garis buttockline yang berupa garis-garis horizontal, dan sent line yang berupa garis
lengkung.
Sheer plan
Sheer plan ini merupakan gambar irisan-irisan kapal jika dilihar dari samping
pada setiap buttockline . Jadi sheer plan adalah potongan-potongan bentuk kapal secara
vertikal memanjang.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini:
19
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
Pada gambar sheer plan terdapat garis-garis proyeksi setiap buttock line secara
vertikal memanjang kapal yang berupa garis-garis lengkung, garis-garis body plan yang
berupa garis-garis vertikal, garis-garis half breadth plan yang berupa garis-garis
horizontal. Biasanya pada station-station parallel middle body dipotong dan
dihilangkan yang kemudian menjadi ruang kosong pada gambar. Ruang kosong ini
kemudian diisi oleh gambar body plan yang sebelumnya sudah digambar. Hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan dalam penarikan garis-garis proyeksi ke masing-
masing garis (body plan, half breadth, dan sheer plan). Selain itu juga untuk menghemat
ruang dari kertas.
Geladak Utama (Main Deck)
Geladak utama merupakan deck utama yang berada dipermukaan air. Geladak
Utama secara memanjang maupun melintang dibuat melengkung agar air laut tidak
sampai naik ke atas geladak, kalaupun air laut naik ke atas kapal, lengkungan ini
berfungsi agar air laut cepat keluar kembali dari atas geladak utama.
Lengkung Memanjang Geladak Utama (sheer)
Lengkung geladak secara memanjang biasa disebut sebagai “ Sheer”. Pada
perkembangannya, khusus untuk kapal jenis tanker tidak perlu dibuat garis miring
memakai sheer Jadi tidak mempunyai lengkung geladak. Hal ini berdasarkan
pertimbangan utama agar dalam tangki-tangki muatan cair tidak ada permukaan bebas
cairan.
Lengkung Melintang Geladak Utama (Chamber)
Selain membuat lengkung secara memanjang, geladak utama juga perlu dibuat
lengkung secara melintang. Titik lengkung geladak berada pada pada tengah-tengah
20
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
geladak utama (centerline). Besarnya tinggi lengkungan tergantung pada lebar kapal
yang nilainya ditentukan sebagai chamber yang nilainya seperlimapuluh lebar geladak
di detiap satuan memanjang kapal.
21
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
a) Perencanaan Kemudi
𝑻 . 𝐿𝒑𝒑 𝑩
A = { 1 + 25 (𝑳𝒑𝒑)𝟐 } [𝒎𝟐 ]
𝟏𝟎𝟎
𝟗 . 170 𝟐𝟒
= { 1 + 25 (𝟏𝟕𝟎)𝟐 }
𝟏𝟎𝟎
= 22,95 m ≈ 23 m
𝑨 𝟐𝟑
b’ = √(𝟏,𝟖) = √(𝟏,𝟖) = 3,57 m ≈4m
22
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
a’ = 5% x H = 5% x 23 = 1,15 m
23
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
Proses desain yang iteratif akan terjadi pada tahap ini dengan bantuan
aplikasi Maxsurf Modeler. Menaik-turunkan linggi buritan sesuai dengan
perencanaan kemudi dan propeller clearance juga harus menyesuaikan dengan
bentuk kapal dan Buttock Line terdekat. Hal ini lebih mudah dan akurat jika
dilakukan pada Maxsurf Modeler. Berikut ini adalah spesifikasi standar untuk
perencanaan bangunan atas kapal:
Sent Line adalah garis yang ditarik pada salah satu atau beberapa titik
yang ada pada center line dan membuat sudut terhadap centerline. Kegunaan
dari Sent Line adalah untuk mengetahui kebenaran dari bentuk gading ukur
yang masih kurang baik atau kurang streamline, maka bentuk dari garis sent ini
juga kurang streamline.Sent Line dapat dibuat dengan cara menarik garis
diagonal pada kedua sisi Body Plan dimulai dari centerline ke sisi bawah Body
Plan, kemudian ukurlah jarak tiap station pada garis Sent Line terhadap titik
awal diagonal. Setelah diketahui dimensi antara Sent Line dan center line
dengan masing-masing station maka transformasikan jarak tersebut ke proyeksi
Half Breadth.
24
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
25
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
26
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
27
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
28
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
2. Setelah aplikasi terbuka, akan muncul empat kotak seperti dibawah ini.
29
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
3. Setelah itu akan muncul tampilan seperti dibawah ini, selanjutnya klik File –
Open Design
4. Design tanker ini ada pada aplikasi MOSES. Terdapat lima variasi model tanker
yang disediakan pada software MOSES:
Dartangan : L = 228.6 m, B = 32.2 m, H = 28 m
Flinders : L = 278 m, B = 48 m, H = 23.5 m
Jamestown : L = 214.8 m, B = 27.7 m, H = 15.5 m
Waneta : L = 240 m, B = 42 m, H = 18 m
Windus : L = 159.7 m, B = 21.4 m, H = 15.6 m
30
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
5. Sesuaikan template tanker yang tersedia dengan principal dimension dari kapal
yang sudah diberikan oleh dosen pebimbing. Ubahlah ukuran utama Tanker
melalui tab Surfaces – Size Surface.
6. Berikut adalah tampilan dari Size Surfaces. Masukkan panjang kapal (Loa) pada
kolom Length, lebar kapal (B) pada kolom Beam, dan tinggi kapal (H) pada
kolom Depth sesuai dengan data ukuran utama Tanker yang diinginkan.
31
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
32
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
d) Buka lagi tab Frame of Reference maka nilai FP akan berubah menjadi
0. Jika belum, ulangi langkah sebelumnya. Lalu pada kolom AP
masukkan nilai -LPP pada kapal. Setelah itu, pindahkan titik biru ke AP
dan klik OK. Maka tiik zero point berada pada AP.
33
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
g) Berikut ini adalah contoh untuk memasukkan Section. Klik Add pada
pilihan Section. Lalu masukkan jumalh section sesuai dengan jumlah
station kapal dan klik OK.
h) Memasukkan jarak antar station pada menu Design Grid. Klik “Space”
Pilih “evenly between Perpendiculars” lalu klik OK.
i) Dengan cara yang sama, masukkan Buttock Line dan Waterline pada
menu Buttocks dan Waterlines.
34
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
j) Lines Plan akan terlihat seperti pada gambar dibawah ini. Profil yang
tampak adalah Sheer Plan, Body Plan, dan Plan (Half Breadth Plan).
35
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
LAMPIRAN
1. LINES PLAN
2. PROPELLER CLEARENCE
36
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
BAB IV
= ∇ 𝑥 𝛾𝑎𝑖𝑟 𝑙𝑎𝑢𝑡
WPA adalah luas bidang garis air dari tiap-tiap water line. WPA
dapat dinyatakn dengan
𝐖𝐏𝐀 = 𝐋𝐰𝐥 𝐱 𝐁 𝐱 𝐂𝐖
Keterangan :
Lwl : Panjang bidang garis air
B : Lebar
Cw : Waterplane Coefficient
4.2.7 Water Surface Area (WSA)
38
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
∇
Cb = 𝐿𝑤𝑙 𝑥 𝐵 𝑥 𝑇
𝑪𝒎 = 𝑨𝒎 𝑩 𝒙 𝑻
c) Waterline Coefficient (Cw)
Waterline Coefficient adalah perbandingan antara luar bidang
garis air dibagi dengan luasan bidang sepanjang Lwl dikalikan
dengan lebar B.
𝑊𝑃𝐴
Cw = 𝐿𝑤𝑙 𝑥 𝐵
39
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
LCF adalah titik pusat dari bidang garis air (WPA). Titik F juga
merupakan titik perpotongan antara garis air sebelum oleng/trim (𝑊0 𝐿0 )
dengaan garis air saat oleng/trim (𝑊1 𝐿1 ). Letak titik F pada bidang garis
air yang diukur secara horizontal memanjang terhadap Midship.
𝐼𝐿
𝐿𝐵𝑀 = (m)
∆
Δ = displacement
𝐼𝐿 = momen inersia memanjang
4.2.14 Longitudinal of Keel to Metacenter (LKM)
TBM adalah jarak titik Buoyancy (titik pusat gaya tekan ke atas)
hingga titik Metacenter secara melintang (MT). Perhitungan TBM
dirumuskan sebagai berikut:
𝐼𝑇
TBM = (m)
∆
40
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
(𝐿𝐵𝑀 𝑥 ∆)
MTC = (100 𝑥 𝐿𝑝𝑝) (ton-m)
∅𝐹 𝑥 𝑇𝑃𝐶
DDT = (ton)
𝐿𝑝𝑝
41
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
3. Masukkan data Lines Plan Maxsurf Modeler format .msd dengan cara klik File
– Open Design, lalu klik OK
42
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
4. Akan keluar tampilan seperti di atas ini, menu “Section Calculation Options”.
Cara yang digunakan berdasarkan Buku Ajar Perancangan Dasar Struktur
Terapung adalah menggunakan “Medium number of stations”. Jumlah station
akan mempengaruhi ketelitian dalam perhitungan dan juga mempengaruhi
waktu running dalam software. Klik OK jika jumlah section sudah ditentukan.
43
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
5. Berikut ini adalah tampilan dari Lines Plan yang sudah dimasukkan pada
Maxsurf Stability
6. Untuk melakukan analisis Hidrostatik maka perlu di set terlebih dahulu pada tab
Analysis – Upright Hydrostatics. Seperti gambar di atas
44
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
7. Langkah selanjutnya adalah memasukkan trim pada kapal, dengan cara klik
menu Analysis – Trimm maka akan muncul tampilan berikut.
8. Jika kapal yang akan dianalisis adalah pada kondisi even keel maka isikan nilai
0 pada Fixed Trim seperti pada gambar diatas lalu klik OK.
45
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
9. Masukkan draft pada kapal, dengan cara klik menu Analysis – Draft. Maka akan
muncul tampilan di bawah ini.
10. “Initial Draft” adalah draft terendah atau baseline yang akan dianalisis dan
“Final Draft” adalah draft tertinggi atau juga DWL yang akan dianalisis. “Draft
Increment” adalah interval draft yang digunakan pada analisis. Umumnya, draft
yang digunakan adalah seperti diatas, yaitu “Initial Draft” pada keel (0 m) lalu
“Final Draft” pada T (sarat air maksimum). “Draft Increment” pada umumnya
0.5 m. Lalu klik OK.
46
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
11. Selanjutnya analisis dilakukan dengan klik tab Analysis – Start Hydrostatics.
12. Setelah melakukan running akan muncul tampilan seperti di bawah ini.
47
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
13. Berikut adalah hasil running dari Hidrostatik yang masih berupa tabel pada
window “Result”. Namun pada gambar di atas telah muncul titik G pada
analisis. Titik G harus dihilangkan pada window Result caranya adalah seperti
nomor 14. Titik G harus dihilangkan karena pada kondisi ini kita belum
memasukkan komponen-komponen di dalam kapal.
14. Klik Display – Data format, lalu hilangkan centang pada titik G. Lalu klik OK.
15. Berikut ini merupakan tampilan Hidrostatik setelah titik G dihilangkan.
48
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
16. Berikut ini adalah Kurva Hidrostatik hasil running pada window Graph.
17. Berikut ini adalah “Curve of Form” hasil running pada window Graph.
49
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
18. Berikut adalah kurva Bonjean hasil running pada window Graph.
19. Jika ingin mengeksport grafik ke AutoCAD maka bisa dilakukan dengan cara
yang sama seperti pada Maxsurf Modeler sebelumnya dengan cara klik File –
Export – 2D DXF.
50
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
LAMPIRAN
1. HIDROSTATIC CURVE
2. BONJEAN CURVE
51
PERANCANGAN DASAR STRUKTUR TERAPUNG (MO-184404)
BAB V
DAFTAR PUSTAKA
Biro Klasifikasi Indonesia(BKI), “Rules for The Classification and Construction” part
1. Seagoing Ships volume II Rules for Hull, 2014
Ir Mas Murtedjo. “ Perancangan Lines Plan“.
Tood , F . H. , “ Series 60 – Methodical Experiments with Models Of Single Screw
Merchant Ships “. ( 1962 )
Van Lammeren , W. P. A , Troost , L . J and Koning , J . G , “ Resistance , Propulsion ,
And Steering Of Ships “ , H. Stam , Haarlem , Holland .( 1948 )
Made Santoso , Ir . I. Gusti & Jusuf Sudjono , Ir. Joswan . “ Teori Bangunan Kapal “ ,
Jakarta ( 1982 )
W. Muckle, D. A. Taylor, Muckle’s Naval Architecture, Butterworth-Heinemann
52