Anda di halaman 1dari 30

BAB 2

”ANGGARAN PENJUALAN”

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 10

MICHAEL FRO DAYINDO ( 193030303198 )


RICKY
REZA
MUKTI JANI

DOSEN PENGAMPU:
MAUREEN MARSENNE, SE., M.Ak

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
TAHUN AJARAN
2020/2021

1
I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, khususnya


dibidang ekonomi memerlukan pengelolaan dan peningkatan yang lebih
baik lagi agar dapat bersaing dengan negara lain. Perusahaan sebagai salah
satu komponen didalam pembangunan ekonomi harus dapat meningkatkan
pengelolaan dan pengoperasian perusahaan maupun manajemennya,
karena manajemen sangat menentukan proses pengambilan keputusan
dalam menjalankan aktivitas perusahaan.
Bagian penjualan dan pemasaran mempunyai peranan penting
dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. berdasarkan hal
tersebut, manajemen harus berupaya sebaik-baiknya agar seluruh kegiatan
opeasional perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efesien demi
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, yaitu memperoleh laba dan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.
Agar tujuan tersebut dapat tercapai, manajemen bertumpu pada
fungsi perencanaan dan pengendalian. Salah satu cara yang dapat yang
dapat digunakan manajemen untuk melaksanakan fungsi-fungsi tersebut
adalah dengan mengunakan anggaran. Anggaran adalah suatu rencana
terinci dan menyeluruh dari kegiatan perusahaan yang dijabarkan dalam
suatu kuantitatif untuk periode tertentu dimasa yang akan datang, agar
angaran dapat berfungsi baik maka anggaran harus disusun terperinci dan
terpadu serta didukung oleh seluruh komponen perusahaan.
Pada umumnya angaran perusahaan disusun dari anggaran
penjualan dan atas dasar penjualan dapat disusun anggaran-anggaran
lainnya yang dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas
pengendalian aktivitas perusahaan.

2
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari anggaran penjualan ?

2. Apa saja konsep dasr anggaran penjualan?

3. Apasaja manfaat anggaran penjualan?

4. Apa tujuan dan kegunaan anggaran penjualan?

5. Apa saja faktor yang mempengaruhi anggaran penjualan?

6. Bagaimana politik harga dalam anggaran penjualan?

7. Bagaimana periode anggaran penjualan?

8. Apa saja hal-hal yang diperhatikan dalam menyusun anggaran


penjualan?

9. Bagaimana langkah dalam menyusun anggaran penjualan?

10. Apa yang dimaksud dengan forecast penjualan?

11. Bagaimana penyelesaian anggara penjualan dengan analisis trend?

12. Bagaimana penyelesaian anggaran penjualan dengan analisis kolerasi


& regresi?

13. Bagaimana jika dengan forecast metode khusus?

C. Tujuan

Agar mahasiswa mengetahui tentang pengertian anggaran penjualan,


manfaat anggaran penjualan, tujuan dan kegunaannya, serta langkah-langkah
dalam membuat anggaran penjualan.

3
II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Anggaran Penjualan


Pengertian anggaran penjualan menurut M. Nafarin (2007:166) yaitu:
“Anggaran penjualan merupakan rencana tertulis yang dinyatakan dalam
angka dari produk yang akan dijual perusahaan pada periode tertentu ”.
Selain itu menurut Darsono dan Ari Purwanti (2008:15) anggaran
penjualan adalah :
“ Anggaran Penjualan ialah rencana pendapatan (revenue) perusahaan dalam
kurun waktu satu tahun atau lebih ”.
Sedangkan Menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007:45)
pengertian anggaran penjualan adalah sebagai berikut :
“Anggaran Penjualan ialah budget yang direncanakan secara lebih terperinci
penjualan perusahaan selama periode yang akan datang yang di dalamnya
meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan di jual, jumlah
(kuantitas), harga barang, waktu penjualan serta tempat atau daerah
penjualannya.”

Dari definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa anggaran


penjualan merupakan dasar penyusunan anggaran lainnya dan umumnya
disusun terlebih dahulu sebelum menyusun anggaran lainnya. Oleh karena
itu, anggaran penjualan sering disebut dengan anggaran kunci. Berhasil
tidaknya sebuah perusahaan bergantung pada keberhasilan bagian penjualan
dalam meningkatkan penjualannya.Penjualan merupakan ujung tombak
dalam mencapai tujuan perusahaan mencari laba secara maksimal.
Kesalahan dalam penyusunan anggaran penjualan mengakibatkan kesalahan
pada anggaran yang lain.

4
B. Konsep Dasar Anggaran Penjualan
Komponen-komponen pokok dalam penyusunan anggaran penjualan
1. Dasar-dasar Penyusunan Anggaran:
a. Menyusun tujuan perusahaan
b. Menyusun strategi perusahaan
c. Menyusun forecast penjualan

2. MenyusunAnggaranPenjualan
a. Anggaran promosi dan advertensi
b. Anggaran biaya-biaya penjualan
c. Rencana pemasaran

C. Manfaat Anggaran Penjualan


Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000 : 174), manfaat anggaran
penjualan yaitu:
1. Untuk mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan dimasa datang.
2. Untuk memasukkan kebijakan dan keputusan manajemen ke dalam
proses perencanaan (contoh dalam rencana pemasaran).
3. Untuk memberikan informasi penting berisi pembentukan elemen lain
dari rencana laba yang menyeluruh.
4. Untuk memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan penjualan
yang dilakukan.

D. Tujuan dan Kegunaan Anggaran Penjualan


Menurut Tendi Haruman dan Sri Rahayu (2007:45) tujuan
penyusunan anggaran penjualan adalah :
 “ Untuk merencanakan setepat mungkin tingkat penjualan pada periode
yang akan datang dengan memperhatikan data yang merupakan

5
pencerminan kejadian yang dialami perusahaan di masa lalu, khususnya di
bidang penjualan “.

Sedangkan kegunaan dari anggaran penjualan ialah :


“ Sebagai pedoman kerja, alat koordinasi dan pengawasan kerja serta
sebagai dasar bagi penyusunan budget-budget lainnya “.

E. Faktor yang Mempengaruhi Anggaran Penjualan


Menurut M. Nafarin (2007 : 169), bahwa anggaran penjualan
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya:
1. Faktor Pemasaran
Luas pasar, apakah bersifat lokal, regional, nasional,atau internasional;
keadaan persaingan, apakah bersifat monopoli, oligopoli, atau bebas;
keadaan konsumen, bagaimana selera konsumen apakah konsumen akhir
atau konsumen industri.
2. Faktor Keuangan
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain mengenai kemampuan
modal kerja mendukung pencapaian target penjualanyang dianggarkan,
seperti untuk membeli bahan baku, membayar upah, biaya promosi
produk dan lain-lain.
3. Faktor Ekonomis
Yang perlu diperhatikan perusahaan antara lain dengan meningkatnya
penjualan berarti meningkatkan laba (rentabilitas) atau sebaliknya.
4. Faktor Kebijakan Perusahaan
Yaitu seperti kebijakan membuat produk dengan kualitas nomor satu
sehingga kesempatan untuk menjual produk nomor dua dan nomor tiga
menjadi tertutup
5. Faktor Perkembangan Penduduk
Faktor perkembangan penduduk juga mempengaruhi anggaran, misalnya
peningkatan kelahiran dapat meningkatkan konsumsi susu, pakaian,
mainan dan lain-lain.

6
6. Faktor Kondisi Politik, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan

7. Faktor Teknis
Apakah kapasitas seperti mesin dan alat mampu memenuhi target
penjualan yang dianggarkan apakah bahan baku dan tenaga kerja mudah
dan murah.
8. Faktor Lainnya
Apakah pada musim tertentu anggaran penjualan ditambah, apakah
kebijaksanaan pemerintah tidak berubah sampai lama anggaran yang
disusun harus dapat dipertahankan.

Sedangkan ada dua faktor lagi yang akan disebutkan dan harus
dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran penjualan menurut Tendi
Haruman dan Sri Rahayu (2007:45) yaitu:
1. Faktor-faktor Internal
a. Penjualan tahun-tahun yang lalu
b. Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan
c. Kapasitas produksi yang dimiliki serta kemungkinan perluasannya
d. Tenaga kerja yang tersedia baik jumlah maupun keahliannya
e. Modal kerja yang dimiliki perusahaan
f.  Fasilitas lain yang menunjang
2. Faktor Ekternal
a. Keadaan persaingan di pasar
b. Posisi perusahaan dalam persaingan
c. Tingkat perumbuhan penduduk
d. Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan.
e.  Kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah yang berpengaruh

7
F. Politik Harga dalam Anggaran Penjualan

Contoh Politik harga:


Sebuah perusahaan berharapakan menjual 42.000 unit produknya dengan
harga Rp200,00/unit. Biaya yang ditanggung adalah Rp1.500.000,00 yang
bersifat tetap dan Rp3.150.000,00 yang bersifat variabel.Tetapi akhir-akhir
ini diperkirakan target penjualan tidak tercapai. Manajemen dihadapkan
pada 3 pilihan, yaitu:

1. Mempertahankanapayang direncanakan
2. Menaikkanharga10%, volume turun10%
3. Menaikkanvolume 10%, hargaturun10%

Mempertahankan Kenaikan Kenaikan volume


rencana Harga 10% 10%
- Unit 42.000 37.800 46.200
-Harga/u Rp200 Rp220 Rp180
-Penjualan Rp8.400.000 Rp8.316.000 Rp8.316.000
Biaya-biaya:
-Biayatetap Rp1.500.000 Rp1.500.000 Rp1.500.000
-Biayavariabel Rp3.150.000 Rp2.835.000 Rp3.465.000
Total biaya Rp4.650.000 Rp4.335.000 Rp4.965.000
Laba Rp3.750.000 Rp3.981.000 Rp3.351.000

8
G. Periode Anggaran Penjualan
Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000 : 175), ada dua jenis
periode anggaran penjualan yaitu:
1. Anggaran Penjualan Jangka Panjang (Strategi Sales Plan)
Anggaran penjualan yang waktunya sesuai dengan corporate plan,
anggaran penjualan jangka panjang biasanya dalam jumlah tahunan dan
menyangkut analisis mendalam mengenai potensi pasar di masa
mendatang yang dapat diakibatkan oleh perubahan populasi, keadaan
perekonomian dan lain-lain.
2.  Anggaran Penjualan Jangka Pendek (Tactical Sales Plan)
Anggaran penjualan yang periodenya biasanya hanya mencangkup satu
tahun atau dua belas bulan, lalu dirinci lagi dalam triwulan atau
bulanan.Anggaran penjualan jangka pendek harus disusun berdasarkan
daerah pertanggung jawaban untuk memudahkan perencanaan dan
pengendaliannya.

H. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Menyusun Anggaran


Penjualan
Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam penyusunan
anggaran penjualan menurut Agus Ahyari (2002:208) adalah sebagai
berikut :
1. Rincian jumlah dan jenis produk perusahaan
2. Rincian daerah pemasaran
3. Diskriminasi harga
4. Potongan harga
5. Rincian penjualan bulanan
Dengan mempertimbangkan kepada beberapa hal tersebut diatas,
maka anggaran penjulan produk perusahaan dapat disusun. Semakin jelas
anggaran penjualan dalam perusahaan tersebut disajikan, semakin mudah

9
pula manajemen perusahaan yang bersangkutan melaksanakan koordinasi
dan pengawasan kegiatan penjualannya.
I. Langkah Dalam Menyusun Anggaran Penjualan
Dalam menyusun anggaran penjualan, langkah yang perlu
diperhatikan menurut M. Nafarin (2007 : 176), yaitu:
1. Mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi anggaran penjualan.
2. Menetapkan harga jual untuk produk tertentu dan daerah tertentu.
3. Membuat taksiran (ramalan penjualan) tiap jenis produk yang akan dijual
dan penentuan produk yang akan dijual pada daerah tertentu.
4. Memperhitungkan anggaran penjualan.
5. Menyusun anggaran penjualan.

J. Forecast Penjualan
1. Pengertian Forecast Penjualan
Adalah teknik proyeksi tentang permintaan konsumen potensial pada
suatu periode tertentu dengan menggunakan berbagai asumsi tertentu
pula.

2. Faktor-faktor yang memengaruhi pembuatan forecast penjualan:


a. Sifat produk yang kita jual.
b. Metode distribusi yang dipakai (langsung/tidak langsung).
c. Besarnya perusahaan dibanding pesaing-pesaing kita.
d. Tingkat persaingan yang dihadapi.
e. Data historis yang tersedia.

3. Forecast penjualan memengaruhi, bahkan menentukan keputusan dan


kebijaksanaan yang diambil, misalnya:
a. Kebijaksanaan dalam perencanaan produksi
b. Kebijaksanaan persediaan barang jadi
c. Kebijaksanaan penggunaan mesin-mesin
d. Kebijaksanaan tentang investasi dalam aktiva tetap

10
e. Rencana pembelian bahan mentah dan bahan pembantu
f. Rencana aliran kas
4. Teknik Forecast Penjualan

a. Forecast berdasarkan pendapat (judge mental method)


a) Pendapat Salesman
b) Pendapat Sales Manager
c) Pendapat Para Ahli
d) Survei Konsumen
b. Forecast berdasarkan perhitungan statistik(statistical method):
a) Analisis Trend
i. Garis trend bebas
ii. Garis trend metode setengah rata-rata (semi average)
iii. Garis trend matematis (metode moment, least square)
b) Analisis Korelasi dan Regresi
c. Specific purpose method
a) Analisis industri
b) Analisis product line
c) Analisis penggunaan akhir

K. Analisis Trend
1. Penerapan garis trend secara bebas
Kelemahan: sangat subyektif dan kurang memenuhi persyaratan ilmiah
sehingga jarang digunakan.
Metode ini memberikan kebebasan penuh untuk menggambarkan garis
trend berupa garis lurusyang terletak diantara titik-titik data asli.

11
Contoh:
Penjualan makanan anak PT Lezat Bergizi tahun 2005-2009

Tahun Jumlah Penjualan (juta unit)

2005 4.200

2006 4.320

2007 4.480

2008 4.560

2009 4.640

Dari data diatas akan dibuat tebaran titiknya dan ditarik garis yang
menghubungkan titik-titik pasangan pengamatan tersebut, sehingga
diperoleh gambaran sebagai berikut
Unit

Tahun
2. Trend Metode Setengah Rata-rata (Semi Average)
Metode ini membagi data menjadi dua kelompok yang sama besar.
Persamaan garis trendnya adalah:
Y = a + bx
Dimana:
a = rata-rata kelompok I
b = (rata-rata kelompok 2) – (rata-rata kelompok 1)

12
n
n = jumlah tahun dalam kelompok I atau kelompok II
x = jumlah tahun dihitung dari periode dasar
Contoh :
Data Penjualan PT Lezat Bergizi tahun 2005-2010
Tahun Jumlah penjualan(Y) dalam unit
2005 6.300
2006 6.480
2007 6.720
2008 6.840
2009 6.960
2010 7.140
Dari contoh diatas dapat ditentukan kelompok pertama dan kelompok
keduanya, yaitu 2005, 2006, 2007 adalah kelompok 1 dan 2008, 2009,
2010 adalah kelompok 2.
Dari setiap kelompok dicari rata-ratanya, yaitu ditunjukkan pada tabel
berikut:

Tahun Jumlah Total Average X


penjualan(Y)
dalam unit
2005 6.300

2006 6.480 Total/Jumlah tahun

2007 6.720

2008 6.840

2009 6.960 Total/Jumlah tahun

2010 7.140

Dalam pemberian score X untuk metode Semi Average ini, yang menjadi
acuan adalah kelompok pertama. Score 0 diberikan pada data tengah
kelompok pertama (data ganjil), ex: 0,-1,-2,-3, dst. Untuk data genap

13
tidak melibatkan angka nol (0), ex: datanya berjumlah 4, maka scorenya
-3, -1, 1,3

Tahun Jumlah Total Average X


penjualan(Y)
dalam unit
2005 6.300 -1

2006 6.480 19500 19500/3=6500 0

2007 6.720 1

2008 6.840 2

2009 6.960 20940 20940/3=6980 3

2010 7.140 4

Dalam pemberian score X untuk metode Semi Average ini, yang


menjadi acuan adalah kelompok pertama. Score 0 diberikan pada data
tengah kelompok pertama (data ganjil), ex:0, -1,-2,-3, dst. Untuk data
genap tidak melibatkan angka nol (0), ex: datanya berjumlah 4, maka
scorenya -3, -1, 1,3
Penyelesaian Perhitungan:
a = 6.500
b = 6.980 - 6.500 = 160
3

Sehingga persamaannya adalah:


Y = 6.500 + 160(x)
Maka forecast untuk tahun 2011 adalah
Y = 6.500 + 160(5) = 7.300
Forecast tahun 2012 = 7.460

14
Forecast tahun 2013 = 7.620
Forecast tahun 2016 = 8.100 dst

3. Trend Secara Matematis


a. Metode Moment (penentuan tahun berada pada awal data)
Y = a + bx
∑Yi = na + b∑Xi
∑Xi.Yi = a ∑ Xi + b ∑ Xi2
Perbedaannya dengan metode semi average adalah pemberian score X
nya. Pemberian score X untuk metode moment iniscore 0 diberikan pada
data pertama.

Contoh Trend Metode Moment


Sebuah perusahaan yang memproduksi obat-obatan kimia mengalami
peningkatan penjualan yang fluktuatif untuk obat anti jerawat. Berikut
ini adalah tingkat penjualan obat jerawat tersebut selama tahun 2006-
2010

Tahun PenjualanObat
2006 382.500
2007 409.050
2008 474.750
2009 562.500
2010 612.000

Dengan menggunakan Metode Moment buatlah forecast penjualan untuk


tahun 2011 dan 2012!

Penyelesaian
Mencari Tingkat Penjualan Tahun 2011

15
Tahun Penjualan X Xi.Yi X2

2006 382.500 0

2007 409.050 1

2008 474.750 2

2009 562.500 3

2010 612.000 4

Jumlah

Y = a + bx
∑Yi = na + b∑Xi
∑Xi.Yi = a ∑ Xi + b ∑ Xi2

Penyelesaian

Mencari Tingkat Penjualan Tahun 2011

16
Tahun Penjualan X Xi.Yi X2

2006 382.500 0 0 0

2007 409.050 1 409.050 1

2008 474.750 2 949.500 4

2009 562.500 3 1.678.500 9

2010 612.000 4 2.448.000 16

Jumlah 2.446.800 10 5.494.050 30

Persamaan(1) = 2.440.800 = 5a + 10b → x 2 →4.881.600 = 10a+20b


Persamaan(2) = 5.494.050 = 10a+30b → x 1 →5.494.050 = 10a+30b
-612.450 = -10b
b = 61.245
b =61.245→ 4.881.600 = 10a+20b
4.881.600 = 10a+20(61.245)
4.881.600 = 10a+ 1.224.900
10a = 3.656.700
a = 365.670 → Y’ = 365.670 + 61.245X
Y’ = 365.670 + 61.245X
Maka Y’ (2011) = Y’ = 365.670 + 61.245X
= Y’ = 365.670 + 61.245 (5)
= 671.895
Maka Y’ (2012) = Y’ = 365.670 + 61.245X
= Y’ = 365.670 + 61.245 (6)
= 733.140

Metode Least Square

Penentuan tahun dasar berada pada tengah data)

a = ∑Y
n

b = ∑XY
∑ X2
17
Data genap, maka score X-nya adalah: …-5,-3,-1,1,3,5,…
Data ganjil, maka score X-nya adalah: …-2,-1,0,1,2,…
Contoh Perhitungan dengan Metode Least Square:
Sebuah perusahaan yang bergerak dalam penyediaan makanan bayi ingin
membuat forecast penjualan makanan bayi untuk beberapa tahun
mendatang di daerah Jawa Timur, dengan menggambarkan garis trend.
Data penjualan tahun-tahun terakhir adalah sebagai berikut:

Tahun(X) Penjualan (Y)


2006 6.750
2007 7.470
2008 7.500
2009 8.190
2010 8.280

Penyelesaian dengan Metode Least Square


Metode ini berbeda dengan metode moment, dimana tahun dasarnya
terletak ditengah data. Sehingga hasil perhitungannya adalah sbb:

Tahun Penjualan X X2 XY
2006 6.750 -2
2007 7.470 -1

18
2008 7.500 0
2009 8.190 1
2010 8.280 2
Jumlah

Dengan persamaan trend: Y = a + bx ,dimana:


a = ∑Y
n
b = ∑XY
∑ X2
Penyelesaian dengan Metode Least Square
Metode ini berbeda dengan metode moment, dimana tahun dasarnya
terletak ditengah data. Sehingga hasil perhitungannya adalah sbb:
Tahun Penjualan X X2 XY
2006 6.750 -2 4 -13.500
2007 7.470 -1 1 -7.470
2008 7.500 0 0 0
2009 8.190 1 1 8.190
2010 8.280 2 4 16560
Jumlah ∑Y=38.190 ∑X2 =10 ∑XY=3.780

Dengan persamaan trend: Y = a + bx ,dimana:


a = ∑Y
n
b = ∑XY
∑ X2

Sehingga :
a = ∑Y = 38.190 = 760
n 5

19
b = ∑XY = 3.780 = 378
∑ X2 5
Persamaaan Trend
Y = a + bx = 7.638 + 378X
Persamaan trend:
Nilai trend setiap tahun adalah:
Tahun 2006→ Y=7.638+378(-2)= 6.882
Tahun 2007→ Y=7.638+378(-1)= 7.260
Tahun 2008→ Y= 7.638+378(0) = 7.638
Tahun 2009→ Y=7.638+378(1) = 8.016
Tahun 2010→ Y=7.638+378(2) = 8.394
Jadi untuk tahun 2011 → Y=7.638+378(3) = 8.77

L. Analisis Korelasi dan Regresi


Digunakan untuk menggali hubungan sebab akibat antara beberapa
variabel. Perubahan tingkat penjualan yang akan terjadi tidak hanya
ditentukan oleh pola penjualan tetapi juga ditentukan oleh faktor lain,
misalnya jumlah penduduk, pendapatan, kondisi perekonomian,dsb.
Apabila terdapat pengaruh dari variabel lain atas suatu produk, maka
digunakan formula regresi dan analisis korelasi. Formula regresi yang
sering digunakan adalah:
Yp = a + bx
Dimana: a = konstanta

20
b = koefisien regresi
Besarnya a dan b dihitung dengan rumus:
b = n∑XY - ∑X - ∑Y
n∑X2 – (∑X) 2

a = ∑Y - b∑X
n

Contoh
Bila X menunjukkan biaya iklan (dalam juta rupiah) dan Y menunjukkan
jumlah penjualan (dalam juta unit), maka ilustrasi datanya adalah sbb:

Tahun X Y XY X2 Y2
2006 48 1000
2007 64 1060
2008 68 1200
2009 80 1440
2010 92 1590
Jumla
h

Contoh
Bila X menunjukkan biaya iklan (dalam juta rupiah) dan Y menunjukkan
jumlah penjualan (dalam juta unit), maka ilustrasi datanya adalah sbb

Tahun X Y XY X2 Y2
2006 48 1000 48.000 2.309 1.000.000
2007 64 1060 67.840 4.096 1.123.600
2008 68 1200 81.600 4.624 1.440.000
2009 80 1440 115.200 6.400 2.073.600
2010 92 1590 141.680 8.464 2.371.600
Jumla 352 6.240 454.320 25.880 8.000.000
h

Persamaan regresinya:

21
Y = a+bx
Koefisien a dan b dicari dengan persamaan:

b = n∑XY - ∑X - ∑Y
n∑X2 – (∑X) 2

a = ∑Y - b∑X
n

Jadi Y = …….+ ……x


Persamaan regresinya:
Y = a+bx
Koefisien a dan b dicari dengan persamaan

b = n∑XY - ∑X - ∑Y = 5(454.320) – (352) (6.240) = 75.120 = 13,57


n∑X2 – (∑X) 2 5 (25.888) – (352) 2 5.536

a = ∑Y - b∑X = 6.240 – ( 13,57 ) (352 ) = 292,67


n 5

Jadi Y = 292,67 + 13,57X


Artinya: bila biaya iklan naik 1 juta rupiah, jumlah penjualan akan
meningkat 13,57 juta unit sehingga total penjualan menjadi 306,24 juta
unit

Koefisien korelasi dicari dengan persamaan :


r = n∑XY - ∑X ∑Y
√ n ∑ X 2 - (∑X) 2 √ n ∑ X 2−( XY )2

Koefisien korelasi dicari dengan persamaan:


r = n∑XY - ∑X ∑Y

22
√ n ∑ X 2 - (∑X) 2 √ n ∑ X 2−( XY )2

= 5 ( 454.320 ) – (508.008 . 800) (6240) = 0,9598


√ 5(25.888) - (352) 2 √ 5(8.008 .800) - (6240) 2

Interpretasi dari koefisien korelasi secara teoritis adalah sbb:


a. Jika 0 < r < 1 berarti variabel X memiliki hubungan positif dan
berbanding lurus (linier) dengan variabel Y. Bila nilai variabel X
bertambah maka nilai variabel Y juga bertambah, vice versa! Semakin
dekat nilai r ke 0 maka semakin lemah kekuatan hubungan kedua
variabel tersebut, sebaliknya semakin dekat nilai r ke 1 semakin kuat
hubungan kedua variabel tersebut
b. Jika r = 0 berarti variabel X tidak memiliki hubungan linier dengan Y.
Artinya gejolak nilai var X tidak berpengaruh terhadap variabel Y

c. Jika -1< r<0 berarti variabel X berhubungan dengan variabel Y, tetapi


hubungannya negatif. Jika nilai var X bertambah maka nilai var Y
justru berkurang, vice versa!

M. Forecast Metode Khusus


1) Analisis Industri
a. Analisis ini menekankan pada market share perusahaan.
b. Analisis ini menghubungkan potensi penjualan perusahaan dengan
industry pada umumnya (volume, posisi dalam persaingan)
c. Tahapan dalam pemakaian analisis industri:
a) Membuat proyeksi permintaan industri
b) Menilai posisi perusahaan dalam persaingan

2) Analisis Product Line

23
Digunakan pada perusahaan yang menghasilkan beberapa macam produk
yang tidak mempunyai kesamaan sehingga dalam membuat forecast-nya
harus terpisah.

3) Analisis Penggunaan Akhir


Bagi perusahaan yang menghasilkan produk setengah jadi dan masih
memerlukan proses lebih lanjut menjadi barang jadi/ siap dikonsumsi
maka forecast-nya ditentukan oleh penggunaan akhir yang ada kaitannya
dengan produk yang dihasilkan.

Soal Latihan
PT Jogja Indah memproduksi 3 jenis produk yaitu Imco, Inside dan Penta.
Data penjualan dalam unit untuk ketiga produk tersebut adalah sbb:

Income Inside Penta


Tahun
2005 4.500 8.000 3.500
2006 6.000 6.000 4.000
2007 5.000 5.000 4.500
2008 4.500 7.500 6.000
2009 5.500 8.000 6.500
2010 6.000 6.500 5.000

Hargajual/ unit untuk tahun2011 adalah sebagai berikut: Imco


Rp2.250,00; Inside Rp3.000,00; dan Penta Rp5.200,00.
Diminta:

24
1. Membuat ramalan tingkat penjualan tahun 2011 dalam unit untuk
produk Imcome makai Least Square, produk Inside menggunakan
Semi Average dan Penta dengan Trend Moment
2. Menyusun anggaran penjualan tahun 2011 secara lengkap per
triwula

Jawaban
Produk Imco (Least Square)
Tahun Penjualan X XY X2

2005 4.500 -5 -22.500 25

2006 6.000 -3 -18.000 9


2007 5.000 -1 -5.000 1

2008 4.500 1 4.500 1

2009 5.500 3 16.500 9

2010 6.000 5 30.000 25


Total 31.500 0 5.500 70

a= 31.500/6=5.250
b= 5.500/70=78,57

25
Y2011 = 5.250 +78,57 (7)
= 5.800 unit

Produk Inside (Semi Average)


Tahun Penjualan X

2005 8.000 -1
2006 6.000 0
2007 5.000 1
2008 7.500 2
2009 8.000 3
2010 6.500 4
a= (8.000+6.000+5.000)/3=6.333,33
b={[(7.500+8.000+6.500)/3] –6.333,33}/3 = 333,33
Y2011 = 6.333,33 +333,33 (5)
= 8.000 unit
Produk Penta (Metode Moment)

Tahun Penjualan X XY X2

2005 3.500 0 0 0

2006 4.000 1 4.000 1


2007 4.500 2 9.000 4

2008 6.000 3 18.000 9

2009 6.500 4 26.000 16

2010 5.000 5 25.000 25


Tahun 29.500 15 82.000 55

29.500= 6a +15b (x2,5) 73.750 = 15a+37,5b


82.000=15a +55b ( x1 ) 82.000 = 15a+ 55b_
-8.250 = -17,5b

26
b = 471,43
a = 3.738,09
Y2011= 3.738,09 + 471,43(6)
= 6.568 unit

Anggaran penjualan tahun 2011

TW Imco Inside Penta Total


( Juta )
Q P Jml (jt) Q P Jml (jt) Q P Jml (jt)

I 1.450 2.250 3,2625 2.000 3.000 6 1.642 5.200 8,5384 17,8009

II 1.450 2.250 3,2625 2.000 3.000 6 1.642 5.200 8,5384 17,8009

III 1.450 2.250 3,2625 2.000 3.000 6 1.642 5.200 8,5384 17,8009

IV 1.450 2.250 3,2625 2.000 3.000 6 1.642 5.200 8,5384 17,8009

Ttl 5.800 13,050 8.000 24 6.568 39,1536

27
III

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Jadi, yang dimaksudkan dengan anggaran penjualan (Sales Budget)
ialah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang
penjualan perusahan selama periode yang akan datang, yang di
dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan
dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yang
akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualannya.
2. Ada beberapa metode atau teknik yang digunakan untuk membuat
anggaran penjualan diantaranya berdasarkan pendapat, perhitungan
statistik dan spesific purpose method.

B. Saran

28
Menurut penulis, dengan adanya makalah ini, mahasiswa dapat
mengerti dan dapat mengimplementasikan hal – hal mengenai apa
pengertian dari anggaran penjualan, manfaat anggaran penjualan, tujuan dan
kegunaan anggaran penjualan, faktor yang mempengaruhi anggaran
penjualan, bagaimana periode anggaran penjualan, hal-hal yang
diperhatikan dalam menyusun anggaran penjualan, langkah dalam
menyusun anggaran penjualan, daalam mata kuliah manajemen keuangan.
Penulis menyadari teori literature yang penulis gunakan dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
berharap kedepannya ada pihak – pihak yang mengangkat tema ini secara
lebih sempurna dan pesan dari makalah ini dapat lebih tersampaikan pada
mahasiswa STIE AAS pada khusus nya dan pada masyarakat Indonesia
pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Adisaputro, Gumawan, dkk, 2013. Anggaran Perusahaan. Yogyakarta : BPFE


Yogyakarta.

Mahira, Rizki. 2013. Pengertian Anggaran Penjualan.


http://riskymahira.blogspot.co.id/2013/11/anggaran-penjualan.html.(diakses 19
November 2013

Alteza, Muniya. Anggaran Penjualan.


http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Muniya%20Alteza,%20SE.,M
%20Si./Materi%20Penganggaran_Anggaran%20Penjualan.pdf

29
30

Anda mungkin juga menyukai