ANGGARAN MODAL
A.PENDAHULUAN
Anggaran barang modal sering disebut juga dengan penganggaran barang modal atau
anggaran untuk pengadaan aktiva tetap.Barang modal mengacu pada aktiva tetap yang
digunakan dalam produksi dan anggaran,berarti suatu rencana yang merinci arus kas
masuk dan arus kas keluar untuk jangka waktu tertentu.
B.ANGGARAN MODAL
Anggaran modal mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan,antara lain:
1. Dana yang dikeluarkan terikat untuk jangka waktu yang panjang.
3. Pengeluaran dana meliputi jumlah yang besar dan sulit menjual kembali aktiva
tetap yang telah dipakai.
C. KLASIFIKASI INVESTASI
Perusahaan mengklasifikasikan invstasi sebagai berikut:
Penggantian (replacement)
3.Perluasan (expansion)
Perluasan juga dapat dikategorikan menjadi dua,yaitu:
Tahap 1:
Menentukan nilai investasi awal (initial outlays)dari investasi yang
dilakukan,misalnya harga beli mesin fotocopy Xerox.
Tahap 2 :
Menentukan modal atau sumber dana yang akan digunakan.Dalam hal ini ada tiga
alternatif pilihan,yaitu :
Tahap 3 :
Memperkirakan pola arus kas dari investasi yang diusulkan.
Setiap arus pengeluaran modal atau yang dikenal dengan capital expenditure
mempunyai 2 (dua) macam arus kas (cash flow),yaitu :
1.Arus Kas Masuk (cash in flow)
Merupakan sumber penerimaan secara tunai yang didapat dari hasil investasi,dalam
hal ini semua penerimaan uang dan penerimaan lain yang mempunyai nilai uang
tertentu.
b.Yang termasuk penerimaan lain yang mengandung nilai uang adalah seperti
penerimaan melalui tambahan hutang dari pihak ketiga seperti bank,lembaga
keuangan lainnya (perusahaan anjak piutang), tambahan modal pribadi dari pemilik
investasi,penjualan aset (aktiva tetap) dan sebagainya.
Data yang diperlukan dalam melakukan perhitungan arus kas masuk adalah:
Sales
Operating cost per cash XXX
XXX -
EBDIT
Depresiatiaon
XXX
XXX-
EBIT
Interest
XXX
XXX -
EBT
Tax
XXX
XXX -
EAT
XXX
Keterangan
EDBIT : Earning Before Depreciation,Interest and Tax
EBIT : Earning Before Interest and Tax
EBT : Earning Before Tax
EAT : Earning After Task
Tahap 4 :
Melakukan perhitungan arus kas masuk (cash in flow),yang disingkat CF dalam
penulisan formula dibawah. Dalam hal ini tersedia dua metode yang
mendukungnya,yaitu :
a. Pendekatan Buttom Up (Bottom Up Approach)
Rumusnya :
CF = EAT + Depreciation + Interest (1-Tax)
b. Pendekatan Top Down (Top Down Approach)
Rumusnya :
CF = EBIT (1-Tax) + Depreciation
Atau :
CF = EBDIT (1-Tax) + (Tax x Depreciation)
Sales 2500
Operating Cost 1500 (-)
EBDIT 1000
Depreciation 100 (-)
EBIT 900
Interest 100 (-)
EBT 800
Tax (50%) 400 (-)
EAT 400
Tahap 5 :
Rumusnya :
ARR = Rata-rata EAT
Capital Outlays
ARR ini digunakan dalam menghitung presentase pengembangan uang tanpa
memperhitungkan time value of money.
Kelebihannya :
Memperhatikan seluruh pendapatan selama umur proyek berlangsung.
Mudah dimengerti dan mudah diperhitungnya.
Kekurangannya :
Mengabaikan nilai waktu dari uang.
Menggunakan Accounting Profits dan tidak
memperhatikan arus kas.
Kriteria penilaian yang digunakan adalah kriteria investasi yang dinilai berdasarkan
arus kas komulatif yang akan diterimanya sehingga sampai dengan investasi semula.
Rumusnya :
PP = Capital Outlays
Net cash proceeds
Kelebihannya :
Menggunakan arus kas sebagai dasar perhitungannya.
Mudah dihitung dan dimengerti.
Kekurangannya.
Mengabaikan nilai waktu dan nilai uang (untuk undiscounted payback)
Mengabaikan arus kas setelah sulit melakukan periode penutupan yang
wajar .
Sering tergantung subjektifitas pemilik perusahaan.
Keterangan :
T = tahun ke-n
N = Waktu investasi berlangsung
CFt = cash flow tahun ke-n
k = tingkat discount rate/cost of capital
Persyaratan :
Jika NPV < 0 maka keputusan investasi tersebut Tidak Layak (Not Feasible) untuk
dilaksanakan.
Jika NPV > 0 maka keputusan investasi tersebut Layak (Feasible) untuk
dilaksanakan.
Perhitungan Cost of Capital :
Dengan menggunakan metode Weighted Average Cost of Capital :
Keterangan :
Ke = tingkat discount rate modal sendiri
Kd = tingkat discount rate hutang jangka pendek
Ko = tingkat discount rate hutang jangka panjang
T = Tax (pajak)
Kelebihannya :
Menggunakan arus kas (cash flow) sebagai dasar perhitungan
Memperhatikan nilai waktu dari uang
Konsisten dengan tujuan perusahaan
Rumusnya :
n At NVP1
∑ n
=0 atau IRR = IR1 – ( IR2 – IR1 )
t=0 ( 1+r) NPV2 - NVP1
Keterangannya :
IR1 = discount rate 1
IR 2 = discount rate 2
NPV 1 = net percent value 1
NPV 2 = net percent value 2
R = discount rate
Persyaratan :
Kelebihannya :
Kelemahannya :
Perhitungan lebih sulit bila tidak menggunakan komputer,karena harus dicoba-
coba (trial and error).
Tidak membedakan proyek yang mempunyai perbedaan ukuran dan keadaan
investasi.
Dapat menghasilkan IRR ganda atau tidak menghasilkan IRR sama sekali
PV of proceed PV of NCF
Rumusnya : PP = atau PI
PV of outlays PVo flo
Persyaratan :
Kelebihannya :
Kelemahannya :
Dapat memberikan panduan dan pilihan yang salah pada proyek-proyek yang
mutually axclusive yang memiliki unsur ekonomis dan skala investasi yang berbeda.
Tujuan Perencanaan
Tujuan koordinasi
PERTANYAAN
1. Menghitung Net Cash in Flow per tahun dari masing-masing mesin tersebut.
Baerikan saran anda dan jelaskan,mesin mana yang sebaiknya dibeli oleh PT.EKO-
SUDIMAN berdasarkan nilai ekonomis dari perhitungan di atas.
PENYELESAIAN
Rp 63.000.000
Depresiasi mesin A = = Rp 15.750.000
4
Depresiasi mesin B:
Tahun 1 = 4/10 x (Rp 60 juta – Rp 1.5 juta) = Rp. 23.400.000,-
1. a. Metoded NPV
Mesin A Mesin B
Tahun CF (Rp) DF 15% PV of CF (Rp) CF (Rp) PV of CF (Rp)
1 20.070.000 0.8696 17.452.872 27.360.000 23.792.256
2 20.430.000 0.7561 15.447.123 22.050.000 16.672.005
3 20.790.000 0.6575 13.669.425 16.560.000 10.888.200
4 21.150.000 0.5717 12.091.455 11.070.000 6.328.719
Nilai sisa - 0.5717 - 1.500.000 857.550
Jumlah 58.660.875 58.538.730
Investasi Awal 63.000.000 (-) 60.000.000 (-)
NPV -4.339.125 -1.461.270
1.710.000
b. Pay back periodeA = 3 tahun + x 12 bulan
21.150.000
10.590.000
Pay back PeriodeB = 2 tahun + x 12 bulan
16.560.000
Kedua investasi di atas “tidak layak”, jadi keduanya tidak usah dipilih/dibeli.
Alas an : NPV keduanya < 0 (negative).