Group
Banyak pihak menilai bahwa Indonesia adalah negara yang sangat potensial untuk investasi
asing, lantaran ada banyak faktor yang menarik untuk investor. Salah satunya adalah biaya
murah, melingkupi berbagai jenis pengularan sutau bisnis, seperti harga bahan baku hingga upah
tenaga kerjanya. Maka dari itu, tak heran bila kita sering menemukan pabrik-pabrik maupun
perusahaan di perakotaan uang dimiliki pebisnis dari negara lain. Bukti bahwa Indonesia
merupakan negara potensial untuk investasi asing juga ditunjukan dengan berdirinya kantor
pusat Asia Infrastructure Investment Bank (AIIB) di negara kepulauan ini. AIIB merupakan
tempat berkumpulnya negara-negara yang ingin menjadi institusi finansial internasional. Pada
awalnya pemerintah membuka keran investasi asing untuk mengembangkan perekonomian
Indonesia dengan cara mengeluarkan UU Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal
Asing.
Badan untuk mengurus penanaman modal di Indonesia pun terbentuk dengan nama Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang bertanggung jawab memberikan persetujuan
dan izin atas investasi asing langsung. Menurut catatan BKPM, sumber investasi asing terbesar
di Indonesia adalah Singapura dengan penanaman modal mencapai US$23 miliar dalam tiga
tahun terakhir. Disusul Jepang, Tiongkok, Hong Kong, Belanda, Korea Selatan, dan Malaysia
sebagai enam besar penanam modal asing terbesar di Indonesia. Salah satu dari sekian
perusahaan perusahaan asing yang melakukan fdi di Indonesia adalah Toyota Group
Grup Toyota meningkatkan komitmen investasi hingga Rp 26 triliun di Indonesia sampai 2020.
Dalam tahap awal, raksasa otomotif asal Jepang itu bakal menggelontorkan dana Rp 13 triliun
selama lima tahun ke depan untuk membangun pabrik di Karawang, Jawa Barat guna
meningkatkan kapasitas produksi dari sekitar 130 ribu unit saat ini menjadi 250 unit pada 2014.
Keuntungan :
Toyota akan meningkatkan ekspor kendaraan bermotor hingga mencapai 30%. Saat ini,
dari total produksi, baru sekitar 15%-nya yang dieskpor. "Selain Asean, Toyota akan
membidik pasar Afrika, Australia, dan Selandia Baru. Pemerintah sudah menyanggupi
untuk mendorong ekspor Toyota hingga 30%. Dengan digenjotnya ekspor mobil Toyota
dari Indonesia menuju luar negeri seperti pasar Afrika, Australia, dan Selandia baru ini
bisa Menambah Devisa Indonesia, Perdagangan antar negara memungkinkan eksportir
Indonesia untuk menjual barang kepada masyarakat luar negeri. Transaksi ini dapat
menambah penerimaan devisa negara. Dengan demikian, kekayaan negara bertambah
karena devisa merupakan salah satu sumber penerimaan negara. Memperluas Lapangan
Kerja Kegiatan ekspor akan membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Dengan semakin
luasnya pasar bagi produk Indonesia, seperti yang dijabarkan pada point pertama kegiatan
produksi di dalam negeri akan meningkat. Semakin banyak pula tenaga kerja yang
dilibatkan dari segi produksi lalu akan banyak perusahaan transport lokal dilibatkan
sehingga lapangan kerja semakin luas.
Alih teknologi
Dengan meningkatnya komitmen Investasi Toyota Group di Indonesia, pemerintah
mendorong Indonesia untuk bisa dan mampu menerima teknologi dari Toyota, Toyota
berharap untuk bisa memasok komponen dari dalam negeri ini selaras dengan perintah
Indonesia kepada Toyota untuk meningkatkan TKDN (tingkat komponen dalam negeri)
SDM terampil
Dalam penerapannya Toyota telah berkomitmen membantu proses industrialisasi dan
penciptaan lapangan kerja serta mendirikan lembaga riset dan pengembangan (research &
devetopment/R&D) untuk meningkatkan human capital Indonesia. Ini adalah suatu hal
yang penting bagi Indonesia dimana mampu menciptakan sdm sdm terampil yang bekerja
di Toyota dan Toyota sendiri berkomitmen untuk meningkatkan tingkat sdm Indonesia
Kerugian :