Anda di halaman 1dari 7

Wardani & Saryanti.

, SMedJour, 2021 ; 4 (1) : 38 - 44


doi: 10.13057/smj.v4i1. 43613

Formulasi Transdermal Patch Ekstrak Etanol Biji


Pepaya (Carica Papaya L.) Dengan Basis
Hydroxypropil Metilcellulose (HPMC)
Viqi Kurnia Wardani1*, Dwi Saryanti1

1. Departemen Teknologi Farmasi Program Studi D3 Farmasi Sekolah Tinggi Ilmu


Kesehatan Nasional Surakarta

Korespondensi : viqikurnia2016@gmail.com

ABSTRAK

Pendahuluan : Biji pepaya (Carica papaya L.) memiliki kandungan metabolit sekunder
seperti flavonoid yang bersifat sebagai antioksidan. Ekstrak etanol biji pepaya
diformulasikan menjadi transdermal patch untuk menghindari first pass effect dan menjaga
bioavailabilitas obat dalam plasma. Selain itu flavonoid memiliki kelarutan yang rendah
sehingga dibuat menjadi transdermal patch untuk meningkatkan
bioavailabilitasnya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi HPMC yang dapat
menghasilkan stabilitas fisik yang baik serta mengetahui adanya pengaruh perbedaan
konsentrasi HPMC pada stabilitas fisik transdermal patch.
Metode : Biji pepaya diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan etanol 95%. Ekstrak
biji pepaya dibuat sediaan transdermal patch menggunakan polimer HPMC dengan
konsentrasi 1%, 2%,3%. Sediaan patch yang diperoleh dilakukan pengujian meliputi
organoleptis, keseragaman bobot, susut pengeringan, ketebalan, daya serap kelembaban,
ketahanan lipat, dan pH.
Hasil : Hasil uji sifat fisik formula sediaan transdermal patch mempunyai bobot patch
berkisar 0,27 - 0,49 g, tebal patch 0,01 – 0,03 mm, susut pengeringan 0% dan daya serap
kelembaban 12,01 - 21%. Berdasarkan penelitian formulasi ekstrak biji pepaya pada sediaan
transdermal patch menunjukkan bahwa penambahan HPMC memiliki pengaruh
meningkatkan bobot, ketebalan, ketahanan lipat, dan daya serap kelembaban.
Kesimpulan: Transdermal patch dengan konsentrasi HPMC 1% memiliki stabilitas fisik
yang paling baik. Perbedaan konsentrasi HPMC dapat berpengaruh terhadap stabilitas fisik
sediaan transdermal patch, semakin tinggi konsentrasi HPMC akan meningkatkan bobot,
ketebalan, daya serap kelembaban, dan ketahanan lipat.

Kata kunci: Biji Pepaya; HPMC; Transdermal Patch.

ABSTRACT
Introducion : Papaya seeds contain secondary metabolites such as flavonoids, that are
antioxidants. Ethanolic extract of Papaya seed (Carica papaya L.) was formulated into
transdermal patch to avoid the fisrt pass effect and maintain the bioavailability of drugs in
plasma. Flavonoids have low solubility so that transdermal patches are made to increase
their bioavailability. This research aims to determine the concentration of HPMC which can
produce a good physical stability and the effect of HPMC concentration on the physical
stability of the transdermal patch.
Methods : Papaya seeds were extracted using maceration method with 95% ethanol. It is
made into transdermal patch with 1%, 2%, 3% concentration of polymer HPMC. There are
some testing include organoleptic, uniformity of weight, drying shrinkage, thickness,
moisture uptake, folding endurance and pH.
Results : The physical test results of the transdermal patch preparation formula have patch
weights ranging from 0.27 - 0.49 g, patch thickness 0.01 - 0.03 mm, drying shrinkage 0%
and moisture absorption 12.01 - 21%. Based on research on papaya seed extract formulation

SMART MEDICAL JOURNAL (2021) Vol. 4 No. 1. eISSN : 2621-0916


This work is licensed under a Creative Commons Attribution (CC BY 4.0) licence
Wardani dan Saryanti, Formulasi Transdermal Patch Eksrak Eanol Biji Pepaya dengan Basis Hydroxypropil
Metilcellulose (HPMC)

in transdermal patch preparations, the addition of HPMC has the effect of increasing weight,
thickness, folding resistance, and moisture absorption.
Conclusion: Transdermal patches with 1% HPMC concentration have the best physical
stability. Differences in HPMC concentration may affect the physical stability of transdermal
patch supplies, the higher the HPMC concentration will increase weight, thickness, moisture
absorption, and folding resistance.

Keyword: Papaya seeds; HPMC; Transdermal Patch.

PENDAHULUAN Pada pembuatan transdermal patch,


Pengobatan alternatif dapat dilakukan polimer merupakan bahan yang paling penting
dalam meningkatkan penggunaan tumbuhan dalam pembuatan matriks patch sebab polimer
berkhasiat obat dikalangan masyarakat1,2. Salah yang digunakan akan menentukan kecepatan
satu kekayaan alam Indonesia adalah tanaman pelepasan obat yang nantinya akan
pepaya. Hampir semua bagian tanaman pepaya mempengaruhi keberhasilan terapi. Penggunaan
memiliki memiliki khasiat untuk tubuh, salah polimer HPMC merupakan salah satu polimer
satunya pada biji pepaya yang biasa dibuang yang paling banyak digunakan dalam
sebagai limbah ternyata juga mempunyai khasiat penghantaran obat secara topikal karena sifatnya
yang berguna bagi tubuh. Biji pepaya memiliki yang tidak beracun, tidak mengiritasi dan
kandungan senyawa fenolik dan flavonoid yang kompatibel dengan berbagai macam bahan obat
dapat berkontribusi dalam aktivitas antioksidan. dan eksipien6.
Pemberian ekstrak etanol biji pepaya memiliki Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
aktivitas sebagai hepatoprotektor karena adanya mengetahui konsentrasi HPMC yang dapat
kandungan antioksidan pada biji pepaya. Ekstrak menghasilkan stabilitas fisik yang baik pada
etanol biji pepaya dapat melindungi hati pada sediaan transdermal patch serta untuk
tikus putih yang diinduksi dengan parasetamol mengetahui pengaruh adanya perbedaan
dengan dosis efektif 500 mg/kg BB yang dilihat konsentrasi HPMC.
dari parameter SGOT-SGPT pada serum darah
tikus3. METODE PENELITIAN
Senyawa yang diduga berperan aktif 1. Alat dan Bahan
sebagai antioksidan adalah flavonioid dan fenolik. Alat-alat yang digunakan dalam
Flavonoid memiliki kelarutan yang rendah dalam penelitian ini adalah alat-alat Gelas (Pyrex),
air disertai waktu pengisian yang pendek dalam Desikator, Oven (Memmert), Timbangan Digital,
usus halus, sehingga dibuatlah transdermal patch Cawan Petri, Rotary Evaporator (Buchi R 100 II),
untuk meningkatkan bioavailabilitasnya4. Rute Waterbath, Blender (Philips), Mortir dan
penghantaran obat secara transdermal merupakan Stamper, Ayakan No. 20 Mesh, Toples kaca,
alternatif untuk beberapa obat. Transdermal patch Jangka Sorong.
merupakan bentuk sediaan yang menghantarkan Bahan-bahan yang digunakan dalam
obat melewatikulit untuk menghasilkan efek penelitian ini adalah biji pepaya Calina (Carica
sistemik dengan kecepatan yang dapat dikontrol. papaya L.) (diperoleh dari daerah Gemolong,
Keuntungannya antara lain penggunaan yang Sragen), HPMC (Brataco), Propilenglikol
mudah, dapat mengurangi frekuensi pemberian (Brataco), metil paraben (Brataco), etanol95%
obat, menjaga bioavailabilitas, menghindari first (Brataco), aquadest, Serbuk Mg, HCl P.
pass effect dapat dimetabolisme secara cepat Pengolahan Simplisia
sehingga obat yang mencapai sirkulasi sistemik Biji pepaya disortasi basah, setelah itu dilakukan
menjadi jauh berkurang5. pencucian menggunakan air mengalir yang bersih

SMART MEDICAL JOURNAL (2021) Vol. 4 No. 1. eISSN : 2621-0916


39
Wardani dan Saryanti, Formulasi Transdermal Patch Eksrak Eanol Biji Pepaya dengan Basis Hydroxypropil Metilcellulose
(HPMC)

untuk menghilangkan kotoran yang menempel. Pembuatan Sediaan


Proses pengeringan dilakukan dengan
Ekstrak etanol biji pepaya dilarutkan dengan 5 ml
menggunakan oven yang bertujuan untuk
aquadest dan 10 ml etanol (campuran 1).
mengurangi kadar air dan mencegah pertumbuhan
Kembangkan HPMC dengan aquadest (campuran
mikroorganisme, setelah dikeringkan dihaluskan
2). Metil Parabendilarutkan dalam propilenglikol
menggunakan blender sehingga didapatkan
(campouran 3). Campuran 1 ditambahkan pada
serbuk simplisia kemudian diayak.
campuran 2, diaduk homogen, kemudian
Pembuatan Ekstrak
tambahkan campuran 3 diaduk homogen. Etanol
Serbuk biji pepaya dimaserasi menggunakan
ditambahkan ke ke dalam campuran diaduk
pelarut etanol 95% selama 5 hari dan diremaserasi
homogen. Ditambahkan aquadest hingga 100 g.
selama 2 hari sambil sesekali diaduk, filtrat yang
Selanjutnya didiamkan ±20 jam, kemudian tuang
diperoleh dikumpulkan kemudian diuapkan
ke cawan petri berdiameter 5cm sebanyak ±3 g.
dengan menggunakan evaporator lalu dipekatkan
Dioven pada suhu 50°C, setelah kering
menggunakan waterbath sampai didapat ekstrak
dimasukkan ke desikator selama kurang lebih 20
kental. Rendemen ekstrak yang diperoleh dihitung
jam. Patch dilepas dari cetakan dan disimpan
dengan presentase bobot b/b.
dalam wadah tertutup.
Identifikasi Senyawa Flavonoid
Larutan ekstrak direaksikan dengan serbuk Mg Evaluasi Sediaan
dan asam klorida pekat. Hasil positif jika
terbentuk warna jingga7. a.
Uji Organoleptis
Rancangan Formula Dilakukan dengan mengamati perubahan-
Formulasi patch yang mengandung ekstrak etanol perubahan yang meliputi bentuk, warna, rasa,
biji pepaya dirancang dalam 3 formula dengan dan bau pada sediaan.
menggunakan basis HPMC sebagaimana yang b. Uji Keseragaman bobot
ditunjukkan pada Tabel1. Bobot patch ditimbang dengan
menggunakan neraca analitik, timbang
Tabel 1. Formula pembuatan Transdermal Patch masing-masing 3 patch kemudian tentukan
Ekstrak Etanol Biji Pepaya (Carica papaya L) berat rata-ratanya, standar deviasinya dan %
CV.8 Bobot patch dikatakan seragam apabila
Bahan F1(%) F2(%) F3(%) Fungsi
nilai CV ≤5%.
Ekstrak Zat aktif c. Uji Susut pengeringan
6 6 6
biji pepaya Patch ditimbang dan disimpan pada
HPMC 1 2 3 Basis
desikator selama 24 jam yang terdapat silica.
Setelah 24 jam patch ditimbang ulang dan
Metil Pengawet ditentukan presentase susut pengeringan8.
0,3 0,3 0,3
Paraben
Tidak ada nilai mutlak berapa jumlah susut
Propilengli Penetration pengeringan yang disyaratkan9.
10 10 10
kol enhancer d. Uji Ketebalan
Etanol95% 40 40 40 Pelarut
Pengujian ketebalan patch pada tiap
formula adalah dengan mengukur ketebalan
Corr. Pengaroma satu persatu 3 patch. Pengukuran tebal patch
Qs Qs Qs
Odoris
menggunakan alat jangka sorong dan
Ad Ad Ad Pelarut dilakukan pada 3 titik yang berbeda10.
Aquadest
100 100 100 Ketebalan memiliki peran dalam sifat fisik
patch, patch yang tipis akan lebih mudah
diterima dalam pemakaiannya11.

SMART MEDICAL JOURNAL (2021) Vol. 4 No. 1. eISSN : 2621-0916


40
Wardani dan Saryanti, Formulasi Transdermal Patch Eksrak Eanol Biji Pepaya dengan Basis Hydroxypropil Metilcellulose
(HPMC)

e. Uji Daya serap kelembaban Tabel 2. Hasil uji sifat fisik transdermal patch ekstrak
Patch yang telah disimpan pada suhu biji pepaya
ruang dalam desikator selama 24 jam Sifat fisik Formula Formula Formula
I II III
ditimbang terlebih dahulu, selanjutnya
Organoleptis Warna Warna Warna
dipaparkan pada suhu 40°C selama 24 jam coklat, coklat, coklat,
dan ditimbang kembali11. Berdasarkan halus, halus, halus,
penelitian sebelumnya disebutkan bahwa aroma aroma aroma
melati melati melati
nilai persen daya serap lembab berkisar 3,52- Keseragaman 0,50 0,67 0,75
9,79% 9. bobot (%)
f. Uji Ketahanan lipat Susut 0 0 0
Pengujian ketahanan terhadap pelipatan pengeringan
(%)
dilakukan dengan patch berkali-kali pada Ketebalan 0,01 0,02 0,03
posisi yang sama. Jumlah pelipatan tersebut (mm)
yang dianggap sebagai nilai ketahanan Daya serap 12,01 13,87 21
terhadap pelipatan. Peningkatan ketahanan kelembaban
(%)
lipat dari suatu patch mengindikasikan Ketahanan >200 >400 >600
bahwa patch memiliki konsistensi film yang lipat
bagus, sehingga tidak mudah patah atau pH 6 6 6
robek saat penyimpanan12.
g. Uji pH
Patch ditempatkan kedalam cawan PEMBAHASAN
porselen yang berisi 5 ml aquadest (pH 6,5) Pembuatan ekstrak biji pepaya dilakukan
dan biarkan mengembang selama 2 jam pada dengan metode maserasi. Metode maserasi dipilih
suhu ruangan dan pH ditentukan dengan karena dianggap lebih mudah, lebih aman dan
meletakkan kertas pH pada permukaan resiko kehilangan zat aktif lebih sedikit karena
patch. Dihitung nilai rata-ratanya kemudian menggunakan metode ekstraksi dingin tanpa
dihitung standar deviasinya13. adanya pemanasan. Selain itu senyawa yang
terdapat pada zat aktif tidak tahan pemanasan.
Analisis Data Senyawa flavonoid relatif aman pada suhu 50°C.
Analisa data yang diperoleh meliputi uji Flavonoid merupakan senyawa fenol yang
organoleptis, uji keseragaman bobot, uji susut memiliki sistem aromatik yang terkonjugasi.
pengeringan, uji ketebalan, uji daya serap, uji Sistem aromatik terkonjugasi mudah rusak pada
ketahanan lipat, uji pH yang terlebih dahulu suhu tinggi14. Hasil rendemen ekstrak etanol biji
dibuat grafik kecuali uji organoleptis kemudian pepaya yaitu sebesar 6,17% b/b.Hal ini sesuai
dianalisis satu arah (one way) ANOVA dengan dengan persyaratan ekstrak kental 5-30%15. Hasil
aplikasi SPSS. identifikasi secara kualitatif pada ekstrak etanol
biji pepaya diperoleh hasil positif pada pengujian
HASIL identifikasi senyawa flavonoid yang ditandai
Hasil pengujian sifat fisik sediaan adanya perubahan warna menjadi jingga.
transdermal patch ekstrak biji pepaya dapat dilihat Formulasi transdermal patch
pada tabel 2. Hasil uji sifat fisik transdermal patch menggunakan ekstrak biji pepaya sebagai bahan
ekstrak biji papaya didapatkan perbedaan sifat fisik aktif, HPMC sebagai polimer atau basis,
pada keseragaman bobot, ketebalan, daya serap Propilenglikol sebagai penetration enhancer,
kelembaban, dan ketahanan lipat antara formula I , II, Etanol dan aquadest sebagai pelarut serta corrigen
dan III. melati sebagai corrigen odoris untuk menutupi
bau yang kurang menyenangkan dari ekstrak
etanol biji pepaya.

SMART MEDICAL JOURNAL (2021) Vol. 4 No. 1. eISSN : 2621-0916


41
Wardani dan Saryanti, Formulasi Transdermal Patch Eksrak Eanol Biji Pepaya dengan Basis Hydroxypropil Metilcellulose
(HPMC)

Pada formulasi yang dilakukan dengan sesuai dengan persyaratan ketebalan patch yaitu
dosis ekstrak etanol biji pepaya 6 g dengan tidak boleh lebih dari 1 mm, apabila patch terlalu
metode pembuatan solvent casing dengan variasi tebal maka akan sulit melepaskan zat aktif dari
konsentrasi HPMC yaitu 1: 2: 3. Transdermal patch16.
patch yang telah terbentuk dilakukan evaluasi Pengujian susut pengeringan bertujuan
fisik untuk melihat kestabilan fisik sediaan untuk mengetahui susut pengeringan, kandungan
transdermal patch yang meliputi, uji organoleptis, lembab pada patch setelah penyimpanan 1x24 jam
uji keseragaman bobot, uji susut pengeringan, uji didalam desikator. Hasil uji susut pengeringan
ketebalan, uji daya serap, uji ketahanan lipat dan didaptkan presentasi 0% dari formula 1 sampai
uji pH. formula 3. Besarnya nilai susut pengeringan dapat
Pengujian organoleptis merupakan dipengaruhi pengaturan kandungan lembab.
pengujian dengan menggunakan indera manusia Kadar air dalam sediaan patch
sebagai parameter kenyamanan sediaan yang menunjukkan patch yang benar stabil dengan nilai
dapat diterima oleh masyarakat. Sediaan % yang rendah akan melindungi patch dari
transdermal patch memiliki organoleptis, warna cemaran atau kontaminasi mikroba17.
coklat, tekstur halus dan bau melati. HPMC Pengujian pH bertujuan untuk
sebagai polimer juga menghasilkan penampilan mengetahui keamanan sediaan. pH tidak boleh
fisik yang tidak menghasilkan adanya aerasi dan terlalu asam karena dapat mengiritasi kulit dan
keriput sehingga tekstur yang dihasilkan halus. juga tidak boleh terlalu basa karena dapat
Pengujian keseragaman bobot bertujuan menyebabkan kulit bersisik. Hasil pengujian pada
untuk mengetahui kesamaan dari bobot masing- uji pH didapatkan nilai pH yang berkisar
masing patch yang ditujukan untuk mengevaluasi 5-7 sehingga masih memenuhi pH yang aman
konsistensi proses pembuatan dalam untuk penggunaan topikal karena range pH untuk
menghasilkan produk yang seragam dalam hal ini penggunaan topikal antara 4-818.
menyangkut dengan dosis obat yang seragam Pengujian ketahanan lipat dilakukan
pada setiap satuan sediaan. Keseragaman dosis dengan tujuan untuk mengetahui fleksibelitas dan
sangat penting pada sediaan obat, dimana bobot elastisitas patch setelah dilipat pada sudut yang
patch harus seragam dan nilai CV ≤ 5%. Hasil sama. Peningkatan ketahanan lipat dari suatu
pengukuran menunjukkan formula 1 memiliki patch mengindikasikan bahwa patch memiliki
rata-rata bobot 0,27 g, formula 2 0,45 g, dan konsistensi yang bagus sehingga tidak mudah
formula 3 0,49 g. Berdasarkan table 2 juga dapat patah atau robek pada saat penyimpanan. Jumlah
dilihat bahwa nilai CV dari keseragaman bobot ketahanan lipat yang memenuhi standar yaitu
yang dihasilkan juga memenuhi syarat dimana ˃200. Hasil yang didapatkan yaitu pada formula 1
nilai CV tidak boleh lebih dari 5%. ˃200 lipat, formula 2 ˃400 lipat dan untuk
Pengujian ketebalan pada transdermal formula 3 >600 lipat.12 Penggunaan
patchbertujuan untuk mengetahui keseragaman propilenglikol selain sebagai penetration
ketebalan patch yang dihasilkan, ketebalan yang enhancer juga berperan sebagai plasticizer yang
diperoleh menunjukkan adanya keseragaman memiliki fungsi untuk meningkatkan fleksibelitas
larutan patch yang dituang pada cetakan. Hasil patch dan untuk mencegah film pecah atau
ketebalan patch berkaitan dengan keseragaman sobek19.
bobot semakin tinggi konsentrasi polimer HPMC Pengujian daya serap kelembaban
dapat meningkatkan ketebalan patch. Ketebalan bertujuan untuk mengetahui tingkat penyerapan
memiliki peran dalam sifat fisik patch, patch yang air dari transdermal patch yang dikondisikan pada
tipis akan mudah diterima dalam pemakaiannya12. suhu 40°C selama 24 jam. Pengaplikasian serap
Pada formula 1 ketebalan patch 0,01 mm, formula kelembaban patch pada kulit menunjukkan
2 dengan ketebalan 0,02 mm dan untuk formula 3 tingkat penyerapan air pada patch selama
mempunyai ketebalan 0,03 mm. Hasil ketebalan penggunaan1`7. Ketahanan patch terhadap
yang diperoleh pada masing-masing formula kelembaban yang dimana patch banyak menyerap

SMART MEDICAL JOURNAL (2021) Vol. 4 No. 1. eISSN : 2621-0916


42
Wardani dan Saryanti, Formulasi Transdermal Patch Eksrak Eanol Biji Pepaya dengan Basis Hydroxypropil Metilcellulose
(HPMC)

lembab akan mempengaruhi kualitas patch, yang 7. Markham, K.R., 1998,Cara Mengidentifikasi
dapat mempengaruhi elastisitas patch sehingga Flavonoid, ITB, Bandung.
8. Parivesh,S., Dwivedi,S., dan Dwivedi,
dapat mudah robek20. Hasil pengujian uji daya A,2010, Design, evaluation, parameters and
serap kelembaban menunjukkan nilai serap marketed products of transdermal patchs : a
kelembaban pada formula 1 12,01% ±0,4850, Review international journal of pharmacy
formula 2 menunjukkan nilai serap kelembaban research.3(2:235-249)
9. Patel , L.S., Patel, T.J., Mistry, P.C., Rana,
13,87% ±1,9899 dan formula 3 menunjukkan nilai A.K., Patel, P.K., dan Mishra, R.S., 2009.
serap kelembaban 21% ±0,8960. Persen daya Development and Evaluation of Ethyl
serap kelembaban dari film akan meningkat Cellulose-Based Transdermal Films of
Furosemide for Improved In Vitro Skin
seiring dengan peningkatan polimer, plasticizer
Permeation. Pharm. Sci. Tech. Vol. 10(2) :
dan enhancer21. 437-442.
Berdasarkan penelitian sebelumnya 10. Puspitasari, K.D., Nurahmanto, D. Dan
disebutkan bahwa nilai persen daya serap lembab Ameliana, L., (2016), Optimasi
Hidroksipropil Metilselilosa dan Carbopol
yang baik berkisar 3,52-9,79% 9. Pada pengujian terhadap Moisture Content dan Laju
ini menunjukkan bahwa persen kelembaban yang Pelepasan Patch Ibuprofen In Vitro, e-Journal
cukup tinggi hal ini kemungkinan dipengaruhi Pustaka Kesehatan, 4(2),pp.229-234.
oleh higroskopisitas dari ekstrak. 11. Prabhakara, P., Koland, M., Vijaynaraya, K.,
Haaris, NM., Shankar, GA., Narayana, C.R.,
Satyanaraya, 2010, preparationand evaluation
KESIMPULAN of transdermal patches of papaverin
Konsentrasi HPMC 1% menghasilkan stabilitas hydrochloride, J.Res.Pharm ., 1:259-266
12. Jaydatt K. Jadhav, Sreenivas, 2012,
fisik yang baik pada sediaan transdermal patch. Formulation and invitro evaluation of
Perbedaan konsentrasi HPMC dapat berpengaruh Endometachin Transdermal Patches Using
terhadap stabilitas fisik sediaan transdermal Polimes PVP and Etil Cellulose,
patch, semakin tinggi konsentrasi HPMC akan Pharmaceutical Sciences, Vol.4(1):1-7
13. Amatia.N.Tiensi.,Tri, R.S., T.N. Saifullah ,
meningkatkan bobot, ketebalan, daya serap 2018, Formulasi Patch Bukal Minyak Atsiri
kelembaban, dan ketahanan lipat. Daun Sirih (Piper Betle L.) dengan Variansi
Kadar CMC-Na dan karbopol sebagai Polimer
DAFTAR PUSTAKA Mukoadhesif, Majalah Farmasetika, 14(1).
14. Oktavia, J.D, 2011, Pengoptimuman Ekstraksi
1. Anonim, 2010, Pedoman penulisan karya Flavonoid Daun Salam (Syzygium
ilmiah universitas lampung, Universitas polyanthum) dan Analisis Sisik Jari dengan
Lampung Press, Lampung. Kromatografi Lapis Tipis, Jurnal Fakultas
2. Sukadana,I.M., dkk., 2008, Aktivitas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Antibakteri Senyawa Golongan Triterpenoid Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Dari Biji Pepaya (Carica papaya L.). Jurusan 15. Voigt R, 1995, Buku Pelajaran Teknologi
Kimia FMIPA Universitas Udayana, Bali. Farmasi, Gadjah Mada University Press,
3. Nair V,Kandavilli S, Panchagnula R, 2002, Yogyakarta.
Polymers in Transdermal, Pharm Thecnol. 16. Shirsand SB, Ladhane GM, Prathap S,
4. Santi Widiasari, 2018, Mekanisme Inhibisi Prakash P, 2012,Design and Evaluation of
Angiotensin Converting Enzym oleh Matrix Type of Transdermal Patches of
Flavonoid pada Hipertensi, Jurnal Methotrexate, RGUHS J Pharm Sci. 2(4):58-
Departemen Biomedik Fakultas Kedokteran 65.
dan Ilmu Kesehatan Universitas Abdurrab, 17. Kumar, S.D., Sairan, R., Anandadabu, S.,
Riau. Karpagavali., Maheswara, A., dan Narayanan,
5. Nurul, Novita, Welinda, D.A, dan N., 2012, Formulation and Evaluation
Muhammad, A.M, 2016, Uji Aktivitas Biji Transdermal Patchs of Salbutamol. Res. Jour.
Pepaya (Carica papaya L.) Sebagai Phar. Bio. Chem. Sci. Vol.3: 1132-1139.
Hepatoprotektor Pada Tikus Putih (Rattus 18. Tranggono, Retno, I., Latifah, Fatmah, 2007,
norvegicus), Jurnal Fakultas Farmasi Buku Pegangan Ilmu Kosmetik, PT Gramedia
Universitas Mulawarman, Samarinda. Pustaka Utama, Jakarta.
6. Syamsuni H.A., 2006, Farmasetika Dasar 19. Sahoo, Kumar Biraj., dan Amlya Kenta
dan Hitungan Farmasi, EGC, Jakarta. Mishra, 2013, Formulation and Evaluation of
Transdermal Patches of Diklofenac,

SMART MEDICAL JOURNAL (2021) Vol. 4 No. 1. eISSN : 2621-0916


43
Wardani dan Saryanti, Formulasi Transdermal Patch Eksrak Eanol Biji Pepaya dengan Basis Hydroxypropil Metilcellulose
(HPMC)

Departement of Pharmaceutical Science 21. Ammar, H.O., 2009, Polymeric Matriks


Marine Drive Road Puri, Odisha, India. System for Prolomged Delivery of Tramadol
20. Nurahmanto, Dwi, 2015, Formulasi dan Hydrocloride Part 1, Physichocemical
Evaluasi Sediaan Patch Transdermal Evaluation: AAPS Pharm Scitech.
Prometazin HCl Swbagai Pengobatan
Morning Sickness, Jurnal Universitas
Jember, Jember.

SMART MEDICAL JOURNAL (2021) Vol. 4 No. 1. eISSN : 2621-0916


44

Anda mungkin juga menyukai