Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

MANAJEMEN FARMASI
MANAJEMEN KEUANGAN APOTEK

DISUSUN OLEH :

Kelompok 1 (Satu)
Nama Anggota :
1. Muhammad Kemal (F1G019043) 9. Sarah Dyva (F1G020018)
2. Afra Wafiqah (F1G020001) 10. Amey Putri (F1G020024)
3. Putri Rahmalia (F1G020006) 11. Risda Hayati (F1G020035)
4. Nora Kristiani (F1G020007) 12. Peggy Permata (F1G020036)
5. Valiza Nasya (F1G020008) 13. Nola Ericka (F1G020037)
6. Yohana Tamara (F1G020009) 14. Dewi Fitri (F1G020038)
7. Halwa Balqis (F1G020014) 15. Alia Permata (F1G020041)
8. Faruqi Rafifah (F1G020016) 16. Sherly Muthiara (F1G020042)

Dosen Pengampu : Apt. Yona Harianti Putri, S.Farm., M.Farm

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Mata Kuliah
“Manajemen Farmasi”. Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dosen pada Mata Kuliah Manajemen Farmasi. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang materi Manajemen Keuangan
Apotek.

Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Apt. Yona Harianti Putri,
S.Farm., M.Farm, selaku dosen pengampu mata kuliah yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari makalah yang kami tulis ini jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bengkulu, 01 April 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Pembelajaran...................................................................................... 2
BAB II ISI............................................................................................................... 3
2.1 Definisi Manajemen Keuangan...................................................................... 3
2.2 Tujuan Manajemen Keuangan........................................................................ 4
2.3 Hal Penting dalam Manajemen Keuangan..................................................... 4
2.4 Jenis Buku dalam Manajemen Keuangan...................................................... 5
2.5 Unsur Laporan Keuangan............................................................................... 8
2.6 Analisis Laporan Keuangan........................................................................... 11
2.6.1 Laporan Laba Rugi............................................................................... 13
2.6.2 Laporan Perubahan Modal.................................................................... 13
2.6.3 Neraca................................................................................................... 14
2.6.4 Laporan Arus Kas................................................................................. 15
BAB III PENUTUP................................................................................................ 16
3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 16
3.2 Saran............................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 17
LAMPIRAN........................................................................................................... 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era globalisasi dewasa ini, apotek dituntut untuk tepat, cermat, dan cepat.
Keputusan yang tepat dan cermat memberikan dampak yang signifikan terhadap
kemampuan daya saing apotek. Persaingan yang semakin ketat menuntut
Apoteker Pengelola Apotek (APA) memanfaatkan informasi untuk keputusan
manajerialnya. Oleh karena itu, Apoteker Pengelola Apotek (APA)
membutuhkan sebuah sistem informasi yang akan mengumpulkan semua data-
data yang diperlukan. Salah satu informasi terpenting yang dihasilkan oleh sistem
informasi tersebut adalah informasi keuangan yang berupa laporan-laporan
keuangan atau dikenal sebagai manajemen keuangan apotek. Manajemen
keuangan di apotek merupakan fungsi yang melibatkan proses pencatatan semua
transaksi/ kejadian keuangan yang masuk dan keluar dalam periode tertentu.
Periode pencatatan manajemen keuangan dapat dibuat dalam periode harian,
mingguan, bulanan, triwulanan, dan tahunan. Manajemen keuangan di apotek
berfungsi untuk informasi Apoteker Pengelola Apotek (APA) sebagai sumber
informasi dalam proses pengambilan keputusan strategis atas kelangsungan
apotek. Laporan manajeman keuangan dapat berbentuk neraca, laporan rugi/
laba, perubahan modal, penggunaan modal, jumlah aktiva dan passiva. Laporan
manajemen keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang dibuat
dalam bentuk neraca dan laporan rugi/ laba (R/L). 
Neraca akan menyajikan posisi keuangan suatu apotek pada saat tertentu yang
mencakup posisi kekayaan apotek (aktiva) serta sumber kekayaan atau hutang
dari modal (passive). Sedangkan laporan R/L akan menyajikan hasil kegiatan
apotek dalam waktutertentu. Laporan R/L juga berfungsi sebagai indikator
keberhasilan apotek dalam menjalankan usahanya selama satu periode tertentu.
Setiap apotek yang profit oriented maupun nirlab dalam aktivitas sehari-hari
pasti memerlukan uang (kas). Dalam mengelola uang masuk dan keluar suatu
apotek membutuhkan suatu perencanaan perhitungan yang akurat. Akurasi

1
perencanaan kebutuhan akan uang sangat menentukan efektiftidaknya suatu
tujuan. Perencanaan kebutuhan uang yang mengalami over-under
estimate pada perode tertentu akan mengurangi tingkat perolehan laba perushaan.
Oleh karena itu, manajemen keuangan di apotek perlu dilakukan.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen keuangan?
2. Apa saja tujuan dari manajemen keungan?
3. Apa saja hal yang perlu diperhatikan dalam manajemen keuangan?
4. Apa saja jenis buku yang diperlukan dalam manajemen keuangan?
5. Apa saja unsur-unsur laporan keuangan ?
6. Bagaimana cara menganalisis laporan keuangan ?

1.3 Tujuan Pembelajaran


Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahuai apa itu hipersensitivitas
2. Untuk Mengetahui penyebab terjadinya gangguan hipersensitivitas
3. Untuk mengetahui pembagian kelas hipersensitivitas
4. Untuk mengetahui diagnose dan gejala atau reaksi hipersensitivitas
5. Untuk mengetahui definisi hipersensitivitas terhadap obat
6. Untuk mengetahui klasifikasi hipersensitivitas obat menurut Gell dan Coombs
7. Untuk mengetahui Bagaimana reaksi obat imunologik dan non-imunologik

2
BAB II

ISI

2.1 Pengertian Manajemen Keuangan


Manajemen keuangan terdiri dari dua kata yang memiliki arti masing-masing
dan disatukan menjadi satu kesatuan yang komplit. Menurut G.R. Terry,
manajemen adalah “suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan
atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan
organisasional atau maksud-maksud yang nyata”.
Beberapa definisi manajemen keuangan diberikan sebagai berikut:
1. Liefman mengatakan, manajemen keuangan adalah usaha untuk menyediakan
uang dan menggunakan uang untuk mendapat atau memperoleh aktiva.
2. Suad Husnan mengatakan manajemen keuangan adalah manajemen terhadap
fungsi-fungsi keuangan.
3. Grestenberg mengatakan, manajemen keuangan adalah “how business are
organized to acquire funds, how they acquire funds, how the use them and
how the prof ts business are distributed.”
4. James Van Horne mengatakan bahwa manajemen keuangan adalah segala
aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan pengelolaan
aktiva dengan tujuan menyeluruh.
Bambang Riyanto mengatakan bahwa manajemen keuangan adalah
keseluruhan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan usaha mendapatkan
dana yang diperlukan dengan biaya yang minimal dan syaratsyarat yang paling
menguntungkan beserta usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien
mungkin. Jadi dapat disimpulkan, bahwa manajemen keuangan adalah suatu
kegiatan perencanaan, penganggaran, pemeriksaan, pengelolaan, pengendalian,
pencarian dan penyimpanan dana yang dimiliki oleh organisasi atau perusahaan

3
2.2 Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai suatu
apotek. Seorang manajemen apoteker harus mampu menekan arus keuangan
apotek agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan. Namun, Manajemen
keuangan yang efisien memenuhi adanya tujuan yang digunakan sebagai standar
dalam memberi penilaian keefisienan yaitu, tujuan normatif manajemen
keuangan adalah memaksimalkan kemakmuran yaitu memaksimalkan nilai
apoteknya.
Keuangan merupakan faktor penentu, perlu adanya sistem kontrol dan
pembagian tugas. Bendahara atau apoteker sendiri mengontrol dan menerima
setoran dari kasir di bagian muka apotek mengenai hasil penjualan. Mengadakan
evaluasi hasil penjualan dan pencatatan dilakukan secara efektif dan efisien tetapi
mudah, sederhana dan reliable terhadap masalah keuangan. Bendahara tidak
berhak mengeluarkan uang tanpa ada persetujuan dari apoteker, tugasnya adalah
menerima dan mencatat uang yang masuk.

2.3 Hal Penting dalam Manajemen Keuangan


Dalam manajemen keuangan pengeluaran dan data keuangan adalah hal yang
penting.
Pengeluaran uang dapat berupa :
a. Pembeliaan atau pemesanan stok obat atau sediaan farmasi lainnya yang mulai
habis
b. Perbaikan sarana atau prasarana apotek
c. Pembayaran listrik, air dan biaya tetap lainnya
d. Membeli atau membuat beberapa fasilitas untuk menarik konsumen
e. Membeli barang habis pakai atau kebutuhan dari apotek.
Data keuangan tersebut diperlukan oleh apoteker untuk :
a. Merencanakan manajemen dan pengembangan apotek.

4
b. Mengetahui posisi keuangan.
c. Mengevaluasi perkembanan apotek.
1. Transparansi 
Apotek harus memiliki prinsip keterbukaan terhadap aktivitas keuangan
apotek. bagian keuangan sebuah apotek wajib menyediakan informasi tentang
aktivitas keuangan bagi orang yang berkepentingan, sehingga apotek
mendapat gambaran mengenai hal apa yang harus dilakukan untuk menjaga
stabilitas keuangan apotek. 
2. Akuntabilitas 
Akuntabilitas dalam manajemen keuangan merupakan kewajiban hukum
dalam sebuah apotek. Dalam hal ini, dapat diketahui darimana dana diperoleh,
untuk apa saja dana digunakan serta bagaimana cara perusahaan memakai
dana tersebut.
3. Pengelolaan 
a. Pengelolaan Keuangan 
Kunci dalam manajemen keuangan apotek adalah pengelolaan pendapatan
dan pengeluaran apotek dengan tepat. Apotek dapat menjamin bahwa dana
yang dianggarkan dapat digunakan sesuai dengan tujuan dan rencana
keuangan yang telah dirancangkan sebelumnya.
b. Pengelolaan Pajak 
Selain mengelola arus kas keuangan, penting juga untuk mengelola pajak
apotek. Karena pengelolaan pajak merupakan kewajiban yang harus
dilakukan oleh setiap wajib pajak badan. Pengelolaan pajak berfungsi
untuk mengoptimalkan beban pajak apotek, artinya mengatur sehingga
pajak yang dibayarkan tidak lebih dari jumlah yang seharusnya. 

2.4 Jenis Buku dalam Manajemen Keuangan


Pembukuan adalah salah satu rangkaian kegiatan pencatatan semua transaksi
keuangan dalam suatu badan instansi, fungsinya mengetahui dan memperoleh
dalam mengontrol jalannya proses kegiatan agar sesuai dengan tujuan dan

5
rencana yang telah ditetapkan. Adapun buku-buku yang digunakan dalam
pencatatan, pelaporan dan management keuangan adalah:
a. Buku Kas
Buku kas adalah buku pencatatan semua transaksi uang tunai, baik itu
penerimaan maupun pengeluaran. Berfungsi untuk mencatat jumlah atau besar
kecilnya pendapatan tiap bulannya. Pencatatan dilakukan setiap akhir bulan.
b. Buku Pencatatan Barang
Buku pencatatan barang adalah buku yang digunakan untuk mencatat barang-
barang yang dikirim berdasarkan faktur barang yang bersangkutan, yang
mengisi buku ini ialah asisten apoteker (AA) yang telah di beri wewenang
kemudian barang yang diterima harus dicek terlebih dahulu agar tidak terjadi
kesalahan.
c. Buku Pencatatan Resep
Buku pencatatan resep adalah buku yang digunakan untuk mencatat resep
yang masuk ke apotek yang harus ditulis oleh asisten apoteker (AA) setiap
hari, buku ini juga berguna apabila ada kesalahan dalam menerima resep.
d. Buku Bank
Buku bank adalah buku pencatatan segala transaksi yang dilakukan melalui
bank. Berfungsi untuk mencatat pemasukan atau keperluan lain dan yang
dibayarkan melalui cek yang didasarkan bila ada rekening Apotek di Bank.
e. Buku Blanko Surat Pemesanan Barang
Buku blanko surat pemesanan barang adalah buku yang berisikan atas suatu
barang atau obat yang telah habis atau persediaan obat sudah sangat sedikit.
f. Buku Pencatatan Hutang/Buku Faktur
Buku faktur adalah buku yang digunakan untuk mencatat hutang Apotek
sehingga dapat memperoleh mengetahui berapa besar hutang yang ditanggung
Apotek dicatat Iangsung pada buku faktur yang telah dipindahkan sesuai
dengan PBF masing-masing.
g. Buku Ekspedisi

6
Buku ekspedisi adalah buku yang telah digunakan untuk mencatat nomor-
nomor surat penting yang akan dikirim, guna untuk dijadikan bukti bila terjadi
kesalahan dalam mencatat pelaporan obat setiap bulannya. Buku ini
digunakan untuk mencatat barang yang masuk dan diterima dan PBF, dapat
juga digunakan untuk mengecek barang yang diterima.
h. Blanko Salinan Resep
Blanko salinan resep adalah blanko yang dibuat untuk menyalin kembali resep
sesuai dengan resep aslinya. Hal ini dilakukan apabila pasien hanya dilayani
sebagian dari resep aslinya, atas permintaan pasien itu sendiri dan tidak
mengandung obat narkotika. Hal ini dilakukan guna menghindari penyalah
gunaan obat narkotika.
i. Blanko Kwitansi dan Nota Penjualan Kwitansi
Blanko kwitansi dan nota penjualan adalah tanda bukti yang diberikan,
apabila pasien meminta tanda bukti atas pembelian, pembayaran. Sedangkan
nota digunakan untuk mencatat pembelian obat, kosmetika maupun alat
kesehatan yang akan dijual di Apotek.
j. Buku Penjualan Bebas
Buku penjualan bebas ini digunakan untuk mencatat barang, baik kosmetik
maupun alat kesehatan yang telah dijual dan Apotek. Buku Penjualan Bebas,
yang mencakup penjualan obat-obat bebas, bebas terbatas, obat wajib Apotek
dan kosmetika.
k. Buku Penjualan Obat-obat melalui resep dokter.
l. Buku Pencatatan Resep Umum, Narkotika dan Psikotropika
 Buku Pencatatan Resep Umum
Buku ini digunakan untuk mencatat pengeluaran obat melalui resep yang
dicatat setiap harinya.
 Buku Pencatatan Resep Narkotika dan Psikotropika
Buku ini digunakan untuk mencatat penggunaan atau pengeluaran obat
Narkotika dan Psikotropika setiap han sesuai dengan resep dokter. Bukti ini

7
ditutup setiap akhir bulan supaya diketahui jumlah pemakaian narkotika dan
psikotropika setiap bulannya.

m. Blanko Surat Pesanan Obat


Blanko ini ditulis berdasarkan buku permintaan barang kebutuhan obat obatan
atau perbekalan farmasi di Apotek yang ditanda tangani oleh Apoteker
Pengelola Apotek.
Surat Pesanan ini terdiri dari :
 Wama putih (asli) dikirim ke PBF.
 Warna kuning (copy) sebagai arsip.
 Macam-macam blanko pesanan obat:
 Blanko pesanan obat bebas, bebas terbatas dan obat keras 1 (blanko)
 Blanko Pesanan Psikotropika
 Blanko Pesanan Narkotika

2.5 Unsur Laporan Keuangan


Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil proses akuntansi yang
digunakan sebagai alat komunikasi data keuangan atau aktivitas apotek yang
berhubungan dengan keuangan guna memberikan informasi bagi pihak-pihak
yang berkepentingan. Laporan keuangan sebuah apotek menunjukkan kondisi
kesehatan dan kinerja apotek tersebut. Menurut Penjelasan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK), tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang
menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan. Laporan
keuangan disusun berdasarkan informasi rinci unsur berikut:
a. Aktiva/aset
Secara umum, aktiva adalah aset atau sumber daya yang dikendalikan yang
dapat dimanfaatkan secara ekonomis dan berkelanjutan ke depannya. Suatu

8
objek bisa disebut aset atau aktiva, jika dapat menghasilkan manfaat ekonomi
masa depan.
Contoh aset atau aktiva, antara lain:
 Piutang usaha
 Inventaris/persediaan barang
 Tanah
 Uang tabungan di bank
 Uang tunai yang dimiliki saat ini
 Biaya dibayar di muka.
 Dll
b. Kewajiban/hutang
Kewajiban dalam arti suatu ketentuan berdasarkan hukum yang sah atas
apotek agar membayar kepada bagan atau individu lain. Penyelesaian
kewajiban atau hutang mengakibatkan penurunan sumber daya keuangan.
Kewajiban atau hutang terdiri atas 2 jenis, yaitu:
1. Kewajiban Lancar: Kewajiban yang diharapkan diselesaikan dalam waktu
12 bulan sejak tanggal pembuatannya.
2. Kewajiban Tidak Lancar: Kewajiban yang diselesaikan dalam waktu lebih
dari 12 bulan sejak tanggal pembuatannya.
Contoh kewajiban di antaranya: Pinjaman bank, hutang pajak, hutang bunga,
hutang gaji, dll.
c. Ekuitas/modal
Salah satu unsur-unsur laporan keuangan yang tak bisa diabaikan adalah
ekuitas atau modal. Ekuitas yaitu aset orang pribadi atau badan usaha setelah
dikurangi semua hutangnya. Dalam arti kata sederhana, ekuitas adalah sisa
aset dikurangi kewajiban atau hutang dalam satu periode akuntansi. Oleh
karena itu, kenaikan atau penurunan ekuitas bergantung pada pergerakan aset
dan kewajiban apotek pada periode tersebut.
Berikut formula ekuitas: Ekuitas = Aset – Kewajiban

9
Unsur-unsur yang menjadi bagian dari ekuitas adalah:
 Capital sharing
 Laba/rugi ditahan
 Pembayaran dividen
 Keuntungan/kerugian revaluasi

d. Pemasukan/revenue
Apotek atau individu dikatakan telah menghasilkan pemasukan jika salah satu
dari dua hal berikut terjadi:
1. Ada peningkatan manfaat ekonomi pada satu periode akuntansi.
Peningkatan tersebut dapat berupa arus kas masuk atau peningkatan aset.
2. Pengurangan total kewajiban, sehingga meningkatkan ekuitas.
Contoh pemasukan, antara lain:
 Laba penjualan
 Pendapatan dari layanan/barang yang diberikan
 Bunga dari deposito bank
 Dividen yang diterima dari -investasi
 Dll.
e. Pengeluaran
Pengeluaran terjadi apabila pengurangan manfaat ekonomi selama periode
akuntansi melalui arus kas keluar dan terjadi penurunan aset.
Selain dua hal tersebut, pengeluaran juga meliputi biaya yang muncul, seperti
penggajian karyawan, membayar tagihan bulanan, dan pengeluaran lainnya
selama operasional usaha. Pengeluaran akan dicatat dalam akun Laba Rugi
sesuai dengan penghasilan yang diperoleh. Pengeluaran akan secara otomatis
dibuat di akun Laba Rugi, saat nilai aset menjadi nol dan tidak ada manfaat
ekonomi apapun di masa depan.
Contoh Pengeluaran:
 Penyusutan

10
 Beban Pemasaran
 Beban Bunga
 Biaya Transportasi
 Perbaikan dan Pemeliharaan
 Beban Utilitas, dll.

2.6 Analisis Laporan Keuangan


Analisis laporan keuangan adalah kegiatan menguraikan pos-pos laporan
keuangan dan melihat hubungan antar komponen di dalam laporan keuangan agar
dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai keadaan keuangan
perusahaan sehingga informasi tersebut dapat digunakan dalam pembuatan suatu
keputusan bisnis maupun investasi (Suteja, 2018).
a. Pendapatan dari penjualan (revenue from expense)
Pendapatan penjualan atau sales revenue adalah uang yang diperoleh apotek
dari menjual barang dan jasanya kepada pelanggan. Kata “penjualan” dan
“pendapatan” digunakan secara bergantian oleh banyak apotek atau
perusahaan, tetapi penting untuk memahami perbedaan
antara pendapatan dan pendapatan penjualan. Untuk mendapatkan penjualan
bersih maka retur dan pengurangan harga serta potongan penjualan dikurangi
dari total penjualan :
Penjualan bersih = total penjualan – retur penjualan & pengurangan harga –
potongan penjualan
b. Harga pokok penjualan ( Cost of good sold ) = HPP
Cost of Goods Sold (COGS) atau Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah
peghitungan “biaya langsung” yang timbul dalam produksi barang atau jasa
apa pun. Ini termasuk biaya material, biaya tenaga kerja langsung, dan
berbanding lurus dengan pendapatan.
Unsur - unsur harga pokok penjualan :
1. Persediaan awal = P.Aw

11
2. Persediaan akhir = P.Ak
3. Pembelian = Pemb (pembelian tunai + kredit )
4. Retur pembelian & pengurangan harga = RPPH
5. Potongan pembelian = Pot. Pemb
6. Beban angkut pembelian = B.Ang.Pemb
7. HPP = P.Aw + Pemb - P.Ak
8. Pembelian = Total pembelian - (RPPH + Pot.Pemb) + B.Angk.Pemb
c. Laba kotor ( gross profit ) = LK
Laba kotor atau dalam istilah inggrisnya gross profit, adalah laba yang
diperoleh apotek setelah dikurangi biaya yang terkait dengan pembuatan dan
penjualan produknya. LK Adalah perbedaan antara penjualan dengan harga
pokok.
Laba kotor = Penjualan bersih - harga pokok penjualan
LK = Pen.sih – HPP
d. Beban operasi (operational expense) = BO
Biaya Operasional (BO) atau Operating Cost adalah biaya atau ongkos yang
dibutuhkan untuk menjalankan sebuah bisnis. BO dapat dilihat pada laporan
laba rugi yang dicatat untuk apotek pada periode waktu tertentu. Beban
operasi adalah semua beban yang dikeluarkan yang berhubungan langsung
dengan kegiatan utama apotek. Secara garis besar terdiri dari :
 Beban Penjualan (selving expenses) contohnya gaji bagian penjualan, beban
iklan, beban penyusutan peralatan gudang, dan lainnya.
 Beban umum (general expences atau administration expenses), contohnya
beban penerangan dan pemasaran, beban pajak, beban penyusutan gedung,
beban penyusutan peralatan kantor, beban asuransi umum, beban
perlengkapan apotek dan beban umum rupa – rupa
e. Laba dari operasi (Income From Operation)
Laba operasi adalah selisih antara Harga Pokok Penjualan dengan beban
operasi. Laba operasi ini dapat juga diartikan laba bersih operasi, yaitu laba
setelah dikurangi dengan biaya-biaya usaha

12
Laba operasi = HPP - Beban Operasi
f. Pendapatan lain - lain (Other Income)
Pendapatan lain-lain adalah pendapatan yang diperoleh dari sumber lain diluar
kegiatan utama apotek contohnya pendapatan dari penjualan barang yang di
titipkan oleh perusahaan atau yang setara.

g. Beban lain - lain (Other Expenses)


Beban lain-lain adalah beban yang tidak dapat dikaitkan dengan beban operasi
atau beban yang bukan berasal dari kegiatan utama apotek contohnya beban
kerugian atas penjualan aktiva tetap.
h. Laba bersih
Laba bersih adalah hasil yang terakhir yang diperoleh dari penjumlahan antara
laba operasi dengan laba diluar operasi. Laba operasi diperoleh dari Harga
Pokok dikurangi biaya operasi dan laba diluar operasi (hasil pengurangan
antara pendapatan lain - lain dengan biaya lain – lain)
(Fanani, 2020).
2.6.1 Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi (Income Statement) merupakan laporan yang
sistematis tentang pendapatan dan beban apotek untuk satu periode waktu
tertentu. Laporan ini memuat informasi mengenai hasil apotek, yaitu laba
atau rugi bersih, yang didapat dari hasil pendapatan dikurangi beban.
Unsur yang dilaporkan di dalam laporan rugi laba adalah :
a. Penjualan (pendapatan dari penjualan)
b. Harga pokok penjualan
c. Laba kotor
d. Beban operasi
e. Laba operasi
f. Pendapatan lain - lain
g. Beban lain - lain

13
h. Laba bersih (Fanani, 2020).
2.6.2 Laporan Perubahan Modal
Laporan ini menyajikan informasi keuangan tentang perubahan modal
selama satu periode. Perubahan modal terjadi karena penambahan setoran
dari pemilik selama periode berjalan, pengambilan aktiva oleh pemilik
yang dicatat di akun Pribadi, dan laba/rugi bersih yang diperoleh selama
satu periode; laba menambah modal, sedangkan rugi mengurangi modal
(Hidayat, 2018).
Langkah-langkah Pembuatan Laporan Perubahan Modal:
a. Tulislah nama apotek, phrasa “Laporan Perubahan Modal” dan
periode laporan.
b. Tulislah saldo awal periode akun Modal (nilai rupiah diperoleh dari
saldo awal periode akun Modal).
c. Tambahkan perubahan yang merupakan penambahan-penambahan
modal beserta nilai rupiahnya selama periode berjalan
d. Kurangkan perubahan yang merupakan pengurangan modal dari
pengambilan pribadi (nilai rupiah diperoleh dari akun Pribadi).
e. Tambahkan (kurangkan) modal dari laba (rugi) selama satu periode
yang dihasilkan apotek.
f. Tulislah keterangan Saldo Akhir, dari hasil penghitungan no. 1 s/d 5
2.6.3 Neraca
Neraca (disebut juga laporan posisi keuangan) menunjukkan saldo
akun-akun aktiva, utang, dan modal pada tanggal tertentu. Berdasar neraca
ini, para pengguna laporan keuangan dapat mengetahui saldo/posisi
keuangan setiap akun aktiva, utang, dan modal pada tanggal tertentu.
Terdapat dua istilah neraca, yaitu neraca awal dan neraca akhir. Neraca
awal menunjukkan posisi keuangan apotek pada awal periode sebelum
apotek memulai kegiatan bisnisnya di periode tertentu. Sedangkan neraca
akhir menunjukkan posisi keuangan apotek pada akhir periode, setelah
diperhitungkan laba/rugi selama satu periode (Hidayat, 2018).

14
Neraca dapat disajikan dalam:
a. Bentuk Skonto (account form) di mana semua aktiva tercantum
sebelah kiri/debet dan hutang serta modal tercantum sebelah
kanan/kredit.
b. Bentuk Vertikal (report form), dalam bentuk ini semua aktiva Nampak
di bagian atas yang selanjutnya diikuti dengan hutang jangka pendek,
hutang jangka panjang serta modal.
2.6.4 Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi tentang aliran masuk kas dan
aliran keluar kas apotek selama satu periode. Laporan ini memberikan
informasi tentang perubahan kas selama satu periode yang diklasifikasikan
menjadi tiga (3) jenis kegiatan utama apotek, yaitu: Kegiatan operasional
(operating activities), Kegiatan investasi (investing activities), dan
Kegiatan pendanaan (financing activities). Kegiatan operasional meliputi
transaksi-transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran biaya dan
pemerolehan pendapatan untuk menghasilkan laba dari kegiatau rutin.
Kegiatan investasi meliputi transaksi-transaksi yang berkaitan dengan
pembelian dan penjualan aktiva untuk investasi yang dilakukan apotek.
Sedangkan kegiatan pendanaan meliputi transaksi-transaksi pemerolehan
dan penggunaan dana apotek (Hidayat, 2018).
Laporan arus kas disusun dengan dua metode yaitu:
a. Metode langsung (direct method)
Berdasarkan perubahan yang terjadi pada kas dari aktivitas operasi,
aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaaan.
b. Metode tidak langsung (indirect method)
dimulai dari laba bersih dan dilanjutkan dengan melihat faktor-faktor
penyesuaian terhadap kas :
1. Elemen bukan kas: depresiasi/penghapusan
2. Kenaikan atau penurunan aktiva lain-lain

15
3. Konversi aktiva usaha dari bisnis aktual terhadap basis kas (Fanani,
2020).

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan
bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan
organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Adapun tujuan manajemen
keuangan yaitu untuk memaksimalkan nilai perusahaan atau dalam pembahasan
ini dalam suatu apotek. Sedangkan analisis laporan keuangan adalah kegiatan
menguraikan pos-pos laporan keuangan dan melihat hubungan antar komponen di
dalam laporan keuangan agar dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas
mengenai keadaan keuangan Apotek sehingga informasi tersebut dapat digunakan
dalam pembuatan suatu keputusan bisnis maupun investasi. Keuangan merupakan
faktor penentu, sehingga harus adanya sistem kontrol dan pembagian tugas.
Pembukuan adalah salah satu rangkaian kegiatan pencatatan semua transaksi
keuangan dalam suatu badan instansi, fungsinya untuk mengetahui dan
memperoleh dalam mengontrol jalannya proses kegiatan agar sesuai dengan
tujuan dan rencana yang telah ditetapkan. Laporan keuangan pada dasarnya
adalah hasil proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi data
keuangan atau aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan keuangan guna
memberikan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan
sebuah perusahaan menunjukkan kondisi kesehatan perusahaan dan kinerja
perusahaan tersebut.

3.2 Saran

16
Diharapkan selain menjadi bahan pertimbangan nilai pada tugas ini, makalah
ini dapat menjadi sumber belajar atau referensi dari para pembaca terkait
Manajemen Farmasi dalam materi manajemen keuangan yang dapat membantu
dikemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA

Admin. 2021. KEUANGAN. https://www.nesto.id/blog/unsur-unsur-laporan


keuangan/. 29 Maret 2022

Fanani, Zaenal. 2020. Akuntansi Dasar Untuk Apoteker. Disampaikan dalam


kegiatan Strategi Manajemen Farmasi dan Pelayanan Apoteker di Komunitas
Pasca Pandemi Covid-19 Dalam rangka memeriahkan Dies Natalis ke-57,
Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (FFUA) bekerjasama dengan
Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Jawa Timur.

Hidayat, Wastam Wahyu. 2018. Dasar-Dasar Analisis Laporan Keuangan Cetakan


Pertama. Jakarta: Uwais Inspirasi Indonesia:

17
LAMPIRAN

18
19

Anda mungkin juga menyukai