”ANGGARAN PENJUALAN”
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 10
DOSEN PENGAMPU:
MAUREEN MARSENNE, SE., M.Ak
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
TAHUN AJARAN
2020/2021
1
I
PENDAHULUAN
2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
3
II
PEMBAHASAN
4
B. Konsep Dasar Anggaran Penjualan
Komponen-komponen pokok dalam penyusunan anggaran penjualan
1. Dasar-dasar Penyusunan Anggaran:
a. Menyusun tujuan perusahaan
b. Menyusun strategi perusahaan
c. Menyusun forecast penjualan
2. MenyusunAnggaranPenjualan
a. Anggaran promosi dan advertensi
b. Anggaran biaya-biaya penjualan
c. Rencana pemasaran
5
pencerminan kejadian yang dialami perusahaan di masa lalu, khususnya di
bidang penjualan “.
6
6. Faktor Kondisi Politik, Sosial, Budaya, Pertahanan dan Keamanan
7. Faktor Teknis
Apakah kapasitas seperti mesin dan alat mampu memenuhi target
penjualan yang dianggarkan apakah bahan baku dan tenaga kerja mudah
dan murah.
8. Faktor Lainnya
Apakah pada musim tertentu anggaran penjualan ditambah, apakah
kebijaksanaan pemerintah tidak berubah sampai lama anggaran yang
disusun harus dapat dipertahankan.
Sedangkan ada dua faktor lagi yang akan disebutkan dan harus
dipertimbangkan dalam penyusunan anggaran penjualan menurut Tendi
Haruman dan Sri Rahayu (2007:45) yaitu:
1. Faktor-faktor Internal
a. Penjualan tahun-tahun yang lalu
b. Kebijakan perusahaan yang berhubungan dengan masalah penjualan
c. Kapasitas produksi yang dimiliki serta kemungkinan perluasannya
d. Tenaga kerja yang tersedia baik jumlah maupun keahliannya
e. Modal kerja yang dimiliki perusahaan
f. Fasilitas lain yang menunjang
2. Faktor Ekternal
a. Keadaan persaingan di pasar
b. Posisi perusahaan dalam persaingan
c. Tingkat perumbuhan penduduk
d. Elastisitas permintaan terhadap harga barang yang dihasilkan.
e. Kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah yang berpengaruh
7
F. Politik Harga dalam Anggaran Penjualan
1. Mempertahankanapayang direncanakan
2. Menaikkanharga10%, volume turun10%
3. Menaikkanvolume 10%, hargaturun10%
8
G. Periode Anggaran Penjualan
Menurut Welsch Hilton dan Gordon (2000 : 175), ada dua jenis
periode anggaran penjualan yaitu:
1. Anggaran Penjualan Jangka Panjang (Strategi Sales Plan)
Anggaran penjualan yang waktunya sesuai dengan corporate plan,
anggaran penjualan jangka panjang biasanya dalam jumlah tahunan dan
menyangkut analisis mendalam mengenai potensi pasar di masa
mendatang yang dapat diakibatkan oleh perubahan populasi, keadaan
perekonomian dan lain-lain.
2. Anggaran Penjualan Jangka Pendek (Tactical Sales Plan)
Anggaran penjualan yang periodenya biasanya hanya mencangkup satu
tahun atau dua belas bulan, lalu dirinci lagi dalam triwulan atau
bulanan.Anggaran penjualan jangka pendek harus disusun berdasarkan
daerah pertanggung jawaban untuk memudahkan perencanaan dan
pengendaliannya.
9
pula manajemen perusahaan yang bersangkutan melaksanakan koordinasi
dan pengawasan kegiatan penjualannya.
I. Langkah Dalam Menyusun Anggaran Penjualan
Dalam menyusun anggaran penjualan, langkah yang perlu
diperhatikan menurut M. Nafarin (2007 : 176), yaitu:
1. Mempertimbangkan faktor yang mempengaruhi anggaran penjualan.
2. Menetapkan harga jual untuk produk tertentu dan daerah tertentu.
3. Membuat taksiran (ramalan penjualan) tiap jenis produk yang akan dijual
dan penentuan produk yang akan dijual pada daerah tertentu.
4. Memperhitungkan anggaran penjualan.
5. Menyusun anggaran penjualan.
J. Forecast Penjualan
1. Pengertian Forecast Penjualan
Adalah teknik proyeksi tentang permintaan konsumen potensial pada
suatu periode tertentu dengan menggunakan berbagai asumsi tertentu
pula.
10
e. Rencana pembelian bahan mentah dan bahan pembantu
f. Rencana aliran kas
4. Teknik Forecast Penjualan
K. Analisis Trend
1. Penerapan garis trend secara bebas
Kelemahan: sangat subyektif dan kurang memenuhi persyaratan ilmiah
sehingga jarang digunakan.
Metode ini memberikan kebebasan penuh untuk menggambarkan garis
trend berupa garis lurusyang terletak diantara titik-titik data asli.
11
Contoh:
Penjualan makanan anak PT Lezat Bergizi tahun 2005-2009
2005 4.200
2006 4.320
2007 4.480
2008 4.560
2009 4.640
Dari data diatas akan dibuat tebaran titiknya dan ditarik garis yang
menghubungkan titik-titik pasangan pengamatan tersebut, sehingga
diperoleh gambaran sebagai berikut
Unit
Tahun
2. Trend Metode Setengah Rata-rata (Semi Average)
Metode ini membagi data menjadi dua kelompok yang sama besar.
Persamaan garis trendnya adalah:
Y = a + bx
Dimana:
a = rata-rata kelompok I
b = (rata-rata kelompok 2) – (rata-rata kelompok 1)
12
n
n = jumlah tahun dalam kelompok I atau kelompok II
x = jumlah tahun dihitung dari periode dasar
Contoh :
Data Penjualan PT Lezat Bergizi tahun 2005-2010
Tahun Jumlah penjualan(Y) dalam unit
2005 6.300
2006 6.480
2007 6.720
2008 6.840
2009 6.960
2010 7.140
Dari contoh diatas dapat ditentukan kelompok pertama dan kelompok
keduanya, yaitu 2005, 2006, 2007 adalah kelompok 1 dan 2008, 2009,
2010 adalah kelompok 2.
Dari setiap kelompok dicari rata-ratanya, yaitu ditunjukkan pada tabel
berikut:
2007 6.720
2008 6.840
2010 7.140
Dalam pemberian score X untuk metode Semi Average ini, yang menjadi
acuan adalah kelompok pertama. Score 0 diberikan pada data tengah
kelompok pertama (data ganjil), ex: 0,-1,-2,-3, dst. Untuk data genap
13
tidak melibatkan angka nol (0), ex: datanya berjumlah 4, maka scorenya
-3, -1, 1,3
2007 6.720 1
2008 6.840 2
2010 7.140 4
14
Forecast tahun 2013 = 7.620
Forecast tahun 2016 = 8.100 dst
Tahun PenjualanObat
2006 382.500
2007 409.050
2008 474.750
2009 562.500
2010 612.000
Penyelesaian
Mencari Tingkat Penjualan Tahun 2011
15
Tahun Penjualan X Xi.Yi X2
2006 382.500 0
2007 409.050 1
2008 474.750 2
2009 562.500 3
2010 612.000 4
Jumlah
Y = a + bx
∑Yi = na + b∑Xi
∑Xi.Yi = a ∑ Xi + b ∑ Xi2
Penyelesaian
16
Tahun Penjualan X Xi.Yi X2
2006 382.500 0 0 0
a = ∑Y
n
b = ∑XY
∑ X2
17
Data genap, maka score X-nya adalah: …-5,-3,-1,1,3,5,…
Data ganjil, maka score X-nya adalah: …-2,-1,0,1,2,…
Contoh Perhitungan dengan Metode Least Square:
Sebuah perusahaan yang bergerak dalam penyediaan makanan bayi ingin
membuat forecast penjualan makanan bayi untuk beberapa tahun
mendatang di daerah Jawa Timur, dengan menggambarkan garis trend.
Data penjualan tahun-tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Tahun Penjualan X X2 XY
2006 6.750 -2
2007 7.470 -1
18
2008 7.500 0
2009 8.190 1
2010 8.280 2
Jumlah
Sehingga :
a = ∑Y = 38.190 = 760
n 5
19
b = ∑XY = 3.780 = 378
∑ X2 5
Persamaaan Trend
Y = a + bx = 7.638 + 378X
Persamaan trend:
Nilai trend setiap tahun adalah:
Tahun 2006→ Y=7.638+378(-2)= 6.882
Tahun 2007→ Y=7.638+378(-1)= 7.260
Tahun 2008→ Y= 7.638+378(0) = 7.638
Tahun 2009→ Y=7.638+378(1) = 8.016
Tahun 2010→ Y=7.638+378(2) = 8.394
Jadi untuk tahun 2011 → Y=7.638+378(3) = 8.77
20
b = koefisien regresi
Besarnya a dan b dihitung dengan rumus:
b = n∑XY - ∑X - ∑Y
n∑X2 – (∑X) 2
a = ∑Y - b∑X
n
Contoh
Bila X menunjukkan biaya iklan (dalam juta rupiah) dan Y menunjukkan
jumlah penjualan (dalam juta unit), maka ilustrasi datanya adalah sbb:
Tahun X Y XY X2 Y2
2006 48 1000
2007 64 1060
2008 68 1200
2009 80 1440
2010 92 1590
Jumla
h
Contoh
Bila X menunjukkan biaya iklan (dalam juta rupiah) dan Y menunjukkan
jumlah penjualan (dalam juta unit), maka ilustrasi datanya adalah sbb
Tahun X Y XY X2 Y2
2006 48 1000 48.000 2.309 1.000.000
2007 64 1060 67.840 4.096 1.123.600
2008 68 1200 81.600 4.624 1.440.000
2009 80 1440 115.200 6.400 2.073.600
2010 92 1590 141.680 8.464 2.371.600
Jumla 352 6.240 454.320 25.880 8.000.000
h
Persamaan regresinya:
21
Y = a+bx
Koefisien a dan b dicari dengan persamaan:
b = n∑XY - ∑X - ∑Y
n∑X2 – (∑X) 2
a = ∑Y - b∑X
n
22
√ n ∑ X 2 - (∑X) 2 √ n ∑ X 2−( XY )2
23
Digunakan pada perusahaan yang menghasilkan beberapa macam produk
yang tidak mempunyai kesamaan sehingga dalam membuat forecast-nya
harus terpisah.
Soal Latihan
PT Jogja Indah memproduksi 3 jenis produk yaitu Imco, Inside dan Penta.
Data penjualan dalam unit untuk ketiga produk tersebut adalah sbb:
24
1. Membuat ramalan tingkat penjualan tahun 2011 dalam unit untuk
produk Imcome makai Least Square, produk Inside menggunakan
Semi Average dan Penta dengan Trend Moment
2. Menyusun anggaran penjualan tahun 2011 secara lengkap per
triwula
Jawaban
Produk Imco (Least Square)
Tahun Penjualan X XY X2
a= 31.500/6=5.250
b= 5.500/70=78,57
25
Y2011 = 5.250 +78,57 (7)
= 5.800 unit
2005 8.000 -1
2006 6.000 0
2007 5.000 1
2008 7.500 2
2009 8.000 3
2010 6.500 4
a= (8.000+6.000+5.000)/3=6.333,33
b={[(7.500+8.000+6.500)/3] –6.333,33}/3 = 333,33
Y2011 = 6.333,33 +333,33 (5)
= 8.000 unit
Produk Penta (Metode Moment)
Tahun Penjualan X XY X2
2005 3.500 0 0 0
26
b = 471,43
a = 3.738,09
Y2011= 3.738,09 + 471,43(6)
= 6.568 unit
III 1.450 2.250 3,2625 2.000 3.000 6 1.642 5.200 8,5384 17,8009
27
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Jadi, yang dimaksudkan dengan anggaran penjualan (Sales Budget)
ialah anggaran yang merencanakan secara lebih terperinci tentang
penjualan perusahan selama periode yang akan datang, yang di
dalamnya meliputi rencana tentang jenis (kualitas) barang yang akan
dijual, jumlah (kuantitas) barang yang akan dijual, harga barang yang
akan dijual, waktu penjualan serta tempat (daerah) penjualannya.
2. Ada beberapa metode atau teknik yang digunakan untuk membuat
anggaran penjualan diantaranya berdasarkan pendapat, perhitungan
statistik dan spesific purpose method.
B. Saran
28
Menurut penulis, dengan adanya makalah ini, mahasiswa dapat
mengerti dan dapat mengimplementasikan hal – hal mengenai apa
pengertian dari anggaran penjualan, manfaat anggaran penjualan, tujuan dan
kegunaan anggaran penjualan, faktor yang mempengaruhi anggaran
penjualan, bagaimana periode anggaran penjualan, hal-hal yang
diperhatikan dalam menyusun anggaran penjualan, langkah dalam
menyusun anggaran penjualan, daalam mata kuliah manajemen keuangan.
Penulis menyadari teori literature yang penulis gunakan dalam
penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
berharap kedepannya ada pihak – pihak yang mengangkat tema ini secara
lebih sempurna dan pesan dari makalah ini dapat lebih tersampaikan pada
mahasiswa STIE AAS pada khusus nya dan pada masyarakat Indonesia
pada umumnya.
DAFTAR PUSTAKA
29
30