Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH PERUSAHAAN MULTINASIONAL

TOYOTA MOTOR CORPORATION

Disusun Oleh:

Gita Fitria Anggi (1414423004)

Safira Nurhalisa S. Djawasa (931422174)

Nuvilianti Kowaas (931422124)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2023
KATA PEGANTAR

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Puji sykur kita panjatkan atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikat
kita kesehatan dan kesempatan sehingga kami bisa mengerjakan makalah ini
dapat tersusun meskipun banyak kekurangan. Makalah dengan judul Manajemen
Pemasaran Ini dimaksud untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen Keuanagn. Penulis menyadari makalah ini akan jauh lebih dari kata
sempurna tanpa bimbingan dan arahan dari dosen pengajar Bapak Andi Juanna,
S.Pd.,M.Sc

Gorontalo, 05 Oktober 2023

Penysusun

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN 2


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................... 2

Daftar Isi ............................................................................................................... 3

Bab 1 Pendahuluan.............................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 5

Bab 2 Pembahasan .............................................................................................. 6

2.1 Sejarah Perusahaan .................................................................................... 6

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan .................................................................. 8

2.3 Visi dan Misi ............................................................................................. 9

2.4 Strategi Bisnis ............................................................................................ 9

2.5 Dampak Toyota Sebagai Perusahaan Multinasional ................................. 15

2.6 Tantangan ................................................................................................ 17

Bab 3 Kesimpulan................................................................................................20

Daftar Pustaka .....................................................................................................22

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN 3


BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dunia industri otomotif saat ini telah menggunakan teknologi produksi maju untuk
menghasilkan berbagai variasi produk unggul. Perusahaan dituntut untuk selalu berkembang dan
melakukan berbagai inovasi khususnya dalam sistem produksi agar dapat bersaing dengan
industri otomotif lainnya. Kegiatan industri sangat berperan demi mewujudkan kinerja yang
efisien dan efektif dalam meningkatkan produktivitas perusahaan.

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT TMMIN) merupakan perusahaan


multinasional yang bergerak di bidang manufaktur. Aktivitas utama yang dilakukan PT TMMIN
adalah bidang industri otomotif yaitu membuat mesin, jig, bagian atau rangka kendaraan Toyota,
part kendaraan Toyota, dan perakitan kendaraan Toyota. PT TMMIN memiliki 10 Direktorat
yang dikepalai oleh Direktur dan 19 Divisi yang dikepalai oleh seorang Kepala Divisi (Division
Head). Salah satu divisi yang akan dijadikan tempat untuk Praktik Kerja Lapangan yaitu di PT
Toyota Motor Manufacturing Indonesia Sunter 2 Casting Plant yang memproduksi Block
Cynlinder dan Cam Shaft.

PT TMMIN Sunter 2 Casting plant merupakan pabrik peleburan dan pengecoran material
hingga menjadi blok mesin. PT TMMIN Sunter 2 Casting Plant saat ini sedang merencanakan
untuk membuat produk baru yaitu Crank Shaft. Crank Shaft merupakan bagian pada mesin yang
berfungsi sebagai pengubah gerakan piston vertikal dan horizontal menjadi rotasi atau berputar
dan disambungkan ke roda sehingga mobil dapat bergerak. Produk Crank Shaft memiliki
spesifikasi yang berbeda dengan produk yang sudah diproduksi oleh Casting Plant sehingga
produk Crank Shaft memiliki beberapa perlakuan dan terdapat tempat produksi yang berbeda
dengan produk yang lain terutama pada proses finishing. Pada line finishing awal terdapat
beberapa pekerja manual dan mesin yang memerlukan modifikasi serta penambahan equipment
baru untuk menyesuaikan dengan spesifikasi produk Crank Shaft dan membuat proses
produksinya berjalan dengan efektif dan efisien.

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN 4


Pelaksanaan uji coba produk Crank Shaft belum efektif dan efisien karena berdasarkan A3
report (Lampiran 1) didapatkan beberapa waste seperti luas area yang berlebih sehingga
mengganggu aktivitas produksi yang lain dan penggunaan transportasi yang terlalu sering.
Permasalahan yang perlu dilakukan perbaikan yaitu dalam tata letak line finishing, fasilitas
pendukung dan alat penanganan bahan. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan untuk membuat
atau memodifikasi tata letak fasilitas dan penanganan bahan agar metode untuk produksi Crank
Shaft dapat lebih efektif dan efisien. Topik yang dikaji dalam PKL adalah Perancangan Tata
Letak dan Penanganan Bahan di PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Sunter 2 Casting
Plant. Pembahasan topik diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses
produksi, memudahkan dalam penanganan bahan, dapat menentukan aliran perpindahan bahan
saat proses produksi sedang berlangsung serta untuk mengurangi proses pemindahan bahan.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang tersebut, penulis merumuskan masalah yaitu “manajemen pemasaran
seperti apakah yang dilakukan oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia sebagai
Perusahaan multinasional”
1.3 Tujuan
Tujuan dari ditulisnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui Sejarah berdirinya Toyota.
2. Mengetahui visi misi dan struktur organisasi Toyota.
3. Menganalisis strategi bisnis yang dilakukan oleh Toyata.
4. Menganalisis danmpak, tantangan, dan komitmen Toyota sebagai Perusahaan
multinasional.

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN 5


BAB 11

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perusahaan


Toyota adalah salah satu produsen mobil terbesar di dunia. Perusahaan yang bermarkas di
Tokyo (Jepang) ini didirikan pada 28 Agustus 1937, 82 tahun lalu. Pendirinya adalah Kiichiro
Toyoda, anak tertua dari Sakichi Toyoda sang pencetus industri Toyota yang semula membuat
mesin jahit pada awal 1900-an.
Bagi orang Jepang, barangkali nama Sakichi Toyoda layak disejajarkan dengan Thomas
Alva Edison. Ia tak hanya mampu mencerahkan industri Jepang, namun juga mempermudah
kerja buruh-buruh tenun dengan mesin otomatis yang menambah kapasitas serta efisiensi
produksi tekstil kala itu.
Etos kerja terampil dan tak mudah menyerah secara langsung ditularkan kepada Kiichiro
Toyoda, yang sejak kecil sudah terbiasa melihat ayahnya bekerja di pabrik. Usai lulus dari
universitas, ia pun bergabung dengan perusahaan milik keluarga, Toyoda Automatic Loom
Works Ltd yang kemudian menjadi Toyota Industries Corporation.
Sebelum Sakichi Toyoda wafat, ia berpesan pada anaknya untuk melanjutkan bisnis
tersebut. Walau begitu, Kiichiro Toyoda rupanya lebih menyukai industri otomotif, yang ketika
itu dianggap sebagai keputusan penuh risiko. Sebab belum banyak perusahaan Jepang yang
terjun dalam bidang tersebut.
Kenneth E. Hendrikson dalam The Encyclopedia of The Industrial Revolution(2015: 965-
966) menceritakan masa-masa awal berdirinya produsen mobil Toyota. Rencana Kiichiro
Toyoda yang bakal memproduksi kendaraan di dalam negeri ternyata langsung mendapat
dukungan dari pemerintah Jepang.
Maka pada 1929 ia pergi ke Eropa dan Amerika Serikat (AS) untuk mempelajari serta
mengambil inspirasi untuk mengembangkan industri otomotif. Berkali-kali ia keluar masuk
pabrik di Detroit dan mempelajari tiap sudut mobil-mobil Chevrolet maupun Ford, sebelum
membuat sendiri mobil yang telah lama ia idamkan.

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN 6


Sepulangnya dari manca negara, sebuah mobil bernama Model A1 akhirnya tercipta pada
1935. Menariknya, mobil ini bisa bertukar komponen dengan sedan-sedan Amerika, yang pada
saat itu memang mendominasi ruas-ruas jalanan Jepang.
Tak lama berselang, Kiichiro Toyoda pun mulai mendirikan Toyota Motor Company,
sebagai anak perusahaan Toyoda Automatic Loom Works. Nama ‘Toyota’ sengaja dipilih karena
dianggap punya keberuntungan lebih baik dan lebih mudah ditulis dalam huruf Jepang.
Selama Perang Dunia II, Toyota dilibatkan dalam memproduksi kendaraan militer yang
lahir dari pabrik di Pulau Honshu. Truk-truk tahan banting ini bahkan menjadi cikal bakal
Toyota Land Cruiser yang sukses terjual di AS dan seluruh dunia di kemudian hari.
Setelah kematian Kiichiro Toyoda tahun 1952, perusahaan makin gencar memproduksi
mobil dan mulai mengekspor ke negara-negara di dunia. Laman Britannica mencatat, pada 1966
Toyota mulai mengakuisisi perusahaan bus dan truk besar Hino, Nippon Denso, juga Daihatsu
Motor Company.
Hingga tahun 1970-an, Toyota disebut telah berhasil menjual lebih dari satu juta kendaraan
secara global. Bahkan selama beberapa dekade, perusahaan ini menjadi produsen mobil terbesar
di Jepang dan terus berkembang di pasar AS. Toyota pun terkenal sebagai merek kendaraan
berbiaya rendah, hemat bahan bakar, serta andal. Seperti yang ditunjukkan pada Corolla, sedan
paling laris di dunia.
Kini Toyota pun muncul sebagai produsen mobil yang memiliki fasilitas produksi di
banyak negara, mulai dari Argentina, Brasil, Kanada, Cina, Kolombia, Republik Ceko, Mesir,
Perancis, Malaysia, Meksiko, Filipina, Polandia, Portugal, Rusia, Afrika Selatan, Sri Lanka,
Thailand, Turki, Uni Emirat Arab, Inggris, Amerika Serikat, Venezuela, Vietnam, juga
Indonesia.
Awal Mula Toyota di Indonesia
Mobil pertama yang diproduksi di Indonesia bukanlah mobil asal Jepang, tapi dari AS.
Produsen pertama yang membuat mobil di Tanah Air adalah General Motors (GM) yang
mendirikan pabrik di Tanjung Priok pada 1920.
Menurut wartawan otomotif Indonesia James Luhulima dalam Sejarah Mobil & Kisah
Kehadiran Mobil di Negeri Ini (2012), pabrik tersebut ketika itu masih terbatas untuk merakit
beberapa komponen menjadi mobil utuh. Pada 1938, pabrik diperluas dan menjadi pemasok
MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN 7
utama mobil-mobil Amerika sebelum dikirim ke kota-kota besar seperti Surabaya, Yogyakarta,
dan yang lainnya.
Sayang, Perang Dunia I dan II berdampak pada berhentinya aktivitas pabrik di sebelah
utara Jakarta itu. Situasi awal masa kemerdekaan Indonesia yang tak menentu turut membuat
kegiatan pabrik tersendat. Terlebih keinginan Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia
membuat situasi makin rumit.
Akhirnya setelah Konferensi Meja Bundar ditandatangani pada 1949, Belanda
menyerahkan kedaulatan ke Indonesia tanpa syarat. Situasi ekonomi berangsur membaik, namun
perkembangan industri otomotif masih terganggu. Terutama setelah nasionalisasi perusahaan-
perusahaan Belanda, termasuk GM di dalamnya.
Pabrik tersebut lantas diakuisisi pemerintah dan hidup kembali sekitar tahun 1970-an
ketika diambil alih Astra untuk merakit truk-truk Chevrolet. Tak lama berselang, pemerintah
mengeluarkan regulasi yang mengharuskan perusahaan untuk mendirikan agen tunggal
pemegang merek (ATPM) sebelum memasarkan mobil di Indonesia.
Aturan langsung disambut Astra dengan mendirikan PT Toyota Astra Motor (TAM)
sebagai ATPM Toyota di Indonesia. Pabrik tersebut kemudian berganti nama menjadi Gaya
Motor (GM), dan sejak itu mulai memproduksi mobil-mobil lansiran pabrikan berlogo ‘T’.
Meski begitu, kehadiran Toyota di Indonesia sebetulnya sudah mulai sebelum masa 1970-
an. Pada 1961, James Luhulima mencatat, sebanyak 100 unit jip Toyota beratap kanvas alias
Land Cruiser FJ Series dibeli oleh Kementeriaan Transmigrasi, Koperasi, dan Pembangunan
Masyarakat Desa untuk disebar ke daerah-daerah (halaman 100).
Kehadiran Land Cruiser sebagai generasi awal Toyota di Indonesia tak sendirian, waktu itu
datang juga beberapa unit Toyota Tiara yang diimpor oleh mendiang AH Budi, pendiri Nasmoco
Group (halaman 101). Mobil-mobil yang hadir ini barangkali jadi gelombang pertama masuknya
mobil Jepang ke Indonesia, yang kemudian diikuti juga oleh merek-merek lainnya. (Tirto)

2.2 Struktur Organisasi Perusahaan


Toyota Corporation memiliki struktur organisasi yang unik, dengan prinsip-prinsip seperti
"Kaizen" (perbaikan terus menerus) dan "Just-In-Time" (produksi yang tepat waktu). Mereka
memiliki sistem produksi yang dikenal sebagai "Toyota Production System" (TPS) yang telah
MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN 8
menjadi model bagi banyak perusahaan lainnya. Toyota terdiri dari berbagai divisi dan anak
perusahaan yang mengoperasikan bisnis otomotif, termasuk Toyota Motor Corporation, Lexus,
Daihatsu, dan Hino Motors.

2.3 Visi Dan Misi


Visi Toyota adalah "Untuk menjadi perusahaan otomotif yang paling dihormati di dunia
dengan mengedepankan kepuasan pelanggan melalui produk dan layanan berkualitas tinggi."
Misi Toyota adalah "Memberikan mobil yang aman, nyaman, dan ramah lingkungan untuk
semua orang di seluruh dunia." Nilai-nilai inti Toyota mencakup "Respek terhadap Orang,"
"Hasilkan Hasil yang Baik," dan "Kerja Sama."

2.4 Strategi Bisnis


Unit bisnis sebuah organisasi perusahaan sudah pasti memiliki tujuan mencapai keuntungan
yang bermanfaat bagi tumbuh kembang organisasi dalam jangka pendek dan jangka panjang.
Untuk itu, sudah tentu para pemimpin perusahaan akan selau menggelontorkan banyak program
dan agenda kerja untuk mencapai target, baik target di sisi hulu maupun sisi hilir. Target yang
dimulai dari pemasaran sampai dengan target operasional, efisiensi dan efektivitas dan
keuntungan bersih (nett profit).

Salah satu contoh perusahaan yang menerapkan strategi untuk meningkatkan efisiensi
produksinya adalah Toyota. Toyota telah menempati tingkat teratas dalam bisnis otomotif dunia.
Mobil keluaran Toyota merupakan merek yang paling digemari di seluruh dunia. Keberhasilan
Toyota menguasai pasar otomotif dunia tidak mudah. Pada mulanya, Toyota berdiri sebagai
pemain kecil dalam industri otomotif untuk pasar lokal Jepang. Margin laba Toyota juga masih
kecil. Bahkan, pada tahun 1950, Toyota nyaris bangkrut dan mem-PHK 2.146 karyawannya.

Awalnya, strategi produksi yang dilakukan oleh Toyota yaitu strategi JIT dan Quality
Circles. Sistem produksi just-in-time (JIT) dikenal sebagai suatu sistem produksi yang
diperkenalkan oleh Toyota. Just-In-Time merupakan suatu metode menyesuaikan diri terhadap
perubahan akibat adanya gangguan dan perubahan permintaan, dengan cara membuat semua

MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN 9


proses dapat menghasilkan produk yang diperlukan, pada waktu yang diperlukan dan dalam
jumlah yang sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan Quality Circles merupakan suatu sistem di
mana kelompok kecil yang bertemu secara teratur dengan pimpinan umum untuk
mengidentifikasi dan memecahkan masalah - masalah yang berhubungan. Namun, kedua sistem
tersebut masih belum sempurna jika diterapkan di Toyota. Oleh karena itu, Toyota membuat
suatu sistem terbaru yang disebut Toyota Production System (TPS), suatu sistem produksi yang
dapat dikatakan terbaik karena memiliki efisiensi yang luar biasa.

Toyota pertama kali mulai memproduksi mobil pada tahun 1973. Pada pertengahan 1950-an,
seorang masinis bernama Taiichi Ohno mulai mengembangkan automobile production concept
baru. Pendekatan yang dikenal sebagai sistem produksi Toyota (TPS) telah intens dipelajari dan
disalin secara luas di seluruh industri otomotif. TPS adalah buah karya dari mekanik yang
bernama Taichii Ohno yang dimulai pada tahun 1950-an. TPS merupakan program yang lahir
karena adanya keinginan untuk mengefisienkan proses pada produksi mobil sehingga biaya yang
dapat dikeluarkan dapat lebih minimal dan keuntungan yang dicapai dapat lebih maksimal.

Menurut kelompok kami, perusahaan otomotif competitor Toyota yaitu Chrysler bersedia
melakukan kerja sama dengan perusahaan Toyota untuk melakukan pengembangan produk
minivan Sienna disebabkan adanya proses saling menguntungkan yang diinginkan. Pihak
Chrysler bersedia untuk membagi pengetahuan produk minivan dengan Toyota agar efisiensi
yang ada pada perusahaan dapat meningkat seiring diberlakukannya program TPS yang murni
hasil mempelajari sistem serupa yang ada di perusahaan Toyota. Chrysler akan mengerahkan
para mekaniknya dalam pengembangan Toyota Sienna. Dari hal tersebut, pihak Chrysler
mendapatkan kesempatan untuk mendalami hal mengenai Toyota Production System yang
diharapkan dapat turut menaikkan kinerja perusahaan.space space

1. Produksi Efisien: Toyota dikenal dengan produksi yang sangat efisien dan filosofi manufaktur
lean. Mereka menggunakan JIT untuk menghindari stok berlebihan dan mengurangi pemborosan,
yang telah menjadi standar dalam industri otomotif.

1
MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN
0
2. Kendaraan Ramah Lingkungan: Toyota adalah pemimpin dalam pengembangan kendaraan
hibrida seperti Toyota Prius, dan mereka terus berinvestasi dalam teknologi ramah lingkungan
seperti kendaraan listrik (EV).

3. Inovasi Teknologi: Toyota terlibat dalam riset dan pengembangan teknologi otonom,
konektivitas, dan mobilitas masa depan untuk tetap relevan dalam industri otomotif yang terus
berubah.

4. Ekspansi Global: Toyota mengambil pendekatan global dalam bisnisnya dengan hadir di
berbagai negara, menghasilkan mobil yang disesuaikan dengan preferensi dan kebutuhan
setempat.

Analisis pemasaran Toyota Motor Corporation, yang dikenal sebagai salah satu produsen
otomotif terbesar di dunia, mencakup tiga elemen utama dalam bauran pemasaran seperti, harga,
promosi, dan tempat (distribusi). Berikut adalah analisis singkat untuk masing masing eleman ini
:

1. Harga (Price) : sebagai perusahaan multinasional di industri otomotif, menawarkan


berbagai harga untuk berbagai model dan kendaraan mereka di seluruh dunia. Berikut
beberapa faktor yang memengaruhi harga kendaraan Toyota:
 Model Kendaraan: Toyota memiliki berbagai model, dari mobil kompak hingga
SUV, truk, dan mobil listrik. Harga bervariasi tergantung pada jenis kendaraan
yang dipilih.
 Fitur Tambahan: Harga dapat bervariasi berdasarkan paket fitur tambahan yang
dipilih oleh pelanggan. Fitur-fitur canggih seperti sistem hibrida, navigasi GPS,
peredam kebisingan, dan opsi keselamatan tambahan dapat meningkatkan harga
kendaraan.
 Ukuran Kendaraan: Mobil dengan ukuran yang lebih besar atau kapasitas
penumpang yang lebih besar cenderung memiliki harga yang lebih tinggi.

1
MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN
1
 Pasar Lokal: Harga kendaraan Toyota juga dipengaruhi oleh pasar lokal. Harga
kendaraan di negara-negara dengan pajak impor yang tinggi atau biaya regulasi
tambahan cenderung lebih tinggi.
 Penawaran dan Diskon: Toyota sering menawarkan program penawaran, diskon,
atau program pembiayaan khusus yang dapat memengaruhi harga keseluruhan. Ini
bisa termasuk diskon untuk pelanggan setia atau suku bunga rendah.
 Status dan Tingkat Ekonomi: Kondisi ekonomi global dan nasional juga dapat
memengaruhi harga kendaraan. Saat ekonomi sedang lesu, produsen otomotif
seperti Toyota mungkin menawarkan insentif untuk merangsang penjualan.
 Pertukaran Mata Uang: Perubahan nilai mata uang dapat memengaruhi harga
kendaraan impor. Fluktuasi mata uang bisa membuat harga naik atau turun.
 Kualitas dan Keandalan: Toyota dikenal karena kualitas dan keandalan kendaraan
mereka. Ini dapat memengaruhi harga karena pelanggan sering bersedia
membayar lebih untuk kendaraan yang dianggap lebih andal.
2. Promosi (Promotion) : Beberapa cara yang umum digunakan oleh perusahaan semacam
ini meliputi:
 Iklan Televisi dan Media Sosial: Toyota sering menggunakan iklan televisi yang
kreatif dan aktif di media sosial untuk mencapai audiens yang lebih luas.
 Sponsorship: Toyota sering menjadi sponsor berbagai acara olahraga, festival,
atau acara budaya, yang membantu memperluas jangkauan merek mereka.
 Program Loyalty dan Diskon: Program-program ini ditujukan untuk
mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan menarik pelanggan baru dengan
penawaran diskon dan insentif khusus.
 Peluncuran Produk: Toyota sering melakukan peluncuran produk baru dengan
kampanye pemasaran yang besar, termasuk pameran otomotif dan demonstrasi
produk.
 Keberlanjutan dan Tanggung Jawab Sosial: Mereka juga sering menekankan
komitmen mereka terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial perusahaan
sebagai bagian dari citra merek mereka.
1
MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN
2
 Kualitas dan Keandalan: Toyota menekankan kualitas dan keandalan produk
mereka dalam promosi, karena ini adalah faktor penting dalam mempertahankan
pelanggan.
 Kampanye Test Drive: Mereka mengundang calon pembeli untuk mencoba mobil
mereka dengan kampanye test drive.
 Pameran Otomotif: Terlibat dalam pameran otomotif internasional dan lokal
untuk memamerkan produk terbaru mereka kepada audiens yang tepat.
3. Tempat (Place) : Perusahaan multinasional seperti Toyota memiliki berbagai tempat di
seluruh dunia yang mencakup pabrik produksi, pusat penelitian dan pengembangan,
kantor pusat, dealer, dan fasilitas layanan purna jual. Mari kita bedah beberapa tempat
penting yang terkait dengan Toyota:
 Pabrik Produksi: Toyota memiliki pabrik produksi di berbagai negara di seluruh
dunia. Pabrik-pabrik ini digunakan untuk memproduksi berbagai model mobil dan
truk Toyota. Contohnya, Toyota memiliki pabrik di Jepang, Amerika Serikat,
Kanada, Inggris, Brasil, Thailand, dan banyak negara lainnya.
 Pusat Penelitian dan Pengembangan: Toyota memiliki pusat penelitian dan
pengembangan di berbagai lokasi, termasuk Toyota City di Jepang dan banyak
pusat riset lainnya di seluruh dunia. Di sini, mereka melakukan penelitian untuk
mengembangkan teknologi baru, seperti teknologi hibrida dan kendaraan listrik.
 Kantor Pusat: Kantor pusat Toyota Corporation terletak di Toyota City, Aichi,
Jepang. Ini adalah pusat administratif dan pengambilan keputusan perusahaan.
 Dealer dan Pusat Layanan: Toyota memiliki ribuan dealer dan pusat layanan
purna jual di seluruh dunia. Mereka mendistribusikan kendaraan Toyota kepada
pelanggan dan menyediakan layanan perbaikan dan pemeliharaan.
 Pabrik Komponen: Selain pabrik produksi kendaraan utama, Toyota juga
memiliki pabrik komponen yang memproduksi bagian-bagian mobil seperti
mesin, transmisi, dan komponen lainnya.

1
MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN
3
 Pusat Pelatihan: Toyota juga memiliki pusat pelatihan di beberapa lokasi, di mana
karyawan, teknisi, dan dealer dilatih tentang produk, teknologi, dan layanan
perusahaan.
 Pusat Distribusi: Pusat distribusi digunakan untuk mendistribusikan suku cadang
dan kendaraan Toyota ke berbagai lokasi di dalam negeri dan internasional.
 Toyota sangat berfokus pada ekspansi global, sehingga mereka memiliki
kehadiran yang luas di berbagai negara. Ini memungkinkan mereka untuk
memproduksi dan menjual kendaraan mereka di berbagai pasar, serta mendukung
pelanggan mereka dengan layanan purna jual yang luas.
4. Segi Produk : Produk-produk Toyota mencakup beragam kendaraan bermotor, teknologi
terkait, dan layanan terkait. Mari kita bedah beberapa segi produk utama dari perusahaan
multinasional Toyota:
 Mobil Penumpang: Toyota menghasilkan berbagai jenis mobil penumpang, mulai
dari mobil kompak seperti Toyota Corolla hingga sedan mewah seperti Toyota
Camry. Mereka juga memiliki berbagai SUV seperti Toyota RAV4 dan Toyota
Highlander, serta truk seperti Toyota Tacoma dan Toyota Tundra.
 Kendaraan Hibrida: Toyota dikenal sebagai pemimpin dalam teknologi kendaraan
hibrida. Mereka memproduksi model-model seperti Toyota Prius dan Toyota
Camry Hybrid yang menggabungkan mesin bensin dengan motor listrik untuk
meningkatkan efisiensi bahan bakar.
 Kendaraan Listrik: Toyota juga telah merambah ke pasar kendaraan listrik dengan
model seperti Toyota Prius Prime dan Toyota RAV4 Prime. Mereka terus
mengembangkan teknologi baterai dan kendaraan listrik lebih lanjut.
 Truk dan Kendaraan Komersial: Toyota memproduksi truk dan kendaraan
komersial seperti Toyota Hilux, Toyota Land Cruiser, dan Toyota Hiace, yang
digunakan di berbagai industri dan di seluruh dunia.
 Layanan Finansial: Toyota Financial Services adalah divisi yang menawarkan
layanan pembiayaan dan asuransi kendaraan untuk membantu pelanggan dalam
kepemilikan mobil Toyota.
1
MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN
4
 Suku Cadang dan Aksesoris: Toyota juga memproduksi dan menjual suku cadang
asli serta aksesoris yang dapat diterapkan oleh pemilik mobil untuk
mempersonalisasi kendaraan mereka.
 Teknologi Keselamatan: Toyota menghadirkan berbagai fitur keselamatan
canggih dalam produk-produk mereka, termasuk Toyota Safety Sense, yang
mencakup fitur seperti pengereman otomatis, peringatan tabrakan, dan kontrol
kecepatan adaptif.
 Mobil Konsep dan Inovasi: Sebagai pemimpin dalam inovasi otomotif, Toyota
sering merilis mobil konsep dan teknologi masa depan. Ini mencakup kendaraan
otonom, mobil terbang, dan solusi mobilitas berbasis AI.
 Kendaraan Komersial Ringan: Toyota juga memproduksi kendaraan komersial
ringan seperti van dan truk kecil yang digunakan untuk pengiriman dan bisnis.
 Produk Toyota dikenal karena kualitas, keandalan, dan inovasinya. Mereka terus
berusaha untuk mengembangkan teknologi baru dan berkontribusi pada
perkembangan industri otomotif secara keseluruhan.

2.5 Dampak Toyota Sebagai Perusahaan Multinasiona


Toyota Motor Corporation, sebagai perusahaan multinasional terkemuka, memiliki dampak
yang signifikan dalam berbagai aspek, baik ekonomi, sosial, maupun lingkungan. Berikut adalah
beberapa dampak utama yang dihasilkan oleh Toyota sebagai perusahaan multinasional:

1. Kontribusi terhadap Ekonomi Global: Toyota memberikan kontribusi besar terhadap ekonomi
global dengan menciptakan lapangan kerja langsung dan tidak langsung di berbagai negara.
Mereka memiliki pabrik produksi, pusat penjualan, dan pusat layanan di seluruh dunia. Ini
berarti banyak orang yang bekerja untuk Toyota dan dalam rantai pasokannya.

2. Pertumbuhan Industri Otomotif Lokal: Di banyak negara di mana Toyota beroperasi, mereka
berkontribusi pada pertumbuhan industri otomotif lokal. Toyota sering menjadi pelopor dalam

1
MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN
5
membawa teknologi manufaktur yang canggih dan standar kualitas yang tinggi ke pasar-pasar
lokal.

3. Inovasi dalam Teknologi Otomotif: Toyota telah berperan penting dalam menggerakkan
inovasi dalam industri otomotif global. Sebagai pemimpin dalam pengembangan mobil hibrida,
mereka telah mendorong perkembangan teknologi kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Ini
telah memengaruhi produsen lain untuk mengikuti jejak Toyota dalam mengembangkan
kendaraan yang lebih efisien secara energi.

4. Kualitas Produk: Toyota dikenal karena menghasilkan kendaraan berkualitas tinggi yang
tahan lama. Reputasi ini telah memungkinkan mereka untuk memenangkan kepercayaan
pelanggan di seluruh dunia dan memiliki dampak positif pada persepsi produk Jepang secara
umum.

5. Kepemimpinan dalam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Toyota telah aktif dalam
mendukung berbagai program CSR (Corporate Social Responsibility) yang berfokus pada
lingkungan, pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat di negara-negara tempat
mereka beroperasi. Mereka berkomitmen untuk mengurangi dampak lingkungan mereka dan
berperan dalam inisiatif-inisiatif yang mendukung masyarakat lokal.

6. Peningkatan Teknologi Keselamatan: Toyota telah berinvestasi dalam pengembangan


teknologi keselamatan kendaraan yang canggih, seperti sistem pengereman otomatis dan bantuan
pengemudi yang cerdas. Inovasi ini telah berdampak positif pada keselamatan jalan raya di
seluruh dunia.

7. Pengaruh pada Pasar Mobil Global: Toyota adalah salah satu pemain utama dalam industri
otomotif global, dan keputusan mereka dalam hal teknologi, desain, dan strategi pasar memiliki
dampak signifikan pada bagaimana industri mobil bergerak maju.

Namun, seperti perusahaan multinasional lainnya, Toyota juga menghadapi tantangan, termasuk
persaingan sengit, perubahan regulasi, dan tekanan untuk terus berinovasi. Meskipun demikian,

1
MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN
6
dampak positif yang dihasilkan oleh Toyota sebagai perusahaan multinasional telah mengubah
cara dunia melihat otomotif dan industri terkait.

2.6 Tantangan
Slogan Toyota Environmental Challenge 2050, yaitu Achieving Net Positive Impact
menyiratkan makna bahwa perusahaan akan mendorong inisiatif maupun kontribusi nyata dalam
upaya menjaga kelestarian alam. Toyota Environmental Challenge 2050 akan menyasar
pengentasan berbagai problem lingkungan hidup, seperti terkikisnya keberagaman hayati akibat
laju pembangunan, hingga upaya menekan efek emisi gas rumah kaca yang berkaitan dengan
cuaca ekstrem. Lebih jauh, Toyota Environmental Challenge 2050 menggariskan setiap kegiatan
industri perusahaan sebisa mungkin atau bahkan mendekati nol dampak negatif kepada
lingkungan hidup.

Untuk itu, Toyota Environmental Challenge 2050 memiliki perhatian besar terhadap enam isu
utama lingkungan hidup dewasa ini. Isu lingkungan itu meliputi isu emisi gas rumah kaca (GRK)
sebagai biang keladi cuaca ekstrem, polusi udara akibat aktivitas pembakaran di berbagai sektor
kehidupan, serta krisis air secara global seiring membludaknya populasi dunia.

Tiga isu lainnya yakni menipisnya kekayaan alam di kandungan bumi seperti minyak bumi
hingga mineral lainnya, tercerainya ekosistem alam menyebabkan bencana bagi habitat makhluk
hidup, dan ancaman kepunahan bagi beragam hayati seiring perubahan iklim ataupun ekosistem.
Toyota Challenge 2050, mendorong aksi nyata menanggulangi enam isu tersebut.

Aksi-aksi nyata terhadap pelestarian alam dan lingkungan hidup itupun telah mewarnai
banyak aktivitas Toyota di berbagai penjuru dunia. Keberadaan Toyota Environmental Challenge
2050 lebih memacu inisiatif yang telah lama muncul di dalam perusahaan dengan sebaran
jaringan bisnis global tersebut.

1
MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN
7
Di berbagai pusat produksi Toyota telah melakukan langkah menyusutkan penggunaan air di
pabrik, hingga memastikan air limbah melalui proses pemurnian sebelum dialirkan kembali.
Aksi lainnya seperti mengupayakan secara optimal proses daur ulang untuk menutup kebutuhan
konsumsi sumber daya, hingga melakukan kegiatan konservasi hutan maupun pelestarian
keanekaragaman hayati.

Selain hal tersebut, Toyota Environmental Challenge 2050 pun menyematkan enam tantangan
yang harus ditundukkan oleh berbagai elemen di dalam perusahaan. Boleh dikatakan, Toyota
Environmental Challenge 2050 merupakan upaya dari Toyota kepada setiap insan Toyota untuk
dunia yang lebih baik. Enam tantangan Toyota Environmental Challenge 2050 meliputi:

Tantangan 1 : Tantangan menghadirkan efek nol emisi CO2 dari setiap produk. Target yang
hendak dicapai pada 2050 yaitu pengurangan emisi CO2 yang dihasilkan seluruh jajaran produk
Toyota sebesar 90% dari level di tahun 2010. Untuk tantangan pertama ini, Toyota menargetkan
akan mendistribusikan kendaraan berteknologi listrik 5,5 juta unit pada 2030. Pada saat itu,
pengurangan emisi CO2 diperkirakan telah mencapai 35% dari level di tahun 2010.

Tantangan 2 : Tantangan menciptakan nol emisi dari keseluruhan proses atau siklus kehidupan
kendaraan. Target ini berisikan pekerjaan rumah yang harus digapai Toyota pada 2050, di mana
seluruh produk bebas dari emisi CO2 yang mencakup mulai dari proses produksi komponen,
pabrikasi, hingga distribusi kepada pelanggan.

Tantangan 3 : Seluruh pabrik Toyota di seluruh dunia berhasil menekan tingkat emisi CO2
hingga level nol di seluruh proses manufaktur pada 2050. Sedangkan pada 2030, realisasi target
itu diperkirakan telah tercapai sebesar 35% dibandingkan level emisi pada 2013.

Tantangan 4 : Tantangan meminimalkan dan mengoptimalkan penggunaan air. Terdapat prestasi


yang telah ditunjukkan beberapa pabrik Toyota di dunia dengan menghemat penggunaan air,
berkat optimalisasi air limbah maupun hujan. Langkah lainnya yaitu mengolah secara optimal
limbah maupun air agar tak mencemari aliran sungai dan merusak lingkungan. Ke depan, upaya
ramah lingkungan tersebut akan secara komprhensif diikuti jaringan rantai pasok.
1
MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN
8
Tantangan 5 : Tantangan membangun masyarakat global yang bisa menjalankan sistem
kehidupan berbasis daur ulang. Saat ini di Jepang, Toyota telah menerapkan teknologi daur ulang
untuk perawatan maupun menyerap mobil yang tak lagi digunakan. Hingga sedekade ke depan,
Toyota menargetkan seluruh jaringan global perusahaan telah mempunyai fasilias dan sistem
pengumpulan dan daur ulang baterai. Selain itu, Toyota akan menghadirkan 30 fasilitas
pengelolaan dan pusat daur ulang berteknologi tinggi untuk mengolah limbah unit mobil yang
habis masa pakainya.

Tantangan 6 : Tantangan membangun masyarakat masa depan yang harmoni dengan alam.
Toyota Motors senantiasa memacu diri untuk menyebarkan nilai hidup selaras dengan alam
kepada masyarakat, komunitas, maupun para mitra secara global. Sejauh ini, berbagai kontribusi
terhadap upaya pelestarian alam telah dilakoni Toyota. Perusahaan banyak menjalin kerja sama
dengan berbagai pihak untuk melakukan konservasi hutan maupun konservasi keanekaragaman
hayati.

sebagai perusahaan multinasional terkemuka, menghadapi berbagai tantangan dalam


menjalankan operasinya di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa tantangan utama yang
dihadapi Toyota sebagai perusahaan multinasional:

1. Persaingan Sengit: Industri otomotif sangat kompetitif, dengan persaingan dari produsen lain,
termasuk produsen mobil listrik baru.

2. Teknologi Masa Depan: Perkembangan kendaraan otonom dan beraliran listrik menuntut
investasi besar dalam R&D, yang menjadi tantangan finansial.

3. Regulasi Global: Perusahaan multinasional seperti Toyota harus mematuhi berbagai regulasi
dan standar yang berbeda di negara-negara tempat mereka beroperasi.

1
MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN
9
BAB III

PENUTUP

 Kesimpulan
1. Toyota memiliki sejarah yang kaya, bermula dari perusahaan otomotif kecil menjadi
salah satu pemimpin industri otomotif global. Mereka terkenal dengan inovasi dalam
manufaktur otomotif, seperti sistem Just-In-Time (JIT), yang telah menjadi standar dalam
industri.
2. Toyota memiliki struktur organisasi yang terdesentralisasi, memberikan otonomi kepada
anak perusahaannya di seluruh dunia. Hal ini memungkinkan mereka untuk beradaptasi
dengan pasar lokal dengan lebih baik.
3. Strategi bisnis Toyota mencakup produksi efisien, pengembangan teknologi ramah
lingkungan, inovasi, dan ekspansi global. Mereka berkomitmen pada pengembangan
mobil yang lebih aman dan lebih ramah lingkungan.
4. Dampak Toyota sebagai perusahaan multinasional mencakup kontribusi terhadap
ekonomi global, pertumbuhan industri otomotif lokal, inovasi teknologi, kualitas produk
yang tinggi, dan tanggung jawab sosial perusahaan yang kuat.
5. Tantangan yang dihadapi Toyota meliputi persaingan sengit, fluktuasi mata uang,
peraturan lingkungan yang ketat, teknologi masa depan, risiko geopolitik, manajemen
rantai pasokan yang kompleks, perubahan citra merek, dan perubahan dalam preferensi
pelanggan.
6. Toyota terus berkomitmen untuk mengatasi tantangan ini dengan inovasi, manajemen
yang bijak, dan tanggung jawab sosial perusahaan. Mereka terus berusaha untuk tetap
menjadi pemimpin dalam industri otomotif global dan memberikan kontribusi positif
terhadap masyarakat global.

Dalam keseluruhan, Toyota adalah contoh sukses dari perusahaan multinasional yang
memiliki dampak global yang besar, tidak hanya dalam industri otomotif, tetapi juga dalam
menghadapi isu-isu sosial dan lingkungan yang mendalam. Mereka terus berusaha untuk
2
MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN
0
mencapai visi mereka sebagai perusahaan yang dihormati di seluruh dunia melalui produk dan
layanan berkualitas tinggi serta komitmen terhadap kepuasan pelanggan dan keberlanjutan
global.
 Saran
Meskipun saya menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini tetapi
kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu saya perbaiki. Hal ini dikarenakanmasih
minimnya pengetahuan yang sayai miliki. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari
para pembaca sanga tsayai harapkan untuk perbaikan ke depannya.

2
MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN
1
Daftar Pustaka

Dharmawan. (2013-2017). Kerjasama Indonesia-Jepang Pada Industri Otomotif Dalam Struktur


JEPA Studi Kasus Low Cost Green Car periode 2013-2017. Jakarta: UPN Veteran.

Izma Khairinisa Harahap, A. M. (n.d.). Dampak Penerapan Indonesia Japan Economic


Partnership Agreement terhadapa Ekspor Indonesia ke Jepang. Mdia Ekonomi Vol. 23
No. 1.

Putri, S. Y. (2020). Komersialisasi Perusahaan Jepang di Indonesia. Jurnal PIR: Power in


International Relations 4, no. 2 .

Tirto. (2019). Sejarah Industri Otomotif, Berdirinya Toyota dan Bagaimana Ia Masuk Indonesia.
Retrieved from https://www.gaikindo.or.id/: https://www.gaikindo.or.id/sejarah-industri-
otomotif-berdirinya-toyota-dan-bagaimana-ia-masuk-indonesia/

Toyota. (n.d.). Retrieved from https://www.toyota.com/: https://www.toyota.com/usa/operations-


impact/economic-impact.html

Toyota. (2023). Retrieved from https://global.toyota:


https://global.toyota/en/company/organization/

Toyota. (2023). Retrieved from global.toyota: https://global.toyota/en/company/history-of-


toyota/

Toyota. (2023). Retrieved from global.toyota:


https://global.toyota/en/sustainability/society/economic-contribution/

Toyota. (2023). Visi & Misi. Retrieved from https://www.agungtoyota.co.id/:


https://www.agungtoyota.co.id/about-us/visi-misi

2
MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN
2

Anda mungkin juga menyukai