Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KIMIA

IKATAN KARBON

KELOMPOK VI

1. FERDITA SYALSABILA (4311740000003)


2. MUHAMMAD RIZKY SYARIFUDIN (4311740000006)
3. MUKHAMMAD ILHAM HIDAYAT (4311740000027)
4. RAYMOND DANIELLE MULYA (4311740000066)

TEKNIK KELAUTAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH
NOPEMBER
TAHUN AKADEMIK 2017 - 2018
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas segala rizki yang Allah berikan pada kita, atas rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah Ikatan Karbon ini dengan sebaik-baiknya dan dalam
keadaan tidak kurang suatu apapun.

Dalam pengerjaan makalah ini penulis menyampaikan terimakasih atas segala bantuan yang
telah diberikan. Penulis menyampaikan terima kasih kepada Allah SWT yang telah
memberikan rizki kepada kita dan Bu Danis sebagai pengajar pada bidang studi kimia rekayasa.

Semoga isi makalah ini dapat menambah ilmu bagi pembaca dan dapat dimafaatkan sebaik-
baiknya. Dan dalam pengerjaan makalah ini kami tidak lepas dari kesalahan, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

Surabaya, 10 September 2017

Penulis

ii
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG.......................................................... 1
II. RUMUSAN MASALAH...................................................... 1
III. TUJUAN PENULISAN........................................................ 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. KEKHASAN ATOM KARBON......................................... 2


II. HIDROKARBON................................................................ 3
A. ALKANA................................................................... 3
B. ALKENA................................................................... 5
C. ALKUNA.................................................................. 7

BAB III HASIL FORUM........................................................................ 10

BAB IV KESIMPULAN......................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Karbon merupakan salah satu unsur dari unsur-unsur yang terdapat dalam golongan
IV A dan merupakan salah unsur terpenting dalam kehidupan sehari-hari karena
terdapat lebih banyak senyawa yang terbentuk dari unsur karbon.

Keistimewaan karbon yang unik adalah kecenderungannya secara alamiah untuk


mengikat dirinya sendiri dalam rantai-rantai atau cincin-cincin,tidak hanya dengan
ikatan tunggal, C - C , tetapi juga mengandung ikatan ganda C = C, serta rangkap tiga,C
≡ C. Akibatnya, jenis senyawa karbon luar biasa banyaknya. kini diperkirakan terdapat
sekitar dua juta jenis senyawa karbon, dan jumlah itu makin meningkat dengan laju
kira-kira lima persen per tahun.Alasan bagi kestabilan termal rantai-rantai karbon
adalah kekuatan hakiki yang tinggi dari ikatan tunggal C - C.

Ikatan karbon juga memiliki banyak kelebihan. Salah satu hasil dari ikatan karbon
tersebut digunakan sebagai kenangan yang kan terlupakan. Pembagian ikatan karbon
tergolong banyak sehingga kita sulit untuk menemukan kegunaanya

II. RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu yang dinamakan ikatan karbon?
2. Apa saja golongan yang termasuk ikatan karbon?
3. Bagaimana cara menyusun tata nama ikatan karbon?
4. Bagaimana pemanfaatan ikatan karbon tersebut untuk kehidupan sehari – hari?

III. TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mengetahui definisi secara rinci tentang ikatan karbon
2. Untuk menentukan golongan pada ikatan karbon
3. Untuk mengetahui tata nama cara penulisan ikatan karbon yang benar
4. Untuk mengetahui manfaat ikatan karbon bagi kehidupan sehari – hari.

1
BAB II
PEMBAHASAN

I. KEKHASAN ATOM KARBON


Berbagai molekul besar dengan strukturnya yang kompleks di dunia ini berbasis pada
atom karbon. Tubuh manusia, hewan dan tumbuhan disusun oleh molekul molekul dengan
kerangka atom karbon (C). Ada sekitar enam juta jenis senyawa karbon yang dapat
teridentifikasi saat ini. Beberapa di antaranya merupakan hal yang sangat dibutuhkan
untuk menunjang kebutuhan manusia, seperti plastik, bensin, obat-obatan, serat kain,
minyak bumi dan sebagainya. Senyawa lain seperti asam lemak, vitamain, dan karbohidrat
juga merupakan senyawa karbon.
Atom karbon memiliki nomor massa 12 dan nomor atom 6 Atom karbon juga
berelektron valensi 4. Empat elektron valensi tersebut yang biasa disebut tangan ikatan.
Atom karbon dapat berikatan kovalen dengan atom lain yaitu hidrogen (H), oksigen (O),
dan golongan halogen seperti, fluor (F), klor (Cl), brom (Br), dan yodium (I).
Atom karbon dengan keempat tangan ikatan tersebut dapat rantai atom karbon dengan
berbagai bentuk dan kemungkinan. Semakin banyak kemungkinan, maka semakin banyak
jenis senyawa yang bisa dibentuk oleh atom karbon.
Ukuran jari-jari atom karbon relatif kecil. Atom karbon sendiri memiliki nomor periode
2. Oleh karena itu atom karbon hanya memiliki 2 kulit atom.
Berdasarkan bentuk rantainya, jenis rantai karbon dibagi menjadi :
a. Rantai terbuka (alifatis), yaitu rantai karbon yang antar ujung-ujung atomnya
tidak saling berhubungan.
b. Rantai tertutup (siklis), yaitu rantai karbon terdapat pertemuan antar ujung-
ujungnya atom karbonnya. Ada dua jenis rantai siklis, yaitu rantai lingkar/ cincin
(siklis) dan rantai lingkar terkonjungasi (aromatis).
Berdasarkan jumlah ikatannya, jenis rantai karbon dibagi menjadi :
a. Ikatan tunggal, ikatan antar atom-atom karbon dengan satu tangan ikatan

C C C

b. Ikatan rangkap dua, ikatan antara atom-atomo karbon dengan dua tangan ikatan

C C C

c. Ikatan rangkap tiga, ikatan antara atom-atomo karbon dengan tiga tangan ikatan

C C C
2
II. HIDROKARBON
A. ALKANA

Alkana merupakan hidrokarbon yang mepunyai ikatan tunggal. Setiap atom karbon
memiliki empat tangan, maka keempat tangan ikatan digunakan untuk mengikat atom
lain. Alkana yang paling sederhana adalah metana (CH4).
Struktur dan rumus umum alkana bisa dilihat di tabel 1.1.
Jumlah atom
Struktur alkana Rumus molekul
Karbon Hidrogen
CH4 1 4 CH4
CH3 – CH3 2 6 C2H6
CH3 – CH2 – CH3 3 8 C3H8
CH3 – CH2 – CH2 – CH3 4 10 C4H10
CH3 – CH2 – CH2 – CH2 –CH3 5 12 C5H12
Rumus umum n 2n+2 CnH2n+2
Jadi, rumus umum molekul alkena adalah CnH2n+2.

a. Tata Nama Alkana:


1. Pilih Rantai Induk: rantai yang terpanjang dalam molekul.
2. Beri nomor cabang, karenanya rantai induk diberi nomor urut, dengan
sedemikian rupa rantai cabang mendapat nomor yang terkecil.
3. Beri nama cabang dengan nama “alkil – khiran il”, sama dengan nama alkana
hanya “ana” diganti “il”, misal: metana  metil, propana  propil.
Jika terdapat lebih dari satu cabang sejenis, nama cabang disebut sekali saja
dengan diberi awalan yang menyatakan jumlah cabang. 2 : di, 3 :tri, 4 :tetra,
5:penta, dst...

3
Berikut adalah deret homolog dari alkana : (Tabel 1.2.)

b. Sifat-Sifat Fisika
• Pada suhu kamar C1–C4 berwujud gas, C5–C17 berwujud cair, dan di atas 17
berwujud padat.
• Semakin bertambah jumlah atom C maka Mr ikut bertambah akibatnya titik
didih dan titik leleh semakin tinggi. Alkana rantai lurus mempunyai titik didih
lebih tinggi dibanding alkana rantai bercabang dengan jumlah atom C sama.
Semakin banyak cabang, titik didih makin rendah.
• Sifat kelarutan : Alkana mudah larut dalam pelarut organik tetapi sukar larut
dalam air.
• Massa jenisnya naik seiring dengan penambahan jumlah unsur C.

c. Sifat-Sifat Kimia
• Pembakaran/oksidasi alkana bersifat eksotermik (menghasilkan kalor).
Pembakaran alkana berlangsung sempurna dan tidak sempurna. Pembakaran
sempurna menghasilkan gas CO2 sedang pembakaran tidak sempurna
menghasilkan gas CO.
Reaksi pembakaran sempurna:

4
Reaksi pembakaran tak sempurna:

2 CH4 + 3O2  2CO + 4H2O

• Alkana dapat bereaksi substitusi dengan halogen. Reaksi substitusi adalah reaksi
penggantian atom/ gugus atom dengan atom/gugus atom yang lain.

• Senyawa alkana rantai panjang dapat mengalami reaksi eliminasi. Reaksi


eliminasi adalah reaksi penghilangan atom/gugus atom untuk memperoleh
senyawa karbon lebih sederhana.
Contoh pada reaksi eliminasi termal minyak bumi dan gas alam.

d. Kegunaan Alkana
Secara umum, alkana berguna sebagai bahan bakar dan bahan baku dalam industri
petrokimia. Merupakan sumber utama gas alam dan petrolium (minyak bumi)
 Metana; berguna sebagai bahan bakar untuk memasak, dan bahan baku
pembuatan zat kimia seperti H2 dan NH3.
 Etana; berguna sebagai bahan bakar untuk memasak dan sebagai refrigerant
dalam sistem pendinginan dua tahap untuk suhu rendah.
 Propana; merupakan komponen utama gas elpiji untuk memasak dan bahan
baku senyawa organik.
 Butana; berguna sebagai bahan bakar kendaraan dan bahan baku karet
sintesis.
 Oktana; merupakan komponen utama bahan bakar kendaraan bermotor, yaitu
bensin.

B. ALKENA
Alkena merupakan hidrokarbon yang mepunyai ikatan rangkap dua. Setiap atom
karbon memiliki empat tangan, maka dua tangan ikatan digunakan untuk membentuk
ikatan rangkap dan dua tangan ikatan lainnya digunakan karbon untuk mengikat
hidrogen. Alkena yang paling sederhana adalah etena (etilena).

Struktur dan rumus umum alkena bisa dilihat di tabel 1.3.

5
Jumlah atom
Struktur alkena Rumus molekul
Karbon Hidrogen
CH2 = CH2 2 4 C2H4
CH2 = CH – CH3 3 6 C3H6
CH2 = CH – CH2 – CH3 4 8 C4H8
CH2 = CH – CH2 – CH2 – CH3 5 10 C5H10
CH2 = CH – CH2 – CH2 – CH2 –CH3 6 12 C6H12
Rumus umum n 2n CnH2n
Jadi, rumus umum molekul alkena adalah CnH2n.

a. Tata Nama Alkena


Penamaan alkena adalah sama dengan penamaan alkana, tetapi akhiran -ana pada
alkana digantikan dengan akhiran -ena. Berikut langkah dalam penamaan alkena :
1. Penamaan dimulai dengan penetapan rantai utama, yaitu rantai karbon
terpanjang yang mengandung ikatan ganda dua.
2. Penomoran atom karbon dimulai dari ujung yang paling dekat dengan ikatan
rangkap
3. Ikatan rangkap diberi nomor untuk menunjukkan letaknya
4. Cara penulisan dan penamaan cabang sama dengan pada alkana
5. Urutan penamaan alkena :
Nomor cabang – nama cabang – nomor ikatan rangkap – nama rantai utama.

Contoh :

b. Sifat Fisika Alkena


 Non polar, titik didih rendah, tidak larut dalam air.
 Titik didih alkena mirip dengan alkana, makin bertambah jumlah atom C,
harga Mr makin besar maka titik didihnya makin tinggi.
 Alkena mudah larut dalam pelarut organik tetapi sukar larut dalam air.

6
 Lebih reaktif dari alkana dimana ikatan rangkap menyediakan tempat untuk
terjadinya reaksi adisi.

c. Sifat Kimia Alkena


1. Reaksi Pembakaran
i. Reaksi Pembakaran Sempurna

ii. Reaksi pembakaran tidak sempurna

2. Reaksi Adisi (Penambahan = Penjenuhan)


Dari ikatan rangkap  Ikatan tunggal (jenuh) dengan cara menangkap 2
atom lain pada ikatan rangkap – C = C – untuk memperoleh ikatan
tunggal.
i. Reaksi Hidrogenasi: Alkena + H2
ii. Reaksi Hidrohalogenasi: Alkena + Hx (Hidrogen Halida)
iii. Reaksi Halogen: Alkena + Unsur Halogen (F, Cl, Br, I)

d. Kegunaan Alkena

 Etena digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik polietena (PE).


 Propena, digunakan untuk membuat plastik polipropilena (PP), yaitu polimer
untuk membuat serat sintesis dan peralatan memasak.

C. ALKUNA
Alkuna merupakan senyawa hidrokarbon yang mempunyai ikatan rangkap tiga pada
rantai karbonnya. Diperlukan minimal dua atom karbon untuk menyusun suatu alkuna.
Struktur dan rumus molekul alkuna dapat dilihat di tabel 1.4.
Jumlah atom
Struktur alkena Rumus molekul
Karbon Hidrogen
CH ≡ CH 2 2 C2H2

7
CH ≡ C – CH3 3 4 C3H4
CH2 ≡ C – CH2 – CH3 4 6 C4H6
CH2 ≡ C – CH2 – CH2 – CH3 5 8 C5H8
CH2 ≡ C – CH2 – CH2 – CH2 –CH3 6 10 C6H10
Rumus umum n 2n-2 CnH2n-2
Jadi, rumus umum molekul alkena adalah CnH2n.

a. Tata Nama Alkuna


Alkuna diberi nama sama seperti alkena, dengan akhiran “-ena” diganti dengan
“-una”. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Rantai induk diambil rantai karbon terpanjang yang
mengandung ikatan rangkap tiga.
2. Ikatan rangkap tiga diberi nomor sekecil mungkin.
3. Rantai cabang diberi nomor menyesuaikan nomor
ikatan rangkap tiga.
4. Jika terdapat beberapa cabang yang sama diberi awalan di, tri, tetra, dst.
5. Jika terdapat dua atau lebih cabang berbeda ditulis berdasarkan abjad terkecil

b. Sifat Fisika

1. Titik didih alkuna mirip dengan alkana dan alkena. Semakin bertambah
jumlah atom C harga Mr makin besar maka titik didihnya makin tinggi.
Jumlah percabangan juga mempengaruhi titik didih alkuna, semakin banyak
cabang maka titik didihnya semakin rendah.
2. Alkuna dapat bereaksi adisi dengan H2, halogen (X2 = F2, Cl2, Br2, I2) dan
asam halida (HX = HF, HCl, HBr, HI).

8
3. Pada keadaan standar , empat suku pertama berwujud gas, suku berikutnya
berwujud cair sedangkan pada suku yang tinggi (lebih dari 17 gugus)
berwujud padat.
4. Dengan jumlah suku karbon yang sama, alkuna lebih reaktif dibanding
dengan alkana.
5. Tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut – pelarut organik non polar.

c. Sifat Kimia
1. Hidrogenasi
Hidrogenasi alkuna 2 mol hidrogen akan menghasilkan alkana. Contoh :

2. Halogenasi
Alkuna dapat beradisi dengan halogen menghasilkan suatu dihaloalkena.
Contoh:

Kedua reaksi tersebut juga disebut reaksi adisi. Reaksi adisi alkena dan
alkuna menerapkan Aturan Markonikov, yaitu jika atom karbon byang
berikatan rangkap mengikat jumlah atom hidrogen yang berbeda, atom X akan
terikat pada atom karbon yag sedikit mengikat hidrogen, dan jika jumlah atom
karbon pada ikatan rangkapnya mengikat jumlah atom hidrogen sama banyak,
atom X akan terikat pada atom C yang mempunyai rantai karbon paling panjang.

d. Kegunaan
Gas asetilena (etuna) digunakan untuk bahan bakar las
Karbanion alkuna merupakan nukleofil yang sangat bagus dan bisa
digunakan untuk menyerang senyawa karbonil dan alkil halida untuk
melangsungkan reaksi adisi

9
BAB III
HASIL FORUM

1. Mengapa senyawa Alkuna lebih reaktif daripada senyawa Alkena?


Alkuna adalah senyawa hidrokarbon yang termasuk dalam ikatan tak jenuh. Sedangkan
Alkana memiliki ikatan jenuh, yaitu ikatan rangkap tunggal. Ikatan rangkap pada
senyawa hidrokarbon lebih mudah diserang oleh nukleofil dan biasanya diserang oleh
atom-atom yang lebih elektronegatif. Oleh karena itu, Alkana memiliki ikatan yang
paling stabil dan susah dipecah antar molekulnya. Sementara Alkena yang memiliki
ikatan rangkap dua dapat dipecah sekali dan alkuna dengan ikatan rangkap tiga dapat
dipecah dua kali yang menjadikannya lebih reaktif dibandingkan alkana dan alkena.

2. Bagaimana fungsi Alkana sebagai pelarut organik?


Beberapa senyawa turunan alkana dapat dimanfaatkan sebagai pelarut organik.
Contohnya adalah alkohol, eter, ester, keton, dan sebagainya. Pelarut organik
merupakan pelarut yang umumnya mengandung atom karbon dalam molekulnya.

3. Apa yang menyebabkan suatu reaksi pembakaran senyawa karbon tidak


sempurna?
Suatu reaksi pembakaran dikatakan sempurna apabila hasilnya biasanya berupa oksida.
Seperti karbon dibakar menghasilkan karbon dioksida (CO2). Reaksi yang tidak
sempurna terjadi apabila dalam proses pembakaran, oksigen yang dibutuhkan tidak
mencukupi untuk membakar bahan bakar sepenuhnya menjadi air dan kabron oksida.
Sehingga pirolisis dari reaksi tersebut keluar lebih dulu sedangkan reaktan nya belum
sepeuhnya bereaksi. Hasil dari reaksi pembakaran yang tidak sempurna adalah Karbon
monoksida (CO). Karbon monoksida sendiri merupakan senyawa yang beracun.

4. Salah satu kegunaan Alkana adalah sebagai bahan bakar kendaraan. Seperti yang
kita ketahui, ada berbagai macam jenis bahan bakar kendaraan. Apa perbedaan
dari jenis-jenis bahan bakar kendaraan tersebut dan apa hubungannya dengan
Alkana?
Setiap jenis bensin memiliki mutu yang berbeda. Bensin yang baik adalah bensin yang
tidak menyebabkan knocking pada mesin. Mutu bensin ditentukan oleh perbandingan
antara kandungan isooktana dan n-heptana nya. Angka yang menyatakan mutu bensin

10
disebut bilangan oktan. Semakin tinggi angka oktannya, maka semakin baik kualitas
dari bensin tersebut. Jenis bensin yang ada di pasaran saat ini adalah premium dengan
bilangan oktan sekitar 86, pertalite dengan bilangan oktan 90, dan pertamax dengan
bilangan oktan 92. Kita ambil contoh pertalite yang memiliki bilangan oktan sebesar
90. Berarti, kandungan isooktananya 90% dan kandungan n-heptananya 10%.

11
BAB IV
KESIMPULAN

Atom karbon memiliki keunikan yakni mempunyai empat elektron valensi yang biasa
disebut tangan ikatan dan jari-jari yang dimiliki atom karbon juga relatif kecil. Senyawa
hidrokarbon merupakan senyawa yang dibentuk oleh sekurang-kurangnya atom karbon dan
hidrogen. Ada tiga jenis ikatan dalam senyawa hidrokarbon, yaitu ikatan tunggal, ikatan
rangkap dua dan ikatan rangkap tiga.

Alkana merupakan senyawa hidrokarbon yang ikatan rantai karbonnya tunggal. Rumus
umum alkana adalah CnH2n. Kegunaan Alkana sendiri sebagai bahan bakar dan bahan baku
dalam industri petrokimia. Merupakan sumber utama gas alam dan petrolium (minyak bumi).

Alkena merupakan senyawa hidrokarbon yang ikatan rantai karbonnya rangkap dua. Rumus
umum alkana adalah CnH2n+2. Aplikasi Alkena dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk
membuat polipropilena (PP) dan bahan baku pembuatan plastik polietena (PE).

Alkuna memiliki satu ikatan rangkap tiga. Rumus umum Alkuna adalah CnH2n+2.
Pemanfaatan Alkuna seperti pemanfaatan gas etuna (asetilena) untuk pengelasan. Asetilena
klorida digunakan untuk bahan awal pembuatan polivinil klorida (PVC) dan poliakrilonitril.
Karbanion alkuna digunakan untuk menambah panjang rantai senyawa organik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Utami, B. A. N. Catur Saputro, L. Mahardiani, dan S. Yamtinah, Bakti Mulyani.2009. Kimia :


Untuk SMA/MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta,
p. 250.
Harnanto, A. dan Ruminten. 2009. Kimia 1 : untuk SMA/MA Kelas X. Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 194.
Setyawati, A. A. Kimia : Mengkaji Fenomena Alam Untuk Kelas X SMA/MA. Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 186.
Chang, Raymond. 2005. Kimia Dasar Jilid 1 Edisi 3. Penerbit Erlangga, Jakarta.

http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_organik_dasar/hidro-karbon/sifat-sifat-
alkena/

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2009/0703918/sifat.html

13

Anda mungkin juga menyukai