MANAJEMEN FARMASI
MANAJEMEN KEUANGAN APOTEK
DISUSUN OLEH :
Kelompok 1 (Satu)
Nama Anggota :
1. Muhammad Kemal (F1G019043) 9. Sarah Dyva (F1G020018)
2. Afra Wafiqah (F1G020001) 10. Amey Putri (F1G020024)
3. Putri Rahmalia (F1G020006) 11. Risda Hayati (F1G020035)
4. Nora Kristiani (F1G020007) 12. Peggy Permata (F1G020036)
5. Valiza Nasya (F1G020008) 13. Nola Ericka (F1G020037)
6. Yohana Tamara (F1G020009) 14. Dewi Fitri (F1G020038)
7. Halwa Balqis (F1G020014) 15. Alia Permata (F1G020041)
8. Faruqi Rafifah (F1G020016) 16. Sherly Muthiara (F1G020042)
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Mata Kuliah
“Manajemen Farmasi”. Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas dosen pada Mata Kuliah Manajemen Farmasi. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang materi Manajemen Keuangan
Apotek.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Apt. Yona Harianti Putri,
S.Farm., M.Farm, selaku dosen pengampu mata kuliah yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Kami menyadari makalah yang kami tulis ini jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Pembelajaran...................................................................................... 2
BAB II ISI............................................................................................................... 3
2.1 Definisi Manajemen Keuangan...................................................................... 3
2.2 Tujuan Manajemen Keuangan........................................................................ 4
2.3 Hal Penting dalam Manajemen Keuangan..................................................... 4
2.4 Jenis Buku dalam Manajemen Keuangan...................................................... 5
2.5 Unsur Laporan Keuangan............................................................................... 8
2.6 Analisis Laporan Keuangan........................................................................... 11
2.6.1 Laporan Laba Rugi............................................................................... 13
2.6.2 Laporan Perubahan Modal.................................................................... 13
2.6.3 Neraca................................................................................................... 14
2.6.4 Laporan Arus Kas................................................................................. 15
BAB III PENUTUP................................................................................................ 16
3.1 Kesimpulan..................................................................................................... 16
3.2 Saran............................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 17
LAMPIRAN........................................................................................................... 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
perencanaan kebutuhan akan uang sangat menentukan efektiftidaknya suatu
tujuan. Perencanaan kebutuhan uang yang mengalami over-under
estimate pada perode tertentu akan mengurangi tingkat perolehan laba perushaan.
Oleh karena itu, manajemen keuangan di apotek perlu dilakukan.
2
BAB II
ISI
3
2.2 Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai suatu
apotek. Seorang manajemen apoteker harus mampu menekan arus keuangan
apotek agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan. Namun, Manajemen
keuangan yang efisien memenuhi adanya tujuan yang digunakan sebagai standar
dalam memberi penilaian keefisienan yaitu, tujuan normatif manajemen
keuangan adalah memaksimalkan kemakmuran yaitu memaksimalkan nilai
apoteknya.
Keuangan merupakan faktor penentu, perlu adanya sistem kontrol dan
pembagian tugas. Bendahara atau apoteker sendiri mengontrol dan menerima
setoran dari kasir di bagian muka apotek mengenai hasil penjualan. Mengadakan
evaluasi hasil penjualan dan pencatatan dilakukan secara efektif dan efisien tetapi
mudah, sederhana dan reliable terhadap masalah keuangan. Bendahara tidak
berhak mengeluarkan uang tanpa ada persetujuan dari apoteker, tugasnya adalah
menerima dan mencatat uang yang masuk.
4
b. Mengetahui posisi keuangan.
c. Mengevaluasi perkembanan apotek.
1. Transparansi
Apotek harus memiliki prinsip keterbukaan terhadap aktivitas keuangan
apotek. bagian keuangan sebuah apotek wajib menyediakan informasi tentang
aktivitas keuangan bagi orang yang berkepentingan, sehingga apotek
mendapat gambaran mengenai hal apa yang harus dilakukan untuk menjaga
stabilitas keuangan apotek.
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas dalam manajemen keuangan merupakan kewajiban hukum
dalam sebuah apotek. Dalam hal ini, dapat diketahui darimana dana diperoleh,
untuk apa saja dana digunakan serta bagaimana cara perusahaan memakai
dana tersebut.
3. Pengelolaan
a. Pengelolaan Keuangan
Kunci dalam manajemen keuangan apotek adalah pengelolaan pendapatan
dan pengeluaran apotek dengan tepat. Apotek dapat menjamin bahwa dana
yang dianggarkan dapat digunakan sesuai dengan tujuan dan rencana
keuangan yang telah dirancangkan sebelumnya.
b. Pengelolaan Pajak
Selain mengelola arus kas keuangan, penting juga untuk mengelola pajak
apotek. Karena pengelolaan pajak merupakan kewajiban yang harus
dilakukan oleh setiap wajib pajak badan. Pengelolaan pajak berfungsi
untuk mengoptimalkan beban pajak apotek, artinya mengatur sehingga
pajak yang dibayarkan tidak lebih dari jumlah yang seharusnya.
5
rencana yang telah ditetapkan. Adapun buku-buku yang digunakan dalam
pencatatan, pelaporan dan management keuangan adalah:
a. Buku Kas
Buku kas adalah buku pencatatan semua transaksi uang tunai, baik itu
penerimaan maupun pengeluaran. Berfungsi untuk mencatat jumlah atau besar
kecilnya pendapatan tiap bulannya. Pencatatan dilakukan setiap akhir bulan.
b. Buku Pencatatan Barang
Buku pencatatan barang adalah buku yang digunakan untuk mencatat barang-
barang yang dikirim berdasarkan faktur barang yang bersangkutan, yang
mengisi buku ini ialah asisten apoteker (AA) yang telah di beri wewenang
kemudian barang yang diterima harus dicek terlebih dahulu agar tidak terjadi
kesalahan.
c. Buku Pencatatan Resep
Buku pencatatan resep adalah buku yang digunakan untuk mencatat resep
yang masuk ke apotek yang harus ditulis oleh asisten apoteker (AA) setiap
hari, buku ini juga berguna apabila ada kesalahan dalam menerima resep.
d. Buku Bank
Buku bank adalah buku pencatatan segala transaksi yang dilakukan melalui
bank. Berfungsi untuk mencatat pemasukan atau keperluan lain dan yang
dibayarkan melalui cek yang didasarkan bila ada rekening Apotek di Bank.
e. Buku Blanko Surat Pemesanan Barang
Buku blanko surat pemesanan barang adalah buku yang berisikan atas suatu
barang atau obat yang telah habis atau persediaan obat sudah sangat sedikit.
f. Buku Pencatatan Hutang/Buku Faktur
Buku faktur adalah buku yang digunakan untuk mencatat hutang Apotek
sehingga dapat memperoleh mengetahui berapa besar hutang yang ditanggung
Apotek dicatat Iangsung pada buku faktur yang telah dipindahkan sesuai
dengan PBF masing-masing.
g. Buku Ekspedisi
6
Buku ekspedisi adalah buku yang telah digunakan untuk mencatat nomor-
nomor surat penting yang akan dikirim, guna untuk dijadikan bukti bila terjadi
kesalahan dalam mencatat pelaporan obat setiap bulannya. Buku ini
digunakan untuk mencatat barang yang masuk dan diterima dan PBF, dapat
juga digunakan untuk mengecek barang yang diterima.
h. Blanko Salinan Resep
Blanko salinan resep adalah blanko yang dibuat untuk menyalin kembali resep
sesuai dengan resep aslinya. Hal ini dilakukan apabila pasien hanya dilayani
sebagian dari resep aslinya, atas permintaan pasien itu sendiri dan tidak
mengandung obat narkotika. Hal ini dilakukan guna menghindari penyalah
gunaan obat narkotika.
i. Blanko Kwitansi dan Nota Penjualan Kwitansi
Blanko kwitansi dan nota penjualan adalah tanda bukti yang diberikan,
apabila pasien meminta tanda bukti atas pembelian, pembayaran. Sedangkan
nota digunakan untuk mencatat pembelian obat, kosmetika maupun alat
kesehatan yang akan dijual di Apotek.
j. Buku Penjualan Bebas
Buku penjualan bebas ini digunakan untuk mencatat barang, baik kosmetik
maupun alat kesehatan yang telah dijual dan Apotek. Buku Penjualan Bebas,
yang mencakup penjualan obat-obat bebas, bebas terbatas, obat wajib Apotek
dan kosmetika.
k. Buku Penjualan Obat-obat melalui resep dokter.
l. Buku Pencatatan Resep Umum, Narkotika dan Psikotropika
Buku Pencatatan Resep Umum
Buku ini digunakan untuk mencatat pengeluaran obat melalui resep yang
dicatat setiap harinya.
Buku Pencatatan Resep Narkotika dan Psikotropika
Buku ini digunakan untuk mencatat penggunaan atau pengeluaran obat
Narkotika dan Psikotropika setiap han sesuai dengan resep dokter. Bukti ini
7
ditutup setiap akhir bulan supaya diketahui jumlah pemakaian narkotika dan
psikotropika setiap bulannya.
8
objek bisa disebut aset atau aktiva, jika dapat menghasilkan manfaat ekonomi
masa depan.
Contoh aset atau aktiva, antara lain:
Piutang usaha
Inventaris/persediaan barang
Tanah
Uang tabungan di bank
Uang tunai yang dimiliki saat ini
Biaya dibayar di muka.
Dll
b. Kewajiban/hutang
Kewajiban dalam arti suatu ketentuan berdasarkan hukum yang sah atas
apotek agar membayar kepada bagan atau individu lain. Penyelesaian
kewajiban atau hutang mengakibatkan penurunan sumber daya keuangan.
Kewajiban atau hutang terdiri atas 2 jenis, yaitu:
1. Kewajiban Lancar: Kewajiban yang diharapkan diselesaikan dalam waktu
12 bulan sejak tanggal pembuatannya.
2. Kewajiban Tidak Lancar: Kewajiban yang diselesaikan dalam waktu lebih
dari 12 bulan sejak tanggal pembuatannya.
Contoh kewajiban di antaranya: Pinjaman bank, hutang pajak, hutang bunga,
hutang gaji, dll.
c. Ekuitas/modal
Salah satu unsur-unsur laporan keuangan yang tak bisa diabaikan adalah
ekuitas atau modal. Ekuitas yaitu aset orang pribadi atau badan usaha setelah
dikurangi semua hutangnya. Dalam arti kata sederhana, ekuitas adalah sisa
aset dikurangi kewajiban atau hutang dalam satu periode akuntansi. Oleh
karena itu, kenaikan atau penurunan ekuitas bergantung pada pergerakan aset
dan kewajiban apotek pada periode tersebut.
Berikut formula ekuitas: Ekuitas = Aset – Kewajiban
9
Unsur-unsur yang menjadi bagian dari ekuitas adalah:
Capital sharing
Laba/rugi ditahan
Pembayaran dividen
Keuntungan/kerugian revaluasi
d. Pemasukan/revenue
Apotek atau individu dikatakan telah menghasilkan pemasukan jika salah satu
dari dua hal berikut terjadi:
1. Ada peningkatan manfaat ekonomi pada satu periode akuntansi.
Peningkatan tersebut dapat berupa arus kas masuk atau peningkatan aset.
2. Pengurangan total kewajiban, sehingga meningkatkan ekuitas.
Contoh pemasukan, antara lain:
Laba penjualan
Pendapatan dari layanan/barang yang diberikan
Bunga dari deposito bank
Dividen yang diterima dari -investasi
Dll.
e. Pengeluaran
Pengeluaran terjadi apabila pengurangan manfaat ekonomi selama periode
akuntansi melalui arus kas keluar dan terjadi penurunan aset.
Selain dua hal tersebut, pengeluaran juga meliputi biaya yang muncul, seperti
penggajian karyawan, membayar tagihan bulanan, dan pengeluaran lainnya
selama operasional usaha. Pengeluaran akan dicatat dalam akun Laba Rugi
sesuai dengan penghasilan yang diperoleh. Pengeluaran akan secara otomatis
dibuat di akun Laba Rugi, saat nilai aset menjadi nol dan tidak ada manfaat
ekonomi apapun di masa depan.
Contoh Pengeluaran:
Penyusutan
10
Beban Pemasaran
Beban Bunga
Biaya Transportasi
Perbaikan dan Pemeliharaan
Beban Utilitas, dll.
11
2. Persediaan akhir = P.Ak
3. Pembelian = Pemb (pembelian tunai + kredit )
4. Retur pembelian & pengurangan harga = RPPH
5. Potongan pembelian = Pot. Pemb
6. Beban angkut pembelian = B.Ang.Pemb
7. HPP = P.Aw + Pemb - P.Ak
8. Pembelian = Total pembelian - (RPPH + Pot.Pemb) + B.Angk.Pemb
c. Laba kotor ( gross profit ) = LK
Laba kotor atau dalam istilah inggrisnya gross profit, adalah laba yang
diperoleh apotek setelah dikurangi biaya yang terkait dengan pembuatan dan
penjualan produknya. LK Adalah perbedaan antara penjualan dengan harga
pokok.
Laba kotor = Penjualan bersih - harga pokok penjualan
LK = Pen.sih – HPP
d. Beban operasi (operational expense) = BO
Biaya Operasional (BO) atau Operating Cost adalah biaya atau ongkos yang
dibutuhkan untuk menjalankan sebuah bisnis. BO dapat dilihat pada laporan
laba rugi yang dicatat untuk apotek pada periode waktu tertentu. Beban
operasi adalah semua beban yang dikeluarkan yang berhubungan langsung
dengan kegiatan utama apotek. Secara garis besar terdiri dari :
Beban Penjualan (selving expenses) contohnya gaji bagian penjualan, beban
iklan, beban penyusutan peralatan gudang, dan lainnya.
Beban umum (general expences atau administration expenses), contohnya
beban penerangan dan pemasaran, beban pajak, beban penyusutan gedung,
beban penyusutan peralatan kantor, beban asuransi umum, beban
perlengkapan apotek dan beban umum rupa – rupa
e. Laba dari operasi (Income From Operation)
Laba operasi adalah selisih antara Harga Pokok Penjualan dengan beban
operasi. Laba operasi ini dapat juga diartikan laba bersih operasi, yaitu laba
setelah dikurangi dengan biaya-biaya usaha
12
Laba operasi = HPP - Beban Operasi
f. Pendapatan lain - lain (Other Income)
Pendapatan lain-lain adalah pendapatan yang diperoleh dari sumber lain diluar
kegiatan utama apotek contohnya pendapatan dari penjualan barang yang di
titipkan oleh perusahaan atau yang setara.
13
h. Laba bersih (Fanani, 2020).
2.6.2 Laporan Perubahan Modal
Laporan ini menyajikan informasi keuangan tentang perubahan modal
selama satu periode. Perubahan modal terjadi karena penambahan setoran
dari pemilik selama periode berjalan, pengambilan aktiva oleh pemilik
yang dicatat di akun Pribadi, dan laba/rugi bersih yang diperoleh selama
satu periode; laba menambah modal, sedangkan rugi mengurangi modal
(Hidayat, 2018).
Langkah-langkah Pembuatan Laporan Perubahan Modal:
a. Tulislah nama apotek, phrasa “Laporan Perubahan Modal” dan
periode laporan.
b. Tulislah saldo awal periode akun Modal (nilai rupiah diperoleh dari
saldo awal periode akun Modal).
c. Tambahkan perubahan yang merupakan penambahan-penambahan
modal beserta nilai rupiahnya selama periode berjalan
d. Kurangkan perubahan yang merupakan pengurangan modal dari
pengambilan pribadi (nilai rupiah diperoleh dari akun Pribadi).
e. Tambahkan (kurangkan) modal dari laba (rugi) selama satu periode
yang dihasilkan apotek.
f. Tulislah keterangan Saldo Akhir, dari hasil penghitungan no. 1 s/d 5
2.6.3 Neraca
Neraca (disebut juga laporan posisi keuangan) menunjukkan saldo
akun-akun aktiva, utang, dan modal pada tanggal tertentu. Berdasar neraca
ini, para pengguna laporan keuangan dapat mengetahui saldo/posisi
keuangan setiap akun aktiva, utang, dan modal pada tanggal tertentu.
Terdapat dua istilah neraca, yaitu neraca awal dan neraca akhir. Neraca
awal menunjukkan posisi keuangan apotek pada awal periode sebelum
apotek memulai kegiatan bisnisnya di periode tertentu. Sedangkan neraca
akhir menunjukkan posisi keuangan apotek pada akhir periode, setelah
diperhitungkan laba/rugi selama satu periode (Hidayat, 2018).
14
Neraca dapat disajikan dalam:
a. Bentuk Skonto (account form) di mana semua aktiva tercantum
sebelah kiri/debet dan hutang serta modal tercantum sebelah
kanan/kredit.
b. Bentuk Vertikal (report form), dalam bentuk ini semua aktiva Nampak
di bagian atas yang selanjutnya diikuti dengan hutang jangka pendek,
hutang jangka panjang serta modal.
2.6.4 Laporan Arus Kas
Laporan arus kas menyajikan informasi tentang aliran masuk kas dan
aliran keluar kas apotek selama satu periode. Laporan ini memberikan
informasi tentang perubahan kas selama satu periode yang diklasifikasikan
menjadi tiga (3) jenis kegiatan utama apotek, yaitu: Kegiatan operasional
(operating activities), Kegiatan investasi (investing activities), dan
Kegiatan pendanaan (financing activities). Kegiatan operasional meliputi
transaksi-transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran biaya dan
pemerolehan pendapatan untuk menghasilkan laba dari kegiatau rutin.
Kegiatan investasi meliputi transaksi-transaksi yang berkaitan dengan
pembelian dan penjualan aktiva untuk investasi yang dilakukan apotek.
Sedangkan kegiatan pendanaan meliputi transaksi-transaksi pemerolehan
dan penggunaan dana apotek (Hidayat, 2018).
Laporan arus kas disusun dengan dua metode yaitu:
a. Metode langsung (direct method)
Berdasarkan perubahan yang terjadi pada kas dari aktivitas operasi,
aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaaan.
b. Metode tidak langsung (indirect method)
dimulai dari laba bersih dan dilanjutkan dengan melihat faktor-faktor
penyesuaian terhadap kas :
1. Elemen bukan kas: depresiasi/penghapusan
2. Kenaikan atau penurunan aktiva lain-lain
15
3. Konversi aktiva usaha dari bisnis aktual terhadap basis kas (Fanani,
2020).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen adalah suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan
bimbingan atau pengarahan suatu kelompok orang-orang ke arah tujuan-tujuan
organisasional atau maksud-maksud yang nyata. Adapun tujuan manajemen
keuangan yaitu untuk memaksimalkan nilai perusahaan atau dalam pembahasan
ini dalam suatu apotek. Sedangkan analisis laporan keuangan adalah kegiatan
menguraikan pos-pos laporan keuangan dan melihat hubungan antar komponen di
dalam laporan keuangan agar dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas
mengenai keadaan keuangan Apotek sehingga informasi tersebut dapat digunakan
dalam pembuatan suatu keputusan bisnis maupun investasi. Keuangan merupakan
faktor penentu, sehingga harus adanya sistem kontrol dan pembagian tugas.
Pembukuan adalah salah satu rangkaian kegiatan pencatatan semua transaksi
keuangan dalam suatu badan instansi, fungsinya untuk mengetahui dan
memperoleh dalam mengontrol jalannya proses kegiatan agar sesuai dengan
tujuan dan rencana yang telah ditetapkan. Laporan keuangan pada dasarnya
adalah hasil proses akuntansi yang digunakan sebagai alat komunikasi data
keuangan atau aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan keuangan guna
memberikan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan
sebuah perusahaan menunjukkan kondisi kesehatan perusahaan dan kinerja
perusahaan tersebut.
3.2 Saran
16
Diharapkan selain menjadi bahan pertimbangan nilai pada tugas ini, makalah
ini dapat menjadi sumber belajar atau referensi dari para pembaca terkait
Manajemen Farmasi dalam materi manajemen keuangan yang dapat membantu
dikemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA
17
LAMPIRAN
18
19