LAPORAN KEUANGAN
Disusun Oleh:
Kelas Peminatan:
Manajemen Rumah Sakit
Dosen Pengampu:
Drg. Sri Rahayu, MARS, Ph.D.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-
Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah ini disusun bedasarkan arahan
Ibu Drg. Sri Rahayu, MARS, Ph.D. selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Finansial Pelayanan Rumah Sakit, serta hasil dari telaah mengenai “Laporan
Keuangan” dari berbagai sumber, di dalam makalah ini terdapat pengembangan materi
pada perkuliahan minggu lalu tentang Laporan Keuangan Rumah Sakit, sebagai salah
satu tugas mata kuliah ini.
Ucapan terima kasih kami kepada Ibu Drg. Sri Rahayu, MARS, Ph.D selaku
dosen pengampu pada mata kuliah, yang membimbing kami di kelas peminatan
Manajemen Rumah Sakit dengan sepenuh hati, kami merasakan wawasan ilmu dari
penjelasan pada mata kuliah ini dan berbagai aplikasi dari pengalaman terkait laporan
keuangan rumah sakit untuk lebih mendalami dan memahami mata kuliah ini. Terima
kasih juga kepada teman-teman kelas yang sudah saling bersinergi, telah banyak
berkontribusi dalam mengembangkan wawasan saat perkuliahan, agar lebih luas dalam
memahami mata kuliah ini. Semoga ilmu yang kami pelajari dapat bermanfaat dan
berguna untuk meningkatkan kesehatan masyarakat.
Mohon maaf apabila masih banyak kekurangannya. Akhir kata penyusun
berharap semoga makalah ini dapat memenuhi syarat yang telah ditetapkan dan
diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................4
A. Latar Belakang.......................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................5
C. Tujuan....................................................................................................................5
D. Manfaat..................................................................................................................5
BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................................7
A. Pengertian Laporan Keuangan...............................................................................7
B. Tujuan Laporan Keuangan.....................................................................................7
C. Tujuan dan Manfaat Perencanaan Kebutuhan SDM.............................................9
D. Pengguna Laporan Keuangan...............................................................................9
E. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan................................................................11
F. Dasar Pengukuran Laporan Keuangan................................................................12
G. Keterbatasan Laporan Keuangan........................................................................13
H. Komponen Laporan Keuangan............................................................................15
BAB III SIMPULAN..........................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................28
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai
kondisi dan kinerja suatu perusahaan bagi pihak eksternal. Menurut PSAK No. 1
(2015: 2) laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba-rugi,
laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara
misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan
lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan. Setiap perusahaan maupun lembaga-lembaga membutuhkan suatu laporan
keuangan. Laporan keuangan perusahaan lazim diterbitkan secara periodik, bisa
tahunan, semesteran, triwulan, bulanan, bahkan bisa harian. Laporan keuangan ini
sudah menjadi kebutuhan para pengusaha, investor, manajemen, bank, pemerintah
maupun pelaku pasar modal.
Suatu laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi
yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas
suatu perusahaan dengan pihak – pihak yang berkepentingan dengan data atau
aktivitas perusahaan tersebut. Laporan keuangan sangat perlu untuk mengetahui
kondisi keuangan perusahaan (Gunawan, et al., 2015).
Laba menjadi indikator umum bagi pihak manajemen dan pihak eksternal
untuk menilai kinerja suatu perusahaan. Informasi laba ini dapat mempengaruhi
investor, kreditur, dan pihak lainnya dalam membuat keputusan investasi dan
ekonomi. Oleh sebab itu, perusahaan berusaha untuk mencapai target laba yang
diinginkan agar perusahaan terlihat memiliki kinerja yang baik dan dapat menarik
minat pihak eksternal. Laba juga dapat digunakan untuk mengukur kinerja
manajemen perusahaan dalam suatu periode tertentu serta mempertanggung
jawabkan sumber daya yang dikelola yang telah dipercayakan kepada
manajemen/manajer. Namun manajer sering melakukan manipulasi data untuk
memperoleh keuntungan pribadi. Tindakan tersebut biasa dikenal dengan istilah
manajemen laba (Earning management).
4
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian laporan keuangan ?
2. Apa tujuan laporan keuangan?
3. Siapa pengguna laporan keuangan?
4. Apa dasar penyusunan laporan keuangan?
5. Apa dasar pengukuran laporan keuangan?
6. Apa saja keterbatasan laporan keuangan?
7. Apa saja komponen laporan keuangan?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui dan memahami laporan keuangan
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian laporan keuangan.
b. Memahami tujuan laporan keuangan.
c. Mengetahui kegunaan laporan keuangan.
d. Mengetahui dasar penyusunan laporan keuangan.
e. Mengetahui dasar pengukuran laporan keuangan.
f. Mengetahui keterbatasan laporan keuangan.
g. Mengetahui saja komponen laporan keuangan.
2. Manfaat
1. Bagi Penulis
Menambah wawasan pengetahuan mengenai mata kuliah Finansial
Pelayanan Rumah Sakit, tentang Laporan Keuangan Rumah Sakit, agar siap
saat terjun langsung ke dalam dunia pelayanan Rumah Sakit khusunya
bidang finansial.
2. Bagi Pembaca
Memberikan pemahaman mengenai Laporan Keuangan Rumah Sakit, agar
dapat memberikan wawasan dan memunculkan inovasi baru dalam
mengelola suatu laporan keuangan di pelayanan kesehatan dan
5
mendapatkan energi baru untuk membangun Indonesia sehat, dengan
dimulai dari diri sendiri, keluarga, lalu mewujudkannya dalam pengelolaan
manajemen keuangan yang berkualitas untuk memajukan kesehatan
masyarakat, sehingga ke depannya akan tercipta generasi yang lebih sehat.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut PSAK tahun 2015, laporan keuangan merupakan bagian dari proses
pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca,
laporan labarugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan
dalamberbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana),
catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagianintegral dari
laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul daninformasi tambahan yang
berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya,informasi keuangan segmen industri dan
geografis serta pengung kapanpengaruh perubahan harga.
Menurut Kieso, dkk (2007) Laporan keuangan merupakan sarana yang bisa
digunakan oleh entitas untuk mengkomunikasikan keadaan terkait dengan kondisi
keuangannya kepada pihak-pihak yang berkepentingan baik yang berasal dari internal
entitas maupun eksternal entitas. Menurut Standart Akuntansi Keuangan (SAK) 2015,
laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya
sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta
materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Secara
umum laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahan pada
suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja
perusahaan tersebut.
i. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantitatifkan
umumnya diabaikan. Oleh karena itu, dibutuhkan informasi lain sebagai
pelengkap laporan keuangan.
G. Komponen Laporan Keuangan
Tujuan dari laporan keuangan pada suatu perusahaan dapat tercermin dari
laporan keuangan yang terdiri dari beberapa unsur laporan keuangan. Menurut Halim
& Hanafi (2007), terdapat 3 bentuk laporan yang pokok pada suatu perusahaan yaitu
neraca, laporan laba rugi dan laporan aliran kas.
Sedangkan menurut Kasmir (2013), menyebutkan secara lengkap
terdapat 5 unsur atau komponen laporan keuangan yaitu: Neraca, Laporan Laba
Rugi, Laporan Perubahan Modal, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan
keuangan.
a. Neraca
Neraca atau laporan posisi keuangan merupakan suatu daftar yang
memeberikan gambaran aset (harta kekayaan), kewajiban (hutang), dan
modal (ekuitas) yang dimiliki oleh suatu perusahaan pada saat tertentu yang
dapat menunjukan keadaan keuangan pada perusahaan tersebut.
Elemen-elemen dalam neraca adalah sebagai berikut:
a). Aktiva merupakan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan baik itu
kekayaan yang berwujud maupun yang tidak berwujud. Selain itu
juga termasuk pengeluaran-pengeluaran yang belum dialokasikan
atau biaya yang masih harus dialokasikan pada penghasilan yang
akan datang, serta aktiva yang tidak berwujud lainnya.
1. Aktiva Lancar (Currrent Asset)
Aktiva lancar adalah aset perusahaan yang diharapkan dapat
teralisasi dan memberikan manfaat dalam jangka pendek, yaitu
sekitar satu tahun. Aktiva lancar dapat berupa investasi jangka
pendek, kas, piutang, persediaan, biaya yang harus dibayar, dan
penghasilan yang masih diterima.
1.1 Kas dan Stara Kas
Menurut PSAK No. 2 (2015) kas dan setara kas adalah investasi yang
sifatnya likuid, berjangka pendek, dan yang dengan cepat dapat dijadikan
kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang
signifikan.
1.2 Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan
atau kelebihan dana yang bersifat sementara, yaitu dalam kurun waktu
dua belas bulan atau kurang.
1.3 Piutang
Piutang adalah penujualan barang dagangan, penyerahan jasa, pemberian
pinjaman dana, atau sejenisnya yang pengembalian atau pembayarannya di
peroleh di waktu mendatang sesuai kesepakatan.
1.4 Persediaan
Menurut PSAK No. 14 (2015) menyatakan persediaan sebagai aset yang
siap jual dalam kegiatan usaha untuk proses produksi, dana dalam
perjalanan atau dalam bentuk bahan maupun perlengkapan dan
kemidian digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.
1.5 Biaya Bayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka adalah biaya yang dapat habis terpakai seiring
berjalannya waktu pada masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi,
dan dicatat sebagai aktiva. Pembebanan biaya ini
berdasarkan waktu atau jumlah terpakai yang sebenarnya.
2. Aktiva Tidak Lancar (Fixed Asset)
Aktiva tidak lancar atau Aktiva tidak tetap adalah aset yang
memiliki wujud dan siap untuk digunakan/difungsikan dalam
operasional perusahaan untuk jangka panjang (mempunyai umur
ekonomis lebih dari satu tahun).
2.1 Investasi Jangka Panjang
Yaitu investasi dana yang diputarkan atau dioperasionalkan
dan kemudian dapat dicairkan pada kurun waktu paling cepat
1 tahun, namun biasanya lebih dari 1 tahun.
2.2 Aktiva Tetap (Aset Berwujud)
Yaitu aset atau harta berwujud yang memiliki umur lebih dari
satu tahun dan tidak mudah diubah menjadi kas atau uang
serta digunakan untuk kegiatan produksi barang atau jasa dan
penggunaannya secara terus menerus.
2.3 Aktiva Tidak Berwujud
Yaitu aset yang di identifikasikan tanpa wujud fisik secara nyata serta
dimiliki untuk menghasilkan maupun menyerahkan suatu hasil produksi
barang maupun jasa, dan sering juga untuk disewakan maupun hanya untuk
tujuan administrasi. Aktiva tak berwujud diakui apabila perusahaan berpotensi
akan mendapatkan manfaat ekonomi dimasa yang akan datang dari aset
tersebut dan biaya dalam perolehannya bisa diukur dengan handal.
b) Hutang/kewajiban,
Yaitu suatau aliran kas masuk atau kenaikan aktiva yang berasal
dari penjualan barang atau jasa yang merupakan aktivitas utama perusahaan.
2. Kewajiban Tidak Lancar
3. Modal/Ekuitas
Laporan arus kas menjelaskan proses masuk dan keluar kas dari suatu
perusahaan pada periode tertentu. Laporan arus kas yang ditetapkan oleh PSAK
No. 2 mengklasifikasikan penerimaan kas (cash receipts) dan pengeluaran kas
(cash disbursement) berdasarkan 3 (tiga) jenis aktivitas yaitu aktivitas
operasi, investasi, pembiayaan dan terdapat penambahan pengklasifikasian
arus kas dari PSAK No. 45 untuk organisasi nirlaba yaitu terdiri dari
pengungkapan aktivitas pendanaan dan pengungkapan informasi mengenai
aktivitas investasi dan pendanaan nonkas. Klasifikasi menurut aktivitas ini
memberikan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan
untuk menilai pengaruh aktivitas tersebut pada posisi keuangan perusahaan
serta terhadap jumlah kas dan setara kas, baik arus masuk (inflows)
maupun arus keluar (outflows) kas yang dimasukkan dalam setiap kategori
aktivitas tersebut.
a) Aktivitas Oprasional
Berikut ini contoh arus kas yang berasal dari aktivitas operasi, baik arus kas
masuk (cash inflows) maupun arus kas keluar (cash outflows):
Arus kas masuk (cash inflows):
b) Aktivitas Investasi
c) Aktivitas Pendanaan
Ikatan Akuntansi Indonesia PSAK No.2 menyatakan bahwa
aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam
jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas. Arus kas dari
pendanaan ini harus diungkapkan terpisah, karena pengungkapan terpisah
arus kas dari aktivitas pendanaan berguna untuk memprediksi klaim atas
arus kas masa depan oleh para penanam modal di perusahaan tersebut.
Transaksi dan peristiwa yang berakibat terjadinya penerimaan kas dari
atau pengeluaran kas kepada para pemilik atau pemegang saham disebut
pendanaan ekuitas (equity financing), sedangkan transaksi dan peristiwa yang
berakibat terjadinya penerimaan kas dari atau pengeluaran kas kepada para
kreditur disebut pendanaan utang (debt financing).
Berikut ini contoh arus kas yang berasal dari aktivitas pendanan, baik
arus kas masuk (cash inflows) maupun arus kas keluar (cash outflows):
Arus kas masuk (cash inflows):
- Penerimaan kas dari penjualan surat berharga ekuitas (saham
perusahaan sendiri);
- Penerimaan kas dari penerbitan kewajiban (obligasi dan promes)
Arus kas keluar (cash outflows):
- Pembayaran kas kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen;
- Pembayaran kas untuk penebusan hutang jangka panjang atau
memperoleh kembali saham.
d. Catatan Atas Laporan Keungan
KESIMPULAN
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan
labarugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan
dalamberbagai cara misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana),
catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagianintegral
dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul daninformasi
tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya,informasi keuangan
segmen industri dan geografis serta pengung kapanpengaruh perubahan harga.
Laporan keungan digunakan oleh pemilik perusahaan, manajer, investor,
para kreditur, pemerintah, karyawan, masyarakat dan yang lainnya. Dasar
penyusunan keuangan berdasarkan dasar akrual, kelangsungan usaha,
penggunaan unit dalam pencatatan, dan periode waktu. Dasar pengukuran
keuangan pada data historis dan nilai wajar. Kemudian laporan keuangan mamiliki
keterbatasan meliputi laporan bersifat lampau (historis), bersifat umum,
berdasarkan taksiran/pertimbangan, hanya melaporkan informasi material, bersifat
konservatif, menekankan pada suatu ekonomis transaksi, menggunakan istilah-
istilah teknis, adanya metode alternatif dan informasi bersifat kualitatif.
PUSTAKA