PENDAHULUAN
Manfaat dari pembentukan makalah ini adalah untuk mengetahui adanya informasi tenttang sifat mekanik
dari 3D Truss sehinga dapat diketahui sifat-sifat mekanik dari elemen. Kemudian data dari sifat mekanik
tersebut dapat digunakan oleh insinyut untuk pengerjaan lebih lanjut.
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Matriks
Di dalam mencari hubungan antara variable-variabel baik dalam ilmu terapan atau ilmu lainnya
sering harus dipecahkan suatu persoalan yang terdiri lebih dari dua persamaan. Dengan
menggunakan matriks persoalan tersebut dapat lebih mudah dalam analisis-analisisnya yang
mencakup hubungan antar variablevariabel. Matriks adalah sebuah susunan bilangan yang
disebut ―elemen‖ yang disusun menurut baris dan kolomnya berbentuk persegi panjang. simbol
yanf sering digunakan dalam penulisan matriks misalnya ―Amn‖ artinya sebua matriks ―A‖
dengan jumlah baris ―m‖ dan jumlah kolom ―n‖, sering dibaca matriks ―A‖ ―m dikali n‖.
Bilangan-bilangan dalam susunan tersebut disebut elemen dari matriks. Entri di baris ―i‖ dan
kolom ―j‖ dinotasikan dengan aij .
Square Matrix adalah jika nilai m dan n adalah sama, matriks yang terdiri dari baris dan kolom di
notasikan dengan tanda kurung siku ([]) sedangkan matriks yang terdiri hanya kolom dinotasikan
dengan tanda kurung kurawa ({}).
Guna menghitung pergeseran elemen (e), kitagunakan analisis statis. Untuk memenuhi syarat
keseimbangan (equilibrium) atau menghindari terjadinya pergerakan badan rigid (rigid body
motion) maka
Gambar 2.3 Hukum 3 Newton Pada Batang
Sedangkan gaya internal, , yang bereaksi pada elemen digambarkan secara sembarang pada
masing-masing bagian tetapi harus berlawanan arah. Guna memenuhi kondisi keseimbangan
node i dan j maka
2. Beam
Beam adalah bagian struktural sebuah bangunan yang kaku dan dirancang untuk menanggung dan
mentransfer beban menuju elemen-elemen kolom penopang. Beam dapat menerima beban lateral atau
beban yang tegak lurus yang bekerja pada beam tersebut
3. Frame (portal)
Frame adalah kerangka yang terdiri dari dua atau lebih bagian konstruksi yang disambungkan
yang bertujuan untuk stabilitas, umumnya dapat menahan gaya momen, gaya geser, dan aksial.
Frame sama halnya dengan truss, juga dibagi menjadi 2 jenis yaitu frame 2 dimensi dan frame 3
dimensi. Frame 2 dimensi merupakan frame yang dapat menahan beban pada arah datar saja
(sumbu x, y) dan biasanya beban yang bekerja adalah beban terpusat nodal dan beban batang.
Berbeda halnya dengan frame 2 dimensi, frame 3 dimensi dapat menahan beban pada semua arah
(sumbu x, y, dan z) dan beban yang bekerja adalah beban terpusat nodal dan beban batang.
1. Beban
Beban adalah semua gaya yang menimbulkan tegangan dan regangan dalam suatu struktur.
Beban nodal (BN) adalah beban terpusat yang langsung bekerja pada nodal. Beban nodal
ekuivalen (BNE) adalah beban terpusat atau beban merata yang bekerja di antara nodal dan
ditransmisikan menjadi beban nodal.
2. Gaya Nodal Struktur Gaya nodal struktur adalah resultan atau hasil penggabungan beban
nodal atau reaksi perletakan. Gaya tersebut akan didistribusikan ke seluruh elemen struktur dan
menimbulkan gaya internal geser, aksial, momen torsi, dan momen lentur sampai akhirnya
disalurkan ke perletakan. Gaya nodal struktur juga berperan dalam menjaga keseimbangan
struktur bebas (free-body structure) bila perletakan dilepas. Dengan anggapan bahwa elemen
rangka memiliki penampang melintang A yang konstan, modulus elastis E, dan panjang L.
Derajat kebebasan dari 11 nodal adalah displacement lokal ke arah axial (searah elemen rangka)
berturut-turut adalah d1x, d2x masing-masing untuk node 1 dan node 2.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Permasalahan
Diberiikan struktur rangka seperti berikut:
4.2 Langkah-Langkah Pengerjaan
Dalam kasus soal ini satuan yang perlu dikonversikan terlebih dulu adalah satuan panjang dari
dimensi elemen strukturnya, dari meter (m) menjadi inchi (in.). Selanjutnya
membuka/mengaktifkan software LISA. Berikut ini tahapan pemodelan yang harus dilakukan
dalam software LISA.
1. Tentukan jenis analisis sesuai persoalannya. Dalam hal ini adalah Analisis Statis, dan dapat
dipilih pada menu seperti ditunjukkan Gambar 1.2.
Gambar. 4.3 . Hasil pendefinisian nodes pada model (terlihat titik merah dengan
nomor node 1 s/d 6.
Hasil pendefinisian semua nodes pada model dapat dilihat seperti tampilan Gambar 4.Pembuatan
elemen dengan menyambungkan nodes yang sudah ada untuk membentuk geometri struktur
yang diinginkan. Pada menu dipilih “line2 beam/truss” sebagai jenis elemen garis (bisa untuk
kasus elemen batang atau balok). Akhirnya terbentuk 3 buah elemen seperti ditunjukkan pada
Gambar 4.4
Gambar. 4.4 . Menu Untuk Pembuatan Elemen Jenis Elemen Garis Untuk
Membentuk Geometri Struktur Yang Diinginkan.
3. Ubah nama node dan elemen untuk mempermudah langkah berikutnya, seperti terlihat pada
Gambar 1.6.
Gambar 4.5 Pendefinisian section properties elemen melalui submenu Geometric pada
menu Material Properties (Material).
Selanjutnya memasukkan data material properties elemen (3), (4), (5), (6) melalui
submenu Mechanical pada menu Material Properties (Material). Untuk kelompok
material Isotropic data secara lengkapnya terdiri dari Young’s modulus, Poisson’s ratio,
Density, dan Thermal expansion coefficient (lihat Gambar 1.8). Minimal diisikan
Modulus elastisnya (Modulus Young) E = 14503773,8 psi (seperti dalam kasus soal ini).
Gambar 4.6 Pendefinisian material/mechanical properties elemen melalui submenu
Mechanical pada menu Material Properties (Material).
Untuk elemen (1), (2), (7), (8) circular bar memiliki luas A = 300 cm2. sehingga
diperoleh ukuran diameter (d) = 19.55 in. seperti terlihat pada Gambar 1.9.
Gambar 4.7 Pendefinisian section properties elemen melalui submenu Geometric pada
menu Material Properties (Material).
Selanjutnya memasukkan data material properties untuk elemen (1), (2), (7), (8) melalui
submenu Mechanical pada menu Material Properties (Material). Untuk kelompok material
Isotropic data secara lengkapnya terdiri dari Young’s modulus, Poisson’s ratio, Density, dan
Thermal expansion coefficient (lihat Gambar 1.10). Minimal diisikan Modulus elastisnya
(Modulus Young) E = 14503773,8 psi (seperti dalam kasus soal ini).
Gambar 4.10. Simbol tumpuan yang telah didefinisikan pada node 1 dan 4.
6. Pemberian gaya-gaya yang bekerja pada model struktur. Dalam hal ini ada 2 gaya terpusat
sebesar 30 lb yang bekerja pada node 1 dengan arah 36.87o dari garis normal/vertikal (arah
sumbu -z) dan sebesar 10 lb yang bekerja pada node 2 ke arah horizontal kiri (+x). Dilakukan
pada menu “Loads & Constraints” seperti terlihat pada Gambar 1.13 dan Gambar 1.14.
Pemberian gaya pada node 1 sebesar 30 lb.
Gambar 4.13 Simbol beban dan momen yang telah didefinisikan pada node 1 dan 2.
7. Running/penyelesaian. Dengan memilih/klik ikon Solve untuk mengetahui hasil perhitungan.
Pada tahap ini LISA akan melakukan komputasi secara bertahap hingga dihasilkan
outputnya, yang secara ringkasnya seperti diperlihatkan pada Gambar 1.15.
Gambar 4.14 Menu yang menunjukkan proses running/perhitungan oleh software LISA
atas model yang telah dibuat hingga dihasilkan outputnya.
8. Untuk mengetahui hasil Reaction Force pada struktur dapat dilihat dalam table Reaction
Force pada solution seperti pada Gambar 1.16.