Anda di halaman 1dari 33

Cover

ANGGARAN BAHAN
BAKU
Kelompok 4
Cover
ANGGOTA
KELOMPOK 01 NOFIA SARI

02 DWI AFRIANA

03 USWATUN KHASANAH

04 INDRA KURNIATAMA
MATERI ANGGARAN BAHAN BAKU

PENGERTIAN ANGGARAN
BAHAN BAKU
01 02 FUNGSI ANGGARAN
BAHAN BAKU

MANFAAT ANGGARAN
BAHAN BAKU 03 04 TUJUAN ANGGARAN
BAHAN BAAKU

ELEMEN ANGGARAN
BAHAN BAKU
05 06 PROFIL USAHA
PENGERTIAN ANGGARAN BAHAN BAKU

Anggaran Bahan Baku adalah semua anggaran yang


berhubungan dan merencanakan secara lebih terperinci tentang
penggunaan bahan baku untuk proses produksi selama periode
yang akan datang. Bahan baku yang digunakan dalam proses
produksi dikelompokkan menjadi. Bahan Baku Langsung (Direct
Material) dan Bahan Baku Tak Langsung (Indirect Material).

Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang


merupakan bagian barang yang jadi yang dihasilkan. Bahan baku
tak langsung adalah bahan mentah yang ikut berperan dalam
proses produksi, tetapi tidak secara langsung tampak pada barang
jadi yang dihasilkan.

Anggaran bahan baku hanya merencanakan kebutuhan dan


penggunaan bahan baku langsung. Bahan mentah tak langsung
akan direncanakan dalam anggaran biaya overhead pabrik.
Fungsi Anggaran Bahan Baku

Sebagai dasar untuk menyusun budget pembelian bahan mentah


Jumlah satuan bahan mentah yang dibeli ditentukan oleh beberapa
banyak satuan bahan mentah yang dibutuhkan oleh beberapa banyak
satuan bahan mentah dibutuhkan dalam proses produksi.
Sebagai dasar untuk menyusun anggaran biaya bahan mentah
Besarnya biaya bahan mentah ditentukan oleh beberapa
banyak satuan bahan mentah tersebut dibutuhkan untuk
proses produksi
Here
.
Sebagai data dan informasi
Untuk menyusun anggaran kebutuhan bahan mentah
MANFAAT ANGGARAN BIAYA BAHAN BAKU

Sebagai Pedoman Kerja

Sebagai alat untuk melakukan


Sebagai alat untuk menciptakan
pengawasan kerja
koordinasi kerja
Tujuan Penyusunan Anggaran Bahan Baku

Dengan disusunnya anggaran bahan baku dapat


diketahui kuantitas bahan baku dipakai maupun kuantitas
bahan baku yang akan dibeli selama periode tertentu,
A
sehingga dapat dijadikan pedoman dalam memakai dan
membeli bahan baku

Dengan anggaran bahan baku dapat diketahui harga bahan


baku, sehingga dapat dijadikan pedoman harga beli bahan B
baku
.
Jumlah satuan uang bahan baku yang akan dibeli
terdapat pada anggaran bahan baku, sehingga C
dapat diketahui kas yang disediakan untuk membeli
bahan baku
B C
.
Dalam anggaran bahan baku terdapat biaya bahan
baku dan biaya bahan baku merupakan salah satu
unsur biaya pabrik, sehingga dapat menentukan D
besarnya biaya pabrik dan biaya produksi
D E
Secara keseluruhan, dengan anggaran bahan baku
dimaksudkan untuk menjaga kelancaran proses E
produksi
.
Elemen Anggaran Bahan Baku

Anggaran Anggaran
Kebutuhan Bahan Pembelian Bahan
Baku 01 02 Baku

Anggaran Anggaran
Persediaan Bahan Pemakaian Bahan
Baku
03 04 Baku
Elemen
Anggaran Anggaran Kebutuhan Bahan Baku
Bahan Baku
Anggaran ini disusun sebagai perencanaan jumlah bahan baku
langsung yang diperlukan pada periode mendatang.

Secara terperinci anggaran ini harus dicantumkan :


a. Jenis barang jadi yang dihasilkan.
b. Jenis bahan baku yang digunakan.
c. Bagian-bagian yang dilalui dalam proses produksi.
d. Standar penggunaan bahan baku (Standard Usage Rate(SUR).
e. Waktu penggunaan bahan baku.
f. Jumlah masing-masing jenis barang jadi
Anggaran pembelian bahan baku adalah anggaran yang disusun
untuk memperoleh kuantitas dan biaya yang dibutuhkan untuk
membeli bahan baku yang akan dipakai untuk proses produksi
periode tertentu. Anggaran ini disusun setelah membuat anggaran
pemakaian bahan baku.
Pada anggaran ini diperhatikan jumlah persediaan awal
bahan baku dan estimasi persediaan akhir bahan baku yang akan
digunakan.

Secara terperinci anggaran ini harus dicantumkan :


1. Jenis bahan yang digunakan dalam proses produksi.
2. Jumlah yang harus dibeli.
3. Harga per satuan bahan mentah.
Anggaran
Pembelian Bahan
Baku
Dalam penyusunan anggaran pembelian bahan
baku, hal penting lain yang harus diperhatikan
adalah jumlah pembelian yang paling ekonomis
Lanjutan…
(economical order quantity/EOQ).

Dalam menghitung EOQ dipertimbangkan


2 jenis biaya yang bersifat variabel yaitu :
a. Biaya pemesanan, biaya ini berubah-
ubah sesuai dengan frekuensi
pemesanan, semakin besar jumlah
setiap pemesanan, semakin rendah
frekuensi pemesanan.
b. Biaya penyimpanan, semakin besar
jumlah bahan baku setiap kali
R = Jumlah bahan baku dalam satu periode
pemesanan maka biaya
S = Biaya Pemesanan per Pesanan
penyimpanannya akan semakin besar
P = Harga perunit bahan baku
I = Biaya penyimpanan yg dinyatakan dalam % dari
persediaan rata-rata
C/U = Biaya Penyimpanan Perunit Bahan Baku
contoh

PT Buana memperkirakan kebutuhan bahan baku


mentah selama tahun 2017 dikeluarkan biaya adalah
1800 kg. setiap kali pesan, akan dikeluarkan biaya
perangko. Harga per kg bahan mentah adalah Rp.
250. biaya penyimpanan akan sebesar 40% dari
persediaan rata-rata. Hitunglah jumlah pembelian
yang paling ekomomis!

Jawab :

2𝑅𝑆 2𝑋1800𝑋100
EOQ= = = 60 kg
𝑃𝐼 250𝑋0,4
WAKTU PEMBELIAN BAHAN BAKU

Hal-hal yang harus diperhatikan :


• Stock out cost yaitu keterlambatan datangnya bahan baku
• Extra carrying cost yaitu bahan baku datangnya terlalu awal
• Lead time yaitu jangka waktu sejak dilakukan pemesanan sampai saat datangnya bahan baku
yang dipesan dan siap untuk digunakan dalam proses produksi
• Reorder point yaitu saat dimana harus dilakukan pemesanan kembali bahan baku yang
diperlukan
Contoh

Menurut perkiraan, selama tahun 2016 PT Sumber Wangi membutuhkan


bahan mentah sebanyak 10.000 kg. untuk merencanakan kapan saat
pemesanan yang tepat harus dilakukan , diamati 20 buah data pemesanan
yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya. Dari pengamatan tersebut
duperoleh kenyataan bahwa:
Lead time 3 hari = 5 buah
Lead time 4 hari =10 buah
Lead time 5 hari = 5 buah
Biaya penyimpanan bahan baku per kg per tahunya adalah Rp. 2. biaya
pemesanan adalah Rp. 100. Apabila kehabisan bahan baku maka dapat dicari
bahan baku pengganti. Untuk itu dikelurkan biaya sebesar Rp. 0,50 bagi setiap
bahan baku pengganti. Apabila 1 tahun dianggap 300 hari, dan persediaan
bahan baku langsung (dimisalkan 10 hari) hitung reorder point nya!
Jawaban

Kebutuhan (R) = 10.000 kg


Carriying cost = Rp. 2/ kg pertahun
Procurement cost = Rp. 100 perorder
Stock out cost. = Rp. 0,50/ kg

Lead time Frekuensi Probabilitas

3 5 0,25

4 10 0,50

5 5 0,25

20 1,00

2𝑅𝑆 2𝑋10.000𝑋100
EOQ= = = 1.000 kg
𝐶/𝑈 2
10.000
Frekuensi Pemesanan = = 10 kali
1.000
1.000𝑥 𝑅𝑝 2
Carriying cost perhari perorder = = 𝑅𝑝 6,67
300 ℎ𝑎𝑟𝑖
• Bila lead time 3 hari, maka Economic Carrying Cost (ECC) = 0 (karena 3 hari
adalah waktu yang paling cepat, atau tidak mungkin lebih cepat lagi)
• Bila lead time 4 hari, maka ECC = 1(0,25)(Rp6,67) = Rp1,6675 Ada
kemungkinan bahwa bahan mentah datang dalam 3 hari (1 hari lebih cepat)
dengan probabilitas 0,25
• Bila lead time 5 hari, maka ECC = 2(0,25)(Rp6,67) = Rp3,335
= 1(0,50)(Rp6,67) = Rp3,335
Rp 6,670
Ada kemungkinan bahwa bahan mentah datang dalam 3 hari (2 hari lebih cepat)
dengan probabilitas 0,25 atau dalam 4 hari (1 hari lebih cepat) dengan probabilitas
0,50
Stock Out Cost (SOC)
10.000
Kebutuhan bahan mentah perhari = = 33,3kg
300 ℎ𝑎𝑟𝑖
Stock out cost per kg = Rp0,50
• Jika lead time 5 hari, maka SOC = 0 karena 5 hari merupakan waktu paling lama
• Jika lead time 4 hari, maka SOC = 1(0,25)(33,3)(Rp.0,50)= Rp.4,1625 Ada kemungkinan bahwa
bahan baku datang dalam 5 hari (1 hari lebih lambat) dengan probabilitas 0,25
• Jika lead time 3 hari, maka SOC = 2(0,25)(33,3)(Rp0,50) = Rp8,325
1(0,50)(33,3)(Rp0,50) = Rp8,325
Rp16,650
Dari perhitungan ECC dan SOC diatas dapat dibuat perbandingan sbb:

Lead time ECC SOC Total


Per order Per tahun Per order Per tahun pertahu
n
3 hari 0 0 16,65 166,5 166,50
4 hari 1,6675 16,675 4,1625 41,625 58,30
5 hari 6,67 66,7 0 0 66,70
Kesimpulan:
Lead time 4 hari akan mendatangkan biaya total minimum (Rp.58,30)
Setelah lead time diketahui maka pemesanan kembali dilakukan pada saat tingkat persediaan bahan baku sama
dengan tingkat persediaan bahan baku langsung ditambah penggunaan selama lead time. Jadi:
Persediaan bahan baku langsung (10x) = 333,0 kg
Kebutuhan selama lead time (4 x 33,3kg) = 133,2 kg
Reorder point = 466,2 kg
Anggaran Persediaan Bahan

Anggaran persediaan bahan baku disusun sebagai suatu perencanaan yang terperinci
atas kuantitas bahan baku yang disimpan sebagai persediaan yang meliputi :

a.Jenis bahan baku yang digunakan


b.Jumlah masing-masing bahan baku yang tersisa sebagai persediaan
c.Harga per unit masing-masing jenis bahan baku
d.Nilai bahan baku yang disimpan sebagai persediaan

Besarnya bahan baku yang harus tersedia untuk kelancaran proses produksi tergantung
pada beberapa faktor, seperti:
1. Volume produksi selama satu periode tertentu
2. Volume bahan baku minimal/persediaan besi (safety stock)
3. Besarnya pembelian ekonomis
4. Estimasi tentang naik turunnya harga bahan baku pada waktu-waktu mendatang
5. Biaya penyimpanan dan pemeliharaan bahan mentah
6. Tingkat kecepatan bahan mentah menjadi rusak
Anggaran Biaya Pemakaian Bahan Baku

Anggaran pemakaian bahan baku adalah anggaran yang dibuat


untuk mengetahui jumlah unit dan biaya bahan baku yang diproduksi oleh
suatu perusahaan. Anggaran ini dibuat dengan bersumber dari anggaran
produksi sehingga dapat diketahui total biaya pemakaian bahan baku per unit
produk yang dibuat.

Anggaran biaya pemakaian bahan baku akan merencanakan nilai


bahan baku yang digunakan dan dihitung dalam satuan moneter. Manfaat
disusunnya anggaran ini adalah sebagai perhitungan harga pokok produk
yang dihasilkan,dan sebagai pengawasan penggunaan bahan baku.
Anggaran biaya bahan baku yang habis dipakai harus diperinci mengenai:

a. Jenis bahan baku yang digunakan


b. Jumlah masing-masing bahan baku yang habis untuk proses produksi
c. Harga per unit masing-masing jenis bahan baku d.Nilai masing-masing
bahan baku yang habis digunakan untuk proses produksi
d. Jenis produk yang dihasilkan
e. Waktu penggunaan bahan baku
ILUSTRASI SOAL:

A. Data perkiraan penjualan tahun 2005


Jenis Barang Jumlah (Unit) Harga/Unit (Rp) Persed. Awal (unit) Persed. Akhir (unit)

X 15.000 15.000 60.000 40.000

Y 30.000 16.000 30.000 50.000

Z 20.000 19.000 35.000 65.000

B. Bahan baku digunakan dihitung menurut standar penggunaan kebutuhan (Standard Usage Rate/SUR)
Jenis Bahan SUR
Baku Satuan
Barang X Barang Y Barang Z
1 Unit 2 3 4
2 kg 3 0 3
3 Unit 1 4 2
c. Jumlah Persediaaan masing-masing adalah sebagai berikut :
jenis bahan baku Persediaan Awal Peresdiaan Akhir

1 75.00 unit 4.000 unit

2 10.000 kg 8.750 kg

3 10.000 unit 12.500 unit

d. perkiraan harga bahan baku sebagai berikut :


jenis bahan baku Harga (Rp)

1 800 / unit

2 500 / kg

3 750 / unit

Berdasarkan data di atas, susunlah:

a. Anggaran produksi untuk masing-masing jenis barang.


b. Anggaran kebutuhan bahan baku yang dirinci menurut jenis barang dan jenis bahan baku.
c. Anggaran pembelian bahan baku yang terperinci menurut jenis bahan baku dan nilainya.
d. Anggaran pemakaian bahan baku yang habis digunakan yang dirinci menurut bahan baku dan jenis barang.
Penyelsaian
A. Anggaran Produksi (Unit)

Keterangan Barang X Barang Y Barang Z


Penjualan 15.000 30.000 20.000
Persediaan akhir
4.000 5.000 6.500
Kebutuhan 19.000 35.000 26.500
Persediaan awal
6.000 3.000 3.500
Jumlah produksi 13.000 32.000 23.000

B. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku

Barang Prduksi Bahan baku 1 Bahan baku 2 Bahan baku 3


(unit)
SUR Kebutuhan SUR Kebutuhan SUR Kebutuhan
X 13.000 2 26.000 3 39.000 1 13.000
Y 32.000 3 96.000 - - 4 128.000
Z 23.000 4 92.000 3 69.000 2 46.000
Jumlah 214.000 108.000 187.000
Lanjutan…
C. Anggaran Pembelian Bahan Baku
Keteranaga Bahan baku 1 Bahan baku 2 Bahan baku 3
Kebutuhan 214.000 108.000 187.000

Persediaan akhir
4.000 8.500 12.500
Jumlah kebutuhan 218.000 116.750 199.500
7.500 10.000 10.000
Persediaan awal
Pembelian 210.500 106.750 189.000
Rp 800 Rp 500 Rp 750
Harga (satuan)
Nilai pembelian Rp 168.400.000 Rp 53.375.000 Rp 142.125.000

D. Anggaran Biaya Bahan Baku Yang Habis Digunakan:

Barang X Barang Y Barang Z

Kebutuhan Harga Jumlah Kebutuhan Harga Jumlah Kebutuhan Harga Jumlah

26.000 Rp 800 Rp 20.800.000 96.000 Rp 800 Rp 76.800.000 92.000 Rp 800 Rp73.600.000

39.000 Rp 500 Rp 19.500.000 - - - 69.000 Rp 500 Rp 34.500.000

13.000 Rp 750 Rp 9.750.000 128.000 Rp 750 Rp 96.000.000 46.000 Rp 750 Rp 34.500.000


Profil Usaha

Nama Warung/ Toko : Konveksi


Topi Bpk. Subur
01
Alamat : Surotrunan, Alian
Kebumen
02
Bidang Usaha : Konveksi
03
Jam Kerja : 08.00-16.00
04
Contoh Kasus Di Konveksi Pembuatan Topi

A. Perkiraan penjualan

Jenis Barang Jumlah (Unit) Harga (unit) Persediaan Akhir Persediaan Awal

Topi dengan sablon 100 5,000 60 70

Topi dengan bordir 80 7,500 50 65

B. Bahan baku yang digunakan dihitung menurut standar penggunaan kebutuhan


(Sandard Usage Rate/SUR):

Jenis Bahan Satuan SUR


Baku Topi Sablon Topi Bordir

Kain m 0,55 0,55


spons m 0,5 0,5
Lanjutan …

c. Jumlah Persediaaan masing-masing adalah sebagai berikut :

Jenis bahan baku Persediaan awal Persediaan akhir


Kain 50 100
spon 50 50

d. perkiraan harga bahan baku sebagai berikut :

Jenis bahan baku Harga


Kain 12000
Spon 5000
Penyelsaian

A. Anggaran Produksi (Unit)


Keterangan Topi Sablon Topi Bordir
Penjualan 100 80
Persediaan akhir
70 65
Kebutuhan 170 145
Persediaan awal
60 50
Jumlah produksi 110 95

B. Anggaran Kebutuhan Bahan Baku

Barang Prduksi Kain Spons


(unit)
SUR Kebutuhan SUR Kebutuhan
Topi Sablon 110 0,55 60,5 0,5 55
Topi Bordir 95 0,55 52,25 0,5 47,5
Jumlah 112,75 102,5
Lanjutan…
C. Anggaran Pembelian Bahan Baku
Keteranaga Kain Spons
Kebutuhan 112,75 102,5

Persediaan akhir
20 35
Jumlah kebutuhan 92,75 67,5
50 50
Persediaan awal
Pembelian 42,75 17,5
Rp 8000 Rp5000
Harga (satuan)
Nilai pembelian Rp 342.000 Rp 87.500

D. Anggaran Biaya Bahan Baku Yang Habis Digunakan


Topi Sablon Topi Bordir

Kebutuhan Harga Jumlah Kebutuhan Harga Jumlah

60,5 Rp 8000 Rp 484.000 55 Rp 8000 Rp 440.000

52,25 Rp 5000 Rp 261.250 47,5 Rp.5000 Rp 237.500


Cover

Thank You
Insert the Sub Title
of Your Presentation
Pertanyaan
1.Bagaimana dampak dai anggaran bahan baku yg
tereaslisasi sesuai dengan rencana dab
bagaimana cara mengatasinya? (mafi asih)
2.Apa yang menyebabkan ketersediaan bahan baku
bisa menipis dan bagimana cara perusahaan
menjaga agar ketersediaan bahan baku seimbang
? (zun rahayu saputri)
3.Bagimana mekanisme anggaran pada kasus
konveksi ? (Aslamiyatul)

Anda mungkin juga menyukai