Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

EKONOMI POLITIK INTERNASIONAL

PT. TOYOTA DI INDONESIA

DISUSUN OLEH

IRMA TRI ANNISYA TOMBORA

C1B1 17 052

ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HALU OLEO

2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Globalisasi membuat perkembangan perekonomian di dunia menjadi


semakin pesat dan membuat batas-batas negara menjadi hampir tidak ada.
Perusahaan – perusahaan tidak lagi membatasi operasinya hanya di Negara
sendiri, akan tetapi merambah ke mancanegara dan menjadi perusahaan
multinasional dan transnasional. Perusahaan – perusahaan ini beroperasi melalui
anak usaha dan cabang-cabangnya di hampir semua Negara berkembang
dan pasar-pasar yang sedang tumbuh (Hartanti, et al 2014). Perusahaan
Multinasional (Multinasional Corporation / MNC) adalah perusahaan yang
beroperasi melewati lintas batas antar negara, yang terkait hubungan istimewa,
baik karena penyetaan modal saham, pengendalian manajemen atau penggunaan
teknologi; dapat berupa anak perusahaan, agen, dan sebagainya dengan berbagai
motif. Tiga motif utama berdirinya MNC adalah (1) memperluas usaha dalam
rangka mencari bahan baku dan menjual produknya keluar negeri. (2) mencari
pasar dan memperluas jangkauan pemasaran produk yang dimiliki. (3)
meminimumkan biaya (cost minimizer), seperti keringanan pajak, tenaga kerja
yang murah, harga tanah murah, biaya pengolahan limbah dengan syarat ringan,
dan lain sebagainya.

Bila dilihat dari tujuan dan sasaran yang ingin dicapai oleh
perusahaan multinasional mereka ingin memberikan dan membantu negara
penerima modal dalam mengatasi berbagai kendala dalam pertumbuhan ekonomi
negara di mana perusahaan tersebut berada, antara lain dapat membuka
kesempatan lapangan kerja baru, meningkatkan kemampuan atau keterampilan,
membantu pengembangan teknologi ataupun alih teknologinya serta meluaskan
pasaran internasional. Sudah menjadi umum bahwa negara berkembang
umumnya masih kekurangan modal dalam melaksanakan pembangunan. Oleh
karena itu, kekurangan tersebut dapat dilengkapi dengan menghadirkan

1
penanaman modal asing yang dimotori oleh PMN yang sedikit banyak
mengurangi beban negara penerima modal seperti masalah resiko dalam
penggunaannya.

Banyak Perusahaan Multinasional Jepang yang membuka cabang dan


membangun industri di Indonesia. Terdapat kurang lebih 1000 perusahaan Jepang
yang beroperasi di Indonesia. Hal ini tentu memberikan kontribusi pada
pengurangan jumlah pengangguran di Indonesia karena keberadaan perusahaan
Jepang yang membangun industri di Indonesia tentu membuka kesempatan kerja
yang luas bagi sumber daya manusia dalam negeri. Lebih lanjut, berdasarkan
kutipan yang didapat dari BPKM, perusahaan-perusahaan Jepang
mempekerjakan lebih dari 32 ribu pekerja Indonesia. Ini menjadikan Jepang
sebagai Negara penyedia lapangan kerja nomor satu di Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian, saat ini terdapat 20


perusahaan perakitan mobil dan diantaranya terdapat tujuh pabrik perusahaan
ternama Jepang yang berhubungan dengan 150 industri komponen pada lapis
pertama, dan 350 industri komponen lapis kedua. Salah satunya adalah Toyota
Motor Corporation (TMC), merealisasikan investasi pembangunan pabrik
perakitan kendaraan (complete knock-down/CKD) di Karawang, Jawa Barat.
Pabrik kedua yang akan beroperasi di bawah PT Toyota Motor
Manufacturing Indonesia (TMMIN) tersebut menyerap investasi sebesar Rp 3,3
triliun, 25% dari total komitmen investasi Toyota Motor Corp di Indonesia yang
sebelumnya membangun pabrik di kawasan Sunter Jakarta Utara.

TMC membangun perusahaan PT. Toyota Manufacturing (TMMIN)


melalui joint venture, Pemegang Saham Toyota Motor Corporation (95%) PT.
Astra International Tbk (5%) Dari komitmen investasi Rp 13 triliun, sebagian
sudah digunakan untuk pembangunan dan ekspansi kapasitas pabrik Toyota I dan
II di Karawang, Jawa Barat, yang berinvestasi di tanah air dan menjadikan
Indonesia sebagai basis produksi sejumlah model kendaraan pabrikan itu baik
di ASEAN maupun global. Melalui pembangunan pabrik mesin ini, PT Toyota

2
Motor Manufacturing Indonesia tidak hanya akan menambah investasi dan tenaga
kerja, namun diharapkan juga akan terus meningkatkan penggunaan dan
pendayagunaan produk dan jasa engineering lokal dalam kegiatan produksinya
sehingga akan meningkatkan kontribusi manufacturing Indonesia dalam
mendukung perekonomian nasional.

Selain itu, dengan terus berkembangnya pasar dalam negeri, pembangunan


pabrik diharapkan dapat menjadi pendorong bagi para pelaku usaha industri
otomotif untuk terus mengembangkan industri komponen guna memperkuat
struktur industri otomotif nasional.

Sejak awal memulai aktivitas ekspor mesin di tahun 1989 hingga kini,
TMMI telah mengekspor lebih dari 1,1 juta unit mesin utuh dalam berbagai
tipe ke mancanegara. Sementara itu, Kementerian Perindustrian sejauh ini
menyatakan akan terus mendorong pengembangan industri kendaraan bermotor
dalam negeri, yang hingga saat ini mengalami pertumbuhan cukup pesat, hal
tersebut tercermin dari angka penjualan maupun produksi yang semakin
meningkat, dimana penjualan kendaraan bermotor roda empat pada tahun 2013
mampu mencapai 1,2 juta unit dibandingkan tahun 2012 sebesar 1,1 juta
unit. Angka penjualan ini diharapkan akan terus meningkat sesuai dengan
peningkatan ekonomi Indonesia, Industri komponen juga harus menjadi
kekuatan industri kendaraan bermotor nasional.

Dengan dukungan industri komponen yang kuat, maka daya saing industri
otomotif nasional akan semakin tinggi dengan harapan dapat terus meningkatkan
peran produk industri otomotif nasional dalam mengisi pasar domestik maupun
global terutama di Kawasan Asia.

Indonesia merupakan salah satu negara yang mendapatkan manfaat dari


investasi asing langsung yang menghasilkan peningkatan perkembangan dan
pertumbuhan ekonomi sehingga mampu mendorong laju pertumbuhan berbagai
sektor perekonomian yang dapat mensejahterakan rakyat, karena ketersediaan
modal yang dapat segera dikerahkan untuk melaksanakan pembangunan nasional

3
dirasakan sangat tidak memadai, sehingga pemerintah melakukan berbagai
kebijakan dan pendekatan kepada negara-negara yang dapat memberikan
bantuannya kepada Indonesia.

1.2 Rumusan masalah

Rumusan masalah dari makalah ini yaitu,

1.2.1 Bagaimana sejarah masuknya PT. Toyota di Indonesia


1.2.2 Bagaimana perkembangan PT. Toyota di Indonesia.

1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini yaitu,

1.3.1 Untuk mengetahui sejarah masuknya PT. Toyota di Indonesia


1.3.2 Untuk mengetahui perkembangan PT. Toyota di Indonesia.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Sejarah PT. Toyota di Indonesia

Toyota adalah salah satu produsen mobil terbesar di dunia. Perusahaan


yang bermarkas di Tokyo, Jepang ini didirikan pada 28 Agustus 1937, tepat hari
ini 82 tahun lalu. Pendirinya adalah Kiichiro Toyoda, anak tertua dari Sakichi
Toyoda, pencetus industri Toyota yang semula membuat mesin jahit pada awal
1900-an.

Bagi orang Jepang, barangkali nama Sakichi Toyoda layak disejajarkan


dengan Thomas Alva Edison. Dia tak hanya mampu mencerahkan industri Jepang,
namun juga mempermudah kerja buruh-buruh tenun dengan mesin otomatis yang
menambah kapasitas serta efisiensi produksi tekstil kala itu.

Etos kerja terampil dan tak mudah menyerah secara langsung ditularkan
kepada Kiichiro Toyoda, yang sejak kecil sudah terbiasa melihat ayahnya bekerja
di pabrik. Usai lulus dari universitas, ia pun bergabung dengan perusahaan milik
keluarga, Toyoda Automatic Loom Works Ltd. yang kemudian menjadi Toyota
Industries Corporation.

Sebelum Sakichi Toyoda wafat, sang ayah sudah berpesan kepada anaknya
untuk melanjutkan bisnis tersebut. Walau begitu, Kiichiro Toyoda rupanya lebih
menyukai industri otomotif, yang ketika itu dianggap sebagai keputusan penuh
risiko. Sebab belum banyak perusahaan Jepang yang terjun dalam bidang tersebut.

Kenneth E. Hendrikson dalam The Encyclopedia of The Industrial


Revolution (2015: 965-966) menceritakan masa-masa awal berdirinya produsen
mobil Toyota. Rencana Kiichiro Toyoda yang bakal memproduksi kendaraan di
dalam negeri ternyata langsung mendapat dukungan dari pemerintah Jepang.

Maka pada 1929, ia pergi ke Eropa dan Amerika Serikat untuk


mempelajari serta mengambil inspirasi untuk mengembangkan industri otomotif.

5
Berkali-kali ia keluar masuk pabrik di Detroit dan mempelajari tiap sudut mobil-
mobil Chevrolet maupun Ford, sebelum membuat sendiri mobil yang telah lama ia
idam-idamkan.

Sepulangnya dari mancanegara, sebuah mobil bernama Model A1


akhirnya tercipta pada 1935. Menariknya, mobil ini bisa bertukar komponen
dengan sedan-sedan Amerika, yang pada saat itu memang mendominasi ruas-ruas
jalanan Jepang.

Tak lama berselang, Kiichiro Toyoda pun mulai mendirikan Toyota Motor
Company, sebagai anak perusahaan Toyoda Automatic Loom Works. Nama
‘Toyota’ sengaja dipilih karena dianggap punya keberuntungan lebih baik dan
lebih mudah ditulis dalam huruf Jepang.

Selama Perang Dunia II, Toyota dilibatkan dalam memproduksi kendaraan


militer yang lahir dari pabrik di Pulau Honshu. Truk-truk tahan banting ini bahkan
menjadi cikal bakal Toyota Land Cruiser yang sukses terjual di AS dan seluruh
dunia di kemudian hari.

Setelah kematian Kiichiro Toyoda tahun 1952, perusahaan makin gencar


memproduksi mobil dan mulai mengekspor ke negara-negara di dunia. Laman
Britannica mencatat, pada 1966 Toyota mulai mengakuisisi perusahaan bus dan
truk besar Hino, Nippon Denso, juga Daihatsu Motor Company.

Hingga tahun 1970-an, Toyota disebut telah berhasil menjual lebih dari
satu juta kendaraan secara global. Bahkan selama beberapa dekade, perusahaan ini
menjadi produsen mobil terbesar di Jepang dan terus berkembang di pasar AS.
Toyota pun terkenal sebagai merek kendaraan berbiaya rendah, hemat bahan
bakar, serta andal. Seperti yang ditunjukkan pada Corolla, sedan paling laris di
dunia.

Kini Toyota pun muncul sebagai produsen mobil yang memiliki fasilitas
produksi di banyak negara, mulai dari Argentina, Brasil, Kanada, Cina, Kolombia,
Republik Ceko, Mesir, Perancis, Malaysia, Meksiko, Filipina, Polandia, Portugal,

6
Rusia, Afrika Selatan, Sri Lanka, Thailand, Turki, Uni Emirat Arab, Inggris,
Amerika Serikat, Venezuela, Vietnam, juga termasuk di Indonesia.

Awal Mula Toyota di Indonesia

Mobil pertama yang diproduksi di Indonesia bukanlah mobil asal Jepang,


tapi dari AS. Produsen pertama yang membuat mobil di Tanah Air adalah General
Motors (GM) yang mendirikan pabrik di Tanjung Priok pada 1920.

Menurut James Luhulima dalam Sejarah Mobil & Kisah Kehadiran Mobil
di Negeri Ini (2012), pabrik tersebut ketika itu masih terbatas untuk merakit
beberapa komponen menjadi mobil utuh. Pada 1938, pabrik diperluas dan menjadi
pemasok utama mobil-mobil Amerika sebelum dikirim ke kota-kota besar seperti
Surabaya, Yogyakarta, dan yang lainnya.

Sayang, Perang Dunia I dan II berdampak pada berhentinya aktivitas


pabrik di sebelah utara Jakarta itu. Situasi awal masa kemerdekaan Indonesia yang
tak menentu turut membuat kegiatan pabrik tersendat. Terlebih keinginan Belanda
yang ingin menguasai kembali Indonesia membuat situasi makin rumit.

Akhirnya setelah Konferensi Meja Bundar ditandatangani pada 1949,


Belanda menyerahkan kedaulatan ke Indonesia tanpa syarat. Situasi ekonomi
berangsur membaik, namun perkembangan industri otomotif masih terganggu.
Terutama setelah nasionalisasi perusahaan-perusahaan Belanda, termasuk GM di
dalamnya.

Pabrik tersebut lantas diakuisisi pemerintah dan hidup kembali sekitar


tahun 1970-an ketika diambil alih Astra untuk merakit truk-truk Chevrolet. Tak
lama berselang, pemerintah mengeluarkan regulasi yang mengharuskan
perusahaan untuk mendirikan agen tunggal pemegang merek (ATPM) sebelum
memasarkan mobil di Indonesia.

Aturan langsung disambut Astra dengan mendirikan PT Toyota Astra


Motor (TAM) sebagai ATPM Toyota di Indonesia. Pabrik tersebut kemudian

7
berganti nama menjadi Gaya Motor (GM), dan sejak itu mulai memproduksi
mobil-mobil lansiran pabrikan berlogo 'T'.

Meski begitu, kehadiran Toyota di Indonesia sebetulnya sudah dimulai


sebelum masa 1970-an. Pada 1961, James Luhulima mencatat, sebanyak 100 unit
jip Toyota beratap kanvas alias Land Cruiser FJ Series dibeli oleh Kementeriaan
Transmigrasi, Koperasi, dan Pembangunan Masyarakat Desa untuk disebar ke
daerah-daerah.

Kehadiran Land Cruiser sebagai generasi awal Toyota di Indonesia tidak


sendirian, waktu itu datang juga beberapa unit Toyota Tiara yang diimpor oleh
mendiang AH Budi, pendiri Nasmoco Group (hlm. 101). Mobil-mobil yang hadir
ini barangkali jadi gelombang pertama masuknya mobil Jepang ke Indonesia,
yang kemudian diikuti juga oleh merek-merek lainnya.

2.2. Perkembangan PT. Toyota di Indonesia

PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia yang sebelumnya bernama


PT. Toyota-Astra Motor berdiri pada tanggal 12 April 1971 hanya sebagai
importer kendaraan Toyota namun setahun kemudian sudah berfungsi sebagai
distributor. Pada tanggal 31 Desember 1988, Toyota Astra Motor yang 51%
sahamnya dikuasai oleh PT. Astra Internasional dan 49% dimiliki oleh Toyota
Motor Corporation Jepang melakukan merger bersama tiga perusahaan antara
lain:

1. PT. Multi Astra, yaitu pabrik perakitan yang didirikan pada tahun 1973.
2. PT. Toyota Mobilindo, yaitu pabrik komponen body yang didirikan
pada tahun 1976.
3. PT. Toyota Engine Indonesia, yaitu pabrik mesin yang idirikan pada tahun
1982.

Merger ketiga perusahaan tersebut dengan nama PT. Toyota Astra Motor.
Merger ini dilakukan dengan tujuan umtuk menyatukan langkah efisiensi

8
dalam menjawab tuntutan dan kualitas serta menghadapi ketatnya persaingan di
dunia otomotif. Berikut ini sekilas catatan sejarah sejak berdiri hingga tahun 2004:

 Pada bulan April 1971, PT. Toyota Astra Motor didirikan sebagai importer
kendaraan Toyota di Indonesia.
 Dua tahun kemudian pada bulan April tahun 1973, didirikan PT. Multi
Astra sebagai pabrik perakitan (Assembly).
 Pada bulan Juni tahun 1977, PT. Toyota Astra Motor Meluncurkan
Kijang generasi pertama.(dengan penjualan sekitar 2000 unit/bulan).
 Pada bulan Oktober tahun 1979, pelucuran produk Toyota yang ke-
100.000.
 Dan pada bulan Juni 1981, peluncuran produk Toyota yang ke-200.000.
 Pada bulan Januari 1982, PT. Toyota Astra Motor resmi mendirikan Part
Center, sebaga pusat suku cadang Toyota di Indonesia. Sejak tahun itu
sudah dikelola dengan system komputerisasi dan dapat dihubungkan
langsung dengan pusat suku cadang Toyota di Haruhi, Jepang. Pada tahun
yang sama resmi mendirikan PT. Toyota Engine Indonesia yang merakit
mesin-mesin Toyota di Indonesia.
 Pada bulan Juni tahun 1984, peluncuran produk Toyota yang ke-300.000.
 Pada bulan Februari tahun 1985, peluncuran produk kijang yang ke-
100.000.
 Pada bulan September tahun 986, meluncurkan produk kijang baru dengan
Full Pressed Body.
 Pada bulan November tahun 1987, PT. Toyota Astra Motor
melakukan eksport kijang ke beberapa negara Asia Pasific, dalam bentuk
Completed Built Up (CBU) ataupun dalam bentuk Completed Knock
Down (CKD).
 Pada bulan Oktober 1989, Peluncuran Kijang yang ke-200.000 dan
produksi Toyota yang ke-500.000 di Indonesia.
 Pada bulan April 1991, peluncuran produk Kijang yang ke 3000.000.

9
 Pada bulan Agustus tahun 1992, meluncurkan kijang baru dengan Toyota
Original Body, kijang yang diluncurkan tahun ini disebut dengan
kijang Grand.
 Pada bulan Juli-Agustus 1995, untuk memperingati 50 tahun
Indonesia merdeka atau ulang tahun emas, PT. Toyota Astra Motor
menyelenggarakan Kijang Lintas Nusa, dari Banda Aceh~Larantuka
dengan jarak kurang lebih 6000 km.
 Pada bulan Oktober 1996, peluncuran produk Toyota yang ke1.000.000 di
Indonesia.
 Pada bulan Agustus tahu 1998, PT. Toyota Astra Motor mendapat
sertifikat ISO 14001 untuk Assembly Plant dan ISO 9002 untuk Engine
Plant
 Pada bulan April tahun 2000, peresmian pabrik Toyota yang modern di
Kerawang, Jawa Barat sebagai Assembly Plant no. 2 (Assembly Plant no 1
terletak di Sunter I Jakarta Utara)
 Pada bulan September tahun 2001, meluncurkan produk sedan baru
dengan nama Corolla Altis dengan kapasitas mesin 1800 cc.
 Pada bulan Mei tahun 2002 , PT. Toyota Astra Motor meluncurkan produk
baru kelas sedan premium dengan nama New Camry, dengan mesin
berkapasitas 2400 cc untuk low grade dan mesin berkapasitas 3000 cc
untuk hi-grade.
 Pada bulan September tahun 2002, mendapatkan sertifikat ISO 14001 dan
ISO 9001 untuk Stamping Plant.
 Pada bulan Januari tahun 2003, mendapatkan ISO 9001 ; 2000
(Quality Manajement System) untuk Welding Division.
 Dan pada bulan September tahun 2004, PT. Toyota Astra Motor dan PT.
Toyota Motor Manufacturing Indonesia meluncurkan produk terbarunya
yang merupakan produk unggulan yaitu Kijang Innova yang sangat
fenomenal itu. Untuk mewujudkan industri yang solid, PT. Toyota Motor
Manufacturing Indonesia didukung oleh 4.952 karyawan (per Januari

10
2003), dua pusat industri di Sunter dan Kerawang, serta pusat penyediaan
suku cadang (Part Center) terbesar di Indonesia. Sementara untuk
pelayanan pelanggan, PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
didukung oleh lima dealer utama yaitu :
1. PT. Astra Internasional Tbk (Auto 2000) untuk daerah DKI Jakarta
dan sekitarnya.
2. PT. New Ratna Motor untuk Daerah di Jawa Tengah.
3. PT. Agung Automall untuk daerah Riau, Jambi, Bengkulu dan sekitarnya.
4. PT. Hadji Kalla Trd. Co. untuk daerah Sulawesi Selatan, Sulawesi
Tenggara, Sulawesi Tenggara dan sekitarnya.
5. PT. Hasjrat Abadi untuk daerah Sulawesi Utara, Maluku, Irian Jaya dan
sekitarnya.

Demi kepuasan para penggunanya, PT. Toyota Motor


Manufacturing Indonesia menghadirkan beragam produk terbaiknya yang terbukti
banyak diminati, Variasi produk andalannya meliputi :

 Kendaraan serba guna : Kijang Innova dan Dyna


 Sedan unggulan : Vios, Corolla, Camry yang diimport dalam bentuk CBU
(Completely Built Up) dati TMT (Toyota Motor Thailand).
 Selain itu PT. TMMIN juga mengimport mobil mewah dalam bentuk CBU
yaitu : Crown. Previa, RAV4, dan Land Cruiser.

PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia menyadari bahwa inovasi


dalam menyiptakan mobil berkualitas tinggi mutlak dilakukan demi
memenuhi komitmen utama yaitu kepuasan pelanggan. Inilah yang mendorong
PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia untuk melengkapi setiap fasilitas
produksi dan development dengan teknologi tinggi, missal robotisasi, digunakan
pada proses pengecatan dan pencetakan bodi untuk konsistensi dan hasil
nyang prima. Rancang bangun dengan CAD/CAM, analisa hasil proses dengan
computer, serta pengelasan berteknologi mutakhir spot welding untuk
memberikan hasil yang akurat. Selain itu di di Divisi Engineering baru-baru ini

11
baru saja membeli soft ware mutakhir yaitu Catia untuk design engineering dan
Alias untuk design stylingnya, ini membuktikan betapa konsennya PT. Toyota
Motor Manufacturing Indonesia pada bidang development, yang selama ini untuk
developmentnya dilakukan di Toyota Motor Corporation di Jepang. Tetapi PT.
Toyota Motor Manufacturing Indonesia tidak semata-mata mementingkan
teknologi canggih saja, namun senantiasa menyempurnakan pengelolaan
manajemen maupun lngkungan.

Dalam rangka pengembangan sumber daya manusia untuk


program alih tehnologi, PT. TMMIN secara berkesinambungan mengirim teknisi
berbakatnya ke TMC (Toyota Motor Corporation) Jepang untuk mengikuti
pelatihan ICT (Intra-Company Transfer), selama satu sampai dua tahun,
disamping program jangka pendek selama tiga sampai sepuluh bulan. Selain
training-training di luar negeri PT. TMMIN juga mengadakan training-training
local yang diadakan rutin setiap tahun, yang diperuntukan untuk semua level
karyawan. Kemapuan wira niaga PT.TMMIN juga terus ditingkatkan melalui
beragam sales training maupun workshop. Dengan demikian mutu pelayanan
terhadap pelanggan selalu ditingkatkan.

Guna lebih memacu teknisi untuk terus berkembang, PT.TMMIN


menggelar kontes ketrampilan teknisi yang diadakn setiap tahun, Para juara
diikutsertakan di tingkat internasional. Dan berkali-kali pula para teknisi dari
PT.TMMIN memperoleh juara pertama. Hal ini menandakan bahwa teknisi PT.
TMMIN kemampuannya tidak kalah dengan teknisi-teknisi Toyota dari negara
lain. Pada tahun 1991, PT.TMMIN mendirikan fasilitas Pusat Pelatihan Toyota di
atas lahan seluas 1200 m². Dalam setahun rata-rata 1500 peserta dari berbagai
tingkatkan teknisi dan service advisor , baik dari PT.TMMIN sendiri maupun
dealer, telah memanfaatkan faslitas ini. Kesejahteraan karyawanpun selalu
diperhatikan, dengan menyediaakan fasilitas seperti : olah raga, rohani, kesehatan
hingga koperasi karyawan. Dan untuk menjalin keakraban sesame karyawan PT.
TMMIN, setiap ntahun diadan Family Day atau yang biasa disebut dengan
Undokai yang melibatkan seluruh karyawan dari jajaran direksi sampai staff.

12
Guna mendukung program lokalisasi komponen, saat ini PT. TMMIN
telah menggunakan suku cadang dan komponen dari sekitar 100 pemasok dalam
negeri dan akan terus bertambah. Tidak hanya itu saja sekarang bahkan PT.
TMMIN telah mampu membuat atau development part dari awal sampai part jadi
untuk siap diproduksi. Part ini adalah local development part, mulai dari survey
pasar yang sedang trend terhadap mobil atau kecenderungan modifikasi yang part
yang sering dilakukan customer, tahap selanjutnya desain 2 Dimensinya
selanjutnya Desain 3 Dimensi, untuk selanjutnya development 3 Dimensinya
dan 3D Modeling dilakukan antara PT. TMMIN dan Supplier, selanjutnya
Produksi yang dilakukan oleh Supplier. Memang untuk lokal part PT.TMMIN
sangat insentif dan perhatian dalam upaya memacu kualitas, dengan
menyelenggarakan berbagai program untuk Supplier dengan pengenalan TPS
(Toyota Production System) seperti Kaizen dan Kanban yang mampu membantu
mereka mencapai tingkat kualitas dan biaya yang kompetitif.

Sebagai bagian masyarakat, PT. TMMIN berupaya menyempurnakan


peran dan tanggung jawab sosialnya, misalnya dengan mendirikan Yayasan
Toyota dan Astra pada tahun 1974. Hal ini selaras dengan tujuan bangsa yaitu
turut mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan bantuan pendidikan,
penelitian, dan pengembangan iptek. Diawali dengan memberikan sumbangan
sebesar Rp. 10 juta untuk 41 mahasiswa di 5 universitas tahun 1976, menjadi Rp.
2,9 miliar untuk beasiswa 555 mahasiswa di 47 universitas. Serta dana berbagai
kegiatan yayasan lainnya meliputi penelitian, atas peraga pendidikan, pelatian
wiraswasta hingga praktek kerja magang. Aktivitas sosial melalui apresiasi seni
pun tak luput dari perhatian PT. TMMIN. Sejak tahun 1992, secara berkala
didatangkan kelompok orkesra terkemuka dunia melalui program Toyota Classic.

Seiring dengan berjalannya waktu, pada tahun 2003 tepatnya pada bulan
Agustus PT. TMMIN resmi menjadi 2 perusahaan yaitu PT. TAM (Toyota Astra
Motor) dan PT. TMMIN (Toyota Motor Manufacturing Indonesia). PT. TAM
bergerak pada bidang distribusinya sedang PT. TMMIN pada rancang bangunnya
atau manufagturnya. Dan sharing kepemilikannya menjadi :

13
Sebelum Sesudah

Nama TAM TMMIN TAM

51%:49% 95%:5% 51%:49%


(AI : TMC) (TMC : AI) (AI : TMC)
Sharing Saham

Tabel 1.1. Sharing Saham.

Catatan : AI : Astra Internasional

TMC : Toyota Motor Corporation

Angka dalam satuan persen (%)

Adapun perubahan presentase kepemilikan saham itu telah dirundingkan


secara matang antara Astra Internasional dan Toyota Motor Corporation Jepang,
dan diputuskan keputusan yang terbaik bagi kedua belah pihak.

14
BAB III

KESIMPULAN

Jepang merupakan investor terpenting bagi Indonesia. Selain itu Jepang


masih mendominasi nilai investasi yang tinggi ke Indonesia. Melihat pada
hubungan Indonesia dan Jepang, dapat kita lihat bahwa kepentingan ekonomi
Jepang di Indonesia memberi dampak pada pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Industri otomotif memainkan peranan penting dalam mendongkrak investasi asing
tersebut.

Dengan adanya Perusahaan multinasional Jepang di Indonesia


diharapkan mampu menjadi agen-agen pertumbuhan industri nasional
berdasarkan sukarela ataupun melalui perjanjian-perjanjian yang telah
disepakati, pada akhirnya akan terciptanya industri-industri baru yang akan
membuka banyak lapangan kerja sehingga meningkatkan kesejahteraan yang
berdampak pada kemajuan ekonomi nasional.

Toyota Indonesia kini telah menjadi salah satu basis produksi dan ekspor
di kawasan Asia-Pasifik. Di tengah persaingan global yang semakin ketat, kami
akan berupaya keras untuk selalu meningkatkan kinerja dan kapabilitas kami
sehingga Toyota Indonesia mampu menjawab tuntutan konsumen Indonesia dan
manca negara, serta tuntutan perkembangan teknologi otomotif dan tantangan di
masa mendatang, sekaligus secara berkesinambungan dapat memberikan
sumbangsih nyata bagi bangsa dan negara Indonesia.

15
DAFTAR PUSTAKA

BUDIMAN, S. (2008). ANALISA KELAYAKAN INVESTASI MODELLING


MACHINE PADA DEVELOPMENT PART DI PT. TOYOTA MOTOR
MANUFACTURING INDONESIA (Doctoral dissertation, BINUS).

INDONESIA, P. T. M. M. Disusun Oleh I Gede Yudi Henrayana (24) Kelas 8A


Program Studi D IV Alih Program NPM 154060006560 Untuk Memenuhi
Tugas Akhir Semester VIII.

Tirto.id pada website : https://tirto.id/sejarah-pabrik-mobil-toyota-dan-bagaimana-


ia-masuk-ke-indonesia-egFJ

16

Anda mungkin juga menyukai