Persediaan awal, 1 Januari 2013 Rp 21.500,00 Rp 35.000,00 Pembelian bersih, Januari 2013 258,500,00 365.000,00 Persediaan Tersedia Dijual 280.000,00 400.000,00
Persentase harga pokok terhadap harga jual
= Harga pokok persediaan tersedia dijual Harga jual persediaan tersedia dijual = 280.000.000,000,00 400.000.000.000,00 = 70%
Jika selama bulan Januari 2013 terjadi penjualan senilai Rp330.000.000,00.
Perhitungan nilai persediaan akhir & harga pokok penjualan
Persediaan tersedia untuk dijual pada harga jual Rp400.000.000,00
Penjualan selama bulan Januari 2013 330.000.000,00 Persediaan akhir, 31 Januari 2013 pada harga jual Rp 70.000.000,00
Taksiran persediaan pada akhir periode pada harga pokok
=70% x Rp70.000.000,00 = Rp49.000.000,00
Persediaan 1 Januari 2013 Rp 21.500.000,00
Pembelian bersih, Januari 2013 258.500.000,00 Persediaan tersedia untuk dijual Rp280.000.000,00 Persediaan, 31 Januari 2013 (49.000.000,00) Harga pokok penjualan 231.000.000,00
Metode Laba Bruto
Persediaan, 1 Januari 2013 Rp 20.000.000,00. Pembelian bersih selama Januari 2013
Rp220.000.000,00. Penjualan bersih Rp280.000.000,00. Persentase laba bruto periode yang lalu 30% Perhitungan persediaan akhir, 31 Januari 2013 Persediaan, 1 Januari 2013 Rp 20.000.000,00 Pembelian bersih, Januari 2013 220.000.000,00 Persediaan tersedia untuk dijual Rp240.000.000,00 Penjualan bersih, Januari 2013 Rp280.000.000,00 Taksiran laba bruto 30% x Rp280.000.000,00 (84.000.000,00) Taksiran harga pokok penjualan 196.000.000,00 Taksiran persediaan akhir Rp 44.000.000,00
Perhitungan harga pokok persediaan
Persediaan, 1 Januari 2013 Rp 20.000.000,00 Pembelian bersih, Januari 2013 220.000.000,00 Persediaan tersedia untuk dijual Rp240.000.000,00 Persediaan akhir (44.000.000,00) Harga Pokok Persediaan Rp196.000.000,00