Anda di halaman 1dari 10

BAB VIII

ANGGARAN MODAL

A.PENDAHULUAN
Anggaran barang modal sering disebut juga dengan penganggaran barang modal atau
anggaran untuk pengadaan aktiva tetap.Barang modal mengacu pada aktiva tetap yang
digunakan dalam produksi dan anggaran,berarti suatu rencana yang merinci arus kas
masuk dan arus kas keluar untuk jangka waktu tertentu.

Anggaran modal menekankan pada rencana pengeluaran untuk memperoleh aktiva


tetap.Penganggaran barang modal adalah seluruh proses untuk menganalisis proyek
serta untuk memutuskan apakah proyek-proyek bersangkutan akan dimasukkan dalam
anggaran modal.

Anggaran modal meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran uang yang


hasil pengembaliaannya diharapkan lebih dari satu tahun.Contoh,pengeluaran
investasi dalam bentuk tanah,bangunan atau mesin,pengembangan sumber daya
manusia,departemen pengembangan dan penelitian.

B.ANGGARAN MODAL
Anggaran modal mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan,antara lain:
1. Dana yang dikeluarkan terikat untuk jangka waktu yang panjang.

2. Investasi aktiva tetap menyangkut penjualan di masa yang akan datamng.

3. Pengeluaran dana meliputi jumlah yang besar dan sulit menjual kembali aktiva
tetap yang telah dipakai.

4.Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran modal akan


mengakibatkan kerugian,dengan dampak: biaya depresiasi,beban bunga modal
pinjaman,biaya perunit yang meningkat,karena tidak dapat memanfaatkan secara
optimal.
Keputusan tentang pemilihan investasi merupakan keputusan yang paling penting
diantara berbagai jenis keputusan lain yang harus diambil oleh seorang manajer
keuangan.Keputusan tersebut tidak saja menentukan resiko yang harus
ditanggung,melainkan juga menentukan keuntungan perusahaan untuk masa
mendatang.

C. KLASIFIKASI INVESTASI
Perusahaan mengklasifikasikan invstasi sebagai berikut:

Penggantian (replacement)

Penggantian dapat dikategorikan menjadi dua,yaitu:

a. Penggantian kelangsunan usaha


Meliputi pengeluaran untuk menggantikan peralatan yang rusak di mana peralatan
tersebut digunakan untuk berproduksi.Hal-hal yang penting diperhatikan dalam
penggantian ini,adalah:
 Apakah produk dan jasa yang dihasilkan akan diteruskan?

 Apakah pabrik yang ada saat ini akan tetap digunakan?

Bila jawaban atas pertanyaan tersebut adalah ya,keputusan untuk mempertahankan


kelangsungan usaha akan dilakukan tanpa melalui proses yang rumit.

b.Penggantian menurunkan biaya


Mencakup pengeluaran untuk menggantikan peralatan yang masih bias diperbaiki,tapi
peralatan tersebut dinilai telah usang .Tujuannya untuk menurunkan biaya tenaga
kerja,biaya bahan dan biaya-biaya lainnya seperti gas,listrik dan air.

3.Perluasan (expansion)
Perluasan juga dapat dikategorikan menjadi dua,yaitu:

Ekspansi atas produk yang sudah ada saat ini


Mencakup pengeluaran untuk meningkatkan kuantitas produk yang ada saat ini atau
untuk menambah outlet penjualan serta fasilitas distribusi.

Ekspansi produk atau pasar baru


Meliputi pengeluaran untuk memproduksi produk baru atau untuk meluaskan pasar ke
wilayah yang belum disentuh oleh perusahaan .Proyek ini menyangkut keputusan
strategis yang bisa mengubah sifat usaha perusahaan dengan pengeluaran yang
biasanya besar dan bersifat jangka panjang.

D. TEKNIK DAN KONSEP ANGGARAN MODAL


Anggaran modal membantu dalam mengambil keputusan untuk menolak ataupun
menerima sebuah usulan investasi.Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan untuk
menentukan penilaian suatu investasi beserta teknik perhitungan pendukungnya.

Tahap 1:
Menentukan nilai investasi awal (initial outlays)dari investasi yang
dilakukan,misalnya harga beli mesin fotocopy Xerox.

Tahap 2 :
Menentukan modal atau sumber dana yang akan digunakan.Dalam hal ini ada tiga
alternatif pilihan,yaitu :

 Modal sendiri seluruhnya.


 Modal dari pihak lain (Bank dan lembaga keuangan lainnya )seluruhnya.
 Sebagai modal sendiri dan sebagian dari pihak lain.

Tahap 3 :
Memperkirakan pola arus kas dari investasi yang diusulkan.

Setiap arus pengeluaran modal atau yang dikenal dengan capital expenditure
mempunyai 2 (dua) macam arus kas (cash flow),yaitu :
1.Arus Kas Masuk (cash in flow)
Merupakan sumber penerimaan secara tunai yang didapat dari hasil investasi,dalam
hal ini semua penerimaan uang dan penerimaan lain yang mempunyai nilai uang
tertentu.

a.Yang termasuk dalam penerimaan uang adalah penerimaan dan


penjualan,pembayaran piutang dagang dan sebagainya.

b.Yang termasuk penerimaan lain yang mengandung nilai uang adalah seperti
penerimaan melalui tambahan hutang dari pihak ketiga seperti bank,lembaga
keuangan lainnya (perusahaan anjak piutang), tambahan modal pribadi dari pemilik
investasi,penjualan aset (aktiva tetap) dan sebagainya.

2. Arus kas keluar (cash out flow)


Merupakan pengeluaran uang ataupun bentuk-bentuk pengorbanan lain yang
mempunyai nilai tertentu .dalam arus kas keluar dikenal dua istilah peneluaran
berdasarkan waktu,yaitu:

1) Pengeluaran modal (capital expenditure atau outlays)


Yaitu setiap pengeluaran tunai yang memberikan manfaat jangka panjang seperti
halnya pembelian gedung untuk usaha menjalankan investasi ataupun pembelian asset
(aktiva) lainnya yang mengandung manfaat jangka panjang.

2) Biaya (revenue expenditure)


Yaitu setiap pengeluaran tunai yang diperhitungkan sebagai pengorbanan dalam
memperoleh penghasilan pada periode yang sedang berjalan,misalnya biaya bahan
produksi dan biaya pemasaran.

Data yang diperlukan dalam melakukan perhitungan arus kas masuk adalah:

Sales
Operating cost per cash XXX
XXX -
EBDIT
Depresiatiaon
XXX
XXX-
EBIT
Interest
XXX
XXX -
EBT
Tax
XXX
XXX -
EAT
XXX

Keterangan
 EDBIT : Earning Before Depreciation,Interest and Tax
 EBIT : Earning Before Interest and Tax
 EBT : Earning Before Tax
 EAT : Earning After Task

Tahap 4 :
Melakukan perhitungan arus kas masuk (cash in flow),yang disingkat CF dalam
penulisan formula dibawah. Dalam hal ini tersedia dua metode yang
mendukungnya,yaitu :
a. Pendekatan Buttom Up (Bottom Up Approach)
Rumusnya :
CF = EAT + Depreciation + Interest (1-Tax)
b. Pendekatan Top Down (Top Down Approach)
Rumusnya :
CF = EBIT (1-Tax) + Depreciation
Atau :
CF = EBDIT (1-Tax) + (Tax x Depreciation)

Contoh penerapan konsep :

Diketahui data sebagai berikut :

Sales 2500
Operating Cost 1500 (-)
EBDIT 1000
Depreciation 100 (-)
EBIT 900
Interest 100 (-)
EBT 800
Tax (50%) 400 (-)
EAT 400

Dengan metode Bottom Up :


CF = 400 +100+100(1-50%) = 550
 Dengan metode Top Down :
CF = 900 (1- 50%) + 100 = 550
Atau :
CF = 1000 (1 – 50%) + (50% x 100) = 550

Tahap 5 :

5.1 Melakukan Penilaian Kelayakan Investasi.


Ada berbagai cara atau metode dalam melakukan penilaian investasi seperti berikut :

Berdasarkan pendekatan keuntungan Akutansi.

Dengan rumusan ARR (Average /Accounting Rate of Retum).Metode ini mengukur


tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatu investasi.

Rumusnya :
ARR = Rata-rata EAT
Capital Outlays
ARR ini digunakan dalam menghitung presentase pengembangan uang tanpa
memperhitungkan time value of money.
 Kelebihannya :
 Memperhatikan seluruh pendapatan selama umur proyek berlangsung.
 Mudah dimengerti dan mudah diperhitungnya.

 Kekurangannya :
 Mengabaikan nilai waktu dari uang.
 Menggunakan Accounting Profits dan tidak
memperhatikan arus kas.

5.2 Berdasarkan pendekatan cash flow,tanpa memperhatikan time value of


money
Pendekatan yang tidak memperhatikan nilai waktu dari uang (time value of money)
melalui : Payback Period Metohd .Metode ini mengukur seberapa cepat suatu
investasi bisa kembali (semakin cepat semakin baik).

Kriteria penilaian yang digunakan adalah kriteria investasi yang dinilai berdasarkan
arus kas komulatif yang akan diterimanya sehingga sampai dengan investasi semula.
Rumusnya :

PP = Capital Outlays
Net cash proceeds
 Kelebihannya :
 Menggunakan arus kas sebagai dasar perhitungannya.
 Mudah dihitung dan dimengerti.
 Kekurangannya.
 Mengabaikan nilai waktu dan nilai uang (untuk undiscounted payback)
 Mengabaikan arus kas setelah sulit melakukan periode penutupan yang
wajar .
 Sering tergantung subjektifitas pemilik perusahaan.
Keterangan :
T = tahun ke-n
N = Waktu investasi berlangsung
CFt = cash flow tahun ke-n
k = tingkat discount rate/cost of capital

Persyaratan :

 Jika NPV < 0 maka keputusan investasi tersebut Tidak Layak (Not Feasible) untuk
dilaksanakan.
 Jika NPV > 0 maka keputusan investasi tersebut Layak (Feasible) untuk
dilaksanakan.
 Perhitungan Cost of Capital :
Dengan menggunakan metode Weighted Average Cost of Capital :

modal sendiri hutang jangka panjang htg j.pend


WACC = ke + ke (1-T) + ko (1-T)
modal investasi total investasi
total inve

Keterangan :
Ke = tingkat discount rate modal sendiri
Kd = tingkat discount rate hutang jangka pendek
Ko = tingkat discount rate hutang jangka panjang
T = Tax (pajak)

Kelebihannya :
 Menggunakan arus kas (cash flow) sebagai dasar perhitungan
 Memperhatikan nilai waktu dari uang
 Konsisten dengan tujuan perusahaan

5.3 Internal rate of Return (IRR)


Adalah metode perhitungan investasi dengan menghitung tingkat bunga yang
menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan-
penerimaan kas bersih di masa dating.

Rumusnya :

n At NVP1

∑ n
=0 atau IRR = IR1 – ( IR2 – IR1 )
t=0 ( 1+r) NPV2 - NVP1

Keterangannya :
IR1 = discount rate 1
IR 2 = discount rate 2
NPV 1 = net percent value 1
NPV 2 = net percent value 2
R = discount rate

Persyaratan :

 Jika IRR < r maka usulan investasi akan ditolak.


 Jika IRR > r maka usulan investasi akan diterima.

Kelebihannya :

Mamperhatikan nilai waktu dari uang.


 Menggunakan arus kas sebagai dasar perhitungan.
 Hasilnya dalam presentase,sehingga pengambilan keputusan dapat membuat
perkiraan bila r (discount rate)sulit diketahui.

Kelemahannya :
 Perhitungan lebih sulit bila tidak menggunakan komputer,karena harus dicoba-
coba (trial and error).
 Tidak membedakan proyek yang mempunyai perbedaan ukuran dan keadaan
investasi.
 Dapat menghasilkan IRR ganda atau tidak menghasilkan IRR sama sekali

5.4 Profitability Index (PI)


Metode ini menghitung perbandingan antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan
kas bersih dimasa datang dengan nilai sekarang investasi.

PV of proceed PV of NCF
Rumusnya : PP = atau PI
PV of outlays PVo flo

Persyaratan :

 Jika Pl < 1 maka usulan investasi tersebut tidak layak.


 Jika Pl > 1 maka usulan investasi tersebut layak.

Kelebihannya :

 Menggunakan arus kas sebagai dasar perhitungan.


 Memperhatikan nilai waktu dari uang.
 Konsistensi dengan tujuan perusahaan,yaitu memaksimumkan kekayaan
pemegang saham.

Kelemahannya :

Dapat memberikan panduan dan pilihan yang salah pada proyek-proyek yang
mutually axclusive yang memiliki unsur ekonomis dan skala investasi yang berbeda.

E. TUJUAN PENYUSUNAN ANGGARAN MODAL

Tujuan Perencanaan

Menyediakan perencanaan yang efektif dari pengeluaran modal/dana


(capital/expensive).

Tujuan koordinasi

Menyediakan alat koordinasi antara capital expenditure yang dihubungkan dengan:

a. Kebutuhan pembelanjaan kas.


b. Investasi dari berbagai macam kegiatan operasional.
c. Penjualan potensial.
d. Keuntungan potensial.
e. Return on investment (ROl).

3. Sebagai Alat Pengawasan


Menyediakan alat pengawasan baik untuk minor maupun mayor additions.

SOAL DAN PENYELESAIAN


KASUS 8.1
PT.EKO-SUDIMAN merencanakan untuk membeli mesin baru untuk melengkapi
pabriknya.Ada dua macam penawaran mesin yang diinginkan. Data dari kedua mesin
adalah:
Keterangan Mesin A Mesin B
Harga perolehan Rp. 63.000.000,- Rp. 60.000.000,-
Nilai sisa 0 Rp. 1.500.000,-
Umur mesin 4 tahun 4 tahun
Metode penyusutan Stright Line Sum of Year Digit Method
Tax 40% 40%
Discount rate 15% 15%
Pendapatan bruto (EBT):
Tahun 1 Rp. 7.200.000,- Rp. 6.600.000,-
Tahun 2 Rp. 7.800.000,- Rp. 7.500.000,-
Tahun 3 Rp. 8.400.000,- Rp. 8.100.000,-
Tahun 4 Rp. 9.000.000,- Rp. 8.700.000,-

PERTANYAAN

1. Menghitung Net Cash in Flow per tahun dari masing-masing mesin tersebut.

2. Menghitung nilai ekonomis dari setiap mesin berdasarkan pada:


a. metode Net Present Value (NPV)
b. Payback Period

Baerikan saran anda dan jelaskan,mesin mana yang sebaiknya dibeli oleh PT.EKO-
SUDIMAN berdasarkan nilai ekonomis dari perhitungan di atas.

PENYELESAIAN

Rp 63.000.000
Depresiasi mesin A = = Rp 15.750.000
4

Depresiasi mesin B:
Tahun 1 = 4/10 x (Rp 60 juta – Rp 1.5 juta) = Rp. 23.400.000,-

Tahun 2 = 3/10 x Rp 58,5 juta = Rp. 17.500.000,-

Tahun 3 = 2/10 x Rp 58.5 juta = Rp. 11.700.000,-


Tahun 4 = 1/10 x Rp 58,5 juta = Rp. 5.850.000,-

1. NFC untuk Mesin A

Keterangan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4


EBT Rp. 7.200.000 Rp. 7.800.000 Rp. 8.400.000 Rp. 9.000.000
Tax 40% Rp. 2.880.000 Rp. 3.120.000 Rp. 3.360.000 Rp . 3.600.000 (-)
EAT Rp. 4.320.000 Rp. 4.680.000 Rp. 5.040.000 Rp. 5.400.000
Depresiasi Rp.15.750.000 Rp. 15.750.000 Rp. 15.750.000 Rp. 15.750.000 (+)
NCF Rp. 20.070.000 Rp. 20.430.000 Rp. 20.790.000 Rp. 21.150.000

NFC Untuk mesin B

Keterangan Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4


EBT Rp. 6.600.000 Rp. 7.500.000 Rp. 8.100.000 Rp. 8.700.000
Tax 40% Rp. 2.640.000 Rp. 3.000.000 Rp. 3.240.000 Rp. 3.480.000 (-)
EAT Rp. 3.960.000 Rp. 4.500.000 Rp. 4.860.000 Rp. 5.220.000
Depresiasi Rp. 23.400.000 Rp. 17.550.000 Rp. 1.700.000 Rp. 5.850.000 (+)
NCF Rp. 27.360.000 Rp. 22.050.000 Rp. 6.560.000 Rp 11.070.000.

1. a. Metoded NPV

Mesin A Mesin B
Tahun CF (Rp) DF 15% PV of CF (Rp) CF (Rp) PV of CF (Rp)
1 20.070.000 0.8696 17.452.872 27.360.000 23.792.256
2 20.430.000 0.7561 15.447.123 22.050.000 16.672.005
3 20.790.000 0.6575 13.669.425 16.560.000 10.888.200
4 21.150.000 0.5717 12.091.455 11.070.000 6.328.719
Nilai sisa - 0.5717 - 1.500.000 857.550
Jumlah 58.660.875 58.538.730
Investasi Awal 63.000.000 (-) 60.000.000 (-)
NPV -4.339.125 -1.461.270

1.710.000
b. Pay back periodeA = 3 tahun + x 12 bulan
21.150.000

10.590.000
Pay back PeriodeB = 2 tahun + x 12 bulan
16.560.000

Kedua investasi di atas “tidak layak”, jadi keduanya tidak usah dipilih/dibeli.
Alas an : NPV keduanya < 0 (negative).

Anda mungkin juga menyukai